Anda di halaman 1dari 10

INVESTASI : INSTRUMEN EKUITAS DAN UTANG

INVESTASI INSTRUMEN UTANG


Klasifikasi
Investasi perusahaan di instrumen utang diatur dalam PSAK 55 (Revisi 2014).
Investasi di instrumen utang dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo;
3. Pinjaman yang diberikan dan piutang;
4. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk
dijual.
Pengukuran Setelahnya
Pengukuran setelahnya dari investasi di instrumen utang yang merupakan aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi serta aset keuangan yang
tersedia untuk dijual adalah menggunakan nilai wajar, sebagaimana telah
dijelaskan untuk investasi di instrumen ekuitas di atas. Perbedaan nya adalah
investasi di instrumen utang yang merupakan aset keuangan tersedia untuk dijual
adalah sebelum melakukan penyesuaian nilai wajar di akhir periode, terlebih
dahulu dilakukan penyesuaian untuk nilai tercatat menggunakan biaya perolehan
diamortisasi.

Contoh 16.5 Portofolio Investasi di Instrumen Utang


Berikut adalah informasi terkait portofolio investasi di instrumen utang yang
dimiliki PT.Wahana (yang dicatat menggunakan nilai wajar melalui laba rugi)
Investasi Nilai tercatat Nilai wajar Keuntungan/Kerugian
Belum Terealisasi
PT.Ferro Rp95.000.000 Rp110.000.000 Rp15.000.000
PT.Gilang Rp180.500.000 Rp168.250.000 (Rp12.250.000)
Total Rp275.500.000 Rp278.250.000 Rp2.750.000
Saldo penyesuaian periode
sebelumnya
Penyesuaian nilai wajar Rp2.750.000

Jurnal :

1
Investasi surat utang 1.750.000
Kerugian/keuntungan belum terealisasi 1.750.000

Pinjaman yang diberikan dan piutang serta keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
dicatat menggunakan biaya perolehan diamortisasi.

Contoh 16.6 Investasi di Obligasi


Pada tanggal 1 Januari 2015, PT.Bravo membeli obligasi dengan nilai nominal
Rp100.000.000 dan tingkat bunga kupon 10% yang dibayar semesteran tiap
tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Tingkat bunga efektif adalah 8%. Obligasi tersebut
jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2020.
Harga obligasi :
Nilai sekarang dari pokok utang :
Rp100.000.000 x 0,6756 Rp67.560.000
Nilai sekarang dari pembayaran bunga :
(Rp100.000.000 x 10% x 6/12) x 8,1109 Rp40.554.000

Total Rp108.114.000
(1) (2) (3) (4) (5)
Bunga Diterima Pendapatan Amortisasi Premium Belum Nilai Tercatat
Bunga Premium Diamortisasi
Periode (10% x 6/12 x (8% x 6/12 x (1)-(2) (3)-(4) (Nilai nominal +
Rp100.000.000) Nilai tercatat) (4))
8.114.000 108.114.000
1 5.000.000 4.234.560 675.440 7.438.560 107.438.560
2 5.000.000 4.297.542 702.458 6.736.102 106.736.102
3 5.000.000 4.269.444 730.556 6.005.546 106.005.546
4 5.000.000 4.240.222 759.778 5.245.768 105.245.768
5 5.000.000 4.209.831 790.169 4.455.599 104.455.599
6 5.000.000 4.178.224 821.776 3.633.823 103.663.823
7 5.000.000 4.145.353 854.647 2.779.176 102.779.176
8 5.000.000 4.111.167 888.833 1.890.343 101.890.343
9 5.000.000 4.075.614 924.386 965.957 100.965.957
10 5.000.000 4.034.043 965.957 (0) 100.000.000

Jurnal
1 Januari 2015

2
Investasi surat utang 108.114.000
Kas 108.114.000

1 Juli 2015
Kas 5.000.000
Pendapatan Bunga 4.324.560
Investasi Surat Utang 675.440

31 Desember 2015
Piutang Bunga 5.000.000
Pendapatan Bunga 4.297.542
Investasi Surat Utang 702.458

Penghentian Pengakuan
Apabila terjadi penghentian pengakuan (misal, perusahaan melakukan penjualan
investasi) maka, entitas menghitung keuntungan/kerugian yang timbul dari
penjualan tersebut.

Contoh 16.7 Penghentian Pengakuan


PT Dharma mempunyai investasi yang diklasifikasikan sebagai investasi yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Saldo tercatat investasi pada tanggal I Januari
2011 adalah Rp34.700.000 dan pada tanggal tersebut entitas menjual investasi tersebut
dengan harga Rp35.000.000. Sejak tanggal pembelian sampal sebelum tanggal penjualan,
investasi tersebut telah mengalami kenaikan nilai wajar sebesar Rpl.800.000.

Jurnal untuk mencatat penjualan investasi adalah:

Kas 35.000.000
Investasi surat utang 34.700.000
Keuntungan penjualan investasi 300.000
Jika investasi tersebut merupakan investasi yang tersedia untuk dijual, apakah jurnalnya
sama? Karena perubahan nilai wajar atas aset yang tersedia untuk dijual diakui dalam

3
Penghasilan Komprehensif Lain,maka ayat jurnal pada saat penjualan adalah sebagai
berikut.

Kas 35.000.000
Keuntungan/kerugian terealisasi penghasilan 35.000.000
Kondisi lain 1.800.000
Investasi surat utang 34.700.000
Keuntungan penjualan investasi 2.100.000

Penurunan Nilai Investasi


Evaluasi dan Bukti Objektif
Pada setiap akhir periode pelaporan entitas harus melakukan evaluasi untuk
menentukan apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan mengalami
penurunan nilai. Penurunan nilai telah terjadi jika terdapat bukti yang objektif
mengenai penurunan nilai tersebut. Berikut adalah beberapa bukti objektif bahwa
aset keuangan mengalami penurunan nilai :
1. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam
2. Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan
pembayaran pokok atau bunga
3. Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan lainnya

Contoh 16.8 Penurunan Nilai – Aset Keuangan Yang dicatat berdasarkan


Biaya Perolehan Diamortisasi
Pada tanggal 31 Desember 2015, PT Harapan mempunyai investasi di surat utang yang
diterbitkan PT Lintas. Investasi tersebut mempunyai nilai tercatat sebesar nilai nominal
yaitu Rp500.000.000. Investasi tersebut mempunyai sisa masa jatuh tempo 4 tahun
dengan bunga kupon 10% dibayar tahunan tiap tanggal 31 Desember. Perusahaan
mengklasifikasikan investasi tersebut sebagai dimiliki hingga jatuh tempo. Bunga per 31
Desember 2015 sudah dibayar oleh PT Lintas, namun PT Lintas saat ini sedang
mengalami kesulitan keuangan dan sudah menyatakan bahwa PT Lintas tidak dapat
melakukan pembayaran bunga dan pokok secara penuh di tahun-tahun berikutnya. PT

4
Lintas hanya mampu melakukan pembayaran bunga sebesar Rp40.000.000 tiap tahun dan
pembayaran pokok sebesar Rp400.000.000.

Nilai kini dari arus kas yang akan dibayarkan oleh PT.Lintas :
Nilai kini pokok (Rp400.000.000 x 0,683013 PVIF 4,10%)
Rp273.205.382
Nilai kini bunga (Rp40.000.000 x 3,169865 PVIF 4,10%)
Rp126.794.618

Total nilai kini arus kas


Rp400.000.000
Nilai tercatat
Rp500.000.000

Rugi penurunan nilai


Rp100.000.000

Jurnal :
31 Desember 2015
Rugi penurunan nilai 100.000.000
Investasi surat utang 100.000.000
Selama tahun 2016 ternyata kondisi keuangan PT Lintas mengalam peningkatan.
Berdasarkan kondisi tersebut diestimasi nilai terpulihkan dari investasi di PT Lintas
mengalami peningkatan menjadi Rp425.000.000. Dalam situasi tersebut, maka dilakukan
pencatatan pembalikan rugi penurunan nilai sebesar Rp25.000.000 (nilai terpulihkan
Rp425.000.000 dikurángi nilai tercatat Rp400.000.000).

Jurnal :
31 Desember 2015
Investasi surat utang 25.000.000
Pembalikan rugi penurunan nilai 25.000.000

Aset Keungan yang Dicatat pada Biaya Perolehan

5
Nilai terpulihkan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan adalah nilai
kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat
pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.

Contoh 16.9 Penurunan Nilai – Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya
Perolehan
Pada tanggal 14 Mei 2015, PT Sonata mempunyai investasi di saham yang diterbitkan PT
Okta dengan membayar tunai Rp40.000.000. Saham PT Okta tidak ciperdagangkan di
bursa dan tidak dapat ditentukan nilai wajarnya secara andal. Oleh karena itu, PT Sonata
mencatat investasi tersebut pada biaya perolehan.

14 Mei 2015
Investasi saham 40.000.000
Kas 40.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2015, PT Sonata menilai telah terjadi penurunan nilai dari
investasi di saham PT Okta tersebut. Diestimasi nilai terpulihkan dari investasi tersebut
sebesar Rp25.000.000.

31 Desember 2015
Rugi penurunan nilai 15.000.000
Investasi saham 15.000.000
Pada akhir tahun 2016 diketahui nilai terpulihkan dari investasi di saham PT Okta
meningkat menjadi Rp30.000.000. Namun kerugian penurunan nilai yang telah diakui di
akhir tahun 2015 tidak bisa dipulihkan.

Aset Keuangan yang Tersedia untuk Dijual


Nilai terpulihkan diukur menggunakan nilai wajar kini. Penurunan nilai wajar atas
aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui
dalam penghasilan komprehensif lainnya. Jika terdapat bukti objektif bahwa aset
tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif dari penghasilan
komprehensif lainnya dan diakui pada laba rugi.

Contoh 16.10 Penurunan Nilai – Aset Keuangan yang Tersedia untuk Dijual
Jurnal melanjutkan contoh 16.2B :

6
31 Desember 2015 (perolehan investasi)
Investasi saham 300.000.000
Kas 300.000.000

31 Desember 2015 (penyesuaian nilai wajar)


Keuntungan/kerugian belum terealisasi
Penghasilan komprehensif lain 3.000.000
Investasi saham 3.000.000

tanggal 3 I Desember 2016, diketahui bahwa telah terjadi penurunan nilai atas investasi
tersebut. Diestimasi nilai terpulihkan sebesar Rp295.000.000.

Jurnal :
31 Desember 2016 (penurunan nilai)
Rugi penurunan nilai 5.000.000
Investasi saham 2.000.000
Keuntungan/kerugian belum terealisasi
Penghasilan komprehensif lain 3.000.000
Jika di periode selanjutnya terjadi pemulihan rugi penurunan nilai, maka kerugian
penurunan nilai yang diakui pada laba rugi atas investasi instrumen ekuitas tersebut tidak
boleh dipulihkan melalui laba rugi. Kerugian penurunan nilai dari kelompok tersedia
untuk dijual dipulihkan melalui laba rugi hanya jika investasi pada instrumen utang.

Reklasifikasi Antar-Kategori
PSAK 55 (revisi 2014) memberikan dasar pengaturan peraturan yang ketat terkait
tranfer antar-kategori aset keuangan. Pengaturan tersebut ditujukan untuk
mencegah manajemen laba dengan cara memilih jenis pengakuan tertentu atau
menghindari pengakuan keuntungan atau kerugian dengan melakukan transfer
antar-kategori aset keuangan.

Contoh 16.11 Reklasifikasi dari tersedia untuk dijual menjadi dimiliki


hingga jatuh tempo (atau menjadi pinjaman yang diberikan dan piutang)

7
Pada tanggal I Januari 2015, PT Batara mereklasifikasi investasi di obligasi dari kategori
tersedia untuk dijual menjadi dimiliki hìngga jatuh tempo. Nilai nominal obligasi adalah
Rp450.000.000. Pada tanggal reklasifikasi, harga perolehan diamortisasi dari obligasi
adalah Rp459.928.550. Nilai wajar dari obligasi tersebut adalah Rp474.408.250. Tingkat
bunga efektif yang baru adalah 7%.

Pada saat reklasifikasi, nilai wajar obligasi sebesar Rp474.408.250 menjadi harga
perolehan diamortisasi yang baru.

Selisih antara nilai tercatat baru dan nilai nominal :


Nilai tercatat baru Rp474.408.250
Nilai nominal Rp450.000.000

Selisih Rp24.408.250

Selisih tersebut diamortisasi selama sisa umur obligasi menggunakan tingkat


bunga efektif yang baru sebagai berikut.

Bunga diterima Pendapatan bunga Amortisasi Biaya perolehan


diamortisasi baru
1 Januari 2012 474.408.250
31 Januari 2012 45.000.000 33.208.577 11.791.423 462.616.827
31 Januari 2013 45.000.000 32.383.173 12.616.827 450.000.000
Total 24.408.250
Keuntungan/kerugian calam penghasilan komprehensif lainnya sebesar selisih
antara nilai wajar Rp474.408.250 dan nilai tercatat lama Rp459.928.550, yaitu
Rp14.479.700, diamortisasi menggunakan suku bunga efektif.

1. Dari dimiliki hingga jatuh tempo menjadi tersedia untuk dijual

Pada tanggal reklasifikasi, aset dinilai pada nilai wajar dan perbedaan antara nilai
tercatat dan nilai wajar dicatat dalam penghasilan komprehensif lainnya.

Contoh 16.12 Reklasifikasi dari dimiliki hingga jatuh tempo menjadi


tersedian untuk dijual

8
Berikut adalah contoh perlakuan akuntansi jika perusahaan menjual investasi
dimiliki hingga jatuh tempo sebelum tanggal jatuh tempɔnya, sehingga seluruh
investasi dari dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasi menjadi tersedia
untuk dijual. Pada tanggal I Januari 2008. PT Dumai membeli obligasi dengan
nilai nominal Rp500.000.000, tingkat bunga kupon 10%, serta jangka waktu jatuh
tempo 10 tahun. Obligasi tersebut membayar burga tiap tanggal 31 Desember.
Harga beli obligasi tersebut adalah Rp540.555.000. Tingkat bunga efektif sebesar
8,75%. Obligasi tersebut diklasfikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh
tempo. Pada tanggal I Januari 2013, PT Dumai menjual 20% dari obligasi yang
dimilikinya tersebut. Nilai wajar obligasi pada tanggal tersebut adalah
Rp537.469.750 dan biaya perolehan diamortisasi sebesar Rp520.359.600.

Oleh karena, PT Dumai telah menjual lebih dari jumlah yang tidak signifikan da-i
investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, maka perusahaan terkena tainting rule.
Sisa investasi yang ada harus diklasifikasikan sebagai investasi tersedia untuk
dijual. Selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar diakui di penghasilan
komprehensif lainnya:

Nilai wajar sisa investasi (80% x Rp537.469.750)


Rp429.975.800
Nilai tercatat sisa investasi (80% x Rp520.359.600)
Rp416.287.680

Selisih
Rp13.688.120

9
DAFTAR RUJUKAN
MartaniDwi. 2015. AkuntansiKeuanganMenengahBuku 2.

10

Anda mungkin juga menyukai