‘’Motivasi Kewirausahaan’’
Disusun Oleh :
Lokal/NIM : 3A/194210365
2021/2022
KATA PENGANTAR
Oleh karena itu, izinkan penulis mengucapkan rasa hormat dan terimakasih
kepada Ibu Siti Khadijah, S.Si.T., M.Biomed. selaku Dosen Pengajar Mata Kuliah
Kewirausahaan dan rekan-rekan yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah
ini. Mudah-mudahan Allah SWT membalas segala bantuan yang telah diberikan
dengan pahala yang berlipat ganda.Aamiin.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................ i
Daftar Isi......................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.3 Tujuan....................................................................................................................... 2
2.3 Pendidikan................................................................................................................. 6
3.1 Kesimpulan............................................................................................................... 9
3.2 Saran......................................................................................................................... 9
Daftar Pustaka................................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Tando (2013) salah satu tempat untuk menumbuhkan jiwa wirausaha
adalah di sekolah. Karena melalui pendidikan di sekolah baik sekolah dasar, sekolah
menengah, dan perguruan tinggi, diperolah pendidikan kewirausahaan seperti
permasalahan dalam menganalisis lingkungan, proses pengambilan keputusan,
keterampilan dan semangat berwirausaha. Dalam pendidikan sekolah ini didukung oleh
kurikulum, tenaga pengajar, prasarana dan sarana atau fasilitas, metode pembelajaran,
laboratorium dan kondisi lingkungan sekolah yang mendukung terciptanya jiwa
wirausaha. Salah satu upaya yang dapat dilakukan sekolah dalam menumbuhkan jiwa
wirausaha pada siswa adalah melalui koperasi sekolah.
Kawula muda adalah sekelompok orang yang berusia antara 15-18 tahun. Mereka
bisa disebut sebagai usia sekolah, remaja usia produktif yang mempunyai tingkat
pendidikan SMA. Perlu kiranya sumber daya manusia ini dioptimalkan kemampuannya
dalam berwirausaha di era milenial ini dengan cara memberi pembekalan yang optimal
tentang ilmu kewirausahaannya. Hal ini penting dilakukan agar selepas mereka lulus SMA
nanti bisa mengoptimalkan dirinya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya melalui bekerja
atau menciptakan lapangan kerja sebagai wirausaha. Menurut Suryana (2003) ada dua
pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang dengan mendirikan
usaha baru, yaitu pendekatan “the out-side in” (opportunity recognition ) pendekatan
“inside out” adalah pendekatan berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan
keberhasilan usaha. Mereka melihat ketrampilan sendiri, kemampuan, latar belakang dan
sebagainya yang menentukan jenis usaha apa yang akan dirintis. Pendekatan “the outside
in” adalah pendekatan yang menekankan pada basis ide bahwa suatu perusahaan akan
berhasil apabila menanggapi atau menciptakan suatu kebutuhan pasar.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
a. Pengertian Motivasi
Pada dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu untuk meraih kenikmatan atau
menghindari dari rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa menjadi motivasi kenikmatan
maupun motivasi menghindari rasa sakit. Jika kita memikirkan uang supaya kita tidak
hidup sengsara, maka disini alasan seseorang mencari uang untuk menghindari rasa
sakit. Sebaliknya ada orangyang mengejar uang karena ingin menikmati hidup, maka
uang sebagai alasan seseorang untuk meraih kenikmatan.
1. Menurut Walgito (2002)
Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau tomove yang
berarti kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving
force). Motif sebagai pendorong tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait dengan
faktor lain yang disebut dengan motivasi.
2. Menurut Caplin (1993)
Motif adalah suatau keadaan ketegangan didalam individu yang
membangkitkan, Memelihara dan mengarahkan tingkah laku menuju pada
tujuan atau sasaran. Motif juga dapat diartikan sebagai tujuan jiwa yang
mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk
tujuan-tujuan tertentu terhadap situasi disekitarnya (Woodworth dan Marques
dalam Mustaqim, 1991).
a. Laba.
Dapat menentukan berapa laba yang dikehendaki, keuntunganyang diterima, dan
berapa yang akan dibayarkan kepada pihaklain atau pegawainya.
b. Kebebasan.
Bebas mengatur waktu, bebas dari supervise, bebas aturanmain yang
menekan/intervensi, dan bebas dari aturan budayaorganisasi/perusahaan
c. Impian personal.
Bebas mencapai standar hidup yang diharapkan, lepas darirutinitas kerja yang
membosankan, karena harus mengikutivisi, misi, impian orang lain. Imbalan
untuk menentukannasib/visi, misi, dan impiannya sendiri.
d. Kemandirian.
Memiliki rasa bangga, karena dapat mandiri dalam segala hal,seperti permodalan,
mandiri dalam pengelolaan/manajemen,mandiri dalam pengawasan, serta menjadi
manajer terhadapdirinya sendiri
Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke duniawirausaha
adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara yang
dapat dilakukan misalnya:
Oleh sebab itu, jangan takut untuk memulai, karena kendala orang memulai usaha:
Faktor itulah yang sering menyebabkan seseorang tidak jadi bergerak untuk
memulai berusaha. Saran saya, berusahalah sekecil mungkin, yang penting jalankan ide
usaha yang ada, untung dan rugi bukan urusan kita, tugas kita hanyalah untuk berusaha.
Ada seorang pakar entrepreneur ketika ditanya pada sebuah seminar, strategi apa yang
harus kita ambil ketika kita takut untuk rugi, jawabannya mulailah usaha lebih dari satu,
karena kalo satu gagal insyallah masih ada yang kedua, tiga dst yang berhasil. Jadi
usaha yang gagal tadi akan bisa ditutupi oleh usaha yang lain yang berhasil.
Kita harus memiliki sifat berani, berani mengambil resiko dan berani memulai.
Dalam buku “Cara Gila Menjadi Pengusaha”, entrepreneur harus berani untuk gagal,
berani mencoba, berani merantau dan berani sukses.
Pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang
independen atau terpisah dari ilmu-ilmu yang lain:
a) Kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata, yaitu ada teori,
konsep dan metode ilmiah yang lengkap
b) Kewirausahaan memiliki dua konsep yaitu posisi venture start-up dan venture-
growth. Ini jelas tidak masuk dalam frame work general management cources
yang memisahkan management dan business ownership
c) Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
d) Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan berusaha dan
pemerataan pendapatan atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
Dari uraian konsep pendidikan kewirausahaan di atas, dapat disimpulkan bahwa
kewirausahaan pada dasarnya terfokus pada upaya untuk mempelajari tentang nilai,
kemampuan dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan inovasi. Oleh sebab itu, objek
studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam
bentuk sikap.
Adapun perlunya pendidikan kewirausahaan di Indonesia menurut R. Djatmiko
Danuhadimedjo (1998:77) adalah:
a) Untuk mengembangkan , memupuk dan membina bibit atau bakat pengusaha
sehingga bibit tersebut lebih berbobot dan selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan yang mutakhir.
b) Untuk memberikan kesempatan kepada setiap manusia supaya sedapat mungkin
dan menumbuhkan kepribadian wirausaha.
c) Pendidikan kewirausahaan menjadi manusia berwatak dan unggul, memberikan
kemampuan untuk membersihkan sikap mental negatif meningkatkan daya saing
dan daya juang.
d) Dengan demikian apabila kepribadian wirausaha kita miliki, maka negara kita
yang sedang berkembang ini akan dapat menyusul ketinggalan atau menyamai
negara yang sudah maju.
e) Untuk menumbuhkan cara berpikir yang rasional dan produktif dalam
memanfaatkan waktu dan faktor-faktor modal yang dimiliki oleh wirausaha
tradisional pribumi.
Keberanian untuk membentuk jiwa wirausaha juga didorong oleh guru atau dosen
di sekolah atau lembaga pelatihan. Mereka memberikan mata pelajaran kewirausahaan
yang praktis dan menarik sehingga membangkitkan minat siswa untuk berwirausaha.
Banyak orang yang sukses karena dipaksa oleh keadaan. Mungkin pada
awalnya tujuannya hanya untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi karena usahanya
yang keras, tidak gampang menyerah dan berputus asa, sehingga akhirnya menjadi
wirausaha yang sukses.
b. Melalui Proses berkelanjutan
SUKSES
BELAJAR BERLATIH BERTINDAK
BERKELANJUTAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Dwi, Benedicta Prihatin. 2003. Kewirausahaan: Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian.
Jakarta: Grasindo
Suryana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Ed III.
Jakarta: Salemba Empat