PERPAJAKAN
SISTEM
PENCATATAN METODE
PENGERTIAN, PENGHAPUSAN
KLASIFIKASI,
JENIS METODE
PENILAIAN
E3
PENGERTIAN PERSEDIAAN
ID
SL SAK ETAP (2009:52) Rangkuti (2004:1)
Suatu aktiva yang meliputi
Aset untuk dijual dalam barang-barang milik
kegiatan usaha normal perusahaan dengan maksud
untuk dijual dalam suatu
periode usaha tertentu, atau
Aset dalam proses
persediaan barang-barang
produksi untuk kemudian yang masih dalam
dijual pengerjaan atau proses
produksi, ataupun persediaan
Aset dalam bentuk
bahan baku yang menunggu
bahan/perlengkapan untuk
digunakan dalam proses penggunaannya dalam suatu
produksi/pemberian jasa proses produksi.
E4
KLASIFIKASI PERSEDIAAN
ID
SL
PERUSAHAAN JASA
RS
: IF
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
ing
nt
Persediaan bahan baku, Persediaan
ou c
Ac
barang dalam proses, Persediaan
itio ial
Ed anc
barang jadi
n
Fin
E5
JENIS PERSEDIAAN
ID
SL
2. Pada tanggal 5 Januari 2014 Tn. Yahya menjual 3.000 karung semen @ Rp
45.000 kepada PT Maju secara kredit
Contoh SISTEM
1. Pada tanggal 2 Januari 2014 Tn. Yahya membeli 4.000 karung semen @
PERPETUAL
Rp 40.000 per :karung dari PT Semen Cibinong secara kredit
2. Pada tanggal 5 Januari 2014 Tn. Yahya menjual 3.000 karung semen @ Rp
45.000 kepada PT Maju secara kredit
2
E1
SISTEM PENILAIAN PERSEDIAAN
ID
Wild dan Kwok
SL
Estimasi Persediaan
Gross profit Method
Retail Inventory Method
3
E1
Specific Identification Method
ID
SL
Contoh:
Tanggal Keterangan
2 maret Membeli barang 2 unit @ Rp 40.000.000 per unit honda
CRV
15 maret Membeli barang 6 unit @ Rp44.000.000 per unit toyota
avanza
22 maret 4 unit barang terjual, 1 unit honda CRV dan 3 unit toyota
avanza
30 maret Membeli barang 2 unit @ Rp 47.500.000 per unit
Jawaban:
Tanggal Jumlah Unit Biaya per Unit Total Biaya
int
Po
2 maret 1 Rp 40.000.000 Rp 40.000.000
erw
Po
15 maret 3 44.000.000 132.000.000
of
30 maret 2 47.500.000 95.000.000
er
ow
Persediaan akhir 6 Rp 267.000.000
eP
Th
4
E1
ID
SL
Pembelian
2/3/14 pembelian 2 unit @Rp 40.000.000 =
80.000.000
15/3/14 pembelian 6 unit @Rp 44.000.000 =
264.000.000
30/3/14 pembelian 2 unit @Rp 47.500.000 =
95.000.000
int
Barang yang tersedia untuk dijual Rp
Po
erw
439.000.000
Po
of
er
Dikurangi: Persediaan akhir Rp
ow
eP
267.000.000
Th
5
Cost Flow Method
E1
ID
SL Contoh soal:
Perusahaan pada awal tahun 2011 mempunyai persediaan
awal bahan baku sebanyak 1.000 unit dengan harga satuan Rp
1.000.
Selama tahun 2011 perusahaan membeli bahan baku sbb:
50.000 unit, harga per unit sebesar Rp 900
75.000 unit, harga per unit sebesar Rp 1000
100.000 unit, harga per unit sebesar Rp 1.100
125.000 unit harga per unit sebesar Rp 1.200.
Selama tahun 2011 perusahaan mengeluarkan bahan baku utk
produksinya sbb:
45.000 unit,
70.000 unit,
100.000 unit, dan
30.000 unit.
6
Cost Flow Method
E1
ID
SL Persediaa
n Akhir:
16.000
unit
Produksi
45.000
Pembelia unit
n 70.000
unit,
15.000 100.000
ow
unit unit
Persediaan
fP
75.000 30.000
Awal
ro
unit unit
1000 unit
we
100.000 Total
unit
Po
Produksi:
125.000
e
245.000
Th
unit
7
Cash Flow Method
E1
ID
Metode FIFO
SL
Persediaan Awal 1.000 unit x Rp 1.000 1.000.000
Pembelian 50.000 unit x Rp 900 45.000.000
75.000 unit x Rp 1.000 75.000.000
100.000 unit x Rp 1.100 110.000.000
125.000 unit x Rp 1.200 150.000.000
380.000.000
Persediaan Akhir 16.000 unit x Rp. 1.200 (19.200.000)
Harga Pokok 361.800.00
Produksi 0
ow
fP
ro
we
Po
e
Th
8
Cash Flow Method
E1
ID
Avarage Method
SL
Persediaan Awal 1.000 unit x Rp 1.000 1.000.000
Pembelian 50.000 unit x Rp 900 45.000.000
75.000 unit x Rp 1.000 75.000.000
100.000 unit x Rp 1.100 110.000.000
125.000 unit x Rp 1.200 150.000.000 380.000.000
351.000 unit 361.800.000
ow
fP
ro
we
Po
e
Th
9
Cash Flow Method
E1
ID
Avarage Method
SL
ow
fP
ro
Harga Pokok Produksi
we
Total unit produksi:
Rp 265.825.000
Po
245.000 unit Rp 1.085
e
Th
0
Estimasi Persediaan
E2
ID
Gross Profit Method
SL
Contoh:
1
Estimasi Persediaan
E2
ID
Retail Inventory Method
SL
2
PENGHAPUSAN PERSEDIAAN
E2
ID
SL
Rusak/Ketinggalan Zaman
Penurunan Harga
Hilang/Rusak Parah
ow
Keterangan Debit Kredit
fP
ro
Kerugian Penurunan Nilai xxx
we
persediaan
Po
Persediaan xx
e
Th
3
PERPAJAKAN
E2
ID
SL Pada tanggal 3 Maret 2012 PT. Bintang membeli 100
unit barang dagang dengan harga Rp. 5.000.000
(harga belum termasuk PPN) secara tunai. PT.
Bintang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak (PKP) sejak 31 Januari 2005. Pembukuan atas
persediaan dilakukan dengan sistem perpetual.
Tanggal Keterangan Debit Kredit
03-Mar-2012 Persediaan barang dagang 5.000.000
Pajak Masukan 500.000
Kas/Bank 5.500.000
E2
barang dagang secara tunai dengan harga jual per masing-
masing unit sebesar Rp. 70.000 (belum termasuk PPN).
ID
SL
Tanggal Keterangan Debit Kredit
31-Mar- Kas/Bank
2.310.000
2012
Pajak Keluaran 210.000
Penjualan 2.100.000
Harga Pokok Penjualan 1.500.000
Persediaan barang dagang 1.500.000
(Rp. 50.000 x 30 unit)
Kas/Bank 5.500.000
6
E2
ID
SL
PT. Bintang tidak dapat mengkreditkan Pajak masukannya sehingga Pajak Masukan dimasukkan
sebagai Harga perolehan barang dagang. Jadi, harga 1 unit barang dagang adalah Rp 5.500.000 : 100
unit = Rp 55.000