Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TEORI KEUANGAN

“TEORI MANAJEMEN KEUANGAN DAN INVESTASI SYARIAH”

Lokal II ESY A2

Dosen Pengampuh : Nurhikmah, SE, ME

Disusun Oleh : 1. Nofriza Aulia ( 2020.161.182 )


2. Resti Novania ( 2020.161.188 )

PRODI EKONOMI SYARIAH

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)

NUSANTARA BATANGHARI

2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang bertemakan tentang “Teori Manajemen
Keuangan dan investasi syariah” ini dapat saya selesaikan dalam waktu yang tepat dan juga
hasil yang maksimal.
Penulis menyampaikan rasa terima kasih atas segala bantuan dari berbagai pihak
yang telah membantu dalam sumbangsih pemikiran, sarana dan prasarana yang mampu
menyelesaikan makalah ini sehingga makalah ini dapat langsung bisa di gunakan oleh para
pihak yang membutuhkan.
Makalah ini dirancang dan ditulis untuk memenuhi Tugas yang telah diberikan dalam
Mata Kuliah Teori Keuangan. Makalah ini dibuat dari berbagai referensi-referensi yang ada
di sekitar yang memungkinkan dalam proses pengumpulan informasi yang sesuai judul
makalah saya.
Dalam makalah ini saya menyadari bahwa ada kekurangan yang mungkin tidak saya
ketahui dan saya minta maaf sebesar-besarnya jika masih banyak kekeliruan materi terhadap
makalah ini, dan saya sangat membutuhkan saran serta kritik para pembaca atau peneliti
demi membangun dan menyempurnakan makalah saya ini. Semoga makalah ini bisa berguna
bagi pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkan. Amin.

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

A. Definisi Manajemen Keuangan ........................................................................ 3

B. Keputusan Dalam Manajemen Keuangan.......................................................... 4

C. Perkembangan Teori Keuangan ........................................................................ 6

D. Pengertian Investasi Syariah..........................................................................8

E. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam Dalam Investasi............................................8

F. Proses Manajemen Investasi Syari’ah............................................................8

G. Jangka Waktu Investasi..................................................................................9

BAB III KESIMPULAN ................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama untuk kegiatan
operasional perusahaan dan tidak akan terlepas dari kegiatan yang berhubungan dengan
keuangan perusahaan. Bila pemakaian dana tidak terkontrol akan berakibat keuangan kosong.
Kuangan perusahaan yang kosong menyebabkan terganggunya semua kegiatan operasional
perusahaan. Manajemen atas arus keluar- masuknya dana perusahaan yang terkontrol akan
menunjukkan kredibilitas perusahaan yang baik di dunia bisnis. Dalam kondisi keuangan
yang buruk, manajemen dituntut untuk segera membenahi keuangan perusahaan tersebut.
Manajemen Keuangan membicarakan teori keuangan yang pada dasarnya dapat
dilakukan baik oleh individu. Teori keuangan menjelaskan mengapa suatu fenomena
dibidang keuangan bisa terjadi, dan mengapa keputusan keuangan perlu diambil dalam
menghadapi persoalan keuangan. Manajemen sendiri sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran
secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Pemahaman teori keuangan akan akan memudahakan bagi ita untuk memahami
berbagai masalah keuangan yang mungkin kita hadapi dalam kehidupan sehari hari. Seorang
manajer keuangan harus dapat memahami dasar dasar dari manajemen keuangan . Oleh
karena itu, sangat penting bagi seorang manajer dalam mengetahui perihal konsep dasar
keuangan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, berikut ini adalah Rumusan Masalah yang
akan dibahas dalam Makalah ini:
1. Apa penjelasan dari Manajemen Keuangan?
2. Jelaskan Keputusan dalam Manajemen Keuangan!
3. Jelaskan Perkembangan Teori Keuangan!

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI KEUANGAN

2.1 Definisi Manajemen Keuangan

Definisi Manajemen Keuangan menurut Bambang Riyanto adalah keseluruhan


aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan
dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha
untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Sedangkan Definisi Manajemen Keuangan menurut para ahli dapat Anda baca dibawah
ini :

1. Pengertian manajemen keuangan menurut Liefman : Manajemen Keuangan


merupakan usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk
mendapat atau memperoleh aktiva.
2. Pengertian manajemen keuangan menurut Erlina, SE.Manajemen keuangan
merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan
tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana
menggunakan dana tersebut (allocation of fund).
3. Pengertian manajemen keuangan menurut Depdiknas : Manajemen keuangan
merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi
pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan.
4. Pengertian manajemen keuangan menurut Prawironegoro : Aktivitas pemilik
dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah-murahnya
dan menggunakan seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk
menghasilkan laba.
5. Pengertian manajemen keuangan menurut Bambang Riyanto : keseluruhan
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang
diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling
menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut se-efisien
mungkin.
Jadi, Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

2.2 Keputusan Dalam Manajemen Keuangan


A. Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan
dana ke dalam bentuk-benyuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di
masa yang akan datang.

3
B. Keputusan Pendanaan

Keputusan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada keputusan ini
manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari
sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna mempelajari kebutuhan-
kebutauhan investasi.

C. Keputusan Dividen

Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen keuangan untuk menentukan :

1. Besarnya presentase laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam
bentukcash dividend.
2. Stabilitas dividen yang dibagikan.
3. Dividen saham (stock dividen).
4. Pemecahan saham (stock spilit).
5. Penarikan kembali saham beredar, yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan
kemakmuran para pemegang saham.

2.3 Perkembangan Teori Keuangan

1. Teori Pasar Modal Efisien (Efficient Capital Market Theory)

Artinya bahwa harga-harga sekuritas yang ada di pasar modal mencerminkan


informasi relevan yang mempengaruhi harga sekuritas tersebut. Efisiensi pasar modal ini
memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Tidak ada biaya transaksi baik transaksi pembelian maupun penjualan.


b. Tidak ada pajak
c. Pasar bersifat persaingan sempurna, artinya banyak pembeli dan penjual.
d. Pembeli maupun penjual bertindak sebagai price maker (penentu harga)
e. Baik individu maupun perusahaan memiliki akses yang sama ke pasar modal.
f. Informasi yang berhubungan dengan pasar modal tersedia untuk semua pelaku
pasar dan mereka memiliki harapan yang sama.
g. Tidak ada biaya yang berkaitan dengan financial distress.

2. Teori Struktur Modal (Capital Structure Theory)

Struktur modal merupakan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan


modal sendiri. Teori mengenai Struktur modal pertama kali dikenalkan oleh Franco
Modigliani dan Merton Miller (biasa disingkat: MM) tahun 1958. Modigliani dan Miller
mempublikasikan teori struktur modal ini dalam hubungannya dengan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang (future earning). Mereka
mengemukakan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa datang
tidak dipengaruhi oleh besarnya struktur modal (dengan asumsi tidak ada pajak).

4
Jika teori ini benar maka manajer keuangan tidak perlu memikirkan perencanaan
besarnya struktur modal karena tidak berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan
memperoleh laba. Kemampuan memperoleh laba ini nantinya akan mempengaruhi
besarnya dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Jika kemampuan laba
tinggi maka harga saham akan naik. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan pula
bahwa besarnya struktur modal tidak relevan mempengaruhi tinggi rendahnya harga
saharn.

Teori struktur modal ini terus berkembang berkenaan dengan usaha perusahaan
untuk menghasilkan laba yang diperoleh dari penggunaan modal. Pada tahun 1963,
Modigliani-Miller mempublikasikan teorinya yang kedua tentang struktur modal dengan
memperhatikan pajak. Adanya pajak maka nilai perusahaan yang tercermin pada harga
saham dipengaruhi oleh struktur modal, Semakin besar (banyak) hutang yang digunakan
maka semakin tinggi nilai perusahaan yang berarti semakin tinggi harga sahamnya.
Alasannya adalah bunga hutang yang dibayarkan dapat mengurangi pajak yang dibayar
oleh perusahaan. Penghematan pajak ini merupakan keuntungan pemegang saham,
sehingga nilai perusahaan meningkat yang tercermin pada meningkatnya harga saham.

3. Teori Dividen (Dividend Theory)

Telah dijelaskan di muka, bahwa menurut Modigliani-Miller dengan asumsi pasar


modal efisien dan tidak ada pajak, kebijakan dividen tidak relevan dengan konsep nilai
perusahaan (harga saham). Hal ini disebabkan setiap rupiah yang dibayarkan perusahaan
sebagai dividen mengharuskan perusahaan mengeluarkan saham baru. Sebagai akibat
emisi saham baru itu maka nilai sekarang dari penerimaan pemegang saham lama menjadi
semakin kecil. Ini artinya pembagian dividen tidak mempengaruhi kemakmurannya.

Dengan kata lain, bagi pemegang saham akan sama saja apakah menerima
pembayaran dividen sekarang atau capital gain di masa datang. Dengan asumsi pasar
modal yang efisien maka nilai perusahaan hanya dipengaruhi oleh keputusan
penganggaran modal (Capital Budgeting Decision). Keputusan pengganggaran modal
tersebut nantinya akan menentukan aliran kas dan tingkat risiko di masa datang. Risiko
merupakan penentu aliran kas di masa datang karena keadaan yang akan datang penuh
ketidakpastian. Hasil yang telah direncanakan kemungkinan tidak tercapai. Kemungkinan
menyimpangnya hasil dari rencana yang telah ditetapkan inilah sebagai risiko yang harus
diperkirakan sebelumnya.

4. Teori Diskonto Aliran Kas (Cashflow Discounted Theory)

Teori ini mendasarkan diri pada konsep nilai waktu dari uang (time value of
money) Aliran kas yang akan diterima pada masa depan dapat dinilai sekarang
menggunakan fakto diskonto. Faktor diskonto ini misalnya berupa bunga. Proses
penilaian aliran kas di mas; depan tersebut dinamakan pendiskontoan aliran kas (cashflow
discounted). Pendiskontoai kas ini dimaksudkan untuk menilai aliran kas di masa depan
yang dinilai sekarang (presen value). Proses pendiskontoan aliran kas ini dibagi menjadi 4
tahap yaitu:

5
a. Perkiraan (estimasi) aliran kas di masa yang akan datang
b. Penilaian risiko aliran kas di masa yang akan dating
c. Menganalisis penilaian risiko dihubungkan dengan aliran kas
d. Penentuan nilai sekarang dari aliran kas (present value of cashflow)

Pendiskontoan aliran kas ini penting untuk menetapkan suatu tingkat diskonto
atau bunga yang akan digunakan untuk menilai aliran kas yang akan datang jika dinilai
saat ini. Tingkat diskonto yang akan digunakan tersebut harus mencerminkan tingkat
risiko aliran kas, tingkat keuntungan ekonomi (return) dari investasi yang dilaksanakan
dan periode waktu aliran kas (jangka waktu suatu investasi).

5. Teori Agensi (Agent Theory)

Tujuan perusahaan memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham yang


dapat diterjemahkan sebagai memaksimumkan harga saham. Dalam kenyataannya tidak
jarang manajer perusahaan memiliki tujuan lain yang mungkin bertentangan dengan
tujuan utama tersebut. Karena manajer diangkat oleh pemegang saham maka idealnya
mereka bertindak yang terbaik untuk kepentingan pemegang saham. Namun dalam
praktek sering terjadi konflik antara kedua pihak tersebut yang dinamakan agency
problem. Agency problem ini dapat muncul antara manajer dan pemegang saham atau
antara kreditur dan pemegang saham. Dalam perusahaan besar agency problem sangat
potensial terjadi karena proporsi kepemilikan perusahaan oleh manajer relatif kecil.

Tidak jarang tindakan manajer bukannya memakmurkan pemegang saham,


melainkan memperbesar skala perusahaan dengan cara ekspansi atau membeli perusahaan
lain. Motif utamanya adalah untuk menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lain.
Konflik lain yang potensial terjadi dalam perusahaan besar adalah antara pemegang
saham dan kreditur. Kreditur memiliki hak atas sebagian laba dan sebagian aset
perusahaan terutama dalam kasus kebangkrutan. Sementara itu pemegang saham
memegang pengendalian perusahaan yang sangat menentukan profitabilitas dan risiko
perusahaan.

6. Teori Informasi Asimetrik (Asymetric Information Theory)

Seorang manajer perusahaan pastilah lebih mengetahui tentang informasi


berkaitan yang dengan kondisi dan prospek perusahaan dibanding dengan investor atau
analis. Kondisi seperti ini disebut asymetric information. Artinya antara manajer dan
pemilik mempunyai informasi yang berbeda tentang perusahaan. Dalam kasus ini,
mungkin saja manajer perusahaan percaya bahwa saham perusahaan dalam keadaan
undervalued atau overvalued. Hal itu tergantung apakah informasi tersebut
menguntungkan atau tidak bagi perusahaan.

Dampak yang mungkin muncul dengan adanya asymetric information adalah


timbulnya kegagalan pasar. Misalnya saja kita akan membeli komputer bekas. Pada pasar
komputer bekas ini penjual biasanya memiliki informasi yang lebih baik daripada
pembeli atau terdapat asymetric information atas calon penjual dan pembeli. Akibatnya,

6
pembeli yang memperoleh informasi kurang lengkap dibanding penjual kemungkinan
akan mendapatkan harga yang tidak seharusnya dibayar atau kualitas barang yang tidak
sesuai dengan harganya.

7. Teori Portofolio (Portfolio Theory)

Tokoh yang terkenal dengan teori portofolionya adalah Harry Markowitz. Dia
pemah memperoleh hadiah Nobel di bidang ekonomi tahun 1990. Markowitz sering
disebut sebagai father of modern portfolio theory. Teori portofolio menyatakan bahwa
risiko dapat dikurangi dengan cara mengkombinasikan aset ke dalam suatu portofolio.
Investor dapat mengurangi risiko atas investasinya dengan cara menanamkan dananya
pada berbagai saham di berbagai pasar saham atau berbagai saham di suatu pasar saham
(bursa). Hal ini karena risiko aset secara individu akan lebih besar daripada risiko
portofolio.

Namun teori ini belum menyebutkan secara jelas hubungan antara hasil (return)
dengan risiko investasi. Oleh karena itu, teori ini kemudian disempurnakan oleh William
Sharpe dengan mengembangkan teori keseimbangan yang menghubungkan antara risiko
dan hasil (return) yaitu dengan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Model CAPM ini
dapat digunakan untuk menjelaskan bahwa return suatu saham merupakan fungsi dari
tingkat keuntungan bebas risiko (risk free rate), tingkat keuntungan yang disyaratkan atas
portofolio pasar (market return) dan koefisien beta .

8. Teori Opsi (Option Theory)

Teoti opsi merupakan suatu hak untuk menjual atau membeli suatu aset dengan
harga tertentu selama jangka waktu tertentu. Perdagangan opsi di Amerika telah
berkembang sejak tahun 1800-an. Suatu model penilaian opsi telah diperkenalkan pada
tahun 1973 oleh Fisher Black dan Myron Scholes. Model tersebut kemudian dikenal
dengan Black-Scholes Option Pricing Model. Namun demikian, walaupun sudah agak
lama teori ini berkembang tetapi sampai saat ini belum dianggap sebagai teori dalam
manajamen keuangan. Hanya saja ada beberapa keputusan di bidang keuangan yang dapat
dianalisis dan dipahami lebih baik dengan menggunakan kerangka teori opsi ini. Sebagai
contoh, dalam perkara pembatalan sewa guna usaha (leasing) sebagai salah satu alternatif
pembiayaan perusahaan. Pembatalan transaksi sewa guna usaha dapat dianalisis dengan
kerangka teori opsi. Begitu pula modal yang akan digunakan oleh perusahaan yang dapat
berupa modal sendiri perusahaan (ekuitas perusahaan) atau memakai hutang (leverage)
dapat diperjual-belikan menggunakan teori opsi ini.

7
B. INVESTASI SYARIAH

3.1 Pengertian Investasi Syariah

Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Kata investasi merupakan
kata adopsi dari bahasa inggris, yaitu investment. Kata invest sebagai kata dasar dari
investment memiliki arti menanam. Dalam kamus istilah Pasar Modal dan keuangan kata
invesment diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau
proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Sedangkan dalam kamus Lengkap
Ekonomi, Investasi didefinisikan sebagai saham penukaran uang dengan bentuk-bentuk
kekayaan lain seperti saham atau harta tidak bergerak yang di harapkan dapat di tahan
selama periode waktu tertentu supaya menghasilkan pendapatan. Yang dimaksud
investasi dalam Islam adalah melakukan usaha secara aktif terhadap harta atau
sumberdaya yang ia miliki melalui cara-cara yang sesuai dengan prinsip syariah.

3.2 Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam Dalam Investasi.

Bagi pelaku muamalallah ada beberapa prinsip-prinsip islam yang harus di perhatikan
oleh pelaku investasi syari’ah atau pihak terkait, prinsip tersebut meliputi:

1. Tidak mencari rizki pada hal yang haram, baik dari segi zatnya maupun cara
mendapatkannya , serta tidak menggunakannya untuk hal-hal yang haram.

2. Tidak mendzalimi dan tidak didzalimi.

3. Keadilan pendistribusian kemakmuran.

4. Transaksi dilakukan atas dasar ridha sama ridha.

5. Tidak ada unsur riba, maysir (perjudian/spekulasi) dan gharar ( ketidak


jelasan/samar-samar).

3.3 Proses Manajemen Investasi Syari’ah

Untuk mencapai tujuan investasi, investasi membutuhkan suatu proses dalam


pengambilan keputusan, sehingga keputusan tersebut sudah mempertimbangkan
ekspektrasi retrun yang di dapatkan dan juga risiko yang aka di hadapi. Pada dasarnya ada
beberapa tahapan terhadap dalam pengambilan keputusan investasi syari’ah :

1. Melakukan screening obyek investasi.


2. Menetukan tujuan investasi.
3. Analisis sekuritas.
4. Pembentukan portofolio.
5. Melakukan revisi portofolio.

8
6. Evaluasi kinerja portofolio

3.4 Jangka Waktu Investasi


Investasi dapat di bedakan menurut jangka waktu pengambilan keuntungan atau hasilnya.
Berdasarkan jangka waktunya, maka investasi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Jangka pendek
Investasi jangka pendek adalah investasi yang rentang waktunya antara 6 bulan
sampai 1 tahun.
2. Jangka menengah
Investasi jangka menengah adalah investasi yang jangka waktunya antara 1 sampai
dengan 3 tahun.
3. Jangka panjang
Investasi jangka panjang adalah investasi yang jangka waktunya lebih dari 3 tahun
dan ada yang mengatakan lebih dari 5 tahun.
Jika seseorang misalnya ingin memiliki rumah dalam waktu 7 tahun lagi, maka cita-cita
itu menjadi tujuan investasinya. Selama 7 tahun tersebut seseorang akan berusaha untuk
memenuhi dana yang diperlukan untuk membeli rumah. Investasi dengan waktu 7 tahun
ini dapat dikategorikan ebagai investasi jangka panjang.
Ragam dan potensi yang ada dalam investasi akan menimbulkan perilaku investor
dalam menghadapi resiko investasi. Dalam hal ini ada tiga kecondongan investor
dalam menyikapi risiko, yaitu:
1. Risk Averse
2. Risk Neutral
3. Risk seeker
Berikut penjelasan mengenai kurva diatas atas masing-masing tipe investor, yaitu:
1. Risk Seeker (investor yang suka terhadap risiko)
Merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang
memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda, maka ia
akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih besar. Investor yang
demikian ini lebih cenderung bersikap agresif dan spekulatif dalam pengambilan
keputusan investasi.
2. Risk Neotrality (investor yang netral terhadap risiko)
Merupakan tipikal investor yang meminta kenaikan tingkat pengembalian yang
sama untuk setiap kenaikan risiko. Investor dengan karakter ini cenderung bersikap
hati-hati dan fleksibel dalam mengambil keputusan investasi.
3. Risk Averter (Investor yang tidak suka terhadap risiko)
Merupakan tipikal investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi
yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda, maka
ia akan lebih cenderung mengambil investasi dengan risiko yang lebih kecil.

9
Berikut penjelasan beberapa objek investasi keuangan syari’ah, yaitu:
1. Perbankan Syari’ah
Sebenarnya umat muslim tidak perlu khawatir, karena jauh sebelum MUI secara
resmi memfatwakan bunga bank itu haram sudah ada alternative untuk umat Islam.
Sejak tahun 1992 sampai sekarang, sudah banyak bank syari’ah yang beroperasi di
Indonesia. Hingga kini sudah ada 11 bank umum syari’ah. Yang termasuk bank
umum syariah di Indonesia, yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank
Syariah Indonesia, dan lain sebagainya. Bank konvensional lebih dari 13 yang buka
cabang khusus untuk bank syari’ah atau yang biasa dikenal dengan unit usaha syari’ah
(UUS), contohnya seperti BRI cabang Syari’ah, BNI cabang syariah, dan lain-lain.
UUS ini walaupun secara hukum berada dibawah bank biasa sebagai induknya,
tetapi operasinya sama dengan bank syariah dan produknya pun dijamin halal.
Pembukuan dan segala perhitungannya akan dipisahkan dari bank induknya yang
masih beroperasi dengan sistem bunga. Jadi dana anda akan tetap aman dan
perhitungannya tidak akan bercampur.
Itu adalah banknya, bagaimana dengan produk-produknya? Produk perbankan apa
saja yang dapat digunakan sebagai kendaraan untuk berinvestasi? Seperti yang sudah
kita kenal selama ini di perbankan konvensiona, bank syariah memiliki produk
tabungan, deposito, dan investasi khusus yang dapat digunakan sebagai sarana
berinvestasi.
Produk Investasi pada Bank Syari’ah
a. Tabungan Bagi Hasil (Mudharabah)
Tabungan bagi hasil adalah tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah
mutlaqah. Dalam hal ini bank syariah mengelola dana yang di investasikan oleh
penabung secara produktif, menguntungkan, dan memenuhi prinsip syariah Islam.
Hasil keuntungannya akan dibagikan kepada penabung dan bank, sesuai
perbandingan bagi hasil atau nisbah yang disepakati bersama.[13]
Contoh perhitungan bagi hasil, saldo rata-rata Bapak Budi bulan mei 2015 sebesar
Rp 1 juta sedangkan saldo rata-rata tabungan seluruh nasabah Bank Syariah pada
bulan tersebut Rp 50 juta. Bila perbandingan bagi hasil antara nasabah dan bank
sebesar 50:50 dan pendapatan bank yang dibagi hasilkan untuk tabungan sebesar Rp 1
juta maka bagi hasil yang di dapatkan oleh Bapak Budi adalah sebesar
(Rp 1 juta: Rp 50 juta x rp 1 juta x Rp 50% = Rp 10.000)
Sehingga Bapak Budi akan menerima bagi hasil sebesar Rp 10.000 dalam bulan
Mei 2015 atas tabungan salso rata-rata sebesar Rp 1 juta. Berbeda dengan bank
konvensional yang pendapatan bunganya tetap sepanjang tidak ada perubahan. Bagi
hasil yang didapatkan dari bank syariah dapat berubah setiap bulan, tergantung
pendapatan bagi hasil yang diterima bank syariah dari para peminjam.

10
b. Deposito Bagi Hasil
Deposito bagi hasil merupakan produk investasi jangka waktu tertentu.
Nasabahnya bisa perorangan maupun badan. Produk ini menggunakan prinsip
mudharabah mutlaqah, sama dengan tabungan bagi hasil.
Contoh perhitungan bagi hasil
Saldo rata-rata Ibu Farah bulan Mei 2015 sebesar Rp 10 jutasedangkan saldo rata-
rata seluruh nasabah bank sayriah pada bulan tersebut sebesar Rp 500 juta. Bila
perbandingan hasil antara nasabah dan bank 65:35 berarti nasabah tersebut akan
mendapatkan 65% dan Bank Syariah 35% dari return yang diperoleh bank syariah
dari pengelolaan dana yang dilakukan.[14] Dan pendapatan bank syariah yang dibagi
hasilkan untuk deposito tersebut sebesar 10 juta maka bagi hasil yang didapatkan oleh
ibu Farah adalah ( Rp 10 juta: Rp 500 juta x RP 10 juta x 65% = Rp 130.000)
c. Investasi Khusus
Investasi Kusus adalah suatu bentuk investasi nasabah yang disalurkan langsung
kepada pembiayaan tertentu sesuai dengan keinginan nasabah. Perbandingan nisbah
bagi hasil yang diterapkan berdasarkan kesepkatan antara bank, nasabah serta
penasehat keuangan jika diperlukan (dapat dinegoisasikan). Dana akan diinvestasikan
kepada sector riil yang menguntungkan sesuai keinginan nasabah.
Contoh perhitungan bagi hasil
Bapak Huda menginvestasikan dana sebesar Rp 5 juta dengan pilihan untuk
pembiayaan kepada pedagang bahan bangunan. Bilapada bulan berikutnya
keuntungan investasi yang diterima bank dari pedagang bahan bangunan sebesar Rp 2
juta sementara kesepakatan nisbah antara nasabah dan bank sebesar 65:35, maka bagi
hasil yang didapatkan Bapak Huda adalah sebesar ( Rp 2 juta x 65% = Rp 1.300.000)
Pendapatan bagi hasil yang diterima oleh deposan investasi khusus dalam hal ini
akan sangat bervariasi tergantung dari kinerja dari pedagang yang diberikan pinjaman,
dimana ada kemungkinan suatu saat apabila pedagang tersebut mengalami kerugian
maka bisa saja kita tidak mendapat bagi hasil atau 0.
2. Pasar Modal Syari’ah
Secara sederhana, pasar modal syariah dapat diartikan sebagai pasar modal yang
menerapkan prinsip-prinsip syariah Islam. Oleh karena itu, instrument yang
diperdagangkan tidak boleh terkait dengan kegiatan bisnis yang diharamkan seperti
riba (bunga), perjudian, spekulasi, produsen minuman keras, dan lain-lain. Pasar
modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli
untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjual (emiten) dalam
pasar modal merupakan perusahaan yang membutuhkan modal sehingga mereka
berusaha untuk menjual efek dipasar modal. Sedangkan pembeli (investor) adalah
pihak yang ingin membeli modal diperusahaan yang menurut mereka
menguntungkan. Pasar modal dikenal dengan nama bursa efek, dan di Indonesia ada
dua bursa efek yaitu bursa efek Jakarta (BEJ) dan bursa efek Surabaya (BES). Kedua
bursa tersebut telah dilebur menjadi bursa efek Indonesia.

11
Modal yang diperdagangkan dalam pasar modal merupakan modal yang bila
diukur dari waktunya merupakan modal jangka panjang. Oleh karena itu, bagi emiten
sangat menguntungkan karena masa pengembaliannya relative panjang baik yang
bersifat kepemilikan maupun yang bersifat utang.

12
BAB III

Kesimpulan
Manajemen keuangan bukan hanya berkutat seputar pencatatan akuntansi. Dia
merupakan bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai
suatuaktivitas tersendiri yang menjadi bagian pekerjaan orang keuangan. Manajemen
keuangan lebih merupakan pemeliharaan suatu kendaraan, apabila kita tidak memberinya
bahan bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka kendaraan tersebut tidak akan
berfungsi secara baik dan efisien. Lebih parah lagi, kendaraan tersebut dapat dirusak ditengah
jalan dan gagal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Jadi, manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk
memperoleh sumber modal yang semuah-murahnya dengan menggunakanya seefektif,
seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.

Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana


mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan
merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan. investasi dalam
Islam adalah melakukan usaha secara aktif terhadap harta atau sumberdaya yang ia miliki
melalui cara-cara yang sesuai dengan prinsip syariah.

Tentang kriteria standar bagi aktivitas perusahaan yang terdapat di bursa saham kuala
lumpur, maka saham-saham perusahaan atau obyek investasi yang di tolak untuk di daftar,
berdasarkan kriteria sebagai berikut :

1. Beroperasi atas dasar riba, seperti kegiatan-kegitan dari bank komersial dan
lembaga keuangan lainnya.
2. Beroperasi secara mengadu untuk maysir.
3. Membuat dan atau menjual produk-produk yang haram, seperti, minuman keras,
daging tidak halal dan babi.
4. Beroperasi yang mengandung unsur gharar seperti perusahaan asuransi
kovensional.
Ragam dan potensi yang ada dalam investasi akan menimbulkan perilaku investor
dalam menghadapi resiko investasi. Dalam hal ini ada tiga kecondongan investor dalam
menyikapi risiko, yaitu:

1. Risk Averse

2. Risk Neutral

3. Risk seeker

13
Daftar Pustaka
http://arikathemousleemah.blogspot.co.id/2014/09/makalah-konsep-dasar-manajemen-
keuangan.html

http://ophiiciiduduth.blogspot.co.id/2013/04/makalah-sejarah-perkembangan-
manajemen.html

http://lalanurmala-lalanurmala.blogspot.co.id/2013/05/tiga-keputusan-utama-dalam-
manajemen.html

http://www.kembar.pro/2015/03/pengertian-fungsi-dan-tujuan-manajemen-keuangan.html

http://angritk.blogspot.co.id/2013/12/perkembangan-teori-keuangan_4152.html

http://dedisuselopress.blogspot.com/2015/11/investasi-syariah.html

14

Anda mungkin juga menyukai