Disusun Oleh :
Kelompok 8
Muhammad Lutfi Ibadillah
Noviyanti Nurmanah
Nurul Fitri Ramadhani
Sri Nur’aini
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Dan tidak lupa sholawat
beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, karena
beliaulah suri dan tauladan dalam setiap langkah kita.
Makalah yang telah disusun ini berisi tentang Perbedaan Koperasi dengan Bentuk Badan
Usaha Lain. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Ekonomi Koperasi yang diampu oleh Bapak Agus Achmad Faruk, S.Sos., M.M. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga kami
selaku penyusun.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
1. Perusahaan perorangan
2. Persekutuan, yamg terdiri atas persekutuan firma dan persekutuan
komanditer
3. Perseroan terbatas
4. Perusahaan Negara dan perusahaan daerah
5. Koperasi.
1. Perusahaan Perorangan
1
Subandi.2015.Ekonomi Koerasi (Teori dan Praktik).Alfabeta.Bandung
Pendirian perusahaan perorangan (di Indonesia) tidak memiliki atran
khusus, tetapi untuk beberapa lapangan kegiatan usaha diperlukan izin dari
pemerintah daerah setempat.
2. Persekutuan Firma
3. Persekutuan Komanditer
Perseroan terbaras adalah suatu kumpuln dari orang-orang yang diberi hak
dan diakui oleh hokum untuk berusaha dan atau untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Modal usaha dari PT terdiri dari saham-saham dari pemegang saham. jika
kekayaan PT terpisah dari kekayaan pemilik-pemiliknya. Dalam hal likuidasi dan
jika tenyata perusahaan tersebut masih mempunyai utang/kewajiban yang harus
dibayar, maka para pemegang saham hanya bertanggung jawab terhadap kerugan
sebatas jumlah saham yang dimilikinya.
Pendirian PT harus didukung oleh akta resmi dari notaris dan disahkan
oleh Menteri Kehakiman. Akta yang telah disahkan tersebut harus didaftarkan di
kepaniteraan pengadilan negeri dan selanjutnya dimumkan dalam berita negara
republik Indonesia.
Dalam PT dikenal beberapa jenis modal, yaitu modal dasar, modal yang
ditempatkan, dan modal yang disetor. Modal dasar adalah jumlah modal yang
disebut dalam akta pendirian dan merupakan jumlah maksimum di mana
perusahaan tersebut diperkenankan mengeluarkan surat-surat saham. Modal yang
ditempatkan adalah modal yang sanggup dimasukkan dan pada waktu
pendiriannya merupakan jumlah keikutsertaan para pendiri. Sedangkan modal
yang disetor adalah modal yang benar-benar telah diserahkan pada perusahaan
tersebut.
a. Saham biasa, yaitu saham dimana deviden hanya diberikan bila perusahaan
memperoleh laba.
b. Saham prioritas preferen, yaitu saham yang mempunyai hak utama dalam
pembagian keuntungan atau pada saat likuidasi.
c. Saham preferen komulatif, pada jenis saham ini, jika pada tahun tertentu
perusahaan tidak mendapat keuntungan, maka deviden dari saham ini akan
dibayar secara kumulatif pada saat perusahaan mendapat keuntungan.
d. Saham bonus, Saham yang diberikan secara cuma-cuma kepada para
pemegang saham biasa. Hal ini dimungkinkan bila, misalnya jumlah
cadangan yang dihimpun terlalu besar, sehingga perlu dikurangi dan
diwujudkan dalam Saham. Pada hakikatnya saham bonus merupakan
tambahan modal
e. Saham pendiri, Saham ini diberikan pada pendiri perusahaan sebagai imbalan
atas jasa-jasanya.
f. Saham kosong, adalah saham yang dibeli kembali oleh perusahaan dari
pemegang saham dan disimpan sehingga tidak diikutsertakan lagi dalam
peredaran.
5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN adalah badan usaha dan anak perusahaan BUMN Yang seluruh
modalnya dimiliki oleh Negara. Perusahaan negara berbentuk BUMN tersebut
bisa berbentuk perusahaan jawatan (perjan), perusahaan umum (perum) dan
Perseroan terbatas (Persero).
a. Perjan adalah perusahaan milik negara yang merupakan bagian dari sebuah
departemen. Contoh: TVRI.
b. Perum adalah perusahaan milik negara yang tujuan utamanya melayani
kepentingan umum. Contoh: Perum DAMRI.
c. Persero adalah perusahaan milik negara yang berbentuk PT dan bertujuan
untuk memperoleh laba seperti halnya pada PT lainnya. Contoh: PT.BNI,
PT.Garuda Indonesia.
Dari uraian-uraian yang seperti tersebut pada Bagan 8.1 dapatlah disimpulkan
bahwa koperasi sebagai organisasi ekonomi itu didirikan dengan kesadaran untuk
merebut perbaikan penghidupan, sedangkan gotong royong sebagai organisasi sosial
diadakan karena adanya perasaan dan tanggung jawab untuk keluar dari suatu
kesulitan atau kesusahan.. Menurut Bung Hatta agar koperasi dapat berkembang
dengan baik, diperlukan adanya 2 tiang, yaitu Individualiteit dan Solidariteit.
BAGAN 8.1
D. Hasil wawancara
Kelompok kami melakukan wawancara kepada ibu Titin Sumartini yaitu salah
satu ketua II yang berlokasi di Jl. Raya Timur Desa Cikunir Kec. Singaparna Kab.
Tasikmalaya. Setelah melakukan wawancara kami memperoleh informasi sebagai
berikut :
ketua II yaitu ibu Titin Sumartini. Menurut beliau, Koperasi Dahlia Mekar
merupakan koperasi yang sudah berdiri sejak tahun 1977, dan didirikan khusus untuk
perempuan saja (Koperasi Ibu) dan nasabahnya pun khusus untuk ibu-ibu saja,
sedangkan untuk koperasi laki-laki ada namanya yaitu Koperasi Taukal (Koperasi
Bapak). Koperasi ini juga merupakan unit dari Desa, tetapi hanya mengatas namakan
saja, karena koperasi ini berdirinya di Desa Cikunir. Pada tahun 70-an, pendiri
koperasi ini mendapatkan uang Rp. 12.500 dari hasil PKK. Setelah itu, bapak Kepala
Desa merekomendasikan dan mengalokasikan katanya bagaimana jika mendirikan
koperasi agar ibu-ibu tidak meminjam uang kepada rentenir. Anggota dalam koperasi
ini ada yang dari luar desa, namun seharusnya khusus hanya wilayah desa Cikunir
saja. Koperasi ini hanya bergerak dalam simpan pinjam saja. Dan sudah
beranggotakan 475 anggota.
Kalau pun ada yang macet dalam pembayarannya, maka pihak kepala
kelompok akan turun langsung menagih kepada nasabah apakah akan dilanjut atau
tidak pembayarannya, jika tidak, maka akan dilihat dari kekayaannya kalau sudah
mencukupi dan balance dengan sisa setorannya maka kekayaan tersebut akan menjadi
hak milik Koperasi Dahlia Mekar. Profit Koperasi Dahlia Mekar ada dari jasa
peminjam (uang lebihnya).
Koperasi Dahlia Mekar sudah terdaftar dan diawasi langsung oleh kedinasan
koperasi (sudah legal). Untuk melihat masih aktif atau tidak, pihak kedinasan bisa
melihat dari pembayaran pajak koperasi ini setiap bulannya. Untuk tahun sekarang
dalam perkembangannya, koperasi ini masih monoton saja dikarenakan tahun
sebelumnya terkena efek pandemi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan, kami menyadari bahwa makalah
kami masih banyak kekeliruan, untuk itu kami membutuhkan kritik dan saran dari para
pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua, Aamiin
DAFTAR PUSTAKA