Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD

“Akuntansi Pinjaman Yang Diterima”

NAMA KELOMPOK 7 :

1. GEDE TOGAR PANGESTU (1707532144)


2. AGUSTINUS I KETUT ALEXSDIPA (1707532126)
3. I MADE HARI WICAKSANA (1607532039)
4. I GEDE PRABANDHANA ARIANTAKA (1607532048)

PRODI S1 AKUNTANSI NON REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019

1
1. Pengertian Pinjaman Yang Diterima
Sumber dana jangka panjang yang diterima oleh bank dalam neraca dicatat
sebagai pinjaman yang diterima. Pinjaman yang diterima adalah fasilitas pinjaman
yang diterima dari bank atau pihak lain termasuk dari Bank Indonesia, lembaga
keuangan bukan bank, lembaga keuangan luar negeri dan masyarakat umum baik
dalam valuta rupiah ataupun valuta asing, dan harus dilunasi bila jatuh tempo.
Pengertian pinjaman diterima ini tidak termasuk pinjaman subordinasi. Jenis
pinjaman yang diterima umum berupa:
1. Pinjaman dari bank lain, yaitu pinjaman yang diperoleh dari bank lain.
2. Pinjaman dari luar negeri atau sering disebut Two Step Loan, yaitu
pinjaman diterima yang diperoleh melalui pemerintah RI (Departemen
keuangan) dari lembaga keuangan internasional.
3. Pinjaman Obligasi, adalah bukti hutang kepada investor (bondholder) yang
dijamin oleh lembaga penjamin efek, serta mengandung janji pembayaran
bunga atau janji lainnya serta pelunasan pokok pinjaman dilakukan pada
tanggal jatuh tempo sekurang-kurangnya tiga tahun sejak tanggal emisi.
4. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), yaitu pinjaman yang diterima
dari Bank Indonesia apabila Bank mengalami krisis likuiditas.
5. Pinjaman yang diterima dalam rangka pembiayaan bersama (sindikasi) satu
atau beberapa proyek.

1.1 Pencatatan Pinjaman Yang Diterima Dari Kreditor


Transaksi pinjaman yang di dahului dengan perjanjian antara pihak kreditor
dengan debitur. Perjanjian yang ditandatangani kedua belah pihak tak dapat
dibatalkan secara sepihak bila semua persyaratan telah dipenuhi. Perjanjian ini
dalam akuntansi disebut komitmen. Sebagai komitmen tagihan bank yang tak dapat
dibatalkan, maka akan dicatat dalam rekening administratifrupiah sisi debet dengan
nama RAR fasilitas pinjaman diterima dan belum digunakan.
Pencatatan komitmen tagihan ini akan diikuti pencatatan realisasi pinjaman,
bila pinjaman tersebut benar-benar direalisasikan. Pinjaman yang direalisasikan
dicatat sebesar nilai nominal yang ditarik oleh bank selaku debitur. Tentu saja

2
pengkreditan rekening pinjaman diterima harus diikuti pengkreditan RAR fasilitas
pinjaman diterima dan belum digunakan sebesar nilai realisasinya.

1.1.1 Pinjaman Yang Diterima Dari Bank Lain


Contoh:
1. Tgl 15 Juni 2003 Bank Permata telah menandatangani perjanjian kredit
dengan Bank Mitra Niaga Jakarta. Bank Permata bertindak sebagai
penerima kredit (Debitur) dan Bank Mitra Niaga bertindak sebagai pemberi
kredit (Kreditor). Nilai kredit yang disepakati Rp 1.000.000.000, suku
bunga 12%pa. Jangka waktu 3 tahun.
2. Tanggal 1 Juli 2003 Bank Permata menarik kreditnya melalui Bank
Indonesia senilai Rp. 600.000.000 dan langsung didebetkan ke rekening
milik Bank Permata di Bank Indonesia Jakarta.
3. Tanggal 5 Bank Permata menarik kredit lagi di Bank Mitra Niaga Jakarta
sebesar Rp 400.000.000 langsung didebetkan ke rekening Giro Bank
Permata di Bank Mitra Niaga.
Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
15/6-2003 Dr. RAR Fas. Pinjaman yang diterima dan belum digunakan 1.000.000.000
1/7-2003 Cr. RAR. Fas. Pinjaman yang diterima dan belum 600.000.000
digunakan
Jurnal Dr. Giro BI 600.000.000
Cr. Pinjaman yang diterima 600.000.000
5/7-2003 Cr. RAR. Pinjaman yang diterima dan belum digunakan 400.000.000
Jurnal Dr. Giro – Bank Bank Lain 400.000.000
Cr. Pinjaman yang diterima 400.000.000

1.2 Pinjaman Two Step Loan


1. Pinjaman diberikan oleh lender sendiri atau dalam bentuk konsorsium kepada
Pemerintah RI
2. Pinjaman ditujukan kepada proyek-proyek yang bertujuan mengembangkan
industri kecil dan menengah yang menunjang perekonomian.
3. Pinjaman dapat berupa devisa, barang modal atau jasa/ tenaga ahli.

3
4. Pemerintah meneruskan pinjaman kepada Patricipating Financial Institution
(PFI) yaitu bank-bank dan LKBB dalam bentuk rupiah sehingga risiko selisih
kurs yang terjadi menjadi tanggung jawab pemerintah.
5. Suku bunga TSL ditentukan oleh pemerintah.
6. TSL berjangka waktu 15 – 20 tahun sehingga dapat diakui equity.
7. Perbandingan pembiayaan proyek antara dana TSL dengan dana dari PFI
berkisar 80% : 20% dari jumlah kredit.
8. Untuk tagihan TSL yang tidak ditarik (tidak dipergunakan), PFI wajib
membayar kepada pemerintah sejumlah biaya yang dibayar kepada lender
oleh pemerintah sesuai dengan perjanjian termasuk commitmen charge
sejumlah persentase tertentu berkisar 0,75% per tahun.
Jurnal yang diperlukan:
Tanggal/ ket Rekening Debet (Rp) Kredit
(Rp)
Saat persetujuan Dr. RAR Pinjaman yang diterima dan belum digunakan

Saat realisasi Cr. RAR Pinjaman yang diterima dan belum digunakan
Dr. Giro BI
Cr. Pinjaman yang diterima-TSL

Saat penyesuaian Dr. Biaya Bunga


Bunga Cr. Biaya Bunga harus Dibayar

Saat pembayaran Cr. Biaya Bunga harus Dibayar


Bunga setelah Cr. Giro-BI
Penyesuaian

Bila bunga Dr. Biaya Bunga


Dibayar langsung Cr. Giro BI

Saat Pelunasan Dr. Pinjaman yang diterima

4
Pinjaman Cr. Giro BI

1.3 Pinjaman Obligasi


Obligasi merupakan instrumen untuk menciptakan hutang. Sumber dana
berasal dari obligasi merupakan alternatif bank dalam membiayai investasinya.
Sebagai surat pengakuan hutang, bank yang menerbitkan obligasi harus membayar
bunga kepada pembeli obligasi. Pembayaran bunga dapat dilakukan setiap periode
tertentu secara tetap. Kewajiban ini akan diikuti pelunasan obligasi pada saat jatuh
tempo.
Dalam penerbitan obligasi, bank harus mendapat ijin dari otoritas pasar
modal. Disamping itu peenrbit obligasi harus memenuhi perlindungan negatif dan
perlindungan positif. Perlindungan negative adalah persyaratan yang bersifat
melarang emiten untuk melakukan tindakan yang merugikan pemegang obligasi.
Sedangkan persyaratan perlindungan positif adalah persyaratan yang mewajibkan
emiten melakukan tindakan yang menguntungkan pemegang obligasi.
Pencatatan pinjaman obligasi dilakukan ketika terjadi transaksi penjualan
obligasi dan ketika terjadi pelunasan bunga atau pokok obligasi. Untuk bisa
mencatatnya perlu mengetahui harga jual (kurs) obligasi yang terbentuk di pasar.
Untuk menentukan harga obligasi bisa menggunakan formula sebagai berikut:
Penentuan Harga Obligasi
Dalam menentukan harga obligasi, emiten harus memperhatikan
mempertimbangkan tingkat bunga (kupon) obligasi, jangka waktu atau jatuh tempo
obligasi, dan keuntungan yang diharapkan oleh investor atau sering disebut bond
yield. Kupon obligasi akan menimbulkan biaya bunga bagin emiten atau aliran kas
keluar dan pokok obligasi juga akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo. Oleh
karena itu harga obligasi pada dasarnya penjumlahan present value dari aliran kas,
biaya, biaya bunga ditambah present value dari nilai pokok obligasi pada saat jatuh
tempo, dengan yield yang disyaratkan. Biaya bunga obligasi dibayar setiap periode,
sedangkan nilai pokok obligasi akan dilunasi setiap akhir periode saat jatuh tempo
(dengan asumsi non callable bond). Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai
berikut:

5
𝑛
𝐶𝑖 𝑃𝑝
𝑃=∑ +
(1 + 𝑟)𝑛 (1 + 𝑟)𝑛
𝑡=1

Keterangan:
P = Harga Obligasi atau Nilai sekarang Obligasi
n = Periode (jumlah tahun) sampai dengan jatuh tempo obligasi
Ci = Pembayaran bunga (kupon) obligasi setiap tahunnya
r = Tingkat diskonto atau bond yield
Pp = Nilai pokok atau principal obligasi
Rumus diatas digunakan bila penerimaan bunga (kupon) setiap tahun,
sedangkan bila penerimaannya setiap setengah tahun sekali maka rumusnya
menjadi sebagai berikut:
𝑛
𝐶𝑖 /2 𝑃𝑝
𝑃=∑ +
(1 + 𝑟/2)𝑛 (1 + 𝑟/2)2𝑛
𝑡=1

Penggunaan rumus tersebut kadang bagi orang tertentu memerlukan waktu


yang lama, oleh karena itu dengan bantuan table bunga untuk present value anuitas
untuk biaya bunga dan present value Rp1 untuk nilai pokok obligasi.
Contoh Transaksi Dan pencatatanya:
Tanggal 2 Januari 2003 Bank Artamara menjual obligasi jangka panjang
kepada PT. Kadir Jaya sebanyak 1000 lembar, nominal per lembar Rp. 1.000.000,
jangka waktu 5 tahun. Bunga nominal 18 % per tahun dibayarkan dibelakang setiap
tanggal 31 Desember. Tingkat Diskonto (yield) sebesar 16%.
Bunga obligasi Rp. 1.000.000 x 18 % = Rp 180.000. Bunga ini akan
dibayarkan setiap tanggal 31 Desember selama lima tahun. Dengan demikian
pembayaran bunga merupakan anuitas. Untuk nilali tunai bunga dapat ditentukan
dengan tabel nilai tunai untuk anuitas. Dengan tabel untuk suku bunga 16%, n = 5
tahun diperoleh 3,433. Sedangkan harga tunai untuk pokok obligasi dapat
ditentukan dengan tabel nilai tunai untuk Rp1, n = 5 tahun dengan tingkat bunga
16% diperoleh nilai tabel 0,519. Dengan demikian harga obligasi adalah :

6
Keterangan Jumlah (Rp)
Nilai Tunai Bunga = 180.000 x 3,433 x 1000 lembar 619.740.000
Nilai Tunai Pokok Obligasi = 1.000.000 x 0,519 x 1000 519.000.000
lembar
Harga Obligasi 1.138.740.000

Obligasi yang dijual akan dicatat sebesar harga nominal. Selisih harga jual
(kurs) diatas harga nominal dicatat sebagai agio atau premi, sedangkan selisih harga
jual dibawah harga nominalnya dicatat sebagai disagio atau diskonto. Obligasi yang
dijual pada tanggal diantara tanggal pembayaran bunga harus diperhitungkan bunga
yang telah berjalan. Agio atau premi diamortisasi atau disagio diakumulasi selama
jangka waktu obligasi dengan membebankan pada biaya bunga. Secara terdeskripsi,
jurnal untuk transaksi diatas adalah:

Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


2/1-2003 Dr. Kas/Giro PT. Kadir 1.138.740.000
Jaya
Cr. Agio Obligasi 138.740.000
Cr. Pinjaman 1.000.000.000
Obligasi
31/12-2003 Dr. Biaya Bunga 180.000.000
Cr. Kas 180.000.000
Dr. Agio Obligasi 27.748.000
Cr. Biaya Bunga 27.748.000
(untuk amortisasi)

Penerimaan pembayaran dari pemegang obligasi dapat berupa tunai atau


non tunai. Bila dilakukan secara tunai maka mendebet kas, sedangkan bila dengan
warkat atau bilyet giro/ cek bank yang digunakan emiten, maka cukup mendebet
rekening giro bondholder. Untuk mencatat setiap 31 Desember pada tahun-tahun
berikutnya adalah sama dengan 31 Desember 2003, hanya saja pada saat jatuh
tempo obligasi harus dilunasi. Dengan demikian jurnal pelunasan obligasi harus

7
ditampilkan dengan cara mendebet pinjaman obligasi dan mengkredit rekening
kas/giro bondholder.

1.4 Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)


BLBI merupakan fasilitas dari Bank Indonesia untuk menjaga kestabilan
sistim pembayaran dan sektor perbankan agar jangan terganggu karena ketidak
seimbangan (mismatch) antara penerimaan dan penarikan dana pada bank-bank,
baik jangka pendek maupun panjang. Dalam operasinya ada bebagai jenis fasilitas
likuiditas bank sentral kepada sektor perbankan dengan persyaratan yang berbeda,
sesuai dengan sasaran maupun peruntukannya. Karena jenis failitas yang beragam
ini secara umum dapat dikatakan bahwa BLBI adalah fasilitas likuiditas BI yang
diperikan kepada bank-bank diluar kredit likuiditas Bank Indonesia atau KLBI.

1.4.1 Pinjaman Untuk Pembiayaan Bersama


Pinjaman untuk pembiayaan bersama dilakukan langsung dari bank pemberi
dana kepada penerima kredit. Tanggungjawab atas kredit yang diberikan tersebut
dibagi atas dasar banyaknya kredit yang telah diserahkan oleh masing-masing
bank.
Contoh :
Bank Omega hendak membiayai sebuah proyek besar senilai Rp. 300
milyar. Untuk memenuhi kebutuhan dana ini telah tersedia dua buah bank lain
yaitu bank ABC dan bank XYZ dengan masing-masing sumbangan modal Rp.
100 milyar. Jadi besarnya dana pinjaman yang diterima untuk tujuan pembiayaan
bersama ini sebesar Rp. 200 milyar yang disediakan langsung dalam rekening
giro di masing-masing bank, sedangkan sisanya menjadi beban bank Omega.
Transaksi ini oleh bank Omega pusat dicatat dengan ayat jurnal sebagai
berikut :
Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Bank Lain-Giro ( Bank ABC ) 100.000.000.000
Bank Lain-Giro ( Bank XYZ ) 100.000.000.000
Pinjaman yang diterima-pembiayaan bersama 200.000.000.000

8
Daftar Pustaka

Taswan, Akuntansi Perbankan,UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2012


https://www.academia.edu/9128894/pinjaman_yang_diterima (diakses pada tanggal 29
September 2017 pukul 10:09pm)
https://www.scribd.com/doc/217787007/Akuntansi-Pinjaman-Yang-Diterima-p4 (diakses
pada tanggal 29 September 2017 pukul 10:29pm)

Anda mungkin juga menyukai