Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“PENGELOLAAN KEUANGAN”
DOSEN PENGAMPU:

Haryani Pratiwi Sitompul, SE, MSi & Tuti Sriwedari, SE, MSi, Ak

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4
1. Dwi Maharani 7193342003

2. Sinta Marito Silalahi 7193342001

3. Theresia Claudia Munthe 7193342016


4. Fauziah Panggabean 7193342005
5. Essi Arpiana Simatupang 7193342020

REGULER B 2019

FAKULTAS EKONOMI
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TA .2021/ 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta hidayahNya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Kewirausahaan yang berjudul “Pengelolaan Keuangan” dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Penyusunan makalah ini dilakukan sebagai syarat untuk memenuhi
nilai tugas mata kuliah Kewirausahaan.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi semua orang. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang Akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
Lain. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terimakasih.

Medan, 12 November 2021

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
A. Menyelenggarakan Pencatatan Transaksi Usaha ........................................................... 2
B. Ketepatan Menyusun Laporan Keuangan ..................................................................... 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 11
A. Kesimpulan................................................................................................................ 11
B. Saran ......................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadi seorang wirausahawan harus memiliki berbagai kemampuan untuk
memegang kendali usaha yang dirintisnya. Beberapa kemampuan yang harus
dipersiapkan jauh-jauh hari dalam pengelolaan atau manajemen usaha adalah
merencanakan usaha, mengelola keuangan, dan memasarkan. Ketiga kemampuan
tersebut harus dipersiapkan secara matang dan terencana dalam berwirausaha karena
mampu menentukan keberhasilan berwirausaha. Dengan pengelolaan usaha yang benar
maka tujuan-tujuan dalam wirausaha akan tercapai secara efektif dan efisien.
Pengelolaan keuangan (money management) pada umumnya merupakan suatu
kegiatan pengelolaan dana dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh seorang
individu atau kelompok yang memiliki tujuan untuk memperoleh kesejahteraan
keuangan (financial welfare). Dalam mencapai kesejahteraan tersebut, dibutuhkan
pengelolaan keuangan yang baik sehingga uang bisa digunakan sesuai dengan
kebutuhan dan tidak dihambur-hamburkan. Untuk bisa menerapkan proses pengelolaan
keuangan yang baik, maka dibutuhkan tanggung jawab keuangan untuk melakukan
proses pengelolaan uang dan aset lainnya dengan cara yang dianggap positif (Ida dan
CinthiaY.D., 2010).
Proses pengelolaan keuangan merupakan suatu aktivitas yang penting untuk
dilakukan dalam kehidupan berkeluarga. Seharusnya para pengelola keuangan keluarga
mampu mengelola dana yang dimiliki dengan cara meyisihkannya untuk menabung dan
berinvestasi.Namun, tidak sedikit dari banyak keluarga di masyarakat yangmasih
kurang mampu untuk menyisihkan dananya untuk menabung atau berinvestasi. Salah
satu faktor yang menyebabkan fenomena itu adalah pengetahuan keuangan atau disebut
juga literasi keuangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang dapat menyelanggarakan pencatatan transaksi usaha ?
2. Bagaimana ketepatan menyusun laporan keuangan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja yang dapat menyelanggarakan pencatatan transaksi
usaha.
2. Untuk mengetahui ketepatan Menyusun laporan keuangan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Menyelenggarakan Pencatatan Transaksi Usaha
 Pengertian Pengelola Keuangan
Pengelolaan keuangan adalah upaya yang dilakukan sebuah perusahaan dalam
merancang kegiatan yang berkaitan dengan penyimpanan serta pengendalian dana
dan aset. Mengingat pentingnya pengelolaan keuangan, Anda harus
merencanakannya secara cermat.
Saya mengajak Anda agar tahu tentang pentingnya memahami tujuan dan fungsi
pengelolaan keuangan. Hal ini penting karena uang yang dikelola tanpa ilmu bisa
memunculkan permasalahan dikemudian hari.

 Tujuan Pengelolaan Keuangan


Setiap perusahaan yang ingin maju dan berkembang wajib mengelola
keuangannya dengan benar. Beberapa tujuan pengelolaan keuangan antara lain:
1. Menjaga cash flow agar belanja perusahaan tetap terkendali.
2. Meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dengan mengurangi budget yang
tidak prioritas.
3. Membuat struktur modal menjadi lebih seimbang antara anggaran dengan dana
yang terpinjam.
4. Pengelolaan keuangandapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam
kurun waktu yang panjang.
5. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, otomatis anggaran perusahaan akan
semakin efisien.
6. Memaksimalkan modal perusahaan, salah satunya karena kepercayaan para
investor yang semakin meningkat sehingga mereka bersedia meningkatkan
investasinya.
7. Mengurangi biaya modal karena perencanaan yang tepat.
8. Mengurangi risiko kerja karena keputusan manajemen keuangan yang tepat.

 Fungsi Pengelolaan Keuangan


Pertanyaannya, mengapa pengelolaan keuangan begitu penting bagi
perusahaan? Sebab, pengelolaan keuangan memiliki fungsi yang jelas, yang harus
dijalankan oleh manajer perusahaan.
1. Fungsi Planning, yakni sebuah perencanaan keuangan di perusahaan yang
mencakup manajemen uang kas, perhitungan rugi laba, serta perencanaan cash
flow.
2. Fungsi Budgeting merupakan kegiatan penganggaran untuk pengadaan
barang/jasa. Anda harus menekan budget seminimal mungkin untuk meraih
keuntungan yang lebih besar.
3. Fungsi Controlling fokus pada pengawasan dan evaluasi terhadap kondisi
keuangan sehingga sistem keuangan berjalan dengan baik.
4. Fungsi Auditing mengarahkan Anda untuk memeriksa keuangan sesuai prinsip
akuntansi untuk menghindari potensi penyelewengan dana.

2
5. Fungsi Reporting adalah kegiatan pelaporan kinerja keuangan. Prosesnya harus
dilakukan secara terbuka karena laporan ini berisi informasi tentang kondisi
keuangan perusahaan.
Pengelolaan keuangan adalah sebuah proses manajemen perusahaan,
mulai dari perolehan dana hingga bagaimana dana itu dimanfaatkan untuk
kemajuan perusahaan. Maka, keuangan perusahaan harus dikelola secara baik.

 Cara Dalam Mengelola Keuangan Bisnis Secara Efektif Dengan Bantuan


Laporan Keuangan
Ada 7 cara dalam menglola keuangan bisnis secara efektif :
1. Menentukan Persentase dalam Pengelolaan Keuangan
Untuk mengelola keuangan dengan baik, hal pertama yang perlu
dilakukan adalah menentukan berapa persen uang yang dialokasikan untuk
operasional bisnis. Berapa persen target laba yang ingin dicapai, berapa persen
uang untuk cadangan kas bisnis, serta berapa persen uang untuk pengembangan
bisnis. Dengan menentukan persentase, Anda dapat lebih mudah mengelola
keuangan sesuai dengan porsi yang telah ditentukan di awal memulai bisnis.
2. Bernegosiasi Sebelum Menandatangani Kontrak
Saat melakukan pembelian dari vendor atau kontrak dengan supplier,
cobalah bernegosiasi dengan supplier untuk kesepakatan yang lebih baik.
Jangan lupa untuk memeriksa syarat pembelian seperti denda dan masa
tenggang saat membuat keputusan. Dengan bernegosiasi, terkadang Anda akan
mampu mendapatkan penawaran terbaik sehingga lebih menghemat dan
menjaga kestabilan keuangan bisnis.
3. Melakukan Putaran Pada Kas
Jangan hanya berpusat pada keuntungan. Mengelola keuangan bisnis
juga meliputi bagaimana mengelola utang, piutang, hingga persediaan. Banyak
usaha yang mengalami kesulitan kas meski catatan akuntansi mereka
menunjukkan angka yang baik. Perhatikan bagaimana cara mengelola arus kas
perusahaan Anda. Namun, jika bisnis tersebut telah mengalami masalah arus
kas, lakukan 4 cara ini untuk memperbaiki arus kas perusahaan tersebut.
4. Membayar Tagihan Tepat Waktu
Penting bagi Anda untuk membayar semua tagihan bisnis tepat waktu.
Siapkan pengingat bulanan untuk memastikan tidak ada tagihan bisnis yang
telah jatuh tempo. Menghindari keterlambatan pembayaran biaya dapat
menjaga keuangan bisnis dengan baik.
5. Mengurangi Risiko Utang
Sebisa mungkin kurangi risiko utang dalam menjalankan bisnis .
Mengembangkan bisnis dengan cara berutang memang diperbolehkan. Namun,
tetap harus berhati-hati dengan utang. tambahan beban cicilan utang dalam
kondisi keuangan yang kurang baik hanya akan memperburuk keadaan bisnis.
6. Merencanakan Pengembangan Bisnis
Anda berhak menikmati keuntungan dari bisnis, namun bukan berarti
boleh menghabiskannya begitu saja. Anda tetap harus menyisihkan sebagian
keuntungan untuk pengembangan bisnis. Pengembangan bisnis yang tepat
menjadi salah satu bentuk investasi yang perlu dilakukan.
7. Membuat Pembukuan Keuangan

3
Bisnis tidak cukup dikelola hanya berdasarkan ingatan manusia. Perlu
adanya catatan yang lengkap. Misalnya seperti membuat laporan keuangan,
baik itu laporan laba-rugi maupun neraca. Cobalah dengan mencatat
semua transaksi ke dalam pembukuan sederhana.

 Pencatatan Usaha
Setiap bisnis atau usaha yang sedang berjalan tentunya akan selalu
menghasilkan pendapatan setiap waktunya. Untuk itulah sebuah perusahaan tentu
harus melakukan pencatatan transaksi keuangan untuk mencatat biaya apa saja
yang masuk dan keluar di dalam perusahaan tersebut. Pencatatan transaksi
keuangan pun tak boleh dibuat dengan asal-asalan saja. Pencatatan yang baik
tentunya akan mempengaruhi keberhasilan dalam usaha yang anda jalankan. Proses
pencatatan transaksi keuangan biasanya sering dikenal dengan proses pembukuan.
Pembukuan ini merupakan tindakan untuk mencatat secara teratur dan sistematis
tentang segala transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan. Nah berikut ini akan
dijelaskan lebih lanjut mengenai pencatatan transaksi keuangan secara jelas dan
detail.
a. Pengertian Pencatatan Transaksi Keuangan
Pencatatan transaksi keuangan adalah proses dimana perusahaan
mencatat dengan rinci segala transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan
yang dapat berpengaruh pada perubahan harta, hutang, modal, pendapatan serta
beban. Prinsip dasar dari pencatatan transaksi keuangan sebenarnya hampir
sama dengan persamaan dasar akuntansi, yaitu:
HARTA= HUTANG + MODAL
Atau
AKTIVA = PASSIVA
Tentunya pencatatan transaksi keuangan ini dibuat untuk memenuhi tujuan-
tujuan yang ada, antara lain adalah:
 Dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan sumber-sumber
ekonomi, modal perusahaan, serta kewajiban.
 Memberikan informasi detal mengenai perubahan pada sumber ekonomi
akibat adanya aktivitas usaha yang dilakukan untuk mendapat
keuntungan.
 Mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan
perusahaan yang relevan kepada pengguna laporan.
 Memberikan informasi keuangan yang dapat membantu perusahaan
untuk memperkirakan potensi perusahaan untuk mendapatkan
keuntungan kedepannya.
Tentunya proses pencatatan keuangan tersebut harus diserta bukti-bukti
yang akan digunakan sebagai bentuk ertanggung jawaban pada transaksi
yang sudah dilakukan. Karena transaksi keuangan yang dilakukan
perusahaan terdiri dari dua jenis yaitu transaksi keuangan internal dan
eksternal, maka bukti transaksi keuangan juga terdiri dari dua jenis yaitu
buktitransaksi internal dan eksternal perusahaan.
b. Bukti Transaksi Internal

4
Merupakan bukti transaksi yang dikeluarkan dan beredar hanya di lingkungan
perusahaan tersebut saja.
 Bukti kas masuk, merupakan bukti yang menandakan jika perusahaan
telah menerima uang dalam bentuk kas atau tunai.
 Bukti kas keluar, merupakan tanda bukti dimana perusahaan telah
mengeluarkan uang dalam bentuk tunai, misalnya saja pada pembelian
atau pembayaran secara tunai.
 Memo, bukti yang berupa pencatatan antara bagian-bagian di dalam
lingkungan perusahaan tersebut.

c. Bukti Transaksi Eksternal


Merupakan bukti yang berkaitan dengan pihak luar perusahaan. Berikut contoh-
contoh bukti transaksi eksternal perusahaan. (baca juga: Metode Penghapusan
Piutang)
 Faktur, merupakan bukti transaksi keuangan bila terjadi sebuah
pembelian ataupun penjualan yang dilakukan secara kredit.
 Kwitansi, bukti transaksi yang berisikan mengenai penerimaan sejumlah
uang yang juga ditanda tangani oleh pihak penerima uang dan
diserahkan kepada pihak yang akan membayar sejumlah uang tersebut.
 Nota, merupakan bukti pembelian barang yang dilakukan secara tunai.
 Nota debit, bukti bila perusahaan telah mengirimkan kembali barang-
barang yang sudah dibeli karena beberapa barang ada yang mengalami
kerusakan atau tidak sesuai pesanan. Sehingga nota debet ini
dikeluarkan oleh pembeli dan ditujukan pada penjual. (baca juga: Fungsi
Buku Besar)
 Nota kredit, merupakan bukti penerimaan barang kembali yang
sebelumnya sudah dijual melalui kredit dikarenakan barang-barang
tersebut mengalami kerusakan atau tidak sesuai pesanan.
 Cek, merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh pihak yang
memiliki rekening di bank, agar bank dapat membayar sejumlah uang
kepada pihak yang tercantum di dalam cek tersebut.
 Bilyet giro, surat perintah yang dikeluarkan nasabah kepada pihak bank
yang bersangkutan untuk memindahbukukan sejumlah uang yang ada di
dalam rekeningnya ke dalam rekening lain yang namannya tertulis di
dalam bilyet giro.

d. Tahapan-Tahapan Proses Pencatatan Transaksi Keuangan


Untuk memulai membuat catatan transaksi keuangan, maka setiap transaksi
keuangan yang dilakukan oleh perusahaan akan menjadi informasi awal yang
harus dicatat dan diolah sehingga nantinya menghasilkan laporan keuangan.
Berikut ini langkah-langkah untuk membuat pencatatan transaksi keuangan:
1. Menyiapkan Bukti-Bukti Transaksi
Sebelum membuat pencatatan transaksi keuangan, tentunya anda harus
menyiapkan bukti0buktir transaksi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Bukti-bukti transaksi ini memang sangat penting karena sebagai dasar dari
pencatatan transaksi yang anda buat. Dapat dikatakan bila bukti-bukti tersebut

5
dianggap sebagai pertanggung jawaban terhadap transaksi yang sudah
dilakukan. Untuk dapat mencatat bukti-bukti tersebut ke dalam jurnal, tentunya
bukti-bukti ini harus dianalisis terlebih dahulu sehingga diketahui perlakuan
yang tepat untuk akun yang berkaitan.
2. Pencatatan Transaksi Ke Dalam Jurnal Harian
Setelah menganalisis bukti-bukti transaksi yang ada, saatnya mencatat bukti-
bukti tersebut ke dalam jurnal harian. Jurnal merupakan catatan yang disusun
secara sistematis dan didasarkan pada kronologis transaksi-transaksi yang
dilakukan. Fungsi dari adanya jurnal ini adalah:

 Digunakan untuk mencatat semua transaksi yang dilakukan berdasarkan


pada bukti yang ada.
 Fungsi historis, sehingga transaksi-transaksi yang ada dapat dicatta
berdasarkan waktu kejadiannya.
 Fungsi analisis, setiap transaki yang dilakukan dan dicatat dalam jurnal
merupakan hasil analisa dari bukti-bukti yang tersedia.
 Fungsi intruktif, artinya pencatatan yang dilakukan di dalam jurnal dapat
digunakan sebagai intruksi untuk melakukan posting debet atau kredit ke
buku besar.
 Memberikan informasi terkait dengan transaksi-transaksi yang sudah
dilakukan.

Dalam pembagiannya, jurnal terdiri dari dua jenis yaitu:

 Jurnal Umum : Yaitu jurnal yang mencatat seluruh transaksi ke dalam


sebuah kesatuan berdasarkan pada urutan waktu.

 Jurnal Khusus : Jenis jurnal ini biasanya digunakan untuk mencatat


transaksi-transaksi yang dilakukan secara spesifik berdasar pada jenis dan
kebutuhan perusahaan.

Berikut ini beberapa jenis jurnal khusus yang sering digunakan di perusahaan.

 Jurnal penjualan
 Jurnal penerimaan kas
 Jurnal pengeluaran kas
 Jurnal pembelian

3. Melakukan Posting Ke Dalam Buku Besar


Berikut ini langkah-langkah untuk memposting dari jurnal ke dalam buku
besar:

1. Pindahkan tanggal transaksi dari jurnal ke lajur perkiraan yang berkaitan


di dalam buku besar.
2. Pindahkan jumlah debet dan kredit yang ada di jurnal ke lajur debet atau
kredit perkiraan yang ada di buku besar.
3. Catat nomor kode akun pada kolom referensi jurnal sebagai tanda jumlah
jurnal yang sudah dipindahkan ke dalam buku besar.

6
4. Catat nomor halaman jurnal pada kolom referensi yang ada di dalam
buku besar setiap pemidah-bukuan.

Menyusun Neraca Saldo


Setelah membuat buku besar, langkah selanjutnya yang harus
dilakukan sebuah perusahaan adalah menyusun neraca saldo. Neraca saldo
atau Trial Balance berbeda dengan neraca lainnya. Neraca saldo merupakan
salah satu proses di dalam siklus akuntansi yang disusun setelah buku besar
selesai dibuat. Neraca saldo berisikan total dari saldo-saldo transaksi yang
dilakukan dari masing-masing akun. Tujuan dari pembuatan neraca saldo ini
adalah digunakan untuk mengetahui keseimbangan antara jumlah debit dan
kredit pada buku besar. Sebenarnya neraca saldo termasuk di dalam tahap
pengikhtisaran pada sebuah siklus akuntansi karena hanya disusun saat akhir
periode atau pada waktu yang diperlukan.

Dengan adanya neraca saldo, perusahaan dapat mengetahui bila terjadi


kesalahan pada jurnal yang telah dikerjakan. Hal ini dapat terlihat dari
perbedaan pada sisi kredit dan debit di dalam neraca saldo.

Kesalaha-kesalahan yang ada di dalam buku besar biasanya terjadi karena


beberapa hal, antara lain adalah:

 Kesalahan dalam menempatkan saldo akun besar ke dalam neraca


saldo
 Tidak semua saldo yang ada di dalam akun buku besar dipindahkan
ke neraca saldo
 Sebagian transaksi yang berasal dari jurnal khusus tidak semuanya
diposting ke dalam buku besar

Pada perusahaan yang menggunakan jenis buku besar stafel maka pada
saat akan menyusun neraca saldo, hanya tinggal melihat pada saldo akhir yang
terletak di bawah setiap masing-masing akun. Namun pada perusahaan yang
menggunakan jenis buku besar bentuk skoontro T dan horizontal, terlebih
dahulu harus menghitung saldo akhir pada masing-masing akun dengan
menjumlahkan sisi debet dan kredit dan kemudian dikurangkan untuk mencari
selisih yang anda.

Berikut ini langkah-langkah mudah dalam menyusun neraca saldo.

1. Mempersiapkan kolom-kolom yang ada di dalam neraca saldo dengan


format yang tepat.
2. Tuliskan nomor akun di dalam kolom nomor dan nama akun di dalam
nama aku.
3. Kemudian masukkan saldo debit yang ada pada saldo akhir buku
besar debit pada kolom debit dan saldo kredit di dalam kolom kredit.
4. Setelah semua saldo telah dipindahkan dengan tepat, selanjutnya
jumlah masing-masing nominal yang ada di dalam kolom debit dan
kolom kredit. Jumlah akhir harus lah seimbang. Keseimbangan ini
menunjukkan bahwa pencatatan yang dilakukan sudah tepat.

7
Menyusun Laporan
Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan di dalam
sebuah perusahaan pada periode akuntansi yang digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan. Laporan keuangan ini bertujuan untuk
menyediakan informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan, kinerja, dan
perubahan posisi keuangan di dalam sebuah perusahaan yang dapat
dimanfaatkan untuk mengambil sebuah keputusan.
Laporan keuangan yang baik, harus memenuhi persyaratan-persyaratan
yang ada dibawah ini:

 Relevan, laporan keuangan yang dibuat memang harus dapat


dimanfaatkan penggunanya
 Mudah dimengerti, sebuah laporan keuangan tentunya harus
menggunakan bahasa yang simple dan mudah dimengerti oleh orang
lain ketika membaca laporan tersebut.
 Netral, laporan keuangn tidak boleh memihak kepada salah satu
pengguna
 Daya uji, sebuah laporan keuangan tentunya bisa diuji kevalidannya
oleh pengukur independen
 Daya banding, laporan keuangan tentunya harus dapat dibandingkan
dengan laporan keuangan periode sebelumnya ataupun laporan yang
sejenis di periode yang sama.
 Tepat waktu, laporan keuangan harus tersaji sedini mungkin
 Lengkap, sebuah lapran keuangan tentu harus menyakin fakta
keuangan dengan lengkap dan tepat.

Di dalam sebuah laporan keuangan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
pada saat penyusunannya. Berikut ini komponen-komponen yang ada di dalam
laporan keuangan.

 Neraca
 Laporan rugi laba
 Laporan ekuitas modal pemilik
 Laporan arus kas

Berikut ini langkah-langkah untuk menyusun sebuah laporan keuangan

 Menyusun Neraca Saldo


 Mengumpulkan data-data yang diperluka pada pembuatan jurnal
penyesuaian
 Menyusun neraca lajur
 Membuat laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, dan laporan lainnya.
 Menyesuaikan dan menutup rekening yang ada
 Menyusun neraca saldo setelah dilakukan penutupan

Dengan Demkian Pencatatan transaksi keuangan memang harus


dilakukan setiap perusahaan, baik apapun bidang aktivitasnya. Pencatatan
transaksi keuangan ini diperlukan untuk mengetahui kondisi keuangan dari
sebuah perusahaan.

8
B. Ketepatan Menyusun Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah hal yang penting dilakukan oleh setiap perusahaan.
Penggunaan aplikasi laporan keuangan perusahaan juga sudah umum
dipergunakan.Dalam pembuatan laporan keuangan, ada beberapa beberapa hal yang
harus diperhatikan terkait isi dan penggunaannya. Di bawah ini akan kita bahas
beberapa hal penting dalam laporan keuangan perusahaan.
1. Karakteristik Laporan Keuangan Yang Baik
a. Laporan Harus Relevan
Sebuah laporan keuangan akan dianggap relevan dan sesuai ketika laporan yang
disajikan mampu membuat pengambil keputusan dalam sebuah perusahaan
menentukan kebijakan baru yang digunakan untuk meningkatkan pendapatan dan
memperbaiki aspek lainnya.
b. Isi Laporan Harus Handal
Sebuah laporan keuangan yang baik akan dinyatakan handal ketika pembuat
laporan keuangan memberikan informasi yang handal dan tepat sasaran. Terdapat 3
kriteria handal disini yaitu : jujur, dapat diverifkasi dan netral atau tidak berpihak
pada kepentingan manapun.
c. Laporan Keuangan Yang Baik Mudah Dimengerti
Sebuah laporan keuangan perlu disusun dengan baik sehingga segala bentuk
transaksi yang tercatat didalamnya bisa lebih dimengerti oleh setiap pemimpin divisi
yang ada di perusahaan bersangkutan. Ketika laporan bisa terbaca dengan jelas,
strategi yang digunakan untuk perencanaan penjualan ke depan juga makin jelas.
d. Unsur Perbandingan Ada Pada Laporan Keuangan Yang Baik
Sebuah laporan keuangan yang baik perlu memiliki informasi yang lengkap dan
tepercaya. Sehingga laporan yang diberikan pada pihak pengambil keputusan dari
perusahaan bersangkutan bisa menjadi perbandingan. Perbandingan mengenai apa
saja yang harus diperbaiki untuk pelaporan keuangan ke depan termasuk strategi
untuk pemasaran produk.
2. Isi Laporan Keuangan Yang Baik Adalah Berikut
Dalam menyusun sebuah laporan keuangan, isi yang dimasukkan kedalamnya tentu
membutuhkan penelitian dan penyusunan yang tepat.
Berikut adalah isi dari laporan keuangan yang baik dan benar di perusahaan.
a. Laporan Laba Rugi
Laporan keuangan perusahaan yang dibuat harus berisi laporan laba rugi yang
diperoleh dari jual beli produk atau jasa yang dilakukan perusahaan bersangkutan.
Laporan laba rugi nantinya diperlukan untuk menghitung berapa efisiensi kinerja
yang sudah tercapai dan menerapkan strategi bagaimana laba perusahaan bisa
ditingkatkan di periode yang berikutnya.
b. Laporan Cash In dan Cash Out

9
Laporan keuangan juga berisi laporan kas masuk dan kas keluar. Laporan ini
umumnya berisi transaksi keuangan yang dilakukan sebuah perusahaan selama
periode tertentu. Untuk laporan kas masuk biasanya berisi pendapatan kotor yang
diperoleh dari penjualan jasa dan produk.
Sedangkan untuk arus kas keluar bisa berisi laporan pembayaran pengeluaran
tetap atau variabel per bulan seperti biaya listrik, perawatan inventaris di
perusahaan, biaya telepon, dan lainnya.
c. Laporan Arus Kas atau Cash Flow
Laporan cash flow adalah kombinasi yang memasukkan cash in dan cash out
secara berkesinambungan dan digunakan untuk mengetahui apakah laporan
keuangan antara cash in dan cash out sudah benar-benar sesuai atau tidak. Laporan
keuangan yang baik terkait cash out juga bisa digunakan untuk mengetahui secara
tidak langsung, dana yang tersisa masih dalam kondisi aman atau tidak.
d. Laporan Perubahan Ekuitas
Setiap perusahaan wajib menyertakan laporan perubahan ekuitas, di mana
laporan ini berisi laporan perubahan aktiva ataupun modal yang diberikan di awal
hingga di akhir periode laporan.
e. Laporan Neraca Total atau Buku Besar
Segala jenis transaksi keuangan yang berlangsung dalam sebuah perusahaan
kemudian dirangkum ke dalam sebuah neraca yang menyajikan segala jenis
transaksi beserta buktinya.
3. Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban
kepada pihak-pihak yang terkait dalam usaha, baik itu pihak internal maupun
eksternal. Sebuah perusahaan akan sangat membutuhkan laporan keuangan yang
baik dan disajikan secara lengkap sebagai laporan pertanggungjawaban dari semua
divisi atas pengelolaan perusahaan.
4. Fungsi Laporan Keuangan Yang Baik
Laporan keuangan bukan hanya suatu bentuk pertanggungjawaban. Laporan ini
juga memiliki berbagai macam fungsi seperti membantu pihak manajemen
mengetahui resiko keuangan. Bisa juga membantu seluruh pihak perusahaan untuk
mengetahui kondisi keuangan, menilai persentase laba yang bisa dicapai, hingga
membuat perencanaan bisnis.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelolaan keuangan adalah upaya yang dilakukan sebuah perusahaan dalam
merancang kegiatan yang berkaitan dengan penyimpanan serta pengendalian dana dan
aset. Mengingat pentingnya pengelolaan keuangan, Anda harus merencanakannya
secara cermat.
Dalam pengelolahan bidang keuangan kita harus dapat menentukan kebutuhan
dana dalam berwirausaha, dapat mencari sumber-sumber untuk membiayai perusahan,
yang didalamnya ada pengelolahan dan pengawasan keuangan usaha dan dapat
diimplementasikan. Pengelolahan bidang keuangan tidak terlepas dari masalah-
masalah yang akan dihadapi dalam bidang keuangan.

B. Saran
Dalam menjalankan usaha diperlukan beberapa persiaapan, seperti
perencanaan, pengelolaan usahan, dan teknik serta strategi pemasarannya. Pengelolaan
keuangan yang baik dapat dilakukan bila ada seorang manager dalam sebuah
perusahaan dan dengan menjalankan rencana yang telah dirancang. Rencana ini disusun
sebaik-baiknya dengan melihat segala aspek. Selain itu, pengelolaan keuangan ini juga
harus memiliki rencana cadangan jika sesuatu hal terjadi.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://bimbimo.com/keuangan/pengertian-pengelolaan-keuangan-tujuan-dan-fungsinya/
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-7-cara-mengelola-keuangan-bisnis-secara-efektif/
https://dosenakuntansi.com/pencatatan-transaksi-keuangan
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-5-hal-penting-tentang-laporan-keuangan-perusahaan-
yang-harus-anda-tahu/

12

Anda mungkin juga menyukai