Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan
kesempatan, kekuatan, rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul Kewajiban Hukum Dari Akuntan.
Tujuan makalah ini kami buat adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Auditing 1.
Kami berharap melalui makalah ini dapat memudahkan setiap pembacanya, sehingga
memahami materi pada materi Kewajiban Hukum Dari Akuntan Auditing 1. Kami mohon
maaf karena kami sadar keterbatasan dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini banyak
kesalahan dan kekurangannya.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang diperlukan untuk penyempurnaan
makalah ini, sehingga dengan pembuatan makalah ini kehadirannya bermanfaat khususnya
untuk kami dan umumnya bagi pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................4
A. Konsep-konsep Hukum yang Mempengaruhi Kewajiban..........................................................4
B. Membedakan Antara Kegagalan Bisnis, Kegagalan Audit, Dan Resiko Audit.............................5
C. Sumber Kewajiban Hukum.........................................................................................................6
D. Defenisi dari Terminology-terminologi Hukum..........................................................................8
E. Kewajiban Kepada Klien.............................................................................................................9
F. Tanggapan Profesi terhadap Kewajiban Hukum........................................................................9
G. Tanggapan Akuntan Publik Terhadap Kewajiban Hukum........................................................10
BAB III ANALISIS JURNAL......................................................................................................................12
A. Identitas jurnal.........................................................................................................................12
B. Tujuan jurnal............................................................................................................................12
C. Metodologi..............................................................................................................................12
D. Hasil jurnal...............................................................................................................................12
E. Kesimpulan..............................................................................................................................13
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep-konsep Hukum yang Mempengaruhi Kewajiban
Akuntan publik bertanggung jawab atas setiap aspek dari tugasnya, termasuk audit,
pajak, konsultansi manajemen, dan pelayanan akuntansi serta pembukuan. beberapa
konsep hukum dapat diterapkan pada segala macam gugatan terhadap akuntan publik.
Konsep-konsep ini meliputi :
Banyak professional akuntansi dan hukum percaya bahwa penyebab utama tuntutan
hukum terhadap akuntan publik adalah kurangnya pemahaman pemakai laporan
keuangan tentang perbedaan antara kegagalan bisnis dan kegagalan audit, dan antara
kegagalan audit dan resiko audit.
1. Kegagalan Bisnis
Terjadi jika perusahaan tidak mampu membayar kembali utangnya atau tidak
mampu memenuhi harapan para investornya, karena kondisi ekonomi dan bisnis,
sperti resesi, keputusan manajemen yang buruk, atau persaingan yang tak terduga
dalam industri itu.
2. Kegagalan Audit
Terjadi jika auditor mengeluarkan pendapat audit yang salah karena gagal dalam
memenuhi persyaratan-persyaratan standat auditing yang berlaku umum.
3. Resiko Audit
Adalah resiko dimana auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan disajikan
dengan wajar dan oleh karenanya dapat dikeluarkan pendapat wajar tanpa
pengecualian, sedangkan dalam kenyataan laporan tersebut disajikan salah secara
material. Audit tak dpaat diharapkan untuk mengungkapkan semua kesalahan laporan
keuangan yang material. Audit terbatas pada pemeliharaan sampel, dan kesalahan
yang di sembunyikan dengan rapi sangat sulit ditemukan: oleh karena itu, ada resiko
bahwa audit tidak akan mengungkapkan kesalahan yang material dalam laporan
keuangan.
Terdapat empat sumber utama kewajiban hukum auditor serta contoh klaimnya yaitu:
Kekurang telitian dan perilaku yang mengarah ceroboh, yang dilakukan seseorang
Adanya kelalaian yang ekstrim atau luar biasa meskipun tidak ada maksud untuk
menipu atau merugikan.
5. Kecurangan (Fraud)
Terjadi ketika salah saji sengaja dibuat dengan maksud untuk menipuan.
E. Kewajiban Kepada Klien
Kantor Akuntan Publik biasanya menggunakan satu atau kombinasi dari empat
pembelaan berikut bila terdapat tuntutan hukum oleh klien yaitu:
Tidak ada kewajiban untuk melakukan jasa berarti kantor akuntan publik
mengklaim bahwa tidak ada kontrak yang tersirat atau yang dinyatakan. Misalnya
KAP mengklaim bahwa kekeliruan itu tidak dapat diungkapkan karena kantornya
hanya melakukan jasa penelaahan, bukan audit yaitu dengan penggunaan surat
penugasan yang menunjukkan tidak adanya kewajiban untuk melaksanakan tugas.
Untuk pelaksanaan kerja yang tidak mengandung kelalaian di dalam suatu audit,
KAP mengklaim bahwa auditnya itu dilaksanakan sesuai dengan standar auditing
yang berlaku umum. Seandainya terdapat kesalahan, salah saji yang disengaja atau
salah pernyataan yang tidak ditemukan, auditor tidak bertanggung jawab jika
auditnya dilakukan secara benar.
Agar sukses dalam tuntutan terhadap auditor, klien harus mampu menunjukkan
terdapat hubungan timbal balik yang dekat antara pelanggaran auditor terhadap
standar kesungguhan dengan kerugian yang dialami klien.
Ada banyak hal yang dapat dilakukan organisasi auditor dan profesi secara
keseluruhan untuk mengurangi risiko terkena sanksi hukum. Beberapa langkah positif
yang dapat dilaksanakan, yaitu :
1. Riset secara berkesinambungan, untuk menemukan cara-cara yang lebih baik dalam
melaksanakan audit seperti mengungkap salah saji atau fraud yang tidak sengaja,
menyampaikan hasil audit kepada pemakai laporan dan menyakinkan bahawa auditor
adalah independen.
2. Penetapan standar dan aturan, untuk menyesuaikan terhadap kebutuhan audit,
kebutuhan masyarakat dan timbulnya teknologi baru.
3. Menetapkan persyaratan untuk melindungi auditor
4. Menetapkan persyaratan penelaahan sejawat, untuk mendidik anggota dan
mngindentifikasi kantor akuntan publik yang tidak memenuhi standar profesi.
5. Melawan hukum, terutama untuk melawan tuntutan yang kurang berdasar
6. Pendidikan bagi pemakai laporan, terutama mengenai maksud dari pendapat auditor
dan wawasan serta sifat dari pekerjaan auditor.
7. Memberi sanksi kepada anggota karena hasil kerja yang tak pantas
8. Perundingan untuk perubahan hukum, tujuannya untuk mengurangi biaya
kewajiban sebagai sasaran untuk mngurangi biaya asuransi kewajiban yang
dibebankan kepada pelanggan melalaui kenaikan harga.
Seorang auditor yang berpraktek dapat pula mengambil langkah tertentu untuk
meringankan kewajibannya. Beberapa langkah yang dapat diambil, antara lain :
H. IDENTITAS JURNAL
I. TUJUAN JURNAL
Tujuan dari makalah ini adalah untuk melihat kewajiban auditor kepada klien
mereka dan berpotensi kepada pihak ketiga seperti investor, dengan fokus pada kualitas
pengungkapan keuangan dalam kerangka hukum yang berkembang.
J. METODOLOGI
Artikel ini menguraikan dan membandingkan tren yang muncul relatif terhadap
pengungkapan informasi dan kinerja kontrak dalam konteks paralel di mana informasi
tersebut ada. Secara khusus, artikel ini mempertimbangkan peraturan baik formal maupun
informal,norma norma yang mengatur pelaksanaan suatu pemerintah dan interaksinya
dengan ekonomi dan masyarakat dalam pengungkapan yang telah berkembang dalam
industri asuransi untuk mengatasi ketidakseimbangan substansial dalam tingkat
pengetahuan yang dimiliki oleh tertanggung dibandingkan dengan calon perusahaan
asuransi. Penalaran Abductive digunakan untuk mengidentifikasi konstruksi kausal yang
menjelaskan pola data dari mana potensi teori untuk revisi yudisial dari interpretasi
"benar dan adil" sejalan dengan "itikad baik" dalam peraturan hukum berasal.
K. HASIL JURNAL
Para penulis menyimpulkan bahwa ada sedikit keraguan bahwa tugas itikad baik
dalam kaitannya dengan transaksi kontrak auditor-perusahaan dan berpotensi tugas itikad
baik yang lebih luas kepada pihak ketiga seperti investor di perusahaan mungkin berada
di cakrawala
L. KESIMPULAN