Disusun oleh :
EM – E
MANEJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“Veteran” YOGYAKARTA
2022/2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................1
BAB I ..................................................................................................................3
PENDAHULUAN ..............................................................................................3
A. LATAR BELAKANG ..............................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................3
C. TUJUAN PENULISAN ...........................................................................4
BAB II.................................................................................................................5
PEMBAHASAN .................................................................................................5
A. PENGERTIAN KEUANGAN.................................................................5
a. Area Keuangan……………………………………………………..5
b. Departemen Keuangan dalam Suatu Organisasi……………………6
c. Keuangan versus Ekonomi dan Akuntansi…………………………6
B. PEKERJAAN DI BIDANG KEUANGAN ...............................................7
C. BENTUK-BENTUK ORGANISASI BISNIS .........................................7
D. TUJUAN UTAMA KEUANGAN ............................................................9
a. Penentu Nilai……………………………………………………….9
b. Nilai Intrinsik……………………………………………………….9
c. Konsekuensi dari Fokus Jangka Pendek……………………………9
E. KONFLIK ANTARA PEMEGANG SAHAM DAN MANAJER ....... 10
a. Paket Kompensasi………………………………………………....10
b. Intervensi Pemegang Saham Langsung…………………………...10
c. Respon Manajer…………………………………………………...10
F. KONFLIK PEMEGANG SAHAM DAN PEMEGANG OBLIGASI...11
G. MENYEIMBANGKAN KEPENTINGAN PEMEGANG SAHAM DAN
KEPENTINGAN MASYARAKAT .......................................................12
H. ETIKA BISNIS……………………………………………………….13
a. Apa yang Dilakukan Oleh Perusahaan……………………………13
b. Konsekuensi dari Perilaku Tidak Etis…………………………….13
c. Bagaimana Sebaiknya Karyawan Menghadapi Perilaku yang Tidak
Etis…
BAB III .............................................................................................................14
PENUTUP ........................................................................................................14
1
A. KESIMPULAN......................................................................................14
B. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 15
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
3
4. Tujuan utama keuangan : Menciptakan nilai bagi investor.
8. Etika bisnis.
A. TUJUAN PENULISAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
AREA KEUANGAN
5
DEPARTEMEN KEUANGAN DALAM SUATU ORGANISASI
Sebagian besar bisnis dan organisasi nirlaba memiliki struktur organisasi yang
serupa seperti gambar diatas ;
• Dewan direksi merupakan badan pengatur utama dan pemimpin direksi
merupakan jabatan tertinggi.
• Jabatan selanjutnya adalah CEO (Chief Executive Officer). Perlu diketahui bahwa
sering kali pemimpin direksi juga menjabat sebagai CEO.
• COO (Chief Operating Officer) yang umumnya dikenal sebagai presiden
perusahaan, COO memimpin jalannya operasional perusahaan yang di dalamnya
mencakup pemasaran, produksi, penjualan, dan departemen operasional lainnya.
• Direktur keuangan, atau CFO (Chief Financial Officer), biasanya merupakan
wakil presiden senior dan menjadi pejabat tinggi ketiga yang bertanggung jawab
atas kegiatan akuntansi, keuangan, kebijakan kredit, pembuat keputusan atas
akuisisi aset, dan menjalin hubungan dengan investor dimana berbagai hal tersebut
melibatkan komunikasi dengan pemegang saham dan pers.
Jika perusahaan adalah perusahaan terbuka, baik CEO maupun CFO harus
memastikan keakuratan laporan pemegang saham, terutama laporan tahunan, yang
diberikan kepada Komisi Bursa Efek (Security and Exchange Commission-SEC).
6
aset didasarkan pada arus kas yang akan datang yang akan diberikan oleh aset
tersebut, dan akuntan memberikan informasi terkait ukuran arus kas tersebut. di
perusahaan modern, departemen keuangan biasanya berada di bawah kendali CFO.
7
lebih orang yang memutuskan untuk melakukan usaha bersama. Persekutuan
memilki persamaan dengan perusahaan perseorangan yaitu keduanya dapat
didirikan dengan relative mudah dan murah. Keuntungan persekutuan dialokasikan
kepada setiap mitra bisnis dan dikenakan pajak penghasilan pribadi.
c. Perseroan Terbatas adalah entitas badan hukum yang disahkan oleh Negara,
serta memisahkan dan membedakan Antara pemilik dan manajer. Pemisahan inilah
yang membatasi kerugian pemegang saham sebesar dana yang sudah diinvestasikan
ke dalam perseroan-perusahaan itu bisa saja kehilangan seluruh modal, tetapi
pemilik hanya akan kehilangan modal yang diinvestasikan. Perseroan juga
memiliki usia yang tak terbatas, dan lebih mudah memindahkan kepemilikan saham
seseorang dalam suatu perseroan dibandingkan kepemilikan di organisasi selain
perseroan.
Kelemahan perseroan adalah pajak. Sebagian besar pendapatan perseroan menjadi
subjek pajak ganda-pendapatan perseroan dikenal pajak, dan ketika laba bersih
tersebut dibayarkan sebagai dividen, penghasilan itu akan dikenakan pajak lagi
sebagai pajak penghasilan pribadi para pemegang saham. Namun, sebagai bantuan
untuk usaha kecil, Kongres Amerika Serikat menciptakan S corporation, yang
dikenai pajak seperti halnya perusahaan perorangan atau persekutuan; sehingga
terbebas dari pajak perseroan.
8
beda. Oleh karena itu diperlukan seorang advokat yang andal ketika mendirikannya.
a. Penentu Nilai
Gambar di bawah menjelaskan situasi seperti ini, kotak teratas
mengindikasikan bahwa tindakan manajerial, dikombinasikan dengan
kondisi ekonomi, pajak,, dan politik, memengaruhi tingkat dan risiko
arus kas perusahaan pada masa yang akan datang, yang akhirnya
menentukan harga saham perusahaan. Investor menyukai ekspektasi arus
kas yang tinggi, namun tidak menyukai risiko sehingga semakin tinggi
ekspektasi arus kas dan semakin rendah risiko yang dipersepsikan,
semakin tinggi harga sahamnya.
Kota-kotak di baris kedua membedakan apa yang kita sebut sebagaim
ekspektasi arus kas dan risiko
“yang sebenarnya” adalah arus kas dan risiko yang diharapkan oleh
investor jika mereka mengetahui semua informasi yang ada tentangsuatu
perusahaan. Maksud dari “yang dipersepsikan” adalah apa yang
diharpkan oleh investor, dengan keterbatasan infomasi yang dimilki.
9
sebenarnya” sebagaimana dihitung oleh analis kompesen yang memiliki
data terbaik, serta harga pasar.
Ketika harga pasar sebenarnya dari suatu saham sama dengan nilai
intrinsiknya, saham tersebut berada pada keseimbangan atau
ekuilibrium, seperti yang terlihat di kotak terbawah di gambar 1.2 ketika
keseimbangan terjadi, tidak ada tekanan untuk suatu perubahan dalam
harga saham. Harga pasar dapat-dan memang-berbeda dari nilai intrinsic;
tetapi akhirnya, ketika masa depan mendekat, kedua nilai akan cenderung
sama.
b. Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik merupakan perkiraan analis berbeda dengan data dan
pandangan yang berbeda tentang masa depan sehingga akan membuat
perkiraan yang berbeda dari suatu nilai intrinsik saham. Mengestimasi
nilai intrinsik adalah hal yang dilakukan pada analisis sekuritas serta
hal yang membedakan antara investor yang berhasil dan yang tidak. Kita
dapat mengestimasi nilai intrinsik, tetapi kita tidak dapat menyakini
bahwa kita benar. Manajer suatu perusahaan memiliki informasi terbaik
mengenai prospek perusahaan pada masa yang akan dating sehingga
perkiraan manajer tentang nilai intrinsic pada umumnya lebih
baikdibandingkan investor luar. Namun, manajer pun dapat melakukan
kesalahan.
ASP : harga
saham actual
SO : Saham
dinilai terlalu
tinggi
IV : Nilai
intrinsic
R&O
Breakthrough
: Hasil utang
SU : Saham
dinilai terlalu
rendah
Gambar 1.3 memosisikan harga aktual dan nilai intrinsik perusahaan seperti yang
diestimasikan oleh manajemennya selama beberapa waktu. Nilai intrinsik
meningkat karena perusahaan itu meiliki saldo laba serta laba yang diinvestasikan
kembali setiap tahun sehingga cenderung dpat meningkatkan keuntungan.
Nilai intrinsik adalah konsep jangka panjang. Sasaran manajemen adalah
mengambil tindakan yang didesain untuk memaksimalkan nilai intrinsik
10
perusahaan, bukan harga pasarnya saat ini. Memaksimalkan nilai intrinsik akan
memaksimalkan harga rata-rata dalam jangka panjang, tetapi tidak harus harga pada
setiap titik waktu.
a. Paket Kompensasi
Kebijakan kompensasi harus konsisten sepanjang waktu. Kompensasi
harus terstruktur agar manajer diberikan bonus berdasarkan kinerja
jangka panjang saham, bukan harga saham pada suatu tanggal
pelaksanaan opsi. Kompensasi harus didasarkan pada harga pasar saham
tetapi harga yang digunakan adalah harga rata-rata selama beberapa
waktu dan bukan harga pada tanggal tertentu.
b. Intervensi Pemegang Saham Langsung
Beberapa tahun lalu, sebagian besar saham dimiliki oleh perorangan,
namun saat ini mayoritas saham dimiliki oleh intervensi institusi seperti
perusahaan asuransi, dana pensiun, dana lindung nilai, dan reksa dana.
Kelompok ekuitas swasta pun siap dan mampu mengambil alih
perusahaan yang berkinerja rendah. Lembaga-lembaga keuangan ini
memiliki kuasa untuk memengaruhi operasi perusahaan. Sedemikian
pentingnya mereka sehingga mereka memiliki akses terhadap manajer
dan dapat memberikan saran tentang bagaimana bisnis dijalankan.
c.Respon Manajer
Jika saham suatu perusahaan dinilai terlalu rendah, seorang corporate
11
raider akan melihatnya sebagai suatu kesempatan dan akan berusaha
mendapatkan perusahaan melalui pengambilalihan secara paksa. Jika
pengambilalihan ini berhasil, eksekutif perusahaan target kemungkinan
besar akan diberhentikan. Situasi ini memberikan insentif yang kuat bagi
manajer untuk mengambil tindakan yang akan memaksimalkan harga
sahamnya.
12
- Sebagian besar manajemen memahami bahwa memaksimalkan nilai
pemegang saham itu tidak berati bahwa mereka tidak mementingkan
kepentingan masyarakat secara luas. Apabila ana hanya berfokus pada
penciptaan nilai pemegang saham, tetapi perusahaan tidak ramah terhadap
komunitas lokal, dan tidak mempedulikan dampak dari perusahaan
terhadap lingkungan. Oleh karena itu jelas ketika mengambil langkah
dalam memaksimalkan nilai pemegang saham, manajer juga harus
memperhatikan batasan-batasan yang diciptakan oleh lingkungan. Dari
prespektif yang lebih luas, perusahaan memiliki sejumlah departemen,
salah satunya adalah departemen keuangan, yang tugas utamanya adalah
mengevaluasi keputusan yang diajukan serta menilai dampaknya terhadap
harga saham dan kekayaan pemegang saham.
H. ETIKA BISNIS
Etika bisnis itu dapat dianggap sebagai sikap dan tingkah laku suatu perusahaan
terhadap karyawan, pelanggan, masyarakat dan pemegang saham. Komitmen
suatu perusahaan terhadap etika usaha dapat diukur melalui kecenderungan
karyawannya, mulai dari tingkat atas hingga terbawah, untuk mematuhi hukum,
peraturan, dan standar modal yang berhubungan dengan keselamatan atau mutu
produk, praktik ketenagakerjaan yang adil, praktik pemasaran dan penjualan yang
adil, penggunaan informasi yang bersifat rahasia untuk keuntungan pribadi,
keterlibatan masyarakat, dan penggunaan pembayaran ilegal untuk mendapatkan
usaha.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
14
Daftar Pustaka
15