Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH HUKUM BISNIS

PENGETAHUAN PERUSAHAAN
DOSEN PENGAMPU: FARID HIDAYAT, S.H., M.S.I

DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD NUR RIZKI SAFRI AL MUQADDAS (22108020001)
SUCI FEBRIANI (22108020013)
ISMIL AINAL YAKIN (22108020016)
AULIA MUDRIKAH ZAIN (22108020028)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Allah Subhanallahu Wa Ta’alla
Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang tepat pada waktunya. Meskipun telah berusaha menyelesaikan makalah ini
sebaik mungkin, penulis menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
guna untuk menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Akhir
kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dan pihak
pihak lain yang berkepentingan. Terima Kasih

Yogyakarta, Februari 2023


Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I .........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN ......................................................................................................................3
A. Latar Belakang .................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................3
C. Tujuan Masalah ................................................................................................................3
BAB II ........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN .........................................................................................................................4
A. Pengertian Perusahaan ......................................................................................................4
B. Bentuk - Bentuk Perusahaan di Indonesia .........................................................................5
C. Bentuk Perusahaan dalam Islam ..................................................................................... 11
D. Tujuan Perusahaan Dalam Islam ..................................................................................... 14
BAB III ..................................................................................................................................... 15
KESIMPULAN ......................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pengetahuan adalah aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Semakin banyak
pengetahuan yang dimiliki oleh stakeholder dari sebuah perusahaan, maka akan membuat
perusahaan tersebut menjadi semakin maju. Information Management dapat membantu
perusahaan untuk melakukan sharing pengetahuan seputar proses bisnis, masalah-
masalah yang terjadi pada setiap unit kerja, hingga berbagi pengalaman tentang hal-hal di
luar pekerjaan yang bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan dari karyawan
perusahaan. Jika dilihat dari definisinya, Information Management adalah sebuah proses
yang membantu organisasi dalam mengidentifikasi, memilih, mengorganisasikan,
menyebarkan, dan memindahkan informasi penting dan pengalaman yang merupakan
bagian dari organisasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perusahaan?


2. Apa saja bentuk – bentuk perusahaan yang ada di Indonesia?
3. Apa saja bentuk – bentuk perusahaan dalam islam?
4. Apa saja tujuan perusahaan dalam islam?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian perusahaan secara umum


2. Untuk mengetahui bentuk – bentuk perusahaan yang ada di Indonesia
3. Untuk mengetahui bentuk – bentuk perusahaan yang ada di dalam islam
4. Untuk mengetahui tujuan perusahaan dalam islam

3
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Perusahaan

Kata "perusahaan" muncul sebagai akibat dari perubahan dunia usaha, dan itu
didefinisikan dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) sebagai akibat dari tidak
adanya definisi dalam KUHP. Namun, terserah kepada pengacara untuk mencari tahu apa arti
perusahaan dalam hal perdagangan dan tindakan perdagangan. Pemahaman perkembangan
perusahaan diserahkan kepada perubahan-perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis.
Meskipun demikian, beberapa ahli hukum berpendapat bahwa perseroan merupakan salah
satu makna ekonomis yang juga telah masuk ke dalam bidang Hukum Perdata, khususnya
Hukum Dagang. Pada tahun 1938, istilah "perusahaan" menggantikan istilah "pedagang" dan
"akta dagang" dalam Hukum Dagang dengan terbitnya Staatblad 1938/276. Istilah
Perusahaan di dalam bahasa Indonesia mempunyai 3 pengertian yang diadopsi dari istilah
Belanda, yaitu:
1. Onderneming
Dalam istilah ondeneming tercermin seakan-akan adanya suatu kesatuan kerja
(wekeenheid), namun ini terjadi dalam suatu perusahaan.
2. Bedrijf
Bedrijf diterjemahkan dengan “perusahaan”, yang mana dalam hal ini tercermin adanya
penonjolan pengertian yang bersifat ekonomis yang bertujuan mendapatkan laba,
dalam bentuk suatu usaha yang menyelenggarakan suatu perusahaan. Dengan kata lain,
Bedrijf ini merupakan kesatuan teknik untuk produksi, seperti misalnya Huisvlijt
(home industri atau industri rumah tangga), Nijverheid (kerajinan atau keterampilan
khusus), Fabriek (pabrik).
3. Vennootschap
Vennootschap mengandung pengertian juridis karena adanya suatu bentuk usaha yang
ditimbulkan dengan suatu perjanjian untuk kerja sama dari beberapa persero.

Beberapa sarjana juga memberikan definisi perusahaan sebagai berikut, antara lain :

1. Molengraaf, perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus


menerus, bertindak keluar untuk mendapatkan penghasilan, dengan cara

4
memperniagakan barang – barang, menyerahkan barang – barang, atau mengadakan
perjanjian – perjanjian perdagangan.
2. Polak, baru ada perusahaan bila diperlukan adanya perhitungan – perhitungan tentang
laba rugi yang dapat diperkirakan, dan segala sesuatu itu dicatat dalam pembukuan.
Sudargo Gautama (2002:250), seperti telah dikutip dari article 1618 Code Civil, the
maatschap as a contract where by two or more persons agree to contribute something
together, to carry on a business together, in order to share in the profits accruing from
the common effort.

B. Bentuk - Bentuk Perusahaan di Indonesia

Bentuk bentuk perusahaan dibedakan menjadi 2, yaitu:


1. Berdasarkan jumlah pemiliknya
a. Perusahaan Perseorangan
Merupakan suatu perusahaan yang dimiliki oleh perorangan atau seorang
pengusaha, tanggung jawab pribadi, biasanya mempunyai modal kecil atau
menengah. Misalnya: perusahaan dagang/usaha dagang.

Kelebihan Perusahaan Perseorangan:

- Pemilik bebas dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan dapat


secara cepat di laksanakan
- Seluruh keuntungan perusahaan menjadi milik perusahaan sepenuhnnya
- Sifat kerahasiaan perusahaan terjamin, baik dalam keuangan maupun
masalah proses produksi
- Biasanya pemilik perusahaan lebih giat berusaha mencapai tujuan
perusahaan yang menjadi miliknya.

Kekurangan Perusahaan Perseorangan:

- Tanggungjawab pemiliknya tidak terbatas


- Sumber keuangan perusahaan terbatas
- Kelangsungan perusahaan kurang terjamin
- Pengelolahan manajemennya lebih kompleks.

5
b. Perusahaan Persekutuan
Merupakan suatu perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang pengusaha
yang bekerja sama dalam suatu persekutuan.
2. Berdasarkan status hukumnya, yaitu:
a. Perusahaan Berbadan Hukum
Merupakan sebuah objek hukum yang mempunyai kepentingan terpisah
dari kepentingan anggotanya, mempunyai harta sendiri yang terpisah dengan harta
anggotanya, punya tujuan yang terpisah dari tujuan pribadi para anggotanya, dan
tanggung jawab pemegang saham terbatas kepada nilai saham yang diambilnya.
Serta adanya organisasi yang teratur. Yang termasuk perusahaan berbadan hukum
seperti:
1) Perseroan Terbatas (PT)
Ciri-ciri perseroan terbatas:
- Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan milik pribadi masing-
masing pemegang saham
- Perusahaan hanya dapat membagi keuntungan jika perusahaan
memperoleh keuntungan
- Jika perusahaan menderita kerugian maka perusahaan tidak
mendapatkan pembagian untung
- Modal perusahaan berupa saham
- Para pemegang saham mempunyai tangungjawab yang terbatas
terhadap utang-utang perusahaan (tanggungjawab sebesar modal yang
ditanamkan)

Ada beberapa jenis saham dalam perseroan terbatas, yaitu:

1. Saham Biasa
Merupakan saham yang tidak mempunyai kelebihan hak dari jenis
saham lainnya. Artinya, para pemilik saham akan memperoleh deviden
apabila perusahaan memperoleh laba.
2. Saham Preferen

6
Merupakan saham yang memiliki hak istimewa diantaranya: pembagian
deviden yang didahuluinya, pembagian saham secara kumulatif (para
pemegang saham berhak mendapatkan pembagian deviden di periode
yang akan datang dengan perhitungan kimulatif). Dan pembagian
kekayaan yang didahulukan. Tetapi, pada saham preferen, para pemilik
saham tidak mempunyai hak suara dalam RUPS
3. Saham Bonus
Diberikan kepada para pemegang saham lainya secara Cuma-Cuma,
karena keuntungan perusahaan yang lau dalam bentuk cadangan terlalu
besar dan perlu dikurangi dengan memberinya dalam bentuk sham-
saham baru.
4. Saham pendiri
Diberikan kepada para pendiri perusahaan atas jasa-jasanya pada masa
pendirian perusahaan.
5. Saham kosong
Merupakan saham yang dibeli kembali oleh perseroan dari para
pemegang saham yang kemudian di simpan dan tidak ikut serta lagi
dalam modal perseroan.

Kelebihan Perseroan Terbatas:

- Adanya tanggungjawab yang terbatas dari para pemegang saham


terhadap hutang-hutang perusahaan
- Mudah mendapatka tambahan modal
- Kelangsungan hidup PT lebih terjamin, sebab pemiliknya dapat
berganti-ganti
- Efisiensi pengelolahan dana dan efisiensi pimpinan.

Kekurangan Perseroan terbatas:

- PT merupakan subjek pajak tersendiri dan deviden yang diterima oleh


para pemegang saham dikenakan pajak pendapatan dari pemegang
saham tersebut

7
- Mendirikan suatu PT tidak mudah, karena memerlukan akte notaris dan
izin khusus untuk usaha, yang memerlukan biaya banyak
- Kurang terjaminnya rahasia perusahaan, karena semua kegiatan di
perusahaan di laporkan kepada para pemengang saham.
2) Perseroan Terbatas Negara (PERSERO)
Perseroan terbatas Negara yang sebelumnya adalah Perusahaan Negara
(PN). Terjadinya karena PN mengadakan penambahan modal yang ditawarkan
kepada pihak swasta. Misalnya: PT(PERSERO) Aneka gas dan Industri

Tujuan PERSERO adalah unmtuk mencari laba maksimum dengan


menggunakan faktor-faktor produksi secara efisien.

Menurut Instruksi Presiden RI no. 17 tahun 1967, disebutkan bahwa ciri-ciri


PERSERO adalah:

- Tujuan usaha adalah mencari Laba


- Berstatus hukum perdata, berbentuk perseroan terbatas
- Modal seluruhnya atau sebagiannya adalah milik Negara
- Tidak memiliki fasilitas Negara
- Karyawan berstatus sebagai karyawan perusahaan swasta biasa
- Peranan pemerintah adalah sebagai pemegang saham

Selanjutnya Peraturan pemerintah RI no. 12 tahun 1969 m,enyatakan bahwa


Perusahan Negara dapat dialihkan menjadi PERSERO jika telah memenuhi
syarat :

- Telah melakukan penyehatan rupa, sehingga perbandingan antara


faktor-faktor produksi menunjukkan perbandingan yang rasional
- Telah menyusun Neraca dan perkiraan Rugi Laba sampai saat dijadikan
PERSERO, dengan ketentuan bahwa neraca likuiditasnya telah
diperiksa oleh Direktorat Akuntansi Negara dan disahkan oleh Menteri
yang bersangkutan.
- Telah melunasi hutang-huntang kepada Kas Negara Umum
- Ada harapan baik untuk mengembangkan usaha.

8
3) Perusahaan Umum (PERUM)
Tujuannya adalah untuk mencari keuntungan , tetati kesejahteraan
masyarakat tidak boleh diabaikan. PERUM diatur dalam Instruksi Presiden RI
no. 17 tanggal 28 desember 1967, yang menyatakan bahwa kegiatan usaha dari
PERUM terutama ditunjukkan untuk melayani kepentingan umum. Bidnag
usahanya biasa disebut jasa-jasa vital.Pihak swasta di perbolehkan menanam
modalnya pada PERUM. PERUM dipimpin oleh suatu direksi yang
bertanggungjawab atas segala hubungan hukum dengan pihak lain.
4) Perusahaan Jawatan (PERJAN)
Tujuannya untuk pelayanan kepada masyarakat atau untuk kesejahteraan
umum.

Ciri-ciri PERJAN:

- Dapat memiliki fasilitas Negara, sebab merupakan bagian dari


jendral/direktorat
- Seluruh karyawanya berstatus pegawai negeri
- PERJAN mempunyai hubungan hukum public, yaitu apabila terjadi
persengketaan maka PERJAN berkedudukan sebagai Pemerintah.
5) Perusahaan Daerah (PD)
Merupakan perusahaan yang modalnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah,
dimana kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan Negara. Tujuan PD
adalah untuk pembangunan daerahnya.Kepengurusan PD diserahkan kepada
Gubernur /kepala daerah.
6) Yayasan
Tujuan yayasan adalah untuk usaha-usaha bersifat sosial, buak unruk
mencari keuntungan.Kekayaan yayasan terpisah dengan kekayaan Negara.
Contoh yayasan adalah: panti asuhan, rumah sakit, dan sebagainya
7) Koperasi
Koperasi merupakan wadah bersatunya mereka yang ekonominya terbatas,
sebagai alat pembangun, sebagai wadah untuk memberikan pelayanan terbaik

9
kepada anggota dan masyarakat lingkungannya sertaa sebagai tempat untuk
bergeraknya usaha secara terus menerus utnuk menjaga kelngsungan hidupnya.
Sedangkan tujuan koperasi juga untuk memajukan kesejahteraan para
anggota koperasi khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta turut
membangun perekonomian Negara dlam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil dan makmur berazaskan PANCASILA dan UUD 1945.

b. Perusahaan Bukan Berbadan Hukum


Merupakan perusahaan dimana harta pribadi para sekutu juga akan terpakai
untuk memenuhi kewajiban perusahaan tersebut. Jadi pencatatan harta kekayaan
pribadi harus dilakukan, disamping pencatatan kekayaan perusahaan. Yang
termasuk perusahan bukan berbadan hukum seperti:
1) Perusahaan Perdata
Merupakan suatu perjanjian antara dua orang atau lebih untuk bersama-
sama mencari keuntungan yang akan di capai dengan jalan kedua pihak
menyetorkan kekayaan untuk usaha bersama. Tiap-tiap persekutan perdata
mewajibkan anggotanya unutk memasukkan harta kekayaan kedalam kas
persekutuan perdata yang mereka dirikan. Berupa: uang, barang atu benda-
benda lain yang layak bagi pemasukan.
2) Firma (Fa)
Firma merupakan suatu bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha
antara dua orang atau lebih dengan nama bersama, tanggungjawab setiap
anggota tidak terbatas, dan laba yang diperoleh akan dibagi secara bersama.

Kelebihan Firma:

- Kemampuan manajemen yang lebih besar, karena adanya pembagian


kerja diantara para anggota.
- Pendirian firma relatif lerbih mudah, karna tidak memerluan akte
pendirian.
- Kebutuhan lebih mudah terpenuhi.

Kekurangan Firma:

10
- Tanggungjawab yang tidak terbatas terhadap hutang perusahaan,
kekayaan pribadi menjadi jaminannya.
- Kerugian yang disebabkan oleh salah satu anggota Firma , ditanggung
bersama oleh anggota lain.
- Keberlangsungan usaha tidak menentu, jika salah seorang anggotanya
membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama, maka
secara otomatis menjadi bubar.

3) Perusahaan Persekutuan (CV)


Perusahan komanditier merupakan bentuk perjanjian kerja sama antara
pihak yang bersedia memimpin, mengatur perusahaansan bertanggungjawab
penuh sampai kekayaan pribadinya, dengan pihak yang memberikan pinjaman
dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggungjawab terbatas pada
kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.

Kelebihan CV:

- Modal yang dikumpulkan relatif lebih besar


- Lebih mudah memperoleh kredut
- Kemampuan manajemen lebih baik

Kekurangan CV:

- Sebagian anggota sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas


- Sulit menarik uang kembali, terutama untuk sekutu katif
- Kelangsungan hidup perusahaan tergantung sekutu aktif

C. Bentuk Perusahaan dalam Islam

1. Tijaratun Fardiyah (Usaha Perseorangan)


Usaha ini merupakan usahan milik seseorang yang memiliki modal dan dan
menjalankan usahanya sesuai dengan keinginannya sendiri. Islam menghargai dan
memberikan kewenangan akan hal tersebut. Kepemilikan pribadi dalam Islam juga tidak
dibatasi, karena pada hakikatnya semua adalah milik Allah swt. Hal ini jelas berbeda

11
dengan system kapitalistik yang membedakan antara kaya dan miskin yang mengakibatkan
kedaulatan terhadap konsumen , kedzaliman system harga dan pengejaran keuntungan.
Untuk mencegahnya, Islam membuat rambu-rambu agar pemilik perusahaan tidak merusak
lingkungan dan merugikan manusia baik secara langsung atau tidak langsung.

2. Syirkah (Usaha Bersama)

Menurut Mahmud Syaltut, syirkah merupakan sesuatu yang baru karena belum
dikenal oleh Fiqoha’ zaman dahulu. Syirkah yang dikenal akhir-akhir ini dalam islam:

a) Syirkah ‘abdan, yaitu Kerjasama antara dua orang atau lebih untuk melakukan suatu
usaha dan hasil/upahnya mereka bagi sesuai perjanjian.
b) Syirkah Muwafadhah, yaitu Kerjasama antara dua orang atau lebih untuk melalukan
suatu usaha dengan modal uang atau jasa asalkan modal dan agamanya sama, serta
masing-masing memiliki wewenang untuk bertindak atas nama syirkah.
c) Syirkah Wijih, yaitu Kerjasama yang dilakukan dua orang atau lebih untuk membeli
sesuatu tanpa modal, tetapi hanya berdasarkan kepercayaan para pengusaha dengan
perjanjian profit sharing (keuntungan dibagi sesuai dengan bagian masing-masing).
d) Syirkah Inan, yaitu Kerjasama antara dua orang atau lebih dalam permodalan untuk
melakukan suatu bisnis dengan cara profit and loss sharing (membagi untung dan rugi
sesuai dengan jumlah modal masing-masing).
e) Syirkah Mudharabah, yang disebut juga dengan qiradh, syirkah yang mengharuskan
dua pihak, yaitu shahibul maal (pemilik modal) dan mudhorib (pengelola). Dalam
perusahaan ini pemodal akan menyerahkan modalnya dengan cara akad wakalah
depada pengelola untuk mengelola dan mengembangkan perusahaan agar menjadi
usaha yang menghasilkan keuntungan. Kelemahan dari syirkah ini adalah kerugian
ditanggung oleh pihak pemodal, karena hukum akad wakalah menetapkan bahwa orang
yang menjadi wakil tidak bisa menanggung kerugian.
f) Musaqqah (Paroan perkebunan), yaitu syirkah dimana pemilik kebun memberikan hak
pemeliharaan atas kebunnya kepada pengelola, dan hasilnya dibagi sesuai akad.
Musaqqah dibagi menjadi dua macam, yaitu:

12
1) Muzara’ah, yaitu mengelola tanah orang lain dengan memperoleh Sebagian
hasilnya.
2) Mukhabarah, yaitu paroan ½ atau 1/3 sawah atau ladang yang bibitnya dari pihak
pengelola.

3. The State’s Bussinessman Enterprise (Perusahaan Bisnis Negara)

Dalam sejarah Islam, perusahaan milik negara adalah pemilik tanah mengikuti
pemimpin mereka yang kalah perang, dan kemudian pemerintah Islam mengambil
alih/memiliki tanah yang mereka tinggalkan sebagai pemenang perang. Kemudian tanah
tersebut digunakan untuk kepentingan negara guna meningkatkan perekonomian negara. Para
sarjana muslim bersepakat agar negara menguasai dan memiliki aset ekonomi sebagai wadah
pemasok dan pelayan semua kebutuhan masyarakat. Dilihat dari jumlah kepemilikan serta
menurut perundang-undangan yang berlaku, perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai
perusahaan perseorangan dan persekutuan.

a) Perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh satu pengusaha atau yang disebut dengan
Tijaratun Fardiyah.
b) Perusahaan persekutuan yang dimiliki oleh beberapa orang pengusaha yang bekerja sama
dalam satu perusahaan atau yang disebut dengan syirkah.

Dilihat dari status pemilik perusahaan:

a) Perusahaan swasta adalah perusahaan yang didirikan oleh pihak swasta.


b) Perusahaan negara adalah perusahaan yang dikuasai oleh negara atau biasa dikenal dengan
istilah BUMN.

Dilihat dari bentuk hukumnya, perusahaan diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

a) Perusahaan badan hukum, yang dalam praktiknya dimiliki oleh swasta seperti Perseroan
Terbatas (PT) yang selalu berupa persekutuan, dan ada pula yang dikuasai oleh negara
seperti Perusahaan Umum (Perum), Perusahaan Persero (Persero), dan Perusahaan daerah.
b) Perusahaan bukan badan hukum, dapat berupa perusahaan perseorangan atau perusahaan
persekutuan yang hanya dimiliki oleh swasta.

13
D. Tujuan Perusahaan Dalam Islam

Dalam hukum ekonomi klasik berlaku semboyan “mencari keuntungan sebesar besarnya
dengan biaya yang sekecil kecilnya”, dengan demikian tujuan dari adanya perusahaan yaitu pada
umumnya meraih keuntungan sebanyak banyaknya untuk keuntungan pribadi. Namun dalam
islam seorang pengusaha dalam sebuah perusahaan secara umum harus berkiblat pada tuntutan
syara’ yang bersumber pada pokok alquran dan hadist, paling tidak pengendali perusahaan akan
memperhatikan prinsip persamaan dan toleran, keadilan, dan saling tolong menolong.
Menurut Muhammad nejatullah siddiqi, dalam bukunya the economic enterprise in islam
memformulasikan tujuan perusahaan dalam islam sebagai berikut:

 Memenuhi kebutuhan hidup seseorang secara sederhana


 Memenuhi kebutuhan keluarga
 Memnuhi kebutuhan jangka panjang
 Menyediakan kebutuhan keluarga yang ditinggalkan
 Memberikan bantuan sosial dan sumbangan menurut jalan allah.

Tujuan aktivitas ekonomi juga semata mata untuk kepentingan pribadi tanpa berlebihan
untuk memenuhi tuntutan atas keluarga baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sebagaimana
diharapkan bahwa keuntungan yang diperoleh oleh pelaku bisnis merupakan amanah dari Allah
SWT. Selanjutnya melihat hal tersebut harus ada keseimbangan antara kepentingan sosial dan
kepentingan pribadi supaya tidak terjadi kesenjangan.

14
BAB III

KESIMPULAN

Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, bertindak keluar
untuk mendapatkan penghasilan, dengan cara memperniagakan barang – barang, menyerahkan
barang – barang, atau mengadakan perjanjian – perjanjian perdagangan.Bentuk bentuk
perusahaan dibedakan menjadi 2, yaitu: Berdasarkan jumlah pemiliknya terdapat Perusahaan
Perseorangan dan Perusahaan Persekutuan. Berdasarkan status hukumnya, yaituPerusahaan
Berbadan Hukum dan Perusahaan Bukan Berbadan Hukum. Bentuk Perusahaan dalam Islam
terdapat Tijaratun Fardiyah (Usaha Perseorangan), Syirkah (Usaha Bersama), dan The State’s
Bussinessman Enterprise (Perusahaan Bisnis Negara). Tujuan Perusahaan Dalam Islam Tujuan
aktivitas ekonomi(perusahaan) juga semata mata untuk kepentingan pribadi tanpa berlebihan
untuk memenuhi tuntutan atas keluarga baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Sebagaimana diharapkan bahwa keuntungan yang diperoleh oleh pelaku bisnis merupakan
amanah dari Allah SWT. Selanjutnya melihat hal tersebut harus ada keseimbangan antara
kepentingan sosial dan kepentingan pribadi supaya tidak terjadi kesenjangan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Dirdjosisworo, S. (2017). Hukum Perusahaan Mengenai Bentuk - Bentuk Perusahaan


(BadanUsaha) Di Indonesia.
Djakfar, M. (n.d.). Perusahaan Dalam Perspektif Islam.
Dwi, T., Subagiyo, S. H., Hum, M., Wulandari, S., & Kn, M. (2014). Hukum Perusahaan.
Ihsan, N. (2013). Tinjauan Mengenai Bentuk Bentuk Perusahaan Dalam Konsep Ekonomi
Konvensional Dan Fiqh Islam.
Norvadewi. (2015). Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam | 33 BISNIS DALAM PERSPEKTIF
ISLAM (Telaah Konsep, Prinsip dan Landasan Normatif).
Afinsa, S. (n.d.). Bentuk - bentuk perusahaan.

Saliman, R. A. (2011). Hukum Bisnis untuk Perusahaan

16

Anda mungkin juga menyukai