Anda di halaman 1dari 18

BENTUK-BENTUK USAHA, PROSEDUR DAN LEGALITAS PENDIRIAN

USAHA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Evaluasi Pembelajaran

Dosen Pengampu: Yanti Yandri Kusuma, SE, M.Pd.

DISUSUN OLEH :
( KELOMPOK 7 )

1. DINA HAFIZHAH (1786206025)


2. ELMA AINI SYAFITRI (1786206030)
3. YOLANDA APRILA KOTO (1786206139)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik serta hidayahnya dan tentu nikmat sehat sehingga penyusunan makalah ini
selesai sesuai dengan apa yang diharapkan.Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW. dan tak lupa
saya ucapkan terimakasih atas semua pihak yang ikut membantu penyusunan
makalah ini. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memberikan penjelasan
tentang bentuk-bentuk usaha, prosedur dan legalitas pendirian usaha. Semoga apa
yang penulis sampaikan melalui makalah ini dapat menambah wawasan baik itu
untuk pribadi sebagai penulis maupun dunia pendidikan pada umumnya.Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makala ini.

Bangkinang, 01 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Penulisan .................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan ............................................................... 2
BAB II Pembahasan
A. Bentuk-Bentuk Usaha ...........................................................… 3
B. Prosedur Dan Legalitas Pendirian Usaha ……………………. 12
BAB III Penutup
A. Kesimpulan ................................................................... 14
B. Saran ............................................................................ 14
Daftar Pustaka .......................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam beroperasi, perusahaan haruslah memiliki badan hukum atau
usaha tertentu agar perusahaan tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan
kegiatannya. Keberadaan badan hukum perusahaan akan melindungi
perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yang dijalankannya. Dengan
memiliki badan hukum, maka perusahaan akan memenuhi kewajiban dan hak
terhadap berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan, baik yang ada di
dalam maupun di luar perusahaan.
Badan usaha dapat didefinisikan sebagai organisasi kesatuan yuridis dan
ekonomi yang terstuktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba (keuntungan).
Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi terhadap
kemakmuran rakyat, dan untuk menyelesaikan faktor penghambat majunya
perekonomian Indonesia. Setiap badan usaha yang berdiri harus melengkapi
usahanya dengan syarat operasional usaha. Syarat operasional tersebut dapat
menjadi bukti bahwa perusahaan yang berdiri dinyatakan mempunyai legalitas
usaha. Legalitas usaha merupakan keadaan dimana suatu perusahaan yang
berdiri dan bergerak dalam bidang apapun dinyatakan sah secara hukum.
Untuk dapat memiliki berbagai macam legalitas perusahaan sebuah
perusahaan harus melakukan sejumlah prosedur yang telah ditetapkan oleh
pemerintah berdasarkan peraturan yang berlaku saat itu. Legalitas itu akan
mendatangkan sejumlah manfaat bagi perusahaan. Begitu pentingnya legalitas
perusahaan bagi setiap kegiatan usaha maka sebaiknya harus segera dipenuhi.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Saja Bentuk-Bentuk dari Usaha ?
2. Bagaimana Prosedur Dan Legalitas Pendirian Usaha ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk usaha.
2. Untuk mengetahui bagaimana prosedur dan legalitas pendirian usaha.

D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat pembuatan makalah ini adalah semoga dengan adanya makalah ini
dapat digunakan sebagai bahan pengajaran di bidang pendidikan. Dan semoga
dengan adanya penulisan makalah ini kami bisa membantu pembaca agar lebih
memahami tentang bentuk-bentuk usaha dan prosedur legalitas pendirian
usaha.

2
BAB II
PENJELASAN
A. BENTUK-BENTUK USAHA
1. CV (PERSERIKATAN KOMANDITER)
Bentuk ini banyak dilakukan untuk mempertahankan kebaikan –
kebaikan dari bentuk perseorangan yang memberikan kebebasan dan
penguasaan penuh bagi pemiliknya atas keuntungan yang diperoleh oleh
perusahan. Disamping itu untuk menghilangkan atau mengurangi kejelekan
dalam hal keterbatasan modal yang dimilikinya maka diadakanlah
penyertaan modal dari para anggota yang tidak ikut aktif mengelola
bisnisnya, yang hanya menyertakaan modalnya saja dalam bisnis itu. Bentuk
ini memiliki dua macam anggota yaitu :
a. Anggota aktif (Komanditer Aktif)
Adalah anggota yang aktif menjalankan usaha bisnisnya dan
menanggung segala utang – utang perusahaan.
b. Anggota tidak aktif (Komanditer Diam)
Adalah anggota yang hanya menyertakan modalnya saja. Maka dari
itu kertabatas modal perusahaan dapat dihindarkan, sehingga perusahaan
akan dapat mencari dan mendapatkan modal yang lebih besar untuk
keperluan bisnisnya. Hal ini merupakan salah satu kebaikan dari bentuk
Perserikatan Komanditer, dibandingkan dengan bentuk – bentuk lain
yang sudah dibicarakan diatas.
2. PERSEORANGAN
Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan dimana tempat kegiatan
usaha, modal, manajemennya ditangani oleh satu orang, dan orang tersebut
adalah pemilik modal dan pemimpin perusahaan. Tanggung jawab
perusahaan perorangan adalah tidak terbatas. Artinya bahwa orang tersebut
(pemilik) bertanggung jawab terhadap kewajiban atau utang-utangnya
dengan mengorbankan modal yang dimasalahkannya kedalam perusahaan
tersebut dan dengan seluruh hartanya kekayaan milik pribadinya.

3
Bentuk ini merupakan bentuk yang pertama kali muncul di bidang bisnis
yang paling sederhana, dimana dalam hal ini tidak terdapat pembedaan
pemilikan antara hal milik pribadi dengan milik perusahaan. Harta benda
yang merupakan kekayaan pribadi sekaligus juga merupakan kekayaan
perusahaan yang setiap saat harus menanggung utang – utang dari
perusahaan itu. Bentuk badan usaha semacam ini pada umumnya terjadi
pada perusahaan – perusahaan kecil, misalnya bengkel kecil, toko pengecer
kecil, kerajinan, serta jasa dll.
a. Keuntungan – keuntungan dari bentuk Perseorangan:
1) Penguasaan sepenuhnya terhadap keuntungan yang diperoleh.
2) Motivasi usaha yang tinggi.
3) Penanganan aspek hukum yang minimal.
b. Kekurangan – kekurangan dari bentuk Perseorangan:
1) Mengandung tanggung jawab keuangan tak terbatas.
2) Keterbatasan kemampuan keuangan.
3) Keterbatasan manajerial.
4) Kontinuitas kerja karyawan terbatas.
c. Ciri-ciri perusahaan perseorangan :
1) Dimiliki oleh perorangan
2) Pengelolaan terbatas atau sederhana
3) Modal tidak terlalu besar
4) Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahhan.
Di dalam pengelolaan perusahaanperseorangan, hampir keseluruhan
langsung ditangani sendiri oleh pemiliknya atau kelurga sendiri. Jika
perusahaan perseorangan berkembang menjadi besar, maka kegiatan
manajemen baru akan terlihat lebih teratur, pemiliktidak lagi mengelola
secara langsung. Melainkan akan duduk sebagai seseoarang komisaris
(pengawasa), sedangkan untuk menjalankan usaha diserahkan kepada orang
lain, atau manajer yang bisa berkerja lebih profesional.

4
3. PERSEROAN
a. Pengertian Perseroan
Persero adalah badan usaha yang  dikelola negara dimana sebagian
atau seluruh modalnya dari pemerintah yang berbentuk saham-saham.
Tujuan Persero adalah mencari keuntungan, sama seperti perusahaan
pada umumnya. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya
berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT (Perserociri-
ciri Persero adalah:
1) Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
2) Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan yang berupa saham-saham
3) Dipimpin oleh direksi
4) Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
5) Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
6) Tidak memperoleh fasilitas negara
b. Contoh perusahaan yang menyandang status Persero antara lain:
1) PT Pertamina (Persero)
2) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
3) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
4) PT Brantas Abipraya (Persero)
5) PT Garuda Indonesia (Persero)
6) PT Angkasa Pura (Persero)
7) PT Perusahaan Pertambangan dan Minyak Negara (Persero)
8) PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
9) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
10) PT Pos Indonesia (Persero)
11) PT Kereta Api Indonesia (Persero)
12) PT Adhi Karya (Persero)
13) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
14) PT Perusahaan Perumahan (Persero)
15) PT Waskita Karya (Persero)

5
16) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
c. Jenis-jenis badan usaha perseroan
1) Perseroan Komanditer
Peseroan komanditer adalah bentuk badan yang dirikan dan
dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama,
dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya.
Satu pihak dalam CV bersedia mempimpin, mengelola perusahaan
serta bertanggung jawab atas utang-utang perusahaan. Pihak lainnya
dalam CV hanya bersedia menaruh modal dalam usaha, tetapi tidak
bersedia mempimpin perusahaan , hanya bertanggung jawab atas
uatang-utang perusahaan sebesar modal yang disertakan. Berdasarkan
pengertian di atas, pada dasarnya ada dua kelompok pemilik suatu
perusahaan komanditer.
a) Kelompok pertama , yaitu mereka yang menanamkan sejumlah
modal dan bertindak selaku pengelola perusahaan. Mereka ini
disebut sebagai sekutu komanditer.
b) Kelompok kedua yaitu mereka hanya mengikutsertakan sejumlah
modal tetapi tidak ikut mengelola perusahhan mereka ini
dinamakan sekutu komanditer (sekutu pasif)
Segala sesuatu mengenai perusahaan seperti tata cara pembagian
keuntungan peneriamaan sekutu baru, pengunduran diri selaku sekutu,
tahun buku, dan lain sebagainya disepakati dan diatur bersama secara
tertulis antara sekutu-sekutu. Perseroan komanditer memiliki
keuntungan dan kelemahan sebagaimana bentuk perusahaan lain.
Keuntungan-keuntungan perseoran komanditer, yaitu sebagai
berikut:
a) Relatif mudah mendirikannya.
b) Terdapat kemungkinan mengumpulkan modal lebih besar.
c) Memungkinkan diadakan spesialisasi dalam pengolaan.
d) Pemilik termotovasi untuk bekerja keras.

6
Kelemahaan-kelemahan perseoran komanditer, yaitu sebagi
berikut:
a) Sebagian sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas atas
utang-utang perusahaan
b) Sering terjadi perbedaan pendapat antara sekutu-sekutu
c) Relatif sulit untuk mengumpulkan modal. Contoh peseroan
komanditer adalah perusahhan yang bergerak di bidamg
percetakkan, seperti CV Grahadi, CV Haka MJ, dan CV Putra
Nugraha.
2) Perseroan Terbatas ( PT )
Perseroan terbatas merupakan organisasi bisnis yang memiliki
badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan
tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa
melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di
dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena
dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi
pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan
sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai
persyaratan lainnya.
Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia
No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, PT adalah badan hukum
yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang No. 1
tahun 1995 serta peraturan pelaksanaannya.
Ciri-ciri dan sifat Perseroan Terbatas :
a) kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi.
b) modal dan ukuran perusahaan besar.
c) kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham.
d) dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham.
e) kepemilikan mudah berpindah tangan.

7
f) mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai.
g) keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk
dividen.
h) kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang
saham sulit untuk membubarkan pt.
i) pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden
Jenis/Macam Perseroan Terbatas (PT) yang Ada Di Indonesia
a) Perseroan Terbatas / PT Tertutup
PT tertutup adalah perseroan terbatas yang saham
perusahaannya hanya bisa dimiliki oleh orang-orang tertentu yang
telah ditentukan dan tidak menerima pemodal dari luar secara
sembarangan. Umumnya jenis PT ini adalah PT keluarga atau
kerabat atau saham yang di kertasnya sudah tertulis nama pemilik
saham yang tidak mudah untuk dipindahtangankan ke orang atau
pihak lain.
b) Perseroan Terbatas / PT Terbuka
PT terbuka adalah jenis PT di mana saham-saham perusahaan
tersebut boleh dibeli dan dimiliki oleh semua orang tanpa
terkecuali sehingga sangat mudah untuk diperjual belikan ke
masyarakat. Pada umumnya saham PT terbuka kepemilikannya atas
unjuk, bukan atas nama sehingga tak sulit menjual maupun
membeli saham PT terbuka tersebut.
c) Perseroan Terbatas / PT Domestik
PT domestik adalah PT yang berdiri dan menjalankan kegiatan
operasional di dalam negeri sesuai aturan yang berlaku di wilayah
Republik Indonesia.
d) Perseroan Terbatas / PT Asing
PT asing adalah PT yang didirikan di negara lain dengan aturan
dan hukum yang berlaku di negara tempat PT itu didirikan. Namun
pemerintah telah menetapkan bahwa setiap perusahaan atau
pemodal asing yang ingin berbisnis dan beroperasi di dalam negri

8
berbentuk PT yang taat dan tunduk terhadap aturan dan hukum
yang ada di Indonesia.
e) Perseroan Terbatas / PT Perseorangan
PT perseorangan adalah PT yang saham yang telah dikeluarkan
hanya dimiliki oleh satu orang saja. Orang yang menguasai saham
tersebut juga bertindak atau menjabat sebagai direktur di
perusahaan tersebut. Dengan begitu otomatis orang itu akan akan
memilik kekuasaan tunggal, yaitu mengusai wewenang diektur dan
juga RUPS / rapat umum pemegang saham.
f) Perseroan Terbatas / PT Umum / PT Publik
PT Publik adalah PT yang kepemilikan saham bebas oleh siapa
saja dan juga terdaftar di bursa efek.

4. KOPERASI
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi
yaitu :
a. Perorangan, yaitu orang yang sukarela menjadi anggota koperasi.
b. Badan hokum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota
koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.
Sesuai dengan UU nomor 25 tahun 1992 Bab I Pasal 1 tentang
Perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta
berdasar atas azas kekeluargaan. Sementara itu, tujuan koperasi yaitu
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

9
umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945 dalam Bab III Pasal 4, disebutkan fungsi dan
peran koperasi antara lain sebagai berikut.
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan masyarakat dan manusia.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko
gurunya.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan
dan demokrasi ekonomi.
Adapun ciri-ciri koperasi dapat dibedakan berdasarkan kepemilikannya,
fungsinya, dan permodalannya.
a. Berdasarkan kepemilikannya, koperasi mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut.
1) Koperasi adalah milik orang seorang dan badan hukum koperasi.
2) Kewenangan dan kebijakan koperasi ditetapkan oleh anggota melalui
rapat anggota.
3) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan
koperasi.
4) Pengelolaan koperasi dan usahanya sehari-hari merupakan tanggung
jawab pengurus.
5) Semua kewajiban dan risiko yang terjadi menjadi tanggung jawab
para anggota.
6) Mempunyai perangkat organisasi yang terdiri atas rapat anggota,
pengurus, dan pengawas.

10
b. Berdasarkan fungsinya, koperasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Sebagai salah satu lembaga perekonomian masyarakat.
2) Sebagai tulang punggung perekonomian negara.
3) Sebagai dinamisator dan stabilisator perekonomian masyarakat dan
negara.
4) Sebagai lembaga produktif untuk memberikan pelayanan kepada
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
5) Sebagai lembaga ekonomi untuk meningkatkan sumber daya manusia
dalam masyarakat.
6) Sebagai partner kerja pemerintah dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan di bidang ekonomi dan koperasi.
c. Berdasarkan permodalannya, koperasi memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
Modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman.
1) Modal sendiri koperasi berasal dari:
a) Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang
wajib dibayarkan oleh anggota pada saat masuk menjadi anggota
koperasi,
b) Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus
sama, yang wajib dibayarkan oleh anggota dalam waktu dan
kesempatan tertentu,
c) Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari
penyisihan SHU, dengan tujuan untuk memupuk modal sendiri dan
untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan,
d) Hibah atau modal sumbangan adalah sejumlah uang atau barang
modal yanmg dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak
lain yang bersifat hibah dan tidak mengikat.
2) Modal pinjaman dapat berasal dari
a) Anggota,
b) Koperasi lainnya dan atau anggotanya,
c) Bank dan lembaga keuangan lainnya,

11
d) Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya,
e) Sumber lainnya yang sah.

B. PROSEDUR DAN LEGALITAS PENDIRIAN USAHA


1. Tahapan Pengurusan Izin Pendirian
Bagi perusahaan skala besar hal ini menjadi prinsip yang tidak boleh
dihilangkan demi kemajuan dan pengakuan atas perusahaan yang
bersangkutan. Hasil akhir pada tahapan ini adalah sebuah izin prinsip yang
dikenal dengan Letter of Intent yang dapat berupa izin sementara, izin tetap
hinga izin perluasan. Untuk beberapa jenis perusahaan misalnya, sole
distributor dari sebuah merek dagang, Letter of Intent akan memberi turunan
berupa Letter of Appointment sebagai bentuk surat perjanjian keagenan
yang merupakan izin perluasan jika perusahaan ini memberi kesempatan
pada perusahaan lain untuk mendistribusikan barang yang diproduksi.
Berikut ini adalah dokumen yang diperlukan, sebagai berikut :
a. Tanda Daftar Perusahaan.
b. NPWP.
c. Bukti Diri.
Selain itu terdapat beberapa izin lainnya yang harus dipenuhi yaitu :
a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dikeluarkan oleh Dep.
Perdagangan.
b. Surat Izin Usaha Indrustri (SIUI) dikeluarkan oleh Dep.Perindustrian
c. Izin Domisili
d. Izin Gangguan
e. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
f. Izin dari Dep.Teknis
2. Tahapan pengesahan menjadi badan hokum
Tidak semua badan usaha mesti ber badan hukum. Akan tetapi setiap
usaha yang memang dimaksudkan untuk ekspansi atau berkembang menjadi
berskala besar maka hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan izin atas
kegiatan yang dilakukannya tidak boleh mengabaikan hukum yang berlaku.

12
Izin yang mengikat suatu bentuk usaha tertentu di Indonesia memang
terdapat lebih dari satu macam. Adapun pengakuan badan hukum bisa
didasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), hingga
Undang-Undang Penanaman Modal Asing ( UU PMA ).
3. Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani
Usaha dikelompokkan kedalam berbagai jenis berdasarkan jenis bidang
kegiatan yang dijalani. Berkaitan dengan bidang tersebut, maka setiap
pengurusan izin disesuaikan dengan departemen yang membawahinya
seperti kehutanan, pertambangan, perdagangan, pertanian dsb.
4. Tahapan mendapatkan pengakuan, pengesahan dan izin dari
departemen lain.
Yang terkait Departemen tertentu yang berhubungan langsung dengan
jenis kegiatan badan usaha akan mengeluarkan izin. Namun diluar itu,
badan usaha juga harus mendapatkan izin dari departemen lain yang pada
nantinya akan bersinggungan dengan operasional badan usaha misalnya
Departemen Perdagangan mengeluarkan izin pendirian industri pembuatan
obat berupa SIUP. Maka sebgai kelanjutannya, kegiatan ini harus
mendapatkan sertifikasi juga dari BP POM, Izin Gangguan atau HO dari
Dinas Perizinan, Izin Reklame, dll.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Badan usaha dapat didefinisikan sebagai organisasi kesatuan yuridis dan
ekonomi yang terstuktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba
(keuntungan). Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi
terhadap kemakmuran rakyat, dan untuk menyelesaikan faktor penghambat
majunya perekonomian Indonesia. Setiap badan usaha yang berdiri harus
melengkapi usahanya dengan syarat operasional usaha. Syarat operasional
tersebut dapat menjadi bukti bahwa perusahaan yang berdiri dinyatakan
mempunyai legalitas usaha. Legalitas usaha merupakan keadaan dimana suatu
perusahaan yang berdiri dan bergerak dalam bidang apapun dinyatakan sah
secara hukum. Di dalam bentuk-bentuk usaha terdiri dari beberapa bentuk
diantaranya yaitu adanya Cv (Perserikatan Komanditer), Perseorangan,
Perseroan dan Koperasi.
B. Saran
Demikian penulisan makalah yang dapat kami sampaikan. Penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan,
maka dari itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amiin.

14
DAFTAR PUSTAKA
Rujukan dari Buku:
Asyhadie, Zaeni. 2012. Hukum Bisnis. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Rujukan dari Internet:


Ismawanto. (2013). Jenis-Jenis Badan Usaha. (online). Tersedia:
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/08/jenis-jenis-badan-usaha.html. [01
November 2020].

Nabila. (2013). Badan usaha dalam Perekonomian Indonesia. (online).


http://nabilaswork.blogspot.com/2013/10/softskill-pengantar
bisnis_8.html. [01 November 2020].

Sarsiati, Yulia. (2012). Bentuk-Bentuk Badan Usaha, Kelebihan dan


Kekurangannya. (online). Tersedia:
http://utmanajemen.blogspot.com/2012/09/bentuk-bentuk-badan-usaha-
kelebihan-dan.html. [01 November 2020].

15

Anda mungkin juga menyukai