Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENDIRIAN USAHA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas:

Mata Kuliah : Edupreneurship


Dosen Pengampu :

Khusnul Mufidati, S.Sy., M.Pd.I.

Disusun Oleh Kelompok 3


PAI 6F
1. Umi Latifah 126201202093

2. Wingit Purbaning Tyas Jati 126201202160

3. Ikhwan Saifuddin 126201203204

4. Ikhfina Putri 126201203279

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


UIN SAYIID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
MARET 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan serta kelancaran
dalam penyusunan makalah kami yang berjudul “Pendirian Usaha” dengan baik. Tidak lupa
sholawat dan salam tetap terlimpahkankan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang
telah mewariskan ilmu serta penuntun hidup yang mencerahkan umat manusia.

Dalam Penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
makalah yang tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak.
Sehubungan dengan penyusunan makalah ini maka penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Maftuhin, M.Ag. Selaku rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung yang telah memberikan sarana-prasarana untuk penulis menyelesaikan
tugas penyusunan makalah ini.
2. Bapak Dr. H. Abdul Aziz , M.Pd.I. selaku Wakil Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung yang telah memberikan pelayanan akademik kepada seluruh mahasiswa.
3. Ibu Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
4. Ibu Khusnul Mufidati, S.Sy., M.Pd.I. selaku dosen pengampu mata kuliah
“Edupreneurship” yang telah membimbing dan memberikan masukan-masukan
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.
5. Civitas UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang telah memberikan izin dan
fasilitas kepada penulis untuk mencari dan mendapatkan tambahan pengetahuan
dalam menyelesaikan makalah ini.
6. Teman-teman PAI 6F angkatan 2020 yang selalu mendukung penulis dalam
pengerjaan makalah ini.
Penulis sadar bahwa penyusunan makalah ini banyak terdapat kesalahan untuk itu kritik
dan saran sangat penulis harapkan demi kesempatan penulis dalam menyelesaikan tugas-
tugas dimasa datang. Semoga dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat kepada siapa saja
yang membaca.

Tulungagung, 26 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
PENDAHULUAN................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan .................................................................................................... 2
BAB II.................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 3
A. Pengertian dan Jenis-jenis Badan Usaha ..................................................................... 3
B. Asal Ide Mendirikan Bisnis Baru Diperoleh ................................................................ 4
C. Bagaimana Cara Memulai Suatu Usaha ...................................................................... 6
D. Jenis Izin Usaha Yang Ada di Indonesia ..................................................................... 8
E. Langkah-Langkah Mendirikan Badan Usaha ............................................................ 11
F. Faktor Penyebab Kegagalan Usaha dan Cara Menghindarinya .................................. 13
BAB III .............................................................................................................................. 16
PENUTUP ......................................................................................................................... 16
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah Negara dengan penduduk terbesar ke-4 di dunia yaitu


berjumlah lebih dari 250 juta jiwa dan akan terus bertambah. Selain itu, Indonesia
juga merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya alam terkaya dan
terlengkap di dunia. Namun, di Negara ini pula masih terdapat banyak sekali
pengangguran, kemiskinan dan kesenjangan sosial didalamnya. Ini dikarenakan
ketidakmampuan masyarakat Indonesia untuk memaksimalkan pengelolaan sumber
daya alam yang melimpah di Indonesia.
Untuk menjadi sebuah Negara yang memiliki perekonomian yang stabil
(sedikit pengangguran, sedikit perekonomian, seimbang pendapatan negara),
Indonesia setidaknya memiliki paling tidak 2% dari jumlah penduduknya merupakan
seorang entrepreneur. Namun di Indonesia saat ini jumlah entrepreneurnya tidak lebih
dari 0,01% dari jumlah penduduknya. Ini dikarenakan oleh beberapa faktor, bisa
dikarenakan tidak memiliki keterampilan, tidak mengetahui pengetahuan
berwirausaha, tidak memiliki modal, tidak mampu mengolah SDA yang ada dan
sebagainya.
Oleh karena itu diperlukan suatu gerakan untuk memberikan sosialisasi
tentang cara untuk merintis usaha baru agar para calon usahawan tidak keliru dengan
usaha yang diambil dan mereka juga memiliki pengetahuan akan kelebihan dan
kekurangan bentuk usaha maupun jenis perusahaan yang akan dia pilih. Hal tersebut
yang kemudian menjadikan kami (penyusun) untuk membuat ringkasan tentang
merintis usaha baru.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis-jenis badan usaha ?


2. Darimana ide mendirikan bisnis baru diperoleh ?
3. Bagaimana cara memulai suatu usaha ?
4. Apa saja jenis izin usaha yang ada di indonesia ?
5. Bagaimana langkah-langkah mendirikan usaha ?
6. Apa saja faktor penyebab kegagalan usaha dan cara menghindarinya ?

1
C. Tujuan Pembahasan

1. Mengidentifikasi jenis-jenis badan usaha


2. Mengidentifikasi asal ide mendirikan bisnis baru diperoleh
3. Mengidentifikasi cara memulai suatu usaha
4. Mengidentifikasi jenis usaha yang ada di Indonesia
5. Mengidentifikasi langkah-langkah mendirikan usaha
6. Mengidentifikasi faktor penyebab kegagalan usaha dan cara menghindarinya

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Jenis-jenis Badan Usaha

Badan usaha adalah payung hukum yang membawahi usaha yang akan dijalankan.
Adapun badan hukum yang ada adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan perseorangan, merupakan usaha milik pribadi artinya modal
dimiliki oleh perseorangan. Kelebihan perusahaan perseorangan ini yaitu
pendiriannya mudah, modalnya relatif kecil, tidak diperlukan organisasi yang
besar, semua wewenang keputusan manajemen ada ditangan pemilik dan
keuntungan sepenuhnya menjadi hakpemilik usaha. Kelemahan perusahaan
perseorangan ini adalah relatif sulit berkembang karena biasanya
menggunakan manajemen keluarga. Contoh perusahaan perseorangan
iniadalah usaha dagang (UD) atau toko bangunan (TB) 1
2. Firma (Fa), merupakan perusahaan yang pendiriannya dilakukan oleh dua
orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan.
Kelebihan firma adalah manajemen lebih baik dan perolehan dana dari pihak
luar relatif lebih mudah. Dan bertujuan untuk mencari keuntungan semata.
Kelebihan firma adalah jka salah satu pemilik firma tidak ada, akibatnya
kelanjutan usahanya menjadi tidak menentu.
3. Perseroan komanditer (CV), persekutuan yang didirikan atas dasar
kepercayaan. Tujuan pendirian perseroan komanditer adalah memberikan
peluang bagi perseorangan untuk ikut menanamkan modalnya dengan
tanggung jawab terbatas. Kelebihan perusahaan jenisini adalah dalam hal
tanggung jawab terutama bagi sekutu aktif dan pasif.
4. Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan beberapa orang.
Berikut ini beberapa jenis-jenis koperasi yang dapat kita dirikan yaitu: 1.
Koperasi produksi; 2. Koperasi konsumsi; 3. Koperasi jasa; 4. Koperasi
serbaguna usaha; 5. Koperasi fungsional dan golongan masyarakat tertentu.
5. Yayasan merupakan badan usaha yang tidak bertujuan mencari keuntungan,
tetapi lebih menekankan usahanya pada tujuan sosial.

1
Arifadia Ti,M.Si, Dedi Purnawa,M.Buss.2011, Kewirausahaan , Bandung,: PT Remaja Rosdakarya Offset

3
6. Perseroan terbatas (PT) atau yang lebih dikenal dengan nama PT adalah badan
hukum yang memiliki tanggung jawab terbatas. Jenis-jenis perseroan terbatas
di indonesia dilihatdari dua segi yaitu:
a. Segi kepemilikan, terdiri dari tiga jenis :
1) Perseroan terbatas biasa, adalah PT yang para pendiri,
pemegang saham dan pengurusnya warga negara indonesia dan
badan hukum indonesia (dalam pengertian tidak ada modal
asing)
2) Perseroan terbatas terbuka, merupakan PT yang didirikan
dalam rangka penanaman modal dan dimungkinkan warga
negara asing dan atau badan hukum asing mnenjadi pendiri,
pemegang saham, dan atu pengurusnya.
3) Perseroan terbatas (persero), Perseroan terbatas merupakan PT
yang dimiliki oleh pemerintah melalui Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dalam segi status, dibagidalam dua jenis,
yaitu:2
a) Perseroan Tertutup merupakan perseroan terbatas yang
modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi
kriteria tertentu dan tidak melakukan penawaran umum.
b) Perseroan Terbuka adalah perseroan yang modal dan
jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu
atau perseroan yang melakukan penawaran umum,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dibidang
pasar modal.
b. Modal perseroan terbatas terdiri dari tiga jenis berikut :
1) Modal dasar (authorized capital)
2) Modal ditempatkan atau dikeluarkan (issued capital)
3) Modal Setor (paid-up capital)

B. Asal Ide Mendirikan Bisnis Baru Diperoleh

Beberapa penelitian telah berusaha mencoba untuk menemukan tempat bermulanya


idependirian bisnis berskala kecil. National Federation of Independent Business

2
Ibid

4
Foundation,menemukan bahwa “pengalaman kerja terdahulu” menyebabkan
45% ide baru. “Minatpribadi” berjumlah 16% dari total penelitian, dan
“munculnya kesempatan” berjumlah 11%.Longenecker, et. all, (2001)
mengungkapkan beberapa sumber ide awal pendirian usahabaru, perusahaan.
Sumber ide awal tersebut dapat berasal dari: 3
1. Pengalaman Pribadi
Dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi, baik saat bekerja maupun di
rumah.Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan yang terakhir maupun
sekarang seringkalimembuat seseorang untuk melihat kemungkinan untuk
memodifikasi produk yang telahada, memperbaiki pelayanan, menduplikasi
konsep bisnis dalam lokasi berbeda.
2. Minat
Kadangkala minat tumbuh di luar statusnya sebagai minat dan menjadi bisnis.
Misalnya,seorang murid yang suka berolahraga sky mungkin dapat memulai
bisnis penyewaanalat-alat sky. Dengan demikian, ia mendapatkan
penghasilan dari kegiatan yang diasenangi.
3. Penemuan Secara Tidak Sengaja
Penemuan secara tidak sengaja melibatkan sesuatu yang disebut serendipitas
(kemampuan menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk membuat
penemuan yang diinginkan secara tidak sengaja.
4. Relasi Atau Bisnis Keluarga
Ada pepatah bisnis adalah menjaga hubungan dan memperbanyak relasi.
Relasi adakalanya kerjasama yang akan memunculkan ide melakukan usaha
baik secara bersamamaupun mandiri. Jika orang tua melakukan bisnis suka
tidak suka, mau tidak mau, anak dan keluarga akan merasakan susah-enaknya
berbisnis. Sekali waktu anak dan anggota keluarga akan menemukan ide
bisnis yang kadang apabila diterapkan akan berjalan.
5. Pencarian Ide Dengan Penuh Pertimbangan
Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan oleh wirausaha
untuk menemukan ide baru. Usaha pencarian yang sedemikian rupa dapat
berguna karena hal tersebut merangsang kesiapan pikiran, contoh wirausaha
yang berpikir serius mengenai ide bisnis baru akan lebih dapat menerima ide

3
http://noorlaila-lailamajnun.blogspot.co.id/2015/04/makalah-cara-mendirikan-usaha.hlml,di akses pada tanggal
24 Maret pukul 13 : 19.

5
baru dari berbagai sumber. Majalah dan tabloid lainnya merupakan sumber
yang bagus untuk memperoleh ide awal. Salah satu cara membangkitkan ide
awal adalah membaca tentang kreativitas wirausaha lain.

C. Bagaimana Cara Memulai Suatu Usaha

Ada lima sebab atau cara seseorang untuk mulai merintis usahanya, yaitu:
1. Faktor keluarga pengusaha
2. Sengaja terjun menjadi pengusaha
3. Kerja sampingan (iseng)
4. Coba-coba
5. Terpaksa
Cara memulai usaha :
1. Mendirikan usaha baru
Seorang mulai usaha dengan mendirikan perusahaan yang baru. Dalam hal ini
yang harus dilakukan adalah mengurus segala sesuatu yang berhubungan
dengan badan usaha, mulai dari akte notaris sampai ke departemen
kehakiman. 4
2. Membeli Perusahaan
Usaha ini dilakukan dengan cara membeli perusahaan yang sudah ada.
Pembelian usaha dilakukan terhadap perusahaan yang sedang berjalan atau
perusahaan yang tidaka aktif, tetapi masih memiliki badan usaha.
3. Kerja sama manajemen dengan sistem waralaba (franchising)
4. Model ini dikembangkan dengan memakai nama manajemen perusahaan lain.
Perusahaanpemilik nama disebut sebagai perusahaan induk (franchisor) dan
perusahaan yang menggunakan disebut franchise. Dukungan manajemen yang
diberikan oleh franchisor berupa :5
a. Pemilihan lokasi usaha
b. Bentuk bangunan
c. Lay out gedung dan ruangan
d. Peralatan yang diperlukan
e. Pemilihan karyawan
f. Penentuan atau penyediaan bahan baku atau produk

4
Buchari Alma.2005. kewiausahaan .bandung. Alfabeta
5
Arifadia Ti,M.Si, Dedi Purnawa,M.Buss.2011, Kewirausahaan , Bandung,: PT Remaja Rosdakarya Offset

6
g. Iklan bersama
h. Mengembangkan usaha yang sudah ada
Pengusaha melakukan pengembangan atas usaha yang sudah ada sebelumnya,
baik pengembangan berupa cabang atau penambahan kapasitas yang lebih
besar.

7
D. Jenis Izin Usaha Yang Ada di Indonesia

Izin Usaha menurut Online SingleSubmission (OSS) adalah izin yang diterbitkan oleh
Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau
bupati/wali kota setelah pelaku usaha melakukan pendaftaran.
Adapun pengertian dari perizinan berusaha adalah persetujuan yang diperlukan oleh
pelaku usaha untuk memulai dan menjalankan usaha, dan diberikan dalam bentuk
persetujuan yang dituangkan dalam bentuk surat atau keputusan setelah pelaku usaha
tersebut memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan.
1. Nomor Induk Berusaha (NIB)
NIB (Nomor Induk Berusaha) merupakan identitas pelaku usaha apapun
bentuk perusahaannya, baik itu usaha perorangan, badan usaha, maupun badan
hukum. NIB (Nomor Induk Berusaha) diterbitkan oleh Lembaga OSS setelah
pelaku usaha melakukan pendaftaran.NIB (Nomor Induk Berusaha) ini juga
berlaku sebagai Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Impor
(API), dan Akses Kepabeanan.
2. Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
SKDU (Surat Keterangan Domisili Usaha) ini merupakan salah satu dokumen
yang harus Anda penuhi. Karena surat ini nantinya akan Anda perlukan untuk
membuat dokumen lain seperti NPWP, SIUP, TDP dan surat pendukung
pendirian usaha Anda.
Dokumen ini akan dikeluarkan oleh Kelurahan ataupun Kecamatan setempat,
dimana Anda akan mendirikan usaha. Biasanya, SKDU (Surat Keterangan
Domisili Usaha) ini dapat selesai dalam sehari jika semua persyaratan yang
dibutuhkan telah Anda penuhi.
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ini dibuat oleh petugas pajak dan
diberikan kepada para wajib pajak, baik itu NPWP perorangan maupun NPWP
badan hukum, sebagai alat untuk administrasi pajak sekaligus sebagai identitas
bagi Anda.
4. Izin Usaha Dagang (UD)
Surat Izin UD (Usaha Dagang) adalah surat yang diberikan kepada
perseorangan untuk melaksanakan usaha dagang. Surat Izin UD (Usaha
Dagang) ini berbeda dengan PT, yang kepemilikannya hanya dikelola oleh

8
perseorangan saja.Meskipun begitu, Anda tetap membutuhkan Surat Izin UD
(Usaha Dagang) ini sebagai bukti legalitas usaha Anda.
5. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
SITU (Surat Izin Tempat Usaha) adalah surat izin yang harus dimiliki oleh
pelaku usaha perorangan, perusahaan, dan badan usaha sebagai bukti izin
tempat usaha yang Anda dirikan telah sesuai dengan tata ruang wilayah yang
diperlukan dalam rangka penanaman modal.
6. Surat Izin Prinsip
Surat Izin Prinsip ini dibuat oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dan diberikan
kepada pengusaha ataupun badan usaha yang ingin mendirikan usaha di suatu
daerah.
7. Surat Izin Usaha Industri (SIUI)
SIUI (Surat Izin Usaha Industri) adalah surat yang sangat dibutuhkan oleh
para pengusaha kecil menengah untuk mendirikan usaha industri. Dulu
namanya Tanda Daftar Industri (TDI).Dan kini, dengan adanya sistem OSS,
Anda cukup gunakan SIUI (Surat Izin Usaha Industri) ini sebagai dokumen
legalitas atas usaha industri yang Anda jalankan tanpa melanggar peraturan.
8. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) adalah Surat Izin yang dibuat oleh
Pemerintah Daerah (Pemda) yang diperuntukkan bagi para pelaku usaha yang
ingin melaksanakan kegiatan Usaha Perdagangan.
9. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) merupakan sebuah bukti bahwa perusahaan
Anda telah terdaftar secara sah.
10. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)
SIUJK adalah Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi yang wajib dimiliki
perusahaan yang bergerak di bidang jasa Konstruksi. Dengan Surat Izin Usaha
Jasa Konstruksi (SIUJK) ini, maka perusahaan tersebut layak untuk
menjalankan semua bisnis yang berkaitan dengan proyek Konstruksi.
11. HO (Surat Izin Gangguan)
Surat Izin Gangguan, atau biasa yang disebut dengan HO (Hinderordonnantie)
adalah surat keterangan yang menyatakan tidak adanya warga sekitar yang
merasa keberatan dan terganggu atas lokasi usaha yang dijalankan oleh suatu

9
kegiatan usaha di suatu tempat.Surat ini diterbitkan oleh Dinas Perizinan
Domisili Usaha di Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota.
12. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
IMB (Izin Mendirikan Bangunan) adalah perizinan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Daerah (Pemda) kepada pelaku usaha ataupun badan hukum yang
akan mendirikan sebuah bangunan baru, mengubah, memperluas, mengurangi,
dan/ atau merawat bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administratif
dan persyaratan teknis yang berlaku.
13. Izin BPOM
Izin BPOM adalah perizinan berupa Izin Edar untuk produk usaha makanan
ataupun produk lain yang layak dikonsumsi, sehingga jaminan produk tersebut
sangat terjaga dan aman untuk digunakan oleh masyarakat.Izin BPOM ini
diperlukan bagi produk pangan yang diproduksi oleh Industri Dalam Negeri
yang lebih besar dari skala rumah tangga
14. Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
SLF (Sertifikat Laik Fungsi) adalah sertifikat yang diterbitkan oleh
Pemerintah Daerah (Pemda) kepada pemilik bangunan gedung yang telah
dibangun sesuai IMB (Izin Mendirikan Bangunan), dan telah layak untuk
dipergunakan sesuai dengan fungsinya berdasar hasil pemeriksaan dari
instansi terkait.
15. Izin Lingkungan
Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada Pelaku Usaha yang
melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam
rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat
memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.
16. Izin Lokasi
Izin Lokasi adalah izin yang diberikan kepada para pelaku usaha untuk
menggunakan tanah yang diperlukan dalam rangka penanaman modal untuk
usaha dan/atau kegiatannya dan berlaku pula sebagai izin pemindahan hak.
17. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)
TDUP (Tanda Daftar Usaha Pariwisata) merupakanbukti tanda daftar yang
wajib dimiliki oleh berbagai jenis usaha yang berkaitan dengan sektor
Pariwisata, seperti usaha jasa Perjalanan Wisata, Penyediaan Akomodasi, Jasa

10
Penyediaan Makanan dan Minuman, Jasa Pramuwisata, Penyelenggaraan
Pertemuan, dan beberapa jenis usaha lainnya.

E. Langkah-Langkah Mendirikan Badan Usaha

1. Pembuatan Akta Perusahaan


Akta perusahaan merupakan dokumen yang dibuat dan disahkan oleh notaris
terkait dengan usaha untuk mendirikan sebuah perusahaan, baik itu perusahaan
yang berbadan hukum maupun perusahaan yang tidak berbadan hukum. Akta
perusahaan ini berisi informasi lengkap tentang usaha yang dijalankan, mulai
dari nama perusahaan, bergerak di bidang apa, nama pemilik modal, besaran
modal dasar dan disetor serta struktur pengurus perusahaan (direktur,
komisaris, dll).
Akta pendirian perusahaan ini harus dibuatdan ditandatangani oleh notaris
yang berwenang di seluruh wilayah Indonesia. Pembuatannya adalah dengan
menyertakan fotokopi KTP pendiri. Selanjutnya, akan mendapatkan SK
Pengesahan Akta Pendirian Perusahaan dari Kementerian Hukum dan HAM.
Meskipun dalam prakteknya ada beberapa badan usaha yang tidak harus
memiliki akta perusahaan, akan tetapi saat ini akte menjadi penting dimiliki
karena akta adalah identitas dari usaha yang dijalankan.
2. Mendapatkan Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
Surat ini dibuat dan dikeluarkan oleh kantor kelurahan/desa dimana
perusahaan berada. Berdasarkan surat ini, Camat akan menerbitkan surat
keterangan yang sama. Persyaratan untuk mendapatkan SKDU adalah
fotokopi PBB tahun terakhir, Perjanjian Sewa atau kontrak tempat usaha bagi
yang berdomisili bukan di gedung perkantoran, KTP direktur, serta IMB jika
PT tidak berada di gedung perkantoran.
Perkembangan terbaru adalah bahwa Pemerintah Daerah sudah diperintahkan
untuk tidak lagi mengeluarkan dokumen SKDU dan Izin Gangguan dalam
rangka kemudahan pelayanan perizinan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
Negeri No.19/2017 dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
503/6491/SJ pada 17 Juli 2019. Dalam prakteknya secara umum, dokumen ini
digantikan dengan Surat Pernyataan Domisili Usaha (SPDU) yang dibuat
sendiri oleh pemohon perizinan (pemilik dan penanggung jawab utama suatu
usaha).

11
3. Mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Nomor Pokok Wajib Pajak yang selanjutnya disingkat NPWP adalah nomor
yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi
perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas
Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Untuk
mendapatkan NPWP Badan Usaha, yang diperlukan adalah salinan akte
perusahaan dan surat keterangan domisili. Permohonan pendaftaran NPWP
diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan keberadaan
domisili Badan Usaha. Persyaratan lain yang dibutuhkan: NPWP pendiri
badan usaha, photocopy KTP Direktur (atau photocopy Paspor bagi WNA,
khusus PT PMA), SKDU, dan akta pendirian badan.
4. Mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB)
Nomor Induk Berusaha (NIB) yang merupakan identitas pelaku usaha yang
diterbitkan oleh Lembaga OSS setelah pelaku usaha melakukan pendaftaran
yang berbentuk 13 (tiga belas) digit angka acak yang diberi pengaman dan
disertai dengan tanda tangan elektronik. NIB ini berlaku sebagai Tanda Daftar
Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Importir (API) dan Akses Kepabeanan.
Tidak ada perbedaan proses pengajuan NIB di OSS baik untuk perusahaan
perorangan, badan usaha, dan badan hukum. Dengan memiliki NIB, maka
usaha sahabat sudah terdaftar. Setelah berhasil mendapatkan NIB, maka
proses selanjutnya di OSS adalah mendapatkan Izin Usaha dan Izin Komersial
atau Operasional termasuk untuk pemenuhan persyaratan Izin Usaha dan Izin
Komersial atau Operasional. Yang perlu diperhatikan, dalam permohonan
melalui Lembaga OSS pelaku usaha wajib memiliki akta perusahaan beserta
perubahannya yang masuk dalam sistem administrasi badan usaha
Kemenkumham, NPWP dan IMB.
5. Mengurus Izin Usaha/ Izin Komersial
Setelah mendapatkan NIB, maka OSS akan mengeluarkan dua tahap izin yaitu
izin usaha dan izin komersial. Izin usaha adalah adalah izin yang diterbitkan
oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga,
gubernur, atau bupati/wali kota setelah pelaku usaha melakukan pendaftaran
dan untuk memulai usaha dan/atau kegiatan sampai sebelum pelaksanaan
komersial atau operasional dengan memenuhi persyaratan dan/ atau
komitmen. Sementara Izin Komersial atau Izin Operasional adalah izin yang

12
diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan
lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota setelah Pelaku Usaha mendapatkan
Izin Usaha dan akan melakukan kegiatan operasional dengan memenuhi
persyaratan dan/atau Komitmen.

F. Faktor Penyebab Kegagalan Usaha dan Cara Menghindarinya

1. Kurang reset Pasar


Riset atau penelitian sangat penting dilakukan ketika kamu ingin membangun
usaha, salah satu alasan yang paling umum dari kegagalan usaha yaitu karena kamu
tidak mengetahui kebutuhan pasar untuk produk maupun layanan.
Saat memulai langkah bisnis pertama kali yang kamu lakukan adalah melakukan
penelitian terhadap segala hal mulai dari pasar yang ada, ini dan masa depan di
industri tersebut hingga kamu mengetahui siapasaja. Tak hanya itu kamu juga perlu
mengetahui siapa target audiens dan apa yang membuat mereka memotivasi untuk
membeli produk kamu.
2. Tidak Memiliki Rencana Bisnis
Setiap orang tentu memiliki rencana untuk menjalankan bisnisnya, rencana bisnis
ini tentu akan membantu kamu untuk mendapatkan kejelasan tentang
mengidentifikasi strategi serta tindakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Hanya itu hal ini juga dapat membantu kamu untuk mengamankan dukungan
keuangan serta memulai menumbuhkan bisnis yang sedang kamu jalani. Salah satu
hal yang perlu kamu lakukan yaitu menulis rencana bisnis dan mengetahui apa saja
resiko yang mungkin terjadi.
3. Tidak Memiliki Dana Usaha
Apakah kamu pernah memikirkan kemungkinan besar yang terjadi saat usaha
kamu gagal? Kehabisan uang atau tidak memperhatikan biaya apa saja yang telah
kamu keluarkan tentu akan membuat kamu tercepat saat memiliki usaha.
Sehingga hal ini akan sulit bagi pemilik usaha kecil untuk memiliki model dan
bentuk biaya yang terkait dengan mulainya bisnis. Ada baiknya jika kamu
memahami biaya tetap dan variabel yang terkait dengan memulai bisnis dan harus
memperhitungkan saat kamu menulis rencana bisnis.
4. Salah Urus Keuangan

13
Selain tidak memiliki dana usaha yang kamu butuhkan untuk memulai usaha,
kurang memahami bagaimana cara mengelola arus kas atau keuangan tentu akan
membuat kamu kesulitan manajemen keuangan harus menjadi prioritas utama bagi
pemilik usaha karena jika arus kas yang tidak seimbang akan membuat kamu
mengalami risiko yang sulit dihindari.
5. Pemasaran yang Buruk
Terjun ke dunia bisnis memang tidak karena banyak hal yang harus kita
pertimbangkan nilai dari produk, pemasaran, keuangan, dan lain sebagainya. Bisnis
kecil yang berkembang membutuhkan aliran penjualan dan pelanggan yang teratur
agar memerlukan rencana pemasaran. Saat menjalankan usaha tentu hal yang kamu
lakukan riset dan mengetahui siapa target, strategi pemasaran yang baik akan
memiliki keseimbangan yang tepat dalam menarik pelanggan baru dan membangun
bisnis pelanggan setia.
Saat ini banyak sekali agen sih yang membantu pemasaran produk yang kau miliki,
akan tetapi ketika baru mulai menjalankan bisnis Alang kah baik nya kamu
mengetahui produk tahu dan kamu saat ini, selain itu pada zaman sekarang digital
sangatlah mungkin cocok untuk usaha yang kamu jalankan.
6. Tidak Mengikuti Kebutuhan Pelanggan atau Pesaing
Membangun basis pelanggan yang loyal tentu membutuhkan kita untuk
mengetahui siapa saja target pelanggan dan bagaimana cara kita terhubung dengan
mereka. Akan tetapi kita juga perlu memiliki langkah langkah untuk tetap
mengetahui apa yang mereka butuhkan. Jika kamu gagal memahami apa yang
mereka harapkan untuk akan kesulitan untuk berbicara dengan pelanggan dan akan
berisiko kehilangan pelanggan setia tersebut.
7. Gagal Beradaptasi
Dalam usaha yang kecil seperti dalam kehidupan sekalah sesuatu tidak selalu
berjalan sesuai dengan rencana yang kita harapkan. Baik ketika kita menanggapi
perubahan tren dalam industri ada beberapa masalah ekonomi atau perubahan yang
membuat kita kesulitan untuk beradaptasi. Mungkin kamu sedang mengalami
produk atau layanan serta keputusan bisnis yang kurang menguntungkan dan
membuat kamu kesulitan untuk beradaptasi dan mengalami perubahan.
8. Tumbuh Terlalu Cepat
Apakah kamu pernah ketakutan untuk tumbuh terlalu cepat pulang urusan bisnis?
Terkadang beberapa orang ketakutan untuk mengalami pertumbuhan dalam bisnis.

14
Tidak siap untuk sukses juga dapat menjadi salah satu alasan mengapa bisnis kamu
gagal.
Bagian dari memahami risiko bisnis yang terkait dengan bisnis awal, perlu
mengetahui teknologi, manajemen, dan adanya persiapan rencana pertumbuhan
masa depan justru dapat mengembangkan bisnis kamu.
9. Gagal Merekrut atau Mempertahankan Orang yang Tepat
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh pemilik usaha adalah
mempekerjakan, mengelola, dan mempertahankan staf. Membentuk tim yang
beragam dengan ke ahlian yang dimiliki oleh masingmasing, saling melengkapi,
memiliki sikap dan nilai yang baik serta selaras dengan bisnis tentu akan bantu
kamu untuk mempertahankan staf tersebut. Maka dari itu sebelum kamu merekrut
sangat penting jika memiliki budaya kerja yang membuat mereka ingin tinggal
lama.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Badan usaha adalah payung hukum yang membawahi usaha yang akan dijalankan. Ada
berbagai macam badan usaha yang ada di Indonesia diantaranya adalah perusahaan
perseorangan, firma (Fa), perseroan komanditer (CV), koperasi , yayasan, dan perseroan
terbatas (PT).
Ada beberapa sumber ide awal pendirian usaha baru, perusahaan. Sumber ide awal
tersebut dapat berasal dari: pengalaman pribadi, minat, penemuan secara tidak sengaja,
relasi atau bisnis keluarga, dan pencarian ide dengan penuh pertimbangan. Selain itu ada
berbagai alsan seseorang berwirausaha, setelahnya mereka akan mempelajari bagaimana
cara untuk mendirikan usaha tersebut.
Agar sebuah usaha diakui di suatu negara, maka di Indonesia ada yang namanya surat izin
usaha. Perizinan berusaha adalah persetujuan yang diperlukan oleh pelaku usaha untuk
memulai dan menjalankan usaha, dan diberikan dalam bentuk persetujuan yang dituangkan
dalam bentuk surat atau keputusan setelah pelaku usaha tersebut memenuhi semua
persyaratan yang telah ditentukan. Diantara surat izin tersebut adalah Nomor Induk
Berusaha (NIB), Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU), Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP), Izin Usaha Dagang (UD), Surat Izin Tempat Usaha (SITU), Surat Izin Prinsip,
Surat Izin Usaha Industri (SIUI), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar
Perusahaan (TDP), Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK), HO (Surat Izin Gangguan),
Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin BPOM, Sertifikat Laik Fungsi (SLF), Izin
Lingkungan, Izin Lokasi, dan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP).
Langkah-langkah mendirikan usaha : pembuatan akta perusahaan, mendapatkan surat,
keterangan domisili usaha (SKDU), mengurus nomor pokok wajib pajak (NPWP),
mengurus nomor induk berusaha (NIB), dan mengurus izin usaha/ izin komersial.
Faktor penyebab kegagalan usaha : kurang reset pasar, tidak memiliki rencana bisnis, tidak
memiliki dana usaha, salah urus keuangan, pemasaran yang buruk, tidak mengikuti
kebutuhan pelanggan atau pesaing, gagal beradaptasi, tumbuh terlalu cepat, gagal merekrut
atau mempertahankan orang yang tepat, dan tidak meminta dukungan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Alma,Buchari.2005.kewirausahaan. bandung. Alfabeta

Fadiati, Ari dan Purwana Dedi. 2011.Kewirausahaan.Bandung:PT Remaja Rosdakarya


Offset.

http://noorlaila-lailamajnun.blogspot.co.id/2015/04/makalah-cara-mendirikan-usaha.hlml,di
akses pada tanggal 24 Maret pukul 13 : 19.

https://oss.go.id/panduan. OSS-Kementrian Investasi/BKPM. diakses pada tanggal 24 Maret


pukul 19.20

17

Anda mungkin juga menyukai