Anda di halaman 1dari 13

BENTUK-BENTUK ORGANISASI DAN PERTUMBUHAN BISNIS

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Bahan Seminar Kelas Dalam
Mata Kuliah “Dasar-Dasar Bisnis”

Dosen Pengampu: Ratrining Raras Irawati, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Fitria Hasanah (2131098)

Mardianto (2131118)

Suryati (2131094)

Muhammad Mukhlis Robani (2131107)

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK

BANGKA BELITUNG

2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt karena berkat limpahan
nikmat dari-Nya sehingga makalah saya yang berjudul “BENTUK-BENTUK
ORGANISASI DAN PERTUMBUHAN BISNIS” dapat diselesaikan, shalawat serta
taslim tak lupa saya kirimkan atas junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi
wa sallam yang telah membawa ummat ini dari alam gelap gulita menuju alam yang
terang benderang.
Dalam rangka penyelesaian makalah ini, penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak yang ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam
memberikan arahan dan bimbingan pada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini.
Walaupun dengan usaha maksimal telah saya lakukan, tapi sebagai manusia biasa
tentunya tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
saya dari penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini,
dan kiranya makalah ini dapat memberikan masukan dan informasi kepada semua
pihak yang berkaitan dengan hal ini.Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis
mohon maaf atas segala kekhilafan dan kesalahan. Kiranya segala bantuan
pengorbanan yang telah diberikan oleh semua pihak, mendapat ridho dari Allah
Subhanahu Wataala. Amin….

Wassalam

Disusun Oleh

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan Masalah............................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. Bentuk-Bentuk Organisasi Bisnis.................................................................................2
B. Bentuk Lain Organisasi Bisnis......................................................................................6
C. Pertumbuhan Bisnis......................................................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................9
KESIMPULAN........................................................................................................................9
A. PENUTUP....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai
dari pengadaan bahan baku, produksi, pemasaran dan distribusi sampai pada
konsumen dalam bentuk barang maupun jasa dengan tujuan mendapatkan
keuntungan dan kemanfaatan. Dalam bisnis ada yang namanya bentuk-bentuk
bisnis dan adapula yang namanya pertumbuhan bisnis. Dalam makalah ini
penulis ingin memaparkan materi tentang Bentuk-bentuk bisnis dan
Pertumbuhan Bisnis agar kita tahu macam-macam bentuk bisnis dan
Pertumbuhan Bisnis yang ada di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah bentuk-bentuk organisasi bisnis?
2. Bagaimana bentuk lain organisasi bisnis?
3. Bagaimanakah pertumbuhan bisnis?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Bentuk-bentuk organisasi bisnis
2. Untuk mengetahui dan memahami bentuk lain organisasi bisnis
3. Untuk mengetahui tentang pertumbuhan bisnis

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bentuk-Bentuk Organisasi Bisnis


Terdapat 3 bentuk utama dalam organisasi bisnis yaitu :
1. Perusahan Perseorangan (sole proprietorship)
Perusahaan Perseorangan adalah bentuk bisnis yang dimiliki dan
dioperasikan oleh hanya satu orang dan mengambil segala keputusan dan
bertanggungjawab secara pribadi atas segala hal yang dilakukan oleh
perusahaan.1

a. Kelebihan Perusahaan Perseorangan


1) Mudah dibentuk, murah biaya pembentukannya dan di banyak negara
tidak memerlukan izin pembentukan dari pemerintah
2) Keuntungan hanya dinikmati oleh satu orang yaitu pendiri usaha
tersebut.
3) Pembuatan keputusan dan pengendalian hanya dilakukan oleh satu
orang sehingga orang tersebut benar-benar mengetahui bisnis yang
dijalankannya.
4) Fleksibel dalam arti manajemen dapat dengan mudah beraksi terhadap
keputusan harian dengan mudah.
5) Relatif tidak ada kontrol dari pemerintah sehingga pajak yang harus
dibayarkan adalah pajak pribadi bukan pajak usaha.

b. Kekurangan Perusahaan Perseorangan


1) Tanggungjawab utang tidak terbatas, artinya apabila terjadi kewajiban
pembayaran maka kewajiban itu harus dipenuhi dengan menyerahkan
seluruh harta perusahaan dan harta pribadi miliknya.
2) Jarang ada yang bertahan lama, dimana hal ini dapat saja disebabkan
oleh meninggalnya pendiri atau pemilik dari perusahaan tersebut.
3) Relatif sulit untuk memperoleh pinjaman jangka panjang dengan bunga
yang rendah.

1
Trustorini Handayani, Pengantar Bisnis, Universitas Komputer Indonesia, 2010.

2
4) Relatif bergantung hanya pada pola pikir satu orang saja apabila orang
ini tidak berpengalaman dalam bisnis maka resiko kegagalan akan
sangat besar.

Dibalik kendala-kendala yang muncul dalam usaha kecil, namun


eksistensinya justru memberikan kontribusi besar dalam mengatasi masalah
perekonomian negara.

2. Perusahaan Patungan atau firma (partnership)


Persekutuan (firma dan komanditer) merupakan bentuk organisasi
bisnis di mana dua orang atau lebih bertindak sebagai pemilik dari perusahaan
sehingga tanggungjawab dan hak yang ada akan ditanggung oleh mereka.
Firam adalah perseroan yang didirikan untuk menjalankan sutau perusahaan di
bawah satu nama bersama dimana peserta-pesertanya langsung dan sendiri-
sendiri bertanggungjawab sepenuhnya kepada pihak ketiga. Sedangkan
persekutuan Komanditer (CV) adalah perseroan yang didirikan untuk
menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk oleh satu orang atau lebih
sebagai pihak yang bertanggungjawab renteng (solider) dan satu orang atau
lebih sebagai pihak lain yang mempercayakan uangnya (Lupiyoadi R dan
Wacik,1998).

1. Kelebihan-kelebihan Perusahaan Persekutuan


1) Modal tersedia banyak
2) Meningkatkan kepercayaan kreditor
3) Keahlian dan ketrampilan bertambah
4) Adanya kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang

2. Kekurangan-kekurangan Persekutuan
1) Tanggung jawab tidak terbatas
2) Umur yang terbatas
3) Lemahnya penegendalian

Lebih lanjut Lupiloyoadi dan Wacik mengungkapkan fungsi dan


kedudukan partner dalam sebuah persekutuan dapat berupa :

3
a. Otensible partner
b. Active partner
c. Secret partner
d. Dormant partner
e. Nominla partner
f. Subpartner
g. Limited partner

3. Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan Terbatas secara hukum dianggap sebagai suatu badan
hukum, terpisah dari individu-individu yang memilikinya. PT didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi atas saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam Undang-undang serta peraturan pelaksanaannya. Perusahaan
mengumpulkan dana yang diperlukannya denganjalan menjual saham kepada
masyarakat dan para pemegang saham tersebut menjadi pemilik perusahaan
itu. Jika perusahaan mendapatkan keuntungan maka perusahaan akan
membayarkannya atas saham yang dibelinya (deviden). Namun keuntyungan
yang tidak dibagikan juga merupakan kepunyaan para pemilik, tetapi biasanya
keuntungan tersebut ditanamkan kembali kedalam kegiatan perusahaan,
sebaliknya jika perusahaan dibubarkan maka para pemegang saham membagi-
bagi setiap aktiva yang tersisa setelah semua hutang dibayar.2

a. Kelebihan bentuk PT
1) Adanya tanggunjawab atas utang yang terbatas, dimana tanggungjawab
utang yang harus dibayar hanya sebatas jumlah saham yang
dimilikinya.
2) Adanya kemungkinan untuk memperjualbelikan saham yang
dimilikinya.
3) Umumnya memiliki jangkawaktu operasi yang tidak terbatas
4) Relatif lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dengan nilai nominal
yang besar untuk jangka waktu panjang dan tingkat bunga rendah.

2
Diam Ari Nugroho, Pengantar Manajemen Untuk Organisasi Bisnis, Publik dan Nirlaba,
Universitas Brawijaya, 2017.

4
5) Adanya kemungkinan untuk alih teknologi dan ilmu dimana pemegang
saham dapat dengan mudah menyewa tenaga manajemen profesional
untuk menjalanakan perusahaan yang ada.

b. Kekurangan bentuk PT
1) Keterbatasan dalam jenis bidang usaha yang akan dijalankan karena
bidang usaha ditentukan oleh ijin yang dikeluarkan serta peraturan-
peraturan yang berlaku
2) Adanya perbedaaan kepentingan di dalam menjalankan PT, pemilik
saham minoritas dikalahkan dengan mayoritas
3) Adanya kewajiban membuat laporan kepada berbagai pihak
4) Biaya pendirian yang tidak sedikit
5) Afanya sisitem pajak yang menyebabkan seorang pemegang saham
membayar pajak ganda yaitu pajak atas PT itu sendiri, deviden yang
diterima serta pajak individu.3

Garis kekuasaan dalam Perseroan Terbatas dapat dilihat pada gambar di


bawah ini :

Shareholder

Board of Directors

Company Managers

Operating and Administrative Divisions

Keterangan :

a. Shareholder (Pemegang Saham)

3
Windi Afdal, Korporasi dalam hukum organisasi bisnis Islam, Jurnal Hukum dan
Pembangunan, 2016.

5
Pemegang saham merupakan kekuasaan tertinggi dalam perseroan,
dalam pertemuan mereka, pemegang saham memilih direktur untuk
mengelola perusahaan, memilih akuntan public untuk mengaudit
keuangan.
b. Dewan Direktur (Board of Directors)
Merupakan perwakilan dari pemegang saham, mempunyai
kekuasaan untuk memutuskan suatu keputusan manajemen seperti
keputusan untuk membangun pabrik baru dsbnya.
c. Manager (managers)
Chief Executive Officers (CEO) atau managing Directors dari
perusahaan ditunjuk oleh board of director dan bertanggungjawab
melaksanakan kebijakan dari board of directors.

4. Koperasi
Jika BUMN merupakan usaha skala besar, maka koperasi mewadahi
usaha-usaha kecil.4

B. Bentuk Lain Organisasi Bisnis


1. Joint Venture
Joint venture dapat diartikan sebagai suatu persetujuan (joint project),
yaitu bentuk persekutuan perseroan yang dibentuk oleh dua atau lebih
perseroan untuk tujuan tertentu. Tujuan utama dari joint venture adalah
menggabung perseroan yang memiliki keahlian yang berbeda untuk dapat
dikontribusikan demi keberhasilan suatu proyek tertentu. Joint venture
biasanya digunakan untuk mngerjakan pembangunan proyek-proyek besar
yang memerlukan modal besar.
Karakteristik utama joint venture adalah :
a. Dibatasi pada proyek tertentu
b. Jangka waktu dibatasi dengan perjanjian dan dihentikan pada saat proyek
sudah benar-benar selesai
c. Dibawah kekuasaan seorang manajer, dimana namanya tertera dalam
usaha

4
Amirizal, Hukum Bisnis, (Jakarta: Penerbit Jambatan, 1999).

6
d. Pada saat joint venture selesai para partisipan akan membagi laba dan rugi
sesuai perjanjian

2. Sindicate
Memiliki kemiripan dengan joint venture dibentuk oleh beberapa
perusahaan yang mempunyai tujuan khusus. Sindicate digunakan dalam
bidang keuangan.

3. Franchisee
Franchisee adalah suatu sistem pemasaran yang berkisar pada
perjanjian sah antara dua pihak yang salah satunya (franchisee) diberi hak
istimewa untuk menjalankan bisnis sebagai pemilik pribadi tapi dengan syarat
perusahaan dijalankan menurut metode dan cara yang dispesifikasikan oleh
pihak lain (franchisor). Perusahaan franchisee biasanya memberi anggota
sistem tersebut denngan nama, logo, prosedur pengoperasian, dan lain-lain.5

C. Pertumbuhan Bisnis
Menurut Penulis pertumbuhan adalah suatu proses yang menggambarkan
perubahan dari sesuatu yang belum ada menjadi ada, dari yang kecil berubah
menjadi besar. Pertumbuhan menggambarkan sesuatu yang tumbuh dan
berkembang. Pertumbuhan bisnis adalah tumbuh dan berkembangnya suatu bisnis
ataupun usaha.

1) Klarifikasi Pertumbuhan Bisnis


Berdasarkan skala usahanya pertumbuhan bisnis terdiri dari beberapa
klarifikasi:
a. Skala Kecil
Usaha Skala kecil adalah usaha yang berdiri sendiri dan dimiliki oleh
perorangan atau badan usaha. Usaha ini bukan anak perusahaan atau
cabang perusahaan dari usaha menengah atau usaha besar. Contohnya:
restoran lokal, laundry, toko pakaian dan online shop dll.
b. Skala Menengah

5
Binoto Nadapdap, Hukum Perseroan Terbatas,(Jakarta: Jala Permata Aksara, 2009).

7
Usaha skala Menengah adalah usaha yaitu usaha ekonomi berdiri
sendiri, yang dimiliki oleh perorangan atau badan usaha yang bisa jadi
merupakan cabang/ anak perusahaan. menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha kecil atau usaha besar. Contoh:
Cabang dari KFC, Cabang dari Mc Donald, Cabang dari Warung Nasi
Goreng, Cabang dari warung bakso dls.
c. Usaha Skala Besar
Usaha Skala Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan
oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahun lebih besar dari usaha menengah, yang meliputi usaha nasional
milik Negara atau swasta usaha patungan, dan usaha asing yang
melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia. Contoh: Pabrik industri,
Pabrik makanan dan SPBU dls.

2) Karakterisitik Skala Usaha


a. Berdasarkan jumlah tenaga kerja karkteristik Skala Usaha terdiri dari:
1. Skala Kecil memiliki jumlah tenaga kerjanya berjumlah < 5 orang.
2. Skala Menengah memiliki jumlah tenaga kerjanya berjumlah 5-19
orang.
3. Skala Besar yaitu memiliki tenaga kerjanya berjumlah 20 atau lebih.

b. Berdasarkan Nilai aset/investasi


1) Skala Kecil memiliki nilai aset/investasi senilai < 200 Juta
2) Skala Menengah memiliki nilai aset/investasi senilai 200-500 Juta
3) Skala Usaha Besar memiliki nilai aset/investasi senilai > 500 Juta

c. Berdasarkan Omzet
1. Skala Kecil memiliki Omzet Maksimal 50 Juta
2. Skala Menengah memiliki Omzet 50-250 Juta
3. Skala Besar memiliki Omzet > 250 Juta

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Organisasi bisnis adalah suatu organisasi yang melakukan aktivitas
ekonomi dan bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit). Agar bisnis
dapat berjalan sukses maka perlu diorganisasikan, maka jika disimpulkan
fungsi organisasi bisnis adalah untuk mengorganasirkan suatu bisnis. adapula
Pertumbuhan bisnis merupakan tumbuh dan berkembangnya bisnis dari yang
tiada menjadi ada dan dari kecil yang menjadi besar.

9
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Trustorini. 2010. Pengantar Bisnis. Universitas Komputer


Indonesia.

Nugroho, Diam Ari. 2017. Pengantar Manajemen Untuk Organisasi Bisnis, Publik
dan Nirlaba. Universitas Brawijaya.

Afdal, Windi. 2016. Korporasi dalam hukum organisasi bisnis Islam. Jurnal Hukum
dan Pembangunan.

Amirizal. 1999. Hukum Bisnis. Jakarta: Penerbit Jambatan.

Nadapdap, Binoto. 2009. Hukum Perseroan Terbatas. Jakarta: Jala Permata Aksara.

10

Anda mungkin juga menyukai