MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas Audit Komputerisasi 1
Dosen Pengampu
Dailibas, SE. MM
Disusun Oleh:
ZAHRA ZETIRA 1810631030111
ISA FAIRUZZATUL M 1810631030127
PROGRAM AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya karena izin-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktunya. Tak lupa saya kirimkan shalawat serta
salam kepada junjungan kami yakni Nabi Muhammad SAW. beserta keluarganya,
para sahabatnya dan seluruh insan yang dikehendaki-Nya
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Perencanaan Audit.....................................................................................3
2.2 Menerima Klien dan Melakukan Perencanaan Audit Awal......................4
2.3 Memahami Bisnis dan Industri Klien........................................................7
2.4 Melaksanakan Prosedur Analitis Pendahuluan.........................................9
2.5 Penggunaan Rasio Keuangan..................................................................13
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..............................................................................................18
3.2 Saran-saran..............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Masalah yang berkaitan dengan bisnis entitas dan industri yang menjadi
tempat usaha tersebut.
2. Kebijakan dan prosedur akuntansi entitas tersebut.
3. Metode yang digunakan oleh entitas tersebut dalam mengolah informasi
akuntansi yang signifikan, termasuk penggunaan organisasi jasa dari luar
untuk mengolah informasi akuntansi pokok perusahaan.
4. Tingkat risiko pengendalian yang direncanakan.
5. Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan audit
6. Pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan peyesuaian
7. Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian
audit, seperti risiko kekeliruan atau kecurangan material atau adanya
transaksi antar pihak – pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
8. Sifat laporan Auditor yang diharapkan akan diserahkan ( sebagai contoh :
laporan)
3
keadaan. Selama berlangsungnya audit, perubahan kondisi dapat
menyebabkan terjadinya perubahan prosedur audit yang telah direncanakan
tersebut.
1. Untuk memperoleh bahan bukti kompeten yang cukup dalam situasi saat
itu
2. Untuk membantu menekan biaya audit
3. Untuk menghindari salah pengertian dengan klien
4
B. Investigasi atas klien baru
Sebelum menerima klien baru,kebanyakan kantor akuntan publik akan
menyelidiki perusahaan tersebut untuk menentukan
akseptabilitasnya,kantor itu akan melakukannya dengan memeriksa,sejauh
memungkinkan,prospektif klien ini dalam komunitas bisnis,stabilitas
keuangannya dan hubungannya dengan kantor akuntan publik
sebelumnya.Contoh:Banyak kantor akuntan publik sangat berhati-hati
dalam menerima klien baru dari bisnis yang baru terbentuk dan
berkembang cepat,banyak dari bisnis-bisnis tersebut mengalami masalah
keuangan dan membuat kantor akuntan publik akan menghadapi
kewajiban potensial yang signifikan.
Beban untuk memulai komunikasi,ditanggung oleh auditor
penerus,tetapi auditor pendahulu diwajibkan untuk merespons permintaan
akan informasi.Akan tetapi,persyaratan kerahasiaan dalam kode perilaku
profesional mewajibkan bahwa auditor pendahulu harus memperoleh izin
dari klien sebelum komunikasi dapat dilaksanakan.Jika klien tidak tidak
mengizinkan komunikasi atau auditor pendahulu tidak akan memberikan
respons yang kompetitif,auditor penerus dapat mempertimbangkan secara
serius keinginannya untuk menerima penugasan prospektif,tanpa
memperhitungkan investigasi lainnya.
5
ketidaksesuaian dengan standar akuntansi, prosedur audit, atau masalah
penting lainnya.
6
memperoleh informasi tambahan mengenai mengapa klien menghendaki
audit dan untuk apa laporan keuangan digunakan.
7
2.3 Memahami Bisnis dan Industri Klien
8
2. Mengidentifikasi pihak-pihak atas transaksi yang memiliki hubungan
istemewa kepada klien
9
2. Memahami bidang usaha klien
3. Penetapan kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya
4. Indikasi adanya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan
5. Mereview secara menyeluruh atas informasi keuangan
Materialistas Adalah jumlah atau besarnya kekeliruan atau salah saji dalam
informasi akuntansi.
Estimasi jumlah kekeliruan atau salah saji dalam tiap segmen (langkah
3) terjadi selama audit. Langkah 4 dan 5 dilakukan pada tahap
penyelesaian audit. Selain itu,risiko dalam audit berarti bahwa auditor
menerima suatu tingkat ketidakpastian tertentu dalam pelaksanaan audit.
10
Luasnya pemahaman tersebut ,paling tidak,mencukupi untuk
merencanakan audit yang memadai,dalam hal empat masalah spesifik
perencanaan,yakni sebagai berikut :
1. Auditability
Auditor harus mendapatkan informasi yang cukup memusakan
mengenai integritas manajemen dan sifat serta lus catatan
akuntansi,sehingga bahan bukti kompeten tersedia untuk mendukung
saldo laporan keuangan.
2. Potensi salah saji yang material
Pemahaman seharusnya memungkinkan auditor untuk mengenditifikasi
jenis-jenis kekeliruan dan ketidakberesan yang potensial yang dapat
mempengaruhi laporan keuangan,dan menetapkan risiko akibat
kekeliruan dan ketidakberesan yang terjadi dalam jumlah yang material
terhadap laporan keuangan.
3. Risiko penemuan
Informasi mengenai struktur pengendalian intern dugunakan untuk
menetapkan risiko pengendalian bagi setiap tujuan pengendalian,yang
selanjutnya mempengaruhi risiko penemuan yang direncanakan.
4. Perancangan pengujian
Informasi yang diperoleh seharusnya memungkinkan auditor untuk
merancang pengujian saldo laporan keuangan yang efektif. Pengujian
tersebut mencakup baik pengujian terinci atas transaksi maupun atas
saldo,prosedur analisis dan yang disebut sebagai pengujian subtantif.
11
C. Mengembangkan rencana dan program audit menyeluruh
Rencana audit dan program audit berkaitan dengan jenis-jenis
pengujian audit yang dilakukan,yaitu prosedur untuk memperoleh
pemahaman atas struktur pengendalian intern,pengujian atas
pengendalian,pengujian substantive atas transaksi,prosedur analisis dan
pengujian terinci atas saldo.
D. Prosedur analisis
Prosedur analisis merupakan evaluasi terhadap informasi keuangan
yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk akal antara data
keuangan yang satu dengan data keuangan yang lainnya,atai antara data
keuangan dengan non keuangan.
Prosedur analisis antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Membandingkan informasi keuangan tahun berjalan dengan :
a. Tahun-tahun sebelumnya
b. Perusahaan lain di industry yang sama atau rata-rata industry
c. Anggaran dan prakiraan
d. Estimasi prediktif auditor
2. Analisis mengenai hubungan antara unsur-unsur informasi keuangan
yang diharapkan bersesuian dengan pola yang terprediksi
3. Membandingkan informasi keuangan dengan informasi nonkeuangan.
4. Membandingkan dari cabang yang satu dengan yang lainnya,atau antara
lokasi yang satu dengan yang lainnya.
12
4. Penekanan audit karena adanya indikasi kekeliruan dalam laporan
keuangan seperti adanya perbedaan yang signifikan antara data
keuangan tahun berjalan dengan tahun-tahun sebelumnya,atau antara
data keuangan klien dengan data keuangan dari industry terkait
Contoh beberapa prosedur analisis dalam kaitannya dengan tes saldo nilai
persediaan pada siklus persediaan dan pergudangan Adalah sebagai berikut :
Bandingkan persentase margin bruto Lebih saji atau kurang saji persediaan
dengan tahun lalu dan harga pokok penjualan
Bandingkan biaya per unit Lebih saji atau kurang saji persediaan
persediaan dengan tahun lalu dan harga pokok persediaan
13
menyeluruh umumnya meliputi pembacaan laporan keuangan dan catatannya serta
mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
1. Kecukupan bukti yang terkumpul sebagai respon terhadap saldo yang tidak
biasa atau yang tidak diharapkan,yang diidentifikasi pada waktu perencanaan
audit atau dalam pelaksanaan audit.
2. Saldo atau hubungan yang tidak biasa atai tidak diharapkan yang sebelumnya
tidak diidentifikasi.
14
Asset Lancar
Rasio lancar =
Kewajiban Lancar
b. Rasio sangat lancer/rasio cepat(quick ratio/acid test ratio)
Kas+Sekuritas Jangka Pendek + Piutang
Rasio sangat lancar =
Kewajiban Lancar
2. Rasio Solvabilitas
a. Rasio utang/debt ratio
Total Utang
Rasio utang =
Total Asset
15
e. Rasio laba operasional terhadap kewajiban
LabaOperasional
Rasio laba operasional terhadap kewajiban =
Kewajiban
3. Rasio Aktivitas
a. Perputaran piutang usaha/accont receivable turn over
Penjualan Kredit
Rasio perputaran piutang usaha =
Rata−Rata PiutangUsaha
365 hari
=
Rasio Perputaran Piutang
365 hari
Lamanya rata-rata persediaan =
Rasio Perputaran Persediaan
16
Rata-rata asset lancar = (asset lancar awal th +asset lancar akhir th) :2
Rata-rata total aset = (total asset awal tahun + total asset akhir tahun):2
4. Rasio Profitabilitas
a. Hasil pengembalian atas asset/return on asset
Laba Bersih
Hasil pengembalian asset tetap =
Total Asset
Laba Bersih
hasil pengembalian atas asset =
Total Ekuitas
17
LabaOperasional
Marjin laba operasional =
Penjualan Bersih
18
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
19
profesional, termasuk standar auditing, kode etik akuntan, dan standar
pengendalian mutu.
2. Tahap-tahap penting dalam penerimaan suatu penugasan meliputi: evaluasi
integritas manajemen, mengidentifikasi keadaan-keadaan khusus dan resiko
tak biasa, menentukan kompetensi, menilai independensi, menentukan
bahwa pekerjaan dapat dilaksanakan dengan cermat dan teliti, serta
menerbitkan surat penugasan.
3. Penetapan perencanaan yang tepat merupakan pekerjaan yang cukup sulit
dalam melaksanakan audit yang efisien dan efektif. Tahapan-tahapan
perencanaan meliputi pekerjaan mendapatkan pemahaman tentang bisnis
dan industri klien dan melaksanakan prosedur analitis.
3.2 Saran-saran
Dalam makalah ini penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dalam memahami tentang Perencanaan Audit sekaligus dapat menambah
wawasan pembaca. Di sini penulis juga minta maaf kepada pembaca jika ada
kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini atau ada persepsi yang
berbeda dari pembaca, kami harap untuk dapat dimaklumi.
20
DAFTAR PUSTAKA
21