Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MANAJEMEN OPERSIONAL
Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Bisnis

Disusun Oleh :
INZAGHI
EKO

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN
KELAS KARYAWAN A
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi


Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-
Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah manajemen
keuangan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dengan


Kerjasama team untuk mencari bantuan serta refrensi agar
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang manajemen


bisnis tentang manajemen operasional ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................iii
Latar Belakang...........................................................................................................iii
RUMUSAN MASALAH............................................................................................v
TUJUAN.....................................................................................................................v
BAB II.................................................................................................................................1
2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN MENURUT PARA AHLI.........1
2.2 MANAJEMEN PEMBELANJAAN.....................................................................2
2.2.1 PERAN MANAJEMEN PEMBELANJAAN....................................................3
2.2.2 Cara Mengoptimalkan Manajemen Pembelanjaan dalam Bisnis..............4
2.2.3 PERMODALAN ATAU PEMBELANJAAN...................................................6
2.2.4 MANFAAT MODAL.........................................................................................8
2.2.5 KONTINUITAS BISNIS.................................................................................10
BAB III.............................................................................................................................19
PEUNUTUP......................................................................................................................19
KESIMPULAN.........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................19

ii
BAB I

Latar Belakang

Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini, membuat persaingan


semakinketat antar perusahaan yang ada di dunia. Segala upaya dilakukan untuk
menjadi yang terbaik. Manajemen yang baik menjadi kunci kesuksesan dunia
industri saat ini baik itu manajemen produksi, pemasaran, sumber daya manusia
dan keuangan. Manajemen keuangan merupakan satu fungsi manajemen
yang sangat penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan. Manajemen
keuanagan sangat penting untuk seubuah organisai atau sebuah perusahaan
dimana peran manajemen keuangan untuk mengontrol seluruh aspek biaya mulai
dari pengadaan bahan baku, pembelanjaan peralatan , untuk biaya prosduksi
sampai unuk pengiriman barang dan gaji karyawan.
perancanaan kontinuitas bisnis sangat penting untuk direncanakan karena
untuk keberlangsungan perusahaan dalam mengahadapi ancaman dan gangguan
baik itu gangguan internal dan eksternal dan bencana alam.

iii
RUMUSAN MASALAH

1. apa pengertian manajemen keuangan menurut para ahli?


2. apa pengertian manajemen pembelanjaan dan peran manajemen
pembelanjaan dalam manajemen keuangan?
3. Bagaimana cara mengoptimalkan manajemen pembelanjaan ?
4. Apa saja jenis-jenis permodalan?
5. Bagaimana pentingnya kontinuitas bisnis ?

TUJUAN

1. Mengetahui pengertian manajemen keuangan menurut para ahli.


2. Mengetahui pengertian manajemen pembelanjaan dan peran manajemen
pembelanjaan
3. Mengetahui cara pengoptimalam manajemen pembelanjaan
4. Mengetahui jenis-jeunis permodalan
5. Mengetahui pentingnya kontinuitas bisnis

iv
BAB II

2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN MENURUT PARA AHLI

1. Grestenberg
Menurut Grestenberg, manajemen keuangan secara umum bisa
didefinisikan sebagai cara bagaimana sebuah perusahaan memperoleh modal
berupa uang, bagaimana cara mereka menggunakan uang tersebut dan bagaimana
cara mereka mendistribusikannya.

2. Liefman
Liefman menyebut bahwa manajemen keuangan adalah upaya
menyediakan dana dan menyediakan dana yang ada untuk memperoleh aktiva.

3. Erlina S.E
Menurut Erlina S.E, yang dimaksud dengan manajemen keuangan adalah
pengaturan terhadap aspek-aspek keuangan sebuah perusahaan. Aspek-aspek
tersebut mencakup raising fund (mencari dana) dan allocation of fund (mengatur
alokasi penggunaan dana) agar sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan.

4. Bambang Riyanto
Manajemen keuangan merupakan semua aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan yang berkaitan dengan upaya untuk memperoleh uang yang
dibutuhkan dengan biaya serendah mungkin, syarat-syarat yang membawa
keuntungan maksimal serta memanfaatkan dana tersebut dengan cara paling
efisien.

5. Bringham dan Houston


Berdasarkan buku yang ditulis oleh Bringham dan Houston
(diterjemahkan oleh Dodo, H dan Herman, W.) manajemen keuangan adalah
bidang yang paling luas dengan kesempatan karier terbesar dalam bidang
keuangan.

1
6. J.L Massie
Manajemen keuangan merupakan kegiatan operasional dalam bisnis yang
bertanggung jawab untuk mendapatkan dan memanfaatkan uang yang ada secara
efektif sesuai dengan kebutuhan operasional yang efisien.

7. Weston dan Copeland


Berdasarkan buku yang ditulis oleh pakar keuangan Weston dan Copeland
(diterjemahkan oleh Jaka, W. dan Kirbandoko) disebutkan bahwa manajemen
keuangan bisa dirumuskan dengan tanggung jawab dan fungsi dari manajer
keuangan. Fungsi utama manajemen keuangan umumnya terkait keputusan
tentang pembiayaan kegiatan usaha, kegiatan penanaman modal serta pembagian
dividen bagi para pemegang saham.

8. Sutrisno
Pengertian manajemen keuangan menurut Sutrisno adalah segala aktivitas
yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam mendapatkan dana dengan biaya
yang rendah serta upaya untuk bisa memanfaatkan serta mengalokasikan dana
secara efisien.

2.2 MANAJEMEN PEMBELANJAAN

Manajemen pembelanjaan adalah strategi bisnis yang terutama berkaitan


dengan administrasi pembelanjaan strategis dan aktivitas bisnis terkait seperti
pengadaan, pembelian, manajemen kontrak, manajemen pemasok, dan
pengendalian inventaris. Manajemen pengeluaran memungkinkan organisasi
untuk mengoptimalkan biaya operasi mereka, menyederhanakan proses, dan
meningkatkan kinerja keuangan secara keseluruhan.
Pada tingkat tinggi, prinsip-prinsip inti pengelolaan belanja meliputi:
memahami pola belanja saat ini, memanfaatkan data belanja untuk secara proaktif
mengidentifikasi bidang-bidang yang berpotensi untuk ditingkatkan, dan
menerapkan strategi untuk mengendalikan belanja. Tujuan utama pengelolaan
pembelanjaan adalah untuk menciptakan manfaat sebesar-besarnya bagi

2
organisasi melalui investasi sumber daya yang bijaksana. Pada dasarnya, hal ini
bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan atas pengeluaran finansial sambil
membatasi biaya sebanyak mungkin. Hal ini mencakup kegiatan analisis dan
peramalan yang tepat sehingga pengeluaran dapat dikelola secara bijaksana
sehingga memberikan hasil yang optimal

2.2.1 PERAN MANAJEMEN PEMBELANJAAN

a. Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi

Manajemen pembelanjaan bisa menghemat banyak waktu kerja tim.


Otomatisasi pengadaan akan mempercepat alur kerja serta meminimalisasi
human error. Ini memungkinkan karyawan untuk fokus pada aktivitas tingkat
tinggi yang mampu membawa bisnis ke level berikutnya.

Analisis manajemen pembelanjaan yang terperinci dan real-time juga


memungkinkan para pemimpin memprediksi skenario pembelanjaan,
memanfaatkan tren yang ada dalam data pembelanjaan serta membandingkan
kinerja internal. Semuanya adalah hal penting yang berkontribusi dalam
peningkatan kemajuan bisnis.

b. Negosiasi yang Lebih Baik dengan Supplier

Sistem manajemen pembelanjaan mengumpulkan data internal dan


eksternal dalam jumlah yang besar terkait supplier. Ini bisa membantu membuat
rekomendasi yang tepat sekaligus membantu tim pengadaan untuk melakukan
negosiasi kesepakatan yang lebih baik dengan supplier.

Misalnya saja, sistem dapat menampilkan notifikasi yang menunjukkan


peringatan bahwa rekan dari industri lain mengalami keterlambatan pengiriman
barang atau ada suplai dari vendor tertentu yang mengalami kerusakan. Dengan
menggunakan data yang berasal dari seluruh komunitas, perangkat manajemen
pembelanjaan akan memberikan peringatan dan rekomendasi yang mengarahkan
pada pengambilan keputusan yang lebih baik.

c. Peluang Penghematan Biaya

3
Lewat data yang diperoleh dan dikategorikan lewat manajemen
pembelanjaan, tanggung jawab dan peran untuk setiap departemen maupun
individu terhadap pengeluaran perusahaan menjadi lebih jelas. Perangkat lunak
manajemen pembelanjaan juga membuka area baru untuk menghemat biaya.

Contohnya saja, memberikan informasi terkait peluang untuk


mengkonsolidasikan vendor, membantu karyawan agar tetap bekerja sesuai
anggaran dan menghentikan munculnya tagihan palsu sebelum dibayar.

d. Memitigasi Risiko

Perangkat lunak manajemen pembelanjaan akan membantu memantau


transaksi untuk melacak kinerja keuangan dan kredibilitas vendor. Dengan
memberikan visibilitas terkini kepada pemasok, Anda bisa memitigasi potensi
ancaman terhadap perusahaan. Ini juga akan membantu memastikan kepatuhan
terhadap kebijakan pengendalian internal serta syarat audit eksternal demi
menjaga reputasi bisnis agar tetap baik di mata regulator atau badan pengawas.

2.2.2 Cara Mengoptimalkan Manajemen Pembelanjaan dalam Bisnis

Karena manajemen pembelanjaan itu sangat penting, Anda membutuhkan


serangkaian taktik untuk meningkatkan proses pengelolaan belanja perusahaan
Anda. Beberapa langkah tersebut antara lain adalah:

a. Identifikasi Pengeluaran dan Belanja Perusahaan

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mengidentifikasi


sumber pengeluaran perusahaan yang meliputi pengeluaran langsung dan tidak
langsung. Ini melibatkan pengumpulan pesanan pembelian, tanda terima barang,
faktur dari supplier dan data pembayaran supplier.

Jangan sampai ada kesalahan dalam proses ini. Langkah ini bisa jadi tugas
yang sangat membosankan. Karena itu, ada baiknya Anda berinvestasi dengan
membeli perangkat lunak manajemen belanja yang mampu mencatat pengeluaran
secara digital dan real-time.

b. Pusatkan Data Pengeluaran

4
Setelah Anda mendata semua sumber pengeluaran, kumpulkan semua
informasi ini di database pusat. Otomasi bisa membantu Anda menyimpan
catatan pengeluaran atau Anda bisa memasukkan semua data pengeluaran
tersebut ke dalam spreadsheet digital. Apapun itu, pastikan Anda menyerahkan
tugas ini kepada orang yang bertanggung jawab.

c. Verifikasi Data

Data yang dikumpulkan dan disimpan harus terverifikasi dan bersih. Ini
membutuhkan sejumlah langkah kerja seperti menghapus data yang terduplikasi,
memperbaiki kesalahan ejaan dan memastikan bahwa semua data pembelanjaan
dicatat dalam satu satuan mata uang.

Membersihkan dan memverifikasi basis data Anda akan menjadi validasi


bahwa data yang Anda gunakan untuk membuat keputusan penting perusahaan
merupakan data yang benar-benar akurat.

d. Buat Kategori Pembelanjaan

Biaya bisa muncul dalam berbagai bentuk. Penting bagi perusahaan untuk
membuat kategori untuk masing-masing pembelanjaan yang selaras dengan
tujuan perusahaan. Misalnya saja pembelanjaan yang berupa iklan, kontrak
dengan supplier, gaji karyawan dan lain sebagainya. Pengelompokan ini akan
membantu untuk lebih memahami semua informasi pengeluaran yang sudah
Anda kumpulkan.

2.2.3 PERMODALAN ATAU PEMBELANJAAN

Permodalan atau pembelanjaan maksudnya ialah bagaimana usaha dari


suatu perusahaan untuk mencari dana atau kekayaan guna kelancaran jalannya
perusahaan tersebut. Sebelum dicari maka disusun dahulu anggaran untuk apa
dana itu digunakan. Setelah dana diperoleh, baru diinvestasi ke dalam barang-
barang modal

1. Jenis modal berdasarkan sumber.

5
Berdasarkan sumbernya, modal terbagi menjadi dua, yakni modal internal
dan modal eksternal.

a. Modal Internal
Modal internal adalah modal yang berasal dari kekayaan pemilik
perusahaan, modal para pemegang saham, penjualan surat berharga, atau modal
yang didapatkan dari laba perusahaan.

Contoh modal internal adalah kendaraan, inventaris, alat produksi,


tabungan pribadi, gedung, saham, tanah, keuntungan perusahaan, dan sebagainya
yang tidak menggunakan kekayaan pihak luar.

b. Modal eksternal
Modal eksternal adalah modal yang didapatkan selain dari kekayaan
perusahaan. Modal tersebut bisa didapatkan dari investor atau kreditur seperti
bank, koperasi, pinjaman personal.

Biasanya, modal eksternal diperlukan karena keterbatasan sumber modal


internal yang ada. Pengelola perusahaan khawatir modal internal tidak dapat
mencukupi untuk menjalankan ataupun mengembangkan aktivitas bisnis.

Contoh modal eksternal adalah pinjaman dari bank/koperasi, gaji


karyawan yang belum terbayar, biaya produksi yang belum dibayarkan ke
supplier, investasi yang disetor oleh investor.

2. Jenis Modal Berdasarkan Pemiliknya


Berdasarkan pemiliknya modal dibagi menjadi dua, yaitu modal
perseorangan dan modal sosial.

a. Modal Perseorangan
Modal jenis ini merupakan modal yang berasal dari seseorang. Kelebihan
dari modal perseorangan yaitu memudahkan berbagai aktivitas bisnis dan
memberikan profit yang optimal kepada pemiliknya. Contoh modal jenis ini
seperti properti pribadi, deposito, dan saham.

6
b. Modal Sosial
Jenis modal ini adalah modal yang dimiliki oleh masyarakat. Modal ini
memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum dalam melakukan aktivitas
bisnis. Contoh modal sosial yaitu jalan raya, pelabuhan, pasar, jembatan, stasiun,
dan lain-lain.

c. Jenis Modal Berdasarkan Wujudnya


Jika ditinjau dari wujudnya, modal terbagi menjadi dua jenis, yaitu modal
aktif dan modal pasif. Berikut penjelasan mengenai keduanya.

a. Modal Konkret (Aktif)


Modal konkret atau modal aktif adalah modal yang dapat dilihat secara
kasat mata dan berwujud. Contoh modal konkret adalah uang, bahan baku,
gedung atau tempat usaha, kendaraan, mesin, gudang, dan lain-lain.

b. Modal Abstrak (Pasif)


Modal abstrak adalah modal usaha yang tidak dapat dilihat secara kasat
mata. Nilainya susah ditakar langsung. Meskipun demikian, modal abstrak sangat
penting bagi keberlangsungan jalannya perusahaan.

Contoh modal abstrak adalah ilmu pengetahuan, skill, hak cipta, brand,
media sosial, koneksi usaha, manajerial, dan sebagainya. Modal konkret dan
modal abstrak sama-sama dibutuhkan untuk membangun dan mengembangkan
perusahaan.

Keduanya harus berjalan selaras. Sebab untuk memulai operasional usaha,


Grameds harus mempunyai ilmu terlebih dulu. Grameds juga memerlukan dana
untuk memulai produksi. Untuk membuat dan memasarkan produk, Grameds
membutuhkan koneksi supplier dan customer yang tepat. Untuk mengembangkan
kemampuan manajerial, Grameds perlu meng-up grade ilmu dan skill. Dengan
demikian, keduanya sama-sama penting.

4. Jenis Modal Berdasarkan Sifatnya


Berdasarkan sifatnya, modal terbagi menjadi dua jenis, yaitu modal tetap
dan modal lancar. Yuk Grameds, kita pelajari apa itu modal tetap dan modal
lancar.

7
a. Modal Tetap
Modal tetap atau fix capital merupakan modal yang dapat digunakan
untuk produksi beberapa kali dalam waktu jangka panjang dan berulang. Contoh
modal tetap adalah gedung, mesin, tanah, computer, kendaraan, alat tes, dan
sebagainya.

b. Modal Lancar
Modal lancar atau variable capital adalah modal yang habis terpakai
dalam sekali proses produksi. Contoh modal lancar adalah bahan baku, bahan
bakar, alat sekali pakai, dan sebagainya.

2.2.4 MANFAAT MODAL

Melihat berbagai keterangan yang sudah kita bahas di atas, dapat


disimpulkan bahwa modal merupakan salah satu elemen yang sangat penting
dalam dunia bisnis. Kira-kira apa saja sih manfaat modal bagi aktivitas usaha?

1. Menyediakan bahan baku.


Sebelum melakukan proses produksi, asti memerlukan bahan baku.
Pengadaan bahan baku memerlukan modal.

2. Melakukan proses produksi.


Untuk melakukan proses produksi tentu kita memerlukan biaya seperti air
untuk mencuci bahan, sabun, bahan bakar, listrik, gas, dan sebagainya.

3. Mengurus perizinan usaha.


Memiliki ijin usaha sangat diperlukan bagi sebuah unit bisnis. Terlebih
jika ingin mengadakan kerja sama dengan pihak-pihak luar dan dalam jumlah
yang besar. Dalam mengurus ijin usaha, Grameds perlu menyiapkan modal
karena terkadang memerlukan jasa notaris.

4. Mengurus hak paten.


Sebagian karya dalam aktivitas usaha mungkin unik dan rawan untuk
diakui sebagai hak milik perusahaan lain. Maka Grameds perlu sekali untuk

8
mengurus hak paten agar produk tersebut terdaftar atas nama Anda. Mengurus
hak paten juga memerlukan modal.

5. Membayar gaji karyawan.


Karena banyaknya aktivitas dalam menjalankan usaha, Grameds
memerlukan bantuan orang lain. Anda memerlukan modal agar dapat memenuhi
hak karyawan dengan gaji yang sesuai dengan kesepakatan antara perusahaan
Anda dan karyawan. Selain itu tunjangan, asuransi, uang lembur juga perlu
menjadi catatan.

6. Simpanan.
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mempuyai simpanan
tabungan sebagai dana cadangan. Simpanan ini juga bisa berfungsi sebagai modal
pada keadaan terdesak.

7. Meningkatkan kepercayaan pihak lain.


Keberadaan modal dapat meningkatkan kepercayaan calon mitra kerja
sama Anda. Sebagian calon mitra mempertimbangkan kondisi finansial
perusahaan yang akan bekerja sama dengannya. Hal ini tidak mengherankan
sebab untuk memastikan bahwa perusahaan yang akan bekerja sama tidak main-
main.

8. Keperluan lainnya.
Keperluan lain yang membutuhkan modal adalah untuk membuka cabang
baru, memperluas pasar, transportasi, pulsa, inventaris perusahaan, dan
keperluan-keperluan perusahaan lainnya.

2.2.5 KONTINUITAS BISNIS

Membangun Rencana Kontinuitas Bisnis (Business Continuity


Plan/BCP) adalah suatu strategi yang dirancang untuk menjaga kelangsungan
operasional perusahaan dalam menghadapi berbagai ancaman dan gangguan. Ini
melibatkan identifikasi risiko, penilaian dampak, pengembangan strategi mitigasi,
serta pemulihan dan pemulihan setelah kejadian yang tidak diinginkan.

A. Pengenalan Rencana Kontinuitas Bisnis (BCP):

9
Rencana Kontinuitas Bisnis (Business Continuity Plan/BCP) adalah suatu
rencana yang dirancang untuk memastikan kelangsungan operasional suatu
organisasi saat menghadapi situasi darurat atau kejadian yang mengganggu
aktivitas normal perusahaan. BCP merupakan kerangka kerja yang terstruktur
yang memungkinkan perusahaan untuk merespons, mengatasi, dan memulihkan
diri dari berbagai resiko dan ancaman yang dapat mempengaruhi operasional
bisnis.

Tujuan dari BCP adalah untuk meminimalkan dampak negatif yang


ditimbulkan oleh keadaan darurat, seperti bencana alam, kegagalan sistem,
konflik, atau perubahan eksternal yang tak terduga. Dengan memiliki BCP yang
efektif, perusahaan dapat mengurangi waktu henti operasional, kerugian finansial,
dan kerusakan reputasi yang dapat timbul akibat kejadian yang tidak terduga.

B. Manfaat dari BCP meliputi:

1. Kelangsungan operasional : BCP memastikan bahwa perusahaan dapat


terus beroperasi bahkan dalam situasi darurat atau keadaan yang sulit.
2. Perlindungan terhadap risiko dan ancaman : BCP membantu
perusahaan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengurangi risiko yang
mungkin terjadi, serta mengatasi ancaman yang dapat mempengaruhi operasional
bisnis.
3. Pemulihan yang cepat : Dengan BCP, perusahaan memiliki rencana
pemulihan yang terstruktur, sehingga dapat memulihkan diri lebih cepat setelah
terjadi kejadian darurat.
4. Perlindungan aset dan data : BCP melibatkan langkah-langkah untuk
melindungi aset perusahaan, termasuk data penting, sehingga dapat mencegah
kehilangan informasi yang berharga.
5. Pemeliharaan kepercayaan pelanggan dan pemangku
kepentingan: Dengan memiliki BCP yang solid, perusahaan dapat
menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan bisnis dan
kepentingan para pelanggan dan pemangku kepentingan.

10
Langkah-langkah dalam Membangun Rencana Kontinuitas Bisnis yang
Efektif

1. Identifikasi Risiko dan Evaluasi Dampaknya:

 Identifikasi risiko internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi


operasional perusahaan, seperti bencana alam, kegagalan sistem, serangan siber,
atau perubahan regulasi.
 Mengukur dampak dari setiap risiko yang teridentifikasi terhadap
fungsi bisnis, keuangan, reputasi, dan pemangku kepentingan perusahaan.
2. Analisis Keberlanjutan Bisnis (Business Impact Analysis):

 Melakukan analisis mendalam terhadap setiap fungsi bisnis yang kritis


dan proses operasional perusahaan.
 Mengidentifikasi prioritas bisnis dan menentukan waktu
pemulihan yang dapat diterima untuk setiap fungsi bisnis.
3. Mengembangkan Strategi Pemulihan:

 Menyusun strategi pemulihan yang sesuai dengan prioritas bisnis yang


telah ditentukan.
 Memilih solusi dan metode pemulihan yang sesuai, seperti
pemindahan operasi ke lokasi alternatif, pemulihan sistem IT, atau
penggunaan sumber daya cadangan.
4. Membangun Rencana Tindakan Darurat:

 Menyusun rencana tindakan darurat yang jelas dan terstruktur, termasuk


langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi keadaan darurat.
 Menetapkan peran dan tanggung jawab setiap anggota tim dalam
mengimplementasikan rencana tindakan darurat.
5. Pemulihan dan Pengujian:

 Mengimplementasikan rencana dan prosedur pemulihan saat terjadi


keadaan darurat, termasuk pemindahan ke lokasi alternatif, pemulihan sistem IT,
atau aktivasi rencana tindakan darurat.

11
 Melakukan pengujian berkala untuk memastikan efektivitas
rencana dan mengidentifikasi kelemahan yang perlu diperbaiki.
6. Pemeliharaan dan Pembaruan Berkala:

 Memastikan rencana selalu diperbarui sesuai dengan perubahan di dalam


perusahaan, seperti perubahan bisnis, teknologi, atau lingkungan operasional.
 Melakukan pelatihan secara rutin untuk seluruh personel terkait
BCP, sehingga mereka memahami peran dan tanggung jawab mereka
dalam situasi darurat.
D. Best Practices dan Tips dalam Menerapkan Rencana Kontinuitas Bisnis

1. Memilih dan Melibatkan Tim BCP yang Kompeten:

 Bentuklah tim BCP yang terdiri dari anggota yang memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang relevan dalam analisis risiko, pemulihan, dan manajemen
krisis.
 Pastikan setiap anggota tim memahami peran dan tanggung jawab
mereka serta memiliki akses ke sumber daya yang diperlukan.
2. Menyusun Komunikasi yang Efektif selama Situasi Darurat:

 Tetapkan saluran komunikasi yang jelas dan terstruktur untuk


menghubungkan tim BCP dan personel terkait selama situasi darurat.
 Sediakan informasi kontak penting dan saluran komunikasi darurat
yang dapat diakses dengan mudah oleh seluruh personel.
3. Menjaga Dokumentasi yang Lengkap dan Terorganisir:

 Dokumentasikan semua aspek BCP, termasuk identifikasi risiko, analisis


dampak bisnis, rencana pemulihan, dan prosedur tindakan darurat.
 Pastikan dokumen-dokumen tersebut terorganisir dengan baik,
mudah diakses, dan diperbarui secara berkala sesuai perubahan yang
terjadi.
4. Mengintegrasikan BCP dengan Proses Bisnis Sehari-hari:

12
 Pastikan BCP diintegrasikan dengan proses bisnis sehari-hari, termasuk
dalam pengambilan keputusan strategis, perencanaan operasional, dan
pengelolaan risiko.
 Libatkan pemangku kepentingan terkait dalam pengembangan
dan penerapan BCP untuk memastikan kesesuaian dan dukungan lintas
departemen.
5. Melakukan Pengujian dan Pemutakhiran Berkala:

 Lakukan pengujian dan simulasi berkala untuk menguji efektivitas


rencana pemulihan dan identifikasi kelemahan yang perlu diperbaiki.
 Perbarui BCP secara berkala sesuai dengan perubahan organisasi,
lingkungan bisnis, atau perubahan teknologi untuk memastikan relevansi
dan kehandalan.
6. Mengadakan Pelatihan dan Kesadaran BCP:

 Sediakan pelatihan BCP kepada seluruh personel terkait untuk


memastikan pemahaman mereka tentang rencana, prosedur tindakan darurat, dan
peran masing-masing.
 Tingkatkan kesadaran akan BCP melalui kampanye internal,
pengumuman, dan sumber daya informasi yang mudah diakses.

E. Menangani Tantangan dan Hambatan dalam Implementasi Rencana

Implementasi Rencana Kontinuitas Bisnis (BCP) dapat menghadapi berbagai


tantangan dan hambatan yang perlu ditangani agar BCP dapat berfungsi dengan
baik. Berikut adalah beberapa tantangan umum yang mungkin dihadapi dan
strategi untuk mengatasi mereka:

1. Tantangan Pemahaman dan Kesadaran:

13
Beberapa orang mungkin tidak sepenuhnya memahami pentingnya BCP atau
tidak memiliki kesadaran yang cukup tentang peran dan tanggung jawab mereka
dalam pelaksanaannya.

Strategi: Lakukan kampanye kesadaran yang efektif melalui komunikasi yang


berkesinambungan, pelatihan, dan pendekatan partisipatif. Jelaskan manfaat BCP
dan bagaimana itu mempengaruhi setiap individu dalam organisasi. Sediakan
sumber daya dan pedoman yang mudah diakses untuk meningkatkan
pemahaman.

2. Tantangan Sumber Daya dan Anggaran:

Implementasi BCP mungkin memerlukan investasi sumber daya dan anggaran


yang signifikan, terutama dalam hal infrastruktur teknologi dan pelatihan.

Strategi: Buatlah kasus bisnis yang kuat untuk mendapatkan dukungan dan
alokasi anggaran yang memadai. Identifikasi prioritas dan fokuskan pada elemen
BCP yang paling kritis. Pertimbangkan pilihan alternatif yang lebih terjangkau
seperti menggunakan sumber daya internal atau eksternal yang sudah ada.

3. Tantangan Perubahan Organisasi:

Perubahan organisasi seperti restrukturisasi, ekspansi, atau penggabungan dapat


mempengaruhi implementasi BCP dan memerlukan pembaruan yang tepat.

Strategi: Tetapkan mekanisme pembaruan BCP yang terstruktur untuk mengatasi


perubahan organisasi. Pastikan bahwa tim BCP selalu terlibat dalam proses
perubahan dan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait. Lakukan
tinjauan rutin untuk memastikan kesesuaian dan keefektifan BCP.

4. Tantangan Ketergantungan pada Individu atau Tim Tertentu:

BCP yang efektif harus melibatkan sejumlah anggota tim yang cukup dan tidak
bergantung pada satu individu atau tim tertentu.

14
Strategi: Lakukan pemetaan peran dan tanggung jawab dengan jelas, dan pastikan
ada anggota tim yang terlatih dan siap mengambil alih tugas jika diperlukan.
Lakukan pelatihan silang dan dokumentasikan prosedur dengan baik untuk
memastikan kontinuitas.

5. Tantangan Pengujian dan Pemeliharaan:

Pengujian BCP secara berkala dan pemeliharaan yang teratur seringkali diabaikan
karena alasan waktu, sumber daya, atau prioritas yang berubah.

Strategi: Tentukan jadwal pengujian dan pemeliharaan yang teratur dalam BCP.
Buatlah pengujian realistis dan skenario pemulihan untuk mengidentifikasi
kelemahan dan meningkatkan efektivitas BCP. Jangan lupakan pembaruan
berkala sesuai dengan perubahan yang terjadi.

perencanaan keuangan

Artinya, perencanaan keuangan adalah sebuah kegiatan, aktivitas, atau strategi


pengelolaan keuangan secara terencana untuk mencapai tujuan

Manfaat Perencanaan Keuangan Bisnis

Berikut adalah beberapa manfaat jika Anda merencanakan keuangan bisnis


dengan baik.

 Sebagai Tolok Ukur Kemajuan Bisnis

Perencanaan keuangan bisnis tentunya didahului dengan aktivitas analisis dan


evaluasi yang menghasilkan penilaian yang menjadi tolok ukur dari kemajuan
bisnis secara nyata atau berdasarkan faktanya.

Hal ini dapat dilihat jelas dari poin-poin mengenai apa saja yang menjadi isi
perencanaan keuangannya, sejauh dan sedalam mana perencanaan keuangan

15
tersebut dibuat. Dengan demikian kita akan menjadi tahu dan memahami sejauh
mana perusahaan sudah maju dan berkembang.

Jika masih belum mengalami kemajuan, maka dari perencanaan ini Anda juga
dapat menentukan langkah selanjutnya yang perlu diambil untuk kemajuan
bisnis.

 Mengalokasikan Keuangan

Manfaat yang berikutnya dari perencanaan keuangan adalah untuk


mengalokasikan keuangan perusahaan secara maksimal.

Dengan membuat daftar perencanaan keuangan, maka keuangan milik


perusahaan akan dialokasikan untuk membiayai segala kepentingan yang dapat
memiliki manfaat dalam lini perusahaan.

Proses ini akan melalui langkah yang panjang dan diakhiri kesepakatan bersama
antar sesama pihak yang memiliki kewenangan.

Sehingga anggaran dari keuangan perusahaan itu akan masuk untuk kepentingan
yang tepat dan memiliki manfaat bagi kemajuan perusahaan.

Di samping itu, perencanaan keuangan seperti ini juga akan mengontrol setiap
pos-pos anggaran yang tidak terlalu penting atau sifatnya dapat ditunda. Sehingga
kestabilan keuangan bisnis tetap terjaga.

 Meningkatan Produktivitas

Perencanaan keuangan dapat menjadi jembatan untuk meningkatkan


produktivitas.

Caranya adalah dengan merencanakan pembiayaan untuk lini produktivitas yang


belum terjamah yang didahului dengan rapat atau kesepakatan bersama dari
setiap pihak yang memiliki kewenangan di dalam lingkup perusahaan.

Dengan adanya kemajuan produkivitas perusahaan, maka pada waktu yang akan
datang, perencanaan ini akan sukses untuk memajukan perusahaan ke posisi yang
lebih unggul dan maju dari sebelumnya.

16
Secara tidak langsung, dengan perencanaan keuangan bisnis Anda dapat
membangun masa depan bisnis yang lebih baik.

Langkah-Langkah dalam Perencanaan Keuangan Bisnis

5 langkah mudah membuat rencana keuangan untuk bisnis di bawah ini akan
membimbing Anda untuk mengetahui apa saja yang diperlukan ketika
merencanakan keuangan bagi sebuah bisnis.

Hitung Biaya Setup Setup Cost

Setup cost adalah biaya untuk mempersiapkan mesin atau proses produksi untuk
membuat suatu pesanan atau biaya-biaya yang dibutuhkan untuk melakukan
penyesuaian pada saat bahan/barang diproses.

Pembuatan rencana keuangan bisnis dimulai dengan membandingkan jumlah


biaya setup dengan jumlah modal investasi untuk startup.

Tentukan berapa banyak uang yang dialokasikan sebagai modal bisnis, atau
berapa besar Anda perlu meminjam untuk memulai bisnis.

Biaya setup awal akan mencakup biaya administrasi dan pemasaran awal, biaya
pendaftaran, lisensi, dan legal lainnya, biaya peralatan dan kebutuhan aset, serta
modal awal (working capital).

Proyeksi Laba-Rugi Bisnis

Membuat proyeksi atau jumlah ramalan penjualan dan beban operasi penting
untuk dilakukan.

Anda disarankan membuat proyeksi untuk 12 bulan ke depan sejak pertama usaha
beroperasi.

Cara membuat proyeksi adalah dengan membandingkan potensi pendapatan


penjualan (omzet) dengan harga pokok penjualan (cost of goods sold) plus biaya
tetap operasional (fixed cost).

Tetapkan perkiraan harga penjualan agar Anda dapat menghitung potensi laba
alias keuntungan.

Perkiraan Arus Kas (Cash Flow)

17
Sebuah bisnis baru sering membutuhkan uang tunai untuk membangun kapasitas
yang diperlukan untuk melayani pelanggan.

Memiliki perkiraan arus kas pendanaan sangatlah penting untuk menghindari


kekurangan pendanaan di awal usaha.

Aktivitas pendanaan dalam arus kas meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari
investor atau kreditor.

Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan


mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligasi, penjualan saham
perbendaharaan, serta pembayaran terhadap pemegang saham seperti dividen dan
pembelian saham perbendaharaan.

Perkiraan Neraca Saldo

Membuat perkiraan neraca saldo setelah 12 bulan beroperasi berdasarkan


perkiraan penjualan serta perkiraan biaya operasi.

Perkiraan neraca saldo terdiri dari aset, saldo pinjaman, serta, dan saldo modal.

Analisa Titik Impas (Breakeven Point)

Ketika menjalankan usaha tentunya akan mengeluarkan biaya produksi.

Dengan menghitung BEP, dapat diketahui waktu dan tingkat harga penjualan
yang dilakukan, tidak membuat rugi, serta mampu menetapkan penjualan dengan
harga yang bersaing tanpa melupakan laba yang diinginkan.

Secara umum, titik impas dibedakan berdasarkan jenis bisnis, bisnis jasa
menetapkan patokan berdasarkan jumlah rata-rata jam kerja per minggu.

Asumsi yang digunakan adalah biaya operasi memakan 60%-70% dari


keseluruhan pendapatan.

18
BAB III

PEUNUTUP

KESIMPULAN

Manajemen keuangan sangat penting dalam sebuah perusahaan atau oganisasi .


dimana manajemen keuangan mengatur keuangan sebuah perusahaan dimulai
dari pembelanjaan sampai ke output perusahaan.
kontinuitas bisnis sangat penting untuk keberlangsungan sebuah perusahaan atau
organisasi dimana kontuinitas bisnis berperan untuk menghadapi situasi darurat
yang menggangu keberlangsungan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8838022/Manajemen_keuangan
https://id.scribd.com/document/345166185/MANAJEMENKEUANGAN
https://www.kompas.com/skola/read/2023/08/11/120000169/pengertian-
manajemen-keuangan-menurut-ahli-

19

Anda mungkin juga menyukai