Anda di halaman 1dari 15

Bentuk-Bentuk Perusahaan

DISUSUN OLEH :
1. Ledius Zega ( 18400101)

Dosen Pengasuh:
Prof.Dr.Hasan Sitorus, Ms

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN
T/A 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kita Panjatkan Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa , Karena dengan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berisikan
tentang Bentuk-Bentuk Perusahaan. Makalah ini sudah disusun semaksimal mungkin
dengan kontribusi berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi baik dalam materi maupun pikirannya.

Adapun tujuan dan maksud dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai salah satu
pemenuhan tugas ekonomi perusahaan peternakan. Dengan harapan bahwa makalah ini
dapat membantu serta memberikan tambahan pengetahuan kepada pembacanya.

Akhir kata, penulis menyadari karna keterbatasan pengetahuan maupun


pengalaman maka masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan serta menghargai berbagai saran
dan kritik dari pembaca untuk menambah ilmu serta memperbagus makalah-makalah
penulis selanjutnya.

Medan , maret 2020

            Penulis,

Ledius zega

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang.......................................................................................................... 1

1.2  Rumusan Masalah..................................................................................................... 1

1.3  Tujuan....................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Bentuk-Bentuk Perusahaan

A.    Perseroan Terbatas (PT).......................................................................................... 2

B.     Persekutuan Komanditer (CV)................................................................................ 4

C.     Firma....................................................................................................................... 7

D.    Koperasi................................................................................................................... 8

BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan adalah sutu organisasi dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan dan
tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada
pelanggan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba demi
menjamin kelangsungan perusahaan tersebut baik  perusahaan dagang, jasa, maupun
manufaktur.
Bank sebagai salah satu perusahaan yang memiliki fungsi intermediasi melakukan
penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan kemudian disalurkan
kembali pada masyarakat dalam bentuk pemberian pinjaman (kredit). Hal ini tentu akan
mendatangkan laba kepada bank tersebut melalui selisih bunga simpanan dan bunga
pinjaman tersebut. Pada umumnya, tujuan dari bisnis bank adalah untuk memperoleh laba
demi menjamin kelangsungan usahanya disamping berperan membantu kelancaran dan
kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
nasional.

Jenis-jenis perusahaan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu perusahaan dagang,


perusahaan jasa, dan perusahaan manufaktur. Dengan makalah ini, maka saya akan
menjelaskan tentang bentuk-bentuk perusahaan, yaitu Perseroan Terbatas (PT),
Persekutuan Komanditer (CV), Firma, dan Koperasi.

1.2    Rumusan Masalah


1. Apa saja bentuk-bentuk perusahaan?
2. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari masing-masing perusahaan tersebut?
3. Apa ciri-ciri dari masing-masing perusahaan tersebut?
4.  Apa contoh perusahaan dari masing-masing bentuk perusahaan?

1.3    Tujuan
1.     Untuk mengetahui bentuk-bentuk perusahaan.
2.     Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari masing-masing perusahaan.
3.     Untuk mengetaui contoh perusahaan dari masing-masing bentuk perusahaan.

4
4.     Untuk mengetahui ciri-ciri dari masing-masing perusahaan tersebut.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Bentuk-Bentuk Perusahaan


A.    Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT) adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang
memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak
saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat
diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan bisa dilakukan tanpa perlu
membubarkan perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan
tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi
pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki
lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham
mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila
utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak
menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan
maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik
saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya
tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.
Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan
yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa
menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.
Kelebihan dari PT diantaranya sebagai berikut ini:

 Masa hidup perusahaan dapat terjamin secara kontinyu.


 Para pemegang saham memiliki tanggung jawab yang terbatas.
 Terdapat pemisah antara pemilik perusahaan dengan pengurus perusahaan.
 Modal perusahaan mudah didapatkan dari obligasi dan penjualan saham perusahaan.
 Tidak terlalu sulit dalam mengadakan pengalihan pemiliknya, dan lain-lain.

Kekurangan dari PT diantaranya sebagai berikut ini:


 Cukup sulit untuk melakukan penorganisasian.
6
 Biaya atau dana organisasi cukup besar.
 Untuk mendirikan Perseroan Terbatas cukup sulit.
 Terdapat pembatasan hukum dan bidang usaha.
 Adanya pemisah antara pemilikan dan pengendalian

Adapun beberapa ciri dari PT, yang diantaranya sebagai berikut ini:

 Tujuannya untuk mencari keuntungan.


 Memiliki fungsi komersial dan juga fungsi ekonomi.
 Modalnya berasal dari saham-saham dan obligasi.
 Tidak mendapatkan fasilitas dari Negara.
 Perusahaan dipimpin oleh Direksi.
 Kekuasaan tertinggi terdapat pada RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham.
 Karyawan perusahaanya berstatus sebagai pegawai perusahaan swasta.
 Hubungan usahanya diatur di dalam hukum perdata, dan lain-lain.

Contoh perusahaan berbentuk PT :

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (IDX: INDF) dan PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman
yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Agustus
1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma yang pada tanggal 5
Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor bahan
makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.

Mempunyai visi, yaitu menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan


pangan dengan produk bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi
pemimpin di industri makanan. Dan misinya, yaitu menjadi perusahaan transnasional yang
dapat membawa nama Indonesia di bidang industri makanan.

B.     Persekutuan Komanditer (CV)


Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu
persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang

7
atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan
bertindak sebagai pemimpin.
Dari pengertian di atas, sekutu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Sekutu aktif atau sekutu Komplementer, adalah sekutu yang menjalankan perusahaan
dan berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga. Artinya, semua kebijakan
perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif sering juga disebut sebagai
persero kuasa atau persero pengurus.
2. Sekutu Pasif atau sekutu Komanditer, adalah sekutu yang hanya menyertakan modal
dalam persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung jawab
sebatas modal yang disertakan dan begitu juga apabila untung, uang mereka
memperoleh terbatas tergantung modal yang mereka berikan. Status Sekutu
Komanditer dapat disamakan dengan seorang yang menitipkan modal pada suatu
perusahaan, yang hanya menantikan hasil keuntungan dari inbreng yang dimasukan itu,
dan tidak ikut campur dalam kepengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha
perusahaan. Sekutu ini sering juga disebut sebagai persero diam.

Persekutuan komanditer biasanya didirikan dengan akta dan harus didaftarkan.


Namun persekutuan ini bukan merupakan badan hukum (sama dengan firma), sehingga
tidak memiliki kekayaan sendiri.

Kelebihan Persekutuan Komanditer (CV) :

 Modal yang dikumpulkan lebih besar;


 Mudah proses pendiriannya;
 Kemampuan untuk berkembang lebih besar;
 Persekutuan komanditer cenderung lebih mudah memperoleh kredit;
 Kesempatan ekspansi lebih banyak;
 Dari segi kepemimpinan, persekutuan komanditer relatif lebih baik ataupun
kemampuan manajemennya lebih besar;
 Kebutuhan akan modal dapat lebih dipenuhi;
 Manajemen dapat didiversifikasikan; dan
 Sebagai tempat untuk menanamkan modal, persekutuan komanditer cenderung lebih
baik, karena bagi sekutu diam akan lebih mudah untuk menginvestasikan maupun
mencairkan kembali modalnya.

8
Kekurangan Persekutuan Komanditer (CV) :

 Sebagian anggota/sekutu memiliki tanggung jawab tidak terbatas karena ada sekutu
yang aktif dan sekutu yang pasif;
 Kelangsungan hidup CV tidak menentu, karena banyak tergantung dari sekutu aktif
yang bertindak sebagai pemimpin persekutuan;
 Sulit untuk menarik kembali investasinya (terutama untuk sekutu pimpinan);
 Kekuasaan dan pengawasan kompleks;
 Tanggung jawab para sekutu komanditer yang terbatas mengendorkan semangat
mereka untuk memajukan perusahaan jika dibandingkan dengan sekutu-sekutu pada
persekutuan firma; dan
 Apabila perusahaan berutang/merugi, maka semua sekutu bertanggung jawab secara
bersama-sama
 Adapun di bawah ini beberapa ciri dari CV, yang diantaranya sebagai berikut:
 Keanggotaan pada CV ada 2 (dua) macam diantaranya anggota aktif dan anggota
pasif;
 Sekutu yang aktif merupakan anggota yang aktif dalam mengelola perusahaan;
 Sedangkan sekutu yang pasif hanyalah anggota yang menanamkan modal saja; dan
 Tanggung jawab pada sekutu aktif tidak terbatas, sedangkan tanggung jawab sekutu
pasif hanya sebesar modal yang dia tanam.

Contoh perusahaan berbentuk CV:

CV TUNAS MUDA PERKASA

CV Tunas Muda Perkasa perusahaan bergerak dalam bidang jasa kebersihan


gedung dan rumah serta perawatan taman. Menjual barang-barang seperti alat tulis kantor,
barang cetakan, alat/peralatan komputer, elektronik, elektrikal, mekanikal, rumah tangga,
meubel, jasa layanan kebersihan dan angkutan barang.

Beralamat di Semarang, Jawa Tengah. Tanggal 11 Februari 2002, CV. Tunas Muda
Perkasa didirikan. Mempunyai visi, yaitu menjadi perusahaan jasa kebersihan yang
terpercaya, bermanfaat bagi masyarakat luas, unggul dalam layanan dengan harga yang
terjangkau dan didukung oleh peralatan yang memadai serta manajemen yang baik. Selain
mempunyai visi, CV Tunas Muda Perkasa juga mempunyai misi, yaitu

9
membantumenciptakan suasana yang bersih, indah dan hygienis; menjalankan usaha jasa
kebersihan yang berorientasi pada kepuasan konsumen, pemegang saham dan karyawan
perusahaan; dan menyediakan layanan jasa kebersihan yang berkualitas sesuai kebutuhan
konsumen pada tingkat harga yang terjangkau.

C.    Firma
Firma atau sering juga disebut Fa, adalah sebuah bentuk persekutuan untuk
menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama. Pemilik
firma terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing anggota persekutuan
menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan.

Kelebihan Firma :

 Pengelolaan lebih profesional dengan adanya pembagian kerja.


 Pemimpin firma dipilih berdasarkan keahlian masing-masing.
 Modal relatif lebih besar.
 Pembagian keuntungan didasarkan perbandingan modal yang disetor.
 Semua anggota firma bertindak sebagai pemilik perusahaan yang harus aktif
mengelola usaha.
 Lebih mudah meminjam modal karena memiliki akta notaris.

Kekurangan Firma :

 Tanggung jawab tidak terbatas pada modal, namun termasuk harta pribadi.
 Jika ada anggota yang melakukan pelanggaran hukum, maka semua anggota firma
terkena akibatnya.
 Kerugian satu anggota akan ditanggung bersama.
 Hak milik perusahaan tidak dapat dipisahkan dari kekayaan pribadi.
 Jika firma bangkrut, harta pribadi dapat ikut tersita.
 Dapat menimbulkan perselisihan jika pembagian keuntungan tidak adil.

Ciri-ciri Firma:

 Para sekutu aktif di dalam mengelola sebuah perusahaan


 Tanggung jawab yang tidak terbatas atas semua resiko yang terjadi

10
 Akan selesai jika salah satu anggota mengundurkan diri dari anggota atau meninggal
dunia.
 Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan sudah saling mempercayai satu
sama lain sebelumnya.
 Perjanjian sebuah firma bisa dilakukan dihadapan notaris
 Dalam sebuah kegiatan usaha selalu memakai nama bersama;
 Setiap anggota bisa melakukan suatu perjanjian dengan pihak lain.
 Adanya suatu tanggungjawab dalam resiko kerugian yang tidak terbatas;
 Jika terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib untuk melunasi dengan
harta pribadi;
 Setiap anggota firma mempunyai hak untuk menjadi pemimpin;
 Seorang anggota tidak berhak memasukkan seorang anggota baru tanpa seizin dari
anggota yang lainnya
 Keanggotaan firma sangat melekat dan berlaku seumur hidup;
 Seorang anggota memiliki hak untuk membubarkan firma; dan
 Mudah dalam mendapatkan kredit usaha

Contoh perusahaan berbentuk firma:

FIRMA SAUDARA 3

Firma Saudara 3 berdiri pada tahun 1999. Beralamat di Jl. Monjali 153, 55284,
Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Firma ini bekerja dibidang usaha properti.
Hingga saat ini, perumahan yang dikembangkan TSG antara lain Villa Taman Bunga,
Citra Alam Persada, Vila Pondok Gemilang, Cempaka Mulia, Griya Taman Asoka,
Harapan Mulia, Permata Pogung, Vila Persada Mulia, Kembang Asri, Bumi Mulia,
Wahana Mulia, Kirana Mulia dan Kanaka Mulia. TSG telah melahirkan lima anak
perusahaan di bidang sejenis, yakni PT Bagas Persada, PT Graha Abadi (Sleman), PT Ifnu
Property Investment, PT Siti Wangi Realty dan PT Tiga Mitra Pratama.

D.    Koperasi
Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asa kekeluargaan yang
anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk
mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh
seluruh anggotanya, dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap

11
keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi biasa disebut sisa hasil
usaha atau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil.
Kelebihan koperasi:

 Sebagai pelaksana demokrasi ekonomi pada masyarakat yang memiliki penghasilan


rendah 
 Memperhatikan pembangunan daerah lingkungan kerjanya
 Badan usaha yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia 
 Memiliki kemudahan dalam mendapatkan modal usaha 
 Mensejahterakan anggotanya 
 Bersifat terbuka dan sukarela
 Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, tidak berdasarkan besarnya modal
yang disetor.

Kekurangan koperasi:

 Keterbatasan dibidang permodalan. Bagi koperasi yang baru saja berdiri mungkin


akan mengalami sedikit kesulitan modal untuk dapat berkembang.
 Daya saing lemah. Jika dibandingkan dengan badan usaha besar lainnyalainnya
koperasi bisa dikatakan kalah bersaing dengan mereka.
 Rendahnya kesadaran berkoperasi pada anggota. Tidak semua anggota koperasi
memiliki kesadaran penuh dalam berkoperasi, seperti tidak menyetorkan Iuran wajib
terhadap koperasi.
 Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi. Sumber Daya Manusia
yang tersedia terkadang kurang memiliki keahlian sehingga menyebabkan 
kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya dan masalah
lainnya.

Ciri-ciri koperasi:

 Sifat Suka Rela pada Keanggotaannya.


 Rapat Anggota Merupakan kekuasaan Tertinggi dalam Koperasi
 Koperasi Bersifat Nonkapitalis
 Kegiatannya Berdasarkan pada Prinsip Swadaya,Swakerta, dan Swasembada.

12
Contoh koperasi:

KOPERINDO.COM

Koperasi adalah wadah untuk menghimpun kekuatan kecil menjadi satu kekuatan
bisnis yang besar agar bersama-sama melayani anggota dan pasar yang tercipta. Melalui
koperasi, kita dapat saling menguatkan di sisi manajemen dan finansial. Kita dapat
menciptakan kesempatan, mewujudkan iklim usaha yang sehat dan persaingan yang
memacu kreatifitas serta inovasi untuk kemakmuran, kesejahteraan, yang berkeadilan dan
kemanusiaan. Koperasi hadir sebagai solusi untuk membasmi kemiskinan dan jurang
pemisah di antara sesama manusia.

VISI dan MISI KOPERINDO.COM adalah membangun Portal Koperasi Indonesia


dengan mitra 100.000 koperasi aktif pada tahun 2020, membangun jaringan bisnis dan
menciptakan sinergi bisnis antarkoperasi dengan basis teknologi Internet.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan tentang bentuk-bentuk perusahaan, yaitu PT, CV, Firma,
dan Koperasi maka dapat disimpulkan bahwa semua perusahaan mempunyai kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Semua perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba
sebanyak-banyaknya dan memuaskan keinginan masyarakat.

Perusahaan juga dapat memperoleh modal dari banyak cara, salah satunya dari
saham. Berbagai bentuk perusahaan, yang berarti juga berbagai cara pengelolaan
dilakukan beda-beda untuk memajukan perusahaan masing-masing.

Peran perusahaan dalam perekonomian Indonesia sangat penting guna


mengembangkan perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia,
memupuk keuntungan dan pendapatan, dan melaksanakan dan menunjang pelaksanaan
program kebijakan pemerintah di bidang ekonomi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Ichsan dalam Rachmadi Usman, Dimensi Hukum Perusahaan Perseroan


Terbatas, Bandung, P.T. Alumni, 2004.

Basu Swastha, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2007

Mulhadi, Diktat, HUKUM PERUSAHAAN Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia,


Medan, 2014.

https://adhimasyusuf.wordpress.com/2020/03/12/sejarah-misi-dan-visi-perusahaan-
kelebihan-dan-kekurangan-perusahaan/
http://artonang.blogspot.co.id/2020/03/kelebihan-kekurangan-persekutuan.html
https://silvesterhotasi.wordpress.com/2020/12/03/i-pengertian-koperasi-definisi-koperasi-
prinsip-prinsip-koperasi-ii-organisasi-dan-manajemen-koperasi-dan-pola-manajemen/
http://www.berpendidikan.com/2020/06/pk13;00kelebihan-dan-kekurangan-pt-cv-firma-
dan-badan-usaha-perseorangan.html

15

Anda mungkin juga menyukai