Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN DASAR
“Peran Kewirausahaan”

Dosen Pengampu :
Tri Wera Agrita, S.Sos., M.Si

Disusun Oleh Kelompok 4:


1. Desy Saniati (221186206141)
2. Ayi Wismalina Agustin (221186206152)
3. Ririn Satyowati (221186206160)
4. Dewi Masruroh (221186206165)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melinpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga dapat
menyelesaikan makalah kami.Alhamadulillah dengan izin dan kehendak dari
Allah SWT sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan tidak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada Ibu Tri Wera Agrita, S.Sos., M.Si selaku dosen
pengampu dan teman teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bungo, 10 Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Masalah Rumusan ................................................................................ 2

C. Tujuan Penlulisan ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3

A. Tujuan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi ..................................... 3

B. Tujuan Pemerintah dalam Mengembangkan UMKM....................... 5

C. Pengertian Berwirausaha dan Motivasi Kewirausahaan Untuk


Mahasiswa .......................................................................................... 6

D. Strategi Pengembangan Wirausaha ................................................... 9

E. Mengaplikasikan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi .................... 12

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 15

A. Kesimpulan ........................................................................................ 15

B. Saran .................................................................................................. 15

Daftar Pustaka ................................................................................................. 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semakin maju suatu Negara semakin banyak orang yang terdidik dan
banyak pula yang menganggur. Maka sering dirasakan pentingnya dunia
wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh
wirausahawan. Wirausaha memberikan sumbangan yang cukup besar dalam
perkembangan perekonomian dalam suatu negara , baik dalam jumlah maupun
dalam mutu wirausaha itu sendiri. Dalam rangka menghadapi era perdagangan
bebas,kita ditantang bukan hanya untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia
yang siap bekerja,melainkan juga harus mampu mempersiapkan dan membuka
lapangan kerja baru. Membuka dan memperluas lapangan kerja baru
merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Sebagai seorang wirausahawan
atau orang yang mempunyai jiwa entrepreneurship kita tentu saja harus
memanfaatkan apa yang ada dalam negara kita ini.
Dalam kehidupan sehari-hari,masih banyak orang yang menafsirkan
dan memandang bahwa kewirausahaan adalah identik dengan apa yang
dimiliki dan dilakukan oleh usahawan atau wiraswasta. Pandangan tersebut
kurang tepat karena jiwa dan sikap kewirausahaan tidak hanya oleh usahawan
,namun juga oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif
,misalnya, petani, karyawan, pegawai pemerintah, mahasiswa, guru, pimpinan
proyek dan lain sebagainya. Berpikir kreatif dan inovatif dapat menciptakan
ide kreatif dan inovatif. Dan ide tersebut dapat membuat sebuah peluang usaha
yang besar, namun kita dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif yang
sungguh-sungguh dan mendalam agar dapat menciptakan suatu ide yang
menghasilkan peluang. Dengan kreativitas dan inovatif kita bisa menciptakan
suatu nilai lebih terhadap suatu barang dan jasa yang memiliki nilai guna bagi
konsumen yang membutuhkan.
Pada era globalisasi ini, masyarakat sebaiknya tidak hanya
mengandalkan pekerjaan dalam bidang kepemerintahan, misalnya menjadi
seorang pegawai negeri. Semakin banyaknya angka kelahiran dibandingkan

1
angka kematian, menimbulkan berbagai permasalahan ekonomi, diantaranya
keterbatasan pangan yang tersedia, kelayakan hidup yang kurang, kebutuhan
akan barang dan jasa yang kian meningkat serta yang sangat memprihatinkan
semakin sempitnya lapangan pekerjaan. Pengangguran semakin merajalela,
tidak hanya lulusan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan seorang sarjana pun terancam
menganggur. Hal ini disebabkan terbatasnya lapangan pekerjaan sedangkan
jumlah permintaan akan pekerjaan semakin meningkat.Masalah pengangguran
tidak dapat dibiarkan begitu saja.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembahasan tersebut adalah :
1. Bagaimana tujuan kewirausahaan di perguruan tinggi?
2. Bagaimana tujuan pemerintah dalam mengembangkan UMKM?
3. Bagaimana pengertian berwirausaha dan motivasi kewirausahaan untuk
mahasiswa?
4. Bagaimana strategi pengembangan wirausaha?
5. Bagaimana mengaplikasikan kewirausahaan di perguruan tinggi?
C. Tujuan Penulisan
Setelah mempelajari materi tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tujuan kewirausahaan di perguruan tinggi
2. Untuk mengetahui tujuan pemerintah dalam mengembangkan UMKM
3. Untuk mengetahui pengertian berwirausaha dan motivasi kewirausahaan
untuk mahasiswa
4. Untuk mengetahui strategi pengembangan wirausaha
5. Untuk mengetahui mengaplikasikan kewirausahaan di perguruan tinggi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi


Kewirausahaan didefinisikan sebagai semangat, perilaku, dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang
mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi
dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka pelayanan yang
lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar (INPRES No. 4
Tahun 1995). Karena kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan
kemampuan seseorang, maka kewirausahaan melibatkan perilaku wirausaha
yaitu: mengambil inisiatif; mengorganisir dan mereorganisir mekanisme sosial
dan ekonomi untuk merubah sumberdaya dan situasi menjadi lebih bermanfaat
dan menguntungkan; dan mengambil risiko dan kegagalan. Kewirausahaan
merupakan proses dinamis dalam menciptakan kekayaan, dan proses
menciptakan sesuatu yang baru yang memiliki value dengan mencurahkan
waktu dan usaha yang diperlukan, mengambil risiko keuangan, psikis dan
sosial, dan memperoleh hasil dalam bentuk keuangan, kepuasan pribadi dan
kebebasan. Kewirausahaan dapat terjadi pada semua bidang (Hisrich, Peters
dan Shepherd, 2005).
Schumpeter mengatakan bahwa wirausaha adalah seseorang yang
berhubungan dengan kegiatan creative destruction (Schumpeter, 1934 dalam de
Klerk & Kruger, 2002), karena wirausaha secara terus menerus
mengembangkan metode yang ada dan produk-produk lama melalui
pengenalan inovasi-inovasi baru (Morris, Lewis & Sexton, 1994). Wirausaha
adalah posisi sementara bagi seseorang, kecuali orang tersebut inovatif
(Schumpeter, 1934 dalam de Klerk & Kruger, 2002). Semua ini berarti bahwa
seseorang tidak dapat dikatakan sebagai wirausaha apabila tidak inovatif, tidak
mampu melakukan perubahan, ‘merusak’ kondisi yang sudah ada secara kreatif
(perubahan konstruktif) agar menjadi lebih baik, memiliki nilai yang lebih
besar dari sebelumnya. Perguruan tinggi pada umumnya terdiri dari beberapa
fakultas atau himpunan sumber daya pendukung, yang dapat dikelompokkan

3
menurut jurusan, yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan
akademik, vokasi, atau profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan/atau olah raga (PP No. 17, 2010). Setiap fakultas atau
jurusan dapat menghasilkan lulusan yang dapat menekuni berbagai profesi
sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari. Profesi yang dihasilkan perguruan
tinggi antara lain guru, dosen, peneliti, akuntan, bankir, ahli ekonomi, ahli
hukum, ahli telekomunikasi, pengacara, teknokrat, arsitek, dokter, psikolog,
dan profesi-profesi lainnya.
Perguruan tinggi yang demikian itu memiliki pemahaman bahwa
pendidikan kewirausahaan bukanlah pendidikan usaha, sehingga dapat
dipelajari oleh semua mahasiswa dari berbagai bidang ilmu. Pendidikan
kewirausahaan merupakan pendidikan dan pelatihan yang memungkinkan
mahasiswa untuk mengembangkan dan menggunakan kreativitas mereka,
mengambil inisiatif, tanggung jawab dan risiko. Dengan demikian, pendidikan
kewirausahaan bukan pendidikan usaha (enterprise education) sehingga
pendidikan kewirausahaan tidak hanya berfokus pada bisnis (UNESCO, 2008).
Pendidikan kewirausahaan di Perguruan Tinggi bukan berarti pendidikan untuk
membuka usaha (bisnis), melainkan harus dimaknai sebagai pendidikan untuk
membangun karakter wirausaha, pola pikir wirausaha, dan perilaku wirausaha.
Luaran pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi dapat menjadi
entrepreneur atau business entrepreneur dan intrapreneur sebagai academic
entrepreneur, corporate entrepreneur maupun social entrepreneur.
Pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi berkaitan dengan
membangun karakter wirausaha, pola pikir wirausaha, dan perilaku wirausaha
yang selalu kreatif dan inovatif, menciptakan nilai tambah atau nilai-nilai baik
(values), memanfaatkan peluang dan berani mengambil risiko. Menghadapi
tantangan masa depan yang sangat kompetitif, maka perilaku kewirausahaan
diperlukan bagi semua bidang pekerjaan atau profesi. Oleh karena itu
pendidikan kewirausahaan dapat dilaksanakan di perguruan tinggi dan
diberlakukan kepada semua mahasiswa tanpa memandang bidang ilmu yang

4
dipelajari, karena pendidikan kewirausahaan bukan pendidikan bisnis. Berikut
adalah tujuan kewirausahaan di perguruan tinggi:
1. Mendorong terbentuknya mahasiswa wirausaha yang terdidik, berkarakter,
dan memiliki konsep bisnis yang jelas untuk mempecepat pertumbuhan
pembngunan ekonomi bangsa menuju bangsa yang mandiri dan sejahtera
2. Mendorong perkembangan dan pertumbuhan kelembagaan pengelola
program kewirausahaan di perguruan tinggi
3. Mendorong terbentuknya model pendidikan kewirausahaan di perguruan
tinggi
4. Bagi Mahasiswa: memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melihat
dunia kerja wirausaha
5. Bagi Perguruan Tinggi: Meningkatkan kemampuan bagi perguruan tinggi
dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan
6. Mempererat hubungan antara dunia akademis dan dunia usaha khususnya
UKM
7. Menghasilkan wirausaha muda pencipta lapangan kerja dan calon pengusaha
sukses masa depan.
B. Tujuan Pemerintah dalam Mengembangkan UMKM
Peran UMKM dalam memulihkan serta meningkatkan perekonomian
di Indonesia begitu berarti, hal tersebut dapat ditinjau dari beragam aspek, yaitu
jumlah industrinya yang begitu besar serta memiliki berbagai sektor ekonomi,
selanjutnya UMKM juga memiliki kemampuan yang kuat dalam membuka
kesempatan kerja (Fambudi, 2020). Melihat dua aspek UMKM diatas, maka
dari itu perlu adanya dorongan pemerintah dalam membangkitkan sektor
UMKM tersebut. Di negara berkembangs eperti Indonesia tidak terlepas dari
kegiatan perencanaan pembangunan (Putra, 2018.). Maka peran UMKM begitu
bermakna dalam perekonomian utamanya dalam mengurangi angka
pengangguran dengan terciptanya lapangan pekerjaan baru. UMKM sebagai
bagian dari perekonomian juga harus lebih meningkatkan daya saing dengan
melakukan berbagai inovasi (Darwanto, 2013).

5
Pemberdayaan UMKM di Desa maupun di kota harus dilakukan secara
menyeluruh, berkesinambungan, dan optimal dengan cara menerapkan keenam
strategi tersebut di atas. Adapun tujuan pemberdayaan yang ditujukan kepada
pelaku UMKM diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang dan
berkembang serta berkeadilan.
2. Mengembangkan kemampuan pelaku UMKM untuk menjadi pengusaha
yang tangguh dan mandiri.
3. Meningkatkan peran pelaku UMKM dalam setiap kegiatan pembangunan
daerah. Selain itu, peran UMKM juga memiliki tujuan untuk menciptakan
banyak lapangan kerja, adanya pemerataan dalam hal penghasilan,
peningkatan pertumbuhan ekonomi, serta mengentas rakyat dari
kemiskinan.
C. Pengertian Berwirausaha dan Motivasi Kewirausahaan Untuk Mahasiswa
1. Pengertian Berwirausaha
Pengertian berwirausaha lebih lengkap dinyatakan oleh Joseph
Schumpeter adalah orang yang mendobrak system ekonomi yang ada
dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan
bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Dalam definisi ini
ditekankan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang melihat adanya
peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan
peluang tersebut. Pengertian berwirausaha disini menekankan pada setiap
orang yang memulai sesuatu bisnis yang baru. Sedangkan proses
kewirausahaan meliputi semua kegiatan fungsi dan Tindakan untuk
mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan sesuatu
organisasi.
Soehardi Sigit (1980):1), menyatakan bahwa kata “entrepreneur”
secara tertulis digunakan pertama kali oleh Savary pada tahun 1723 dalam
bukunya “kamus dagang”. Menurut Savary, yang di maksud dengan
‘entrepreneur’ ialah orang yang membeli barang dengan harga pasti,
meskipun orang itu belulm tahu dengan harga berapakah barang atau guna

6
ekonomi itu akan dijual kemudian. Dalam kepustakaan bisnis beberapa
sarjana Amerika memberi arti entrepreneurship sebagai kegiatan individual
atau kelompok yang membuka usaha baru dengan maksud memperoleh
keuntungan (laba), memelihara usaha itu dan membesarkannya, dalam
bidang produksi atau distribusi barang” ekonomi atau jasa.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) berwirausaha
adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko
untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi
pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan
serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugastugas yang menjadi
tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat
juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi
nilai terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas berwirausaha
dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create
new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan
perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan
dengan keberanian untuk menghadapi risiko. Dari segi karakteristik
perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan,
mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya
sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang
lain dengan berswadaya.
2. Motivasi Kewirausahaan Untuk Mahasiswa
Menurut Lee & Wong, Entrepreneurial intention atau niat
kewirausahaan adalah motivasi berwirausaha, dapat juga diartikan sebagai
langkah awal dari suatu proses pendirian sebuah usaha yang umumnya
bersifat jangka panjang. Sedangkan menurut Krueger, motivasi
kewirausahaan mencerminkan komitmen seseorang untuk memulai usaha
baru dan merupakan isu sentral yang perlu diperhatikan dalam memahami
proses kewirausahaan pendirian usaha baru (Lieli Suharti dan Hani Sirine,
2002). Memotivasi mahasiswa untuk berwirausaha adalah langkah penting

7
untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, dan jiwa kewirausahaan di
kalangan generasi muda. Berikut ini adalah beberapa cara untuk memotivasi
mahasiswa agar tertarik dan terinspirasi untuk berwirausaha:
a. Pendidikan Kewirausahaan Sekolah dan perguruan tinggi dapat
menyediakan kurikulum atau program khusus yang mengajarkan
keterampilan kewirausahaan kepada mahasiswa. Materi ini dapat meliputi
konsep dasar bisnis, perencanaan bisnis, pemasaran, manajemen
keuangan, dan keterampilan kepemimpinan. Pendidikan kewirausahaan
yang baik dapat memberikan landasan pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan untuk memulai bisnis
b. Menyediakan akses kepada mahasiswa untuk memiliki mentor atau
konsultan bisnis yang berpengalaman dapat membantu mereka
memperoleh panduan dan wawasan praktis dalam memulai bisnis. Mentor
dapat memberikan nasihat, membantu dalam pengembangan ide bisnis,
serta membagikan pengalaman mereka dalam menghadapi tantangan dan
kesuksesan dalam dunia wirausaha.
c. Menyediakan program beasiswa, pinjaman usaha, atau dana hibah untuk
mahasiswa yang memiliki ide bisnis potensial dapat menjadi insentif yang
kuat. Dukungan finansial ini dapat membantu mereka memulai bisnis dan
mengatasi kendala keuangan awal yang sering kali menjadi hambatan.
d. Mendirikan inkubator bisnis di kampus atau menyediakan ruang kerja
bersama yang didedikasikan untuk mahasiswa wirausaha dapat
menciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi, pertukaran ide, dan
dukungan antar sesama pengusaha muda. Inkubator bisnis juga dapat
menyediakan akses ke sumber daya seperti fasilitas produksi, mentor,
pelatihan, dan jaringan bisnis yang berguna
e. Mengadakan kompetisi bisnis atau penghargaan untuk mahasiswa
wirausaha dapat memberikan motivasi tambahan dan pengakuan atas
upaya mereka. Kompetisi semacam ini dapat memberikan platform bagi
mahasiswa untuk mempresentasikan ide bisnis mereka kepada para
profesional, investor, atau juri yang terkait dengan industri tertentu.

8
Selain itu, hadiah berupa pendanaan atau dukungan bisnis dapat
memberikan dorongan yang kuat bagi mahasiswa untuk mengembangkan
bisnis mereka.
f. Membangun jaringan dan koneksi dengan para pengusaha, alumni, dan
profesional bisnis dapat memberikan akses ke peluang, sumber daya, dan
inspirasi. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan seminar, lokakarya,
atau acara yang memungkinkan mahasiswa bertemu dan berinteraksi
dengan para pemimpin industri.
D. Strategi Pengembangan Wirausaha
Strategi pengembangan wirausaha adalah seperangkat tujuan,
kebijakan, rencana, dan kegiatan perusahaan yang ditujukan untuk
mengidentifikasi peluang bisnis di pasar dan mempertahankan bisnis atau
mencapai kesuksesan komersial. Strategi pengembangan usaha merupakan
bagian dari strategi bisnis dan tidak dapat dipisahkan dari model bisnis. Untuk
menumbuhkan wirausaha secara berkelanjutan, perusahaan harus terus
mengevaluasi strategi usahanya. Analisis strategi usaha merupakan langkah
penting dalam merancang model usaha yang layak, sehingga memiliki dampak
yang bertahan lama pada kehidupan bisnis. Strategi pengembangan usaha
harus memiliki kualitas sebagai berikut:
1. Kualitas consistency berarti bahwa strategi pengembangan bisnis harus
mencakup tujuan dan kebijakan yang konsisten.
2. consonance berarti bahwa strategi harus mencerminkan respon adaptif
perusahaan terhadap lingkungan eksternal dan perubahan yang terjadi
disana.
3. Advantage artinya strategi usaha harus menyediakan tempat untuk
menciptakan atau meningkatkan keunggulan kompetitif dalam bidang
kehidupan.
4. Feasibility menyiratkan bahwa strategi bisnis tidak boleh melebihi sumber
daya yang tersedia atau menciptakan masalah yang tidak dapat
dipecahkan.

9
Strategi adalah rencana yang terpadu, luas dan terintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dan tantangan lingkungan
untuk memastikan tujuan utama perusahaan dapat dicapai oleh kinerja
organisasi yang baik. Berikut adalah cara mengembangkan strategi berwira
usaha:
1. Memanfaatkan Media Sosial
Salah satu cara sederhana untuk mengembangkan bisnis adalah
dengan menggunakan media sosial sebagai strategi pertumbuhan bisnis. Di
era digital sekarang ini, peran jejaring sosial sangatlah penting karena
hampir setiap orang memiliki jejaring sosial, sehingga peluang Anda untuk
mendapatkan pelanggan tentunya akan semakin tinggi.
2. Lakukan Inovasi Secara Berkala
Pelanggan cenderung bosan dan selalu ingin mencoba sesuatu yang
baru. Salah satu strategi pengembangan usaha yang dapat Anda terapkan
untuk mempertahankan pelanggan adalah dengan melakukan inovasi pada
bisnis Anda. Ini adalah hal yang penting untuk dilakukan, apalagi jika
usaha Anda memiliki banyak pesaing.
3. Kenali pesaing bisnis
Wajar jika ada pesaing dalam bisnis, mungkin ada puluhan bahkan
ribuan perusahaan yang memiliki produk yang sama dengan produk yang
Anda pasarkan. Saat menjalankan usaha, Anda perlu mengetahui siapa
pesaing Anda, serta kekuatan dan kelemahan pesaing bisnis Anda.
Persaingan dalam bisnis adalah hal yang wajar, maka Anda perlu memiliki
sesuatu yang membedakan bisnis Anda dengan kompetitor agar bisnis
Anda dapat terus berkembang.
4. Menggunakan Dana Pinjaman
Usaha Menggunakan modal pinjaman adalah strategi bisnis yang
agak rumit untuk diterapkan dalam bisnis. Jika Anda tidak berhati-hati
dalam menggunakan pinjaman, kemungkinan kebangkrutan bisa saja
muncul. Namun, jika modal usaha yang terbatas menjadi penghambat
usaha Anda, hal ini bisa menjadi pertimbangan.

10
5. Memilih Lokasi yang Tepat
Meskipun banyak UKM yang beralih ke digital, hal ini tidak kalah
dengan UKM yang masih memiliki toko fisik. Bagi usaha kecil dan
menengah yang memiliki toko fisik, lokasi merupakan salah satu aspek
terpenting dalam mengembangkan usaha. Dengan strategic positioning
tentunya akan sangat berpengaruh terhadap operasional perusahaan
6. Memperluas Jaringan
Perluasan jaringan dapat dilakukan dengan memperluas
pemasaran. Anda dapat membuka saluran pemasaran baru atau membuat
cabang baru. Jika Anda memiliki toko offline, Anda bisa mencoba cara
baru pemasaran online dan sebaliknya. Jika beriklan di satu platform tidak
cukup menguntungkan, coba platform lain yang lebih efektif. Perluasan ini
tentunya harus dibarengi dengan peningkatan pasokan material dan
produksi. Contoh lain perluasan jaringan adalah meningkatkan hubungan
bisnis. Bangun jaringan Anda dengan mengenal banyak orang. Bekerja
sama dan menjaga hubungan baik karena suatu hari Anda mungkin
membutuhkan bantuan mereka.
7. Tingkatkan Sumber Daya
Peningkatan sumber daya dilakukan secara menyeluruh, baik
sumber daya produk maupun sumber daya manusia. Peningkatan sumber
daya produk dicapai dengan memperhatikan penggunaan bahan dan proses
yang diterapkan untuk membuat suatu barang. Semakin baik sumber daya
yang digunakan, semakin tinggi kualitas produk yang akan dihasilkan.
Dalam hal sumber daya manusia, langkah awal yang bisa dilakukan adalah
memilih tim dan karyawan yang handal.
8. Mengutamakan Pelayanan Konsumen
Jika sumber daya manusia berjalan dengan baik, layanan
pelanggan juga merupakan aspek penting yang harus Anda perhatikan.
Poin ini penting karena pelayanan terbaik kepada konsumen adalah cara
terbaik untuk membuat mereka terus terlibat dengan merek Anda. Tidak
heran jika layanan pelanggan berkualitas tinggi harus dipertahankan ketika

11
banyak perubahan yang perlu dilakukan. Memanfaatkan dunia digital
untuk menjaga hubungan baik dengan konsumen. Berikan pembaruan
tentang produk atau layanan Anda. Plus, berikan kesan yang baik dengan
bersikap ramah dalam pelayanan, menjawab pertanyaan konsumen,
memberikan solusi, dan menawarkan bantuan. Selain itu, Anda juga harus
bisa mengedukasi konsumen dengan baik.
9. Minimalisasi Biaya Operasional
Tujuan memulai usaha adalah untuk mengurangi biaya dan
mendapatkan keuntungan maksimal. Jangan mengambil pasak lebih besar
dari tiang. Oleh karena itu, Anda sangat perlu memperhatikan biaya modal
dan operasional yang dikeluarkan serta pendapatan yang dihasilkan. Hal
ini dilakukan untuk memastikan bahwa kebutuhan yang dipenuhi bisnis
sejalan dengan apa yang perlu dicapai untuk menghasilkan pertumbuhan.
10. Investasi
Jika menabung saja tidak cukup, Anda perlu mencari cara untuk
mengembangkan bisnis agar keuntungan yang Anda hasilkan bisa terus
bertambah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan investasi.
Saat ini, ada banyak sarana investasi, baik Anda yang memiliki modal
besar maupun kecil.
E. Mengaplikasikan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi
Di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, sudah dimulai usaha-usaha
untuk menanamkan jiwa dan semangat kewirausahaan diperguruan tinggi terus
digalakan dan ditingkatkan, tentunya dengan berbagai metode dan strategi yang
membuat mahasiswa tertarik untuk berwirausaha. Menurut Kuswara (2012:3)
sedikitnya ada enam usaha dalam meningkatkan gema kewirausahaan bagi
mahasiswa, yaitu:
1. Pendirian Pusat Kewirusahaan Kampus
Dengan adanya pusat kewirausahaan kampus banyak kegiatan yang
dapat dilaksanakan yang melibatkan mahasiswa seperti seminar, talkshow,
short course, loka karya, workshop, praktek usaha, kerjasama usaha, dan

12
Entrepreneurship. Melalui kegiatan ini mahasiswa dapat mengembangkan
wawasannya dan kemampuannya tentang kewirausahaan.
2. Entrepreneurship Priority
Sesuai acuan kurikulum dan standar nasional pendidikan, maka
perguruan tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta meskipun
ketinggalan, sudah mulai sadar akan pentingnya kewirausahaan di kampus
dan menjadikan mata kuliah kewirausahaan sebagai salah satu matakuliah
penting yang harus diberikan kepada mahasiswa. Upaya-upaya yang
dilakukan oleh perguruanperguruan tinggi tersebut melihatkan kesungguhan
setiap perguruan tinggi tersebut dalam mendesign materi dan menyuguhkan
metode pembelajarannya. Sudah saatnya sekarang pemberian mata kulaih
kewirausahaan tidak hanya menjadi dominasi perguruan tinggi besar dan
unggul saja. Saat ini semua perguruan tinggi baik perguran besar maupun
kecil, dengan status negeri maupun swasta harus peduali akan penerapan
kurikulum kewirusahaan ini.
3. Pengembangan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)
Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti Program kewirausahaan yang
digagas pendidikan tinggi (Dikti) telah meluncurkan program kewirausahaan
untuk mahasiswa sejak juli 2009 berbentuk hibah program kreativitas bagi
manusia yang berminat untuk berwirausaha. Saat ini dilanjutkan oleh
Kemenristekdikti dengan bentuk realisasi dari program dengan memberikan
alokasi dana (modal) dalam bentuk subsidi untuk mahasiswa yang
mempunyai usaha atau rencana usaha. Program ini dapat diikuti mahasiswa
secara kompetitif. Untuk lolos mendapatkan biaya mahasiswa secara
berkelompok dapat mengajukan proposal ke Kemenristekdikti. Hanya saja
program ini tidak dapat memenuhi semua usulan mahasiswa yang masuk
karena keterbatasan dana pemerintah
4. Program Wirausaha Mandiri untuk Mahasiswa
Kompetisi untuk wirausaha mandiri bagi mahasiswa juga telah
diprogramkan oleh pihak yang diselenggarakan PT. Bank Mandiri Tbk sejak
tahun 2010 hingga sekarang. PT Bank Mandiri tidak saja memperuntukkan

13
programnya pada mahasiswa, tetapi juga untuk dosen. Program yang
diluncurkan dikemas dalam bentuk pelatihan-pelatihan kewirausahaann
untuk memperdalam pemahaman terhadap materi modul kewirausahaan
sehingga menjadi referensi pengajaran mata kuliah di perguruan tinggi. Saat
ini, modul kewirausahaan tersebut digunakan 264 perguruan tinggi di
seluruh Indonesia, setelah dilakukan sosialisasi pada 13 kota dan diikuti oleh
1.265 dosen perguruan tinggi negeri dan swasta. Program Wirausaha
Mandiri ini merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan yang
difokuskan pada bidang kewirausahaan dan pendidikan sejak 2007.
5. Program Peningkatan Kompetensi
Tenaga Kerja dan Produktivitas bagi Mahasiswa Program
Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas bagi Mahasiswa
bertujuan memberikan gagasan dan sumbangsih sekaligus mempersiapkan
diri mahasiswa untuk membuka lapangan kerja baru setelah lulus dari
perguruan tinggi. Menakertrans sebagai pihak bertanggung jawab dalam
program ini sudah menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di
Indonesia dan melalui Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Kemenakertrans), sudah dibuka 208 balai latihan kerja (BLK) untuk
keperluan ini. Melalui program ini pemerintah memberikan pelatihan
kewirausahaan kepada mahasiswa. Diharapkan suksesnya program ini akan
melahirkan wirausaha muda yang setelah lulus perguruan tinggi tidak
mengantungkan nasib menjadi pekerja pada pemerintah.
6. Program Pemberian Modal Usaha Untuk Mahasiswa
Pemerintah melalui kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah (Kemenkop UKM) siap juga memberikan modal bagi mahasiswa
untuk berwirausaha dengan agunan ijazah. Pihak kementerian sudah
berkeliling ke belasan kampus di Indonesia untuk menawarkan program
permo- dalan untuk wirusahawan muda dari kalangan mahasiswa dan
banyak perguruan tinggi telah menikmati program pemodalan
kewirausahaan ini.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi berkaitan dengan
membangun karakter wirausaha, pola pikir wirausaha, dan perilaku wirausaha
yang selalu kreatif dan inovatif, menciptakan nilai tambah atau nilai-nilai baik
(values), memanfaatkan peluang dan berani mengambil risiko. Peran UMKM
dalam memulihkan serta meningkatkan perekonomian di Indonesia begitu
berarti, hal tersebut dapat ditinjau dari beragam aspek, yaitu jumlah
industrinya yang begitu besar serta memiliki berbagai sektor ekonomi.
Pendidikan Kewirausahaan Sekolah dan perguruan tinggi dapat menyediakan
kurikulum atau program khusus yang mengajarkan keterampilan
kewirausahaan kepada mahasiswa. Strategi pengembangan wirausaha adalah
seperangkat tujuan, kebijakan, rencana, dan kegiatan perusahaan yang
ditujukan untuk mengidentifikasi peluang bisnis di pasar dan
mempertahankan bisnis atau mencapai kesuksesan komersial. Di perguruan
tinggi tiap mata kuliah atau pokok bahasan dapat diidentifikasi adanya tiga
ranah yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran yaitu: pengetahuan
(cognitive), ketrerampilan (psychomotor dan sikap (affective). Untuk tiga
ranah pendidikan diperlukan cara atau model pembelajaran tertentu yang
sesuai, seperti misalnya: kuliah. Tutorial, diskusi kelompok, seminar,
praktikum, simulasi (role playing), kerja lapangan, dan lain sebagainya.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu diperlukan penelitian lanjutan, baik dengan pendekatan yang sama maupun
pendekatan yang berbeda. Dengan demikian, diperoleh hasil yang sesuai
dengan harapan semua pihak, terutama mereka yang menekuni bidang sintak.

15
DAFTAR PUSTAKA
Darwanto. (2013). Peningkatan Daya Saing UMKM Berbasis Inovasi Dan
Kreativitas (Strategi Penguatan Property Right Terhadap Inovasi dan
Kreativitas). Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), 20(2), 142–149.
Hisrich, R.D, Peters, M.P., & Sheperd, D.A. (2005) Entrepreneurship 6 ed.
Boston, MA: McGraw-Hill Irwin.
Kuswara, Heri, 2012. Mewujudkan Entrepreneurial Campus adalah sebuah
Keharusan.
Morris, M.H, Lewis, P.S. & Sexton, D.L. (1994) Reconceptualizing
Entrepreneurship: An Input-Output Perspective. Sam Advanced
Management Journal, Winter, 21-31.
Peraturan Pemerintah (2010) Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 Tentang
Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Putra, A. H. (2018). Peran UMKM dalam Pembangunan dan Kesejahteraan
Masyarakat Kabupaten Blora. Jurnal Analisa Sosiologi, 5(2).

16

Anda mungkin juga menyukai