HUKUM PERUSAHAAN
Disusun Oleh:
FEBRIANTO
EAA 117 122
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan limpahan
Rahmat dan Ridho-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Hukum Perusahaan” ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.
Selanjutnya, perlu saya sampaikan bahwa dalam penyusunan makalah ini
mungkin terdapat kesalahan atau kekurangan yang datangnya dari saya sendiri
sebagai manusia, untuk itu kritik dan juga saran senantiasa akan saya terima demi
tercapainya makalah yang lebih baik lagi.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca ataupun bagi saya sendiri
selaku penulis.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
2.1.2 Firma
Firma atau sering juga disebut Fa, adalah sebuah bentuk persekutuan untuk
menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama.
Pemilik firma terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing
anggota persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam
akta pendirian perusahaan.
Kelebihan Firma :
1) Pengelolaan lebih profesional dengan adanya pembagian kerja.
2) Pemimpin firma dipilih berdasarkan keahlian masing-masing.
3) Modal relatif lebih besar.
4) Pembagian keuntungan didasarkan perbandingan modal yang disetor.
5) Semua anggota firma bertindak sebagai pemilik perusahaan yang harus aktif
mengelola usaha.
6) Lebih mudah meminjam modal karena memiliki akta notaris.
Kekurangan Firma :
1) Tanggung jawab tidak terbatas pada modal, namun termasuk harta pribadi.
2) Jika ada anggota yang melakukan pelanggaran hukum, maka semua anggota
firma terkena akibatnya.
3) Kerugian satu anggota akan ditanggung bersama.
4) Hak milik perusahaan tidak dapat dipisahkan dari kekayaan pribadi.
5) Jika firma bangkrut, harta pribadi dapat ikut tersita.
6) Dapat menimbulkan perselisihan jika pembagian keuntungan tidak adil.
Contoh perusahaan berbentuk firma:
FIRMA SAUDARA 3
Firma Saudara 3 berdiri pada tahun 1999. Beralamat di Jl. Monjali 153,
55284, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Firma ini bekerja dibidang
usaha properti. Hingga saat ini, perumahan yang dikembangkan TSG antara lain
Villa Taman Bunga, Citra Alam Persada, Vila Pondok Gemilang, Cempaka
Mulia, Griya Taman Asoka, Harapan Mulia, Permata Pogung, Vila Persada
Mulia, Kembang Asri, Bumi Mulia, Wahana Mulia, Kirana Mulia dan Kanaka
Mulia. TSG telah melahirkan lima anak perusahaan di bidang sejenis, yakni PT
Bagas Persada, PT Graha Abadi (Sleman), PT Ifnu Property Investment, PT Siti
Wangi Realty dan PT Tiga Mitra Pratama.
2.1.3 Koperasi
Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asa kekeluargaan yang
anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk
mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama
oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama
dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi
biasa disebut sisa hasil usaha atau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil.
Kelebihan koperasi:
1) Sebagai pelaksana demokrasi ekonomi pada masyarakat yang memiliki
penghasilan rendah
2) Memperhatikan pembangunan daerah lingkungan kerjanya
3) Badan usaha yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia
4) Memiliki kemudahan dalam mendapatkan modal usaha
5) Mensejahterakan anggotanya
6) Bersifat terbuka dan sukarela
7) Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, tidak berdasarkan besarnya
modal yang disetor.
Kekurangan koperasi:
1) Keterbatasan dibidang permodalan. Bagi koperasi yang baru saja berdiri
mungkin akan mengalami sedikit kesulitan modal untuk dapat berkembang.
2) Daya saing lemah. Jika dibandingkan dengan badan usaha besar
lainnyalainnya koperasi bisa dikatakan kalah bersaing dengan mereka.
3) Rendahnya kesadaran berkoperasi pada anggota. Tidak semua anggota
koperasi memiliki kesadaran penuh dalam berkoperasi, seperti tidak
menyetorkan Iuran wajib terhadap koperasi.
4) Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi. Sumber Daya
Manusia yang tersedia terkadang kurang memiliki keahlian sehingga
menyebabkan kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan
anggotanya dan masalah lainnya.
Contoh koperasi:
KOPERINDO.COM
Koperasi adalah wadah untuk menghimpun kekuatan kecil menjadi satu
kekuatan bisnis yang besar agar bersama-sama melayani anggota dan pasar yang
tercipta. Melalui koperasi, kita dapat saling menguatkan di sisi manajemen dan
finansial. Kita dapat menciptakan kesempatan, mewujudkan iklim usaha yang
sehat dan persaingan yang memacu kreatifitas serta inovasi untuk kemakmuran,
kesejahteraan, yang berkeadilan dan kemanusiaan. Koperasi hadir sebagai solusi
untuk membasmi kemiskinan dan jurang pemisah di antara sesama manusia.
Visi dan misi KOPERINDO.COM adalah membangun Portal Koperasi
Indonesia dengan mitra 100.000 koperasi aktif pada tahun 2020, membangun
jaringan bisnis dan menciptakan sinergi bisnis antarkoperasi dengan basis
teknologi Internet.
2.1.4 Yayasan
Yayasan dikatakan merupakan suatu badan hukum, karena harta yayasan
merupakan harta terpisah dari harta-harta pengurus-pengurusnya. Menurut
peradilan dan hukum, yayasan adalah suatu badan hukum, yang bisa bertindak
atas nama sendiri.
Badan hukum artinya suatu organisasi yang memiliki harta terpisah dari
harta para pemilik. Jika terjadi kepailitan maka harta pemilik tidak turut
menanggung resiko. Pada umumnya yayasan ini bergerak dengan tujuan sosial
seperti yayasan Rumah Sakit Islam, yayasan Yatim Piati, dan sebagainya. Guna
mencapai tujuannya, yayasan berusaha mengumpulkan uang atau barang-barang
lainnya dari sumbangan-sumbangan, zakat dan sebagainya. Dalam mengumpulkan
dana ini kadang-kadang yayasan mendirikan usaha-usaha tertentu di bawah
koordinasi yayasan. Syarat-syarat pendiri yayasan :
1. Syarat materill
Adalah syarat harus dipenuhi serta adanya pemisahan kekayaan pribadi
dengan yayasan, tidak dibenarkan secara komersial dan adanya aturan tentang
pergantian anggota, pengurus serta harta dan kewajiban pengurus.
2. Syarat formal
Yaitu yayasan yang didirikan dengan akta otentik. Yayasan adalah bentuk
perseroan yang tidak diatur dalam KUHD ataupun KUHPdt. Pengaturan mengenai
yayasan diserahkan kepada yurisprudensi dan kebiasaan. Yayasan berbadan
hukum, artinya mempunyai kekayaan terpisah dari para pengurusnya dan dapat
bertindak atas namanya sendiri.
2.1.5 BUMN
Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian
atau seluruh kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN
dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang
atau jasa bagi masyarakat.
Berdasarkan Undang- Undang No. 19 tahun 2003 Pasal 1 dijelaskan bahwa
pengertian dari Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN,
adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara
yang dipisahkan, dan kegiatan utamanya adalah untuk mengelola cabang- cabang
produksi yang penting bagi negara dan digunakan sepenuhnya untuk kemakmuran
rakyat.
Bentuk- bentuk BUMN itu sendiri ada 3 yaitu:
1. Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN
yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham
yang seluruh atau paling sedikit 51 % (lima puluh satu persen) sahamnya
dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar
keuntungan.
2. Perusahaan Perseroan Terbuka, yang selanjutnya disebut Persero Terbuka,
adalah Persero yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi
kriteria tertentu atau Persero yang melakukan penawaran umum sesuai
dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
3. Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN yang
seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang
bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa
yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan
prinsip pengelolaan perusahaan.
2.1.6 BUMD
BUMD adalah perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah
daerah. Kewenangan pemerintah daerah membentuk dan mengelola BUMD
ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang kewenangan
pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonomi.
Contoh BUMD adalah:
1. Bank Pembangunan Daerah (BPD)
2. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
3. Perusahaan Daerah Angkutan Kota (bus kota)
4. Perusahaan Daerah Angkutan Antarkota (bus AKDP dan AKAP), digunakan
dari bulan Oktober 1991 (UU no. 22 tahun 1991) sampai akhir 1999/awal
2000, dirubah status menjadi PO (Perusahaan otobus) pada awal tahun 2000,
sesuai Pasal 5 ayat 3 UU no. 58 tahun 2000. Contoh: Menurut pasal 5 ayat 3
UU no. 58 tahun 2000, Perusahaan Daerah Angkutan Antarkota (PDAAK)
Haryanto dirubah statusnya menjadi PO dan diganti nama menjadi Perusahaan
Otobus (PO) Haryanto dan Perusahaaan Daerah Angkutan Antarkota
(PDAAK) Miniarta dirubah statusnya menjadi PO dan diganti nama menjadi
Perusahaan Otobus (PO) Miniarta.
5. Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PDRPH)
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari hasil pembahasan tentang bentuk-bentuk perusahaan, yaitu PT, CV,
Firma, dan Koperasi maka dapat disimpulkan bahwa semua perusahaan
mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Semua perusahaan
bertujuan untuk mendapatkan laba sebanyak-banyaknya dan memuaskan
keinginan masyarakat.
Perusahaan juga dapat memperoleh modal dari banyak cara, salah satunya
dari saham. Berbagai bentuk perusahaan, yang berarti juga berbagai cara
pengelolaan dilakukan beda-beda untuk memajukan perusahaan masing-masing.
Peran perusahaan dalam perekonomian Indonesia sangat penting guna
mengembangkan perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran rakyat
Indonesia, memupuk keuntungan dan pendapatan, dan melaksanakan dan
menunjang pelaksanaan program kebijakan pemerintah di bidang ekonomi.
3.2 Saran
Badan usaha terdiri atas beberapa jenis, sehingga sangat penting bagi kita
untuk mengetahui teori- teori tentang masing- masing badan usaha baik itu
mengenai kekurangan ataupun kelebihannya. Dalam mendirikan badan usaha
harus sesuai dengan prosedur agar nantinya dalam menggeluti dunia
perekonomian tidak mengalami kerugian. Badan usaha dan perusahaan memiliki
perbedaan, jadi jangan mencampuradukan badan usaha dan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA