MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
Disusun Oleh :
Kelompok 3
1444 H / 2023 M
3
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya yang
telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah kewirausahaan dengan judul “Menetukan Peluang Usaha” dengan
tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat kelak. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar nantinya dapat
menjadikan makalah ini yang lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan dalam perspektif ekonomi dapat dijelaskan dari aspek
peluang. Sebagaimana beberapa ahli mendefinisikan kewirausahaan sebagai
tanggapan yang dilakukan seseorang terhadap peluang-peluang usaha yang
diwujudkan dalam berbagai tindakan dengan berdirinya sebuah unit usaha
sebagai suatu hasil dari tindakannya. Dalam perspektif sosiologi kemampuan
menemukan peluang sangat tergantung pada interaksi antar-manusia untuk
memperoleh dan mengakses informasi yang dibutuhkan terkait dengan
peluang usaha yang ada. Sedangkan dalam perspektif psikologi kemampuan
seseorang menemukan dan memanfaatkan peluang sangat tergantung dari
karakter kepribadian yang dimilikinya.
Jelas kiranya bahwa salah satu faktor keberhasilan seorang wirausahawan
adalah kemampuannya dalam jeli melihat peluang dan memanfaatkannya
sebelum dimanfaatkan oleh orang lain. Kemampuan melihat peluang adalah
modal dalam menentukan ide awal untuk berwirausahaan. Tidak semua orang
mampu melihat peluang apalagi memanfaatkannya, demikian halnya
kemampuan melihat peluang usahan tidaklah sama natar setiap orang.
Seseorang yang telah mengenal potensi diri yang dimilikinya cenderung
memiliki kemampuan untuk melihat dan memanfaatkan peluang peluang
usaha yang ada.1
Melihat, mencari dan bertindak terhadap peluang usaha yang tersedia
adalah peluang bisnis dan dapat dijelaskan sebagi ide yang menarik atau
usulan bisnis yang memberi kemungkinan untuk memberikan hasil bagi
investor atu seseorang yang mengambil resiko. Peluang bisnis dapat
dijelaskan sebagai ide investasi atau usulan usaha yang menarik yang
memberi kemungkinan untuk memberikan hasil atau keuntungan bagi
seseorang yang memiliki resiko. Peluang seperti itu digambarkan oleh
1
Santoso, djoko. 2013. Modul pembelajaran Kewirausahaan. Jakarta : Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi. Hal 49.
1
persyaratan dan mengarah ke penyediaan suatu usaha produk atau usaha jasa
yang dibuat atu ditambahkan nilainya untuk keperluan pembeli atau pengguna
akhir. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian peluang usaha, sumber
peluang usaha, menentukan peluang usaha, dan memilih lapangan usaha dan
mengembangkan gagasan usaha.2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang
didapat yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian peluang usaha ?
2. Bagaimana sumber peluang usaha ?
3. Bagaimana menentukan peluang usaha ?
4. Bagaimana memilih lapangan usaha dan mengembangkan gagasan usaha?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan diatas, maka tujuan penulisan yaitu :
1. Mengetahui pengertian peluang usaha.
2. Mengertahui sumber peluang usaha.
3. Mengetahui bagaimana menentukan peluang usaha.
4. Mengetahui bagaimana memilih lapangan usaha dan mengembangkan
gagasan usaha.
BAB II
2
Dr. M. Anang Firmansyah,SE.,MM. Anita Roosmawarni,SE.,M.SE. 2019. Kewirausahaan
(Dasar dan Konsep). Surabaya : Qiiara Media. Hal 15.
2
PEMBAHASAN
3
organisasi dari tahun 1899 sampai 1988 meningkat seiring dengan
meningkatnya perubahan teknologi.
b. Perubahan Politik dan Kebijakan
Perubahan politik dan kebijakan terkadang menjadi sumber
peluang kewirausahaan karena perubahan tersebut dapat memungkinkan
rekombinasi sumber daya agar lebih produktif. Bebrapa kejadian empiris
mendukung argument bahwa politik adalah peluang usaha. Delacoxroix
dan carool (1993) meneliti Koran Argentina dari tahun 1800-1900 dan
Koran Irlandia 1800-1925 yang menemukan bahwa ada hubungan positif
antara perubahan politis dengan meningkatnya pertumbuhan perusahaan
baru. Bahkan perang pun dapat menjadi peluanh usaha dengan
menyediakan peralatan perang. Diindonesia dengan perubahan dalam
pemilihan Kepala Daerah secara langsung, baik ditingkat nasional,
provinsi, dan kabupaten atau kota juga dapat memberikan ruang
berwirausaha, seperti sablon dan percetakan.
Kebijakan juga dapat menimbulkan minat berwieausaha. Regulasi
ini penting karena menyangkut legalitas sebuah perusahaan studi yang
dilakukan oleh Kelly & Kelly dan Amburgey (1991) menemukan bahwa
pertumbuhan airline di Amerika meningkat setelah adanya peket
deregulasi airline. Demikian juga di indonesia, jika jaman orde baru
hanya didominasi dengan 2 atau 3 airline, dalam era reformasi ini lebih
dari 10 airline. Sebelum terkena banjir lumpur. Sidoharjo adalah
kabupaten yang menerapkan layanan satu atap. Harsilnya memang
mampu mendorong iklim usaha karena kemudahan wirausaha
mendapatkan ijin usaha. Pengalaman sukses ini telah diadopsi oleh
kabupaten yang lain seperti halnya Kota Yogyakarta dan Kabupaten
Sragen.
c. Perubahan Demografi
Struktur demografi juga mempengaruhi peluan usaha. Salah satu
contohnya yaitu Yogyakarta. Yogyakarta selain dikenal sebagai kota
pelajar dan budaya, dikenal juga sebagai daerah tujuan bagi pensiunan.
4
Hal ini membawa dampak bagi jenis usaha yang dikembangkan di kota
Yogyakarta. Yogyakarta didominasi oleh usia muda dan mahasiswa yang
membutuhkan sarana dan prasaranan untuk kost. Warung makan, toko
eceran, minimarket, layanan jasa pencucian pakaian (laundry), salon, dan
bahkan yang sedang trend adalah distro atau usaha cafe merupakan usaha
bisnis yang tidak pernah sepi di kota Yogyakarta.
d. Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan adalah sumber peluang usaha karena sebagai pusat
penelitian. Hasil-hasil penelitian tersebut menjadi dasar peluang usaha.
Zucker dkk (1998) meneliti tentang berdirinya perusahaan bioteknologi.
Mereka menentukan bahwa jumlah ilmuwan dan universitas ternama
dalam suatu daerah tersebut meningkatkan stock dan penelitian jumlah
perusahaan bioteknologi. Universitas bergensi menghasilkan hak paten
yang lebih banyak. UGM dengan Research University merupakan salah
satu langkah menghasilkan penelitian-penelitian yang dapat menghasilkan
paten dan dapat diterima di pasar.3
3
Dr. M. Anang Firmansyah,SE.,MM. Anita Roosmawarni,SE.,M.SE. 2019. Kewirausahaan
(Dasar dan Konsep). Surabaya : Qiiara Media. Hal 23-25.
5
kita sebagai wirausahawan senantiasa mencari informasi yang terkait dengan
perubahan lingkungan dan kebutuhan masyarakat. Sumber informasi dapat
diperoleh dari instasi/lembaga pemerintah, media massa, pasar atau mungkin
melalui wawancara dengan konsumen. Jadi, peluang senantiasa ada karena
perubahan-perubahan terus berlangsung baik ditingkat individu, maupun
ditingkat masyarakat. Kemampuan kita melihat peluang sangat tergantung
dari informasi yang kita peroleh tentang faktor lingkungan usaha.
Berdasarkan dari pernyataan diatas dengan manfaatkan potensi diri kita,
maka dalam menemukan peluang usaha yang cocok, kita dapat menggunakan
dua pendekatan, yaitu :
a. Pendekatan in-side-out (dari dalam ke luar) bahwa keberhasilan akan
dapat diraih dengan memenuhi kebutuhan yang ada saat ini.
b. Pendekatan out-side-in (dari luar ke dalam) bahwa keberhasilan akan
dapat diraih dengan menciptakan kebutuhan.
6
b. Lapangan usaha yang pada masa lalu menguntungkan, belum tentu
pada saat ini masih menguntungkan, atau lapangan usaha yang
menguntungkan saat ini belum tentu menguntungkan dimasa yang
akan datang.
c. Lapangan usaha yang berkembang baik disuatu daerah, belum tentu
dapat berkembang dengan baik pula di daerah lain, dan sebaliknya.
d. Berdasarkan dari pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka dalam
memilih lapangan usaha, kita perlu kembali melihat dan mengkaji
kondisi internal kita dan kondisi eksternal dimana usaha kita
dijalankan, karena faktor internal dan eksternal ini sangat menentukan
kesuksesan kita dalam menjalankan usaha. Faktor internal yang
dimaksud seperti penguasaan sumberdaya (lahan, bangunan, peralatan
dan finansial), penguasaan teknis atau keterampilan, penguasaan
manajemen dan jenjaring sosial yang kita miliki. Sedangkan faktor
eksternal seperti peraturan pemerintah, tingkat permitaan dan
penawaran, persaingan, resiko dan prospek ekonomi baik lokal,
regional maupun global.
Berdasarkan uraian diatas, maka langkah awal yang perlu kita lakukan
adalah menginventarisir berbagai jenis lapangan usaha dan gagasan produk
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Kehidupan
manusia dapat berkualitas ketika semua komponen kebutuhannya terpenuhi.
Komponen dan struktur kualitas kehidupan manusia digambarkan oleh
Suryana (2007) sebagaimana digambarkan pada tabel berikut ini :
7
olahraga, tidur obat-obatan rumah c. Kuat
gedung d. Amanah
MENTAL- Belajar, Informasi, Alat-alat Manusia rasional :
RASIONAL membaca, pengetahuan oudio, a. Berpengetahua
mengobservasi , konsep, visual, n
, menulis, rumus buku, b. Objektif
meneliti media dan c. Netral
alat tulis d. Kritis
8
Berdasarkan uraian diatas, kita telah menentukan ratusan atau ribuan
gagasan usaha. Untuk memperkecil pilihan dalam melakukan analisis
berikutnya, maka kita harus menyeleksi berbagai jenis gagasan usaha yang
telah dilakuakan pada langkah pertama tadi. Gagasan usaha yang dipilih
adalah gagasan yang memiliki prospek secara ekonomi yang dapat berupa
pertimbangan bahwa produk yang dihasilkan merupakan kebutuhan vital bagi
manusia dengan tingkat permintaan dan harga yang relatif memadai.
Analisis, kembali dengan mempertimbangkan faktor internal berupa
kekuatan dan kelemahan yang kita miliki jika kita memilih gagasan usaha
yang bersangkutan, dan faktor eksternal berupa peluang dan ancaman yang
akan dihadapi jika kita menjatuhkan pilihan pada gagasan usaha yang
bersangkutan. Analisis ini sering dikenal dengan analisis SWOT. Bukan tidak
mungkin, setelah melakukan langkah analisis ini, kita akan menjatuhkan
pilihan pada gagasan usaha yang menjadi prioritas kedua atau ketiga dari
hasil analisis sebelumnya. 4
4
Santoso, djoko. 2013. Modul Pembelajaran Kewirausahaan. Jakarta : Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi. Hal 54-55.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
peluang yang palig besar kesuksesannya itu bersumber dari diri kita
sendiri. Usaha yang berawal dari sebuah hobi akan membuat seseorang
sukses menjadi entrepreneur dan terbukti semakin berkembang. Keahlian
seseorang dalam mengelola usaha akan mendorong kesuksesan usahanya.
Memulai sebuah usaha dengan keahlian yang dimiliki pada suatu bidang dan
kemudian temukan inspirasi dan peluang bisnisnya. Seorang wirausaha harus
mempunyai pemikiran yang kreatif dan inovatif guna mendapatkan hasil yang
maksimal agar tidak ada kendala dalam membuka usaha dan pemilihan yang
tepat dengan modal yang dimiliki oleh calon wirausahaan.
Peluang usaha yang telah diambil tentu akan memiliki konsekuensi bagi
pengambilan keputusan. Jika berhasil mendapatkan keuntungan, namun jika
gagal maka itu bagian resiko yang dihadapi. Namun demikian, hal itu dapat
dijadikan pengalaman yang sangat berharga. Dan tentunya memiliki sikap
yang inovatif dan kreatifitas adalah hal pokok yang dibutuhkan oleh
seseorang untuk membangun usahanya
B. Saran
Demikian pembahasan dari makalah ini, oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun akan sangat berguna, khususnya bagi kami dan mahasiswa
pada umumnya untuk dapat memperluas pengetahuan bagi pembaca.
10
11
DAFTAR PUSTAKA