Di Susun Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS BISNIS DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2018-2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul "PEMERIKSAAN PIUTANG USAHA DAN
PIUTANG LAINNYA". Tak lupa sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada junjungan kita semua yakni Nabi Besar Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya dan tentu saja kita selaku umat pengikut ajarannya.
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,
maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Rivan Wibowo S.E
M,Ak selaku dosen pembimbing. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak pendukung yang telah banyak membantu dalam pembuatan tugas makalah ini,
yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Semoga isi makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan memberikan
pengetahuan serta keinginan untuk terus belajar dan berkembang.
Penulis
DAFTAR ISI
Makalah ini kami buat untuk membahas masalah periksaan piutang usaha dan
piutang lainnya, serata hal-hal yang berkaitan denganya. Semoga dengan adanya
makalah ini bisa menabah wawasan ilmu pengetahuan kita tentang hal ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Wesel tagih
Piutang pegawai
Piutang bunga
Uang muka
Piutang lain-lain
2. Untuk memeriksa validity (keabsahan) dan authenticity (keotentikan) dari pada piutang.
4. Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat (contingent liability) Yang timbul
karena pendiskontoan weseltagih (notes recevable).
5. Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai dengan Prinsip akuntansi
yang berlaku umum (standar akuntansi keuangan).
3. Minta aging schedule dari piutangdagang per tanggalneraca yang Antara lain
menunjukan nama pelanggan (customer), saldo piutang ,umur piutang dan kalau bisa
subsequent collectionsnya.
5. test check umur piutang dari beberapa customer kesubledger piutang dan sales invoice.
7. Periksa subsequent collections dengan memeriksa buku kas dan bukti penerimaan kas
untuk periode sesudah tanggal neraca sampai dekat tanggal penyelesaian pemeriksaan
lapangan (audit field work).
8. Periksa apakah ada wesel tagih (notes receivable) yang didiskontokan untuk mengetahui
kemungkinan adanya contigent liability.
9. Periksa dasar penentuan allowance for bad debts dan periksa apakah jumlah yang
disediakan oleh client sudah cukup,dalam arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
10. Test sales cut-off dengan jalan memeriksa sales invoice,credit not dan lain-lain, lebih
kurang 2(dua) minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca, sudah dikirim per
tanggal neraca.
11. Periksa notulen rapat, surat-surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank dan
correspondence file untuk mengetahui apakah ada piutang yang dijadikan sebagai
jaminan.
12. Periksa apakah penyajian di neraca dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
belaku umum (SAK).
Menurut Sukrisno Agoes (2004:176), prosedur audit piutang usaha antara lain :
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas piutang dan transaksi penjualan, piutang dan
penerimaan.
2. Buat Top Schedule dan Supporting Schedule piutang pertanggal neraca.Minta aging
shedule dari piutang usaha pertanggal neraca yang antara lain menunjukkan nama
pelanggan (customer), saldo piutang, umur piutang dan kalau bisa subsequent
collections-nya.
4. Test check umur piutang dari beberapa customer ke subledger piutang dan sales
invoice.
(1) Tentukan dan tuliskan dasar pemilihan pelanggan yang akan dikirim surat
konfirmasi.
(2) Tentukan apakah akan digunakan konfirmasi positif atau konfirmasi negatif.
(3) Cantumkan nomor konfirmasi baik di schedule piutang maupun di surat
konfirmasi.
(4) Jawaban konfirmasi yang berbeda harus diberitahukan kepada klien untuk dicari
perbedaannya.
(5) Buat ikhtisar (summary) dari hasil konfirmasi
6. Periksa subsequent collections dengan memeriksa buku kas dan bukti penerimaan kas
untuk periode sesudah tanggal neraca sampai mendekati tanggal penyelesaian
pemeriksaan lapangan (audit field work). Perhatikan bahwa yang dicatat sebagai
subsequent collectionshanyalah yang berhubungan dengan penjualan dari periode yang
sedang diperiksa.
7. Periksa apakah ada wesel tagih (notes receivable) yang didiskontokan untuk mengetahui
kemungkinan adanya contingent liability.
8. Periksa dasar penentuan allowance for bad debts dan periksa apakah jumlah yang
disediakan oleh klien sudah cukup, dalam arti tidak terlalu besar dan terlalu kecil.
9. Test sales cut-of dengan jalan memeriksa sales invoice, credit note dan lain-lain, lebih
kurang 2 (dua) minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca. Periksa apakah barang-
barang yang dijual melalui invoice sebelum tanggal neraca, sudah dikirim per tanggal
neraca. Kalau belum cari tahu alasannya. Periksa apakah ada faktur penjualan dari tahun
yang diperiksa, yang dibatalkan dalam periode berikutnya.
10. Periksa notulen rapat, surat-surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank, dan
correspondence file untuk mengetahi apakah ada piutang yang dijadikan sebagai
jaminan.
11. Periksa apakah penyajian piutang di neraca dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia/SAK
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pada umumnyapiutang timbul ketika sebuah perusahaan menjual barang atau jasa secara
kredit dan berhak atas penerimaan kas di masa mendatang. Piutang lain-lain adalah piutang
yang timbul dari transaksi diluar kegiatan usaha normal perusahaan. Audit atas piutang penting
dilakukan karena salah saji piutang usaha memiliki materialitas yang besar terhadap salah saji
laporan keuangan. Tujuan dilakukannya audit atas piutang
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian interen yang baik atas piutang dan
transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas
2. Untuk memeriksa validity dari pada piutang
3. Untuk memeriksa collectibility piutang dan cukup tidaknya perkiraan allowance for bad
debts
4. Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat yang timbul karena pendiskontoan
wesel tagih
5. Untuk memeriksa apakah penyajipiutang di neraca sesuai prinsip akuntansi yang
berlaku umum di indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Agoes Sukrisno. 2008. Auditing Pemeriksaan oleh Kantor Akuntan Publik Jilid satu.
Jakarta: Lembaga Penerbit Salemba Empat