Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KOREKSI KESALAHAN DALAM AKUNTANSI

Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Akuntansi Keuangan II


Dosen Pengampu:
Ali Fikri Hasibuan, S.E., M.Si
Weny Nurwendari, S.E., M.Si

Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Alkhafi Rifaldy 1701620095
2. Dinda Mutiara Ramadhan 1701620103
3. Fairuznissa Pelita Adisty 1701620115
4. Monica Verawati Sirait 7203142024
5. Neiska Anlinia 1701620105
6. Syahrul 1701620025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan
salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan tulisan ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen dan teman-teman yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah ini dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya.
Kami mohon maaf jika di dalam penyusunan makalah tulisan ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia.

Salam Hormat,

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I .........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG ..................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH ..............................................................................................1
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT .........................................................................................1
BAB II ........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN .........................................................................................................................2
2.1 PENGERTIAN KOREKSI KESALAHAN ...................................................................2
2.2 JENIS-JENIS KESALAHAN........................................................................................2
2.3 Contoh-contoh Kesalahan dan Cara Pembetulannya ......................................................3
2.3.1 Kesalahan Pencatatan Persediaan ................................................................................4
2.3.2 Kesalahan Tidak Dicatatnya Pembelian Persediaan .....................................................4
2.3.3 Hutang Biaya tidak Dicatat .........................................................................................5
2.3.4 Pencatatan Biaya Dimuka Terlalu Tinggi ....................................................................5
2.3.5 Kesalahan Pencatatan Penyusutan ...............................................................................6
BAB III .......................................................................................................................................8
PENUTUP ..................................................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN .............................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam penyusunan dan pelaporan keuangan adakalahnya terjadi kesalahan dalam
pencatatan transaksi keuangan yang secara signifikan akan berpengaruh terhadap kondisi
kinerja suatu entitas. Kesalahan yang terjadi dalam pencatatan akuntansi mengakibatkan
informasi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan menjadi bias.
Penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan
informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan
entitas pelaporan. Untuk menjaga informasi laporan keuangan tidak menyesatkan maka
laporan keuangan harus bebas dari kesalahan.
Para pengguna perlu membandingkan laporan kuangan dari suatu entitas
pelaporan dari waktu ke waktu untuk mengetahui trend posisi keuangan, kinerja, dan
harus kas. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang digunakan harus diterapkan secara
konsisten pada setiap periode.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa pengertian koreksi kesalahan?
1.2.2 Apa saja jenis-jenis kesalahan?
1.2.3 Bagaimana contoh-contoh kesalahan dan cara pembetulannya?
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT
1.3.1 Mengetahui pengertian koreksi kesalahan
1.3.2 Mengetahui jenis-jenis kesalahan
1.3.3 Mengetahui contoh-contoh kesalahan dan cara pembetulannya

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KOREKSI KESALAHAN
PSAP Nomor 10 Paragraf 4, mendefinisikan kesalahan adalah penyajian pos – pos
yang secara signifikan tidak sesuai dengan yang seharusnya yang mempengaruhi laporan
keuangan periode berjalan atau periode sebelumnya.
PSAP Nomor 10 Paragraf 4, juga mendefinisikan koreksi adalah tindakan
pembentulan akuntansi agar pos – pos yang tersaji dalam laporan keuangan entitas
menjadi sesuai dengan yang seharusnya.
Laporan keuangan disusun dan disajikan untuk menyediakan informasi yang
relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh entitas
pelaporan. Untuk menjaga integritas data dan agar informasi laporan keuangan tidak
menyesatkan maka laporan keuangan harus bebas dari kesalahan. Laporan keuangan
disusun pada pisah tanggal tertentu terhadap laporan keuangan pemerintah, mengikuti
periode tahun anggaran yaitu meliputi masa satu tahun mulai tanggal 1 Januari sampai
dengan 31 Desember.
Adapun kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan bisa terjadi pada 1 atau
beberapa periode sebelumnya dan mungkin baru ditemukan pada periode berjalan.
Koreksi kesalahan tidak dipandang sebagai perubahan akuntansi, tetapi
perlakuannya diatur dalam Opini APB No. 16. Akibatnya, kesalahan akuntansi yang
terjadi pada tahun – tahun sebelumnya, yang belum dikoreksi atau disesuaikan
jumlahnya, dilaporkan sebagai penyesuaian tahun sebelumnya dan dicatat langsung pada
perkiraan laba yang ditahan.
Kesalahan-kesalahan di dalam akuntansi sering terjadi baik kesalahan yang terjadi
selama pengerjaan proses akuntansi maupun kesalahan yang terjadi selama proses selama
pengerjaan proses akuntansi maupun setelah laporan keuangan disajikan. Apabila hal ini
terjadi maka kesalahan tersebut harus dikoreksi agar laporan keuangan perusahaan
menyajikan informasi secara wajar. Didalam melakukan koreksi akan tetapi pimpinan
perusahaan harus pula memperhatikan material tidaknya suatu kesalahan. Untuk
kesalahan-kesalahan yang bersifat material dilakukan koreksi,tetapi untuk kesalahan yang
tidak material dilakukan koreksi,tetapi untuk kesalahan yang tidak material tidak
dilakukan koreksi atasnya.

2.2 JENIS-JENIS KESALAHAN


Ada beberapa jenis kesalahan yang sering terjadi di dalam akuntansi, yaitu:

1. Kesalahan-kesalahan yang dikemukakan selama proses akuntansi berjalan

2
Kesalahan ini adalah kesalahan yang bersifat klasikal yang terjadi selama proses akuntansi
seperti misalnya kesalahan catat suatu akun, kesalahan penjumlahan, kesalahan posting ke
rekening buku besar dan lain-lain. Kesalahan ini dapat segera diketahui dan dapat segera
dibetulkan.
2. Kesalahan-kesalahan yang terbatas dalam rekening neraca
Contohnya mencakup mendebit piutang usaha bukan wesel tagih, mengkredit utang bunga
dan bukan wesel bayar,atau mengkredit utang bunga dan bukan utang gaji. Contoh
kesalahan lain adalah tidak mencatat pertukaran obligasi yang dapat dikonversi dengan
saham. Kesalahan – kesalahan seperti ini sering ditemukan dan dikoreksi pada periode
dilakukannya kesalahan. Apabila kesalahan – kesalahan seperti ini tidak ditemukan sampai
periode berikutnya, koreksi harus dilakukan pada saat itu dan data neraca kemudian
dinyatakan kembali untuk tujuan pelaporan perbandingan.
3. Kesalahan-kesalahan terbatas dalam penyajian akun-akun laba rugi.
Kesalahan ini adalah kesalahan dalam penyajian di dalam daftar perhitungan rugi laba
seperti misalnya penyajian gaji kantor yang keliru dengan gaji bagian penjualan. Kesalahan
ini apabila ditemukan harus segera dibetulkan. Walaupun kesalahan tersebut tidak
mempengaruhi laba bersih, akun – akun yang salah saji harus dinyatakan kembali untuk
tujuan analisis dan pelaporan komparatif.
4. Kesalahan-kesalahan yang mempengaruhi baik akun-akun neraca dan laba rugi
Kesalahan-kesalahan ini adalah kesalahan yang mempengaruhi baik ini neraca maupun di
dalam rekening rugi laba. Kesalahan seperti ini terdiri dari kesalahan yang walau tidak
dibetulkan akan betul sendiri pada periode berikutnya dan kesalahan yang tidak dapat betul
sendiri apabila tidak dibetulkan. Contoh kesalahan yang pertama.misalnya ada kekeliruan
pencatatan persediaan sedangkan contoh yang kedua adalah kekeliruan pencatatan
pengeluaran modal dengan pengeluaran penghasilan.

2.3 Contoh-contoh Kesalahan dan Cara Pembetulannya


Di dalam membahas masalah ini diberikan contoh-contoh yang berkenan dengan kesalahan
yang dapat betul sendiri walaupun tidak dibetulkan. Kesalahan jenis ini perlu memperhatikan
dua hal, yakni:
1. Pembukuan telah ditutup pada periode kesalahan ditemukan, hal ini memerlukan jurnal.

3
2. Pembukuan belum ditutup pada periode kesalahan ditemukan, hal ini memerlukan jurnal
koreksi kesalahan periode sekarang dan saldo laba yang ditahan.

2.3.1 Kesalahan Pencatatan Persediaan


Kesalahan terhadap pencatatan persediaan akan mempengaruhi harga pokok dan laba tahun
yang bersangkutan dan juga aktiva dan laba yang ditahan. Pada tahun berikutnya kekeliruan
tersebut masih berpengaruh dalam daftar rugi labanya kareba persediaan akhir tahun
bersangkutan akan menjadi persediaan awal tahun berikutnya. Dua tahun setelah terjadinya
kesalahan,pengaruh dari kesalahan tersebut sudah tidak ada lagi. Oleh karena itu apabila
misalnya terjadi kesalahan tahun 2018 dan baru diketahui tahun 2020 maka kesalahan tidak
perlu dikoreksi.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai masalah ini,diberikan contoh
sebagai berikut:
Pada tanggal 31 Desember 2018 terjadi kesalahan pencatatan persediaan terlalu besar Rp.
4.7000.000.
Kesalahaan tersebut akan mengakibatkan di dalam daftar rugi laba tahun 2018 harga pokok
penjualan tarlalu rendah dan laba terlalu besar sedangkan neraca akhir taahun 2018
persediaannya besar dan juga laba ditahan. Tahun 2019 sebagai pengaruh dari kesalahan ini
harga pokok penjualan terlalu besar,laba terlalu kecil sedangkan di dalam neraca sudah tidak
ada pengaruhnya.
Apabila kesalahan ditentukan tahun 2019 sebelum buku-buku ditutup jurnal koreksinya
adalah:
Laba yang ditahan Rp. 4.700.000
Persediaan barang dagangan Rp. 4.700.000

2.3.2 Kesalahan Tidak Dicatatnya Pembelian Persediaan


Pembelian-pembelian persediaan barang pada akhir tahun kadang-kadang tidak tercatat
dalam pembelian tahun yang bersangkutan tetapi baru dicatat pada tahun berikutnya,akan
tetapi dalam perhitungan fisik persediaan barang-barang tersebut sudah masuk dalam
persediaan akhir tahun pembeliaan tersebut. Akibat dari kesalahan tersebut harga pokok
penjualan tahun pembelian terlalukecil,sehingga labanya terlalu besar, dan di dalam neraca
hutang terlalu kecil. Sedangkan tahun berikutnya sudah tidak ada pengaruhnya lagi.

4
Kesalahan ini apabila misalnya terjadi tahun 2020 dan baru ditemukan tahun 2022, maka
tidak perlu ada koreksi karena sudah dapat imbang sendiri,koreksi hanya dilakukan tutup
buku.
Contoh dari kesalahan dan cara mengoreksi ditujukan di bawah ini:
Pada tanggal 30 Desember 2020, pembelian barang Rp. 8.000.000 tidak dicatat, tetapi dicatat
bulan january 2021
Dengan anggapan kesalahan ditemukan tahun 2002 koreksi yang harus dibuat:

Laba ditahan Rp 8.000.000

Pembelian Persediaan Rp 8.000.000

2.3.3 Hutang Biaya tidak Dicatat


Apabila hutang biaya tidak dicatat dalam suatu periode maka periode yang bersangkutan di
dalam daftar rugi laba biaya terlalu rendah sehingga laba terlalu tinggi, sedangkan didalam
neraca, hutang terlalu rendah dan laba yang ditahan terlalu tinggi. Dalam periode berikutnya
sebagai akibat tidak dicatatnya hutang biaya periode sebelumnya di dalam neraca pengaruh
ini sudah tidak ada lagi karena laba yang ditahan periode sebelumnya terlalu tinggi telah
diimbangi dengan laba yang ditahan periode ini yang terlalu rendah.
Apabila kesalahan tersebut baru diketahui periode setelah periode terjadi maka jurnal koreksi
yang harus dibuat adalah dengan mendebet laba yang ditahan tahun sebelumnya yang terlalu
tinggi dan mengkredit biaya yang dibebankan periode yang bersangkutan.
Contoh dari koreksi ini adalah:
Pada tanggal 31 Desembar 2018 utang gaji sebesar Rp. 3.000.000 tidak dicatat, kesalahan
ini baru diketahui tahun 2019. Dengan anggapan bahwa buku tahun 2019 belum ditutup
maka jurnal yang diperlukan adalah sebagai berikut:
Laba yang ditahan Rp 3.000.000
Biaya Gaji Rp 3.000.000

2.3.4 Pencatatan Biaya Dimuka Terlalu Tinggi


Perusahaan dapat mencatat pembayaran di muka sebagai aktiva seluruhnya yaitu biaya
dibayar di muka dan tidak melakukan penyusunan pada akhir periode. Akibat dari kelalaian

5
ini periode tersebut biaya terlalu rendah sehingga laba terlalu tinggi dan di dalam neraca
aktiva menjadi terlalu tinggi dan juga laba yang ditahan juga terlalu tinggi.
Periode berikutnya apabila seluruh biaya dibayar dimuka periode sebelumnya diakui sebagai
biaya periode itu,maka biaya menjadi terlalu tinggi dan laba menjadi terlalu rendah. Di
dalam neraca pengaruh kesalahan ini sudah tidak ada.
Apabila kesalahan itu diketahui pada periode setelah perusahaan lalu melakukan
penyesuaian,maka koreksi yang harus di lakukan adalah dengan mendebet laba yang di tahan
dan mengkredit biaya yang seharusnya menjadi beban perode selamanya tersebut.
Contoh dari kesalahan ini dan cara koreksinya adalah sebagai berikut:
Pada tahun 2014 perusahaan mengeluarkan uang untuk membayar premi asuransi sebesar
Rp.2.500.000 dari jumlah ini yang Rp.1.500.000 ada beban tahun 2015 dan sisanya adalah
tahun 2016. Pembayaran premi tersebut dicatat sebagai premi asuransi dibayar di muka dan
pada akhir tahun 2015 tidak diadakan penyesusaian. Pada tahun 2016 seluruh premi asuransi
dibayar dimuka tersebut dibebankan sebagai biaya tahun 2016.
Apabila kesalahan ditemukan pada tahun 2016 dan buku-buku belum ditutup maka jurnal
yang harus dibuat adalah:
Laba yang ditahan Rp.1.500.000
Biaya yang diasuransi Rp.1.500.000

2.3.5 Kesalahan Pencatatan Penyusutan


Kesalahan pencatatan terhadap penyusutan dapat terjadi apabila penyusutan lupa
dicatat,dicatat terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kesalahan pencatatan ini mempengaruhi
baik daftar rugi laba maupun neraca. Kesalahan ini termasuk kesalahan yang tidak dapat
imbang sendiri sehinggga perlu dilakukan koreksi.
Apabila dilakukan koreksi pada periode sesudahnya,makakoreksi dilakukan terhadap laba
yang ditahan dan akumulasi penyusutan. Contoh koreksi atas kesalahan penysutan adalah
sebagai berikut:
Sebuah aktiva yang dapat dipakai selama 4 tahun disusut 2 tahun diketahui bahwa
penyusutan yang benar adalah Rp.2.000.000 per tahun. Dengan demikian penyusutan terlalu
besar Rp.5.000.000 per tahun atau du tahun Rp.1.000.000 jurnal koreksi yang harus dibuat
adalah:
Akumulasi penyusutan Rp.1.000.000

6
Laba yang ditahan Rp.1.000.000

7
BAB III
PENUTUP
2.4 KESIMPULAN
PSAP Nomor 10 Paragraf 4, mendefinisikan kesalahan adalah penyajian pos – pos yang
secara signifikan tidak sesuai dengan yang seharusnya yang mempengaruhi laporan keuangan
periode berjalan atau periode sebelumnya.
Laporan keuangan disusun dan disajikan untuk menyediakan informasi yang relevan
mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh entitas pelaporan.
Untuk menjaga integritas data dan agar informasi laporan keuangan tidak menyesatkan maka
laporan keuangan harus bebas dari kesalahan. Laporan keuangan disusun pada pisah tanggal
tertentu terhadap laporan keuangan pemerintah, mengikuti periode tahun anggaran yaitu
meliputi masa satu tahun mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
Terdapat jenis-jenis Kesalahan-kesalahan yang dikemukakan selama proses akuntansi
berjalan, Kesalahan-kesalahan yang terbatas dalam rekening neraca, Kesalahan-kesalahan
terbatas dalam penyajian akun-akun laba rugi, Kesalahan-kesalahan yang mempengaruhi
baik akun-akun neraca dan laba rugi

Anda mungkin juga menyukai