Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BENTUK BENTUK BADAN USAHA


Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Aspek Hukum dalam
Ekonomi

Lokal : V Esy A

Dosen Pengampu : Raden Hebat, SE., MM

Disusun oleh kelompok 6 :

1. Nofriza Aulia

2. Yuliana Ningsih

3. Yusnita

4. Bayu Prasetyo

PRODI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) NUSANTARA BATANGHARI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
tentang “BENTUK BENTUK BADAN USAHA” ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Muara Bulian, September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
BAB II ........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A. Pengertian Badan Usaha ............................................................................................ 3
B. Bentuk Bentuk Badan Usaha ..................................................................................... 4
BAB III ..................................................................................................................................... 16
PENUTUP .............................................................................................................................. 16
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 16
B. Saran ............................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam beroperasi, perusahaan haruslah memiliki badan hukum/ usaha tertentu
agar perusahaan tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan kegiatannya.
Keberadaan badan hukum perusahaan akan melindungi perusahaan dari segala
tuntutan akibat aktivitas yang dijalankannya. Karena badan hukum perusahaan
memberikan kepastian berusaha, sehingga kekhawatiran atas pelanggaran hukum
akan terhindar, mengingat badan hukum perusahaan memiliki rambu-rambu yang
harus dipatuhi. Dengan memiliki badan hukum, maka perusahaan akan memenuhi
kewajiban dan hak terhadap berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan,
baik yang ada di dalam maupun di luar perusahaan.
Badan usaha itu sendiri didefinisikan sebagai kesatuan yuridis dan ekonomi yang
menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan
untuk mencari laba. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu
badan usaha antara lain, Krisis ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya
pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat terhambat, dan krisis kemiskinan.
Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi terhadap kemakmuran
rakyat, dan untuk menyelesaikan faktor penghambat majunya perekonomian
Indonesia.
Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat menuntut
para pelaku ekonomi untuk mempertahankan usahanya. Pelaku usaha yang
mengikuti trend ekonomilah yang dapat bertahan mengikuti persaingan dunia usaha
yang tanpa batas tersebut, untuk memenuhi kebutuhan pasar yang tak terbatas.
Perkembangan dunia usaha tersebut, membuat para pelaku usaha untuk bersaing
satu sama lain untuk mencari peluang keuntungan yang lebih besar melalui berbagai
cara. Hal demikian mendorong para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya
untuk mendirikan badan usaha. Secara umum, badan usaha itu terdiri atas dua
bentuk, yaitu badan usaha yang berbadan hukum, dan badan usaha yang tidak
berbadan hukum.1 Badan usaha yang tidak berbadan hukum terdiri atas tiga, yaitu
Persekutuan Perdata, Firma dan Persekutuan Komanditer. Sedangkan badan usaha

1
yang berbadan hukum terdiri atas tiga, yaitu Perseroan Terbatas, Yayasan, Koperasi
dan BUMN.1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian badan usaha dan bagaimana proses pendiriannya?
2. Apa saja bentuk-bentuk badan usaha?
C. Tujuan
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai, adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian badan usaha dan bagaimana proses
pendiriannya.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk badan usaha.

1
Abdul R. Saliman, 2005, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan, Kharisma Putra Utama, Jakarta, hlm. 99

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Badan Usaha


Secara umum, pengertian badan usaha adalah sebuah kesatuan hukum
atau yuridis, teknis, serta ekonomis yang memiliki tujuan utama yaitu mencari
keuntungan atau pun laba.
Dalam UU ketentuan pajak Indonesia No. 16 Tahun 2009, badan usaha
adalah sebuah perkumpulan orang dan atau modal yang bersatu untuk
melakukan usaha ataupun tidak melakukan usaha, yang didalamnya meliputi
beberapa bentuk perseroan yaitu perseroan terbatas, perseroan komanditer, dan
lain-lainnya.
Sedangkan, dalam peraturan baru di Indonesia yang tertuang dalam UU
Cipta Kerja No. 11 Tahun 2020, badan usaha adalah sebuah usaha yang
berbentuk badan hukum maupun tidak yang terbentuk di wilayah NKRI yang
melakukan sebuah aktivitas usaha dalam bidang tertentu. Jadi, bisa dikatakan
bahwa hal ini merujuk pada segala bentuk usaha masyarakat yang dikelola di
Indonesia.2
Ciri-ciri badan usaha sebagai berikut:
a. Merupakan kesatuan organisasi yuridis.
b. Memiliki modal, baik dana maupun tenaga.
c. Bertujuan mencari keuntungan.
Fungsi badan usaha
Secara umum, fungsi badan usaha adalah ada tiga. Yaitu fungsi komersil, fungsi
sosial dan fungsi badan usaha dalam perekonomian. Berikut penjelasannya:
1. Fungsi komersial
Di antara tujuan badan usaha adalah untuk memperoleh keuntungan. Nah,
untuk memperoleh keuntungan, badan usaha harus mengelola sumber daya
produksi yang tersedia secara efisien dan efektif sesuai dengan prinsip-
prinsip manajemen. Fungsi komersial badan usaha adalah meliputi dua hal,
yaitu fungsi manajemen dan fungsi operasional. Fungsi manajemen dalam
badan usaha adalah meliputi tugas-tugas yang harus dimiliki oleh seorang
pimpinan untuk menjalankan semua kegiatan dalam badan usaha. Baca juga:

2
https://rangkulteman.id/berita/badan-usaha-adalah-pengertian-dan-bentuknya

3
Menakar Prospek Saham Perusahaan Teknologi Sedangkan fungsi
operasional dalam badan usaha adalah mengelola sumber daya manusia,
produksi, pemasaran, dan pembelanjaan dengan sebaik-baiknya agar dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Fungsi sosial
Adapun fungsi sosial badan usaha adalah lebih bersifat eksternal. Fungsi
sosial berhubungan dengan manfaat badan usaha secara langsung atau tidak
langsung terhadap kehidupan masyarakat. Sampai sejauh mana suatu badan
usaha mampu memberikan peran secara nyata bagi lingkungan sekitar.
Contoh fungsi sosial dalam badan usaha adalah sebagai penyedia lapangan
kerja dan peningkatan kualitas lingkungan hidup. Biasanya fungsi sosial ini
diwujudkan dengan program CSR.
3. Fungsi dalam perekonomian
Kemajuan badan usaha dapat membantu meningkatkan pertumbuhan
perekonomian nasional. Semakin maju badan usaha maka kesempatan kerja
akan semakin terbuka. Baca juga: Mulai Naik 26 Februari 2022, Simak
Rincian Tarif Tol Dalam Kota Terbaru Dengan begitu, skala usaha juga akan
semakin besar karena produk yang dihasilkan akan semakin banyak dan
pangsa pasar menjadi lebih luas. Secara jangka panjang, badan usaha akan
memengaruhi tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara. Badan
usaha adalah mitra pemerintah dalam meningkatkan perekonomian nasional.
Misalnya dalam peningkatan ekspor. Selain itu, fungsi badan usaha adalah
sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam pemerataan pendapatan
masyarakat. Pemerintah juga dapat memungut pajak dari badan usaha yang
ada.3

B. Bentuk Bentuk Badan Usaha


1. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT) adalah suatu badan hukum untuk
menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena
modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan

3
https://money.kompas.com/read/2022/02/23/214900226/pengertian-badan-usaha-fungsi-dan-jenis-
jenisnya?page=all

4
kepemilikan perusahaan bisa dilakukan tanpa perlu membubarkan
perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal
perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah
dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan
sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti
pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang
terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan
melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi
tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat
keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang
disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan
yang diperoleh perseroan terbatas.4
Mekanisme pendirian
Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi (akta yang
dibuat oleh notaris) yang di dalamnya dicantumkan nama lain dari perseroan
terbatas, modal, bidang usaha, alamat perusahaan, dan lain-lain. Akta ini
harus disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk mendapat izin dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia, harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Perseroan terbatas tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan
kesusilaan.
2. Akta pendirian memenuhi syarat yang ditetapkan Undang-Undang.
3. Paling sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25% dari modal
dasar. (sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1995 & UU No. 40 Tahun 2007,
keduanya tentang perseroan terbatas).
Setelah mendapat pengesahan, dahulu sebelum adanya UU mengenai
Perseroan Terbatas (UU No. 1 tahun 1995) Perseroan Terbatas harus
didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat, tetapi setelah berlakunya UU No.
1 tahun 1995 tersebut, maka akta pendirian tersebut harus didaftarkan ke
Kantor Pendaftaran Perusahaan (sesuai UU Wajib Daftar Perusahaan tahun

4
https://id.wikipedia.org/wiki/Perseroan_terbatas#cite_ref-3

5
1982) (dengan kata lain tidak perlu lagi didaftarkan ke Pengadilan negeri, dan
perkembangan tetapi selanjutnya sesuai UU No. 40 tahun 2007, kewajiban
pendaftaran di Kantor Pendaftaran Perusahaan tersebut ditiadakan juga.
Sedangkan tahapan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia
(BNRI) tetap berlaku, hanya yang pada saat UU No. 1 tahun 1995 berlaku
pengumuman tersebut merupakan kewajiban Direksi PT yang bersangkutan
tetapi sesuai dengan UU No. 40 tahun 2007 diubah menjadi merupakan
kewenangan/kewajiban Menteri Hukum dan HAM.
Setelah tahap tersebut dilalui maka perseroan telah sah sebagai badan
hukum dan perseroan terbatas menjadi dirinya sendiri serta dapat melakukan
perjanjian-perjanjian dan kekayaan perseroan terpisah dari kekayaan
pemiliknya.
Modal dasar perseroan adalah jumlah modal yang dicantumkan dalam
akta pendirian sampai jumlah maksimal bila seluruh saham dikeluarkan.
Selain modal dasar, dalam perseroan terbatas juga terdapat modal yang
ditempatkan, modal yang disetorkan dan modal bayar. Modal yang
ditempatkan merupakan jumlah yang disanggupi untuk dimasukkan, yang
pada waktu pendiriannya merupakan jumlah yang disertakan oleh para
persero pendiri. Modal yang disetor merupakan modal yang dimasukkan
dalam perusahaan. Modal bayar merupakan modal yang diwujudkan dalam
jumlah uang.
Pembagian wewenang dalam perseroan terbatas
Dalam perseroan terbatas selain kekayaan perusahaan dan kekayaan
pemilik modal terpisah juga ada pemisahan antara pemilik perusahaan dan
pengelola perusahaan. Pengelolaan perusahaan dapat diserahkan kepada
tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya ( profesional ). Struktur organisasi
perseroan terbatas terdiri dari pemegang saham, direksi, dan komisaris.
Dalam PT, para pemegang saham, melalui komisarisnya melimpahkan
wewenangnya kepada direksi untuk menjalankan dan mengembangkan
perusahaan sesuai dengan tujuan dan bidang usaha perusahaan. Dalam
kaitan dengan tugas tersebut, direksi berwenang untuk mewakili perusahaan,
mengadakan perjanjian dan kontrak, dan sebagainya. Apabila terjadi kerugian
yang amat besar (di atas 50 %) maka direksi harus melaporkannya ke para
pemegang saham dan pihak ketiga, untuk kemudian dirapatkan.
6
Komisaris memiliki fungsi sebagai pengawas kinerja jajaran direksi
perusahaan. Komisaris bisa memeriksa pembukuan, menegur direksi,
memberi petunjuk, bahkan bila perlu memberhentikan direksi dengan
menyelenggarakan RUPS untuk mengambil keputusan apakah direksi akan
diberhentikan atau tidak.
Dalam RUPS/Rapat Umum Pemegang Saham, semua pemegang
saham sebesar/sekecil apapun sahamnya memiliki hak untuk mengeluarkan
suaranya. Dalam RUPS sendiri dibahas masalah-masalah yang berkaitan
dengan evaluasi kinerja dan kebijakan perusahaan yang harus dilaksanakan
segera. Bila pemegang saham berhalangan, dia bisa melempar suara
miliknya ke pemegang lain yang disebut proxy. Hasil RUPS biasanya
dilimpahkan ke komisaris untuk diteruskan ke direksi untuk dijalankan.
Isi RUPS:
 Menentukan direksi dan pengangkatan komisaris
 Memberhentikan direksi atau komisaris
 Menetapkan besar gaji direksi dan komisaris
 Mengevaluasi kinerja perusahaan
 Memutuskan rencana penambahan/pengurangan saham perusahaan
 Menentukan kebijakan perusahaan
 Mengumumkan pembagian laba (dividen)
Kelebihan PT
a. Kelangsungan hidup perusahan terjamin
b. Terbatasnya tanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan risiko bagi
kekayaan pribadi maupun kekayaan keluarga pemilik.
c. Saham dapat diperjualbelikan dengan relative mudah.
d. Kebutuhan capital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga
memungkinkan perluasan-perluasan usaha.
e. Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan lebih efisien.
Kelemahan PT
a. Biaya pendiriannya relatif mahal.
b. Rahasianya tidak terjamin.
c. Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham.
d. Permasalahan administrasi yang rumit.

7
e. Pengenaan pajak berganda.
f. Adanya inefisiensi kerja, tidak fleksibel dan tidak kompetitif karena ukuran
yang besar.
g. Kesulitan untuk membubarkan diri.
h. Adanya kemungkinan akan muncul konflik antara pemegang saham
dengan dewan direksi.
2. Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum. Anggota koperasi yaitu:
a. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi
b. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota
koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.
Fungsi dan peran Koperasi
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa
fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-
gurunya.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Prinsip koperasi
Prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5, yaitu:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota
tersebut dalam koperasi).
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
8
e. Kemandirian.
f. Pendidikan perkoprasian.
g. kerjasama antar koperasi.
Jenis - jenis koperasi
a. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang
simpanan dan pinjaman.
b. Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen
dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.
c. Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil
menengah(UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku
dan penolong untuk anggotanya.
d. Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan
penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya.
e. Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa
lainnya.
Sumber modal koperasi
a. Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada
saat masuk menjadi anggota.
b. Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dalam waktu
dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan
yang sama untuk setiap bulannya.
c. Simpanan khusus/lain-lain misalnya:Simpanan sukarela (simpanan yang
dapat diambil kapan saja), Simpanan Qurba, dan DepositBerjangka
d. Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan
Sisa Hasil usaha.
e. Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan
uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak
mengikat.
3. Yayasan
Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2004 Perubahan Atas
Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan sebagai dasar hukum
positif mendefinisikan pengertian yayasan adalah badan hukum yang
kekayaannya terdiri dari kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukan untuk
9
mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.
Yayasan sebagai suatu badan hukum mampu, berhak dan berwenang guna
melakukan tindakan-tindakan perdata. Pada dasarnya, keberadaan badan
hukum yayasan bersifat permanen, maksudnya hanya dapat dibubarkan
melalui persetujuan para pendiri atau anggotanya. Organisasi dengan bentuk
yayasan juga hanya dapat dibubarkan jika segala ketentuan dan persyaratan
dalam anggaran dasarnya telah dipenuhi. Yayasan memiliki organ yang terdiri
atas pembina, pengurus, dan pengawas.5
Dasar Hukum Yayasan
Sebelum disahkannya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang
Yayasan atau bisa disebut sebagai UU Yayasan, Indonesia tidak memiliki
peraturan perundang-undangan yang secara khusus mengatur tentang
yayasan. Kata yayasan memang terdapat dalam beberapa pasal dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (Pasal 365, 899, 900, 1680) dan Rv (Pasal 6
ayat 3, dan pasal 236) tetapi dalam pasal-pasal tersebut tidak terdapat
definisi ataupun “aturan main” yang jelas mengenai yayasan. Sementara itu,
Belanda telah memiliki Wet Op Stichtingen sejak tahun 1956. Yayasan di
Indonesia selama ini hanya merujuk kepada Yurisprudensi putusan
Hoogerechtshof tahun 1884 dan Putusan Mahkamah Agung tanggal 27 Juni
1973 Nomor 124/Sip/1973. Meskipun begitu, kini telah ada UU yayasan
berupa Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.
Ciri-ciri Yayasan
Mengutip dari buku Akuntansi Yayasan dan Lembaga Publik, ciri-ciri
yayasan adalah sebagai berikut:
 Dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan
nirlaba, tujuan religius, sosial keagamaan, kemanusiaan, dan tujuan ideal
yang lain.
 Didirikan dengan akta notaris atau dengan surat keputusan pejabat yang
bersangkutan dengan pendirian yayasan.
 Tidak dimiliki anggota dan tidak dimiliki oleh siapa pun, tetapi mempunyai
pengurus atau organ guna merealisasikan tujuan yayasan.

5
https://lindungihutan.com/blog/yayasan-adalah/

10
 Mempunyai kedudukan yang mandiri sebagai akibat adanya kekayaan
yang terpisah dari kekayaan pribadi pendiri atau pengurusnya, dan
mempunyai tujuan sendiri yang berbeda atau lepas dari tujuan pribadi
pendiri atau pengurus.
 Diakui sebagai badan hukum seperti halnya orang, sebagai subjek hukum
mandiri yang dapat menyandang hak dan kewajiban mandiri, didirikan
dengan akta, dan didaftarkan di kantor kepaniteraan Pengadilan Negeri
Setempat.
 Dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan tujuan
yayasan dengan hukum, likuidasi, dan pailit.
Tujuan Pendirian
Selain itu, yayasan juga memiliki tujuan yang wajib tercantum di AD/ART
(anggaran dasar dan anggaran rumah tangga) seperti:
o Yayasan dibentuk dengan tujuan jelas, yakni guna mencapai tujuan sesuai
dengan bentuk awal didirikannya sebuah yayasan. Ketiga tujuan tersebut
adalah sosial, kemanusiaan, dan keagamaan.
o Yayasan cenderung harus mempunyai sifat yang sama dengan bentuk
dari yayasan tersebut seperti sosial, kemanusiaan, dan keagamaan.
o Semua tujuan dan maksud ke depannya mengenai seperti apa yayasan
akan berjalan dan jalan apa yang yayasan tersebut lalui, haruslah
dicantumkan dalam AD/ART.
4. BUMN
BUMN adalah Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perusahaan
Perseroan (PERSERO) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 1998 dan Perusahaan Umum (PERUM) sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1998. Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku kegiatan ekonomi yang
penting di dalam perekonomian nasional, yang bersama-sama dengan pelaku
ekonomi lain yaitu swasta (besar-kecil, domestik-asing) dan koperasi,
merupakan pengejawantahan dari bentuk bangun demokrasi ekonomi yang
akan terus kita kembangkan secara bertahap dan berkelanjutan.
BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang

11
berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Persero adalah BUMN yang
berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang
seluruhnya atau sedikitnya 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki
oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
Perusahaan Umum (PERUM) adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki
negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang ermutu
tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan
perusahaan.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 19 tahun
2003 mengenai Badan Usaha Milik Negara, dijelaskan melalui pasal 2 bahwa
BUMN memiliki maksud dan tujuan berupa (1) memberikan sumbangan bagi
perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan
negara pada khususnya; (2) mengejar keuntungan; (3) menyelenggarakan
kemanfaatan umum berupa penyedia baran dan/atau jasa yang bermutu
tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak; (4) menjadi
perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sector
swasta dan koperasi; (5) turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan
kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
Badan Usaha Milik Negara yang merupakan salah satu pelaku kegiatan
ekonomi dalam perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi
memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional
guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh
UUD 1945.6
Fungsi dan Peranan BUMN adalah sebagai berikut :
1. Sebagai penyedia barang ekonomis dan jasa yang tidak disedikan oleh
swasta
2. Merupakan alat pemerintah dalam menata kebijakan perekonomian
3. Sebagai pengelola dari cabang-cabang produksi sumber daya alam untuk
masyarakat banyak
4. Sebagai penyedia layanan dalam kebutuhan masyarakat
5. Sebagai penghasil barang dan jasa demi pemenuhan orang banyak

6
https://berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/kamus/file/kamus-240.pdf

12
6. Sebagai pelopor terhadap sektor-sektor usaha yang belum diminati oleh
pihak swasta,
7. Pembuka lapangan kerja
8. Penghasil devisa negara
9. Pembantu dalam pengembangan usaha kecil koperasi,
10. Pendorong dalam aktivitas masyarakat terhadap diberbagai lapangan
usaha.
Bentuk-Bentuk BUMN – BUMN memiliki berbagai macam atau jenis bentuk-
bentuk yang berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun
2003 tentang BUMN, Badan Usaha Milik Negara terdiri dari dua bentuk, yaitu
badan usaha perseroan (persero) dan badan usaha umum (perum).
Penjelasan kedua bentuk BUMN adalah sebagai berikut.
a. Badan Usaha Perseroan (Persero)
Badan usaha perseroan (persero) adalah BUMN yang berbentuk
perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau
paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara
Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
Maksud dan Tujuan Badan Usaha Perseroan (Persero)
 Menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya sang kuat
 Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai badan usaha.
Contoh – Contoh Badan Usaha Perseroan (Persero)
 PT Pertamina,
 PT Kimia Farma Tbk
 PT Kereta Api Indonesia
 PT Bank BNI Tbk
 PT Jamsostek
 PT Garuda Indonesia
 PT Perubahan Pembangunan
 PT Telekomunikasi Indonesia
 PT Tambang Timah
Ciri-Ciri Badan Usaha Perseroan (Persero)
 Dalam pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden

13
 Pelaksanaan pendirian yang dilakukan oleh menteri berdasarkan
Perundang – undangan
 Modal berbentuk saham
 Status perseroan terbatas diatur berdasarkan perundang-undangan
 Sebagian atau keseluruhan modal merupakan milik negara dari kekayaan
negara yang
 dipisahkan
 Tidak mendapatkan fasilitas dari negara
 Pegawai persero berstatus pegawai negeri
 Pemimpin berupa direksi
 Organ persero yaitu RUPS, direksi dan komisaris
 Hubungan-hubungan usaha diatur dalam hukum perdata
 Tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan
b. Badan Usaha Umum (Perum)
Badan usaha umum (perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya
dimiliki oleh negara dan tidak terbagi atas saham. Badan usaha umum
memiliki maksud dan tujuan yang didukung menurut persetujuan menteri
adalah melakukan penyertaan modal dalam usaha yang lain.
Maksud dan Tujuan Badan Usaha Umum (Perum)
Menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum
berupa penyedia barang dan jasa berkualitas dengan harga yang dapat
dijangkau masyarakat menurut prinsip pengelolaan badan usaha yang sehat.
Contoh-Contoh Badan Usaha Umum (Perum)
1. Perum Damri
2. Perum Bulog
3. Perum Pegadaian
4. Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri)
5. Perum Balai Pustaka
Ciri-Ciri Badan Usaha Umum (Perum)
 Melayani kepentingan masyarakat yang umum
 Pemimpin berupa direksi atau direktur
 Pekerja merupakan pegawai perusahaan dari pihak swasta
 Dapat menghimpun dana dari pihak

14
 Pengelolaan dari modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara
 Menambah keuntungan kas negara
 Modal berupa saham atau obligasi bagi perusahaan go public
Manfaat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) –BUMN dalam fungsi dan
peranannya memiliki berbagai macam manfaat-manfaat yang diberikan
kepada negara dan rakyat indonesia. Manfaat
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah sebagai berikut...
 Memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memperoleh kebutuhan
hidup berupa
 barang dan jasa
 Membuka dan memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk angkatan
kerja
 Mencegah monopoli pihak swasta dipasar dalam pemenuhan barang dan
jasa
 Meningkatkan kuantitas dan kualitas dalam komiditi ekspor berupa
penambah devisa baik
 migas maupun non migas.
 Mengisi kas negara yang bertujuan memajukan dan mengembangkan
perekonomian negara.
Kelebihan BUMN yaitu :
 Seluruh keuntungan BUMN menjadi keuntungan negara/daerah.
 Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat.
 Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan.
Kekurangan BUMN yaitu :
 Pengelolaan BUMN sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan
negara/daerah.
 Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan
BUMN/BUMD.
 Pengelolaan BUMN secara ekonomis sulit untuk dipertanggung-jawabkan.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Badan usaha adalah kesatuan organisasi yuridis, terdiri dari modal dan
tenaga yang bertujuan mencari keuntungan. Sedangkan perusahaan adalah
suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi untuk
menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta
melakukan usaha lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan
kebutuhan masyarakat. Bentuk-bentuk yuridis perusahaan, yaitu perusahaan
perorangan, firma, perusahaan komanditer, perseroan terbatas, BUMN, dan
koperasi. Mereka mempunyai kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Dan
Seperti diketahui bersama bahwa modal merupakan salah satu faktor yang
penting dalam menentukan keberhasilan suatu perushaan atau badan usaha.
Oleh karena itu, peran Lembaga Keuangan sebagai sumber pemodalan menjadi
sangat penting. Di Indonesia, Lembaga Keuangan dibedakan menjadi : Lembaga
Keuangan Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya. Penggabungan adalah usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan
dengan satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomi,
sebagai upaya untuk memperluas usaha. Dan Pengkhususan perusahaan
adalah kegiatan perusahaan yang mengkhususkan diri pada fase atau aktivitas
tertentu saja, sedangkan aktivitas lainnya diserahkan kepada perusahaan luar.

B. Saran
Penulis menyadari tentang penyusunan makalah, tentu masih banyak
kesalahan dan kekurangannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis
banyak berharap para pembaca yang budiman sudi kiranya memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Abdul R. Saliman, 2005, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan, Kharisma Putra


Utama, Jakarta
https://rangkulteman.id/berita/badan-usaha-adalah-pengertian-dan-bentuknya
https://money.kompas.com/read/2022/02/23/214900226/pengertian-badan-
usaha-fungsi-dan-jenis-jenisnya?page=all
https://id.wikipedia.org/wiki/Perseroan_terbatas#cite_ref-3
https://lindungihutan.com/blog/yayasan-adalah/
https://berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/kamus/file/kamus-240.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai