Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2

“KONSOLIDASI PADA TANGGAL AKUISISI”

Dosen Pengampu:
Ulfa Nurhayani, SE, M.Si

La Hanu, Drs., M. Si

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1. Theresia Claudia Munthe (7193342016)
2. Cindy Nelly Mariska Sinaga (7193342017)
3. Syaidah Ashri (7193342023)

REGULER B’2019
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta hidayahNya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Akuntansi
Keuangan Lanjutan 2 yang berjudul “Konsolidasi Pada Tanggal Akuisisi” dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Penyusunan makalah ini dilakukan sebagai syarat
untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 2.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi semua orang.Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
di masa yang Akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang Lain. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terimakasih.

Medan, 30 September 2021

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi .................................................................. 3
B. Kegunaan Laporan Keuangan Konsolidasi ................................................................... 3
C. Kertas Kerja Konsolidasi ............................................................................................. 3
D. Konsolidasi Setelah Akuisisi Penuh ............................................................................. 4
E. Konsolidasi Setelah Pembelian Kepemilikian Pengendalian ......................................... 9
F. Piutang Dan Utang Antar Perusahaan......................................................................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 22
A. Kesimpulan................................................................................................................ 22
B. Saran ......................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 23

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang menyajikan posisi
keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau
lebih anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas
individual tersebut merupakan satu entitas atau perusahaan satu perusahaan. Laporan
Keuangan Konsolidasi diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung
memiliki kontrol terhadap perusahaan lain, dan sebaliknya laporan keuangan
konsolidasi tidak diperlukan apabila satu perusahaan tidak memiliki kontrol terhadap
perusahaan lain. Artinya, jika tidak memiliki hak kendali (control) yang lebih, maka
mereka adalah badan usaha (entity) mandiri, artinya mereka masing-masing akan
membuat laporan keuangan yang sendiri-sendiri dan tidak mungkin untuk
digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya. Jadi, tidak ada maksud untuk
membuat sebuah laporan keuangan konsolidasi.
Adapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun, yaitu: agar
dapat memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan
aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan
yang berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak
boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada
substansi atas peristiwa ekonomi juga. Dalam PSAK No. 4, Paragraf 4 penyajian
Laporan Keuangan Konsolidasi oleh induk Perusahaan bertujuan untuk memberikan
informasi kepada para pemakai Laporan Keuangan mengenai data keuangan dari suatu
kelompok perusahaaan dalam kelompok tersebut merupakan suatu entitas hukum yang
terpisah satu sama lain. Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, laporan
keuangan bank dan anak perusahaan digabungkan satu persatu dengan menjumlahkan
unsur-unsur yang sejenis dari asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu laporan keuangan konsolidasi ?
2. Apa keguanaan laporan keuangan konsolidasi ?
3. Bagaimana bentuk kertas kerja konsolidasi ?
4. Bagaimana konsolidasi setelah akusisi penuh ?

1
5. Bagaimana konsolidasi setelah pembelian kepemilikan pengendali ?
6. Bagaimana piutang dan utang antar perusahaan ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan arti laporan keuangan konsolidasi
2. Menjelaskan kegunaan laporan keuangan konsolidasi
3. Menjelaskan bentuk kertas kerja konsolidasi
4. Menjelaskan konsolidasi setelah akuisisi penuh
5. Menjelaskan konsolidasi pembelian kepemilikan pengendali
6. Menjelaskan piutang dan utang antar perusahaan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan gabungan antara
pemilikan perusahaan induk atas perusahaan anak atau cabangnya dalam satu satuan
ekonomi. Laporan keuangan konsolidasi menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi
untuk perusahaan induk (entitas pengendali) dan satu atau lebih baik anak cabnag atau
cabang perusahaan (entitas yang di kendalikan), seolah-olah entitas-entitas individual
tersebut merupakan satu entitas atau satu perushaan. Laporan keuangan konsolidasi
diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki control terhadap
perusahaan lain.

B. Kegunaan Laporan Keuangan Konsolidasi


1. Untuk kepentingan jangka panjang, efek anak perusahaan terhadap induk
2. Memberikan informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan tehadap kinerja
grup (anak) perusahaan
3. Kepentingan informasi pihak luar

C. Kertas Kerja Konsolidasi


Kertas kerja konsolidasi merupakan mekanisme yang efisien untuk
menggabungkan akun-akun dari perusahaan yang terpisah yang akan dikonsolidasi dan
untuk menyesuaikan saldo gabunganmenjadi angka-angka yang akan dilaporkan
seakan-akan semua perusahaan yang dikonsolidasi adalah satu entitas. Penting untuk
diketahui bahwa entitas konsolidasi tidak mempunyai pembukuannya sendiri, tiap-tiap
perusahaan yang akan dikonsolidasi mempunyai pembukuan mereka sendiri-sendiri.
Kertas kerja konsolidasi berisi dari empat kolom yaitu:
1. Nama pos, berisi nama pos-pos yang merupakan asset,kewajiban maupun ekuitas
entitas.
2. Data neraca, memuat 2 subkolom yaitu data perusahaan induk dan anak . Tiap
subkolom menjelaskan nilai dari pos-pos yang ada disebelah kiri.
3. Ayat jurnal eliminasi. Pada kolom ini, total saldo akun perusahaan-perusahaan
terpisah yang akan dikonsolidasi disesuaikan untuk mencerminkan angka yang akan
muncul jika entitas konsolidasi berdiri sendiri sebagai entitas tunggal dan legal agar

3
tidak bercampur dengan ayat jurnal umum, ayat jurnal eliminasi diberi tanda “E”
pada sudut kiri jurnalnya. Ayat jurnal eliminasi hanya muncul di kertas kerja
konsolidasi dan tidak mempengaruhi pembukuan perusahaan manapun.
4. Terakhir adalah kolom konsolidasi yang memuat hasil akhir dari penyesuaian dari
entitas-entitas yang akan dikonsolidasi.

Format kertas kerja konsolidasi :


• Kertas kerja konsolidasi mempunyai 4 kolom: Nama akun, Data Neraca percobaan,
Ayat jurnal Eliminasi, dan konsolidasi.
• Data Neraca percobaan memiliki memiliki dua kolom : Induk dan Anak.
• Ayat jurnal Eliminasi memiliki dua kolom: Debit dan Kredit.
Data Neraca Saldo Ayat Jurnal
Nama Pos Eliminasi Konsolidasi
Entitas Entitas Debit Kredit
Induk Anak

D. Konsolidasi Setelah Akuisisi Penuh


1. PT Induk membeli semua saham biasa beredar dari PT Anak
seharga Rp.300.000.000. pada tanggal penggabungan usaha, nilai wajar dari
masing-masing aset dan kewajiban PT Anak sama dengan nilai buku yang disajikan
pada tabel sebelumnya. Karena PT Induk mengakuisisi semua saham biasa PT Anak
dan PT Anak hanya mempunyai satu jenissaham beredar, maka total nilai buku
saham yang diakuisisi sama dengan total ekuitas
pemegang saham PT Anak (Rp.200.000.000 + Rp.100.000.000). Harga beli sebesa
r Rp.300.000.000 sama dengan nilai buku dari saham yang diakuisisi.

4
PT Induk mencatat akusisi saham di pembukuannya pada tanggal
penggabungan usaha denganayat jurnal sbb : 1 Januari 20X1
Investasi pada saham PT Anak Rp. 300.000.000
Kas Rp. 300.000.000
(mencatat pembelian saham PT Anak)
 Neraca untuk PT Induk dan Anak 1 januari 20x1, sesaat setelah penggabungan usaha

Kertas kerja Neraca Konsolidasi 1 Januarai 20x1,Tanggal Penggabungan Usaha :


100% Pembelianpada nilai buku :

 Ayat jurnal eliminasi

 PT Induk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi 1 Januari 20x1

5
2. PT Induk membeli semua saham biasa beredar PT Anak seharga Rp.340.000.000
tunai pada tanggal 1 Januari 20x1. Dalam pembelian tersebut PT Induk membayar
Rp.40.000.000 lebih tinggi dari nilai buku saham tersebut.

PT Induk mencatat akusisi saham tersebut dengan ayat jurnal :


1 Januari 20X1 Investasi pada saham PT Anak Rp. 340.000.000
Kas Rp. 340.000.000
(mencatat pembelian saham PT Anak)

 Dalam banyak situasi, diferensial terkait dengan aset dan.kewajiban yang


berbeda.

6
Asumsikan bahwa nilai buku dan nilai wajar aset dan kewajiban PT
Anak adalah nilai wajar. Persediaan dan tanah lebih tinggi dari nilai bukunya,
sedangkan nilai wajar bangunan dan peralatan lebih rendah daripada nilai
bukunya.
Harga obligasi berfluktuasi jika ada perubahan tingkat bunga. Nilai utang
obligasi PT Anak lebih tinggi dari nilai bukunya. Hal ini, mengindikasikan
bahwa tingkat bunga nominalobligasi lebih tinggi dari tingkat bunga pasar saat
ini dan karenanya, investor bersedia membayar harga lebih tinggi dari nilai
nominal obligasi tersebut.

3. Asumsikan PT Induk mengakuisisi semua saham biasa PT Anak seharga


Rp.400.000.000pada tanggal 1 Januari 20x1, dengan mengeluarkan obligasi dengan
tingkat bunga 9%dan nilai nominal Rp.100.000.000 dan membayar tunai sebesar
Rp.300.000.000. Situasikepemilikan yang terjadi sbb :

 PT Induk mencatat investasi pada pembukuannya :


1 Januari 20X1 Investasi pada saham PT Anak Rp.400.000.000
Kas Rp.400.000.000
(mencatat pembelian saham PT Anak)
Hubungan antara total harga beli yang dibayarkan untuk saham PT
Anak, nilai wajar aset bersih dannilai buku aset bersih PT Anak adalah sbb:

7
 Perlakuan Diferensial Kredit
Asumsikan PT Induk mengakuisisi semua saham biasa PT Anak seharga
Rp.260.000.000 pada tanggal1 Januari 20x1. Situasi kepemilikan yang terjadi
sbb:

PT Induk mencatat investasi pada pembukuannya :


1 Januari 20X1 Investasi pada saham PT Anak Rp.260.000.000
Kas Rp.260.000.000
(mencatat pembelian saham PT Anak)

8
 Hubungan antara total harga beli yang dibayarkan untuk saham PT Anak, nilai
wajar asetbersih dan nilai buku aset bersih PT Anak adalah sbb :

E. Konsolidasi Setelah Pembelian Kepemilikan Pengendalian


1. Penyusunan Neraca konsolidasi Sesaat setelah akuisisi kepemilikan
Pendekatan yang diterapkan untuk menyiapkan satu set lengkap laporan
keuangan konsolidasi setelah penggabungan usaha sama dengan yang digunakan
dalam menyiapkan neraca konsolidasi sesaat setelah penggabungan usaha.
Konsolidasi setelah akuisisi anak perusahaan melibatkan perubahan-perubahan
sejalan dengan berlalunya waktu, hasil dari laporan keuangan sangat bergantung
pada konsep laba bersih konsolidasi dan saldo laba konsolidasi.

2. Laba Bersih Konsolidasi


Jumlah yang dilaporkan sebagai laba bersih konsolidasi adalah bagian dari total
laba perusahaan yang dialokasikan ke pemegang saham induk perusahaan. Ketika
anak perusahaan dimiliki seluruhnya oleh induk perusahaan, semua laba induk
perusahaan dan anak perusahaannya menjadi hak pemegang saham induk
perusahaan. Laba bersih konsolidasi dihitung dengan menambahkan baagian induk
atas laba anak perusahaan disesuaikan dengan penghapus bukuan diferensial atau
penurunan nilai goodwill, dengan laba induk perusahaan dari hasil operasinya
sendiri (laba bersih induk perusahaan dikurangi pendapatan investasi dari anak
perusahaan baik dengan metode biaya atau ekuitas).

9
PT Idaman membeli seluruh saham PT Amanah pada nilai bukunya. Selama
tahun 20x1, PT Amanah melaporkan laba bersih Rp.25.000.000, sementara PT
Idaman melaporkan laba bersih Rp.125.000.000 termasuk pendapatan dengan
metode ekuitas dari investasi PT Amanah sebesar Rp.25.000.000. Laba bersih
konsolidasi untuk periode 20x1 dihitung sbb :
Laba bersih PT Idaman Rp.125.000.000
Dikurangi : Laba dari PT Amanah menggunakan metode ekuitas (25.000.000)
Bagian PT Idaman atas laba PT Amanah (100%) 25.000.000
Laba bersih konsolidasi Rp.125.000.000

F. Piutang Dan Utang Antar Perusahaan


Salah satu manfaat dari adanya pengendalian atas perusahaan lain adalah
manajemen mempunyai kemampuan untuk menstransfer sumber daya dari satu entitas
legal ke entitas legal yang lain jika diperlukan oleh masing-masing perusahaan.
Perusahaan sering menganggap bahwa menguntungkan untuk meminjamkan kelebihan
dana ke afiliasi dan untuk meminjam dari afiliasi jika kekurangan uang. Peminjam
sering mendapat keuntungan dari tingkat bunga pinjaman yang lebih rendah,
persyaratan kredit yang lebih lunak dan jika dibandingkan dengan penawaran utang ke
publik sifatnya lebih informal dan biaya pengeluaran utang yang lebih rendah. Afiliasi
peminjam dapat memperoleh keuntungan di mana perusahaan dapat menginvestasikan
kelebihan dana pada perusahaan yang sudah sangat dikenalnya shg memungkinkannya
untuk mendapatkan imbal hasil tertentu atas dana yang diinvestasikan dengan risiko
yang lebih kecil. Entitas gabungan juga mendapat keuntungan di mana induk
perusahaan atau afiliasi lain dapat meminjam dana untuk keseluruhan entitas daripada
setiap afiliasi meminjam uang langsung ke pasar modal.
1. TINJAUAN UMUM KONSOLIDASI
Figure 8-1 mengilustrasikan dua jenis transfer utang perusahaan. Transfer utang
langsung antar perusahaan (direct intercompany debt transfer) melibatkan pinjaman
dari satu afiliasi ke afiliasi lain tanpa keterlibatan pihak lain, sebagaimana
ditunjukkan di figure 8-1(a). Contohnya adalah piutang atau utang usaha yang
timbul karena penjualan kredit dari persediaan anak perusahaan dan penerbitan
wesel bayar dari satu afiliasi ke afiliasi lain untuk peminjaman dana operasi.
Transfer utang tidak langsung antar perusahaan (indirect intercompany debt
transfer) melibatkan pengeluaran utang ke pihak yang tidak berelasi dan pembelian
kemudian atas instrumen utang tersebut oleh afiliasi penerbit. Sebagai contoh,
dalam figur 8-1(b), PT Anak meminjam dana dengan mengeluarkan instrumen
utang wesel atau obligasi ke PT Non-afiliasi. Instrumen utang tersebut kemudian
dibeli oleh induk perusahaan PT Anak, PT Induk dari PT Non-afiliasi. Oleh karena
itu, PT Induk akuisisi utang PT Anak secara tidak langsung melalui perusahaan PT
Non-afiliasi.

2. PENJUALAN OBLIGASI LANGSUNG KE AFILIASI


Pada saat perusahaan menjual obligasi langsung ke afiliasi, semua pengaruh dari
utang antar perusahaan harus dieliminasi dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian. Suatu perusahaan tidak dapat melaporkan investasi pada obligasi
milik sendiri atau utang obligasi ke diri sendiri. Oleh karena itu, jika entitas

10
konsolidasi dipandang sebagai perusahaan tunggal, maka semua jumlah yang
terkait dengan utang antar perusahaan harus dieliminasi termasuk investasi pada
obligasi utang obligasi atau diskonto belum diamortisasi pendapatan atau beban
bunga dari obligasi dan setiap utang dan piutang bunga yang masih harus dibayar.
Transfer Pada Nilai Nominal
Pada saat suatu wesel atau obligasi dijual secara langsung ke afiliasi pada nilai
nominal, ayat jurnal yang dicatat oleh investor dan penerbitan harus merupakan
kembalian satu sama lainnya. Wesel atau obligasi harus dicatat pada nilai wajarnya
pada tanggal penerbitan yang berarti pertimbangan diberikan untuk utang wesel
atau obligasi modal perseroan. Setelah tanggal penerbitan, kemudian evaluasi harus
mengikuti PSAK 55 (Revisi 20x2) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran”. Sebagai ilustrasi asumsikan pada tanggal 1 Januari 20x1, PT Anak
meminjam Rp 100.000.000 dari PT Induk dengan mengeluarkan kepada PT Induk
obligasi dengan nilai nominal Rp 100.000.000 tingkat bunga kupon 12%, jangka
waktu 10 tahun. Transaksi ini ditunjukkan di figure 8-1(a) selama tahun 20x1, PT
Anak mencatat beban bunga obligasi sebesar Rp12.000.000 (Rp100.000.000 *
12%) dan PT Induk mencatat pendapatan bunga dengan jumlah yang sama.
Terdapat pada Figur 8-1

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tahun 20x1 diperlakukan


dua ayat jurnal eliminasi dan kertas kerja konsolidasi untuk menghilangkan
pengaruh utang antar perusahaan seperti sebagai berikut.

E(1) Utang Obligasi 100.000.000


Invest pada Obligasi PT Anak 100.000.000
Mengeleminasi Kepemilikan Obligasi antar perusahaan

Ayat jurnal ini eliminasi dari laporan keuangan konsolidasian investasi pada
obligasi dan pendapatan bunga yang terkait dari pembukuan PT Induk serta utang
dan beban bunga terkait yang dicatat dalam pembukuan PT Anak. Laporan
keuangan yang dihasilkan akan terlihat seakan-akan tidak ada utang, karena dari
sudut pandang konsolidasi memang tidak ada utang.
Ingat bahwa ayat jurnal tersebut tidak mempunyai pengaruh terhadap laba
bersih konsolidasi karena ayat jurnal tersebut mengurangi pendapatan bunga dan
beban bunga sebesar jumlah yang sama. Ayat jurnal eliminasi E(1) dan E(2)
diperlakukan pada akhir periode selama masih terdapat utang antar perusahaan. Jika
telah diperoleh bunga obligasi pada akhir periode maka jumlah tersebut juga harus
dieliminasi.

Transfer Dengan Diskonto Atau Premium


Pada saat tingkat bunga kupon atau nominal berbeda dengan tingkat
pengembalian yang diharapkan oleh pemberi pinjaman, maka obligasi akan dijual
dengan diskon atau premium. Dalam kasus seperti itu jumlah pendapatan atau
beban bunga obligasi yang dicatat tidak lagi sama dengan pembayaran bunga tunai.

11
Pendapatan dan beban bunga disesuaikan dengan amortisasi diskonto atau
premium.
Sebagai ilustrasi dari perlakuan transfer obligasi pada nilai seni lain nilai
nominal, asumsikan pada tanggal 1 Januari 20x1, PT Induk membeli obligasi
dengan nilai nominal Rp 100.000.000 tingkat bunga 12%, jangka waktu 10 tahun,
dari PT Anak dengan harga Rp 90.000.000. Obligasi terutang setiap tanggal 1
Januari dan 1 Juli. Beban bunga yang diakui oleh PT Anak dan pendapatan bunga
yang diakui oleh PT Induk setiap tahun termasuk amortisasi garis lurus atas
diskonto adalah sebagai berikut.
Bunga Tunai (Rp 100.000.000 * 0,12) Rp. 12.000.000
Penyesuaian nilai wajar sekuritas 1.000.000
(Rp 10.000.000/ 20 periode bunga semesteran x 2 periode)
Beban atau pendapatan bunga 13.000.000

Setengah dari jumlah tersebut diakui pada setiap dua periode pembayaran bunga
selama setahun. Walaupun metode amortisasi bunga efektif umumnya digunakan
untuk amortisasi diskonto atau premium metode garis lurus dapat diterima selama
hasilnya tidak berbeda secara material dengan metode bunga efektif dan jika
transaksi tersebut merupakan transaksi antara induk perusahaan dan anak
perusahaan atau antara anak perusahaan dengan induk perusahaan yang sama.
Logikanya adalah ilustrasi antara induk perusahaan dan anak perusahaan atau anak
perusahaan dari induk perusahaan tertentu dieliminasi dalam laporan keuangan
konsolidasian.

Ayat Jurnal Oleh Debitur


Anak yang catat penerbitan obligasi pada 1 Januari pada harga diskonto Rp
10.000.000. Perusahaan mengakui beban bunga pada 1 Juli ketika pembayaran
bunga semester pertama dilakukan dan pada 31 Desember ketika bunga terutang
untuk semester kedua tahun tersebut. Apabila obligasi dijual pada harga diskon toko
ini berarti hasil (yield) atau tingkat suku bunga pasar lebih tinggi daripada suku
bunga kupon. Nilai wajar obligasi akan disesuaikan pada setiap tanggal pembayaran
bunga yang sama dengan selisih antara suku bunga pasar/yield dengan bunga yang
dibayarkan tunai. Skedul nilai tercatat, bunga yang dibayarkan tunai, perhitungan
bunga pasar/yield serta selisih keduanya hingga tanggal jatuh tempo obligasi harus
dibuat pada tanggal penerbitan agar penjualan menjadi lebih mudah pada setiap
tanggal pembayaran bunga. Sederhananya mari kita asumsikan selisih antara
dengan pembayaran tunai bunga adalah Rp 500.000 pada setiap pembayaran bunga.
PT Anak mencatat ayat jurnal sebagai berikut selama 20x1.

12
1 Jan 2011 Kas 90.000.000
(3) Utang Obligasi 90.000.000
Mengeluarkan Obligasi Ke PT Induk
1 Juli 2011 Beban Bunga 6.500.000
(4) Utang Obligasi 500.000
Kas 6.000.000
Membayar bunga semesteran
31 Desember Beban Bunga 6.500.000

2011 Utang Obligasi 500.000


(5) Utang Bunga 6.000.000
Beban Bunga yang masih harus di bayar pada akhir tahun

Ayat Jurnal oleh Kreditur


PT. Induk mencatat pembelian obligasi dan pendapatan bunga dari obligasi selama
tahun 20x1 dengan ayat jurnal berikut.
1 Januari 2011 Invest Pada Obligasi PT Anak 90.000.000
(6) Kas
90.000.000
Membeli Obligasi dari PT Anak
1 Juli 2011 Kas 6.000.000
(7) Invest pada Obligasi PT Anak 500.000
Pendapatan Bunga 6.500.000
Menerima bunga dari investasi obligasi
31 Desember 2011 Piutang Bunga 6.000.000
(8) Investasi pada Obligasi PT Anak 500.000
Pendapatan Bunga 6.500.000
Pendapatan bunga yang akan diterima pada akhir tahun

Penyesuaian nilai tercatat obligasi dikarenakan selisih antara imbal hasil (yield) dan
penerimaan bunga secara tunai oleh PT Induk menyebabkan jumlah pendapatan
bunga lebih besar dari penerimaan bunga secara tunai dan menyebabkan nilai
tercatat akun investasi obligasi meningkat.

13
Pada tanggal 31 Desember 20x1 jumlah yang terkait dengan obligasi yang diperoleh
dari pembukuan PT Induk dan anak serta jumlah konsolidasi yang seharusnya adalah
sebagai berikut.

Pos PT Induk PT Anak Total Belum Disesuaikan Jumlah Konsolidasian


Rp Rp Rp Rp
Utang Obligasi - (91,000,000) (91,000,000) -
Rp Rp Rp Rp
Utang Bunga - (6,000,000) (6,000,000) -
Rp Rp Rp Rp
Investasi pada Obligasi 91,000,000 - 91,000,000 -
Rp Rp Rp Rp
Piutang Bunga 6,000,000 - 6,000,000 -
Rp Rp Rp Rp
Beban Bunga - 13,000,000 13,000,000 -
Rp Rp Rp Rp
Pendapaytan Bunga (13,000,000) - (13,000,000) -

Rp 91,000,000
Utang Obligasi
E(9)
Investasi pada Obligasi PT Anak Mengeliminasi Rp 91,000,000
Kepemilikan Obligasi antar perusahaan
Rp 13,000,000
Pendapatan Bunga
E(10)
Beban Bunga Mengeliminasi Bunga antar Perusahaan Rp 13,000,000
Rp 600,000
Utang Bunga
E(11) Piutang Bunga
Mengeliminiasi piutang/bunga antar perusahaan Rp 600,000

Semua saldo akun yang terkait dengan kepemilikan obligasi anak perusahaan
harus dieliminasi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Untuk
menyusun laporan keuangan konsolidasian, kertas kerja konsolidasi yang disusun
pada tanggal 31 Desember 20x1 termasuk ayat jurnal eliminasi berikut terkait dengan
kepemilikan obligasi antar perusahaan.

14
Ayat jurnal E(9) eliminasi utang obligasi dan investasi pada obligasi nilai buku
utang obligasi pada pembukuan PT Anak dan investasi obligasi pada pembukuan PT
Induk akan sama selama kedua perusahaan menggunakan metode yang sama untuk
amortisasi diskonto.
Ayat jurnal E(10) mengeliminasi pendapatan bunga obligasi yang diakui oleh
PT Induk selama tahun 20x1 terhadap beban bunga obligasi yang diakui oleh PT
Anak. Karena bunga untuk semester kedua tahun 20x1 adalah utang tetapi belum
dibayar, terdapat di utang atau utang bunga pada akhir tahun ayat jurnal E(11)
eliminasi piutang bunga terhadap utang bunga.
Konsolidasi pada akhir tahun 20x2 memerlukan ayat jurnal eliminasi yang sama
dengan ayat jurnal eliminasi pada akhir tahun 20x1. Karena perbedaan antara imbal
hasil (yield) dan pembayaran bunga tunai sebesar Rp 1.000.000 maka saldo investasi
obligasi pada pembukaan PT Induk meningkat menjadi Rp 92.000.000 (Rp
90.000.000 + 1.000.000 + 1.000.000). Begitu pula, nilai tercatat obligasi pada
pembukuan PT Anak meningkat sebesar Rp 92.000.000 dikarenakan selisih antara
imbal hasil (yield) dan pembayaran bunga tunai setiap tahun sebesar 1.000.000. Ayat
jurnal eliminasi terkait dengan obligasi pada akhir tahun 20x2 adalah sebagai berikut.

Utang Obligasi Rp 92,000,000


Rp 92,000,000
E(12)
Investasi pada Obligasi PT Anak Mengeliminasi
kepemilikan obligasi antar perusahaan
Pendapatan Bunga Rp 13,000,000
Rp 13,000,000
E(13)
Beban Bunga Mengeliminasi Bunga antar Perusahaan
Utang Bunga Rp 6,000,000
Piutang Bunga Rp 6,000,000
E(14)
Mengeliminasi Piutang/bunga antar perusahaan

3. OBLIGASI AFILIASI DIBELI DARI NON-AFILIASI


Situasi yang lebih kompleks terjadi jika obligasi yang dibeli dari pihak yang
tidak berelasi di kemudian waktu dibeli oleh afiliasi penerbit. dari sudut pandang
entitas konsolidasi akuisisi obligasi afiliasi melunasi obligasi pada saat obligasi
tersebut dibeli. obligasi tersebut tidak lagi dimiliki oleh pihak luar entitas
konsolidasi pada saat obligasi tersebut dibeli oleh perusahaan lain dalam entitas
konsolidasi dan harus diperlakukan sebagai pembelian kembali oleh debitur.
Akuisisi obligasi oleh afiliasi oleh perusahaan lain dalam yang kita konsolidasi
disebut pelunasan konstruktif (constructive retirement). Walaupun aplikasi tersebut
tidak betul-betul dilunasi, obligasi tersebut diperlakukan seakan-akan obligasi
tersebut dilunasi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.
Pada saat terjadi pelunasan laporan laba rugi konsolidasian untuk periode
tersebut melaporkan keuntungan atau kerugian pelunasan obligasi berdasarkan pada

15
selisih antara nilai tercatat obligasi pada pembukuan debitur dan harga beli yang
dibayarkan oleh afiliasi untuk mengakuisisi obligasi. Baik utang obligasi maupun
investasi obligasi tidak dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
karena obligasi tersebut tidak lagi dianggap beredar.
Pembelian Pada Nilai Buku
Jika perusahaan membeli utang afiliasi pada nilai buku dari pihak yang tidak
berelasi pada harga sama dengan liabilitas yang dilaporkan oleh debitur, ayat jurnal
eliminasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sama
dengan yang digunakan dalam eliminasi transfer utang langsung. Dalam kasus ini
total utang obligasi dan premi atau diskonto terkait yang dilaporkan oleh debitur
sama dengan saldo akun investasi yang dilaporkan oleh pemegang obligasi. dan
pendapatan bunga yang dilaporkan oleh pemegang obligasi setiap periode sama
dengan beban bunga yang dilakukan oleh debitur. Semua jumlah tersebut harus
dieliminasi untuk menghindari saldo akun yang salah dalam laporan keuangan
konsolidasian.
Pembelian Dengan Harga Yang Lebih Rendah Dari Nilai Buku
Pergerakan terus-menerus dalam tingkat bunga dan volta litas dalam faktor lain
yang mempengaruhi pasar sekuritas membuat obligasi perusahaan jarak terjual
dengan harga yang sama dengan nilai buku. pada saat harga yang dibayarkan untuk
mengakuisisi obligasi afiliasi berbeda dengan legalitas yang dilaporkan oleh debitur
keuntungan atau kerugian dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada
periode terjadinya pelunasan konstruktif. Selain itu pendapatan dan beban bunga
obligasi yang dilaporkan oleh kedua afiliasi setelah pembelian obligasi harus
dieliminasi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Pendapatan bunga
yang dilaporkan oleh afiliasi yang berinvestasi dan beban bunga yang dilaporkan
oleh debitur dalam kasus ini tidak sama karena perbedaan nilai tercatat obligasi
dalam pembukuan kedua perusahaan. perbedaan nilai tercatat obligasi tercermin
dalam jumlah yang lebih besar dari penyesuaian nilai wajar dan kemudian
menyebabkan perbedaan jumlah pendapatan dan beban bunga.
Sebagai contoh konsolidasi setelah pembelian obligasi afiliasi dengan harga lebih
rendah dari nilai bukunya, asumsikan bahwa PT Induk membeli 80% dari saham
biasa PT Anak pada tanggal 31 Desember 20x0 pada nilai bukunya sebesar Rp
240.000.000. Selain itu, terdapat kondisi sebagai berikut:
1. Pada tanggal 1 Januari 20x1, PT Anak menerbitkan utang obligasi dengan nilai
nominal Rp 100.000.000, 10 tahun, 12 tahun; obligasi tersebut dikeluarkan
dengan harga Rp102.000.000 PT Non-afiliasi membeli obligasi tersebut dari PT
Anak;
2. Obligasi tersebut membayar bunga setiap tanggal 30 juni dan 31 Desember;
3. PT Induk dan anak menyesuaikan nilai tercatat obligasi dari amortisasi diskonto
dan premi obligasi merupakan metode garis lurus;
4. Pada tanggal 31 Desember 20x1 PT Induk membeli obligasi tersebut dari
perusahaan Non-afiliasi seharga Rp 91.000.000; PT Anak melaporkan laba
bersih sebesar Rp 50.000.000
5. untuk tahun 20x1 dan 75.000.000 rupiah untuk tahun 20x2. Umumkan deviden
sebesar Rp30.000.000 di tahun 20x1 dan Rp 40.000.000 di tahun 20x2;

16
6. Untuk memperoleh Rp 140.000.000 di tahun 20x1 dan Rp 160.000.000 tahun
20x2 dari operasi terpisahnya. PT Induk mengumkan deviden sebesar
Rp60.000.000 baik dari tahun 20x1 maupun di tahun 20x2.
Transaksi Obligasi dari PT Anak dan PT Induk tambak sebagai berikut:
ayat Jurnal Liabilitas Obligasi – 20x1

1 Januari 2011 Kas 102,000,000

-15 Utang Obligasi Menjual Obligasi ke PT Non 102,000,000


Afiliasi

30 Juni 2011
beban bunga 5,900,000
utang obligasi
100,000
16
6,000,000
kas

PT. Anak mencatat ayat jurnal berikut sehubungan dengan obligasinya selama
tahun 20x1.

Membayar Bunga Tengah Tahunan (Semester)


5.900.000 = Rp. 6.000.000 - Rp.100.000

Rp.100.00= Premi Rp.2.000.000 / 20 Periode Bunga

Rp.6.000.000= Rp. 100.000.000 x 0,12 x 6/12

31 Desember 2011
Beban Bunga
5,900,000
Utang Obligasi
100,000

17
Kas 6,000,00
Membayar bunga tengah tahunan (Semester) 0

17
Nilai buku obligasi pada saat diterbitkan 102.000.000
Penyesuaian nilai tercatat 20x1 ( 200.000)
Nilai buku obligasi, 31 Desember 20x1 101.800.000
Ayat jurnal (15) mencatat penerbitan obligasi ke PT Non-afiliasi seharga
Rp102.000.000. Ayat jurnal (16) dan (17) mencatat pembayaran bunga dan
penyesuaian nilai tercatat premi obligasi untuk setiap dua periode tanggal
pembayaran bunga selama tahun 20x1. Total beban bunga untuk tahun 20x1
adalah Rp 11.800.000 (Rp 5.900.000 x2), dan nilai buku obligasi pada tanggal
31 Desember 20x1 adalah sebagai berikut.
Ayat Jurnal Investasi Obligasi - 20x1
31 Desember

91,000,000
Investasi pada Obligasi PT Anak
18
91,000,000

Kas
Pembelian obligasi PT Anak dan PT Non Afilliasi

PT Induk mencatat pembelian obligasi PT Anak dari PT Non-afiliasi dengan


ayat jurnal sebagai berikut ;
Ayat jurnal ini sama dengan ayat jurnal jika aplikasi yang dibeli tersebut
merupakan organisasi milik pihak yang tidak berelasi. PT Induk membeli
obligasi tersebut pada akhir tahun setelah pembayaran bunga ke PT Non-
afiliasi; karena itu PT Induk tidak memperoleh bunga obligasi selama tahun
20x1 dan juga tidak terdapat bunga obligasi yang masih harus dibayar pada
tanggal pembelian.
Perhitungan Keuntungan Pelunasan Konstruktif Obligasi
Dari sudut pandang konsolidasi, pembelian obligasi PT Anak SPT Induk
dianggap merupakan pelunasan obligasi oleh entitas konsolidasi. oleh karena
itu dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian harus diakui keuntungan
atau kerugian sebesar perbedaan antara nilai buku obligasi pada tanggal
pembelian kembali dan jumlah yang dibayarkan oleh entitas konsolidasi dalam
mengakuisisi kembali obligasi. Keuntungan ini dimasukkan dalam laporan laba
rugi konsolidasian sebagai keuntungan dari pelunasan obligasi.
Nilai Buku Obligasi PT Anak, 31 Des 20x1 Rp 101.800.000
Harga yang dibayarkan oleh PT Induk (91.000.000)
Keuntungan dan pelunasan konstruktif obligasi 10.800.00

18
Terdapat perbedaan penting antara keuntungan atau kerugian antara
perusahaan yang dibahas pada bab sebelumnya dan keuntungan atau kerugian
dari transaksi utang antar perusahaan. Keuntungan dan kerugian dari transfer
aset antar perusahaan diakui oleh masing-masing afiliasi dan dieliminasi pada
saat konsolidasi. Keuntungan dan kerugian dari transaksi utang antar
perusahaan tidak diakui oleh masing-masing afiliasi tetapi harus dimasukkan
dalam konsolidasi.
Jika anak perusahaan adalah afiliasi penerbit, keuntungan atau kerugian
dari pelunasan konstruktif obligasi dianggap menjadi hak dari pemegang saham
anak perusahaan. oleh karena itu keuntungan atau kerugian dibagi antara laba
bersih konsolidasi dan kepentingan non pengendali berdasarkan persentase
kepemilikan relatif dalam saham biasa.jika induk perusahaan adalah afiliasi
penjual seluruh keuntungan atau kerugian dari pelunasan konstruktif menjadi
milik pemegang saham pengendali, dan tidak ada yang dialokasikan ke
kepentingan non pengendali.
Karena adanya ayat jurnal pengakuan pendapatan dan beban bunga yang
dicatat oleh perusahaan-perusahaan yang terlibat keuntungan atau kerugian
konstruktif diakui selama sisa umur obligasi yang diterbitkan; akibatnya total
jumlah keuntungan atau kerugian yang belum diakui menurut setiap periode dan
habis teramortisasi pada saat obligasi jatuh tempo. Oleh karena itu tidak ada
keuntungan atau kerugian permanen yang dialokasikan ke pemegang saham
debitur.
Ayat jurnal metode ekuitas dasar 20x1
Selain mencatat investasi obligasi dengan ayat jurnal 18 PT Induk mencatat ayat
jurnal metode ekuitas dasar berikut selama tahun 20x1 untuk mencatat
investasinya di saham PT Anak.

Kas 24,000,000

19
Investasi pada Saham PT Anak Mencatat 24,000,000
Dividen dari PT Anak :
Rp. 30.000.000 x 0,80

Investasi pada Saham PT Anak


40,000,000
Pendpatan dari Anak Perusahaan mencatat
20
pendapatan metode ekuitas : 40,000,000
Rp. 50.000.000 x 0.80

19
Dengan keyakinan tersebut diperoleh saldo akhir akun investasi sebesar
256.000.000 pada akhir tahun 20x1
Kertas kerja konsolidasi 20x1
Kertas kerja konsolidasi tanggal 31 Desember 20x1 untuk menyusun laporan
keuangan konsolidasi PT Induk dan anak disajikan di figur 8.2.0 ayat jurnal
eliminasi tersebut terdapat dalam kertas kerja tersebut

Pendapatan dari anak perusahaan 40,000,000

E(21) dividen diumumkan 24,000,000

investasi pada saham PT Anak mengeliminasi pendapatan 16,000,000


dari anak perusahaan

Pendapatan untuk kepentingan non pengendali dividen 12,160,000


diumumkan
kepentingan nonpengendali mengalokasikan laba ke 6,000,000
E(22) kepentingan non pengendali
Rp. 12.160.000 = (Rp.50.000.000 + Rp.10.800.000) x 0.20 6,160,000

Saham Biasa - PT Anak Saldo Laba, 1 Januari


Investasi pada Saham PT Anak 200,000,000
E(23)
100,000,000

240,000,000

Kepentingan Non pengendali Mengeliminasi saldo investasi 60,000,000


awal

20
Utang Obligasi 100,000,000

E(24) Investasi pada Obligasi PT Anak Keuntungan dari 91,000,000


pelunasan obligasi
Mengeliminasi kepemilikan obligasi antar perusahaan 10,800,000

Ayat jurnal kertas kerja E(21) mengeliminasi perubahan dalam akun investasi
selamat tahun 20x1, bagian induk perusahaan atas laba bersih anak perusahaan, dan
deviden yang diakui oleh PT Induk selama tahun berjalan detik laba sebesar
12.000.000 rp160.000 dialokasikan ke kepentingan non pengendali dalam ayat
jurnal e22 yang dihitung sebagai berikut.
Laba bersih PT Anak 50.000.000
Keuntungan dari pelunasan konstruktif obligasi 10.800.000
Laba bersih direalisasikan PT Anak 60.800.000
Bagian pemegang saham non pengendali *0.20
Bagian laba kepentingan non pengendali 12.160.000

Keuntungan dari pelunasan konstruktif obligasi dialokasikan ke ke perusahaan


penerbit PT Anak. oleh karena itu bagian proporsional dari keuntungan
Rp10.800.000*0,20 dialokasikan ke kepentingan non pengendali bersamaan
dengan alokasi bagian profesional dari laba bersih PT Anak. Jika PT Induk adalah
afiliasi penerbit, semua keuntungan akan dimasukkan ke dalam laba bersih
konsolidasi dan tidak ada yang dialokasikan ke kepentingan pengendali.
Ayat Jurnal E(22) juga mengeliminasi bagian pemegang saham non pengendali
atas deviden yang diumumkan selama tahun 20x1 dan mengakui peningkatan
selain kepentingan non pengendali atas aset bersih anak perusahaan ketik ayat
jurnal E(23) mengeliminasi saldo awal tahun akun investasi PT Induk Dan saldo
ekuitas pemegang saham PT Anak, dan memunculkan kepentingan non pengendali
awal tahun dalam kertas kerja.

21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kertas kerja konsolidasi merupakan mekanisme yang efisien untuk
menggabungkan akun-akun dari perusahaan yang terpisah yang akan dikonsolidasi dan
untuk menyesuaikan saldo gabunganmenjadi angka-angka yang akan dilaporkan
seakan-akan semua perusahaan yang dikonsolidasi adalah satu entitas. Penting untuk
diketahui bahwa entitas konsolidasi tidak mempunyai pembukuannya sendiri, tiap-tiap
perusahaan yang akan dikonsolidasi mempunyai pembukuan mereka sendiri-sendiri.
Kertas kerja konsolidasi berisi dari empat kolom yaitu:
1. Nama pos, berisi nama pos-pos yang merupakan asset,kewajiban maupun ekuitas
entitas.
2. Data neraca, memuat 2 subkolom yaitu data perusahaan induk dan anak . Tiap
subkolom menjelaskan nilai dari pos-pos yang ada disebelah kiri
3. Ayat jurnal eliminasi. Pada kolom ini, total saldo akun perusahaan-perusahaan
terpisah yang akan dikonsolidasi disesuaikan untuk mencerminkan angka yang
akan muncul jika entitas konsolidasi berdiri sendiri sebagai entitas tunggal dan
legal. Agar tidak bercampur dengan ayat jurnal umum, ayat jurnal eliminasi diberi
tanda “E” pada sudut kiri jurnalnya. Ayat jurnal eliminasi hanya muncul di kertas
kerja konsolidasi dan tidak mempengaruhi pembukuan perusahaan manapun
4. Terakhir adalah kolom konsolidasi yang memuat hasil akhir dari peyesuaian dari
entitas- entitas yang akan dikonsolidasi.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran yang diajukan oleh
penulis adalah; bagi perusahaan sebaiknya dalam pencatatan investasi saham
perusahaan induk harus dibuatkan neraca konsolidasi antara perusahaan induk dan
perusahaan anak, agar menggambarkan keadaan atau posisi keuangan perusahaan induk
dan perusahaan anak.

22
DAFTAR PUSTAKA
https://pdfcoffee.com/konsolidasi-pada-tanggal-akuisisi-pdf-free.html
http://misriana12.blogspot.com/2015/12/makalah-akuntansi-keuangan-lanjutan-2.html
https://www.academia.edu/42385599/Konsolidasi_Sesaat_Setelah_Akuisisi_Kepemilikan_Pe
nuh
http://eprints.dinus.ac.id/6333/1/Bab_4_Baker.pdf
https://www.ejournal.unibba.ac.id/index.php/akurat/article/view/110/109

http://203.189.120.189/ejournal/index.php/aku/article/viewFile/15677/15669

https://accurate.id/akuntansi/keuangan-konsolidasi-beserta-contohnya/

http://eprints.dinus.ac.id/14306/1/10._TRANSFER_OBLIGASI_.pdf

23

Anda mungkin juga menyukai