Anda di halaman 1dari 44

Ekuitas: Saldo laba, Dividen, Saham

Treasuri dan Penghasilan


Komprehensif Lain
DERRY WANTA,SE.MSi,GFS.,CIBA
April 2020
Saldo Laba
Saldo Laba (Retained Earnings) merupakan akumulasi laba
yang diperoleh perusahaan yang tidak didistribusikan
kepada pemegang saham sebagai dividen dan
diinvestasikan dalam perusahaan tersebut. Untuk
menghitung saldo laba adalah sebagai berikut:

Saldo laba = Saldo laba awal + Laba (Rugi) Bersih - Dividen


Restriksi atas Saldo Laba
Perusahaan dapat mengambil kebijakan untuk merestriksi (melakukan pembatasan) atau
mengalokasikan atas penggunaan (apropriasi) sebagian dari saldo untuk tujuan tertentu.
Restriksi atau apropriasi diantaranya mencangkup hal berikut ini:

 Restriksi Hukum : banyak negara yang mensyaratkan perusahaan untuk merestriksi


biaya dari saham treasuri bagi pembagian dividen.

 Restriksi Kontraktual : utang jangka panjang dapat membatasi penggunaan dari asset
untuk pembayaran dividen sebagai bagian covenant utang, sehingga hal tersebut
dapat merestriksi penggunaan saldo laba untuk pembayaran dividen.

 Restriksi Sukarela: apropriasi saldo laba untuk tujuan khusus.


Contoh Saldo Laba
Laporan saldo laba PT KTH untuk periode akhir pada tanggal 31
Desember 2019:

Saldo Laba (awal) Rp. 200.000.000

Laba bersih setelah pajak Rp. 24.000.000

Dividen (Rp. 10.000.000)

Saldo laba (akhir) Rp. 214.000.000


Dividen
Dividen merupakan bagian laba yang didistribusikan kepada pemegang
saham. Pembelajaran dividen merupakan mekanisme pengalokasian
kesejahteraan kepada pemegang saham. Perusahaan mengeluarkan dividen
mengeluarkan dividen berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS).

Bentuk-bentuk dari dividen:

1. Dividen Kas 4. Dividen Script

2. Dividen Saham 5. Dividen Likuiditas

3. Dividen Properti
Pertimbangan Perusahaan
Beberapa pertimbangan perusahaan dalam memberikan dividen, yaitu:

 Memenuhi ketentuan yang disebutkan dalam perjanjian dengan kreditor

 Memenuhi ketentuan pendirian perusahaan

 Memenuhi pendanaan yang dibutuhkan perusahaan dalam rangka pertumbuhan


atau ekspansi lebih lanjut

 Menciptakan skema pembagian dividen yang stabil (smoothing out)

 Menciptakan bantalan (cadangan) untuk menghadapi potensi kerugian yang


dihadapi perusahaan di masa mendatang.
Dividen Kas
Dividen dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk. Bentuk yang paling
umum adalah dividen kas, yaitu perusahaan mendistribusikan kas kepada
pemegang saham sebesar proporsi tertentu, mengacu pada rasio
pembagian dividen, dari laba bersih. Dalam pendistribusian dividen kas
terdapat empat tanggal yang relevan untuk diperhatikan oleh pemegang
saham, yaitu sebagai berikut:

 Tanggal pengumuman, biasanya merupakan tanggal dilakukannya RUPS


dan diumumkannya pembagian dividen.
Lanjutan..
Dividen Kas
 Tanggal ex-dividen, merupakan tanggal apabila terjadi peralihan
kepemilikan pemilik batu tidak lagi berhak atas dividen, biasanya
berlangsung satu samapi dua hari kerja sebelum tanggal pencatatan

 Tanggal pencatatan, merupakan tanggal perusahaan membuat


memorandum pencatatan dividen tunai untuk mengidentifikasi
pemegang saham yang berhak atas dividen.

 Tanggal pembayaran, merupakan tanggal pembayaran dividen kepada


pemegang saham.
Contoh:
PT. JJK mengumumkan dividen pada saat Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) pada tanggal 25 Maret 2014 (tanggal deklarasi) dan mendeklarasikan
akan terutang pada tanggal 20 April 2014 (tanggal pembayaran) kepada
pemegang saham pada tanggal 10 April 2014 (tanggal pencatatan ). Jumlah
dividen yang dideklarasikan adalah Rp550 per lembar saham, dan jumlah
saham yang beredar adalah 10.000.000 lembar saham. Jurnalnya:

25 Maret 2014 Saldo Laba 5.500.000.000

Lanjutan..
Contoh:
25 Maret 2014 Saldo Laba 5.500.000.000

Utang Dividen 5.500.000.000

(pada tanggal pengumuman)

10 April 2014 (tidak ada pencatatan jurnal pada tanggal tersebut)

20 April 2014 Utang Dividen 5.500.000.000

Kas 5.500.000.000

(pada tanggal pembayaran)

(Perhitungan : Rp 550 X 10.000.000 lembar = Rp 5.500.000.000)


Dividen Saham
Pembagian saham perusahaan yang bersangkutan secara pro-
rasa kepada pemegang sahamnya. Jika dividen tunai dibayarkan
dalam bentuk tunai, maka dividen saham dibayarkan dalam
bentuk saham. Di Indonesia saham yang dibagikan sebagai
dividen tersebut disebut saham bonus.

Dengan demikian para pemegang saham mempunyai jumlah


lembar saham yang jenis sama maupun yang jenis berbeda.
Dividen Saham
Tujuan dividen saham ialah sebagai berikut :

Memenuhi harapan pemegang saham untuk mendapatkan


dividen tanpa mengeluarkan uang tunai.

Meningkatkan daya jual perusahaan.

Menekankan bahwa sebagian dari ekuitas pemegang saham


telah diinvestasi ulang secara permanen ke dalam usaha (dan
tidak tersedia untuk dividen tunai).
Contoh Dividen Saham Jumlah Kecil
Untuk dividen saham dalam jumlah kecil (kurang dari 25% saham
beredar), maka saham yang akan diterbitkan sebagai dividen dinilai
sebesar harga.

PT KSJ memiliki 2 juta lembar saham biasa beredar dengan nilai par Rp
200 dan laba ditahan sebesar Rp 700 juta. Jika PT UVW
mengumumkan 10% dividen saham, maka perusahaan menerbitkan
200 ribu lembar saham tambahan kepada pemegang saham. Jika nilai
wajar saham saat itu adalah Rp 300 per lembar, maka pencatatannya
adalah:
Lanjutan..
Tanggal pengumuman

Laba ditahan (200rb lembar x Rp300) 60 juta

Saham biasa yang dapat didistribusikan

(200rb lembar x Rp200) 40 juta

Agio saham biasa 20 juta

Tanggal distribusi

Saham biasa yang dapat didistribusikan 40 juta

Saham biasa 40 juta


Contoh Dividen Saham Jumlah Besar
Untuk deviden saham dalam jumlah besar (lebih dari 25% sisa saham belum
terjual), maka saham yang akan diterbitkan dividen dinilai sebesar nilai
nominal.

PT KNJ memiliki 2 juta lembar saham biasa beredar dengan nilai par Rp. 200
dan laba ditahan sebesar Rp. 700 juta. Jika PT UVW mengumumkan 30%
dividen saham, maka perusahaan menerbitkan 600 ribu lembar saham
tambahan kepada pemegang saham.Jika nilai wajar saham saat itu adalah Rp.
300 perlembar, maka pencatatannya adalah:
Contoh Dividen Saham Jumlah Besar
Tanggal Pengumuman

Laba ditahan (600rb lembar x Rp. 200) 120.000.000

Saham biaya yang dapat didistribusikan 120.000.000

Tanggal Distribusi

Saham biaya yang dapat didistribusikan 120.000.000

Saham biasa 120.000.000


Dividen Properti
 Dividen properti merupakan pembagian dividen dalam bentuk asset perusahaan.
Bentuknya dapat beragam seperti barang, persediaan perusahaan, real estate,
Investasi dan lain-lain.

 Perusahaan membagikan dividen properti karena keterbatasan kas atau


perusahaan yang memiliki aset baik itu persediaan atau investasi yang cukup
banyak yang bisa jadi mengalami penurunan nilai.

 Apabila perusahaan gendak membagikan dividen dengan tipe ini, maka


perusahaan harus melakukan penilaian atas nilai wajar dari aset tersebut, dan
mengakui adanya keuntungan atau kerugian sebagai selisih dari nilai wajar aset
dengan nilai buku aset pada tanggal deklarasi.
Contoh Dividen Properti
Dividen Scrip
Dividen Scrip, merupakan keadaan ketika perusahaan memiliki
akumulasi saldo laba yang sesungguhnya sudah memungkinkan
untuk dibagian dividen bagi para pemegang sahamnya, akan
tetapi jumlah uang tunainya tidak mencukupi.

Alternatif yang bisa diambil jika ingin membagi dividen adalah


dengan menerbitkan promes atau janji membayar di kemudian
hari (notes payable). Dividen semacam ini disebut dengan “Scrip
Dividend”.
Contoh Soal Dividen Scrip
Sebagai ilustrasi pada tanggal 1 Juni 2019, PT BIGHIT mengumumkan
pembagian dividen berupa dividen scrip berjangka waktu 3 bulan sebessar
Rp. 100/lembar untuk 3.000.000 lembar saham yang beredar. Tingkat bunga
adalah 10% pertahun. Jurnalnya:

Pada tanggal pembayaran (1 Juni 2019)

Laba ditahan (Scrip Dividend) 300.000.000

Utama Promes (Utang Scrip Dividen) 300.000.000


Contoh Soal Dividen Scrip
Lanjutan…

Pada tanggal pembayaran (1 September 2019)

Utang Promes kepada Pemegang Saham 300.000.000

Biaya Bunga (10%x(3/12bulan)xRp 300 juta) 7.500.000

Kas 307.500.000
Dividen Likuidasi
 Dividen yang tidak didasarkan pada pendapatan
/ laba ditahan dan mengurangi ekuitas
pemegang saham.

 Dividen likuidasi lebih mengimplikasikan return


atas modal investasi daripada profit yang
dihasilkan perusahaan.
Dividen Likuidasi
 Dividen yang tidak didasarkan pada pendapatan
/ laba ditahan dan mengurangi ekuitas
pemegang saham.

 Dividen likuidasi lebih mengimplikasikan return


atas modal investasi daripada profit yang
dihasilkan perusahaan.
Contoh Soal Dividen Likuidasi
Pemecahan Saham
 Pemecahan saham (Stock Split) merupakan peningkatan jumlah saham
beredar dengan mengurani nilai nominal saham.

 Sebagai contoh, perusahaan melakukan pemecahan saham 2:1 atau dua


lembar saham untuk 1 lembar akan membuat jumlah saham yang beredar
menjadi 2 kali lipat dengan nilaI nominal persaham berkurang setengahnya.
Pada akhirnya nilai kapitalisasi saham perusahaan tetap.

 Karena tidak ada perubahan total nilai, maka untuk pemecahan saham tidak
dilakukan jurnal atau pencatatan. Pengaruh dari pemecahan saham adalah
berkurangya nilai nominal dan meningkatnya jumlah lembar saham.
Contoh Pemecahan Saham
Perbandingan Nilai Ekuitas Sebelum dan Sesudah
Pemecahan Saham 2:1
Perbandingan Dividen Saham, Share Split,
dan Dividen Kas
Saham Treasuri
Saham treasuri merupakan saham perusahaan yang
telah dikeluarkan oleh perusahaan dan kemudian
dibeli kembali.

Terdapat dua metode pengakuan transaksi untuk


Saham Treasuri, yaitu metode biaya dan metode
nilai nominal.
Saham Treasuri
Beberapa alasan perusahaan melakukan hal tersebut adalah sebagai berikut.

1. Untuk memperkecil pajak

2. Untuk meningkatkan laba per saham dan pengembalian atas ekuitas

3. Mengurangi jumlah pemegang saham

4. Membentuk pasar bagi saham

5. Saham akan dijual kembali kepada karyawan perusahaan atau saham akan
dibagikan sebagai dividen

6. Saham akan dikeluarkan dengan surat-surat berharga perusahaan lain


Contoh Saham Treasuri – Metode Biaya
 Berdasarkan metode biaya, pada saat akuisisi saham treasuri
maka akun saham treasuri didebit sebesar biaya perolehan dan
melaporkan akun saham treasuri sebagai pengurang dari ekuitas
pada laporan posisi keuangan.

 Jika saham treasuri dijual kembali dengan harga diatas harga


perolehan, maka kelebihan harga tersebut dikreditkan pada akun
agio saham – saham treasuri. Selisih tersebut tidak diakui
sebagai keuntungan.
Contoh Saham Treasuri – Metode Biaya
Jika saham treasuri dijual kembali dengan harga dibawah
harga perolehan, maka selisih tersebut didebitkan pada
akun Agio saham – Saham treasuri.

Apabila selisih harga dibawah harga perolehan melebihi


saldo kredit pada akun Agio saham – Saham treasuri,
maka saldo laba didebit untuk kekurangan tersebut.
Contoh Saham Treasuri – Metode Biaya
Contoh soal: PT ABC mengeluarkan saham biasa sebanyak 1.000.000 lembar dengan nilai
nominal Rp 500 pada harga pasar sebesar Rp. 5.000. Jurnalnya:

Kas (1 jt x Rp 5.000) 5.000.000.000

Modal saham- Saham biasa (1 jt x Rp 500) 500.000.000

Agio saham- Saham biasa 4.500.000.000

~ kemudian perusahaan membeli saham treasuri sebanyak 100.000 lembar dengan


harga Rp. 6.000

Saham Treasuri (100rb x Rp 6000) 600.000.000

Kas 600.000.000
Contoh Saham Treasuri – Metode Biaya
~ Penjualan saham treasuri pada harga diatas harga beli sebanyak 50.000
lembar dengan harga Rp. 7.500.

Kas (50rb x Rp 7.500) 375.000.000

Saham treasuri (50rb x Rp 6.000) 300.000.000

Agio saham treasuri 75.000.000

~ Penjualan saham treasuri pada harga dibawah harga beli sebanyak 10.000
lembar dengan harga Rp. 4.500.

Kas (10rb x Rp 4.500) 45.000.000

Agio saham treasuri 15.000.000

Saham treasuri (10rb x Rp 6000) 60.000.000


Contoh Saham Treasuri – Metode Biaya
~ Penjualan saham treasuri pada harga dibawah harga beli
sebanyak 30.000 lembar dengan harga Rp. 3.000.

Kas (30rb x Rp 3.000) 90.000.000

Agio saham – saham treasuri 60.000.000

Saldo laba 30.000.000

Saham treasuri (30rb x Rp 6.000) 180.000.000


Contoh Saham Treasuri – Metode Nilai
Nominal
Berdasarkan metode nilai nominal, pada saat akuisisi saham treasuri
maka pencatatan semua transaksi dalam saham treasuri pada
nominalnya dan melaporkan saham treasuri hanya sebagai
pengurang dari modal saham.

Apabila harga pembelian saham treasuri lebih tinggi dari harga


pengeluaran saham biasa, maka saldo laba akan didebit, dan
sebaliknya apabila harga pembelian saham treasuri lebih rendah dari
harga pengeluaran saham biasa, maka akan dikredit Agio Saham –
Saham Treasuri.
Contoh Saham Treasuri – Metode Nilai
Nominal
Jika saham treasuri dijual dengan harga diatas harga nominal dan
harga saham pada saat pengeluaran, maka saham treasuri dikredit
sebesar nilai nominal, dan selisih antara harga perolehan dengan
harga penjualan kembali diakui dengan mendebit akun Agio Saham
Biasa.

Sedangkan jika saham treasuri dijual dengan harga dibawah harga


nominal maka saham treasuri dikredit sebesar nilai nominal maka
saham dan Agio saham treasuri didebit sebesar selisih antara nilai
nominal dengan harga penjualan.
Contoh Saham Treasuri – Metode Nilai
Nominal
Contoh soal: PT ABC mengeluarkan saham biasa sebanyak 1.000.000 lembar dengan nilai
nominal Rp 500 pada harga pasar sebesar Rp. 5.000. Jurnalnya:

Kas (1 jt x Rp 5.000) 5.000.000.000

Modal saham- Saham biasa (1 jt x Rp 500) 500.000.000

Agio saham - Saham biasa 4.500.000.000

~ Pembelian saham treasuri sebanyak 100.000 lembar dengan harga Rp 6.000

Saham treasuri (100rb x Rp 500) 50.000.000

Agio saham – saham biasa 450.000.000

Saldo laba (Rp 600jt-Rp 500 jt) 100.000.000

Kas (100rb x Rp 6.000) 600.000.000


Contoh Saham Treasuri – Metode Nilai
Nominal
~ Penjualan saham treasuri pada harga diatas harga beli sebanyak 50.000
lembar dengan harga Rp 7.500

Kas (50rb x Rp 7.500) 375.000.000

Saham Treasuri (50rb x Rp 500) 25.000.000

Agio Saham – Saham biasa 350.000.000

~ Penjualan saham treasuri pada harga dibawah harga beli sebanyak 10.000
lembar dengan harga Rp 4.500.

Kas (10rb x Rp 4.500) 45.000.000

Saham treasuri (10rb x Rp 500) 5.000.000

Agio saham – saham treasuri 40.000.000


Contoh Saham Treasuri – Metode Nilai
Nominal
~ Penjualan saham treasuri pada harga dibawah harga beli
sebanyak 30.000 lembar dengan harga Rp 3.000.

Kas (30rb x Rp 3.000) 90.000.000


Saham treasuri (30rb x Rp 500) 15.000.000
Agio saham – saham biasa 75.000.000
Penghasilan Komprehensif Lain
Penghasilan komprehensif didefinisikan sebagai semua perubahan dalam ekuitas
pemegang saham selama suatu periode, kecuali yang dihasilkan dari investasi
dividen dan pemegang saham.

Penghasilan komprehensif dihitung dengan menambah atau mengurangi


penghasilan komprehensif lain ke laba bersih, sebagai berikut:

Pos-pos pendapatan komprehensif lainnya termasuk keuntungan dan kerugian


yang belum direalisasi atas efek yang tersedia untuk dijual serta barang-barang
lainnya seperti mata uang asing dan penyesuaian kewajiban pensiun. Efek
kumulatif dari pendapatan komprehensif lain dilaporkan pada neraca sebagai
akumulasi pendapatan komprehensif lain.
Penghasilan Komprehensif Lain
Perusahaan wajib melaporkan pendapatan komprehensif dalam
laporan keuangan dengan salah satu dari dua cara berikut:
• Pada laporan laba rugi, atau
• Dalam laporan terpisah dari pendapatan komprehensif yang
segera mengikuti laporan laba rugi.
Dalam ilustrasi sebelumnya, Maggie Company telah melaporkan
keuntungan yang belum direalisasi sebesar $ 1.300 dari investasi
tersedia untuk dijual. Keuntungan yang belum direalisasi ini akan
dilaporkan di bagian Ekuitas di neraca Maggie 2016, sebagai berikut:
Lanjutan..

Atau, Maggie Company dapat melaporkan keuntungan yang belum


direalisasi sebagai bagian dari akumulasi pendapatan komprehensif lain
sebagai berikut:
Lanjutan..

Akuntansi untuk pendapatan komprehensif adalah topik akuntansi


lanjutan yang akan dibahas secara lebih rinci dalam kursus akuntansi
lanjutan.
Sumber dari:

Terimakasih • INTERMEDIATE FINANCIAL ACCOUNTING II

atas waktu dan


• WARREN/REEVE/DUCHAC. ACCOUNTING 27TH
EDITION

sarannya
• Irsyad & Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

Anda mungkin juga menyukai