Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH FAKTOR-FAKTOR MENDORONG BERWIRAUSAHA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Edupreneurship


Dosen Pengampu : Nurul Asikin, S. Pd., M. Pd.

Disusun oleh :

KELOMPOK 3

Ananda Putri Lacosta (180384205047)

Anggy Apriyanti Caroline (180384205046)

Febriyanti R.Br Harianja (180384205062)

Rahmayani (180384205056)

Rika Agustina (180384205043)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkakn puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Faktor-faktor mendorong
berwirausaha”

Makalah Profile Dan Kepribadian Enterpreneur Terkenal ini telah kami


susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlanjcar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terimakasih pada semua belah pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Telepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun bahasanya. Oleh karena itu
kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami berhara semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Tajungpinang, Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................2

BAB II ISI ...........................................................................................................3

A. Pengertian wirausaha............................................................................

B. Faktor internal dan eksternal untuk mendorong berwirausaha

1). Faktor Internal ........................................................................


2). Faktor Eksternal ......................................................................

C. Faktor umum untuk mendorong berwirausaha....................................

D. faktor penghambar berwirausaha.........................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................

A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Fenomena banyaknya pengangguran yang semakin meningkat tiap harinya menjadi salah
satu masalah sosial yang membutuhkan penyelesaian. Sedikitnya lapangan pekerjaan
yangada saat ini, menjadi alasan utama bertambahnya angka pengangguran di negara ini.
Kondisi ini dapat dikurangi jika kita berusaha menciptakan lapangan pekerjaan. Untuk itu
semua masyarakat yang memiliki kreatifitas dan bekal ilmu yang telah diperoleh di dunia
pendidikan, sebaiknya memiliki mental untuk berwirausaha dibanding menggantungkan
diri dengan berburu pekerjaan bersama jutaan pengangguran yang juga mencari
pekerjaan.
Banyak pihak yang menyelenggarakan seminar, workshop maupun pelatihan dan
pengembangan motivasi berwirausaha dengan tujuan mendorong masyarakat untuk
berwirausaha. Jika motivasi kerja tinggi maka semangat hidup pun akan tinggi. Oleh
karenaitu agar gairah hidup kita bertambah perlu adanya motivasi dalam dalam segala hal
yang kita lakukan termasuk bekerja ataupun berwirausaha. Untuk itu, kita perlu
menumbuhkan motivasi berwirausaha agar dapat mengubah pola pikir dari yang
sebelumnya pencari kerja menjadi penyedia lapangan kerja.
Untuk memulai berwirausaha harus ada beberapa faktor pendukung agar usaha yang
dijalankan berjalan lancar. Dalam makalah ini akan dibahas faktor-faktor yang
mendorong untuk berwirausaha.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud wirausaha dan berwirausaha?
2. Apa saja Faktor internal dan eksternal untuk mendorong berwirausaha?
3. Apa saja faktor umum untuk mendorong berwirausaha?
4. Apa saja faktor penghambar berwirausaha ?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud wirausaha dan berwirausaha.
2. Mengetahui apa saja Faktor internal dan eksternal untuk mendorong
berwirausaha
3. Mengetahui apa saja faktor umum untuk mendorong berwirausaha.
4. Mengetahui apa saja faktor penghambat wirausaha.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian wirausaha

Menurut Thomas W. Zimmerer dan Norman M. Scarbrough “Wirausahawan


adalah orang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian
demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan
menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya”. Peter Drucker
berkata bahwa wirausaha tidak mencari resiko, mereka mencari peluang.
Fungsi dan peran wirausaha dapat dilihat melalui dua pendekatan yaitu secara
mikro dan makro. Secara mikro, wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu
(innovator) dan perencana (planner). Sebagai penemu, wirausah menemukan dan
menciptakan sesuatu yang baru, seperti produk, tekhnologi, cara, ide, organisasi, dan
sebagainya. Sebagai perencana, wirausaha berperan merancang tindakan dan usaha baru,
merencanakan strategi usaha yang baru, merencanakan ide-ide dan peluang dalam meraih
sukses, menciptakan organisasi perusahaan yang baru, dan lain-lain. Secara makro, peran
wirausaha adalah menciptakan kemakmuran, pemerataan kekayaan, dan kesempatan
kerja yang berfungsi sebagai mesin pertumbuhan perekonomian suatu negara.
Sedangkan berwirausaha adalah suatu kegiatan usaha yang melibatkan
kemampuan untuk melihat kesempatan-kesempatan usaha yang kemudian
mengorganisir, mengatur, mengambil resiko, dan mengembangkan usaha yang diciptakan
tersebut guna meraih keuntungan. Minat berwirausaha adalah kecenderungan hati dalam
diri subyek untuk tertarik menciptakan suatu usaha yang kemudian mengorganisir,
mengatur, mengambil resiko, dan mengembangkan usaha yang diciptakan.

B. Faktor internal dan eksternal untuk mendorong berwirausaha

1. Faktor Internal
yaitu kecakapan pribadi yang menyangkut soal bagaimana kita mengelola diri
sendiri. Kecakapan pribadi seseorang terdiri atas 3 unsur terpenting, yaitu:

a) Kesadaran diri. Ini menyangkut kemampuan mengenali emosi diri sendiri dan
efeknya, mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri, dan keyakinan tentang
harga diri dan kemampuan sendiri atau percaya diri.
b) Pengaturan diri. Ini menyangkut kemampuan mengelola emosi-emosi dan
desakan-desakan yang merusak, memelihara norma kejujuran dan integritas,
bertanggung jawab atas kinerja pribadi, keluwesan dalam menghadapi perubahan,
dan mudah menerima atau terbuka terhadap gagasan, pendekatan dan informasi-
informasi baru.

c) Motivasi. Ini menyangkut dorongan prestasi untuk menjadi lebih baik, komitmen,
inisiatif untuk memanfaatkan kesempatan, dan optimisme dalam menghadapi
halangan dan kegagalan

2. Faktor Eksternal
yaitu kecakapan sosial yang menyangkut soal bagaimana kita menangani suatu
hubungan. kecakapan sosial seseorang terdiri atas 2 unsur terpenting, yaitu:

a) Empati. Ini menyangkut kemampuan untuk memahami orang lain, perspektif


orang lain, dan berminat terhadap kepentingan orang lain. Juga kemampuan
mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan.
Mengatasi keragaman dalam membina pergaulan, mengembangkan orang lain,
dan kemampuan membaca arus-arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya
dengan kekuasaan, juga tercakup didalamnya.

b) Keterampilan sosial. Termasuk dalam hal ini adalah taktik-taktik untuk


meyakinkan orang (persuasi), berkomunikasi secara jelas dan meyakinkan,
membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok, memulai dan mengelola
perubahan, bernegosiasi dan mengatasi silang pendapat, bekerja sama untuk
tujuan bersama, dan menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan
kepentingan bersama

Menurut Timmons wirausahawan harus menjauhi arena persaingan yang


sekiranya tidak menguntungkan dirinya, atau memanfaatkan potensi yang ada secara
kreatif untuk menghasilkan kompetensi. Berusaha menciptakan pertambahan nilai
perusahaan yang disertai aliran arus kas yang tidak terputus, sehingga menarik minat
perusahaan modal untuk berinvestasi. Menurut Timmons, saat ini terjadi kecenderungan
di mana wirausahawan yang telah sukses membawa pengalaman, pengetahuan, dan
keterampilan yang menjadi nilai tambah untuk menjadi invenstor terhadap perusahaan
pemula yang berpotensi tinggi. Salah satu kriteria ventura potensial adalah mampu
mengidentifikasi mitra dalam hal pendanaan dan anggota tim inti. Mereka mencari
penyandang dana yang memiliki nilai tambah yakni dapat meningkatkan sumber daya
manusia perusahaan secara keseluruhan. Dari kesemua hal berkenaan dengan proses
kewirausahaan, puncaknya adalah ventura terkait dengan pilihan gaya hidup. Hidup harus
dibuat bahagia, sehingga seseorang bisa hidup sesuai dengan keinginannya, sementara
perusahaan terus berkembang.

Timmons menggambarkan faktor pendorong yang mendasari kesuksesan ventura baru


melalui tiga faktor yaitu peluang usaha, sumber daya, dan tim. Ketiga faktor tersebut
saling berinteraksi menciptakan keseimbangan sebagaimana diilustrasikan pada bagan
Timmons. Proses kewirausahaan diawali dengan peluang usaha (bukan uang), strategi,
jaringan, tim, atau rencana bisnis. Peluang usaha terjadi dengan sendirinya di luar kontrol
siapa pun. Tugas wirausahawan dan timnya adalah meramu semua faktor yang ada
sehingga terjadi suatu keseimbangan. Wirausahawan bagai seorang akrobator yang harus
menjada tiga buah bola agar tetap di udara sambil melompat-lompat di atas trampoline.
Seperti itulah kondisi sebuah perusahaan pemula. Rencana bisnis merupakan bahasa dan
kode untuk mengkomunikasikan kualitas dari tiga kekuatan dalan bagan Timmons untuk
mencapai kesesuaian dan keseimbangan.

C. Faktor umum untuk mendorong berwirausaha


Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari
perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungankecenderungan
lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Sedangkan cita-cita
merupakan perwujudan dari minat, dalam hubungan dengan prospek (jangkauan masa
depgan_ dimana seseorang merencanakan dan menentukan pilihan terhadap pendidikan,
jabatan serta teman hidup. Minat dapat dibentuk melalui pengalaman langsung atau
pengalaman yang mengesankan yang menyediakan kesempatan bagi individu untuk
mempraktekkan, memperoleh umpan balik dan mengembangkan keterampilan yang
mengarah pada effikasi personal dan pengharapan atas hasil yang memuaskan.
Pengaruh keluarga, pendidikan dan pengalaman kerja pertama adalah faktor
penting dalam pengembangan minat berwirausaha. Orang tua memberikan dampak kuat
pada pemilihan minat berwirausaha, penelitian menunjukkan para wirausaha biasanya
memiliki orang tua yang juga seorang wirausaha. Pendidikan dan pengalaman kerja dapat
mempengaruhi pilihan karir dengan mengenalkan ide-ide baru, membangun keterampilan
yang diperlukan dan menyediakan akses pada role model.
Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha, yaitu:

1. Pengaruh Ekspektasi Pendapatan terhadap Minat Berwirausaha

Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh seseorang baik berupa uang


maupun barang. Berwiraswasta dapat memberikan pendapatan yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Keinginan untuk memperoleh
pendapatan itulah yang dapat menimbulkan minatnya untuk berwirausaha.
Ekspektasi atau harapan akan penghasilan yang lebih baik merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi apakah seseorang ingin menjadi seorang wirausaha
atau tidak. Jika seseorang berharap untuk mendapatkan pendapatan yang lebih
tinggi dengan menjadi seorang wirausaha, maka ia akan semakin terdorong untuk
menjadi seorang wirausaha. Seseorang akan tertarik untuk menjadi wirausaha
karena pendapatan yang diperolehnya jika sukses melebihi karyawan. Seseorang
dengan harapan pendapatan yang lebih tinggi daripada bekerja menjadi karyawan
menjadi daya tarik untuk menjadi wirausaha.

2. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha

Lingkungan Keluarga adalah kelompok masyarakat terkecil yang terdiri dari ayah,
ibu, anak, dan anggota keluarga yang lain. Keluarga merupakan peletak dasar bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak, disinilah yang memberikan pengaruh awal
terhadap terbentuknya kepribadian. Rasa tanggung jawab dan kreativitas dapat
ditumbuhkan sedini mungkin sejak anak mulai berinteraksi dengan orang dewasa.
Orangtua adalah pihak yang bertanggung jawab penuh dalam proses ini. Salah
satu unsur kepribadian adalah minat. Minat berwirausaha akan terbentuk apabila
keluarga memberikan pengaruh positif terhadap minat tersebut, karena sikap dan
aktifitas sesama anggota keluarga saling mempengaruhi baik secara langsung
maupun tidak langsung. Orang tua yang berwirausaha dalam bidang tertentu dapat
menimbulkan minat anaknya untuk berwirausaha dalam yang sama. Lingkungan
keluarga berpengaruh terhadap minat berwirausaha. Semakin kondusif lingkungan
keluarga disekitarnya maka akan semakin mendorong seseorang untuk menjadi
seorang wirausaha. Apabila lingkungan keluarga mendukung maka seseorang
akan semakin tinggi niatnya untuk menjadi wirausaha dibandingkan jika tidak
memiliki dukungan dari lingkungan keluarga.
3. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha
Apabila pendidikan memadai maka seseorang akan siap untuk menjadi seorang
wirausaha dan memimpin anak buahnya. Latar belakang pendidikan seseorang
terutama yang terkait dengan bidang usaha, seperti bisnis dan manajemen atau
ekonomi dipercaya akan mempengaruhi keinginan dan minatnya untuk memulai
usaha baru di masa mendatang. Pendidikan berpengaruh terhadap minat
berwirausaha. Jadi apabila seseorang mendapatkan pendidikan tentang
kewirausahaan, maka ia akan semakin memahami keuntungan menjadi seorang
wirausaha dan semakin tertarik untuk menjadi seorang wirausaha. Dengan
demikian dapat dikatakan terdapat pengaruh antara pendidikan kewirausahaan
terhadap minat berwirausaha.

D. Faktor Penghambat Berwirausaha

Selain keberhasilan, seorang wirausahawan juga selalu dibayangi oleh potensi kegagalan
yang akan memberikan lebih banyak pelajaran dibandingkan sekadar kesuksesan.
Menurut Zimmerer (1996: 14-15) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausahawan
gagal dalam menjalankan usaha barunya, yaitu sebagai berikut :

1) Tidak kompeten dalam hal manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan untuk mengelola usaha merupakan faktor penyebab
utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
2) Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, memvisualisasikan
usaha, mengkoordinasikan, mengelola sumber daya manusia meupun
mengintegrasikan operasi perusahaan.
3) Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil
dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran
kas, mengatur pengeluaran dan pemasukan secara cermat. Kekeliruan dalam
pemeliharaan aliran kas akan menghambat operasional perusahaan dan
mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
4) Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu
kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan, maka akan mengalami kesulitan dalam
pelaksanaan.
5) Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor
yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat
mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
6) Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawaan erat kaitannya dengan efisiensi
dan efektivitas. Kurangnya pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan
peralatan (fasilitas) perusahaan secara tidak efisien dan tidak efektif.
7) Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setangah-
setangah dalam usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil
dan gagal. Dengan sikap setangah hati, keungkinan terjadinya gagal mennjadi
lebih besar.
8) Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausahawan yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan tidak
akan menjadi wirausahawan yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha
hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat
peralihan setiap waktu.

Beberapa hal yang menjadi penghambat perkembangan kewirausahaan di Indonesia,


karena ada anggapan untuk melakukan wirausaha diperlukan :

1.      Modal
Masyarakat kita menganggap bahwa modal itu hanya berupa finansial dan harus
disediakan dalam jumlah tertentu, bilamana tidak maka kita tidak dapat memulai
wirausaha. Padalah modal dapat berupa ketrampilan, pengetahuan teknis dan jaringan
kerja, dimana pada ahirnya dapat mendatangkan modal finansial. Memang betul bahwa
suatu kegiatan apapun harus menggunakan uang. Karena dengan uang kita dapat
melakukan mobilisasi sumber daya untuk menciptakan sesuatu yang dibutuhkan
masyarakat atau konsumen.
Dengan demikian suatu kegiatan kewirausahaan membutuhkan modal berupa uang.
Banyak pemilik uang yang tidak dapat mengembangkan uang miliknya. Keinginan
pemilik uang adalah agar uang yang dimiliki berkembang. Namun banyak pemilik uang
tidak memiliki kemampuan mengembangkan uang miliknya. Pemilik uang biasanya
mencari jalan agar uang miliknya berkembang melalui suatu bidang usaha yang dianggap
fisibel. Suatu bidang yang dianggap fisibel biasanya dimiliki oleh seorang wirausahawan
yang biasanya memiliki kreativitas dalam menghadapi suatu persoalan, dan
menjadikannya suatu peluang usaha. Dengan demikian seorang wirausahawan dapat
berparner dengan pemilik modal. Dimana masing-masing menggunakan perannya dan
saling menguntungkan.

2.      Keturunan
Seorang sering mengatakan bahwa saya tidak dapat menjadi wirausahawan karena
bukan seorang keturunan wirausahawan. Pernyataan tersebut sebenarnya dia membatasi
diri untuk berkembang. Wirausahawan tidak melihat seseorang berasal dari mana,
turunan siapa dan suku tertentu, yang ada adalah lingkungan yang membentuk dirinya.
Dari lingkungan seseorang belajar dan memahami apa yang dilihat dan dirasakan.Bila
seseorang dengan lingkunganya adalah lingkungan para wirausahawan maka ia akan
cenderung bertindak dan berpikir wirausaha. Bila seseorang dengan lingkungan
akademisi makaia akan bertindak dan berfikir secara akademisi. Bila seseorang dengan
lingkungan pekerja maka ia akan cenderung bertindak dan berpikir secara pekerja.
Seseorang bisa melakukan mutasi dari lingkungan ia berada. Seseorang dari lingkungan
pekerja, ia bisa bermutasi menjadi seorang wirausahawan bila ia berkehendak dan
merubah lingkungan dimana ia berada.
3.      Status Sosial Rendah
Wirausahawan kurang mendapat penghormatan dalam masyarakat. Apalagi untuk
wirausahawan yang relatif masih kecil. Masyarakat kita lebih memberikan penghormatan
kepada kaum pekerja yang memiliki jabatan tertentu. Masyarakat kita sangat menghargai
orang yang bekerja kantoran.Seorang wirausahawan yang usahanya masih kecil sering
disebut penganguran atau orang yang tidak punya pekerjaan.

4.      Pendidikan
Pendidikan juga menghambat berkembangnya kewirausahaan. Bagi yang
berpendidikan rendah mengatakan bahwa mana mungkin saya bisa melakukan wirausaha
karena pendidikan saya rendah. Sebaliknya orang yang berpendidikan tinggi juga
mengatakan, pendidikan saya tinggi, saya harus segera berpenghasilan tinggi, mengapa
saya harus melakukan kewirausahaan yang belum pasti hasilnya. Kewirausahaan tidak
mengenal pendidikan. Yang ada adalah kemampuan membaca peluang usaha, kerja keras,
tekun dan cerdik. Dengan kemampuan membaca peluang usaha, kerja keras, tekun dan
cerdik, seorang wirausaha akan sukses.

5.      Gender
Saat ini banyak wirausahawan yang berasal dari wanita, bukan mutlak pria.
Pembatasan gender hanya ada dalam kodrat sebagai manusia. Dalam berwirausaha tidak
ada perbedaan gender.

6.       Kesehatan/Kelengkapan Fisik
Kesehatan/kelengkapan fisik adalah karunia Illahi. Tetapi tidak semua orang
mempunyai kesehatan dan kelengkapan fisik bukan berarti tidak bisa melakukan sesuatu
apapun. Banyak usaha yang dijalankan dengan kursi roda.
. BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Faktor-faktor pendukung keberhasilan wirausaha adalah faktor manusia, faktor keuangan,


faktor organisasi, faktor perencanaan, faktor pengelolaan usaha, faktor pemasaran, faktor
administrasi, dan faktor fasilitas pemerintah.

2. Faktor-faktor penghambat keberhasilan wirausaha adalah tidak kompeten dalam hal


manajerial, kurang berpengalaman, kurang dapat mengendalikan keuangan, gagal dalam
perencanaan, lokasi yang kurang memadai, kurangnya pengawasan peralatan, sikap yang
kurang sungguh-sungguh dalam berusaha, dan ketidakmampuan dalam mengalihkan
transisi kewirausahaan.

B.     Saran
Sebaiknya sebelum memulai usaha, kita mempelajari lebih dulu faktor-faktor
pendukung dan penghambat dalam berwirausaha karena hal tersebut dapat membuat kita
menjadi pengusaha yang berkualitas dan dapat menghindari yang namanya kehancuran
atau kebangkrutan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai