Anda di halaman 1dari 3

A.

Cara merawat payudara


Dalam istilah medik payudara disebut glandulla mammae (kelenjar susu) yang
berkembang sejak embrio 6 minggu. Mammae tersusun dari kelenjar, jaringan ikat, dan
jaringan lemak. Diameter mammae seitar 10-12 cm. Umumnya, berat mammae pada wanita
normal sekitar 200 gram. Pada akhir kehamilan, beratnya atara 400-600 gram. Pada wnita
hamil, mamae akan bertambah besar. Pembesaran ini terjadi karena perkembangan kelenjar
mammae., poloferasi sel-sel duktus lakitferus dan sel-sel kelenjar pembuat susu ibu akibat
pengaruh hormon yang dihasilkan plasenta, yaitu laktogen, rolaktin, koriogonadotropin,
estrogen dan progesteron. Pembesaran tersebut diakibatkan pula oleh bertambahnya proses
veskularisasi (peradaran darah ) pada mammae.
Pada usia kehamilan 5 bulan atau lebih kadang-kadang puting susu mengeluarkan
cairan yang sering disebut kolostrum. Sekresi cairan ini disebabkan oleh pengaruh hormon
laktogen dari plasenta dan prolaktin dari hipofisis. Kondisi ini normal meskipun cairan yang
dihasilakan tidak berlebihan. Selama hamil, jika kadar prolaktinnya cukup tinggi akan
berpengaruh pada sekresi air susu. Sekresi air susu akan dihambat oleh hormon estrogen.
Salah satu upaya agar produksi ASI pada sat menyusui lancar, ibu hamil dianjurkan
untuk merawat payudaranya dengan metode dan teknik yang benar. Tahap ini sangat penting
dilakukan karena proses laktasi (pembentukan ASI) sudah dimulai sejak masa kehamilan.
Secara umum tujuan perawatan payudara sebagai berikut.

1. Memelihara kesehatan dan kebersihan payudara ibu


2. Melenturkan dan menguatkan puting susu
3. Mengatasi puting susu pada keadaan datar/terbenam sehingga dapat menyembur
keluar. Puting susu yang meyembur keluar siap di susukan ada bayi.

Selama proses perawatan payudara, ibu hamil harus memperhatikan beberapa hal berikut.

1. Perawatan payudara harus dilakukan secara teratur


2. Harus memperhatikan kebersihan hidup sehari-hari
3. Asupan nutrisi gizi ibu hamil harus lebih baik dan jumlahnya lebih banyak. Jumlah
asupan nutrisi sebanyak 11/4 kali lebih banyak dibandingkan wanita normal.
4. Memakai BH yang dapat menopang (menyangga) payudara

B. Praktik pelaksanaan
Peralatan:

1. Baki dan alasnya


2. Kain khas/kapas
3. Minyak kelapa/ baby oil
4. Haduk/washlap
5. Air bersih
6. Scherm
Persiapan pasien:

1. Pasien diberitahu tentang tujuan perawatan


2. Pasien diatur dalam posisi duduk bersandar dan santai
3. Pasang scherm
4. Lebih mudah agar pakaian dan bra dibuka
5. Letakkan handuk diatas pangkuan ibu atau ikatkan diabdomen ibu jika mungkin

Persiapa perawat:

1. Perawat memperkenalkan diri


2. Menjelaskan tujuan perawatan
3. Mencuci tangan
4. Perawat mengatur posisi sesuai dengan tindakan perawatan yang akan dilakukan

Prosedur perawatan puting susu yang normal:

1. Jelaskan tujuan perawatan pada pasien


2. Kompres puting susu dengan kain kasa yang diberi minyak selama 5 menit agar kotoran
mudah dibersihkan. Setelah 5 menit angkat kain kasa, samil membersihkan puting susu
yaitu dengan gerakan mengitari/memutar
3. Kemudian basahi ibu jari dengan baby oil atau minyak kelapa
4. Letakkan ibujari dan telunjuk pada dada masing-masing (pada areola) kiri dan kanan, lalu
dengan hati-hati putarlah puting susu kekiri dan kekanan atau kearah dalam payudara dan
lepaskan sambil ditarik keluar. Lakukan berangsur-angsur hingga kurang lebih 20 kali.
Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan, lalu urut dari pangkal keputing kurang
lebih 20 kali.
5. Lakukan massase disekitar payudara dengan waslap
6. Pijat puting susu hingga keluar cairan untuk memastikan bahw saluran susu tidak
tersumbat
7. Bersihkan puting susu dan sekitarnya dengan handuk/waslap hingga bersih
8. Anjurkan ibu melakukan perawatan payudara setiap kali akan mandi
9. Anjurkan ibu untuk memakai bra yang menopang payudara, jangan menggunakan bra
yang menekan payudara

Prosedur perawatan puting susu yang mendatar atau masuk kedalam (kelainan bentuk
payudara):

1. Kompres kedua puting susu dengan kain kasa yang telah dibasahi dengan minyak kelapa
atau baby oil selam 5 menit sehingga kotoran disekita puting susu medah terangkat
2. Licinkan kedua tangan khususnya kedua ibu jari dengan minyak kelapa/ baby oil
3. Perawat berdiri didepan ibu, letakkan kedua ibu jari pada samping kiri dan kanan puting
susu atau diatas aerola
4. Lakukan tindakan hoppman yaitu akukan tekanan dan hentakan menjauhi puting ssu
secara serentak, laukan dengan perlahan-lahan
5. Dengan cara yang sema tempatkan kedua ibu jari diatas dan diabawah puting susu
kemudian lakukan tekanan dan hentakan menjauhi puting susu
6. Lakukan pada payudara yang lain secara bergantian
7. Tindakan ini dapat menggunakan jari telunjuk
8. Kemudian bersihkan dengan handuk/waslap yang suda dibasahi air
9. Setiap gerakan dilakukan 4-5 kali sehari setiap pagi saat puting susu tegang
10. Hindari penggunaan alkohol dan sabun yang dapat membuat kulit menjadi kering dan
dapat menyebabkan puting susu lecet

Daftar pustaka

Hullyana, mellyna. 2007. Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta: Puspa Swara

Rahayu, Anik Puji. 2016. Panduan Pratikum Keperawatan Maternitas. Yogyakarta:


Deepublish

Anda mungkin juga menyukai