KEUANGAN
DI SUSUN OLEH:
Kelompok 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah swt karena dengan rahmat-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen
Munawwarah S.E., M. S. M selaku dosen pengampu mata kuliah Etika Bisnis.
Kami berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik,saran dan usulan demi perbaikan tugas yang telah kami buat di masa yang akan
datang,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas yang sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya. Dan
semoga tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................... i
Daftar Isi.....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.......................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah..................................................................................................................1
C.Manfaat.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan…………………………………………………………….........................12
Saran...................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu bidang keuangan
yang mempunyai cakupan yang luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung terhadap
kehidupan setiap orang dan organisasi. Akuntan manajemen mempunyai peran penting dalam
menunjang tercapainya tujuan perusahaan, dimana tujuan tersebut harus dicapai melalui cara
yang legal dan etis, maka para akuntan manajemen dituntut untuk bertindak jujur, terpercaya,
dan etis (Ansho Eri,2002).
Dalam hubungannya dengan kesadaran etika, disebutkan bahwa masalah ini sering
mencuat sebagai salah satu persoalan yang sering menghinggapi akuntan lokal. Menurut Sri
Mulyani seperti dikutip dari Islahuddin dan Soesi (2002) menyatakan bahwa akuntan local sudah
terbiasa dengan kondisi hitungan seimbang, yang dipaksa melindungi perusahan klien dari
kebobrokan keuangan. Akibatnya dengan adanya kesadaran etis yang rendah memberi gambaran
kekurang siapan akuntan lokal menghadapi pasar global. Untuk itu perlu bagi para akuntan
manajemen maupun para lulusan jurusan akuntansi yang kelak mengambil profesi sebagai
akuntan manajemen untuk meninjau standar etika bagi akuntan manajemen yang dikeluarkan
oleh Institute of Management Accountants, agar menampilkan karakteristik akuntan yang
berkualitas dan mampu menjaga profesionalismenya di era globalisasi ini. Standard Etik Untuk
Akuntan Manajemen. (Standars of Ethical Conduct for Management Accountants).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut.
1. Apa defenisi dari manajemen keuangan
2. Apa saja fungsi dari manajemen keuangan
3. Apa saja tujuan manajemen keuangan
4. Apa saja lingkup manajemen keuangan
5. Apa saja manfaat etika bisnis dalam manajemen keuangan
6. Apa saja peranan akuntasi dalam corporate governance.
C. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat di peroleh dengan mempelajari makalah ini adalah
pembaca dapat menambah pengetahuan mengenai:
1. Defenisi manajemen keuangan
2. Fungsi dari manajemen keuangan
3. Tujuan manajemen keuangan
4. Ruang lingkup Manajemen Keuangan
BAB II
· 2. Confidentiality
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
a. Menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan mereka
kecuali bila diizinkan, atau keperluan hukum untuk melakukannya.
b. Menginformasikan pada bawahan, mengenai kerahasiaan informasi yang diperoleh dalam
pekerjaan mereka dan memantau kegiatan mereka untuk menjamin pemeliharaan kerahasiaan
c. Menahan diri dari untuk menggunakan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan
mereka untuk keuntungan tidak etis atau ilegal baik secara pribadi atau melalui pihak ketiga.[5]
3. Integritas
Adalah perlindungan terhadap dalam sistem dari perubahan yang tidak terotorisasi,
baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja. Integritas mengharuskan untuk menghindari
“conflicts of interest”, menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka terhadap
kemampuan mereka dalam menjunjung etika. Mereka juga harus menolak pemberian dan hadiah
yang dapat mempengaruhi tindakan mereka. Mereka juga tidak boleh menjatuhkan legitimasi
perusahaan, tetapi harus mengakui keterbatasan profesionalisme mereka, mengkomunikasikan
informasi yang menguntungkan atau merugikan, dan menjauhi diri dari prilaku yang dapat
mendiskreditkan profesi mereka. Seperti halnya kerahasiaan, integritas bisa dikacaukan
oleh hacker, masquerader, aktivitas user yang tidak terotorisasi, download file tanpa proteksi,
LAN, dan program program terlarang. (contohnya : trojan horse dan virus), karena setiap
ancaman tersebut memungkinkan terjadinya perubahan yang tidak terotorisasi terhadap data
atau program. Sebagai contoh, user yang berhak mengakses sistem secara tidak sengaja maupun
secara sengaja dapat merusak data dan program, apabila aktivitas mereka didalam sistem tidak
dikendalikan secara baik.
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
a. Menghindari konflik aktual atau kepentingan baik yang tersirat maupun tersurat.
b. Menahan diri dari keterlibatan dalam kegiatan apapun yang akan merugikan kemampuan mereka
untuk menjalankan tugasnya secara etis.
c. Menolak hadiah bantuan, atau perhotelan yang akan mempengaruhi atau akan muncul untuk
mempengaruhi tindakan mereka.
f. Menahan diri dari terlibat atau mendukung aktivitas apapun yang akan mendiskreditkan
profesi.
4. Objektivitas
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
a. Mengkomunikasikan informasi secara adil dan obyektif.
b. Mengungkapkan penuh semua informasi relevan yang dapat diharapkan untuk
mempengaruhi pemahaman pengguna dimaksudkan dari laporan, komentar, dan rekomendasi
yang disampaikan.
c. Menjelaskan isu-isu etika yang relevan dengan diskusi rahasia dengan penasihat tujuan untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentu saja mungkin tindakan
d. Konsultasikan pengacara sendiri sebagai kewajiban hukum dan hak-hak mengenai konflik etika.
Jika konflik etika masih ada setelah melelahkan semua tingkat kajian internal, mungkin
tidak ada jalan lain mengenai hal-hal yang signifikan daripada mengundurkan diri dari organisasi
dan untuk menyerahkan sebuah memorandum informatif untuk perwakilan organisasi yang tepat.
Setelah pengunduran diri, tergantung pada sifat dari konflik etika, itu juga mungkin tepat untuk
memberitahu pihak lain.
Planning atau perencanaan keuangan. Hal ini meliputi perencanaan arus kas serta
laba rugi perusahaan
Budgeting atau anggaran, yaitu perencanaan penerimaan serta pengalokasian
anggaran biaya secara efisien serta memaksimalkan dana yang dimiliki oleh perusahaan
Controlling atau pengendalian keuangan. Hal ini merupakan melakukan evaluasi
serta perbaikan mengenai keuangan serta sistem keuangan perusahaan
Auditing atau pemeriksaan keuangan, yaitu melakukan audit internal berdasarkan
keuangan perusahaan yang ada supaya sesuai dengan kaidah standar akuntansi serta
tidak terjadi penyimpangan
Reporting atau pelaporan keuangan yaitu menyediakan laporan informasi mengenai
kondisi keuangan perusahaan serta analisa rasio laporan keuangan.
Seorang manajer keuangan memiliki tanggung jawab yang sangat besar tentunya terhadap apa
yang sudah dilakukannya. Pengambilan keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab
seorang manajer keuangan dibagi menjadi tiga, yaitu:
Keputusan invetasi juga memerlukan waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang diambil
harus dipikirkan dengan matang, karenanya memiliki konsekuensi yang berjangka juga.
Hasil keputusan investasi akan terlihat di neraca sisi aset berupa aset lancar dan aset tetap.
Keputusan Pendanaan adalah keputusan keuangan yang dimana dana tersebut mengarah pada
pembiayaan suatu investasi yang dianggap layak.
Manajemen keuangan harus memperhitungkan cara yang tepat untuk mengatur keuangan
perusahaan dan mengembangkan cara terbaik untuk pengalokasian dana dengan membuat
struktur keuangan agar perusahaan tidak rugi di masa yang akan datang.
Keputusan Pembagian Saham berkaitan dengan masalah penggunaan laba yang menjadi hak
para pemegang saham.
Pada dasarnya laba tersebut bisa sebagai pembagian deviden dalam bentuk saham atau bisa di
investasikan kembali.
Keputusan Modal Kerja adalah pengelolaan kebijakan manajemen yang terkait dengan aktiva
lancar dan utang lancar. Manajemen modal kerja adalah pengelolaan aspek-aspek komersial
dan finansial yang menyangkut persediaan, pemberian kredit dagang, pembelian, pembayaran,
dan kebijakan investasi. Modal kerja juga dikenal dengan modal kerja yang bersih untuk
mencerminkan likuiditas perusahaan.
Bila dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai
berikut:
1. Melakukan pengawasan atas biaya
2. Menetapkan kebijaksanaan harga
3. Meramalkan laba yang akan datang
4. Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
OECD (2004) dan FCGI (2001) mendefinisikan corporate governance sebagai seperangkat
peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur,
pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya sehubungan
dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain system yang mengarahkan dan
mengendalikan perusahaan. Informasi akuntansi keuangan merupakan produk dari proses
Governance. informasi akuntansi keuangan dihasilakan oleh manajemen dan manajemen
mengetahui informasi ini akan digunakan sebagai input dalam proses Governance.dibawah ini
dijelaskan mengenai informasi akuntansi keuangan sebagai produk dari proses Governance,
penggunaan informasi akuntansi secara eksplisit dan implisit.
• Informasi akuntansi keuangan sebagai produk dari proses governance.
Proses pelaporan keuangan bagi perusahaan umumnya diatur oleh pemerintah atau sistim
hukum yang berlaku (kalau di Amerika SEC). selanjut harus mengaju pada prinsip Akuntansi
Yang Berterima Umum ( GAAP). Laporan keuangan juga akan diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik (audit eksternal) untuk di periksa apakah dalam menyiapkan laporan keuangan sudah
sesuai dengan aturan dan prinsip yang berlaku. Perusahaan kemudian menunjuk Audit
Committtee dari keanggota Board of Director, yang mengawasi penyelesaian laporan keuangan
dan berkomunikasi dengan auditor eksternal sebagai wakil dari investor
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikianlah uraian yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini. Sebagai manusia
biasa, tentunya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
para pembaca sangat kami nantikan demi kesempurnaan makalah dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ø http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_keuangan
Ø http://irsan90.wordpress.com/2011/11/19/etika-dalam-akuntansi-keuangan-dan-manajemen/
Ø http://jaggerjaques.blogspot.com/2012/11/etika-dalam-akuntansi-keuangan-dan.html
Ø http://njfernandosimatupang.blogspot.com/2012/12/etika-dalam-akuntansi-keuangan-dan.html
Ø http://vegaaugesriana02.blogspot.com/2012/11/bab-8-etika-dalam-akuntansi-keuangan.html