Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN DAN PENDIDIKAN KOPERASI

Tentang

PENGENALAN TERHADAP KEWIRAUSAHAN

Disusun Oleh:

Kelompok 2

Alfita mirda utami 2114090039

Syakira sasdila utami 2114090048

Istiqomah 2114090057

Dosen Pengampu:

Dr.Rezki Amelia,S.Pd,.MA.,M.Pd

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN IMAM BONJOL PADANG

1445 H/2023 M
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT dan


hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan
terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.

Makalah ini berisikan tentang pengenalan terhadap


kewirausahaan. penulis harapkan dengan makalah ini, semoga dapat
memberikan pengetahuan dan informasi kepada kita semua. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun serta
mendukung selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata


kuliah “Kewirausahaan Dan Pendidikan Koperasi ” yakni, ibuk
Dr.Rezki Amelia,S.Pd.,MA.,M,Pd. atas ketersediaan menuntun penulis
dalam penulisan makalah ini.

Padang, 10 September 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
Latar Belakang ...................................................................................................... 1
Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
Tujuan masalah ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
Pengertian Kewirausahan dan Enterpreniurship pendidikan ................................ 3
Ciri-ciri suatu bentuk wirausaha ........................................................................... 4
Dasar-dasar Kewirausahaan dan Enterpreniurship pendidikan ............................ 5
Tujuan kewirausahaan ......................................................................................... 8
Prinsip dan karakter wirausaha ............................................................................ 7
Perbedaann manager konvensional dengan enterpreniur modern ........................ 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 14
Kesimpulan ........................................................................................................... 14
Saran ..................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengenalan terhadap kewirausahaan memiliki latar belakang yang


berkembang seiring dengan perubahan dalam masyarakat dan ekonomi. Berikut
adalah beberapa faktor latar belakang yang mempengaruhi pengenalan terhadap
kewirausahaan.Perubahan Struktur Ekonomi Di banyak negara, terutama di dunia
Barat, pergeseran dari ekonomi berbasis industri menuju ekonomi berbasis
pengetahuan dan jasa telah terjadi. Hal ini telah meningkatkan pentingnya
kewirausahaan dalam menciptakan lapangan kerja dan memacu pertumbuhan
ekonomi.

Globalisasi Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah


memperpendek jarak antarnegara dan membuka peluang bisnis global. Ini
mendorong individu untuk menjajaki peluang bisnis di tingkat internasional dan
mengejar kewirausahaan sebagai karir.Teknologi dan Inovasi Kemajuan teknologi
telah mengubah cara bisnis dilakukan. Pengusaha sekarang dapat dengan mudah
mengakses alat-alat digital, sumber daya daring, dan pasar global. Ini telah
mengilhami banyak orang untuk menciptakan perusahaan berbasis teknologi dan
inovasi.

Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan pendidikan kewirausahaan di


sekolah-sekolah dan perguruan tinggi telah membantu memperkenalkan konsep
kewirausahaan kepada generasi muda. Program-program ini memberikan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memulai dan mengelola
bisnis.

Dukungan Pemerintah Banyak pemerintah di seluruh dunia telah


mengambil langkah-langkah untuk mendukung kewirausahaan melalui kebijakan
dan program-program khusus. Ini termasuk insentif fiskal, pelatihan, bantuan
keuangan, dan infrastruktur pendukung.

1
Inspirasi dari Pengusaha Sukses Kisah sukses tokoh-tokoh seperti Bill
Gates, Mark Zuckerberg, dan Elon Musk telah menjadi inspirasi bagi banyak
individu. Mereka telah membuktikan bahwa kewirausahaan dapat menghasilkan
kesuksesan besar.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka kita dapat menyimpulkan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Jelaskan Pengertian Kewirausahan dan Enterpreniurship
pendidikan?
2. Sebutkan Ciri-ciri suatu bentuk wirausaha?
3. Jelaskan Dasar-dasar Kewirausahaan dan Enterpreniurship
pendidikan ?
4. Jelaskan Tujuan kewirausahaan ?
5. Jelaskan Prinsip dan karakter wirausaha ?
6. Perbedaann manager konvensional dengan enterpreniur modern ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Pengertian Kewirausahan dan Enterpreniurship
pendidikan .
2. Mengetahui Ciri-ciri suatu bentuk wirausaha .
3. Mengetahui Dasar-dasar Kewirausahaan dan Enterpreniurship
pendidikan.
4. Mengetahui Tujuan kewirausahaan.
5. Mengetahui Prinsip dan karakter wirausaha.
6. Mengetahui Perbedaann manager konvensional dengan enterpreniur
modern.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan dan enterpreneurship


1. Pengertian Kewirausahaan

Secara harfiah, wira artinya utama, gagah, luhur, berani, teladan atau
pejuang. Sedangkan usaha artinya kegiatan yang dilakukan terus menerus dalam
mengelola sumber daya untuk menghasilkan barang atau jasa yang akam dijual
untuk mendapatkan keuntungan. Jadi wirausaha adalah pejuang yang jadi teladan
dalam bidang usaha1

Istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam


bahasa inggris. Kata entrepreneurship sendiri sebenanrnya berasal dari bahasa
prancis yaitu entereprende yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha.
Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Rihard Cantillon (1755). Istilah ini
makin populer setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B Say (1803) untuk
menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber daya
ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat yang lebih tinggi serta
menghasilkan lebih banyak lagi.

Tidak sedikit pengertian mengenai kewirausahaan yang saat ini muncul


seiring dengan perkembangan ekonomi dengan semakin meluasnya bidang dan
garapan. Menurut Coulter dalam bukunya yang berjudul “Entrepereneurship in
Action” mengemukakan bahwa kewirausahaan sering dikaitkan dengan proses,
pembentukan atau pertumbuhan suatu bisnis baru yang berorientasi pada perolehan
keuntungan, penciptaan nilai, dan pembentukan produk atau jasa baru yang unik
dan inovatif.

1 Pandji Anoraga, S.E., M.M & H. Djoko Sudantoko, S.Sos., M.M, Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil, (Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2002), hlm.

3
Suryana mengungkapkan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan kreatif
dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses. Adapun inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (creat new and different) melalui
berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang.2

2. Pengertian pendidikan entreupreuneurship

Pendidikan entrepreneurship menurut Saroni adalah “suatu program


pendidikan yang menggarap aspek kewirausahaan sebagai bagianpenting dalam
pembekalan kompetensi anak didik”.3 Sedangkan menurut Nurseto, pendidikan
entrepreneurship dapat diartikan sebagai pendidikan calon pengusaha agar
memiliki keberanian, kemandirian, serta keterampilan sehingga meminimalkan
kegagalan dalam kegiatan usaha.4

Jadi, pendidikan entrepreneurship adalah suatu program pendidikan yang


mencetak peserta didik untuk memiliki kompetensi wirausaha dari sisi jiwa
wirausaha terlebih keterampilan wirausahanya. Dalam pendidikan ini tidak bisa
hanya sekedar diberikan teori tentang entrepreneurship saja, karena kompetensi
wirausaha lebih bisa dicapai dengan pembiasaan.

B. Ciri-ciri atau Karakteristik suatu bentuk wirausaha

Karakteristik wirausaha adalah sebagai berikut:

1. Keterbukaan
Wujud dari keterbukaan yaitu adanya komunikasi yang aktif, mau
bertanya kepada orang lain dan mau menerima pendapat orang lain.

2 Yuyus Suryana & Kartib Bayu, Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses, (Jakarta: Kencana,
2010), hlm. 12

3 Mohammad Saroni, Mendidik dan Melatih Entrepreneur Muda., Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2012. hlmn 45.

4 Tejo Nurseto, Pendidikan Berbasis Entrepreneur, Vol. VIII. No. 2 –Tahun 2010, hlmn 53.

4
2. Kebebasan
Artinya tidak membatasi diri terhadap suatu hal atau pun perintah dari
orang lain, namun tetap melihat norma dan aturan yang berlaku.
3. Pandangan yang luas
Seorang entrepreneur memiliki wawasan yang luas untuk membaca
peluang-peluang usaha atau pun pengembangan usahanya.
4. Berorientasi pada masa depan
Artinya memiliki tujuan atau targret yang jelas yang diyakini mampu
dicapai.
5. Berencana
Langkah-langkah usahanya direncanakan dengan baik, meskipun lebih
mementingkan evaluasi di prosesnya.
6. Berkeyakinan
Memiliki keyakinan akan buah dari usahanya.
7. Sadar

Sadar akan kemampuan dan keterbatasan diri, sehingga tidak menutup diri
dari bantuan orang lain.5

C. Dasar-dasar kewirausahaan dan entrepreuneurship


Berikut adalah beberapa dasar-dasar kewirausahaan dan entrepreneurship:
1. Definisi Kewirausahaan dan Entrepreneurship:
• Kewirausahaan adalah tindakan atau proses seseorang untuk
mengidentifikasi, mengembangkan, dan menjalankan peluang bisnis
dengan tujuan menciptakan nilai ekonomi.
• Entrepreneurship adalah konsep yang lebih luas yang mencakup
kewirausahaan. Ini mencakup sifat, sikap, dan keterampilan yang
diperlukan untuk menjadi seorang wirausaha.
2. Pengertian Peluang Bisnis:

5 Muhammad Anwar, Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi (Jakarta: Prenada, 2014), 20-23.

5
Peluang bisnis adalah ide atau situasi di mana seseorang dapat
menciptakan produk atau layanan yang memiliki nilai di pasar dan dapat
menghasilkan keuntungan.6
3. Inovasi:
Inovasi adalah elemen penting dalam kewirausahaan. Ini melibatkan
pengembangan ide-ide baru, produk, atau proses yang dapat
membedakan bisnis dari pesaingnya.
4. Pengambilan Risiko:
Kewirausahaan seringkali melibatkan pengambilan risiko. Pengusaha
harus siap menghadapi ketidakpastian dan risiko kegagalan.
5. Rencana Bisnis:
Rencana bisnis adalah dokumen yang merinci tujuan, strategi, dan
langkah-langkah operasional yang akan diambil dalam menjalankan
bisnis. Ini merupakan panduan penting untuk pengusaha.
6. Sumber Daya Finansial:
Mendapatkan sumber daya finansial adalah tantangan utama dalam
kewirausahaan. Ini bisa berupa modal pribadi, investasi, atau pinjaman.
7. Komunikasi dan Keterampilan Manajerial:
Pengusaha harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk
berinteraksi dengan pelanggan, mitra, dan investor. Selain itu,
kemampuan manajerial juga diperlukan untuk mengelola sumber daya
secara efektif.
8. Pertumbuhan Bisnis:
Entrepreneurship tidak hanya tentang memulai bisnis, tetapi juga
tentang mengembangkannya. Pengusaha perlu memikirkan bagaimana
meningkatkan dan mengembangkan bisnis mereka.
9. Pemahaman Pasar:

6 Timmons, J. A., & Spinelli, S. (2017). New venture creation: Entrepreneurship for the 21st century. McGraw-Hill
Education.

6
Pengusaha harus memahami pasar mereka dengan baik. Ini melibatkan
penelitian tentang kebutuhan pelanggan, pesaing, dan tren pasar.
10. Komitmen dan Ketekunan:
Kewirausahaan seringkali melibatkan perjalanan yang sulit. Pengusaha
perlu memiliki komitmen dan ketekunan untuk mengatasi rintangan dan
mencapai tujuan mereka.
11. Etika dan Tanggung Jawab Sosial:

Pengusaha harus mempertimbangkan etika dalam bisnis mereka dan


memikirkan dampak sosial dari tindakan mereka.7

D. Tujuan Berwirausaha
1. Meningkatkan Jumlah Wirausahawan yang Berkualitas

Tujuan kewirausahaan yang pertama ini berdasarkan pemikiran apabila


seorang pebisnis, tentu membutuhkan banyak sumber daya manusia
yang lain, dalam membantu membangun suatu kegiatan ekonomi atau
industri.

Tujuan dari kewirausahaan tersebut tak menutup kemungkinan apabila


suatu hari nanti, para karyawan atau pegawai yang bekerja bisa mandiri
dan membuka usahanya sendiri, tentunya juga membantu ekonomi
warga yang lain.Setelah tujuan kewirausahaan yang pertama tersebut
berhasil terwujud, maka sang wirausahawan atau pebisnis tersebut bisa
dikatakan sudah berhasil dalam meningkatkan jumlah wirausaha yang
berkualitas di daerahnya masing-masing.

2. Ikut Serta dalam Memajukan dan Menyejahterakan Masyarakat

7 Barringer, B. R., & Ireland, D. (2018). Entrepreneurship: Successfully launching new ventures. Pearson.

7
Kian sukses dan kian berkembang suatu bisnis, tentu membutuhkan
kian banyak pula sumber daya manusia. untuk ikut serta membantu peranan
penting dari wirausahawan.
3. Membudayakan Semangat Wirausaha di dalam Masyarakat
Wirausahawan bisa dikategorikan sebagai orang-orang yang
mempunyai jiwa yang tangguh, kompetitif, ide kreatif, inovasi hebat dan
pandai dalam mencari peluang yang ada. Semangat wirausahawan yang tak
akan pernah padam tersebut begitu baik apabila mampu ditularkan kepada
masyarakat lain sebagai suatu tujuan kewirausahaan yang berikutnya.
Tujuan kewirausahaan membudayakan akan semangat wirausaha di
lingkungan masyarakat, yang bisa diwujudkan dengan cara yang begitu
sederhana, dengan bersikap seperti apa adanya seorang manusia biasa, tidak
menjadi bos.
4. Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat akan Kewirausahaan
Wirausahawan adalah sosok yang mampu meningkatkan ekonomi
dan kesejahteraan warga disekitar dengan berbagai macam ide-ide brilian
mereka.

E. Prinsip dan karakteristik kewiraushaan

Beberapa prinsip wirausahawan dan orang-orang sukses, di antaranya sebagai


berikut :8

1. Winners continue working while others have stopped; losers stop working
begor others. Orang-orang yang sukses terus bekerja sebelum orang lain
berhenti; orang-orang yang gagal berhenti sebelum orang lain.
2. Winner regard “man” as highest and greatest value; losers as tools to realize
their goals. Orang-orang yang sukses menempatkan sumber daya manusia

8 Fachrurazi and DKK, 2021

8
sebagai nilai yang tertinggi; orang-orang yang gagal menganggap manusia
hanya sebagai alat.
3. Winners are far-sighted; losers short-sighted. Orang-orang yang sukses
berpandangan luas; orang-orang yang gagal berpandangan sempit.
4. Winners serve problems; losers are dissolved by problem. Orang-orang
yang sukses memecahkan masalah; orang-orang yang gagal terbawa
masalah.
5. Winners anticipate the unexpected; losers an never tolerate at unexpected.
Orang-orang yang sukses dapat mengatasi hal yang tidak diharapkan;
orangorang yang gagal tidak mampu menggapai hal yang tidak diharapkan.
6. Winner live their own life; losers other’s life. Orang-orang yang sukses
hidup mandiri; orang-orang yang gagal bergantung kepada orang lain.
7. Winners: “What an I do for them?”; losers: “What an they do for me?”
Orang-orang yang sukses berkata, “Apa yang dapat saya berikan
untukmereka?”; orang-orang yang gagal berkata, “Apa yang dapat mereka
berikan untuk saya?”
8. Winners are self-confident and never jealous of others; losers have
inferiority complex and are always jealous of others. Orang-orang yang
sukses selalu percaya diri dan tidak pernah iri pada orang lain; orangorang
yang gagal merasa rendah diri dan selalu iri pada orang lain.
9. Winners are self-disciplined; losers self-indulgent. Orang-orang yang
sukses berdisiplin diri; orang-orang yang gagal menurut kehendak hati.
10. Winners think “green”; losers think “red”. Orang-orang sukses berpikir
jernih; orang-orang yang gagal berpikir ragu-ragu.

memaparkan 13 (tiga belas) prinsip terkait dengan aktivitas berwirausaha yaitu :

1. Jangan takut gagal. Banyak yang berpendapat bahwa untuk berwirausaha


dianalogikan dengan impian seseorang untuk dapat berenang. Walaupun
teori mengenai berbagai gaya berenang sudah bertumpuk, sudah dikuasai
dengan baik dan literatur sudah lengkap, tidak ada gunanya berteori kalau

9
tidak terjun langsung sehingga mengalami (berpengalaman) dan jangan
takut gagal, sebab kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
2. Penuh semangat. Hal yang menjadi penghargaan terbesar bagi entrepreneur
bukanlah tujuannya, melainkan lebih kepada proses dan atau perjalanannya,
maka bersemangatlah dalam usaha dengan penuh semangat biasanya usaha
akan sukses.
3. Kreatif dan inovatif. Kreativitas dan inovasi adalah modal utama bagi
seorang entrepreneur. Seorang entrepreneur tidak boleh berhenti
berkreativitas dan berinovasi dalam segala hal.
4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko. Seringkali
yang menjadi pertimbangan utama dalam berusaha khususnya dalam
pengambilan keputusan adalah seberapa besar kemungkinan mampu
menanggung suatu resiko atau seberapa banyak mampu menanggung
kerugian atas konsekuensi dari sebuah keputusan, tidak saja selalu pada
seberapa besar manfaat atau keuntungan yang akan mungkin dapat
diperoleh dari suatu pengambilan keputusan usaha.
5. Sabar, ulet dan tekun. Prinsip yang tidak kalah pentingnya dalam berusaha
adalah kesabaran dan ketekunan. Sabar, ulet dan tekun meskipun harus
menghadapi berbagai bentuk permasalahan, percobaan, dan kendala bahkan
diremehkan oleh orang lain. Dengan kesabaran biasanya akan memahami
dengan baik bagaimana mengatasi permasalahan yang timbul, sehingga
mampu memecahkan dan menghadapinya dengan baik dan optimal.
6. Optimis adalah modal usaha yang cukup penting bagi entrepreneur
sebabkata optimis merupakan prinsip yang dapat memotivasi kesadaran,
sehingga apapun usaha yang dilakukan harus penuh optimis bahwa usaha
yang dijalankan akan sukses. Dengan optimis yang digunakan sebagai acuan
kerja, maka alam bawah sadar akan mendorong diri semakin yakin bahwa
yang dikerjakan akan berhasil dengan baik.
7. Ambisius. Seorang entrepreneur harus berambisi, apapun jenis usaha yang
dijalaninya. Tentunya ambisi yang didasari atas perhitungan yang matang
dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh.

10
8. Pantang menyerah. Prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus
dilakukan kapanpun waktunya. Entah kondisi mendukung maupun kurang
mendukung dan mungkin dalam usaha mengalami kemunduran maka tidak
boleh putus asa.
9. Peka terhadap pasar dan dapat membaca peluang pasar. Prinsip peka
terhadap pasar dan dapat membaca peluang pasar adalah prinsip mutlak
yang harus dilakukan oleh seorang entrepreneur, baik pasar di tingkat lokal,
regional, maupun internasional. Peluang pasar sekecil apapun harus
diidentifkasi dengan baik, sehingga dapat mengambil peluang pasar tersebut
dengan baik.
10. Berbisnis dengan standar etika. Prinsip bahwa setiap entrepreneur harus
senantiasa memegang secara baik tentang standar etika yang berlaku secara
universal. Hal yang menjadi perhatian adalah apakah standar etika yang
berlaku di setiap negera dikenali dengan baik yang disesuaikan dengan
budaya bangsa yang bersangkutan.
11. Mandiri. Prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha.
Mandiri dalam banyak hal adalah kunci penting agar dapat menghindarkan
ketergantungan dari pihak-pihak atau para pemangku kepentingan atas
usaha yang dijalani.
12. Jujur. Kejujuran adalah mata uang yang akan laku di mana-mana. Jadi jujur
kepada pemasok dan pelanggan atau kepada seluruh pemangku kepentingan
perusahaan adalah prinsip dasar yang harus dinomorsatukan dalam usaha.
13. Peduli lingkungan. Seorang entrepreneur harus memiliki kepedulian
terhadap lingkungan sehingga turut serta menjaga kelestarian lingkungan
tempat usahanya.

F. Perbedaan manager konvensional dengan enterpreniur modern

Perbedaan antara seorang manajer konvensional dan seorang entrepreneur modern


dapat dilihat dari beberapa aspek utama:

11
1. Pendekatan terhadap Risiko:

• Manajer Konvensional: Manajer konvensional cenderung menghindari


risiko dan lebih fokus pada menjalankan operasi yang sudah mapan dan
stabil. Mereka cenderung mematuhi prosedur dan aturan perusahaan.
• Entrepreneur Modern: Entrepreneur modern cenderung lebih terbuka
terhadap risiko. Mereka siap mengambil risiko dalam rangka menciptakan
peluang baru. Mereka biasanya berani berinovasi dan mencoba hal-hal baru.

2. Struktur Organisasi:

• Manajer Konvensional: Manajer konvensional bekerja dalam struktur


organisasi yang sudah ada dan melaksanakan tugas-tugas yang telah
ditetapkan dalam hierarki perusahaan.
• Entrepreneur Modern: Entrepreneur modern seringkali bekerja dalam
struktur yang lebih fleksibel atau bahkan tanpa struktur formal. Mereka
dapat menjadi pemilik tunggal, bekerja dalam tim kecil, atau bahkan
menjadi bagian dari perusahaan startup.

3. Orientasi Bisnis:

• Manajer Konvensional: Manajer konvensional biasanya berfokus pada


menjalankan bisnis yang sudah ada dengan efisiensi dan konsistensi. Tujuan
utama mereka adalah menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
• Entrepreneur Modern: Entrepreneur modern cenderung lebih fokus pada
penciptaan bisnis baru atau pengembangan produk atau layanan inovatif.
Mereka mungkin lebih berorientasi pada pertumbuhan dan berusaha untuk
mengubah industri atau pasar.

4. Kepemilikan dan Kendali:

• Manajer Konvensional: Manajer konvensional umumnya tidak memiliki


kepemilikan bisnis dan hanya bertanggung jawab atas operasional
perusahaan sesuai dengan arahan pemilik atau dewan direksi.

12
• Entrepreneur Modern: Entrepreneur modern seringkali adalah pemilik
bisnis atau co-founder, yang berarti mereka memiliki kendali penuh atas
bisnis mereka dan membuat keputusan strategis.

5. Sumber Daya dan Pendanaan:

• Manajer Konvensional: Manajer konvensional bekerja dengan sumber daya


yang sudah ada dalam perusahaan dan biasanya tidak terlibat dalam upaya
penggalangan dana eksternal.
• Entrepreneur Modern: Entrepreneur modern seringkali harus mencari
pendanaan eksternal, seperti investor ventura atau pendanaan modal
ventura, untuk mengembangkan bisnis mereka.

Perlu diingat bahwa perbedaan ini dapat bervariasi tergantung pada industri,
lingkungan bisnis, dan situasi tertentu. Seiring berjalannya waktu, peran manajer
konvensional dan entrepreneur modern juga dapat saling tumpang tindih karena
perusahaan tradisional mulai mengadopsi prinsip-prinsip inovasi dan fleksibilitas
yang lebih mirip dengan wirausaha

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari pengenalan terhadap kewirausahaan adalah bahwa


kewirausahaan telah menjadi semakin relevan dan penting dalam konteks ekonomi
global yang terus berubah. Berbagai faktor, seperti perubahan struktur ekonomi,
teknologi, dukungan pemerintah, dan inspirasi dari pengusaha sukses, telah
mengubah cara kita memandang dan memahami kewirausahaan. Dalam
kesimpulannya:

Kewirausahaan adalah Jalan Menuju Pertumbuhan Ekonomi: Kewirausahaan


telah terbukti menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi di banyak negara. Para
pengusaha menciptakan lapangan kerja, menghasilkan inovasi, dan memicu
investasi yang mendukung perkembangan ekonomi.

1. Akses Lebih Mudah: Kemajuan teknologi dan globalisasi telah membuat


akses ke sumber daya dan pasar lebih mudah bagi pengusaha. Ini berarti
individu dari berbagai latar belakang dapat menjajaki peluang bisnis dengan
lebih mudah daripada sebelumnya.
2. Peran Pendidikan: Pendidikan kewirausahaan telah menjadi lebih umum di
berbagai tingkatan, membantu individu memahami prinsip-prinsip
kewirausahaan dan mempersiapkan mereka untuk menciptakan dan
mengelola bisnis mereka sendiri.
3. Inspirasi dari Pengusaha Sukses: Kisah sukses pengusaha terkenal telah
mengilhami banyak individu untuk mengikuti jejak mereka dan menjajaki
kewirausahaan sebagai jalur karir.

Dalam konteks global yang terus berubah, kewirausahaan tetap menjadi salah
satu kekuatan utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan
pembentukan lapangan kerja. Oleh karena itu, pengenalan dan dukungan terhadap
kewirausahaan terus berkembang, dan ini memiliki dampak positif yang signifikan
dalam masyarakat dan ekonomi modern.

14
B. Kritik Dan Saran

Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa masih terdapat


kesalahan dan kekurangan dalam hasil makalah yang telah dibuat. Dan masih
terdapat kekurangan dalam materi serta sumber rujukan pada makalah, sehingga
kami sangat berharap kritik dan juga saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini dan dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi kami sendiri.

15
DAFTAR PUSTAKA

Pandji Anoraga, S.E., M.M & H. Djoko Sudantoko, S.Sos., M.M, Koperasi,
Kewirausahaan, dan Usaha Kecil, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm.
Mohammad Saroni, Mendidik dan Melatih Entrepreneur Muda., Jogjakarta : Ar-
Ruzz Media, 2012. hlmn 45.
Muhammad Anwar, Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi (Jakarta:
Prenada, 2014), 20-23.
Manajemen Modern" oleh Stephen P. Robbins dan Mary A. Coulter.
"Wirausaha Sukses: Teori dan Praktek" oleh William D. Bygrave dan
Andrew Zacharakis
Tejo Nurseto, Pendidikan Berbasis Entrepreneur, Vol. VIII. No. 2 –Tahun 2010,
hlmn 53.
Timmons, J. A., & Spinelli, S. (2017). New venture creation: Entrepreneurship for
the 21st century. McGraw-Hill Education.
Fachrurazi and DKK, 2021
Yuyus Suryana & Kartib Bayu, Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik
Wirausahawan Sukses, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 12

16

Anda mungkin juga menyukai