Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP PERUSAHAAN DI INDONESIA

Disusun oleh :
Ni Wayan Swari Pradnyani Pinatih
I Made Adi Dwipayana
Devi Widyasari

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2020
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, berkat karunia baliaulah
pada akhirnya makalah yang penulis susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah XXX
yang penulis beri judul: “Makalah Konsep Perusahaan”, telah dapat diselesaikan. Tulisan ini
sebagian besar hanyalah kutipan-kutipan dari beberapa sumber sebagaimana yang tercantum
dalam daftar pustaka, dengan beberapa ulasan pribadi. Ulasan pribadi sifatnya hanyalah
analisis dan sintesis dari beberapa kutipan yang berasal dari bahan bacaan. Tulisan yang amat
sederhana ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya peran dan bantuan serta masukan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, sudah semestinya kami mengucapkan terimakasih yang tidak
terhingga kepada:
1. Ibu/Bapak., selaku dosen pembimbing Mata Kuliah XXX pada Program Studi XXX
Universitas XXX.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna dan mungkin
beberapa pandangan penulis sedikitnya belum teruji kebenarannya. Namun, harapan penulis
semoga karya yang sederhana ini ada setitik manfaatnya, terutama untuk penulis pribadi dan
teman-teman yang telah membaca makalah ini.

XXX, Oktober 2020

Penulis,

ii
Daftar Isi

Cover .................................................................................................................................i
Kata Pengantar .................................................................................................................ii
Daftar Isi ..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................2
1.3 Tujuan ...................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Perusahaan Perseorangan .......................................................................3
2.2 Konsep Perusahaan Firma ...................................................................................4
2.3 Konsep Perusahaan CV........................................................................................5
2.4 Konsep Perusahaan PT ........................................................................................6
2.5 Konsep BUMN ....................................................................................................8
2.6 Konsep Koperasi ...............................................................................................10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.4 Latar Belakang


Organisasi merupakan perkumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang
sama dan kebutuhan atau motivasi yang sama. Orang-orang yang berkumpul dalam
sebuah organisasi merupakan individu yang heterogen. Mereka memiliki berbagai
jenis budaya yang mereka bawa dari lingkungan mereka. Maka dari itu, perusahaan
harus memiliki budaya tersendiri untuk karyawan atau pekerja mereka agar dapat
menyatukan pandangan yang diinginkan. Dengan penyatuan pandangan maka
pencapaian tujuan akan lebih mudah untuk dilakukan.
Seiring perkembangannya, organisasi dapat mebentuk sebuah badan usaha
yang tentunya menghasilkan keuntungan bagi pemilik dan anggotanya. Badan usaha
adalah organisasi yang dibuat oleh satu orang atau lebih untuk menjalankan
perdagangan atau bisnis. Badan usaha dikenakan pajak dan harus mengajukan
pengembalian pajak. Beberapa badan usaha dianggap untuk tujuan pajak federal tidak
terpisah dari pemiliknya.
Perekonomian Indonesia yang dinamis dan beragam memiliki banyak peluang
untuk berbisnis. Lokasinya menempatkan aktor komersial di tempat yang tepat untuk
terlibat dengan kekuatan besar dan baru lainnya. Dengan perekonomian yang tumbuh
lebih dari 5% per tahun selama 10 tahun terakhir, jelas mengapa Indonesia menjadi
favorit investor asing untuk berbisnis. Jika Anda ingin bergabung di Indonesia,
penting untuk terlebih dahulu memahami berbagai jenis struktur bisnis yang tersedia
untuk Anda
Di Indonesia terdapat banyak badan usaha yang dimiliki oleh perseorangan
atau kelompok. Badan usaha di Indonesia beraneka ragam jenis. Badan usaha dibagi
dalam dua kategori besar berdasar kacamata hukum, yakni badan usaha yang
berbadan hukum dan badan usaha yang tidak berbadan hukum. Badan usaha yang
tidak berbadan hukum terdiri dari Persekutuan Firma, Persekutuan Komanditer (CV),
Usaha Perseorangan, atau Usaha Dagang (UD). Adapun badan usaha yang berbadan
hukum adalah Perseroan Terbatas (PT) dan Koperasi. Jenis badan usaha ini dalam
sistem hukum di Indonesia lebih mendapatkan pengaturan yang tegas dengan
peraturan perundang-undangan tersendiri untuk tiap jenis badan hukum tersebut.

1
Berdasarkan uraian diatas, penulis sangat tertarik menganalisis lebih dalam
mengenai badan usaha yang ada di Indonesia. maka dari itu penulis mengangkat judul
“Konsep Perusahaan di Indonesia”

1.5 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan diangkat
dalam makalah ini adalah sebagai berikut
a. Bagaimana konsep perusahaan perseorangan ?
b. Bagaimana konsep perusahaan Firma ?
c. Bagaimana kosenp perusahaan CV ?
d. Bagaimana konsep perusahaan PT ?
e. Bagaimana konsep perusahaan BUMN ?
f. Bagaimana konsep perusahaan Koperasi ?

1.6 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut
a. Untuk mengetahui konsep perusahaan perseorangan
b. Untuk mengetahui konsep perusahaan Firma
c. Untuk mengetahui kosenp perusahaan CV
d. Untuk mengetahui konsep perusahaan PT
e. Untuk mengetahui konsep perusahaan BUMN
f. Untuk mengetahui konsep perusahaan Koperasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perusahaan Perseorangan


Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan dimana tempat kegiatan usaha,
modal, manajemennya ditangani oleh satu orang, dan orang tersebut adalah pemilik
modal dan pemimpin perusahaan. Tanggung  jawab perusahaan perorangan adalah tidak
terbatas. Artinya bahwa orang tersebut (pemilik) bertanggung jawab terhadap kewajiban
atau utang-utangnya dengan mengorbankan modal yang dimasalahkannya kedalam
perusahaan tersebut dan dengan seluruh hartanya kekayaan milik pribadinya.
a. Ciri-ciri dari perusahaan perseorangan
 Dimiliki oleh perseorangan
 Pengelolaan terbatas atau sederhana
 Modal tidak terlalu besar
 Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan
b. Kelebihan dari perusahaan perseorangan
 Dapat dengan mudah dimulai
 Merupakan organisasi sederhana sehingga biaya organisasinya pun rendah
 Pemilik memiliki kebebasan untuk mengelola perusahaan
 Perangsang laba kuat, yang mempunyai arti bahwa pemilik berhak atas
seluruh  laba perusahaan, sehingga menumbuhkan gairah untuk memajukan
perusahaan
c. Kelemahan dari perusahaan perseorangan
 Besar perusahaan terbatas karena daya kemampuan pemilik perusahaan
terbatas
 Keterbatasan tenaga kerja karena modal yang terbatas
 Kemampuan manajemen terbatas
 Kelangsungan hidup perusahaan atau keberlanjutan perusahaan tidak dapat
dijamin karena bergantung pada pemilik
 Kebutuhan modal yang dapat sulit untuk dikembangkan
Dalam sebuah pengelolaan pengelolaan perusahaan perseorangan, hampir keseluruhan
langsung ditangani sendiri oleh pemiliknya atau kelurga sendiri. Jika perusahaan
perseorangan berkembang menjadi besar, maka kegiatan manajemen baru akan terlihat

3
lebih teratur, pemilik tidak lagi mengelola secara langsung. Melainkan akan duduk
sebagai seseorang komisaris (pengawasa), sedangkan untuk menjalankan usaha
diserahkan kepada orang lain, atau manajer yang bisa berkerja lebih profesional.

2.2 Konsep Perusahan Firma


Firma merupakan sebuah perusahaan yang didirikan oleh oleh beberapa orang yang
juga langsung memimpin perusahaan. Firma adalah suatu poersekutuan untuk
menjalankan perusahaan dengan memekai suatu nama untuk kepentingan bersama.
Dalam persekutuan firma, semua pemilik ikut men jalankan kegiatan usaha.
Modal firma terutama berasal dari setoran dari setiap orang yang terkait dalam
kesepakatan firma. Besar kecilnya bagian modal setia anggota di tetapkan berdasarkan
kesepakatan bersama. Seseorang yang mempunyai keahlian tertentu yang sangat
menunjang keberhasilan firma, dapat diterima sebagai anggota pemilik tanpa menyetor
sejumlah modal. Keahlian tersebut dihargai setara dengan bagian modal yang
semestianya disetorkan.
Setiap pemilik firma bertanggung jawab sepenuhnya atas utang-utang perusahaan.
Sementara itu, pembagian laba biasanya didasarkan pada jumlah modal yang disetorkan.
Kriteria lain, seperti keahlian dan pengalaman masing-masing anggota dapat juga dipakai
sebagai dasar pertimbangan lainnya. Pada prinsipnya, setiap anggota berhak memimpin
perusahaan . namun demikian, dalam perusahaan, biasanya dipilih salah satu di antara
anggota memjadi pemimpin utama. Dalam perusahaan firma terdapat dua macam
anggota firma dimana yang pertama anggota yang mendapat usaha bertindak atas nama
perusahaan dan kedua, anggota yang tidak menerima kasus untuk bertindak atas nama
perusahaan. Tujuan dari pembagian jenis anggota tersebut adalah untuk menghindari
terjadinya tidakan yang merugikan bagi perusahaan.
a. Kelebihan dari perusahaan Firma yaitu
 Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin tidak bergantung hanya pada
satu orang saya
 Untuk memeperoleh kredit lebih mudah karena dalam perusahaan lebih
banyak orang yang bertanggung jawab.
 Modal dapat terpenuhi dan bisa menjadi lebih besar daripada perusahaan
perseorangan.
 Adanya kerja sama dari pihak pemilik.

4
 Langkah atau tindakkan lebih rasional karena perusahan dikelola lebih dari
satu orang.
b. Kelemahan dari perusahaan Firma
 Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
 Dapat terjadi perselisihaan antar suku sehingga tidak jarang sampai berakibat
perusahaan bubar
 Modal susah diambil walau sekutu mengundurkan diri
 Risiko perusahaan untuk bubar sangat besar.

2.3 Konsep Perusahaan CV


Peseroan komanditer adalah bentuk badan yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang
atau lebih untuk mencapai tujuan bersama, dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-
beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV  bersedia mempimpin, mengelola
perusahaan serta bertanggung jawab atas utang-utang perusahaan. Pihak lainnya dalam
CV hanya bersedia menaruh modal dalam usaha, tetapi tidak bersedia mempimpin
perusahaan , hanya bertanggung jawab atas utang-utang perusahaan sebesar modal yang
disertakan. Berdasarkan pengertian di atas, pada dasarnya ada dua kelompok pemilik
suatu perusahaan komanditer. Kelompok pertama , yaitu mereka yang menanamkan
sejumlah modal dan bertindak selaku pengelola perusahaan. Mereka ini disebut sebagai
sekutu komanditer. Kelompok kedua yaitu mereka hanya mengikutsertakan sejumlah
modal tetapi tidak ikut mengelola perusahhan mereka ini dinamakan sekutu komanditer
(sekutu pasif)
Segala sesuatu mengenai perusahaan seperti tata cara pembagian keuntungan
peneriamaan sekutu baru, pengunduran diri selaku sekutu, tahun buku, dan lain
sebagainya disepakati dan diatur bersama secara tertulis antara sekutu-sekutu. Perseroan
komanditer memiliki keuntungan dan kelemahan sebagaimana bentuk perusahaan lain.
a. Kelebihan perusahaan CV
 Relatif mudah mendirikannya
 Terdapat kemungkinan mengumpulkan modal lebih besar
 Memungkinkan diadakan spesialisasi dalam pengolaan
 Pemilik termotovasi untuk bekerja keras
b. Kelemahan perusahaan CV

5
 Sebagian sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas atas utang-utang
perusahaan
 Sering terjadi perbedaan pendapat antara sekutu-sekutu
 Relatif sulit untuk mengumpulkan modal

2.4 Konsep Perusahaan PT


Perseroan terbatas merupakan  organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi
yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada
perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di
dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk
orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT /
persoroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan
berbagai persyaratan lainnya.
Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1995
tentang Perseroan Terbatas, PT adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang No. 1
tahun 1995 serta peraturan pelaksanaannya.
a. PT Merupakan Badan Hukum.
Dalam hukum Indonesia dikenal bentuk-bentuk usaha yang dinyatakan
sebagai Badan Hukum dan bentuk-bentuk usaha yang Bukan Badan Hukum. Bentuk
usaha yang merupakan Badan Hukum adalah: PT, Yayasan, PT (Persero), Koperasi.
Sedangkan bentuk usaha yang Bukan Badan Hukum adalah: usaha perseorangan,
Firma, Commanditaire Vennotschap (CV), Persekutuan Perdata (Maatschap).
Perbedaan yang mendasar antara bentuk usaha Badan Hukum dan bentuk usaha
Bukan Badan Hukum adalah, dalam bentuk usaha Badan Hukum terdapat pemisahan
harta kekayaan dan pemisahan tanggung jawab secara hukum antara pemilik bentuk
usaha Badan Hukum dengan Badan Hukum tersebut sendiri.Sedangkan dalam bentuk
usaha Bukan Badan Hukum secara prinsip tidak ada pemisahan harta kekayaan dan
pemisahan tanggung jawab secara hukum antara pemilik dan bentuk usaha itu
sendiri.
b. PT Didirikan Berdasarkan Perjanjian

6
Perjanjian dibuat oleh paling sedikit 2 pihak. Oleh karena PT harus didirikan
berdasarkan perjanjian maka PT minimal harus didirikan oleh paling sedikit 2 pihak.
Pasal 7 UU No.1/1995 mengatur hal tersebut:“Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang
atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia”.
c. PT Melakukan Kegiatan Usaha.
Sebagai suatu bentuk usaha, fungsi didirikannya suatu PT adalah untuk
melakukan kegiatan usaha. Dalam mendirikan PT harus dibuat Anggaran Dasar PT
yang didalamnya tertulis maksud dan tujuan PT dan kegiatan usaha yang dilakukan
oleh PT.
d. PT Memiliki Modal Dasar yang Seluruhnya Terbagi dalam Saham.
Salah satu karakteristik dari PT adalah modal yang terdapat dalam PT terbagi
atas saham. Suatu Pihak yang akan mendirikan PT harus menyisihkan sebagian
kekayaannya menjadi kekayaan/aset dari PT. Kekayaan yang disisihkan oleh pemilik
tersebut menjadi modal dari PT yang dinyatakan dalam bentuk saham yang
dikeluarkan oleh PT tersebut.
e. PT Harus Memenuhi Persyaratan yang Ditetapkan dalam UU No. 1/1995 serta
Peraturan Pelaksananya.
UU No. 1/1995 sampai saat ini adalah dasar hukum yang mengatur mengenai
perseroan terbatas di Indonesia. Namun sehubungan dengan PT harus diperhatikan
pula peraturan pelaksana yang terkait dengan UU No. 1/1995 antara lain misalnya:
Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1999 tentang “Bentuk-bentuk Tagihan Tertentu
Yang Dapat Dikompensasikan Sebagai Setoran Saham” yang merupakan peraturan
pelaksana dari Pasal 28 UU No.1/1995
Ciri-ciri dan sifat Perseroan Terbatas :
 kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi.
 modal dan ukuran perusahaan besar.
 kelangsungan hidup perusahaan PT ada di tangan pemilik saham.
 dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham.
 kepemilikan mudah berpindah tangan.
 mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai.
 keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk dividen.
 kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham sulit
untuk membubarkan PT

7
 pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden.

2.5 Konsep Badan Usaha Milik Negara

Badan usaha milik Negara merupakan badan usaha yang sebagian atau seluruh
kepemilikannya dimiliki oleh Negara. Menurut Undang- Undang No. 19 tahun 2003
Pasal 1, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang
berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, dan kegiatan utamanya adalah untuk
mengelola cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan digunakan sepenuhnya
untuk kemakmuran rakyat. Berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 2003 dijelaskan maksud
dan tujuan dari didirikannya BUMN yaitu
a. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya
dan penerimaan negara pada khususnya
b. Mengejar keuntungan.
c. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang
bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak.
d. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor
swasta dan koperasi.
e. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi
lemah, koperasi, dan masyarakat.

Berdasarkan pada undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 pasal dijelaskan bahwa


BUMN dapat dibedakan menjadi dua yaitu
a. Perusahaan Umum
Perusahaan Umum (PERUM) adalah perusahaan milik negara yang modal
seluruhnya milik negara (berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan)bergerak
dalam bidang produksi, jasa atau bidang ekonomi lainnya dengan tujuan utamanya
yaitu untuk melayani kepentingan umum sekaligus mencari keuntungan. Contoh:
Perum Husada Bakti, Perum Pegadaian, Perum Pelayaran, dan sebagainya. Ciri-ciri
perusahaan umum yaitu:
 Melayani kepentingan umum,
 Umumnya bergerak dibidang jasa vital (public utility),
 Dibenarkan memupuk keuntungan,

8
 Berstatus badan hukum,
 Mempunyai nama dan kekayaan sendiri serta kebebasan bergerak seperti
perusahaan swasta,
 Hubungan hukumnya diatur secara hubungan hukum perdata,
 Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dan kekayaan negara yang dipisahkan,
 Dipimpin oleh seorang direksi,
 Pegawainya adalah pegawai perusahaan negara,
 Laporan tahunan perusahaan, disampaikan kepada pemerintah.
Kelebihan perusahaan umum (perum) yaitu:
 Menangani bidang-bidang usaha yang penting.
 Bertujuan memberikan layanan kepada masyarakat sekaligus mencari
keuntungan. Keuntungan yang didapat digunakan lagi sebagai dana
pembangunan.
 Seluruh modalnya milik pemerintah, baik pusat atau daerah.
 Dibanding perjan, perum bekerja lebih efisien karena selain member layanan
kepada masyarakat, juga dituntut untuk meraih laba (keuntungan).
 Dengan status pegawai perusahaan negara atau daerah, budaya kerja di
perum umumnya lebih baik dibanding perjan
Kelemahan perusahaan umum (perum) yaitu:
 Masih terjadi pemborosan (inefisiensi) karena tidak adanya perusahaan
saingan.
 Tingkat produktivitas pegawai umumnya masih di bawah pegawai perseroan
(PT).
 Sering menjadi alat politik kelompok tertentu sehingga perum menjadi sapi
perahan (diperas) untuk kepentingan kelompok tersebut.
 Jika perum rugi, berarti negara yang dirugikan.

b. Perusahaan Perseroan
Perusahaan Perseroan (PERSERO) adalah perusahaan negara yang
modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, dan bergerak dibidang
produksi dengan tujuan memperoleh laba. Contoh: PT Telkom, PT Pos Indonesia, PT
Semen Gresik, PT BRI, dan PT Bank Mandiri. Ciri-Ciri perusahaan perseroan yaitu:
 Memupuk keuntungan (profitability),

9
 Sebagai badan hukum perdata (yang berbentuk pt),
 Hubungan usahanya diatur menurut hukum perdata,
 Modal seluruhnya atau sebagian merupakan kekayaan negara yang dipisahkan
(dimungkinkan joint dengan swasta nasional/asing),
 Tidak memiliki fasilitas-fasilitas negara,
 Dipimpin oleh seorang direksi,
 Status pegawainya sebagai pegawai perusahaan swasta,
 Peranan pemerintah sebagai pemegang saham.
Kelebihan perusahaan perseroan (persero) yaitu:
 Mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum.
 Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara
yang dipisahkan berupa saham–saham.
Kelemahan perusahaan perseroan (persero) yaitu tidak memperoleh fasilitas Negara
dan Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta.

2.6 Konsep Koperasi


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012 pasal 1 menyatakan bahwa
koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum
koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan
usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan
budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 202 menyatakan bahwa jenis koperasi terdiri dari
a. Koperasi Konsumen
Sesuai namanya, koperasi ini diperuntukkan bagi konsumen barang dan jasa.
Biasanya, mereka menjual berbagai kebutuhan harian seperti kelontong atau alat tulis
sehingga sekilas tampak seperti toko biasa. Bedanya, keuntungan yang didapat dari
penjualan akan dibagikan kepada anggotanya. Selain itu, karena biasanya yang
membeli dari koperasi konsumen adalah anggotanya juga, maka harga barangnya
cenderung lebih murah dari toko biasa.
b. Koperasi Produsen
Sesuai namanya, koperasi ini diperuntukkan bagi produsen barang dan jasa.
Koperasi ini menjual barang produksi anggotanya, misalnya koperasi peternak sapi
perah menjual susu sedangkan koperasi peternak lebah menjual madu. Dengan

10
bergabung dalam koperasi, para produsen bisa mendapatkan bahan baku dengan harga
lebih murah dan menjual hasil produksinya dengan harga layak.
c. Koperasi Jasa
Koperasi jasa hampir sama seperti koperasi konsumen, tetapi yang disediakan
oleh koperasi ini adalah kegiatan jasa atau pelayanan bagi anggotanya. Misalnya saja,
koperasi jasa angkutan atau koperasi jasa asuransi.
d. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam memberikan pinjaman kepada anggotanya. Koperasi
ini bertujuan untuk membantu anggotanya yang membutuhkan uang dalam jangka
pendek dengan syarat yang mudah dan bunga yang rendah.
e. Koperasi Serba Usaha
Beberapa koperasi menyediakan beberapa layanan sekaligus. Misalnya, selain
menjual barang kebutuhan konsumen, koperasi tersebut juga menyediakan jasa
simpan pinjam. Koperasi seperti ini disebut sebagai Koperasi Serba Usaha (KSU).

11
BAB III
PENUTUP

3.2 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba. Sedangkan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor
produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya,
serta melakukan usaha lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan
kebutuhan masyarakat. Bentuk badan usaha ada beberapa jenis antara lain, Perusahaan
Perseorangan, Firma, Perseroan Komanditer, Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), dan Koperasi

12
DAFTAR PUSTAKA

PaulHypePage. 2019. Type of Business Entities to Incorporate in Indonesia. [Internet].


https://www.paulhypepage.co.id/types-of-business-entities-to-incorporate-
in-indonesia/. diakses 11 Oktober 2020
LegalTeamIndonesia. 2019. Overview : Business Entity Types In Indonesia. [Internet].
https://www.bizlatinhub.com/overview-business-entity-types-indonesia/.
diakses 11 Oktober 2020
Setiawan, Parta. 2020. Pengertian Fungsi dan Bentuk-bentuk BUMN Terlengkap. [Internet].
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-bumn/. Diakses 11 Oktober
2020
StudioBelajar. Tt. Koperasi. [Internet].
https://www.studiobelajar.com/koperasi/#:~:text=Pengertian
%20Koperasi,bidang%20ekonomi%2C%20sosial%20dan
%20budaya.&text=Koperasi%20dijalankan%20dengan%20asas
%20kekeluargaan,saja%2C%20tetapi%20mencapai%20keuntungan
%20bersama.. Diakses 11 Oktober 2020
Solikhah. 2015. Bentuk Badan Usaha Ideal Untuk Dapat Dipertanggungjawabkan Secara
Hukum Dalam Pengelolaan Baitul Maal Wat Tamwil (Bmt) Berdasarkan
Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro Di Eks Karesidenan Surakarta.
Yustisia. 4 (3)
Sagoro, Endra Murti. Tt. Bentuk Badan Usaha. [Artikel].
http://staffnew.uny.ac.id/upload/198504092010121005/pendidikan/Materi+
Bisnis+(Bentuk+Badan+Usaha).pdf. Diakses 11 Oktober 2020

13

Anda mungkin juga menyukai