Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONSEP DAN FUNGSI KEUANGAN DALAM

BISNIS
Tugas ini dibuat untuk memenuhi nilai UAS mata kuliah Pengantar Bisnis
Dosen pengampu : Ros Lina,SE.,M.Si

Disusun Oleh:

Nama : Revita Dely Iriansyahni


NPM/Kelas : 22111046/Manajemen A1
Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS YAPIS PAPUA
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Konsep dan Fungsi
Keuangan dalam Bisnis” dapat saya selesaikan dengan baik. Penulis berharap makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Begitu pula atas limpahan
kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada saya sehingga makalah ini dapat
saya susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media
internet.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan saya semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua saya yang telah memberikan banyak kontribusi bagi saya, Dosen pengampu Ros
Lina,SE.,M.Si dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu saya dalam
berbagai hal. Harapan saya, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan
Yang Maha Sempurna, karena itu saya memohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan makalah ini selanjutnya.

Demikian makalah ini buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang saya angkat pada makalah ini, saya mohon maaf. Tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Jayapura, 5 Juni 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Manfaat dan Tujuan........................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. Peran dan Tugas Manajemen Keuangan.........................................................................3
B. Kebijakan Modal Kerja dan Kas.....................................................................................5
C. Penilaian Investasi...........................................................................................................6
D. Evaluasi Kinerja Keuangan Bisnis..................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUPAN............................................................................................................................9
A. Kesimpulan.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam usaha, manajemen keuangan pada intinya adalah praktik pembuatan


rencana bisnis untuk kemudian dipastikan pelaksanaannya untuk setiap departemen.
Dengan manajemen keuangan yang baik, perusahaan dimungkinkan memperoleh
data untuk membuat visi, mengambil keputusan investasi dan memiliki wawasan
untuk mendanai investasi, mengontrol likuiditas, profitabilitas, kas, dan sebagainya.
Manajemen keuangan dalam sistemnya menggabungkan beberapa fungsi
keuangan, termasuk akuntansi, manajemen aset tetap, pendapatan, dan proses
pembayaran. Jika komponen-komponen ini berhasil diintegrasikan, perusahaan dapat
mencapai visibilitas keuangan dalam memfasilitasi kegiatan sehari-hari.
Mengapa manajemen keuangan itu penting? Sebelumnya, kita perlu memahami
tiga pilar tata kelola fiskal yang sehat.

1. Menyusun strategi, atau mengidentifikasi hal-hal yang diperlukan perusahaan


secara finansial untuk mencapai tujuannya, baik jangka pendek maupun panjang.
Misalnya, Seorang pemimpin perusahaan memerlukan wawasan terkait kinerja
saat ini untuk perencanaan masa depan.
2. Mengambil keputusan, atau membantu pemimpin bisnis dalam memutuskan cara
terbaik dalam melaksanakan rencana lewat penyediaan laporan keuangan terkini
dan data-data yang relevan.
3. Mengontrol atau memastikan kontribusi setiap departemen yang ada pada visi
dan operasi perusahaan sesuai dengan anggaran dan sejalan dengan strategi.
ketiga pilar tersebut dapat tercapai melalui manajemen keuangan yang efektif. Sebab, setiap
karyawan tahu arah perusahaan dan dapat melihat kemajuan.
Manajemen keuangan memiliki beberapa fungsi dan tujuan yang dapat membantu
pengelolaan keuangan yang baik. Berikut beberapa fungsi dan tujuan manajemen keuangan :
1. Fungsi manajemen keuangan meliputi mengontrol dan membuat
keputusan, merencanakan keuangan, mengalokasikan sumber daya, mengelola
arus kas, dan mengakuisisi.

1
2. Tujuan utama manajemen keuangan adalah untuk memastikan bahwa perusahaan
memiliki sumber daya keuangan yang cukup untuk membiayai operasinya serta
memaksimalkan nilai perusahaan bagi para pemangku kepentingan seperti
pemegang saham, kreditor, karyawan, dan masyarakat luas.
3. Fungsi manajemen keuangan juga meliputi penganggaran dan perencanaan
keuangan.
4. Tujuan normatif manajemen keuangan adalah memaksimalkan kemakmuran
pemegang saham yaitu dan keamanan produk
5. Manajemen keuangan juga berkepentingan dengan penentuan prinsip dalam
menjalankan manajemen keuangan, aktivitas dari manajemen keuangan, tanggung
jawab manajer keuangan, dan analisis sumber dana dan penggunaan

B. Rumusan Masalah

1. Apa peran dan Tugas Manajemen Keuangan.


2. Kebijakan Modal kerja dan kas
3. Penilaian Investasi
4. Evaluasi Kinerja Keuangan Bisnis

C. Manfaat dan Tujuan

1. Agar mengetahui peran dan tugas manajemen keuangan


2. Agar mengetahui kebijakan modal kerja dan kas
3. Agar mengetahui penilaian investasi
4. Agar mengetahui evaluasi kinerja keuangan bisnis

2
BAB II
PEMBAHASAN

B. Peran dan Tugas Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah kegiatan merencanakan, mengatur, mengarahkan, dan


mengendalikan kegiatan usaha seperti pengadaan dan pemanfaatan dana perusahaan.
Kegiatan manajemen keuangan menerapkan prinsip-prinsip manajemen umum untuk
mengelola sumber daya keuangan perusahaan.

Pengertian lain dari manajemen keuangan adalah perencanaan strategis,


pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian usaha keuangan dalam organisasi atau
lembaga. Manajemen keuangan memainkan peran penting dalam manajemen fiskal yang
mencakup penerapan prinsip manajemen aset keuangan dalam organisasi.

 Peran Manajemen Keuangan

Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan Manajer


Keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana perusahaan
sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam aset-aset
perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana. Apabila perusahaannya
dapat dikembangkan dengan baik oleh Manajer Keuangan, maka pada gilirannya
kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik. Seandainya
secara lebih luas dana-dana dialokasikan secara tidak tepat, maka pertumbuhan
ekonomi akan menjadi lambat.

Dalam suatu perekonomian, efisiensi alokasi sumber-sumber daya adalah


sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi secara optimal. Hal ini juga penting
untuk menjamin bahwa individu-individu dapat mencapai kepuasan tertinggi bagi
kebutuhan-kebutuhan pribadi mereka. Jadi, melalui investasi, pembelanjaan dan
pengelolaan aset-aset secara efisien, Manajer Keuangan memberi sumbangan
terhadap pertumbuhan kekayaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara
menyeluruh.

3
 Tugas Manajemen Keuangan

Tujuan manajemen keuangan adalah memberi arahan ke perusahaan atau organisasi untuk
memaksimalkan sumber daya yang ada secara efisien untuk mencapai tujuan. Berikut ini
beberapa tujuan yang harus dicapai saat melakukan manajemen keuangan, yaitu:

 Memaksimalkan Keuangan. Yaitu dengan cara menekan biaya agar tujuan


perusahaan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Pengelolaan manajemen keuangan
yang benar dapat memaksimalkan keuntungan dalam jangka panjang.
 Memastikan Ketersediaan Modal. Tugasnya untuk menjamin ketersediaan dana
untuk operasional sehingga perusahaan bisa mencapai tujuannya. Selain itu, juga
bertujuan untuk membentuk struktur modal dengan tepat melalui pengeloaan sumber
dana internal atau pinjaman secara efektif dan efisien.
 Merencanakan, Kontrol, dan Mengawasi. Membuat perencanaan penggunaan
keuangan perusahaan. Tujuan manajemen keuangan juga menjadi pengontrol dari
kinerja keuangan agar perusahaan tetap mendapat profit tinggi. Manajemen keuangan
juga bertugas mengarahkan operasional agar tetap pada pola alokasi awal agar risiko
kerugian bisa ditekan.
 Mengatur Alokasi Keuangan. Manajemen keuangan bertugas mengatur distribusi
alokasi dana dan kegiatan pendanaan secara efisien ke semua bagian operasional
dalam perusahaan. Pengelolaan dana yang tepat dapat membuat kondisi keuangan
perusahaan tetap stabil.
 Menentukan Pembagian Dana ke Investor. Manajemen keuangan bertujuga
memastikan pengembalian atau pembagian keuntungan yang memadai kepada para
pemegang saham. Pembagian keuntuungan bergantung pada kapasitas penghasilan,
harga pasar saham, dan ekspektasi pemegang saham.

4
C. Kebijakan Modal Kerja dan Kas

Kebijakan modal kerja merupakan strategi yang diterapkan oleh perusahaan


dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja dengan berbagai alternatif sumber
dana, seperti diketahui bahwa sumber dana untuk memenuhi modal kerja bisa dipilih
dari sumber dana berjangka panjang atau sumber dana berjangka pendek. Masing-
masing alternatif mempunyai konsekuensi dan keuntungan. Modal kerja pada
dasarnya adalah dana yang masa perputarannya berjangka pendek, tetapi karena ada
dana (modal kerja) yang selalu harus ada dalam perusahaan (modal kerja permanen),
di mana dana tersebut harus ada dalam jangka panjang, maka perlu kebijakan untuk
mencari sumber pembelanjaan sehingga diperoleh biaya dana yang paling murah.

Kebijakan modal kerja yang bisa diambil oleh pihak perusahaan adalah:

Kebijakan Konservatif

Dalam kebijakan ini modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel dipenuhi oleh
dengan sumber dana jangka panjang, sedangkan sebagian modal kerja variabel lainnya
dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek. Kebijakan ini sering disebut dengan kebijakan
konservatif (hati-hati), sebab sumber dana jangka panjang mempunyai jatuh tempo yang
relatif lama, sehingga perusahaan memiliki keleluasaan dalam pelunasan kembali dimana
perusahaan mempunyai tingkat keamanan atau margin of safety yang besar.

Kebijakan Moderat

Pada kebijakan ini perusahaan membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya
kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut. Dimana aktiva yang
bersifat permanen, yakni aktiva tetap dan modal kerja permanen akan didanai dengan sumber
dana jangka panjang, dan aktivanya bersifat variabel atau modal kerja variabel akan didanai
dengan sumber dana jangka pendek. Kebijakan ini didasarkan pada prinsip matching
principle yang menyatakan bahwa jangka waktu sumber dana sebaiknya disesuaikan dengan
lamanya dana tersebut yang dibutuhkan perusahaan. Oleh karena itu kesulitan yang dihadapi
adalah memperkirakan jangka waktu skedul arus kas bersih dan pembayaran hutang. Dalam
kebijakan akan muncul trade-off antara profitabilitas dan resiko.

5
Kebijakan Agresif

Dalam kebijakan ini perusahaan, dimana kebutuhan dana jangka panjang akan dipenuhi
dengan sumber dana jangka pendek. Pada pendekatan ini perusahaan berani menanggung
risiko yang cukup besar, sedangkan trade-off yang diharapkan adalah memperoleh
profitabilitas yang lebih besar.

Siklus arus kas modal kerja. Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku
yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha dan barang tertagih. ! Periode Konversi
Persediaan (Inventory Conversion Period) Adalah jangka yang diperlukan untuk
mengkonversi menjadi barang jadi dan kemudian menjual-nya. Periode Konversi
Piutang (Receivables Conversion Period = DSO) Adalah jangka waktu yang
diperlukan untuk mengkonversikan piutang perusahaan menjadi kas, yaitu jangka
waktu sejak penjualan hingga realisasi penagihan.

D. Penilaian Investasi

penilaian investasi adalah suatu bentuk analisa untuk menilai daya tarik atau
kelayakan sebuah investasi yang mencakup faktor modal, arus kas, profitabilitas jangan
panjang, dan periode investasi.

Ada beberapa metode penilaian investasi yang dapat digunakan, di antaranya:

1. Net Present Value (NPV)


NPV adalah metode penilaian investasi dengan mengukur selisih nilai investasi saat
ini (present value) dari arus kas yang masuk dengan nilai arus kas keluar masa
mendatang selama periode tertentu. Dengan kata lain, NPV adalah perhitungan
keuntungan yang didapat suatu investasi di masa depan jika berinvestasi dengan nilai
uang saat ini. NPV berkaitan dengan nilai waktu uang (time value of money) karena
terdapat selisih nilai uang pada periode waktu yang berbeda. Dalam NPV, ada dua hal
penting sebagai perhitungan, yaitu menaksir arus kas dan menentukan tingkat bunga
yang relevan. Jika nilai NPV positif, suatu investasi diterima atau layak.
2. Payback Period (PP)
Payback Period atau PP adalah metode penilaian investasi yang sederhana. PP adalah
metode untuk menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal awal
investasi. Hasil perhitungannya dinyatakan satuan waktu (tahun atau bulan).
Rumusnya PP = nilai investasi : kas masuk bersih. Semakin pendek periode waktu
pengembalian (payback), investasi tersebut layak dilakukan. Investor akan tertarik

6
pada waktu pengembalian yang sebentar dibandingkan payback yang lama meskipun
keuntungannya cukup besar.
3. Average Rate of Return (ARR)
ARR disebut juga financial statement atau accounting rate of return. ARR adalah
metode penilaian investasi untuk mengukur besarnya keuntungan bersih rata-rata
tahunan dari sebuah investasi. Ini untuk memberikan gambaran kepada investor
tentang potensi pendapatan yang diterima selama masa investasi. Rumus ARR =
(rata-rata laba setelah pajak : rata-rata investasi) x 100% . Nilai ARR menyatakan
persentase laba bersih tahunan terhadap jumlah modal investasi awal. Semakin tinggi
nilai ARR, investasi tersebut semakin menguntungkan.
4. Internal Rate 0f Return (IRR)
Selain Average Rate of Return (ARR), ada pula Internal Rate of Return (IRR). IRR
adalah metode penilaian investasi yang menghitung tingkat bunga suatu investasi
dengan menyamakan NPV arus kas saat ini dengan NPV arus kas masa mendatang.
Rumus IRR = rk + (NPV rk/(TPV rk – TPV rb)) x (rb – rk)
rk = tingkat bunga yang lebih kecil
rb = tingkat bunga yang lebih besar
NPV rk = NPV pada tingkat bunga yang kecil
TPV rk = Total Present Value of Proceeds pada tingkat bunga yang kecil
TVP rb = Total Present Value of Proceeds pada tingkat bunga yang besar
Semakin tinggi nilai IRR, investasi tersebut sangat layak dijalankan. Ini berarti nilai
IRR lebih besar daripada modal yang dikeluarkan. Namun jika nilai IRR lebih kecil
daripada modal, investasi tersebut tidak layak
5. Profitability Index (PI)
Profitability Index adalah metode penilaian investasi yang dilakukan dengan
membandingkan nilai arus kas masa mendatang dengan nilai pengeluaran investasi
masa sekarang. Dengan kata lain, PI adalah perbandingan present value (PV) kas
masuk dengan PV kas keluar. Rumus PI = nilai sekarang dari arus kas di masa
depan : investasi awal
Nilai PI yang lebih besar dari 1 berarti investasi tersebut menguntungkan. Jika lebih
kecil dari 1, investasi tersebut tidak layak.

7
E. Evaluasi Kinerja Keuangan Bisnis

Evaluasi kinerja keuangan bisnis adalah suatu proses untuk menilai kinerja
keuangan suatu bisnis atau perusahaan dengan menggunakan berbagai indikator
finansial dan non-finansial yang relevan. Evaluasi ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan bisnis, serta membuat rekomendasi untuk
meningkatkan kinerja keuangan secara efektif.

Berikut adalah beberapa indikator yang sering digunakan dalam evaluasi kinerja keuangan
bisnis:

1. Pendapatan: Evaluasi pendapatan bisnis untuk menentukan apakah ada peningkatan,


penurunan atau stagnasi dalam pendapatan dalam periode tertentu. Hal ini akan
membantu dalam menentukan strategi penjualan dan pemasaran yang lebih efektif.
2. Laba bersih: Mengukur profitabilitas bisnis dengan membandingkan antara
pendapatan dengan biaya operasional dan pengeluaran lainnya. Hal ini akan
membantu dalam menentukan efektivitas pengelolaan bisnis.
3. Arus kas: Evaluasi arus kas bisnis untuk menentukan apakah bisnis memiliki cukup
uang tunai untuk membayar tagihan dan hutang pada waktu yang tepat. Hal ini akan
membantu dalam menentukan kemampuan bisnis untuk membayar utang dan
mengelola keuangan dengan bijak.
4. Laju pertumbuhan: Mengukur pertumbuhan bisnis dalam periode tertentu, misalnya
dalam setahun atau tiga bulan. Hal ini akan membantu dalam menentukan apakah
bisnis sedang tumbuh atau menurun.
5. Kebutuhan modal: Mengidentifikasi kebutuhan modal bisnis untuk membiayai
pertumbuhan atau memenuhi kebutuhan operasional. Hal ini akan membantu dalam
membuat rencana bisnis yang lebih terperinci dan efektif.
6. Persediaan: Evaluasi persediaan bisnis untuk menentukan efektivitas manajemen
persediaan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi.

Dalam melakukan evaluasi kinerja keuangan bisnis, perlu juga untuk memperhatikan faktor-
faktor non-finansial seperti kepuasan pelanggan, inovasi bisnis, dan kepuasan karyawan.
Evaluasi kinerja keuangan bisnis harus dilakukan secara teratur untuk memastikan bisnis
tetap beroperasi dengan baik dan meningkatkan keuntungan jangka panjang.

8
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Manajemen keuangan dalam bisnis memiliki konsep dan fungsi yang penting untuk
diperhatikan. Berikut adalah kesimpulan dari beberapa artikel yang membahas tentang
konsep dan fungsi keungan dalam bisnis.

Konsep keuangan dalam bisnis : keuangan adalah salah satu aspek yang paling
penting dalam bisnis baik itu dalam kehidupan individu, kelompok, organisasi, bahkan
perusahaan. Manajemen keuangan adalah upaya merencanakan, mengelola, menyimpan,
dan mengendalikan aset atau dana perusahaan. manajemen keuangan bertujuan untuk
mengurangi risiko keuangan Manajemen keuangan bertujuan untuk memaksimalkan
keuntungan dan mengurangi risiko keuangan.

Memahami konsep dan fungsi keuangan, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan


sumber daya dan meningkatkan efisiensi operasional, sehingga dapat meningkatkan keuntungan
perusahaan dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham. Selain itu, konsep dan fungsi
keuangan juga sangat penting dalam proses investasi dan pengambilan keputusan bisnis, sehingga
dapat membantu perusahaan untuk menghindari risiko yang tidak perlu dan memaksimalkan
peluang bisnis yang dapat menguntungkan. Oleh karena itu, konsep dan fungsi keuangan sangat
penting bagi berbagai jenis bisnis dan sektor industri, baik itu perusahaan kecil hingga perusahaan
besar.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://pakdosen.co.id/manajemen-keuangan/

https://www.gramedia.com/literasi/manajemen-keuangan/

https://deden08m.files.wordpress.com/2019/02/06-kebijakanmodalkerja.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai