Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PEMERIKSAAN PIUTANG USAHA DAN PIUTANG LAINNYA


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Semester 5
Mata Kuliah Pemeriksaan I
Dosen Pengampuh Bapak Rivan Wibowo S.E M,Ak

Di Susun Oleh :

Frandhika Permana 16416262201046


Hani Handayani 16416262201038
Mutiara Maulidya 16416262201018
Jesilia Vuji Lestari 16416262201045
Tevi Rahayu Utami 16416262201023
Sri Sofiani 16416262201012

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS BISNIS DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2018-2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul "PEMERIKSAAN PIUTANG USAHA DAN
PIUTANG LAINNYA". Tak lupa sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada junjungan kita semua yakni Nabi Besar Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya dan tentu saja kita selaku umat pengikut ajarannya.
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,
maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Rivan Wibowo S.E
M,Ak selaku dosen pembimbing. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak pendukung yang telah banyak membantu dalam pembuatan tugas makalah ini,
yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Semoga isi makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan memberikan
pengetahuan serta keinginan untuk terus belajar dan berkembang.

Karawang, November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................


Daftar Isi ...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) ..............................................
2.2 Prosedur Pemeriksaan (Audit Procedures) ..........................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Piutang dalam suatu lingkup usaha merupakan bagian yangtidak terpisahkan. Piutang
terjadi sebagai akibat dari penjualanbarang atau jasa secara kredit kepada pelanggan.
Pemberian jangka waktu kepada pelanggan untuk melunasi kewajibannyamerupakan
kebijakan tersendiri dari setiap perusahaan.Pemberian kelonggaran pembayaran kewajiban
kepadapelanggan ini dapat menguntungkan dan merugikan perusahaan.Pemberian piutang akan
meningkatkan aktivitas dalam suatu perusahaan karena pelanggan diberikan kemudahan
ataukeringanan dalam membayar kewajibannya kendati sudah mendapatkan barang atau sudah
menikmati jasanya. Pemberianpiutang ini bisa juga semakin memperbanyak cakupan
bisnissuatu perusahaan.Namun disisi lain piutang dapat menimbulakam kerugian. Halini
berkaitan dengan ketidakpastian dalam pembayaran piutang.Piutang dapat menimbulkan
kerugian bagi perusahaan karenauntuk masa kedepan akan ada kemungkinan
debitur tidaksanggup membayar kewajibannya.Oleh karena itu dalam memberikan piutang
kepadapelanggan perusahaan juga harus mempunyai bebarapapertimbangan tersendiri. elain
itu perusahaan juga harusmempertimbangkan untuk membuat penyisihan jika
terjadikemungkinan debitur tidak sanggup untuk membayar utangnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis menarik sebuah rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa Tujuan Pemeriksaan Piutang?
2. Bagaimana Prosedur Pemeriksaan Piutang Usaha Yang Disarankan?

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini kami buat untuk membahas masalah periksaan piutang usaha dan
piutang lainnya, serata hal-hal yang berkaitan denganya. Semoga dengan adanya
makalah ini bisa menabah wawasan ilmu pengetahuan kita tentang hal ini.
BAB II
PEMBAHASAN

SIFAT DAN CONTOH PIUTANG


Menurut sumber terjadinya, dalam dua kategori yaitu piutang usaha dan piutang lain-
lain. Piutang usaha adalah piutang yang berasal dari penjualan barang dagangan atau Jasa
secara kredit.
Piutang lain-lain adalah piutang yang timbul dari transaksi diluar kegiatan usaha
normal perusahaan. Piutang usaha dagang dan piutang lain-lain yang diharapkan biasa di tagih
dalam waktu satu tahun atau kurang diklasifikasikan sebagai piutang lancar.
Contoh dari perkiraan - perkiraan yang biasa digolongkan sebagai piutang antara lain:
1. Piutang dagang

 Wesel tagih

 Piutang pegawai

 Piutang bunga

 Uang muka

 Refundable deposit (uang jaminan).

 Piutang lain-lain

2. Allowance for bad debts (penyisihan piutang tak tertagih)

2.1 TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT OBJECTIVES) PIUTANG


1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian intern (internal control)

2. Untuk memeriksa validity (keabsahan) dan authenticity (keotentikan) dari pada piutang.

3. Untuk memeriksa collectability (kemungkinan tertaggihnya) piutang dan Cukup


tidaknya perkiraan allowance for bad debts (penyisihan piutang Tak tertagih.

4. Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat (contingent liability) Yang timbul
karena pendiskontoan weseltagih (notes recevable).
5. Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai dengan Prinsip akuntansi
yang berlaku umum (standar akuntansi keuangan).

2.2 PROSEDUR PEMERIKSAAN (AUDIT PROCEDURE) PIUTANG YANG


DISARANKAN
1. Pahami dan evaluasi internal control atas piutang dan transaksi penjualan Piutang dan
penerimaan kas.

2. Buat top schedule dan supporting schedule piutang pertanggal neraca

3. Minta aging schedule dari piutangdagang per tanggalneraca yang Antara lain
menunjukan nama pelanggan (customer), saldo piutang ,umur piutang dan kalau bisa
subsequent collectionsnya.

4. periksa mathematical accuracy-nyadanchek individual balance kesubledgerlalu total


nyakegenral ledger.

5. test check umur piutang dari beberapa customer kesubledger piutang dan sales invoice.

6. Kirimkan konfirmasi piutang usaha

7. Periksa subsequent collections dengan memeriksa buku kas dan bukti penerimaan kas
untuk periode sesudah tanggal neraca sampai dekat tanggal penyelesaian pemeriksaan
lapangan (audit field work).

8. Periksa apakah ada wesel tagih (notes receivable) yang didiskontokan untuk mengetahui
kemungkinan adanya contigent liability.

9. Periksa dasar penentuan allowance for bad debts dan periksa apakah jumlah yang
disediakan oleh client sudah cukup,dalam arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

10. Test sales cut-off dengan jalan memeriksa sales invoice,credit not dan lain-lain, lebih
kurang 2(dua) minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca, sudah dikirim per
tanggal neraca.

11. Periksa notulen rapat, surat-surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank dan
correspondence file untuk mengetahui apakah ada piutang yang dijadikan sebagai
jaminan.
12. Periksa apakah penyajian di neraca dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
belaku umum (SAK).

PROSEDUR AUDIT ATAS PIUTANG

Menurut Sukrisno Agoes (2004:176), prosedur audit piutang usaha antara lain :
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas piutang dan transaksi penjualan, piutang dan
penerimaan.

2. Buat Top Schedule dan Supporting Schedule piutang pertanggal neraca.Minta aging
shedule dari piutang usaha pertanggal neraca yang antara lain menunjukkan nama
pelanggan (customer), saldo piutang, umur piutang dan kalau bisa subsequent
collections-nya.

3. Periksa mathematical accuracy-nya dan check individual balance ke subledger lalu


totalnya ke general ledger.

4. Test check umur piutang dari beberapa customer ke subledger piutang dan sales
invoice.

5. Kirimkan konfirmasi piutang:

(1) Tentukan dan tuliskan dasar pemilihan pelanggan yang akan dikirim surat
konfirmasi.
(2) Tentukan apakah akan digunakan konfirmasi positif atau konfirmasi negatif.
(3) Cantumkan nomor konfirmasi baik di schedule piutang maupun di surat
konfirmasi.
(4) Jawaban konfirmasi yang berbeda harus diberitahukan kepada klien untuk dicari
perbedaannya.
(5) Buat ikhtisar (summary) dari hasil konfirmasi
6. Periksa subsequent collections dengan memeriksa buku kas dan bukti penerimaan kas
untuk periode sesudah tanggal neraca sampai mendekati tanggal penyelesaian
pemeriksaan lapangan (audit field work). Perhatikan bahwa yang dicatat sebagai
subsequent collectionshanyalah yang berhubungan dengan penjualan dari periode yang
sedang diperiksa.

7. Periksa apakah ada wesel tagih (notes receivable) yang didiskontokan untuk mengetahui
kemungkinan adanya contingent liability.
8. Periksa dasar penentuan allowance for bad debts dan periksa apakah jumlah yang
disediakan oleh klien sudah cukup, dalam arti tidak terlalu besar dan terlalu kecil.

9. Test sales cut-of dengan jalan memeriksa sales invoice, credit note dan lain-lain, lebih
kurang 2 (dua) minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca. Periksa apakah barang-
barang yang dijual melalui invoice sebelum tanggal neraca, sudah dikirim per tanggal
neraca. Kalau belum cari tahu alasannya. Periksa apakah ada faktur penjualan dari tahun
yang diperiksa, yang dibatalkan dalam periode berikutnya.

10. Periksa notulen rapat, surat-surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank, dan
correspondence file untuk mengetahi apakah ada piutang yang dijadikan sebagai
jaminan.

11. Periksa apakah penyajian piutang di neraca dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia/SAK

12. Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo piutang yang diperiksa.


BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pada umumnyapiutang timbul ketika sebuah perusahaan menjual barang atau jasa secara
kredit dan berhak atas penerimaan kas di masa mendatang. Piutang lain-lain adalah piutang
yang timbul dari transaksi diluar kegiatan usaha normal perusahaan. Audit atas piutang penting
dilakukan karena salah saji piutang usaha memiliki materialitas yang besar terhadap salah saji
laporan keuangan. Tujuan dilakukannya audit atas piutang

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian interen yang baik atas piutang dan
transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas
2. Untuk memeriksa validity dari pada piutang
3. Untuk memeriksa collectibility piutang dan cukup tidaknya perkiraan allowance for bad
debts
4. Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat yang timbul karena pendiskontoan
wesel tagih
5. Untuk memeriksa apakah penyajipiutang di neraca sesuai prinsip akuntansi yang
berlaku umum di indonesia
DAFTAR PUSTAKA

Agoes Sukrisno. 2008. Auditing Pemeriksaan oleh Kantor Akuntan Publik Jilid satu.
Jakarta: Lembaga Penerbit Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai