Anda di halaman 1dari 20

BAB 21

DISKUSI TIM
AUDIT
ANGGOTA KELOMPOK:
IVAN ARYA PUTRA
(B12.2018.03754)
RAMADHAN BRAMASTA
(B12.2018.03775)
FARIS FIRMANSYAH
(B12.2018.03819)
2

Bab ini akan membahas tujuan dan sifat diskusi di


antara anggota tim audit, mengenal kerentanan laporan
keuangan entitas terhadap salah saji yang material, ISAs
yang menjadi acuan dalam pembahasan di bab ini ialah
ISAs nomor 240,300,dan 315.
3

ISA 240.15
ISA 315 mewajibkan diskusi di antara anggota tim penugasan dan
keputusan partner (yang memimpin) penugasan mengenai hal-hal yang
harus dikomunikasikan kepada anggota tim yang tidak terlibat dalam
diskusi. Diskusi ini harus memberi penekanan mengenai bagaimana dan di
mana laporan keuangan entitas rentan terhadap salah saji yang material
karena kecurangan, termasuk bagaimana kecurangan bisa terjadi. Diskusi
ini harus dilakukan, dengan mengenyampingkan pendapat anggota tim
tentang kejujuran dan integritas manajemen dan TCWG (those charged
with governance)
ISA 240.44

5

Auditor wajib memasukkan hal-hal berikut dalam dokumentasi audit


mengenai pemahaman auditor, mengenai entitas dan lingkungannya,
dan penilaian mengenai risiko salah saji yang material sebagaimana
diharuskan ISA 315.

○ keputusan penting yang diambil dalam diskusi di antara anggota


tim penugasan mengenai kerentanan laporaan keuangan entitas
terhadap salah saji yang material karena kecurangan.
6

○ salah saji yang material karena kecurangan,


yang diindentifikasi dan dinilai, pada tingkat
laporan keuangan dan tingkat asersi
7

ISA 315.10
8

Partner (yang memimpin) penugasan dan anggota kunci


tim penugasan wajib membahas kerentanan laporan
keuangan entitas terhadap salah saji yang material, dan
penerapan FRF yang berlaku terhadap fakta dan situasi
entitas. Partner (yang memimpin) penugasan wajib
menentukan hal-hal yang harus dikomunikasikan kepada
anggota tim yang tidak terlibat dalam diskusi.
9

Komunikasi adalah unsur penting dalam suksesnya penugasan audit


TINJAUAN manapun, komunikasi yang baik diantara anggota tim audit. Komunikasi
UMUM dimulai dengan menugaskan anggota tim, mengatur pertemuan tim
untuk merencanakan penugasan dan kemudian berlanjut sepanjang
penugas
10

Manfaat
Produktivitas audit
komunikasi
• Setiap anggota tim akan dan dapat
berkelanjuta memahami entitas yang
n diantara diaudit,FRF(Financial reporting
framework atau kerangka pelaporan
anggota tim, keuangan ) yang digunakan, apa peran
bagi: masing-masing anggota dalam audit
tersebut, dan ekspektasi mengenai
bagaimana dan kapan pekerjaan akan
dilaksanakan.
• Potensi untuk audit berlebihan atau
sebaliknya (over-and under-auditing)
dapat ditekan secara signifikan.
Efektivitas audit: 11

1. Staf mendapat insights mengenai klien dan ekspektasi


mengenai audit yang dilaksanakan, langsung dari partner
penugasan dan anggota inti/kunci dalam tim audit.

2. Diskusi di antara anggota tim audit, mengenai kerentanan


laporan keuangan entitas terhadap salah saji yang material akan
membantu penanganan risiko bisnis dan risiko kecurangan
Pengambilan keputusan yang lebih baik mengenai sifat, waktu
pelaksanaan, dan luasnya penilaian risiko dan prosedur audit
selanjutnya

3. Komunikasi secara terbuka memungkinkan reaksi yang cepat –


tanggap terhadap informasi baru mengenai hal-hal seperti
transaksi dan peristiwa luar biasa(unusual transactions/events),
hubungan pihak berelasi , dan masalah pelaporan
12

Pengembangan Staf:

1. Best practices dalam auditing dapat dibagi dan terbagi


antara partner dan staf.

2. Staf terdorong untuk bertanya dan mempertimbangkan


kembali efektivitas tanggapan terhadap risiko yang dinilai
dalam audit tahun lalu
13

Anggota Tim didorong untuk datang ke pertemuan


Pertemuan dengan (bnyak ) pertanyaan dan sikap memepertanyakan
Perencanaan (questioning mind), dan siap untuk berpartisipasi dan
berbagi informasi dengan sikap skeptisisme profesional
Tim Audit
( attitude of professional skepticism).
Tiga hal yang akan dibahas selanjutnya yaitu sebagai
berikut.
• Berbagi insights tentang entitas
• Bertukar pikiran (brainstrom)
• Perencanaan audit.
14

Berbagai Insights
tentang Entitas

Pertemuan tim
audit memberikan
kesempatan kepada
partner penugasan
dan anggota tim
untuk berbagi
insights mengenai
entitas
Entitas
15

○ Sejarah dan tujuan


bisnis

○ Budaya
perusahaan/korporasi

○ Perubahan dalam
kegiatan/operasi bisnis,
personalia, atau sistem

○ Penerapan FRF yang


berlaku terhadap fakta
dan situasi yang dihadapi
entitas.
16
Manajemen

○ sifat/ struktur
entitas dan
manajemen.
○ sikap terhadap
pengendalian
intern

○ insentif untuk
melakukan
kecurangan
17

Faktor risiko yang


diketahui
○ Pengalaman dari
penugasan

○ Faktor risiko bisnis


yang signifikan.

○ Peluang dilakukannya
kecurangan
18

Pertemuan tim penugasan dalam hal ini adlah bertukar pikiran


(brainstorming) mengenai gagasan-gagasan dan pendekatan
Bertukar audit yang mungkin diterapkan, sperti berikut
Potensi untuk kesalahan (error) dan kecurangan (fraud)
Pikiran
1. Area mana dalam laporan keuangan yang rentan terhadap
salah saji yang material (fraud dan error) ? Langkah ini
merupakan keharusan dalam semua audit.
2. Bagaimana manajemen bisa melakukann dan
menyembunyikan pelaporan keuangan yang curang.
3. Bagaimana aset perusahaan bisa dijarah atau digunakan
untuk kepentingan pribadi?
19
adalah memberikan pengarahan. Ada area-area khusus yang perlu
diperhatikan. Auditor harus memastikan bahwa semua kewajiban
dan persyaratan yang ditetapkan ISAs yang relevan dengan audit
tersebut dimasukkan dalam rencana audit.

Perencanaan ISAs meliputi prosedur tertentu yang harus dilakukan, antara lain:
audit
*ISA 240 The auditor’s responsibilities relating to fraud in an audit
of financial statements
* ISA 402 audit considerations relating to an Entity using a service
organization.
* ISA 540 auditing accounting estimates,including fair value
accounting estimates, and related disclosures.
* ISA 550 related parties
* ISA 600 audits of group financial statements.
20

Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai