MANAJEMEN OPERSIONAL
Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Bisnis
Disusun Oleh :
INZAGHI
EKO
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN
KELAS KARYAWAN A
STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN
2023
KATA PENGANTAR
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................iii
Latar Belakang...........................................................................................................iii
RUMUSAN MASALAH............................................................................................v
TUJUAN.....................................................................................................................v
BAB II.................................................................................................................................1
2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN MENURUT PARA AHLI.........1
2.2 MANAJEMEN PEMBELANJAAN.....................................................................2
2.2.1 PERAN MANAJEMEN PEMBELANJAAN....................................................3
2.2.2 Cara Mengoptimalkan Manajemen Pembelanjaan dalam Bisnis..............4
2.2.3 PERMODALAN ATAU PEMBELANJAAN...................................................6
2.2.4 MANFAAT MODAL.........................................................................................8
2.2.5 KONTINUITAS BISNIS.................................................................................10
BAB III.............................................................................................................................19
PEUNUTUP......................................................................................................................19
KESIMPULAN.........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................19
ii
BAB I
Latar Belakang
iii
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
iv
BAB II
1. Grestenberg
Menurut Grestenberg, manajemen keuangan secara umum bisa
didefinisikan sebagai cara bagaimana sebuah perusahaan memperoleh modal
berupa uang, bagaimana cara mereka menggunakan uang tersebut dan bagaimana
cara mereka mendistribusikannya.
2. Liefman
Liefman menyebut bahwa manajemen keuangan adalah upaya
menyediakan dana dan menyediakan dana yang ada untuk memperoleh aktiva.
3. Erlina S.E
Menurut Erlina S.E, yang dimaksud dengan manajemen keuangan adalah
pengaturan terhadap aspek-aspek keuangan sebuah perusahaan. Aspek-aspek
tersebut mencakup raising fund (mencari dana) dan allocation of fund (mengatur
alokasi penggunaan dana) agar sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan.
4. Bambang Riyanto
Manajemen keuangan merupakan semua aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan yang berkaitan dengan upaya untuk memperoleh uang yang
dibutuhkan dengan biaya serendah mungkin, syarat-syarat yang membawa
keuntungan maksimal serta memanfaatkan dana tersebut dengan cara paling
efisien.
1
6. J.L Massie
Manajemen keuangan merupakan kegiatan operasional dalam bisnis yang
bertanggung jawab untuk mendapatkan dan memanfaatkan uang yang ada secara
efektif sesuai dengan kebutuhan operasional yang efisien.
8. Sutrisno
Pengertian manajemen keuangan menurut Sutrisno adalah segala aktivitas
yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam mendapatkan dana dengan biaya
yang rendah serta upaya untuk bisa memanfaatkan serta mengalokasikan dana
secara efisien.
2
organisasi melalui investasi sumber daya yang bijaksana. Pada dasarnya, hal ini
bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan atas pengeluaran finansial sambil
membatasi biaya sebanyak mungkin. Hal ini mencakup kegiatan analisis dan
peramalan yang tepat sehingga pengeluaran dapat dikelola secara bijaksana
sehingga memberikan hasil yang optimal
3
Lewat data yang diperoleh dan dikategorikan lewat manajemen
pembelanjaan, tanggung jawab dan peran untuk setiap departemen maupun
individu terhadap pengeluaran perusahaan menjadi lebih jelas. Perangkat lunak
manajemen pembelanjaan juga membuka area baru untuk menghemat biaya.
d. Memitigasi Risiko
Jangan sampai ada kesalahan dalam proses ini. Langkah ini bisa jadi tugas
yang sangat membosankan. Karena itu, ada baiknya Anda berinvestasi dengan
membeli perangkat lunak manajemen belanja yang mampu mencatat pengeluaran
secara digital dan real-time.
4
Setelah Anda mendata semua sumber pengeluaran, kumpulkan semua
informasi ini di database pusat. Otomasi bisa membantu Anda menyimpan
catatan pengeluaran atau Anda bisa memasukkan semua data pengeluaran
tersebut ke dalam spreadsheet digital. Apapun itu, pastikan Anda menyerahkan
tugas ini kepada orang yang bertanggung jawab.
c. Verifikasi Data
Data yang dikumpulkan dan disimpan harus terverifikasi dan bersih. Ini
membutuhkan sejumlah langkah kerja seperti menghapus data yang terduplikasi,
memperbaiki kesalahan ejaan dan memastikan bahwa semua data pembelanjaan
dicatat dalam satu satuan mata uang.
Biaya bisa muncul dalam berbagai bentuk. Penting bagi perusahaan untuk
membuat kategori untuk masing-masing pembelanjaan yang selaras dengan
tujuan perusahaan. Misalnya saja pembelanjaan yang berupa iklan, kontrak
dengan supplier, gaji karyawan dan lain sebagainya. Pengelompokan ini akan
membantu untuk lebih memahami semua informasi pengeluaran yang sudah
Anda kumpulkan.
5
Berdasarkan sumbernya, modal terbagi menjadi dua, yakni modal internal
dan modal eksternal.
a. Modal Internal
Modal internal adalah modal yang berasal dari kekayaan pemilik
perusahaan, modal para pemegang saham, penjualan surat berharga, atau modal
yang didapatkan dari laba perusahaan.
b. Modal eksternal
Modal eksternal adalah modal yang didapatkan selain dari kekayaan
perusahaan. Modal tersebut bisa didapatkan dari investor atau kreditur seperti
bank, koperasi, pinjaman personal.
a. Modal Perseorangan
Modal jenis ini merupakan modal yang berasal dari seseorang. Kelebihan
dari modal perseorangan yaitu memudahkan berbagai aktivitas bisnis dan
memberikan profit yang optimal kepada pemiliknya. Contoh modal jenis ini
seperti properti pribadi, deposito, dan saham.
6
b. Modal Sosial
Jenis modal ini adalah modal yang dimiliki oleh masyarakat. Modal ini
memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum dalam melakukan aktivitas
bisnis. Contoh modal sosial yaitu jalan raya, pelabuhan, pasar, jembatan, stasiun,
dan lain-lain.
Contoh modal abstrak adalah ilmu pengetahuan, skill, hak cipta, brand,
media sosial, koneksi usaha, manajerial, dan sebagainya. Modal konkret dan
modal abstrak sama-sama dibutuhkan untuk membangun dan mengembangkan
perusahaan.
7
a. Modal Tetap
Modal tetap atau fix capital merupakan modal yang dapat digunakan
untuk produksi beberapa kali dalam waktu jangka panjang dan berulang. Contoh
modal tetap adalah gedung, mesin, tanah, computer, kendaraan, alat tes, dan
sebagainya.
b. Modal Lancar
Modal lancar atau variable capital adalah modal yang habis terpakai
dalam sekali proses produksi. Contoh modal lancar adalah bahan baku, bahan
bakar, alat sekali pakai, dan sebagainya.
8
mengurus hak paten agar produk tersebut terdaftar atas nama Anda. Mengurus
hak paten juga memerlukan modal.
6. Simpanan.
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mempuyai simpanan
tabungan sebagai dana cadangan. Simpanan ini juga bisa berfungsi sebagai modal
pada keadaan terdesak.
8. Keperluan lainnya.
Keperluan lain yang membutuhkan modal adalah untuk membuka cabang
baru, memperluas pasar, transportasi, pulsa, inventaris perusahaan, dan
keperluan-keperluan perusahaan lainnya.
9
Rencana Kontinuitas Bisnis (Business Continuity Plan/BCP) adalah suatu
rencana yang dirancang untuk memastikan kelangsungan operasional suatu
organisasi saat menghadapi situasi darurat atau kejadian yang mengganggu
aktivitas normal perusahaan. BCP merupakan kerangka kerja yang terstruktur
yang memungkinkan perusahaan untuk merespons, mengatasi, dan memulihkan
diri dari berbagai resiko dan ancaman yang dapat mempengaruhi operasional
bisnis.
10
Langkah-langkah dalam Membangun Rencana Kontinuitas Bisnis yang
Efektif
11
Melakukan pengujian berkala untuk memastikan efektivitas
rencana dan mengidentifikasi kelemahan yang perlu diperbaiki.
6. Pemeliharaan dan Pembaruan Berkala:
Bentuklah tim BCP yang terdiri dari anggota yang memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang relevan dalam analisis risiko, pemulihan, dan manajemen
krisis.
Pastikan setiap anggota tim memahami peran dan tanggung jawab
mereka serta memiliki akses ke sumber daya yang diperlukan.
2. Menyusun Komunikasi yang Efektif selama Situasi Darurat:
12
Pastikan BCP diintegrasikan dengan proses bisnis sehari-hari, termasuk
dalam pengambilan keputusan strategis, perencanaan operasional, dan
pengelolaan risiko.
Libatkan pemangku kepentingan terkait dalam pengembangan
dan penerapan BCP untuk memastikan kesesuaian dan dukungan lintas
departemen.
5. Melakukan Pengujian dan Pemutakhiran Berkala:
13
Beberapa orang mungkin tidak sepenuhnya memahami pentingnya BCP atau
tidak memiliki kesadaran yang cukup tentang peran dan tanggung jawab mereka
dalam pelaksanaannya.
Strategi: Buatlah kasus bisnis yang kuat untuk mendapatkan dukungan dan
alokasi anggaran yang memadai. Identifikasi prioritas dan fokuskan pada elemen
BCP yang paling kritis. Pertimbangkan pilihan alternatif yang lebih terjangkau
seperti menggunakan sumber daya internal atau eksternal yang sudah ada.
BCP yang efektif harus melibatkan sejumlah anggota tim yang cukup dan tidak
bergantung pada satu individu atau tim tertentu.
14
Strategi: Lakukan pemetaan peran dan tanggung jawab dengan jelas, dan pastikan
ada anggota tim yang terlatih dan siap mengambil alih tugas jika diperlukan.
Lakukan pelatihan silang dan dokumentasikan prosedur dengan baik untuk
memastikan kontinuitas.
Pengujian BCP secara berkala dan pemeliharaan yang teratur seringkali diabaikan
karena alasan waktu, sumber daya, atau prioritas yang berubah.
Strategi: Tentukan jadwal pengujian dan pemeliharaan yang teratur dalam BCP.
Buatlah pengujian realistis dan skenario pemulihan untuk mengidentifikasi
kelemahan dan meningkatkan efektivitas BCP. Jangan lupakan pembaruan
berkala sesuai dengan perubahan yang terjadi.
perencanaan keuangan
Hal ini dapat dilihat jelas dari poin-poin mengenai apa saja yang menjadi isi
perencanaan keuangannya, sejauh dan sedalam mana perencanaan keuangan
15
tersebut dibuat. Dengan demikian kita akan menjadi tahu dan memahami sejauh
mana perusahaan sudah maju dan berkembang.
Jika masih belum mengalami kemajuan, maka dari perencanaan ini Anda juga
dapat menentukan langkah selanjutnya yang perlu diambil untuk kemajuan
bisnis.
Mengalokasikan Keuangan
Proses ini akan melalui langkah yang panjang dan diakhiri kesepakatan bersama
antar sesama pihak yang memiliki kewenangan.
Sehingga anggaran dari keuangan perusahaan itu akan masuk untuk kepentingan
yang tepat dan memiliki manfaat bagi kemajuan perusahaan.
Di samping itu, perencanaan keuangan seperti ini juga akan mengontrol setiap
pos-pos anggaran yang tidak terlalu penting atau sifatnya dapat ditunda. Sehingga
kestabilan keuangan bisnis tetap terjaga.
Meningkatan Produktivitas
Dengan adanya kemajuan produkivitas perusahaan, maka pada waktu yang akan
datang, perencanaan ini akan sukses untuk memajukan perusahaan ke posisi yang
lebih unggul dan maju dari sebelumnya.
16
Secara tidak langsung, dengan perencanaan keuangan bisnis Anda dapat
membangun masa depan bisnis yang lebih baik.
5 langkah mudah membuat rencana keuangan untuk bisnis di bawah ini akan
membimbing Anda untuk mengetahui apa saja yang diperlukan ketika
merencanakan keuangan bagi sebuah bisnis.
Setup cost adalah biaya untuk mempersiapkan mesin atau proses produksi untuk
membuat suatu pesanan atau biaya-biaya yang dibutuhkan untuk melakukan
penyesuaian pada saat bahan/barang diproses.
Tentukan berapa banyak uang yang dialokasikan sebagai modal bisnis, atau
berapa besar Anda perlu meminjam untuk memulai bisnis.
Biaya setup awal akan mencakup biaya administrasi dan pemasaran awal, biaya
pendaftaran, lisensi, dan legal lainnya, biaya peralatan dan kebutuhan aset, serta
modal awal (working capital).
Membuat proyeksi atau jumlah ramalan penjualan dan beban operasi penting
untuk dilakukan.
Anda disarankan membuat proyeksi untuk 12 bulan ke depan sejak pertama usaha
beroperasi.
Tetapkan perkiraan harga penjualan agar Anda dapat menghitung potensi laba
alias keuntungan.
17
Sebuah bisnis baru sering membutuhkan uang tunai untuk membangun kapasitas
yang diperlukan untuk melayani pelanggan.
Aktivitas pendanaan dalam arus kas meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari
investor atau kreditor.
Perkiraan neraca saldo terdiri dari aset, saldo pinjaman, serta, dan saldo modal.
Dengan menghitung BEP, dapat diketahui waktu dan tingkat harga penjualan
yang dilakukan, tidak membuat rugi, serta mampu menetapkan penjualan dengan
harga yang bersaing tanpa melupakan laba yang diinginkan.
Secara umum, titik impas dibedakan berdasarkan jenis bisnis, bisnis jasa
menetapkan patokan berdasarkan jumlah rata-rata jam kerja per minggu.
18
BAB III
PEUNUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/8838022/Manajemen_keuangan
https://id.scribd.com/document/345166185/MANAJEMENKEUANGAN
https://www.kompas.com/skola/read/2023/08/11/120000169/pengertian-
manajemen-keuangan-menurut-ahli-
19