Anda di halaman 1dari 13

ETIKA BISNIS DALAM BIDANG MANAJEMEN

KEUANGAN

Dosen Pengajar. : Munawwarah SE, M.S.M

MK : Pengantar Hukum Dan Etika Bisnis

DI SUSUN OLEH:

Kelompok 2

1. SARIFA HANNUM 210261201161


2. RAHMATUL ULIA 210261201150
3. PUTRA RISKI 210261201146
4. RAHMATUL MUNIRA 210261201315
5. MUHAMMAD IKBAL 210261201133

UNIVERSITAS ISLAM KEBANGSAAN INDONESIA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAGEMEN
BIREUEN-ACEH
2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah swt karena dengan rahmat-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen
Munawwarah S.E., M. S. M selaku dosen pengampu mata kuliah Etika Bisnis.

Kami berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik,saran dan usulan demi perbaikan tugas yang telah kami buat di masa yang akan
datang,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga tugas yang sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya. Dan
semoga tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.,

Biruen 09 november 2021

DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................................... i

Daftar Isi.....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang.......................................................................................................................1

B.Rumusan Masalah..................................................................................................................1

C.Manfaat.............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A.Defenisi Manajemen Keuangan............................................................................................ 3

B.Peranan Manajemen Keuangan dalam Perusahaan.....................................................4

C.Fungsi-Fungsi Manajemen Keuangan................................................................................5

D...Ruang Lingkup Manajemen Keuangan..............................................................................6

E.Tujuan Manajemen Keuangan............................................................................................... 8

F . Peranan Akuntansi dalam Corporate Governance.........................................................8

BAB III PENUTUP

Kesimpulan…………………………………………………………….........................12

Saran...................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
   Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu bidang keuangan
yang mempunyai cakupan yang luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung terhadap
kehidupan setiap orang dan organisasi. Akuntan manajemen mempunyai peran penting dalam
menunjang tercapainya tujuan perusahaan, dimana tujuan tersebut harus dicapai melalui cara
yang legal dan etis, maka para akuntan manajemen dituntut untuk bertindak jujur, terpercaya,
dan etis (Ansho Eri,2002).

            Dalam hubungannya dengan kesadaran etika, disebutkan bahwa masalah ini sering
mencuat sebagai salah satu persoalan yang sering menghinggapi akuntan lokal. Menurut Sri
Mulyani seperti dikutip dari Islahuddin dan Soesi (2002) menyatakan bahwa akuntan local sudah
terbiasa dengan kondisi hitungan seimbang, yang dipaksa melindungi perusahan klien dari
kebobrokan keuangan. Akibatnya dengan adanya kesadaran etis yang rendah memberi gambaran
kekurang siapan akuntan lokal menghadapi pasar global. Untuk itu perlu bagi para akuntan
manajemen maupun para lulusan jurusan akuntansi yang kelak mengambil profesi sebagai
akuntan manajemen untuk meninjau standar etika bagi akuntan manajemen yang dikeluarkan
oleh Institute of Management Accountants, agar menampilkan karakteristik akuntan yang
berkualitas dan mampu menjaga profesionalismenya di era globalisasi ini. Standard Etik Untuk
Akuntan Manajemen. (Standars of Ethical Conduct for Management Accountants).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut.
1. Apa defenisi dari manajemen keuangan
2. Apa saja fungsi dari manajemen keuangan
3. Apa saja tujuan manajemen keuangan
4. Apa saja lingkup manajemen keuangan
5. Apa saja manfaat etika bisnis dalam manajemen keuangan
6. Apa saja peranan akuntasi dalam corporate governance.

C. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat di peroleh dengan mempelajari makalah ini adalah
pembaca dapat menambah pengetahuan mengenai:
1. Defenisi manajemen keuangan
2. Fungsi dari manajemen keuangan
3. Tujuan manajemen keuangan
4. Ruang lingkup Manajemen Keuangan
BAB II

            PEMBAHASAN

A.    Definisi Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan adalah manajemen yang mengaitkan
pemerolehan (acquisition), pembiayaan/pembelanjaan (financing), dan manajemen aktiva dengan
tujuan secara menyeluruh dari suatu perusahaan. Sehingga dapat diartikan bahwa Manajemen
keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan,
pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh
suatu organisasi atau perusahaan.
Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan yang
menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan dan
mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan manajemen sumber daya yang tepat.
Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu:
1.      Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada
berbagai aktivas.
2.      Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber
dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
3.      Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam
bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.
            
B.     Peranan Etika Bisnis Dalam Manajemen Keuangan Perusahaan

Peranan manajemen keuangan dalam perusahaan adalah sebagai berikut:


a.    Bertanggung jawab terhadap tiga keputusan pokok manajemen keuangan
pemerolehan (acquisition), pembiayaan/pembelanjaan (financing), dan manajemen aktiva
secara efisien.
b.     Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga kesejahteraan  masyarakat meningkat.
c.    Menghadapi tantangan dalam mengelola aktiva secara efisien dalam perubahan yang terjadi
pada : persaingan antar perusahaan; perekonomian dunia yang tidak menentu; perubahan
teknologi; dan tingkat inflasi dan bunga yang berfluktuasi.

Ada pun kriteria standar etika untuk manajemen keuangan yaitu


1. Competance
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
a.    Mempertahankan tingkat sesuai kompetensi profesional dengan pengembangan pengetahuan
dan keterampilan.
b.    Melakukan tugas profesional mereka sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis.
c.    Menyiapkan laporan lengkap dan jelas untuk memperoleh informasi yang relevan dan dapat
dipercaya.

·     2.  Confidentiality
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
a.       Menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan mereka
kecuali bila diizinkan, atau keperluan hukum untuk melakukannya.
b.    Menginformasikan pada bawahan, mengenai kerahasiaan informasi yang diperoleh dalam
pekerjaan mereka dan memantau kegiatan mereka untuk menjamin pemeliharaan kerahasiaan
c.       Menahan diri dari untuk menggunakan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan
mereka untuk keuntungan tidak etis atau ilegal baik secara pribadi atau melalui pihak ketiga.[5]
3.  Integritas
                  Adalah perlindungan terhadap dalam sistem dari perubahan yang tidak terotorisasi,
baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja. Integritas mengharuskan untuk menghindari
“conflicts of interest”, menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka terhadap
kemampuan mereka dalam menjunjung etika. Mereka juga harus menolak pemberian dan hadiah
yang dapat mempengaruhi tindakan mereka. Mereka juga tidak boleh menjatuhkan legitimasi
perusahaan, tetapi harus mengakui keterbatasan profesionalisme mereka, mengkomunikasikan
informasi yang menguntungkan atau merugikan, dan menjauhi diri dari prilaku yang dapat
mendiskreditkan profesi mereka. Seperti halnya kerahasiaan, integritas bisa dikacaukan
oleh hacker, masquerader,  aktivitas user yang tidak terotorisasi, download file tanpa proteksi,
LAN, dan program program terlarang. (contohnya : trojan horse dan virus), karena setiap
ancaman tersebut memungkinkan terjadinya perubahan yang tidak terotorisasi terhadap data
atau program. Sebagai contoh, user yang berhak mengakses sistem secara tidak sengaja maupun
secara sengaja dapat merusak data dan program, apabila aktivitas mereka didalam sistem tidak
dikendalikan secara baik.
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
a.       Menghindari konflik aktual atau kepentingan baik yang tersirat maupun tersurat.
b.      Menahan diri dari keterlibatan dalam kegiatan apapun yang akan merugikan kemampuan mereka
untuk menjalankan tugasnya secara etis.
c.       Menolak hadiah bantuan, atau perhotelan yang akan mempengaruhi atau akan muncul untuk
mempengaruhi tindakan mereka.

d.      Mengenali dan berkomunikasi tentang keterbatasan profesional atau kendala lain yang akan


menghalangi penilaian bertanggung jawab atau kinerja yang sukses dari suatu kegiatan.

e.       Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan serta menguntungkan dan


penilaian profesional atau pendapat.

f.       Menahan diri dari terlibat atau mendukung aktivitas apapun yang akan mendiskreditkan
profesi.

4.  Objektivitas
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
a.    Mengkomunikasikan informasi secara adil dan obyektif.
b.   Mengungkapkan penuh semua informasi relevan yang dapat diharapkan untuk
mempengaruhi pemahaman pengguna dimaksudkan dari laporan, komentar, dan rekomendasi
yang disampaikan.

      5.  Resolusi Konflik Etis


       Dalam menerapkan standar etika, praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan
mungkin mengalami masalah dalam mengidentifikasi perilaku tidak etis atau dalam
menyelesaikan konflik etis. Ketika dihadapkan dengan isu-isu etis yang signifikan praktisi
manajemen akuntansi dan manajemen keuangan harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan dari
bantalan organisasi pada resolusi konflik tersebut. Jika kebijakan ini tidak menyelesaikan konflik
etika, praktisi tersebut harus mempertimbangkan program tindakan berikut.
a.    Diskusikan masalah tersebut dengan atasan langsung, kecuali ketika muncul unggul yang
terlibat, dalam hal masalah harus disajikan ke tingkat manajerial berikutnya yang lebih tinggi.
Jika resolusi yang memuaskan tidak dapat dicapai ketika masalah awalnya disajikan,
menyerahkan masalah ini ke tingkat manajerial berikutnya yang lebih tinggi.
b.    Jika atasan langsung adalah chief executive officer atau setara, kewenangan meninjau diterima
mungkin kelompok seperti komite audit, komite eksekutif, dewan direksi, dewan pengawas, atau
pemilik. Kontak dengan tingkat atasan langsung di atas harus dimulai hanya pengetahuan
atasannya. asumsi unggul tidak terlibat. Kecuali ditentukan secara legal, komunikasi masalah
tersebut kepada pihak berwenang atau individu yang tidak dipekerjakan atau terlibat dengan
organisasi tidak dianggap sesuai.

c.    Menjelaskan isu-isu etika yang relevan dengan diskusi rahasia dengan penasihat tujuan untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentu saja mungkin tindakan
d.   Konsultasikan pengacara sendiri sebagai kewajiban hukum dan hak-hak mengenai konflik etika.
Jika konflik etika masih ada setelah melelahkan semua tingkat kajian internal, mungkin
tidak ada jalan lain mengenai hal-hal yang signifikan daripada mengundurkan diri dari organisasi
dan untuk menyerahkan sebuah memorandum informatif untuk perwakilan organisasi yang tepat.
Setelah pengunduran diri, tergantung pada sifat dari konflik etika, itu juga mungkin tepat untuk
memberitahu pihak lain.

C. Fungsi Manajemen Keuangan


Fungsi utama dari seorang manajer keuangan yaitu merencanakan, mencari serta dapat
memanfaatkan dana dengan berbagai cara dalam memaksimalkan daya guna dari operasi
perusahaan. Tentunya hal tersebut membutuhkan pengetahuan akan pasar uang serta dari mana
modal akan di peroleh dan bagaimana keputusan yang tepat di bidang keuangan harus dibuat.

Penjelasan mengenai fungsi manajemen keuangan adalah sebagai berikut:

 Planning atau perencanaan keuangan. Hal ini meliputi perencanaan arus kas serta
laba rugi perusahaan
 Budgeting atau anggaran, yaitu perencanaan penerimaan serta pengalokasian
anggaran biaya secara efisien serta memaksimalkan dana yang dimiliki oleh perusahaan
 Controlling atau pengendalian keuangan. Hal ini merupakan melakukan evaluasi
serta perbaikan mengenai keuangan serta sistem keuangan perusahaan
 Auditing atau pemeriksaan keuangan, yaitu melakukan audit internal berdasarkan
keuangan perusahaan yang ada supaya sesuai dengan kaidah standar akuntansi serta
tidak terjadi penyimpangan
 Reporting atau pelaporan keuangan yaitu menyediakan laporan informasi mengenai
kondisi keuangan perusahaan serta analisa rasio laporan keuangan.
Seorang manajer keuangan memiliki tanggung jawab yang sangat besar tentunya terhadap apa
yang sudah dilakukannya. Pengambilan keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab
seorang manajer keuangan dibagi menjadi tiga, yaitu:

 Investment decision: berkaitan dengan masalah pemilihan investasi yang diinginkan


dari suatu organisasi pada kesempatan yang tersedia dengan memilih satu atau lebih
alternative investasi yang di nilai memiliki keuntungan.
 Financing decision: berkaitan dengan permasalahan pemilihan berbagai bentuk
sumber dana yang tersedia guna melakukan investasi dengan memilih satu atau lebih
alternative pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah
 Dividend decision: berkaitan dengan masalah penentuan besarnya persentase dari
laba yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham.

D. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan


 Ruang Lingkup Manajemen keuangan berhubungan dengan pengelolaan dan
pengalokasian dana perusahaan. Manajemen dalam suatu perusahaan memiliki beberapa ruang
lingkup yang sangat penting untuk kemajuan perusahaan.

1. Keputusan Investasi (Investment Decision)


Keputusan Investasi adalah kebijakan manajemen dalam mengalokasikan dana perusahaan pada
jenis investasi tertentu agar mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang dalam jangka
waktu tertentu.

Keputusan invetasi juga memerlukan waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang diambil
harus dipikirkan dengan matang, karenanya memiliki konsekuensi yang berjangka juga.
Hasil keputusan investasi akan terlihat di neraca sisi aset berupa aset lancar dan aset tetap.

2. Keputusan Pendanaan (Financing Decision)

Keputusan Pendanaan adalah keputusan keuangan yang dimana dana tersebut mengarah pada
pembiayaan suatu investasi yang dianggap layak.

Manajemen keuangan harus memperhitungkan cara yang tepat untuk mengatur keuangan
perusahaan dan mengembangkan cara terbaik untuk pengalokasian dana dengan membuat
struktur keuangan agar perusahaan tidak rugi di masa yang akan datang.

3. Keputusan Pembagian Saham (Deviden Decision)

Keputusan Pembagian Saham berkaitan dengan masalah penggunaan laba yang menjadi hak
para pemegang saham.

Pada dasarnya laba tersebut bisa sebagai pembagian deviden dalam bentuk saham atau bisa di
investasikan kembali.

4. Keputusan Modal Kerja (Working Capital Decision)

Keputusan Modal Kerja adalah pengelolaan kebijakan manajemen yang terkait dengan aktiva
lancar dan utang lancar. Manajemen modal kerja adalah pengelolaan aspek-aspek komersial
dan finansial yang menyangkut persediaan, pemberian kredit dagang, pembelian, pembayaran,
dan kebijakan investasi. Modal kerja juga dikenal dengan modal kerja yang bersih untuk
mencerminkan likuiditas perusahaan.

E. Tujuan Manajemen Keuangan


Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan
demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi
mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari
tindakan yang tidak diinginkan.

          Bila dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai
berikut:
1.     Melakukan pengawasan atas biaya
2.     Menetapkan kebijaksanaan harga
3.     Meramalkan laba yang akan datang
4.     Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja

F. Peran Akutansi Dalam Corporate Governance

OECD (2004) dan FCGI (2001) mendefinisikan corporate governance sebagai seperangkat
peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur,
pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya sehubungan
dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain system yang mengarahkan dan
mengendalikan perusahaan. Informasi akuntansi keuangan merupakan produk dari proses
Governance. informasi akuntansi keuangan dihasilakan oleh manajemen dan manajemen
mengetahui informasi ini akan digunakan sebagai input dalam proses Governance.dibawah ini
dijelaskan mengenai informasi akuntansi keuangan sebagai produk dari proses Governance,
penggunaan informasi akuntansi secara eksplisit dan implisit.
• Informasi akuntansi keuangan sebagai produk dari proses governance.
Proses pelaporan keuangan bagi perusahaan umumnya diatur oleh pemerintah atau sistim
hukum yang berlaku (kalau di Amerika SEC). selanjut harus mengaju pada prinsip Akuntansi
Yang Berterima Umum ( GAAP). Laporan keuangan juga akan diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik (audit eksternal) untuk di periksa apakah dalam menyiapkan laporan keuangan sudah
sesuai dengan aturan dan prinsip yang berlaku. Perusahaan kemudian menunjuk Audit
Committtee dari keanggota Board of Director, yang mengawasi penyelesaian laporan keuangan
dan berkomunikasi dengan auditor eksternal sebagai wakil dari investor

• Penggunaan Informasi Akuntansi secara eksplisit dalam Corporate Governance Penggunaan


informasi akuntansi secara eksplisit dalam kontrak antara manajemen dan individu atau lembaga
yang memberikan dana pada perusahaan merupakan contoh dari penggunaan informasi akuntansi
dalam mekanisme Governance. khususnya penggunaan informasi akuntansi sebagai alat ukur
kinerja manajemen pada kontrak mengenai sistim kompensasi untuk manajemen. Ini merupakan
gambaran peran informasi akuntansi dalam mekanisme Governance. kompensasi yang
berbasiskan laporan keuangan hanya merupakan bagian kecil dari insentif yang ada.

• Pengunaan informasi akuntansi secara implisit dalam Corporate Governance


Penggunaan informasi akuntansi secara implisit dalam mekanisme Corporate Governance
merupakan peran informasi akuntansi yang paling penting. Dalam kontek ini, valuasi dan peran
akuntansi menjadi saling berhubungan. Dalam konteks bahwa investor bersedia berinvestasi
pada perusahaan merupakan fungsi information efficiency dan tingkat likuiditas pasar modal.
Sehingga, penelitian akuntansi yang berbasiskan pasar
modal dan memfokuskan penggunaan informasi akuntansi dalam penilaian surat-surat berharga
merupakan implikasi pada isu Corporate Governance. Tapi, daripada memfokuskan pada peran
governance akuntansi melalui peranya dalam menfasilitasi informational efficiency harga saham.

BAB III
Penutup

           A. Kesimpulan

-       Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan yang


menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan dan
mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan manajemen sumber daya yang tepat.

-       Beberapa kriteria standar etika untuk manajemen keuangan yaitu:

     Competance (kompetensi), Confidentiality (kerahasiaan), Integritas, Objektivitas, Resolusi


Konflik Etis

B. Saran

Demikianlah uraian yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini. Sebagai manusia
biasa, tentunya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
para pembaca sangat kami nantikan demi kesempurnaan makalah dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ø  http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_keuangan

Ø  http://irsan90.wordpress.com/2011/11/19/etika-dalam-akuntansi-keuangan-dan-manajemen/

Ø  http://jaggerjaques.blogspot.com/2012/11/etika-dalam-akuntansi-keuangan-dan.html

Ø  http://njfernandosimatupang.blogspot.com/2012/12/etika-dalam-akuntansi-keuangan-dan.html

Ø  http://vegaaugesriana02.blogspot.com/2012/11/bab-8-etika-dalam-akuntansi-keuangan.html

Anda mungkin juga menyukai