Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ETIKA BISNIS DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN


“REGULASI TERKAIT KODE ETIK PROFESI AKUNTAN
INTERNASIONAL”
Dosen Pengampu : Syaiful,S.E.,M.M.

Disusun Oleh :
Fathoni Adi Wildani (16321043)
Rahmat Rizaldy B (170302041)
Wiwik Rusdiani (180302032)
Anisa Kusniawati (180302082)
Ajizah Innes Alisyah (180302085)
Savira Ummu Fadhilla (180302101)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Regulasi
Terkait Kode Etik Profesi Akuntan Internasional” yang dibimbing oleh Bapakdosen
Syaiful,S.E.,M.M.
Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis
dalam penyelesaian makalah ini. Hingga tersusun makalah yang sampai dihadapan
pembaca pada saat ini.
Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini masih banyak
kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran
atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.

Gresik, 23 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. PengertianEtikaAkuntansiInternasional................................................2
B. Diversitas dalam Praktik Akuntansi......................................................2
C. Tanggapan Profesi.................................................................................4
D. Konvergensi dan Harmonisasi Standar Akuntansi................................5
BAB III PENUTUP...........................................................................................
A. Kesimpulan ............................................................................................
B. Saran .......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia ekonomi, perbedaan praktik akuntansi bukan menjadi suatu hal
yang aneh. Setiap negara memiliki praktik akuntansi yang berbeda sesuai dengan
keadaan struktural danbudaya masing-masing negara tersebut. Perbedaan praktik
akuntansi tersebut tentu dapat mengganggu aktivitas ekonomi perusahaan maupun
investor. Apalagi saat ini pasar bebas sudah mulai dijalankan oleh berbagai negara.
Sebab itulah diperlukan adanya suatu badan yang dapat mengatur aktivitas
ekonomi, seperti Accounting International Standards Commitee (AISC) dengan
membuat suatu aturan atau pedoman praktik akuntansi demi keberlangsungan
aktivitas ekonomi dan setiap negara dapat berperan aktif di dalamnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian etika akuntansi internasional?
2. Bagaimana diversitas dalam praktik akuntansi?
3. Bagaimana peran Accounting International Standards Commitee (AISC) dalam
praktik akuntansi internasional?
4. Bagaimana konvergensi dan harmonisasi standar akuntansi?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian etika akuntansi internasional
2. Mengetahui keberagaman praktik akuntansi
3. Mengetahui peranan Accounting International Standards Commitee (AISC)
dalam praktik akuntansi internasional
4. Mengetahui konvergensi dan harmonisasi standar akuntansi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PengertianEtika Akuntansi Internasional


Kata etika berasal dari bahasa yunani kuno yaitu etikhos, berarti timbul dari
kebiasaan, maksudnya adalah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama
filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar
dan penilaian moral. Etika mencakup anlisis dan penerapan konsep seperti benar,
salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika merupakan refleksi kritis dan
rasional mengenai :
a. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia, sebagai manusia,
harus hidup baik, dan
b. Masalah-masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan pada nilai dan
norma-norma moral yang umum diterima.

Sementara itu, iqbal, melcher dan elmallah (1997:18) mendefinisikan


akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara,
perbandingan pinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan, dan
harmonisasi standar akuntansi diseluruh dunia. Suatu perusahaan mulai terlibat
dalam akuntansi internasional pada saat perusahaan tersebut melakukan transaksi
ekspor atau impor, kontrak manajemen, pemakaian lisensi, investasi, dll.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa etika akuntansi internasional adalah


sekumpulan aturan mengenai prinsip-prinsip dan nilai kegiatan transaksi dalam
akuntansi yang berlaku di berbagai negara.

B. Diversitas dalam Praktik Akuntansi


Sistem akuntansi yang digunakan diseluruh dunia sangat berbeda. Hal ini
disebabkan oleh beberapa alasan, seperti alasan struktural dan budaya. Pemindaian
cepat dari sebuah sistem akuntansi yang digunakan di negara yang berbeda akan
mengungkapkan bahwa sistem akuntansi mereka berbeda karena alasan struktural,

2
seperti ketersediaan modal dan struktur kepemilikan dan perusahaan lokal. Selain
itu, karakteristik budaya juga mempengaruhi sifat sistem akuntansi. Hal ini
dijelaskan oleh Gray, oleh faktor budaya, kita bermaksud memahami sejauh mana
suatu masyarakat tertentu mungkin lebih atau kurang konservatif secara alami atau
lebih atau kurang transparan, misalnya (Gray 1988).
Oleh karena itu, keberadaan suatu badan yang berkembang dengan baik dari
penelitian telah menetapkan, mengeksplorasi, dan mengklasifikasikan sistem
akuntansi internasional yang berbeda. Selain itu, dari penelitian yang sering
digunakan untuk mengevaluasi baik kesulitan maupun prspek harmonisasi ini, ada
pelajaran etika penting di sini yang sering terlewat, pelajaran yang memberikan
titik awal untuk memahami beberapa isu-isu etis yang lebih luas seputar akuntansi
internasional.
Sistem akuntansi berbeda di seluruh dunia. Daerah-daerahdimana mereka
berbeda cukup penting untuk memahami kinerja keuangan perusahaan. Beberapa
bidang utama perbedaan dalam sifat penilaian opini audit, metode dan tingkan
konservatisme.
Keanekaragaman dalam prakter akuntansi menyebabkan masalah besar bagi
investor dan perusahan itu sendiri. Terlepas dari banyak kekurangan dalam
pelaporan keuangan, dan saluran yang beda di mana investor dapat memperoleh
informasi tentang perusahaan, penelitian tetap menunjukkan bahwa rekening yang
di audit tetap menjadi sumber informasi yang sangat penting bagi investor di
berbagai negara (Chang et al 1983). Namun, peneliti juga menunjukkan bahwa
karakteristik budaya, kelembagaan, dan karakteristik ekonomi yang berbeda di
negara yang berbeda juga menghasilkan perbedaan yang signifikan pada banyak
rasio yang di pantau oleh para analis dan investor secara rutin ketika akan menilai
posisis keuangan perusahaan (Choi et al. 1983).
Sementara itu, kergaman akuntansi juga menyebabkan masalah bagi
perusahaan (Choi dan Levich 1991), seperti :
1. Menciptakan masalah operasional pada pasar modal maupun penanaman
modal. Sebaai conth, seseorang memiliki implikasi besar untuk menentukan

3
kelayakan kredit perusahaan asing. Jika ia tidak dapat menentukan apakah
sebuah perusahaan asing akan dapat membayar utang-utangnya, maka ia
mungkin tidak akan melakukan ekspor pada perusahaan tersebut.
2. Perjanjian licensing dan franchising. Perbedaan dalam praktik akuntansi
membuat perusahaan sulit untuk menentukan keandalan dan kemampuan
pemegang lisensi yang potensial dan merumitkan sistem informasi manajemen
yang diperlukan untuk memantau kinerja kontrak.
3. Foreign Direct Investment (FDI). Perbedaan dalam praktik akuntansi
menimbulkan kesulitan dalam menilai posisi keuangan target pengambilalihan
yang potensial dan kesulitab dalam menafsirkan laporan keuangan pesaing
asing.
C. Tanggapan Profesi
Dalam menanggapi masalah-masalah yang telah diulas diatas, Internasional
Accounting Standards Committee (IASC) didirikan pada tahun 1973 (sekarang
disebut Internasional Accounting Standards Board). Badan yang bergerak dalam
sektor swasta ini, yang berbasis di London, mencoba untuk memfasilitasi
konsultasi internasional tentang perbedaan akuntansi dengan maksud untuk
mempromosikan konvergensi standar nasional. IASC menyatakan bahwa tujuan
mereka adalah untuk merumuskan dan mempublikasikan dalam standar akuntansi
kepentingan publik diamati dalam penyajian laporan keuangan dan untuk
mempromosikan seluruh dunia mengenai penerimaan dan ketaatan mereka serta
memfasilitasi konsultasi internasional perihal perbedaan-perbedaan pada akuntansi
dengan maksud untuk memajukan penyatuan standar internasional.
Dalam rangka mencapai tujuan ini, IASB bertujuan untuk satu set standar
akuntansi yang berkualitas tinggi yang digunakan di seluruh pasar modal dunia.
Internasional Finansial Reporting Standards (IFRS) sekarang membentuk dasar
akuntansi di lebih dari seratus negara. Pada tahun 2005, negara-negara Uni Eropa
mulai menggunakan IFRS, dan Asia, penggunaan IFRS sedang berkembang.
Namun, terlepas dari efeknya mengurangi tekanan pada profesi akuntansi
alternatif untuk swa-regulasi dan pertanyaan mengenai penyebaran gaya barat

4
pada standar akuntansi internasional hanya memperluas pasar dari perusahaan-
perusahaan barat yang besar, IASC menyatakan bahwa konvergensi standar
akuntansi internasional memiliki manfaat baik bagi investor maupun perusahaan di
beberapa negara.
Karena harmonisasi akuntansi memungkinkan terjadinya perbandingan yang
akan dibuat antara perusahaan, memungkinkan investor untuk memiliki saham di
perusahaan di berbagai negara, sehingga secara signifikan memperluas jangkauan
peluang investasi. Kegiatan ini tentu dapat mengurangi biaya bagi perusahaan,
meningkatkan kolam peluang investasi modal yang potensial, dan adanya
kemudahan yang dapat mereka eksploitasi. Namun, hal ini diklaim bahwa
harmonisasi juga menguntungkan negara karena menghasilkan serangkaian
standar akuntansi yang diakui secara internasional, karena akan ada persyaratan
untuk lembaga nasional yang menetapkan standar, standar ini akan tersedia dengan
beban minimum.
D. Konvergensi dan Harmonisasi Standar Akuntansi
Hampir sebagian besar negara di dunia saat ini menerapkan konsep standar
akuntansi mereka untuk beralih kepada standar akuntansi keuangan internasional.
Hal ini diakibatkan oleh perkembangan ekonomi dunia yang tampak dari
perdagangan bebas antar negara dan munculnya perusahaan-perusahaan
multinasional sehingga berpengaruh pada kebutuhan akan harmonisasi atas suatu
standar yang berlaku di seluruh dunia.
Harmonisasi menyatakan proses dalam peningkatan kompatibilitas atau
kesesuaian praktik akuntansi terhadap penentuan batasan-batasan besar praktik
yang beragam. Standar harmonisasi ini terlepas dari konflik logika dan dapat
meningkatkan daya banding informasi keuangan yang bersumber dari berbagai
negara di dunia. Secara singkat, harmonisasi standar akuntansi dapat diartikan
bahwa suatu perusahaan tidak akan mengikuti secara penuh standar yang
ditetapkan oleh internasional, namun hanya akan menyesuaikan terhadap standar
tersebut tanpa adanya pertentangan peraturan. Akhir-akhir ini, sejumlah
perusahaan yang memperoleh tambahan dana dari luar negaranya dan para

5
investor yang berusaha untuk melakukan diversifikasi investasi secara
internasional menghadapi beberapa kendala yakni perbedaan nasional dalam hal
akuntansi, pengungkapan, dan audit.
Harmonisasi akuntansi mencakup:
1. Standar akuntansi yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapannya.
2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik yang
berhubungan dengan adanya surat berharga dan pencatatan terhadap bursa
efek.
3. Standar audit.
Sedangkan, konvergensi dalam standar akuntansi dan dalam konteks standar
internasional berarti nantinya ditujukan hanya akan ada satu standar. Satu standar
itulah yang kemudian berlaku menggantikan standar yang tadinya dibuat dan
dipakai oleh negara itu sendiri. Sebelum ada konvergensi standar biasanya terdapat
perbedaan antara standar yang dibuat dan dipakai di negara tersebut dengan
standar internasional. Konvergensi standar akan menghapus perbedaan tersebut
perlahan-lahan dan bertahap sehingga nantinya tidak akan ada lagi perbedaan
antara standar negara tersebut dengan standar yang berlaku secara internasional.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Etika akuntansi internasional adalah sekumpulan aturan mengenai prinsip-
prinsip dan nilai kegiatan transaksi dalam akuntansi yang berlaku di berbagai
negara.
Karakteristik budaya, kelembagaan, dan karakteristik ekonomi yang berbeda
di negara yang berbeda juga menghasilkan perbedaan yang signifikan pada
banyak rasio yang di pantau oleh para analis dan investor secara rutin ketika
akan menilai posisis keuangan perusahaan (Choi et al. 1983).
Harmonisasi akuntansi memungkinkan terjadinya perbandingan yang akan
dibuat antara perusahaan, memungkinkan investor untuk memiliki saham di
perusahaan di berbagai negara, sehingga secara signifikan memperluas jangkauan
peluang investasi. Hal ini diklaim bahwa harmonisasi juga menguntungkan negara
karena menghasilkan serangkaian standar akuntansi yang diakui secara
internasional, karena akan ada persyaratan untuk lembaga nasional yang
menetapkan standar, standar ini akan tersedia dengan beban minimum.
Harmonisasi standar akuntansi dapat diartikan bahwa suatu perusahaan tidak
akan mengikuti secara penuh standar yang ditetapkan oleh internasional, namun
hanya akan menyesuaikan terhadap standar tersebut tanpa adanya pertentangan
peraturan. Harmonisasi akuntansi mencakup:
1. Standar akuntansi yang berkaitan dengan pengukuran dan
pengungkapannya.
2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik yang
berhubungan dengan adanya surat berharga dan pencatatan terhadap bursa
efek.
3. Standar audit.
Sedangkan, konvergensi dalam standar akuntansi dan dalam konteks standar
internasional berarti nantinya ditujukan hanya akan ada satu standar. Satu standar

7
itulah yang kemudian berlaku menggantikan standar yang tadinya dibuat dan
dipakai oleh negara itu sendiri. Sebelum ada konvergensi standar biasanya terdapat
perbedaan antara standar yang dibuat dan dipakai di negara tersebut dengan
standar internasional. Konvergensi standar akan menghapus perbedaan tersebut
perlahan-lahan dan bertahap sehingga nantinya tidak akan ada lagi perbedaan
antara standar negara tersebut dengan standar yang berlaku secara internasional.
B. Saran
Harus ada lembaga yang berbeda-beda dalam menaungi berbagai profesi yang
ada, dimana lembaga tersebut merupakan sekumpulan orang yang memiliki profesi
yang sama dengan tujuan dapat menciptakan tatanan etik dalam pekerjaan. Dan
semua lembaga-lembaga profesi tersebut harus memiliki tujuan yang satu yaitu
mengutamakan profesionalitias dalam bekerja yang dilihat dari kepatuhan
menjadikan kode etik profesi sebagai pedoman. Etika profesi akuntansi diatur oleh
suatu badan atau organisasi yang bertanggung jawab di lingkup akuuntansi seperti
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI),Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
sedangkan untuk etika profesi yang lain diatur oleh organisasi yang berbeda sesuai
dengan profesinya masing-masing.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/119635729/Etika-Akuntansi-Internasional

Anda mungkin juga menyukai