Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

MANAJEMEN KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN

Dosen Pengampu : Budiastuti Fatkar,SE., MM.

Disusun Oleh :

Nama : Nining Maryani

NIM : 2206010074

Kelas : 1B

Prodi : Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF

TANGERANG

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah Ta’ala atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “MANAJEMEN KEUANGAN
DALAM PERUSAHAAN” dapat saya selesaikan dengan baik.Penulis berharap makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang sebuah
manajemen keuangan dalam perusahaan.Begitu pula atas limpahan kesehatan dan
kesempatan yang Allah SWT karuniai sehingga makalah ini dapat disusun melalui
beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.

Harapan penulis, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.Tuhan
Yang Maha Sempurna,karena itu penulis memohon kritik dan saran yang membangun
bagi perbaikan makalah penulis selanjutnya.

Demikian makalah ini saya buat,apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,atau


pun adanya ketidaksesuaian materi yang saya angkat pada makalah ini,penulis mohon
maaf. Penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat
karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Tangerang, 19 Jun

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................3
2.1. Definisi Manajemen Keuangan.........................................................................3
2.1.1 Definisi Manajemen Keuangan Secara Umum.......................................3
2.1.2 Definisi Manajemen Keuangan Menurut Para Ahli................................3

2.2 Tujuan Manajemen Keuangan Dalam Perusahaan............................................4

2.3 Ruang Lingkup Manajemen Keuangan.............................................................5

2.4 Prinsip Manajemen Keuangan...........................................................................6

2.5 Fungsi Manajemen Keuangan............................................................................7

BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................11


3.1 Bagaimana Definisi Manajemen Keuangan dalam Suatu Perusahaan................
3.2 Kebijakan dalam Manajemen Keuangan Suatu Perusahaan................................
3.3 Memanajemen keuangan perusahaan yang baik untuk meningkatkan nilai
perusahaan..................................................................................................................
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN...............................................................................15
4.1 Simpulan..........................................................................................................15
4.2 Saran................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman yang semakin maju ini, manajer keuangan memegang peranan yang sangat
penting. Seiring pertumbuhannya, tugas manajer keuangan melampaui pencatatan, pelaporan,
pengendalian posisi kas, pembayaran tagihan, dan pencarian dana. Namun, manajer
keuangan juga harus mampu menginvestasikan dana, mengelola bauran sumber pendanaan
yang optimal, dan mendistribusikan keuntungan (distribusi dividen) untuk meningkatkan
nilai perusahaan.

Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal untuk memenuhi kebutuhan


operasional sehari-hari dan pengembangan perusahaan. Kebutuhan dana tersebut berupa
modal kerja atau untuk pembelian aktiva tetap maupun tidak tetap. Untuk memenuhi
kebutuhan pendanaan tersebut, perusahaan harus dapat menemukan sumber pendanaan yang
merupakan biaya terendah namun memiliki peluang untuk memperoleh keuntungan yang
besar, yang keduanya harus berada dalam jangkauan manajer keuangan.

Setiap bisnis membutuhkan dana awal, serta biaya yang terkait dengan menjalankan
perusahaan. Ini termasuk gaji karyawan, sewa dan utilitas, di antara biaya lainnya. Selain
memproduksi barang dan jasa, beberapa perusahaan juga dapat menyediakan jasa keuangan.
Dengan meningkatkan nilai saham perusahaan mereka, para pemegang saham ditingkatkan
kesejahteraannya. Ini dapat dicapai melalui strategi yang dibuat dengan ahli yang sulit ditiru
oleh perusahaan lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana definisi manajemen keuangan dalam suatu perusahaan?

2. Apa saja kebijakan yang perlu diketahui dalam manajemen keuangan suatu
perusahaan?

3. Bagaimana cara memanajemen keuangan suatu perusahaan sehingga dapat


meningkatkan nilai perusahaan tersebut?
1.3 Tujuan

1. Memberikan pemahaman tentang apa itu manajemen keuangan

2. Untuk menjelaskan cara memanajemen keuangan dalam suatu perusahaan sehingga


dapat menghindari resiko-resiko yang dapat terjadi jika pengelolaan keuangan tidak
dilakukan dengan baik

3. Untuk menjelaskan kepada pembaca apa saja dan bagaimana kebijakan dalam
manajemen keuangan dalam suatu perusahaan
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Manajemen Keuangan

2.1.1 Definisi Manajemen Keuangan Secara Umum

Secara umum manajemen keuangan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan


pengelolaan dan penyimpanan dana. Selain itu, perencanaan pendanaan dan pengendalian
aset juga terlibat. Pengelolaan keuangan memang harus direncanakan agar tidak terjadi
masalah di kemudian hari.

Manajemen keuangan merupakan kegiatan yang vital dan sangat penting dalam
setiap organisasi. Manajemen keuangan adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian dan pemantauan sumber daya keuangan untuk mencapai tujuan dan target
perusahaan. Manajemen ini merupakan cara yang ideal dan efisien untuk mengontrol
aktivitas keuangan. Penggunaan dan pengelolaan keuangan misalnya, penggunaan dana
meliputi pembayaran, risiko, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan uang.

Manajemen keuangan pada dasarnya adalah segala sesuatu yang dimulai dengan
perencanaan, pengelolaan, penyimpanan dan pengendalian aset dan dana perusahaan.
Semua kegiatan harus dilakukan dengan kehati-hatian, ketelitian dan kehati-hatian guna
mengurangi risiko yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, pelaku bisnis membutuhkan
perangkat pendamping yang mumpuni, seperti aplikasi pembukuan dan aplikasi laporan
keuangan.

2.1.2 Definisi Manajemen Keuangan Menurut Para Ahli

1. Prawironegoro (2011:101)

manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen


perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah-murahnya dan
menggunakan secara efektif, efisien, dan seproduktif mungkin untuk
menghasilkan laba

2. Sudana (2011:1)

mendefinisikan manajemen keuangan sebagai salah satu bidang


manajemen fungsional yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan
dalam pengambilan keputusan investasi jangka panjang hingga
pengelolaan modal kerja perusahaan dalam investasi maupun
pendanaan jangka pendek.

3. Sonny,S (2003)

mendefinisikan manajemen keuangan sebagai aktivitas suatu


organinasi, perusahaan, atau lembaga dalam mengelola dana.
Manajemen dana ini dapat berarti bertujuan untuk memperoleh,
menggunakan, serta mengelola aset untuk mencapai tujuan usaha.

4. Depdiknas (2003)

menjelaskan bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan


pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,
perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan.

5. Pinches (1996:6

mendefinisikan manajemen keuangan sebagai penggunaan uang


yang berhubungan dengan harga – harga di pasar ekonomi eksternal
untuk kegiatan akuisisi, manajemen, dan pembiayaan terhadap sumber
daya perusahaan.

6. Liefman

mendefinisikan bahwa manajemen keuangan adalah suatu usaha


untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapatkan
atau memperoleh aktiva.

7. Bambang Riyanto

mendefinisikan bahwa manajemen keuangan adalah seluruh


aktivitas usaha dalam mendapatkan pendaan dengan biaya seminimal
mungkin dengan syarat yang paling menguntungkan dan
menggunakan dana tersebut se-efisien mungkin.

8. Menurut Emery et al

pengertian manajemen keuangan merupakan suatu bidang


keuangan yang mengambil keputusan dan mengelola sumberdaya
secara efektif untuk menciptakan dan mempertahankan nilai dengan
cara menerapkan prinsip-prinsip keuangan.
Dari keseluruhan pengertian manajemen keuangan menurut para ahli
tersebut,Manajemen Keuangan itu berkaitan dengan 3M berikut:

1. Mengantisipasi kebutuhan keuangan.
2. Memperoleh sumber daya keuangan.
3. Mengalokasikan dana dalam bisnis.

Melalui prakiraan kebutuhan keuangan, manajemen keuangan dapat


memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk berinvestasi pada aset tetap dan aset lancar
untuk aset jangka panjang dan jangka pendek, dan alokasi dana juga harus seefisien
mungkin. Artinya manajer keuangan harus dapat mengalokasikan dana melalui rencana
aset yang optimal untuk memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan.

2.2 Tujuan Manajemen Keuangan Dalam Perusahaan

Berikut beberapa tujuan manajemen keuangan yaitu:

1. Memaksimalkan Keuntungan

Jika bisnis dikelola dengan baik dan ditangani oleh manajer keuangan
yang tepat,itu akan menghasilkan keuntungan maksimal. Tugas seorang manajer
keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai dan keuntungan dari suatu aset.
Namun, keuntungan ini tidak dijamin oleh manajer keuangan dalam jangka
panjang. Hal ini karena bisnis sebenarnya bergerak secara fluktuatif. Perusahaan
masih dapat memperoleh keuntungan sebesar-besarnya jika manajer keuangan
dapat mengambil keputusan dan memanfaatkan dana perusahaan dengan baik.

2. Menjaga arus kas

Perusahaan yang tidak menyusun laporan arus kas banyak diantaranya


merupakan perusahaan yang gagal, padahal jika suatu perusahaan telah menyusun
laporan arus kas,sangat berguna untuk mengetahui berapa biaya output dan biaya
input.Jika seorang manager perusahaannya baik,sudah pasti hal ini sudah di
pikirkan jadi tidak perlu khawatir terhadap tanggungan yang
dibayarnya(Anitasari,2017).

Tujuan dari arus kas adalah untuk menutupi kebutuhan sehari-hari


perusahaan.Seperti pembelian bahan baku,pembayaran gaji karyawan,pembayaran
sewa,dll.Manajemen keuangan yang baik mempertahankan arus kas yang stabil
yang meningkatkan tingkat keberhasilan perusahaan,dan manajer keuangan harus
mampu membuat keputusan yang tepat tentang pengeluaran,pembiayaan,dan
leasing.Hal ini memungkinkan untuk operasi yang seimbang dari biaya yang
dikeluarkan dan diperoleh dari leasing.

3. Mempersiapkan struktur modal

Jika sebuah perusahaan ingin mendapatkan uangnya kembali,ia perlu


mengelola keuangannya.Perusahaan tidak dapat menyiapkan dana yang diterima
perusahaan baik dari sumber internal maupun eksternal jika tidak diperhatikan
dengan baik.Ada beberapa cara lain agar perusahaan dapat memperoleh tambahan
dana, seperti:

1. Publikasi saham dan surat hutang

2. Utang yang akan diambil dari bank danlembaga keuangan

3. Deposito masyarakat akan diambilseperti dalam bentuk obligasi.

4. Pemanfaatan uang yang optimal

Setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.Agar uang


perusahaan digunakan dengan baik, mengatur keuangan perusahaan, membuat
daftar belanja yang sangat dibutuhkan, dan mengkonsumsi sesuai urutan prioritas
belanja. Jika keuangan digunakan secara tidak benar dan terdapat kesalahan
tertentu, maka dapat membahayakan perusahaan. Manajer keuangan harus mampu
mengelola keuangan dengan baik untuk hasil yang maksimal.

5. Memaksimalkan Kekayaan
Fungsi yang dilaksanakan suatu perusahaan secara maksimal maka akan
mendapatkan keuntungan yang besar.Pencatatan perlu dicatat dengan baik agar
tidak terjadi keraguan.Apabila perusahaan mampu mengatur kas perusahaan yang
disimpan maka perusahaan akan kecil kemungkinan untuk terjadi kebangkrutan.

Tujuan manajemen keuangan menurut pendapat ahli :

Fahmi (2015:4) berpendapat bahwa ada 3 (tiga) tujuan manajemen


keuangan yaitu :

1. Memaksimumkan nilai perusahaan

Tujuan dari manajemen keuangan adalah untuk memaksimumkan


kemakmuran pemegang saham atau perusahaan, bukan untuk
memaksimumkan keuntungan.Makna maksimumkan keuntungan adalah
mengabaikan tanggung jawab sosial, mengabaikan risiko, dan berorientasi
jangka pendek.Arti kemakmuran pemegang saham atau memaksimumkan
nilai perusahaan adalah sebagai berikut:

 Memaksimalkan nilai sekarang dari semua keuntungan


masa depan yang akan diperoleh dari properti perusahaan.
 Lebih menekankan pada lalu lintas, bukan hanya laba
bersih dalam arti akuntansi.

Keuntungan memaksimumkan nilai perusahaan atau kemakmuran


pemegang saham secara konseptual jelas dan dapat menjadi pedoman
pengambilan keputusan yang mempertimbangkan faktor risiko.Dalam
mencapai tujuan tersebut,manajemen keuangan harus dapat
menyeimbangkan kepentingan pemilik,kreditur dan pihak lain yang
bersangkutan dengan perusahaan.Memaksimalkan kemakmuran pemegang
saham atau pemilik perusahaan tidak menafikan adanya tujuan sosial atau
kewajiban sosial.

Tanggung jawab sosial merupakan aspek penting dari tujuan


perusahaan, yang berarti:
1) Keberhasilan memaksimalkan nilai perusahaan akan
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap lingkungan sosial secara
keseluruhan.

2) Dampak (impact) dari lingkungan eksternal seperti polusi,


keselamatan kerja, keamanan produk, dll juga diperhitungkan.

3) Kepekaan terhadap faktor eksternal merupakan salah satu syarat


penting bagi suatu perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya.

4) Perusahaan harus dapat memaksimalkan nilai pemegang saham


dalam batasan hukum dan sosial dan bertanggung jawab atas perubahan
lingkungan

2. Menjaga stabilitas finansial dalam keadaan yang selalu


terkendali

Sistem keuangan yang stabil mampu mengalokasikan sumber


pendanaan dan menyerap guncangan yang terjadi untuk mencegah
terganggunya aktivitas sektor riil dan sistem keuangan

3. Memperkecil risiko perusahaan di masa sekarang dan yang


akan datang.

Dari tiga tujuan ini yang paling utama adalah yang pertama, yaitu
memaksimumkan nilai perusahaan. Pemahamanmemaksimumkan nilai
perusahaan adalah bagaimana pihakmanajemen perushaan mampu
memberikan nilai yang maksimumpada saat perusahaan tersebut masuk ke
pasar
2.3 Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan dalam suatu perusahaan memiliki 4 ruang lingkup


yang sangat penting untuk kemajuan perusahaan.

1. Menentukan keputusan investasi

Dalam menentukan keputusan untuk memperoleh suatu investasi atau


pendanaan, manajemen keuangan perlu menilai risiko,menghitung biaya dana
yang diterima oleh perusahaan,dan memperkirakan berapa keuntungan yang akan
diperoleh perusahaan setelah menerima investasi tersebut.

Selain itu, manajemen keuangan juga perlu menghitung anggaran modal


sesuai dengan kebutuhan alokasi modal dan operasional perusahaan, sehingga
investasi tersebut dapat menghasilkan banyak keuntungan di masa depan.
Penganggaran modal juga mencakup kegiatan seperti menghitung aset yang
dimiliki oleh perusahaan.Keputusan utama yang dibuat oleh departemen
manajemen keuangan dalam menentukan keputusan investasi perusahaan akan
menentukan masa depan perusahaan.

2. Keputusan Keuangan Perusahaan (Pendanaan)

Pendanaan adalah cara memperoleh dana yang diperlukan baik sebagai


modal utama maupun dana tambahan untuk pengerjaan proyek, program, atau
portofolio yang dialokasikan demi berjalannya sebuah perusahaan, organisasi,
ataupun proyek.Penentuan keputusan investasi menyangkut dana perusahaan,aset
dan alokasi dana,sedangkan penentuan keputusan keuangan perusahaan adalah
soal lain.Perusahaan menerima investasi yang semakin banyak setiap tahunnya,
membuat manajemen keuangan harus mempertimbangkan cara yang lebih tepat
untuk mengelola keuangan perusahaan.Manajemen keuangan harus merumuskan
cara terbaik untuk mengalokasikan dana dan menciptakan struktur keuangan agar
perusahaan tidak merugi di kemudian hari.Manajemen keuangan juga harus
menyeimbangkan aset dan ekuitas perusahaan agar perusahaan selalu dalam
posisi aman.

Sumber dana yang dimiliki oleh perusahaan meliputi dana dalam dan dana
luar :

1. Sumber Dana dari Dalam

Sumber dana perusahaan berasal dari hasil usaha perusahaan, dan


sumber dana berasal dari dana yang dibentuk dan dihasilkan di dalam
perusahaan itu sendiri, yaitu dana sendiri (laba ditahan, cadangan
perusahaan).

2. Sumber Dana dari Luar

Kebutuhan pendanaan berasal dari sumber selain perusahaan, yang


dapat diambil dari pemilik atau calon pemilik yang nantinya akan
membentuk modal sendiri, atau perusahaan dapat memenuhi kebutuhan
pendanaan dari kreditur, seperti dari bank, lembaga keuangan bukan
bank, atau penerbitan obligasi

3. Keputusan pembagian saham (dividen)

Secara umum Dividen merupakan Pembagian laba untuk pemegang saham


berdasarkan saham yang dimiliki.Manajemen keuangan menetapkan aturan untuk
pembagian dividen perusahaan. Hal ini dilakukan agar pembagian dividen yang
adil dan tidak merugikan perusahaan. Manajemen keuangan adalah pihak yang
menentukan persentase keuntungan yang dapat dibagikan sebagai
deviden.Manajemen keuangan juga harus dapat mempertimbangkan status
keuangan perusahaan di masa depan,seperti peluang investasi apa yang dapat
dilakukan,dan perencanaan keuangan untuk ekspansi dan pengembangan bisnis
agar perusahaan semakin besar.
4. Keputusan modal kerja

Dalam sebuah perusahaan, keputusan modal kerja adalah uang yang


disimpan untuk digunakan perusahaan untuk biaya menjalankan perusahaan. Ini
termasuk aset perusahaan dan kewajiban perusahaan. Setiap aset yang dimiliki
perusahaan, seperti peralatan, mesin, mobil, dan bangunan, harus dipelihara dan
dipertimbangkan serta dipertanggungjawabkan melalui pengelolaan keuangan.
Karena aset-aset tersebut penting bagi perkembangan perusahaan yang
berkelanjutan.

Selain itu, kewajiban perusahaan juga harus ditangani melalui pengelolaan


keuangan. Beberapa contoh kewajiban adalah hutang, tagihan yang harus dibayar
dan pinjaman bank. Manajemen keuangan harus mengurus semuanya agar tidak
menunda pembayaran, yang bisa berakibat fatal bagi perusahaan.

Tugas pengelolaan keuangan perusahaan sangatlah penting, mulai dari


mengamankan dana bagi perusahaan, menjaga agar perusahaan tetap berjalan,
hingga mengelola keuangan perusahaan.Pengelolaan keuangan juga harus tepat
dan akurat agar perusahaan tidak mengalami kerugian yang dapat berujung pada
kebangkrutan.

Oleh karena itu, manajemen keuangan harus secara akurat dan teratur
mempertimbangkan setiap detail transaksi keuangan. Lingkup pengelolaan
keuangan yang baik pasti akan memungkinkan bisnis berkembang dan memiliki
kendali. Salah satu bentuk manajemen yang paling penting dalam bisnis adalah
produksi laporan keuangan.
2.4 Prinsip Dasar Manajemen Keuangan

Perusahaan harus menerapkan tujuh prinsip dasar dalam pengelolaan keuangan


berikut : 

1. Konsistensi

Menggunakan kebijakan khusus periode untuk memfasilitasi perbandingan


dan biaya dengan keuangan terjadwal secara konsisten

Sistem dan kebijakan keuangan organisasi harus tetap konsisten dari


waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak harus beradaptasi
dengan perubahan organisasi.

Pendekatan pengelolaan keuangan yang tidak konsisten menunjukkan


adanya manipulasi dalam pengelolaan keuangan

2. Transparansi

Widyaningsih (2010) mengatakan bahwa transparansi pelaporan keuangan


adalah sebuah perilaku yang memberikan keterbukaan kepada seluruh pihak pihak
yang berkepentingan, seperti masyarakat, pemegang saham, pengusaha,
pemerintah dan seluruh pihak yang berkepentingan.

Transparansi, akurasi, kecepatan dan kelengkapan menjadi hal yang


relevan bagi perusahaan pembiayaan

Perusahaan harus mengungkapkan pekerjaan mereka dan memberikan


informasi kepada pihak yang berkepentingan tentang program dan kegiatan
mereka. Ini termasuk menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap dan
tepat waktu yang mudah diakses oleh manajemen dan penerima manfaat yang
tertarik. Model manajemen keuangan buram berarti ada sesuatu yang tersembunyi

3. Kewajiban (Tanggung Jawab)


Seluruh bagian perusahaan harus memahami keadaan keuangan
perusahaan
4. Kelangsungan hidup
Sarana yang berkaitan dengan keberlangsungan eksistensi perusahaan di
masa depan disebut dengan viabilitas. Perusahaan harus menjaga keseimbangan
antara output dan input untuk memastikan kesehatan keuangan perusahaan di
masa depan.

Untuk menjaga kesehatan keuangan, pengeluaran organisasi dari tingkat


strategis hingga operasional harus diselaraskan atau disesuaikan dengan dana
yang diterima.Viabilitas adalah ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan
keuangan organisasi.Manajer organisasi harus menyiapkan rencana keuangan
yang menggambarkan bagaimana organisasi akan menerapkan strateginya dan
memenuhi kebutuhan keuangan.

5. Integritas

Integritas perusahaan yang baik dan pelaporan keuangan yang


bertanggung jawab akan menghasilkan pelaporan keuangan yang akurat, lengkap
dan dapat dicapai.

Dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya, individu yang terlibat


wajib  memiliki integritas yang baik.Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga
harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan
keuangan.

6. Manajemen
Visi dan misi perusahaan dapat tercapai jika perusahaan memiliki manajer
yang baik dan dapat menggunakan dana perusahaan secara tepat.
Perusahaan harus dapat mengelola dan menggunakan dana yang telah
diperoleh dengan baik dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

7. Standar Akuntansi

Pencatatan keuangan harus mengikuti standar akuntansi internasional atau


setidaknya mengikuti aturan di Indonesia.

Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan perusahaan harus sesuai


dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.Hal ini berarti
setiap akuntan di seluruh dunia dapat sepaham dan mengerti sistem yang
digunakan.
Berikut ini merupakan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di
Indonesia :

1. PSAK-IFRS

PSAK ini merupakan perubahan nama dari SAK dan disusun serta
diterbitkan oleh DSAK di tahun 2012 lalu. Penyusunannya sendiri juga telah
mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh IFRS dengan menyesuaikan dengan
kondisi bisnis yang ada di Indonesia.

PSAK ini sendiri merupakan sebuah standar yang digunakan dalam


pencatatan, penyusunan serta penyajian laporan keuangan. Dengan mengikuti
standar yang telah ditetapkan ini maka semua informasi keuangan akan lebih
mudah untuk dipahami serta relevan untuk semua pengguna laporan keuangan
tersebut.

Jenis Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang satu ini diperuntukan


untuk berbagai perusahaan yang masuk dalam golongan perusahaan publik.
Pemilih IFRS sendiri disebabkan karena adanya penilaian transaksi serta evaluasi
pada laporan keuangan.

Dengan begitu kondisi ekonomi secara nyata dapat tercerminkan dengan


adanya penilaian dan evaluasi ini. Dengan menerapkan IFRS ini sendiri akan ada
beberapa manfaat yang didapatkan seperti :

 Meningkatkan daya banding atas laporan keuangan.


 Mampu memberikan informasi yang berkualitas untuk pasar
modal.
 Meningkatkan kualitas dari laporan keuangan tersebut.

2. SAK-ETAP

Untuk perusahaan yang belum atau tanpa akuntabilitas publik maka proses
penyusunan laporan keuangannya akan memakai SAK-ETAP. Hal ini membuat
perusahaan tersebut harus menggunakan standar khusus dalam pembuatan laporan
keuangannya bila ditujukan untuk penggunaan eksternal perusahaan.
Dengan belum memiliki akuntabilitas publik maka bentuk laporan
keuangannya juga akan lebih sederhana menggunakan standar SAK-ETAP.
Dalam standar ini tidak akan memuat nilai dari aset baik tetap dan tak berwujud,
selain itu laporan laba/rugi yang dibuat juga bersifat komprehensif. Jenis ini juga
menggunakan standar dari IFRS namun telah disederhanakan.

Dengan adanya standar ini akan sangat membantu bagi perusahaan


berskala menengah hingga kecil dalam menyusun laporan keuangannya. Standar
ini akan lebih sederhana sebab siklus akuntansinya cenderung tidak berubah
selama beberapa tahun sehingga menyederhanakan pengaturannya. Meski begitu
SAK-ETAP masih membutuhkan professional judgement dalam proses auditnya.

3. PSAK-Syariah

Berdasarkan namanya saja kita dapat mengetahui bahwa standar yang satu
ini memang disandarkan pada basis syariah. Umumnya badan usaha yang
menggunakan PSAK-Syariah ini adalah berbagai badan usaha yang menggunakan
konsep syariah dalam penyelenggaraan usahanya.

PSAK-Syariah sendiri disusun langsung oleh Dewan Akuntansi Keuangan


Syariah yang didasarkan pada fatwa dari MUI atau Majelis Ulama Indonesia.
Sebenarnya dalam penyusunannya sendiri, jenis standar ini masih menggunakan
model SAK yang digunakan secara umum dengan terdapat penyesuaian dalam
beberapa hal yang berhubungan dengan transaksi syariah.

Beberapa jenis transaksi syariah yang dimasukkan ke dalam PSAK-


Syariah ini adalah seperti Mudharabah, Istishna, Salam, Murabahah dan Ijarah.
Berbagai jenis transaksi tersebut tidak terdapat dalam transaksi secara umum
sehingga harus menggunakan standar ini. Hingga kini standar ini juga masih terus
dikembangkan seiring berkembangnya badan usaha syariah di Indonesia.

4. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Dilihat dari namanya saja kita dapat mengetahui bahwa SAP ini digunakan
untuk berbagai instansi pemerintah dalam penyusunan laporan keuangannya.
Berbagai instansi mulai dari pemerintah pusat hingga daerah semuanya memakai
SAP dalam penyusunan laporan keuangannya. Jenis SAK yang terakhir yang
berlaku di Indonesia ini diterbitkan berdasarkan Peraturan Pemerintah dimana
regulasinya diatur oleh KSAP atau Komite Standar Akuntansi Pemerintahan.

Standar ini sendiri diterbitkan karena memang penyusunan laporan


keuangan instansi pemerintah harus dibedakan dengan perusahaan umum. Sebab
sifat laporan keuangan instansi pemerintah yang tertutup sehingga publikasinya
tidak dapat diketahui secara luas. Meski begitu dalam penyusunan laporan
keuangannya tetap wajib untuk menjamin pengelolaan yang transparan dari
keuangan negara.

Penyusunan laporan keuangan menggunakan Standar Akuntansi


Pemerintahan ini mempunyai beberapa jenis laporan yang disebut dengan laporan
keuangan pokok seperti Neraca, laporan arus kas, laporan realisasi anggaran dan
catatan atas laporan keuangan.

Karena berhubungan dengan pajak dari masyarakat sehingga keuangan


negara bersifat sangat sensitif, meski begitu SAP ini juga tetap menuntut akan
transparansi dalam penggunaan keuangan negara. Dengan begitu akan tercipta
instansi pemerintah yang bersih dan baik guna mendukung pemerintahannya.

2.5 Fungsi Manajemen Keuangan

Menurut Suad Husnan (2012:3) Fungsi utama Manajemen Keuangan ada 4, yaitu :

1. Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis, dan


pengendalian kegiatan keuangan. Dengan demikian, dalam perusahaan, kegiatan
tersebut tidak terbatas pada “Bagian Keuangan”.

2. Manajer keuangan perlu memperoleh dana dari pasar keuangan atau financial
market.dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan pada berbagai aktivitas
peruahaan, untuk mendanai kegiatan perusahaan. Kalau kegiatan memperoleh dana
berarti perusahaan menerbitkan aktiva finansial, maka kegiatan menanamkan dana
membuat perusahaanmemiliki aktiva riil.

3. Dari kegiatan menanamkan dana (disebut investasi), perusahaan mengharapkan


untuk memperoleh hasil yang lebih besar dari pengorbanannya. Dengan kata lain,
diharapkan diperoleh “laba”. Laba yang 10 diperoleh perlu diputuskan untuk
dikembalikan ke pemilik dana (pasar keuangan), atau diinvestasikan kembali ke
perusahaan.

4. Dengan demikian “manajer keuangan” perlu mangambil keputusan tentang


penggunaan dana (disebut sebagai keputusan investasi), memperoleh dana (disebut
sebagai keputusan pendanaan), pembagian laba (disebut sebagai kebijakan dividen).

Berdasarkan dari beberapa sumber,ada beberapa fungsi manajemen keuangan


yang harus manajer keuangan lakukan, yaitu:

1. Rencana atau rencana keuangan, termasuk arus kas dan laba rugi Seorang
manajer keuangan harus menentukan tujuan penggunaan dana, menentukan jumlah
dana yang akan digunakan oleh perusahaan atau bisnis dan sumber dana untuk
memprediksi jumlah keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.

2. Merencanakan alokasi anggaran secara efektif melalui pemaksimalan


modal Salah satu fungsi manajemen keuangan adalah mengalokasikan dana untuk
biaya modal, pemeliharaan, upah karyawan, penjualan, investasi, dll.

3. Mengontrol keuangan dengan mengevaluasi dan meningkatkan keuangan


dan sistem Tentu saja tujuan dari fitur ini adalah untuk menjaga agar semuanya
berjalan sesuai rencana semula, dan jika ada yang tidak berjalan sesuai rencana,
perusahaan tetap dapat mengontrolnya sehingga tidak merugikan perusahaan atau
bisnis.

4. Memeriksa keuangan juga merupakan salah satu fungsi dari manajemen


keuangan Tujuan audit internal adalah untuk memastikan bahwa dana digunakan
secara tepat dan tanpa penyimpangan. Kegiatan audit keuangan meliputi
menganalisis, mengevaluasi, meninjau dan mengevaluasi kinerja setiap departemen
yang terkait dengan perusahaan. Audit keuangan tersebut tentunya harus sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku.

5. Setelah audit keuangan, manajer keuangan akan menyiapkan laporan


keuangan Isi laporan keuangan, yaitu laporan informasi tentang posisi keuangan
suatu perusahaan, untuk analisis keuangan dari proses yang sedang berlangsung.
Fungsi manajemen keuangan dari pendapat lain

1. Rencana keuangan adalah rencana untuk membuat pendapatan dan pengeluaran


dan kegiatan lain dalam jangka waktu tertentu.
2. Penganggaran adalah Tindakan Perencanaan keuangan dengan detail
pengeluaran dan pemasukan.
3. Manajemen keuangan, yaitu memaksimalkan penggunaan dana perusahaan
Pendanaan tersedia dalam berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan yaitu mencari dan Memanfaatkan sumber dana yang ada
untuk kegiatan operasional perusahaan.
5. Penyimpanan keuangan,yaitu pengumpulan dana perusahaan dan penyimpanan
dana Itu aman.
6. Pengendalian keuangan,yaitu mengevaluasi dan Memperbaiki sistem keuangan
dan keuangan perusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan,yaitu audit internal keuangan perusahaan yang ada
untuk menghindari terjadinya penyimpangan
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Bagaimana Definisi Manajemen Keuangan dalam Suatu Perusahaan

Pada dasarnya manajemen keuangan adalah suatu kegiatan yang


didalamnya melibatkan suatu perencanaan, penganggaran dana, pemeriksaan,
pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh
suatu organisasi atau suatu perusahaan.

Dalam suatu perusahaan, adanya manajemen keuangan sangatlah penting.


Karena manajemen keuangan mengatur aktivitas atau kegiatan perusahaan yang
berhubungan dengan cara memperoleh pendanaan untuk modal kerja perusahaan,
setelah itu penggunaan dan pengalokasian dana tersebut, serta mengelola aset
yang dimiliki oleh perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara
maksimal.

Oleh karena itu, seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus
mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib
dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai
tujuan perusahaan. selain itu, Unsur manajemen keuangan juga harus diketahui
oleh seorang manajer. Misalkan saja seorang manajer keuangan tidak mengetahui
apa-apa saja yang menjadi unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul
kesulitan dalam menjalankan suatu perusahaan tersebut

3.2 Kebijakan dalam Manajemen Keuangan Suatu Perusahaan

Dalam pelaksanaan suatu perusahaan diberlakukan beberapa


kebijakan,yaitu kebijakan Investasi,Kebijakan Pendanaan,dan Kebijakan Dividen.

1. Kebijakan Investasi

Investasi merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu


perusahaan ke dalam suatu asset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan
dimasa yang akan datang. Kebijakan investasi yang dilakukan suatu perusahaan
akan menentukan apakah suatu perusahaan layak melakukan investasi atau tidak.

Untuk menentukan layak atau tidak layak suatu perusahaan mengambil


keputusan investasi yang perlu diperhatikan adalah aliran kas.Kebijakan
investasi yang dilakukan oleh perusahaan sangat penting artinya bagi
kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan. Hal ini karena kebijakan
investasi menyangkut dana yang akan digunakan untuk investasi,jenis
investasi yang akan dilakukan diharapkan memperoleh penerimaan-
penerimaan yang dihasilkan dari investasi tersebut yang dapat menutup biaya-
biaya yang dikeluarkannya. Penerimaan investasi yang akan diterima berasal
dari proyeksi keuntungan atas investasi tersebut (Imunismuh, 2011).

Kebijakan investasi adalah keputusan keuangan (financial decision)


tentang aktiva mana yang harus dibeli perusahaan.Aktiva tersebut berupa
aktiva riil (real assets).Aktiva riil dapat berupa aktiva nyata (tangible assets)
seperti mesin, gedung, perlengkapan, atau berupa aktiva tidak nyata
(intangible assets) seperti paten, hak cipta, merk.

Keputusan investasi dapat dibedakan menjadi dua :

1. Keputusan investasi jangka panjang, yakni yang melibatkan


pembelian aktiva tetap.

2. Keputusan investasi jangka pendek, yang melibatkan investasi


pada aktiva lancar (kas, piutang, persediaan atau disebut juga modal kerja)
guna mendukung operasi perusahaan (Atmaja, 2008).

Perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap dengan


harapan bahwa perusahaan akan memperoleh kembali dana yang
diinvestasikan tersebut. Investasi jangka panjang atau investasi yang
jangka waktu pengembalian dananya lebih dari satu tahun sering disebut
sebagai capital investment, capital budgeting (penganggaran modal).

Capital budgeting mempunyai arti yang sangat besar bagi perusahaan


karena :

1. Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang panjang.
2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil
penjualan di waktu yang akan datang.

3. Pengeluaran dana untuk investasi tersebut biasanya meliputi jumlah


yang besar.

4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal


mempunyai akibat yang panjang dan berat.

Investasi yang termasuk capital budgeting meliputi investasi penggantian


aktiva tetap, investasi penambahan kapasitas, investasi penambahan jenis produk
baru, dan sebagainya. Informasi yang diperlukan untuk capital budgeting adalah
alternatif kesempatan investasi, estimasi aliran kas, arus kas, pemilihan proyek-
proyek, monitoring dan penilaian terus menerus apabila investasi telah
dilaksanakan.

Keputusan investasi menyangkut tentang keputusan alokasi dana baik


dana yang berasal dari dalam prusahaan maupun dana yang berasal dari luar
perusahaan pada berbagai bentuk investasi.Dengan kata lain investasi macam apa
yang paling baik untuk perusahaan (Sartono,2001).

Kebijakan investasi merupakan kebijakan terpenting dari dua kebijakan


lain dalam manajemen keuangan, yaitu kebijakan pendanaan dan kebijakan
dividen. Investasi modal sebagai aspek utama kebijakan manajemen keuangan
karena investasi adalah bentuk alokasi modal yang realisasinya harus
menghasilkan manfaat atau keuntungan di masa yang akan datang.

Disisi lain manfaat investasi di masa yang akan datang diliputi oleh
ketidakpastian, yang dalam konsep manajemen keuangan disebut risiko investasi.
Sebagai konsekuensi, dalam melakukan investasi harus melalui proses evaluasi
secara cermat mengenai prediksi tingkat keuntungan dan risiko (Harmono, 2009).

Price Earning Ratio (PER) dapat dipergunakan sebagai indikator tingkat


pertumbuhan yang diharapkan. Semakin tinggi PER semakin besar present value
growth opportunities perusahaan. Dalam penggunaan PER biasanya para praktisi
akan menentukan apakah lebih optimistik atau pesimistik terhadap prospek
perusahaan maka akan membeli saham dan sebaliknya. PER yaitu rasio antara
harga saham per lembar dengan earning per share (EPS) (Purwidianti, 2009)
2. Kebijakan Pendanaan

Kebijakan pendanaan perusahaan menyangkut keputusan tentang bentuk


dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan. Secara
umum, dana dapat diperoleh dari luar perusahaan (external financing) maupun
dari dalam perusahaan (internal financing). Keputusan tentang external financing
sering disebut sebagai keputusan pendanaan.Sedangkan internal financing
menyangkut kebijakan dividen.

Pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab dalam masalah keputusan


pendanaan adalah:

(1) Berapa banyak hutang dan modal sendiri yang akan dipergunakan.
(2) Bagaimana tipe hutang dan modal sendiri yang akan dipergunakan.
(3) Kapan akan menghimpun dana dalam bentuk hutang atau modal sendiri.

Keputusan pendanaan yang memberikan NPV (Net Present Value) positif


akan meningkatkan nilai perusahaan maka tujuan keputusan pendanaan yaitu
memperoleh NPV yang positif. Tetapi dalam keputusan pendanaan untuk
memperoleh NPV positif lebih sulit dibandingkan dengan keputusan investasi.
Hal ini disebabkan karena keputusan investasi yang dilakukan pada sektor rill
dilakukan pada pasar yang tidak sempurna, informasi tidak lengkap dan/ sangat
mahal, kadang-kadang juga dijumpai adanya hambatan untuk masuk (barrier to
entry) untuk sektor tersebut, sehingga terbuka peluang untuk memperoleh NPV
yang positif.

Dalam bahasa ekonomi,tercipta peluang untuk memperoleh economic


profit,yaitu keuntungan di atas keuntungan yang wajar,sesuai dengan biaya
modalnya.Keputusan pendanaan, sebaliknya dilakukan dalam pasar modal yang
umumya sangat kompetitif, informasi terbuka luas bagi semua pemodal, dan
pemodal individual tidak bisa mempengaruhi harga.Pasar yang seperti ini disebut
sebagai pasar modal yang efisien. Dalam keadaan seperti ini, transaksi jual beli
sekuritas akan cenderung menghasilkan NPV tidak positif (Brealey and Myers,
1991 dalam Husnan, 2009).
Dalam kebijakan pendanaan ada suatu trade-off antara peningkatan
Earning Per Share (EPS) yang merupakan tujuan dan harapan pemegang saham
dengan adanya jaminan yang memadai dari dana-dana yang diinvestasikan oleh
pihak kreditur di sisi lain, artinya dari sisi struktur modal yang dimiliki oleh
perusahaan.

3. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen berpengaruh terhadap aliran dana, struktur finansial,


likuiditas perusahaan dan perilaku investor. Dengan demikian kebijakan dividen
merupakan salah satu kebijakanan penting dalam kaitannya dengan usaha
memaksimumkan nilai perusahaan dipengaruhi oleh kebijakan investasi, struktur
modal (keputusan pemenuhan kebutuhan dana) dan kebijakan dividen itu sendiri.

Ketiga kebijakan tersebut saling interaksi satu sama lain, karena kebijakan
investasi dipengaruhi oleh besar kecilnya laba yang ditahan.Kebijakan dividen
dipengaruhi oleh berbagai pertimbangan seperti likuiditas,prospek
pendapatan,pajak,kondisi lingkungan ekonomi,preferensi pemegang saham dan
kesempatan investasi yang ada (Sartono, 2001).

Kebijakan dividen adalah presentase laba yang dibayarkan kepada para


pemegang saham dalam bentuk dividen tunai, penjagaan stabilitas dividen dari
waktu ke waktu, pembagian dividen saham, dan pembelian kembali saham. Rasio
pembayaran dividen (dividend pay out ratio), ikut menentukan besarnya laba yang
ditahan perusahaan harus dievaluasi dalam kerangka tujuan pemaksimalan
kekayaan pemegang saham.

Jika marginal return para investor tidak berada pada kondisi indifferent
antara dividen sekarang dengan capital gains, kondisi ini dapat digunakan untuk
menentukan kebijakan dividend out ratio (DPR) optimal yang dapat
memaksimalkan kekayaan para pemegang saham. Nilai dividen para investor
harus seimbang dengan opportunity cost atas hilangnya laba yang ditahan sebagai
sumber pendanaan perusahaan. Oleh karena itu, kebijakan dividen harus dianalisis
dengan menghubungkan kebijakan pendanaan.
Perusahaan mengumumkan tanggal pembayaran dividen dan besarnya
dividen per lembar saham.Pemindahbukuan atau pengalihan hak atas saham
ditutup pada saat pembayaran dividen. Jika pemindahan hak dilakukan sebelum
pembayaran dividen maka pemegang yang baru yang akan menerima pembayaran
dividen. Perusahaaan mengirimkan cek kepada pemegang saham pada tanggal
pembayaran.

Dividen harus dibayarkan dari laba ditahan saat ini atau periode yang
lalu.Selain itu dividen tidak dapat dibayarkan dari modal saham.Pembayaran
dividen tidak dapat dilakukan apabila perusahaan dalam keadaan insolvency.

Pada umumnya perusahaan akan menaikkan dividen hingga suatu


tingkatan dimana mereka yakin dapat mempertahankannya dividen masa
mendatang. Artinya jika terjadi kondisi terburuk sekalipun perusahaan masih
dapat mempertahankan pembayaran dividennya.

Pada praktiknya, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi manajemen


dalam menentukan kebijakan dividen, antara lain:

1. Perjanjian hutang
Pada umumnya perjanjian hutang antara perusahaan dengan
kreditor membatasi pembayaran dividen.Misalnya, dividen hanya dapat
diberikan jika kewajiban hutang telah dipenuhi perusahaan dan atau rasio-
rasio keuangan menunjukkan bank dalam kondisi sehat.

2. Pembatasan dari saham preferen


Tidak ada pembayaran dividen untuk saham biasa jika dividen
saham preferen belum dibayar.

3. Tersedianya kas
Dividen berupa uang tunai (cash dividend) hanya dapat dibayar jika
tersedianya uang tunai yang cukup.Jika likuiditas baik, perusahaan dapat
membayar dividen.
4. Pengendalian
Jika manajemen ingin mempertahankan kontrol terhadap
perusahaan, ia cenderung untuk segan menjual saham baru sehingga lebih
suka menahan laba guna memenuhi kebutuhan dana/baru. Akibatnya
dividen yang dibayarkan menjadi kecil.Faktor ini menjadi penting pada
perusahaan yang relatif kecil.

5. Kebutuhan dana untuk investasi


Perusahaan yang berkembang selalu membutuhkan dana baru untuk
diinvestasikan pada proyek-proyek yang menguntungkan. Sumber dana
baru yang merupakan modal sendiri (equity) dapat berupa penjualan
saham baru dan laba ditahan. Manajemen cenderung memanfaatkan laba
ditahan karena penjualan saham baru menimbulkan biaya peluncuran
saham (flotation cost). Oleh karena itu semakin besar kebutuhan dana
investasi, semakin kecil Dividend Payout Ratio (DPR).

6. Fluktuasi laba
Jika laba perusahaan dapat membagikan dividen yang relatif besar
tanpa takut harus menurunkan dividen jika laba tiba-tiba
merosot.Sebaliknya jika laba perusahaan berfluktuasi, dividen sebaiknya
kecil agar kestabilannya terjaga.Selain itu, perusahaan dengan laba yang
berfluktuasi sebaiknya tidak banyak menggunakan hutang guna
mengurangi risiko kebangkrutan.Konsekuensinya laba ditahan menjadi
besar dan dividen mengecil.

3.3 Memanajemen keuangan perusahaan yang baik untuk meningkatkan nilai


Perusahaan

Suatu perusahaan mempunyai tujuan untuk memakmurkan pemiliknya


dalam hal ini para pemegang saham dengan cara meningkatkan nilai perusahaan.
Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan,
karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan
kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan.Nilai
perusahaan tercermin dari harga saham perusahaan. Semakin tinggi harga saham
perusahaan maka akan semakin tinggi juga nilai perusahaan.

Untuk meningkatkan nilai perusahaan,salah satunya dipengaruhi oleh


manajemen keuangan yang baik.Untuk itu,diperlukan kebijakan kebijakan
manajemen keuangan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,yaitu kebijakan
investasi,kebijakan pendanaan,dan kebijakan dividen.

Selain itu,jika tujuan perusahaan dilaksanakan dengan baik,maka


keuangan perusahan sudah berjalan dengan baik.yang mana tujuannya adalah sbb:

1. Memaksimalkan Keuntungan

Jika bisnis dikelola dengan baik dan ditangani oleh manajer keuangan
yang tepat,itu akan menghasilkan keuntungan maksimal.

2. Menjaga arus kas

Manajemen keuangan yang baik mempertahankan arus kas yang stabil


yang meningkatkan tingkat keberhasilan perusahaan,dan manajer keuangan harus
mampu membuat keputusan yang tepat tentang pengeluaran,pembiayaan,dan
leasing.Hal ini memungkinkan untuk operasi yang seimbang dari biaya yang
dikeluarkan dan diperoleh dari leasing.

3. Mempersiapkan struktur modal

Jika sebuah perusahaan ingin mendapatkan uangnya kembali,ia perlu


mengelola keuangannya

4. Pemanfaatan uang yang optimal

Manajer keuangan harus mampu mengelola keuangan dengan baik untuk


hasil yang maksimal.

5. Memaksimalkan Kekayaan

Fungsi yang dilaksanakan suatu perusahaan secara maksimal maka akan


mendapatkan keuntungan yang besar
3 Hal Penting Manajemen Keuangan Perusahaan

1. Transparansi 

Perusahaan harus memiliki prinsip keterbukaan terhadap aktivitas


keuangan perusahaan. Profesional di bagian keuangan sebuah perusahaan wajib
menyediakan informasi tentang aktivitas keuangan bagi orang yang
berkepentingan, sehingga setiap departemen di perusahaan mendapat gambaran
mengenai hal apa yang harus dilakukan untuk menjaga stabilitas keuangan
perusahaan. 

2. Akuntabilitas 

Akuntabilitas dalam manajemen keuangan merupakan kewajiban hukum


dalam sebuah perusahaan. Dalam hal ini, dapat diketahui darimana dana
diperoleh, untuk apa saja dana digunakan serta bagaimana cara perusahaan
memakai dana tersebut. Pihak-pihak di level manajerial perusahaan harus tahu
bagaimana akuntabilitas keuangan dalam perusahaan.

3. Pengelolaan Keuangan 

Kunci dalam manajemen keuangan perusahaan adalah pengelolaan kas


perusahaan dengan tepat. Perusahaan harus dapat menjamin bahwa dana kas yang
dianggarkan dapat digunakan sesuai dengan tujuan dan rencana keuangan yang
telah dirancangkan sebelumnya.

4. Pengelolaan Pajak 

Selain mengelola arus kas keuangan, penting juga untuk mengelola pajak
perusahaan. Karena pengelolaan pajak merupakan kewajiban yang harus
dilakukan oleh setiap wajib pajak badan. Pengelolaan pajak dapat didefinisikan
sebagai upaya menyeluruh yang dilakukan oleh wajib pajak agar setiap hal yang
berkaitan dengan perpajakan dapat dikelola dengan efektif, efisien, dan
ekonomis. 

Pengelolaan pajak berfungsi untuk mengoptimalkan beban pajak


perusahaan, artinya mengatur sehingga pajak yang dibayarkan tidak lebih dari
jumlah yang seharusnya. 
Jika semua hal di atas dilakukan dengan baik,maka akan berpengaruh juga
dalam peningkatan nilai perusahaan,sesuai dengan tujuan utama sebuah
perusahaan yaitu keuntungan.

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Dalam memanajemen keuangan perusahaan,seorang manajer harus


mampu menginvestasikan dana, mengelola bauran sumber pendanaan yang
optimal, dan mendistribusikan keuntungan (distribusi dividen) untuk
meningkatkan nilai perusahaan.Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan
tersebut, perusahaan harus dapat menemukan sumber pendanaan yang
merupakan biaya terendah namun memiliki peluang untuk memperoleh
keuntungan yang besar, yang keduanya harus berada dalam jangkauan manajer
keuangan.

Manajemen keuangan pada dasarnya adalah segala sesuatu yang dimulai


dengan perencanaan, pengelolaan, penyimpanan dan pengendalian aset dan
dana perusahaan.Melalui prakiraan kebutuhan keuangan, manajemen keuangan
dapat memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk berinvestasi pada aset tetap
dan aset lancar untuk aset jangka panjang dan jangka pendek, dan alokasi dana
juga harus seefisien mungkin.

Setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.Agar uang


perusahaan digunakan dengan baik, mengatur keuangan perusahaan, membuat
daftar belanja yang sangat dibutuhkan, dan mengkonsumsi sesuai urutan
prioritas belanja.Penganggaran modal juga mencakup kegiatan seperti
menghitung aset yang dimiliki oleh perusahaan.Keputusan utama yang dibuat
oleh departemen manajemen keuangan dalam menentukan keputusan investasi
perusahaan akan menentukan masa depan perusahaan.

Pendanaan adalah cara memperoleh dana yang diperlukan baik sebagai


modal utama maupun dana tambahan untuk pengerjaan proyek, program, atau
portofolio yang dialokasikan demi berjalannya sebuah perusahaan, organisasi,
ataupun proyek.Penentuan keputusan investasi menyangkut dana
perusahaan,aset dan alokasi dana,sedangkan penentuan keputusan keuangan
perusahaan adalah soal lain.Perusahaan menerima investasi yang semakin
banyak setiap tahunnya, membuat manajemen keuangan harus
mempertimbangkan cara yang lebih tepat untuk mengelola keuangan
perusahaan.Manajemen keuangan harus merumuskan cara terbaik untuk
mengalokasikan dana dan menciptakan struktur keuangan agar perusahaan tidak
merugi di kemudian hari.Manajemen keuangan juga harus menyeimbangkan
aset dan ekuitas perusahaan agar perusahaan selalu dalam posisi aman.

Sumber dana perusahaan berasal dari hasil usaha perusahaan, dan


sumber dana berasal dari dana yang dibentuk dan dihasilkan di dalam
perusahaan itu sendiri, yaitu dana sendiri (laba ditahan, cadangan perusahaan).

Dalam sebuah perusahaan, keputusan modal kerja adalah uang yang


disimpan untuk digunakan perusahaan untuk biaya menjalankan perusahaan.

Rencana atau rencana keuangan, termasuk arus kas dan laba rugi
Seorang manajer keuangan harus menentukan tujuan penggunaan dana,
menentukan jumlah dana yang akan digunakan oleh perusahaan atau bisnis dan
sumber dana untuk memprediksi jumlah keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan.

Mengontrol keuangan dengan mengevaluasi dan meningkatkan


keuangan dan sistem Tentu saja tujuan dari fitur ini adalah untuk menjaga agar
semuanya berjalan sesuai rencana semula, dan jika ada yang tidak berjalan
sesuai rencana, perusahaan tetap dapat mengontrolnya sehingga tidak
merugikan perusahaan atau bisnis.

Investasi merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu


perusahaan ke dalam suatu asset (aktiva) dengan harapan memperoleh
pendapatan dimasa yang akan datang.Hal ini karena kebijakan investasi
menyangkut dana yang akan digunakan untuk investasi,jenis investasi yang
akan dilakukan diharapkan memperoleh penerimaan-penerimaan yang
dihasilkan dari investasi tersebut yang dapat menutup biaya-biaya yang
dikeluarkannya.

Perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap dengan harapan


bahwa perusahaan akan memperoleh kembali dana yang diinvestasikan
tersebut.Investasi modal sebagai aspek utama kebijakan manajemen keuangan
karena investasi adalah bentuk alokasi modal yang realisasinya harus
menghasilkan manfaat atau keuntungan di masa yang akan datang.

Disisi lain manfaat investasi di masa yang akan datang diliputi oleh
ketidakpastian, yang dalam konsep manajemen keuangan disebut risiko
investasi.Dalam bahasa ekonomi,tercipta peluang untuk memperoleh economic
profit,yaitu keuntungan di atas keuntungan yang wajar,sesuai dengan biaya
modalnya.Keputusan pendanaan, sebaliknya dilakukan dalam pasar modal yang
umumya sangat kompetitif, informasi terbuka luas bagi semua pemodal, dan
pemodal individual tidak bisa mempengaruhi harga.Pasar yang seperti ini
disebut sebagai pasar modal yang efisien.

Dividen harus dibayarkan dari laba ditahan saat ini atau periode yang
lalu.Selain itu dividen tidak dapat dibayarkan dari modal saham.Pembayaran
dividen tidak dapat dilakukan apabila perusahaan dalam keadaan insolvency.

Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu


perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga
memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama
perusahaan.Nilai perusahaan tercermin dari harga saham perusahaan.

Profesional di bagian keuangan sebuah perusahaan wajib menyediakan


informasi tentang aktivitas keuangan bagi orang yang berkepentingan, sehingga
setiap departemen di perusahaan mendapat gambaran mengenai hal apa yang
harus dilakukan untuk menjaga stabilitas keuangan perusahaan.Perusahaan
harus dapat menjamin bahwa dana kas yang dianggarkan dapat digunakan
sesuai dengan tujuan dan rencana keuangan yang telah dirancangkan
sebelumnya.
4.2 Saran

Seperti yang telah kita ketahui,manajemen keuangan mengatur aktivitas


atau kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan cara memperoleh
pendanaan untuk modal kerja perusahaan, setelah itu mrnggunaan dan
mengalokasian dana tersebut, serta mengelola aset yang dimiliki oleh
perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara maksimal.

Oleh karena itu, seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan


harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini
wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam
mencapai tujuan perusahaan.Misalkan saja seorang manajer keuangan tidak
mengetahui apa-apa saja yang menjadi unsur-unsur manajemen keuangan, maka
akan muncul kesulitan dalam menjalankan suatu perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Fitri, Maulida. (2020). Manajemen Keuangan. Dalam Jurnal pengantar manajemen dan
bisnis.

Cahyowati,A. (2018). Pengaruh Kebijakan Dividen, Resiko dan Balikan Saham Terhadap
Nilai Perusahaan pada perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman yang
Terdaftar D Periode Tahun 2011-2016.

Mahatmavidya, Putu Arya. (2021). Mengenal Lebih Jauh Tentang Manajemen Keuangan
: Definisi,Fungsi,dan Cara Mengelolanya.

Anwar, M. (2019). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Kencana.

DR. Dety Mulyanti, M. (2017). Manajemen Keuangan Perusahaan

Karlin, A. (2021, Desember 7). Ruang Lingkup Manajemen Keuangan.

Mulyawan, S. (2015). Manajemen Keuangan. Bandung : Pustaka Setia.

Dr. Agus S. Irfani,MBA. (2020). Manajemen Keuangan Dan Bisnis : Teori dan Aplikasi.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Sutrisno. (2017). Manajemen Keuangan : Teori,Konsep,dan Aplikasi. Yogyakarta :


Ekonisia 2007.

Mulyawan,Setia. (2017). Manajemen Keuangan.

Marince, Y. (2017). Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

Kartawinata, Budi Rustandi,dkk. (2020). Manajemen Keuangan (Sebuah Tinjauan Teori


dan Praktis). Bandung. CV Widina Media Utama.

Anda mungkin juga menyukai