EKUITAS
1. Prosedur Konsolidasi
Pada praktiknya, transaksi akuisisi suatu perusahaan oleh perusahaan lain
sebesar nilai buku sangatlah jarang dilakukan. Perusahaan pengakuisisi (investor)
biasanya akan melakukan uji kelayakan (due diligence) atas bisnis yang akan
diakuisisi. Hasil akurat dari uji kelayakan tersebut dapat menunjukkan apakah bisnis
yang akan diakuisisi memiliki nilai lebih atau lebih rendah dari nilai bukunya. Faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi proses penilaian kelayakan bisnis saat proses
kombinasi bisnis antara lain prospek bisnis perusahaan yang akan diakuisisi terutama
dalam menciptakan penghasilan tambahan bagi perusahaan pengakuisisi, kondisi
industri secara umum, nilai strategis bisnis, kualitas manajemen, dan tentunya nilai
wajar dari asset maupun liabilitas yang dilaporkan oleh perusahaan yang akan
diakuisisi.
Proses pembuatan laporan keuangan konsolidasi atas akuisisi yang dilakukan
di atas nilai buku tidak memiliki perbedaan signifikan disbandingkan akuisisi pada
nilai buku. Sebagai contoh, tertanggal 1 Januari 2015, PT Nusantara mengeluarkan
investasi senilai Rp 1.500.000.000 untuk keseluruhan kepemilikan pada PT Andalas.
Nilai investasi Rp 1.500.000.000 merupakan nilai wajar konsiderasian (fair value
consideration) hasil penilaian yang dilakukan oleh PT Nusantara atas berbagai faktor
yang terkait pada PT Andalas.
1 Januari 2015
(1) Investasi pada
PT
Transaksi akuisisi PT andalas juga menggunakan
Andalas 1
skema penghitungan yang seperti pembahasan
.500.000.000
sebelumnya, sehingga memperoleh hasil
Kas
perhitungan sebagai berikut:
Nilai
1.50
0.000.000
(mencatat
pembelian
saham PT.
Andalas)
Investasi 1.500.000.000
Nilai Buku
Saham Biasa 800.000.000
Saldo Laba 400.000.000
Total Nilai Buku 1.200.000.000
Selisih (diferensial) antara nilai investasi dan nilai buku 300.000.000
Berdasarkan perhitungan tersebut, terlihat bahwa PT Nusantara mengeluarkan
investasi yang lebih tinggi dibandingkan nilai buku PT Andalas, yaitu sebesar Rp
300.000.000. Secara perhitungan, investasi PT Nusantara pada PT Andalas
ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Perhitungan Kepemilikan PT Nusantara atas PT Andalas
Rasio Investasi Non Pengendalian Modal Saham Saldo Laba Diferensial
Saldo 1 Januari 2015 100:0 1.500.000.000 0 800.000.00 400.000.000 300.000.000
Laba Bersih 100:0
Deviden 100:0
Saldo 1 Januari 2015 100:0 1.500.000.000 0 800.000.000 400.000.000 300.000.000
Untuk pengonsolidasian laporan keuangan, dapat dilakukan proses yang sama seperti
yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Berdasarkan perhitungan pada tabel
tersebut, maka diperoleh jurnal eleminasi sebagai berikut :
(2e) Saham Biasa – PT Andalas 800.000.000
Saldo Laba 400.000.000
Diferensial 300.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.500.000.000
Dapat dilihat bahwa jurnal eliminasi tersebut juga menghapus seluruh saldo ekuitas
milik entitas anak, dalam kasus ini adalah saham biasa dan saldo laba, sebesar nilai
tercatatnya. Sementara itu, kelebihan nilai investasi hasil konsideran nilai wajar atas
nilai buku entitas anak yang diakuisisi selanjutnya dieliminasikan terhadap suatu akun
perantara yang disebut diferensial.
2. Diferensial
Berdasarkan PSAK 22 (Revisi 2010), diferensial harus dialokasikan pada asset
teridentifikasi yang diperoleh dan/atau liabilitas yang diambil alih yang dianggap
menyebabkan nilai wajar dari entitas anak yang dikonsolidasikan melebihi nilai
bukunya atau dialokasikan sebagai goodwill.
1. Goodwill
PSAK 22 (2010) mendefinisikan goodwill sebagai selisih antara nilai agregat
dari (1) imbalan yang dialihkan, (2) jumlah kepentingan nonpengendali, (3) nilai
wajar kepentingan ekuitas yang sebelumnya diakuisisi jika kombinasi bisnis
dilakukan bertahap, dan jumlah neto dari asset teridentifikasi yang diperoleh dan
liabilitas yang diambil alih. Dapat dikatakan pula bahwa goodwill mencerminkan
pandangan investor (pihak pengakuisisi) atas potensi atau nilai lebih yang
dimiliki investee (pihak diakuisisi) sehingga pihak pengakuisisi mau membayar lebih
atas nilai bersih asset yang dimiliki pihak diakuisisi.
Dalam kasus akuisisi PT Andalas oleh PT Nusantara, jika diasumsikan bahwa
perbedaan nilai investasi dan nilai buku disebabkan oleh goodwill, maka
pengalokasian diferensial pada goodwill menggunakan jurnal eliminasi sebagai
berikut:
(4e) Goodwill 300.000.000
Diferensial 300.000.000
(mengatribusikan diferensial terhadap goodwill)
1 Januari 2015
(5) Investasi pada PT Andalas 1.000.000.000
Kas 1.000.000.000
(mencatat pembelian saham PT Andalas)
(7e) Persediaan 50.000.000
Tanah 150.000.000
Diferensial 200.000.000
Keuntungan pembelian asset 400.000.000
Goodwill
=100.000.000
Diferensial Nilai Wajar Aset Bersih
=300.000.000 =1.400.000.000
Kelebihan Nilai Wajar
Terhadap Nilai Buku
Aset Teridentifikasi
=200.000.000
Nilai Buku Aset Bersih
=1.200.000.000
Tabel 4.1
Laporan Posisi Keuangan PT Nusantara dan PT Andalas per 1 Januari 2015
PT. Nusantara PT Andalas
Nilai Buku Nilai Buku Nilai Wajar
Aset
Kas dan setara kas 1.600.000.000 600.000.000 600.000.000
Piutang USaha 600.000.000 250.000.000 250.000.000
Persediaan 400.000.000 350.000.000 410.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000 700.000.000
Bagungan dan Peralatan 3.000.000.000 400.000.000 240.000.000
Akumulasi Penyusutan (500.000.000) (100.000.000)
Merek Dagang 400.000.000
Total Aset 7.000.000.000 2.000.000.000
Liabilitas dan Ekuitas
Utang Usaha 1.000.000.000 300.000.000 300.000.000
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000 500.000.000
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000
Saldo Laba 1.500.000.000 400.000.000
Total Liabilitas dan Ekuitas 7.000.000.000 2.000.000.000
(10e) Persediaan 50.000.000
Tanah 210.000.000
Goodwill 100.000.000
Diferensial 300.000.000
Bangunan dan Peralatan 60.000.000
(mengeliminasi saldo awal investasi)
Tabel 4.2
Kertas Kerja Konsolidasi Sesaat Setelah Akuisisi
(dalam ribuan Rupiah)
Untuk periode setelah terjadinya akuisisi atas akuisisi yang dilakukan di atas nilai
tercatat, tidak terdapat perbedaan mendasar dibandingkan konsolidasi ketika akuisisi
dilakukan pada nilai tercatat.
Dengan informasi yang sama pada ilustrasi sebelumnya, diketahui bahwa selama
tahun berjalan PT Nusantara mengumumkan dan membagikan dividen sebesar
Rp.300.000.000, sedangkan PT Andalas mengumumkan dan membagikan dividen
sebesar Rp.50.000.000. PT Nusantara, sebagai entitas yang memiliki PT Andalas akan
mencatat transaksi terkait penerimaan dividen dari entitas anak sebagai berikut:
31 Desember 2015
(11) Kas 50.000.000
Investasi pada PT Andalas 50.000.000
Selain itu, selama tahun berjalan PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih
sebesar Rp.200.000.000 yang dapat dihitung dari menjumlahkan seluruh pendapatan
lalu dikurangi seluruh beban yang dilaporkan. Atas laba bersih yang dilaporkan ini,
PT Nusantara sebagai pemilik, dapat mengakui perolehan pendapatan sebesar porsi
kepemilikan atas PT Andalas berdasarkan metode ekuitas sebagai berikut:
31 Desember 2015
Selain itu untuk mengakui penghaspusan diferensial yang terjadi selama periode
berjalan, maka PT Nusantara akan mencatat jurnal sebagai berikut:
Jurnal eliminasi yang dibuat mengeliminasi bagian dividen entitas induk yang
diumumkan oleh entitas anak selama periode berjalan adalah:
Jurnal eliminasi lainnya yang perlu dibuat adalah jurnal yang digunakan untuk
mengapus kepemilikan PT Nusantara (entitas induk) atas PT Andalas (entitas anak),
serta ekuitas (aset bersih) dari PT Andalas pada awal periode kosolidasi. Jurnal
eliminasi ini juga diakui munculnya diferensial untuk mengakui adanya perbedaan
antara konsiderasi nilai wajar yang dikeluarkan oleh PT Nusantara dengan nilai buku
aset bersih dari PT Andalas pada saat melakukan investasi awal.
Selain itu untuk aset-aset yang mengalami penyusutan, dicatat pula penyusutan
tambahan (pengurangan) yang disebabkan pengalokasian diferensial terhadap aset
yang mengalami penyusutan tersebut hingga aset tersebut tersusutkan sepenuhnya.
Dalam kasus ini karena terjadi penurunan nilai wajar dari bangunan dan peralatan
sebesar Rp 60.000.000. penurunan nilai wajar tersebut akan dialokasikan selama masa
manfaat tersisa dari bangunan dan peralatan, yakni 12 tahun. Maka terhadap
pengurangan nilai penyusutan sebesar Rp 60.000.000 : 12 = Rp 5.000.000 jurnal
eliminasi yang diperlukan adalah:
Tabel 4.6
Kertas Kerja Konsolidasi PT Nusantara dan Entitas Anak
(dalam ribuan Rp)
Nama Akun Neraca Saldo Jurnal Eliminasi Konsolidasi
PT Nusantara PT Andalas Debet Kredit
Penjualan 4.800.00 875.000 5.675.000
Penghasilan dari anak usaha 155.000 0 (15e)155.000
Total Kredit 4.955.000 875.000 5.675.000
Beban Pokok Penjualan 3.000.000 550.000 (17e)50.000 3.600.000
Beban Operasi 900.000 100.000 1.000.000
Beban Penyusutan 250.000 25.000 (18e)5.000 270.000
Beban Amortisasi 50.000 50.000
Total Debit (4.200.000) (675.000) (4.920.000)
Laba (Rugi) Bersih 755.000 200.000 205.000 5.000 755.000
Saldo laba awal 1.500.000 400.000 (16e)400.000 1.500.000
Ditambah: Laba Bersih 755.000 200.000 205.000 5.000 755.000
Dikurangi: Deviden (300.000) (50.000) (15e)50.000 (300.000)
Saldo Laba Akhir 1.955.000 550.000 605.000 55.000 1.955.000
Kas dan setara kas 500.000 600.000 1.100.000
Piutang usaha 800.000 375.000 1.175.000
Persediaan 650.000 40.000 1.050.000
Tanah 1.500.000 500.000 (17e)210.000 2.210.000
Bangunan dan Peralatan 3.000.000 400.000 (17e)60.000 3.340.000
Akumulasi penyusutan (750.000) (125.000) (18e)5.000 (870.000)
Merek dagang 400.000 400.000
Akumulasi amortisasi (50.000) (50.000)
Investasi pada PT Andalas 1.605.000 (15e)105.000
(16e)1.500.00
Goodwill (17e)100.000 0 100.000
Diferensial (16e)300.000
(17e)300.000
Total Aset 7.655.000 2.150.000 8.455.000
Utang usaha 1.200.000 300.000 1.500.000
Utang obligasi 1.500.000 500.000 2.000.000
Saham Biasa 3.000.000 800.000 (16e)800.000 3.000.000
Saldo laba (dari atas) 1.955.000 550.000 605.000 55.000 1.955.000
Total Liabilitas & ekuitas 7.655.000 2.150.000 2.020.000 2.020.000 8.455.000
Berdasarkan perhitungan diatas dapat terlihat bahwa ketika entitas anak dimiliki
sepenmuhnya oleh entitas induk serta tidak ada penyesuaian komponen-komponen
tertentu, laba rugi konsolidasian adalah sama dengan laba rugi yang dilaporkan oleh
entitas induk.
Sedangkan perhitungan saldo laba konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak per
31 Desember 2015 adalah: