Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

JENIS – JENIS BADAN USAHA

Dosen Pengampu :

Hendrianto, MA

Disusun Oleh :

Jimmi Maryadi (21631033)

Rani Ardiyanti (21631056)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN CURUP)

TAHUN AJARAN 2022

1
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat Menyusun dan menyelesaikan tugas makalah yang diberikan
oleh dosen pembimbing dalam mata kuliah“Studi Kelayakan Bisnis”tepat pada
waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhmmad SAW, nabi yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju
jalan terang benerang melalui ajarannya.

Makalah berjudul “Jenis-Jenis Badan Usaha” ini kami buat untuk memberi
pemahaman kepada pembaca. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada
dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan pihak yang telah membantu
dalam mendapatkan sumber-sumber materi dalam pembuatan makalah ini serta para
pembaca yang memberikan kritik dan saran pada penyusunan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Curup, 10 Oktober 2022

2
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................1

KATA PENGANTAR........................................................…………………2

DAFTAR ISI.......................................................................…………………3

BAB I PENDAHULUAN..................................................…………………4

A. Latar belakang........................................................…………………4

B. Rumusan masalah..................................................…………………5

C. Tujuan pembahasan...............................................…………………5

BAB II PEMBAHASAN....................................................…………………6

A. Pengertian Badan Usaha dan Jenis-jenisnya.......…………………6

B. Aturan Hukum Prosedur Pendirian Badan Usaha.........................9

C. Langkah-langkah Umum Pendirian Badan Usaha.........................9

D. Pengertian Legalitas Perusahaan .....................................................11

E. Bentuk-bentuk Legalitas Perusahaan...............................................12

F. Manfaat Legalitas Perusahaan..........................................................14

BAB III PENUTUP.........................................................................................16

A. Kesimpulan..........................................................................................16

B. Saran....................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................17

3
4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam beroperasi, perusahaan haruslah memiliki ba!an hukum" usaha tertentu
agar perusahaan tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan kegiatannya.
Beberapa badan hukum perusaan akan melindungi perusahaan dari segala tuntutan
akibat aktivitas yang dijalankannya. karena badan hukum perusahaan memberikan
kepastian berusaha, sehingga kekhawatiran atas pelanggaran hukum akan terhindar,
mengingat badan hukum perusahaan memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi.

Dengan memiliki badan hukum, maka perusahaan akan memenuhi kewajiban


dan hak terhadap berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan, baik yang ada di
dalam maupun di luar perusahaan. Badan usaha itu sendiri didefinisikan sebagai
kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba. adapun faktor-
faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu badan usaha antara lain, krisis ekonomi
yang terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat
terhambat, dan krisis kemiskinan. Peranan badan usaha jelas sangat penting dan
berkontribusi terhadap kemakmuran rakyat, dan untuk menyelesaikan faktor
penghambat majunya perekonomian Indonesia.

Maka dari itu penulis membuat makalah yang berkenaan dengan badan usaha
agar memperjelas dari pembahasan kedelapan silabus mata kuliah Studi Kelayakan
Bisnis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu jenis-jenis badan usaha?

5
2. Apa saja aturan hukum dalam mendirikan badan usaha?

3. Bagaimana Langkah-langkah pendirian badan usaha?

4. Apa itu legalitas perusahaan?

5. Apa saja bentuk-bentuk legalitas perusahaan?

6. Jelaskan manfaat dari legalitas prusahaan?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis badan usaha.

2. Mengerti aturan dalam mendirikan badan usaha.

3. Mengetahui Langkah-langkah pendirian badan usaha.

4. Memahami arti legalitas perusahaan.

5. Memahami bentuk-bentuk legalitas perusahaan.

6. Serta memahami manfaat legalitas perusahaan.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Badan Usaha dan Jenis-Jenisnya

Secara umum, badan usaha adalah lembaga yang memiliki kesatuan hukum
(yuridis) dan ekonomis, menggunakan modal dan tenaga kerja dengan tujuan mencari
keuntungan. Jika diklasifikasikan sesuai hukum, jenis usaha dibagi menjadi dua, yaitu
badan usaha berbentuk hukum dan non-hukum. Secara pengertian, badan usaha
berbentuk hukum memisahkan harta kekayaan pribadi pemilik/pendiri dengan
perusahaan. Sebaliknya, harta kekayaan pemilik/pendiri dalam badan usaha non-
hukum tidak memiliki pemisahan yang jelas.1

Badan usaha berbentuk hukum contohnya yaitu PT, yayasan, dan koperasi.
Sedangkan, contoh badan usaha non-hukum adalah CV, Firma, UD. Kemudian, jika
dikategorikan dari kepemilikan, terdapat jenis usaha berbentuk perseorangan,
koperasi, BUMN, BUMS, dan yayasan.

Adapun untuk jenis-jenis badan usaha yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan Perseorangan

Perusahaan Perseorangan adalah sebuah usaha yang hanya dimiliki oleh


seseorang saja. Pemiliknya bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan termasuk
resiko usahanya.

2. Firma

1
Soedjono Dirdjosisworo. Hukum Perusahaan Mengenai Bentuk-Bentuk Perusahaan (Badan Usaha) di
Indonesia, hal 22-25

7
Firma adalah kerja sama menjalankan usaha yang dilakukan oleh 2 orang atau
lebih dengan nama bersama. Masing-masing anggota firma memiliki tanggung jawab
yang tidak terbatas. Meskipun anggotanya punya kesatuan nama dalam menjalankan
usahanya, namun firma bukanlah badan hukum, melainkan hanya sebutan dari
anggota bersama-sama

3. CV (Persekutuan Komanditer)

CV adalah bentuk perjanjian kerja sama dalam mendirikan usaha antara orang
yang bersedia mengatur dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya
dengan orang yang hanya memberikan modal tapi tidak bersedia memimpin
perusahaan tersebut, tanggung jawab yang dipikulnya terbatas pada besarnya modal
yang ditanamkan. CV yang merupakan kependekan dari Comanditaire
Venootschap dapat menjadi alternatif badan usaha yang dapat dipilih oleh para
pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha dengan modal terbatas.

4. PT (Perseroan Terbatas)

PT adalah badan usaha sekaligus badan hukum yang terdiri dari para pemegang
saham yang disebut stockholder dengan tanggung jawab terbatas terhadap utang-
utang perusahaan sebesar modal yang mereka tanamkan.

5. Persero (Perseroan Terbatas Negara)

Persero adalah bentuk perusahaan milik negara yang sebelumnya bernama


Perusahaan Negara. Umumnya Persero ini terjadi dari Perusahaan Negara yang
kemudian diadakan penambahan modal yang ditawarkan kepada pihak swasta.

6. Daerah PD (Perusahaan)

8
PD adalah perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh pemerintah daerah
(pemda). Tujuan dididirikannya PD ini adalah untuk mencari keuntungan yang dapat
digunakan untuk pembangunan daerah.

7. Perum (Perusahaan Negara Umum)

Perum adalah bentuk perusahaan negara yang juga bertujuan untuk mencari
keuntungan. Selain mencari keuntungan, Perum juga memperhatikan kesejahteraan
masyarakat. Walaupun modal usaha dimiliki oleh pemerintah, namun tidak menutup
kemungkinan Perum membuka penanaman modal kepada pihak swasta.

8. Perjan (Perusahaan Negara Jawatan)

Perjan adalah perusahaan yang segala bentuk kegiatannya ditujukan untuk


kesejahteraan umum namun tidak meninggalkan sisi efisiensinya. Perjan biasanya
memiliki fasilitas-fasilitas negera.

9. Koperasi

Koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang memiliki tujuan untuk


mengadakan kerja sama. Koperasi bertujuan untuk menampung kegiatan
perekonomian pada tingkat lapisan bawah.

10. Yayasan

Yayasan adalah sebuah badan hujum dengan kekayaan yang dipisahkan.


Tujuan pendirian yayasan bukanlah untuk mencari keuntungan, namun untuk tujuan
social.2

2
Soedjono Dirdjosisworo. Hukum Perusahaan Mengenai Bentuk-Bentuk Perusahaan (Badan Usaha) di
Indonesia, hal 22-25

9
B. Aturan Hukum Prosedur Pendirian Badan Usaha

Masing-masing jenis usaha memiliki aturan hukum, baik secara umum


maupun tentang cara pendiriannya. Misalnya, prosedur pendirian badan usaha non-
hukum seperti Firma dan CV diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD).

Sedangkan, prosedur badan usaha berbentuk hukum memiliki aturan hukum


sendiri. Misalnya, aturan umum dan tata cara pendirian PT diatur dalam Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007. Sementara koperasi memiliki Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 1992, dan yayasan di Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004.

C. Langkah-langkah umum Pendirian Badan Usaha

Meski badan usaha memiliki legalitas dan prosedur pendirian masing-masing,


cara pendiriannya memiliki kesamaan dan bisa dikerucutkan dalam langkah-langkah
umum. Berikut cara umum mendirikan badan usaha, baik berbentuk hukum maupun
non-hukum.

1. Membuat Akta Pendirian Usaha

Langkah pertama yaitu perusahaan harus memiliki akta pendirian. Akta


pendirian sendiri merupakan dokumen penting berisi informasi lengkap perusahaan,
seperti nama, domisili, bidang usaha, pemilik modal, jumlah modal dasar, hingga
peran-peran dalam struktur organisasi.Akta pendirian usaha dibuat di depan notaris
bersama pendiri perusahaan sekaligus ditandatangani pihak-pihak yang hadir. Meski
beberapa perusahaan tidak harus memiliki akta pendirian, namun dokumen ini tetap

10
penting sebagai pengesahan perusahaan serta menjadi syarat untuk urusan-urusan
hukum.

2. Mengurus Keterangan Domisili Usaha (SKDU)

Surat harus sesuai namanya, surat ini dikeluarkan oleh pemerintah setempat
yaitu kelurahan/desa tempat perusahaan berada. Kamu cukup membawa KTP pendiri,
fotocopy secara mandiri.

3. Mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Pajak Bumi Bangunan (PBB) terakhir, dan IMB atau kontrak sewa dengan
pemilik gedung untuk mengurus dokumen ini. Namun, baru-baru ini, pemerintah
mengeluarkan aturan baru terkait dokumen ini melalui Peraturan Menteri Dalam
Negeri No.19/2017 dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 5003/6491/SJ pada
Juli 2019. Isinya adalah, pemerintah memberi kebebasan terhadap pemilik perusahaan
untuk mengurus Surat Pernyataan Domisili Usaha (SPDU)

Selanjutnya, yaitu mengurus NPWP ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP)


sebagai surat keterangan untuk melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan. Untuk
mengurusnya, kamu perlu membawa KTP pendiri, akta pendirian perusahaan, dan
SKDU/SPDU. Semua bentuk badan usaha dikenai pajak bagi penghasilan-
penghasilan yang merupakan objek pajak. Aturan ini juga berlaku pada badan usaha
berbentuk yayasan jika lembaga tersebut menerima atau memperoleh penghasilan
wajib pajak.

4. Mengurus Nomor Izin Berusaha (NIB)

11
Langkah terakhir adalah mengurus NIB. NIB sendiri merupakan identitas
pengenal bagi sebuah perusahaan yang diterbitkan oleh lembaga Online Single
Submission (OSS) berupa 13 digit angka acak yang disertai pengaman dan tanda
tangan elektronik.

Proses pengurusannya cukup mudah, yaitu tinggal mengakses dan mengikuti


langkah-langkah pengisian sesuai jenis usaha di laman resmi OSS. Setelah mendapat
NIB, kamu bisa menggunakannya sebagai Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Angka
Pengenal Importir (API), hingga akses kepabeanan.

D. Pengertian Legalitas Perusahaan

Legalitas perusahaan adalah sebuah sumber yang merupakan sumber 


informasi   resmi   untuk   semua   pihak yang berkepentingan di dalamnya. Identitas
dan hal-hal yang menyangkut dunia usaha dan perusahaan  yang didirikan termasuk
dalam ruang lingkup legalitas dari suatu perusahaan. Legalitas perusahaan adalah
unsur yang terpenting.

Fungsi lain dari Legalitas adalah agar perusahaan atau badan usaha dapat
diakui oleh masyarakat. Legalitas yang dimiliki perusahan atau badan usaha harus sah
menurut undang-undang dan peraturan. Perusahaan dilindungi dengan dokumen sah
di mata hukum pada pemerintahan.3

E. Bentuk-bentuk Legalitas Perusahaan

1. Nama Perusahaan

3
Rojikil & Rekan. Pengertian Legalitas perusahaan dan Bentuk Legalitas Perusahaan

12
Bentuk bentuk legalitas perusahaan yang pertama adalah nama perusahaan.
Nama perusahaan adalah sebuah identitas diri yang digunakan oleh perusahaan guna
menjalankan usahanya. Nama perusahaan tersebut ada pada bentuk badan usaha
sebagai perusahaan tertentu, dikenal oleh masyarakat, dan bisa digunakan untuk
membedakan perusahaan tersebut dengan perusahaan lain.

Untuk nama perusahaan, dilarang menggunakan nama perusahaan yang sudah


ada walaupun ada sedikit perbedaan. Misalnya terdapat perusahaan PT. Alumni
kemudian muncul perusahaan baru dengan nama PT. Alumini. Hal tersebut tidak
diperbolehkan karena akan membingungkan masyarakat.

2. Merek

Merek merupakan alat yang digunakan untuk membedakan barang dan jasa
yang diproduksi sebuah perusahaan. Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, merek adalah tanda
yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka,
susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara,
hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur untuk membedakan barang
dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan
perdagangan barang dan/atau jasa.

Syarat agar dapat dikatakan sebagai merek berdasarkan UU tersebut adalah


memenuhi syarat mutlak adanya daya pembeda yang cukup. Maksudnya adalah tanda
atau unsur-unsur lain yang dipakai memiliki kekuatan untuk membedakan barang dan
jasa yang diproduksi perusahaan tersebut dengan perusahaan lain.

3. Nomor Induk Berusaha (NIB)

NIB merupakan legalitas pelaksanaan kegiatan berusaha yang dikeluarkan


oleh pemerintah pada pengusaha. Karena saat ini perizinan berusaha sudah berbasis

13
risiko dimana pendaftarannya melalui sistem OSS maka pemerintah sudah
mengeluarkan kebijakan bahwa setiap perusahaan, persekutuan atau perusahaan
perorangan yang melakukan kegiatan usaha wajib untuk memiliki NIB.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang


Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, kegiatan usaha dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa kategori, yaitu:

a. Kegiatan usaha dengan tingkat risiko rendah

b. Kegiatan usaha dengan tingkat risiko menengah, yang dapat dibagi lagi
menjadi menengah rendah dan menengah tinggi

c. Kegiatan usaha dengan tingkat risiko tinggi

NIB juga berlaku selamanya atau tidak memiliki waktu kadaluarsa


sehingga Anda tidak perlu melakukan perpanjangan kembali selama Anda
masih melakukan kegiatan usaha yang terdapat dalam NIB.

4. Izin Usaha Industri (IUI)

Bentuk bentuk legalitas perusahaan yang terakhir adalah surat Izin Usaha
Industri atau juga bisa disebut dengan IUI. IUI merupakan izin usaha operasional
yang diberikan pada badan usaha baik yang menghasilkan barang yang mempunyai
nilai tambah lebih tinggi dan/atau menyediakan jasa untuk kegiatan industri.

Perusahaan yang bergerak di kegiatan usaha industri wajib memiliki IUI dan
akan diklasifikasikan menjadi industri kecil, industri  menengah dan industri
besar.Bagi perusahaan adanya surat izin ini akan membantu untuk kelancaran
operasional kegiatan usaha sekaligus melebarkan skala bisnis nya.4

4
Office Now, Artikel Legalitas Perusahaan: Jenis dan Fungsi

14
F. Manfaat Legalitas Perusahaan

Dari beberapa bentuk bentuk legalitas perusahaan tersebut, ada beberapa


manfaat yang bisa didapatkan yaitu:

1. Sarana Perlindungan Hukum

Adanya legalitas tersebut akan membantu perusahaan agar bisa terhindar dari
tindakan penertiban atau larangan beroperasi dari pihak yang berwenang, sehingga
perusahaan juga akan lebih aman dalam menjalankan kegiatan usahanya karena sudah
legal.

2. Sarana Promosi

Secara tidak langsung dengan mengurus beberapa bentuk bentuk legalitas


perusahaan tersebut, maka perusahaan juga telah melakukan beberapa promosi pada
pihak pemerintah daerah mauun negara.

3. Bukti Kepatuhan Terhadap Hukum

Perusahaan yang sudah mengurus legalitas sebuah badan usahanya, berarti bisa
dikatakan patuh terhadap hukum atau aturan yang berlaku di Indonesia.

4. Mempermudah Mendapatkan Suatu Proyek

Biasanya dalam sebuah tender atau proyek, salah satu syaratnya adalah
memiliki dokumen hukum yang menunjukkan legalitas perusahaan tersebut. Sehingga
akan lebih mudah untuk mengembangkan skala usaha menjadi lebih besar.

5. Mempermudah Pengembangan Usaha

15
Untuk mengembangkan sebuah usaha, tidak bisa hanya dilakukan dengan
mendapatkan proyek atau tender saja tetapi membutuhkan dana juga. Oleh karenanya
perusahaan yang sudah memiliki legalitas akan lebih mudah untuk mengajukan
pinjaman pada bank  atau lembaga keuangan lainnya guna pengembangan usahanya.5

5
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hlm. 105

16
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Secara umum, badan usaha adalah lembaga yang memiliki kesatuan hukum
(yuridis) dan ekonomis, menggunakan modal dan tenaga kerja dengan tujuan mencari
keuntungan. Badan usaha berbentuk hukum contohnya yaitu PT, yayasan, dan
koperasi. Sedangkan, contoh badan usaha non-hukum adalah CV, Firma, UD.
Kemudian, jika dikategorikan dari kepemilikan, terdapat jenis usaha berbentuk
perseorangan, koperasi, BUMN, BUMS, dan yayasan. Adapun langkah-langkah
umum pendirian usaha yaitu: 1). Membuat Akta Pendirian Usaha, 2). Mengurus
Keterangan Domisili, 3). Mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak, 4). Mengurus Nomor
Izin Berusaha.

Legalitas perusahaan adalah sebuah sumber yang merupakan sumber 


informasi   resmi   untuk   semua   pihak yang berkepentingan di dalamnya. Bentuk-
bentuk legalitas perusahaan terdiri dari nama perusahaan,merek,nomor induk
berusaha, dan izin usaha industri. Adapun manfaat legalitas perusahaan yaitu Sebagai
Sarana Perlindungan hukum,sarana promosi,bukti kepatuhan terhadap hukum,
mempermudah mendapatkan suatu proyek dan mempermudah pengembangan usaha.

B. SARAN
Dari beberapa buku referensi yang kami baca, kami dapat menemukan materi
mengenai hal-hal yang dibahas dalam makalah ini, Namun kami yakin dalam
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dan terdapat kekurangan-kekurangan,
baik isi, tata bahasa, maupun penyusunannya, maka kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Maka dari itu masukan atau saran dari pembaca sangat kami harapkan demi
kesempurnanya makalah kami selanjutnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Office Now, Artikel Legalitas Perusahaan: Jenis dan Fungsi

Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis Edisi Revisi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2007), hlm. 105

Rini Fitriani, Jurnal Aspek Hukum Legalitas Perusahaan Atau Badan Usaha Dalam
Kegiatan Bisnis .2017

Rojikil & Rekan. Pengertian Legalitas perusahaan dan Bentuk Legalitas Perusahaan

Soedjono Dirdjosisworo. Hukum Perusahaan Mengenai Bentuk-Bentuk Perusahaan


(Badan Usaha) di Indonesia, hal 22-25

18

Anda mungkin juga menyukai