KONSEP KEWIRAUSAHAAN
Dosen Pengampu:
Almizan, MA
Disusun Oleh:
FAJRIA SILVIANA 2116010054
FANI LOVENIA 2116010142
MAYA SYAFIRAH 2116010153
HAFIT RAMADHAN 2116010031
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-
Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentangThaharah, Wudhu,
Tayamum. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Fiqh. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan tentang memahami Thaharah, Wudhu,
Tayamum.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
A. Latar Belakang..........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................3
C. Tujuan.......................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. Pengertian Kewirausahaan.........................................................................................................2
B. Maksud dan Tujuan Kewirausahaan..........................................................................................3
C. Cara Membangun Mental Dan Jiwa Wirausaha Muslim...........................................................5
D. Pendidikan dan Pelatihan Menjadi Wirausahawan....................................................................6
E. Langkah – Langkah Menjadi Wirausahawan...........................................................................10
F. CARA MENANGKAP PELUANG BISNIS...........................................................................14
G. Cara Berpikir dan Bertindak yang Kreatif dan Inovatif...........................................................15
BAB III...............................................................................................................................................19
PENUTUP...........................................................................................................................................19
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................19
B. SARAN...................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya
krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat ditarik beberapa rumusan masalah
yang akan di bahas dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Apa itu kewirausahaan?
2. Bagaimana maksud dan tujuan dari kewirausahaan?
3. Bagaimana cara membangun mental dan jiwa wirausaha muslim?
4. Seperti apa pendidikan dan pelatihan menjadi wirausahawan?
5. Apa saja langkah-langkah menjadi wirausahawan?
6. Bagaimana cara menangkap peluang bisnis?
7. Bagaimana cara berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif?
C. Tujuan
Bedasarkan rumusan masalah tujuan makalah ini yaitu:
iv
4. Menjelaskan pendidikan dan pelatihan menjadi wirausahawan.
5. Menjelaskan langkah-langkah menjadi wirausahawan.
6. Menjelaskan cara menangkap peluang bisnis.
7. Menjelaskan cara berpikir dan bertindak yang kreatif dan inovatif.
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti :pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung. Usaha, berarti
perbuatan amal, bekerja, berbuatsesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan
yang berbuatsesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut KamusBesar
Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atauberbakat mengenali produk
baru, menentukan cara produksi baru,menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,
mengatur permodalanoperasinya serta memasarkannya.Dalam lampiran Keputusan
Menteri Koperasi dan PembinaanPengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995,
dicantumkan bahwa:
Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukanusaha/kegiatan sendiri dengan
segala kemampuan yang dimilikinya.Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap
mental yang dimilikiseorang wirausaha dalam melaksanakan
usaha/kegiatan.Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnyaadalah
seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja,material, dan asset lainnya
pada suatu kombinasi yang menambahkannilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan
juga dilekatkan padaorang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan
baru.Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalahkewirausahaan merupakan
sebuah proses mengkreasikan denganmenambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui
usaha keras dan waktuyang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan
resikosocial, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasanserta
kemandirian personal.
vi
Kewirausahaan menurut para ahli:
1. Thomas W Zimmerer
Menurut Zimmerer, kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan
inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang demi
memperbaiki keberlangsungan bisnis
2. Eddy Soeryanto Soegoto
Menurut Soegoto, kewirausahaan adalah usaha kreatif berdasarkan inovasi untuk
menghasilkan sesuatu yang baru dan memiliki nilai tambah serta memberikan
manfaat, menciptakan lapangan kerja, dan hasilnya berguna bagi banyak orang.
3. Richard Cantillon
Cantillon menjelaskan, kewirausahaan adalah pekerjaan seorang wirausaha yang
bersedia mengambil risiko di tengah ketidakpastian.
4. Suparman sumahamijaya
Menurut Suparman, kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir secara
kreatif dan menciptakan inovasi sebagai dasar dan sumber penggerak dalam
menghadapi tantangan di masa depan.
viii
C. Cara Membangun Mental Dan Jiwa Wirausaha Muslim
Membangun bisnis memerlukan dua proses utama, yaitu proses membangun
mental berwirausaha dan proses manajerial bisnis (dimulai dari proses identifikasi
gagasan bisnis, menyusun proposal bisnis, menyusun visi, misi, strategi bisnis hingga
proses mengelola bisnis). Proses yang paling penting (critical) adalah proses
membangun mental. Dibutuhkan waktu dan pengalaman praktek bisnis yang lama
untuk bisa memiliki mental baja dan naluri di dalam berbisnis. Itulah sebabnya mental
bisnis ini perlu dibangun sejak muda. Orang muda masih banyak energi dan
kreativitas untuk mengembangkan bakat dan bereksperimen di dalam bisnis karena,
sangat mungkin, untuk bisa mencapai keberhasilan dalam bisnis harus melalui
serangkaian kegagalan dan waktu yang lama.
Hal mendasar yang perlu dipersiapkan oleh wirausahawan muda adalah ilmu
tentang prinsip-prinsip ekonomi di dalam Islam. Salah satu prinsipnya adalah
sebagaimana pesan Khalifah Umar bin Khattab radhialllahu’anhu kepada kaum
Muslimin: “Hendaklah tidak berdagang di pasar kita selain orang yang telah faham
(berilmu), jika tidak, ia akan memakan riba (ucapan beliau ini dengan teks demikian
ini dinukil oleh Ibnu Abdil Bar Al Maliky). Prinsip terpenting lainnya adalah hukum
asal setiap transaksi adalah halal. Sebagaimana kaidah fikih, “ Hukum asal dalam
segala hal adalah boleh hingga ada dalil yang menunjukkan keharamannya.” Kaidah
ini sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 29 yang artinya:
“Dialah yang menciptakan untuk kamu segala hal yang ada di bumi seluruhnya.”
Sedangkan, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mendukung kaidah
tersebut adalah:
“Kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian.” (HR. Musim).
Prinsip yang ada di dalam konsep ekonomi Islam akan menjadi dasar pemilihan jenis
dan aktivitas bisnis. Sebagai seorang muslim, tentu harus memiliki perbedaan dengan
orang kafir di dalam berbisnis. Bisa jadi bisnis kita menjadi sarana dakwah kepada
orang kafir.
ix
bekerja sebagai bentuk realisasi dari kekhalifahan manusia tercermin dalam surat Ar-
Ra’d: 11.
x
dan berperan sebagai katalisator dalam perubahan sosial ekonomi di tengah
masyarakat. Hal tersebut akan memberi kekuatan untuk membentuk
masyarakat masa depan dan kehidupan yang sejahtera, tidak hanya kepada
diri peserta diri, tetapi juga kepada masyarakat di sekitarnya.
Bagi banyak kalangan, kewirausahaan tidak dapat diajarkan secara formal, karena
kewirausahaan adalah bagian dari kepribadian dan karakteristik psikologis individu.
xi
Salah satu argumen yang dikemukakan mengenai hal tersebut adalah bahwa bakat dan
temperamental tidak dapat diajarkan secara formal di kelas (Fayolle, 2007).
Bagaimanapun, bakat dan mental adalah bagian penting dalam proses kewirausahaan,
yang sering disebut-sebut sebagai bawaan lahir dari setiap individu. Mereka harus
memiliki kreativitas untuk menciptakan sesuatu yang memiliki nilai tinggi. Proses
kreativitas tersebut dapat dilakukan oleh individu melalui kegiatan usaha yang
diciptakan sendiri.
Meski demikian, beberapa bidang ilmu yang diberikan di perguruan tinggi, dapat
dikembangkan menjadi proyek wirausaha bidang kedokteran, hukum, teknik dan
guru, yaitu dengan membuka praktik dokter, pengacara, konsultan teknik dan
lembaga kursus. Namun kenyataan bahwa tidak semua mahasiswa dari bidang ilmu
tersebut, dapat memiliki wirausaha sendiri. Tidak memiliki bakat atau tidak berani
memulai untuk membuka praktik sendiri, sehingga mereka memiliki menjadi
karyawan pada berbagai perusahaan yang sudah ada.
Ada perbedaan nyata antara elemen kewirausahaan yang dapat diajarkan dan
yang tidak dapat diajarkan (Rae & Carswell, 2001). Jiwa wirausaha adalah jiwa yang
mandiri untuk mencari sebuah sumber penghasilan melalui kegiatan usaha
memanfaatkan kreativitas yang dimiliki. Jiwa kewirausahaan biasanya dapat muncul
ketika seseorang terdesak oleh keadaan, atau seseorang memiliki keterampilan yang
disukai dan dikembangkan secara komersial. Cukup banyak elemen kewirausahaan
yang dapat diajarkan dalam pendidikan formal, seperti keterampilan, pengetahuan,
dan sikap dasar kewirausahaan dapat ditanamkan pada mahasiswa (Mwasalwiba,
2010). Sesorang akan belajar untuk lebih mandiri, berpikir kritis, dan kreatif apabila
jiwa kewirausahaan ditanamkan sejak dini. Karena itu, meski disebutkan bahwa
kewirausahaan membutuhkan unsur bakat, namun tetap dapat diajarkan melalui
penanaman moral dan manfaat kepada individu. Bagaimanapun, kunci keberhasilan
pendidikan kewirausahaan adalah menemukan cara paling efektif untuk mengelola
keterampilan yang dimiliki dan mengidentifikasi kebutuhan mahasiswa (Lee et al,
2007). Jamieson (1984) menyebutkan bahwa pendidikan kewirausahaan sebagai suatu
disiplin ilmu, harus memberikan pengajaran keterampilan,pengetahuan dan tata etika,
sehingga dapat menciptakan keuntungan bagi diri mereka sendiri dan menyelesaikan
masalah yang dihadapi.Untuk mencapai tingkat keterampilan, pengetahuan dan etika
xii
yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan kewirausahaan, maka pendidikan
kewirausahaan tersebut dibagi ke dalam tiga kategori (Matlay & Mitra,2002), yaitu:
xiii
bagaimana memproduksi, mengelola organisasi dan keuangan, membuka pasar dan
memecahkan permasalahan seringkali dihadapi oleh pengusaha (Gibb, 1996). Bahkan
disarankan agar wirausahawan yang sedang belajar, harus bertindak menggunakan
pendekatan prediksi yang disebut penalaran "efek" daripada strategi konvensional
yang sering digunakan oleh manajer dan pelaku bisnis (Sarasvathy, 2008).hal tersebut
diyakini dapat menumbuhkan pembelajaran kewirausahaan, meningkatkan
keterampilan dan melatih pemikiran pada mahasiswa untuk lebih inovatif (Fayolle,
2007). Suatu hasil penelitian bahkan telah mengidentifikasi metode pengajaran
kewirausahaan antara lain:
a. Pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan di
dalamnya.
Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu
berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses
kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang
berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha
(Suryana, 2001). Wirausahawan adalah mereka yang melakukan upaya-upaya
kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber
daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan preparation)
hidup(Prawirokusumo,1997).
xiv
b. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan
Sebagai seorang wirausaha dalam kegiatan usaha memerlukan
kerjasama usaha dengan pihak lain, dan dalam memilih mitra kerjasama tentu
memilih mitra yang memiliki kelebihan atas kekurangan yang dimiliki diri
sendiri, serta memberi manfaat baik bagi diri sendiri maupun mitra kerja
sama. Dengan demikian, kerja sama tidak didorong oleh kepentingan sepihak
saja, melainkan harus dilandasi oleh kesepakatan yang membawa
kemaslahatan kedua pihak. Sebuah langkah penting dimana seseorang
mendapatkan informasi dari interaksi dengan orang lain. Beberapa ahli
menyarankan ketika seorang takut berwirausaha secara sendirian, maka
mengawali usaha secara kelompok adalah alternatif. Oleh karenanya, kualitas
dan kuantitas dalam interaksi sosial akan lebih memungkinkan individu akan
membuat kelompok dalam berwirausaha. Informasi yang penting ketika akan
memulai usaha adalah informasi mengenai lokasi, potensi pasar, sumber
modal, pekerja, dan cara pengorganisasiannya. Kombinasi antara jaringan
yang luas dan kenekaragaman latar belakang akan mempermudah
mendapatkan informasi tersebut.
xv
atau terapis autis belum terlalu banyak. Keahlian khusus yang ‘langka’ akan
dicari orang tanpa mempertimbangkan aspek lokasi usaha.
Kebanyakan orang tidak sadar, ketika memulai berbisnis, terjebak di
dalam fenomena banting harga. Padahal, ada kalanya, harga bukan segalanya.
Anda harus bisa mencari celah dan ceruk pasar yang unik. Anda harus
menentukan posisi anda di dalam peta persaingan usaha. Jika anda menilai
terlalu tinggi jasa/produk anda, sementara hal yang anda tawarkan itu tidak
punya keunggulan yang sangat spesifik dan memiliki nilai tambah, maka
orang akan berpaling kepada usaha sejenis dengan harga dan kualitas yang
jauh lebih baik.
d. Jaga kredibilitas dan brand image
Menjaga kredibilitas dan brand image merupakan suatu yang penting dalam
memulai usaha. Seringkali kita ketika memulai berusaha, melupakan faktor
nama baik, kredibilitas dan pandangan orang terhadap produk/jasa kita.
Menurut Kotler, terdapat lima kualitas layanan yang perlu diperhatikan oleh
suatu usaha, agar pelayanan yang diberikan berkualitas, yaitu:
1) Reliability (Keandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan layanan
sesuai dengan yang dijanjikan dengan terpercaya , akurat, dan
konsisten.
2) Responsiveness ( Daya Tanggap ), yaitu kemauan untuk membantu
pelanggan dan memberikan layanan dengan cepat serta mendengar dan
mengatasi keluhan/komplain yang diajukan konsumen.
3) Assurance (Kepastian), yaitu berupa kemampuan untuk menimbulkan
keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukakan
kepada konsumen.
4) Emphaty (Empati), yaitu kesediaan untuk lebih peduli memberikan
perhatian, kesopanan, hubungan personal secara pribadi kepada
pelanggan.
5) Tangible (Berwujud), yaitu berupa penampilan fasilitas fisik,
peralatan, dan berbagai media komunikasi.
xvi
1. melalui frequent buyer program, yaitu usaha untuk memberikan
penghargaan dan memperkuat perilaku pembelian ulang, dianggap
efektif untuk meningkatkan kesetiaan pelanggan.
2. pembentukan customer club, sehingga perusahaan dapat
melakukan komunikasi langsung dengan pelanggan dan lebih
mengenal dekat siapa pelaggannya, latar belakang, kebutuhan,
serta keinginannya, termasuk memperoleh data base pelanggannya.
3. data base marketing, melalui data base marketing yang baik para
pelanggan, akan memudahkan bagi perusahaan untuk
berkomunikasi tentang produk dan mendapatkan informasi tentang
kebutuhan dan keinginan yang “tersembunyi” para pelanggan.
e. Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang untuk modal
kerja dan penambahan investasi alat-alat produksi/jasa.
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor
yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya,
diantaranya:
a) Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak
memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha
merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan
kurang berhasil.
b) Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan
mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya
manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan.
c) Kurang dapat mengendalikan keuangan.
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama
dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan
penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan
menghambat operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak
lancar. Banyak orang yang jika sudah untung besar dan berada di atas,
melupakan faktor persiapan akan hal tak terduga maupun merencanakan
pengembangan usaha. Padahal bisnis adalah sama dengan hidup, harus selalu
xvii
bertahan dan berjuang. Banyak pengusaha seperti pengrajin kita, ketika sudah
kebanjiran order dan menerima banyak uang, malah mendahulukan membeli
mobil mewah ataupun mobil sport. Hal ini tidak salah, namun akan lebih baik
jika keuntungan itu disisihkan untuk laba ditahan dan penambahan modal
kerja. Dengan demikian usaha bisa lebih berkembang, dan mendapatkan
kepercayaan dan pinjaman modal dari bank menjadi lebih mudah.
xviii
dan percaya diri di depan kamera. Coba saja menjadi youtuber profesional.
Mencari uang lewat youtube sangat menjanjikan di zaman digital ini.
4. Bisnis yang sesuai dengan hobi
Pilih jenis usaha yang di sukai agar lebih bersemangat dalam
menjalaninya. Ide usaha tersebut bisa bermula dari sebuah hobi atau
kegemaran.
Misalnya, hobi berdandan. Daripada hanya menghabiskan uang
untuk membeli alat makeup, lebih baik mencoba berjualan produk makeup.
Sehingga bisa lebih serius menekuni hobi yang kita punya, sekaligus
mendapatkan uang dari hobi tersebut.
5. Jalankan toko online
Potensi bisnis online sangat besar di era internet dan media sosial
sekarang ini. Masyarakat mulai beralih ke belanja online dan meninggalkan
cara belanja konvensional di toko-toko ritel.Maka dari itu, cobalah
menangkap peluang usaha online. Ada banyak produk yang bisa dijual
online, mulai dari makanan, alat elektronik, barang rumah tangga, dan
sebagainya.
6. Mencoba bisnis waralaba
Bagi orang yang memiliki modal, maka bisa memilih
bisnis franchise atau waralaba yang sudah terbukti sukses. Tanpa perlu
repot memikirkan konsep bisnis, karena semuanya sudah siap. Sementara
sistem manajemen dan kemudahan promosi akan dibantu oleh pemberi
waralaba. Kita hanya perlu menjalankan usaha ini sebaik-baiknya agar
dapat terus berjalan dengan lancar.
xix
Sedangkan inovatif atau inovasi merupakan penerapan untuk menciptakan
sesuatu yang bernilai bagi banyak orang. Inovasi dapat diukur berdasarkan suatu
terobosan baru yang dihasilkan oleh seseorang.Bagi setiap perusahaan, inovasi sangat
dibutuhkan dalam proses pengembangan bisnis dan menghadapi kebuntuan atas
produk yang biasa-biasa saja. Oleh karena itu, dengan berinovasi perusahaan dapat
menghasilkan produk yang lebih menarik dan diterima oleh pasar.
xx
Untuk menjadi orang yang kreatif, kamu dituntut untuk terus
bergerak aktif alias tidak malas. Kamu bisa mencoba untuk
menghasilkan suatu ide baru dan realisasikan ide tersebut perlahan.
Jika dirasa kurang menarik, kamu bisa mencoba menghasilkan ide
lainnya. Seiring berjalannya waktu, tanpa disadari kamu bisa menjadi
orang yang kreatif.
Merasa percaya diri
Seseorang yang kreatif dan inovatif tidak akan merasa minder
atau kurang percaya diri dengan kemampuannya. Orang kreatif tidak
akan takut untuk mengeluarkan dan menerapkan ide mereka. Jika
gagal, hal tersebut akan dijadikan pelajaran.
Mencoba hal baru
Untuk menjadi orang yang kreatif dan inovatif, kamu harus
belajar dan meningkatkan keingintahuan kamu tentang hal baru.
Dengan begitu, kreativitas dan inovasi yang ada di kepala kamu dapat
berkembang untuk kembali menghasilkan sesuatu yang baru.
Mencoba untuk memulai
Langkah berikutnya untuk menjadi orang yang kreatif dan
inovatif adalah dengan memulainya. Ide dan gagasan yang ada di
kepala kamu tidak akan disebut kreatif dan inovatif jika kamu hanya
menyimpannya rapat-rapat di dalam kepala. Sebisa mungkin untuk
menuangkannya baik ke dalam tulisan atau catatan, lalu persiapkan
rencana yang tepat untuk memulainya. Dengan begitu, ide di dalam
kepala kamu akan keluar dan terus berkembang hingga menghasilkan
kreativitas dan inovasi yang baru.
Ubah mindset
Masih banyak orang yang yang berpikir kreativitas adalah
sebuah bakat yang tidak semua orang bisa memilikinya. Faktanya,
kreativitas merupakan sesuatu yang bisa Anda pelajari dan latih. Meski
pernyataan tersebut ada benarnya, namun persentasenya tidak lebih
besar dari upaya melalui belajar dan berlatih. Bakat tanpa ada kemauan
untuk mengembangkan hanya tetap menjadi bakat. Ibarat pisau dari
baja berkualitas tapi tidak pernah diasah. Otak pun tidak akan
berfungsi maksimal jika jarang diasah. Oleh karena itu, cara untuk
xxi
kreatif yang perlu dilakukan adalah dengan mengubah sudut pandang
atau mindset kamu tentang kreativitas sama dengan bakat.
Keluar dari zona nyaman
ketika seseorang telah merasa nyaman, maka otaknya jarang
digunakan untuk berpikir mencari sesuatu yang baru. Karena jarang
dilatih dan bekerja inilah otak pun menjadi tumpul. Karena itu, segera
keluar dari zona nyaman dan carilah sesuatu hal baru. Karena kamu
tidak akan pernah menemukan hal yang baru ketika berada di kondisi
yang sama. Jangan pernah takut untuk berbeda. Karena hal yang
berbeda itu lah yang akan memunculkan berbagai ide kreatif.
belajar dan perbaiki kesalahan
Tidak ada satu orang pun yang tidak pernah berbuat kesalahan.
Sebuah hal yang manusiawi ketika kamu melakukan kesalahan. Hal
yang lebih penting adalah bagaimana kamu menyikapi kesalahan
tersebut untuk memperbaikinya.
Karena untuk menjadi orang kreatif justru bisa terjadi saat
kamu melakukan kesalahan. Dari kesalahan tersebut, kamu akan
berpikir untuk mencari solusi lain yang lebih tepat. Saat mencari solusi
itulah ada keterlibatan otak untuk bekerja dan berpikir secara kreatif.
Jangan malu dan takut dengan kesalahan yang dilakukan. Jadikan
kesalahan sebagai sebuah pelajaran untuk melakukan hal yang lebih
baik di masa depan.
xxii
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda. kewirausahaan
dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja.
Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi,
pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-
pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul
pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir
yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan
jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku
sebagai manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat,
ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.
B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu makalah ini masih perlu perbaikan dan penyempurnaan melalui kritikan
dan masukan bermanfaat dari para pembaca sekalian. Semoga makalah yang
sederhana ini dapat member manfaat bagi kita semua aamiinn yaa rabbal ‘alaminn.
xxiii
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.ub.ac.id/andryts3/2016/10/11/membangun-mental-wirausahawan-muslim/
https://www.detik.com/jabar/bisnis/d-6258852/salah-satu-tujuan-kewirausahaan-yaitu-ini-
penjelasannya - :~:text=Kegiataan%20ini%20berangkat%20dari%20istilah,kreatif%2C%20dan
%20inovatif%20dalam%20masyarakat
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/pilar/article/download/4909/3241
https://entrepreneurcamp.id/menangkap-peluang-usaha/
https://ajaib.co.id/ini-cara-menjadi-orang-yang-kreatif-dan-inovatif/
xxiv