Anda di halaman 1dari 11

PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pendidikan Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Alip Toto Handoko, SE., MM

Disusun oleh :
M. Maftukhi (141421004)
Najwa Nida Mazaya (NIM 141421006)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA TEGAL
2023
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan observasi ini guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah Pendidikan Kewirausahaan dengan judul “Pengertian
Kewirausahaan”. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih juga kepada Bapak Alip Toto
Handoko, SE., MM selaku dosen pengampu mata kuliah tersebut yang membimbing dalam
tugas pengerjaan ini.
Semoga bagi yang membaca observasi ini, dapat menambah wawasan kita. Penulis
menyadari bahwa masih banyak kesalahan serta kekurangan dalam penulisan. Maka dari itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pada pembaca.
Semoga bermanfaat.

Slawi, 15 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................4

A. Latar Belakang...................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4

C. Tujuan................................................................................................................................4

BAB II........................................................................................................................................5

PEMBAHASAN........................................................................................................................5

A. Pengertian kewirausahaan.................................................................................................5

B. Tujuan Kewirausahaan......................................................................................................6

C. Peran Wirausaha................................................................................................................7

D. Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Kewirausahaan.............................................8

BAB III.....................................................................................................................................10

PENUTUP................................................................................................................................10

A. Simpulan..........................................................................................................................10

B. Saran................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai negara.
Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam meningkatkan output dan pendapatan per
kapita, namun melibatkan pengenalan atau penerapan perubahan dalam struktur bisnis
maupun masyarakat (Slamet et.al, 2014). Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan ikut
memiliki andil dalam mendorong praktikpraktik kewirausahaan yang pada akhirnya
memunculkan berbagai penemuanpenemuan produk dan jasa baru bagi konsumen. Hal ini
tentunya membuka peluang kerja baru, membuka pasar baru, dan dalam jangka panjang
akan mampu menciptakan pertumbuhan usaha di berbagai sektor.
B. Rumusan Masalah
A. Bagaimana pengertian kewirausahaan
B. Bagaimana tujuan kewirausahaan
C. Bagaimana peran wirausaha
D. Apa saja faktor pendorong dan penghambat kewirausahaan
C. Tujuan
A. Mengetahui pengertian kewirausahaan
B. Mengetahui tujuan kewirausahaan
C. Mengetahui peran wirausaha
D. Mengetahui faktor pendorong dan penghambat kewirausahaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kewirausahaan
Secara etimologi, kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti
peluang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani, dan berwatak
agung. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang
yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,
menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya,
serta memasarkannya.1
Wirausaha adalah orang yang mendirikan, mengelola, mengembangkan dan
melembagakan perusahaan miliknya atau kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-
sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengmbil
keuntungn dalam rangka meraih sukses.2 Menurut Thomas W. Zimmerer dan Norman M.
Scrbrough wirausahawan adalah orang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil
risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara
mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk
mendirikannya.
Kewirausahaan adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang pengembangan dan
pembangunan semangat kreatifitas serta berani menanggung risiko terhadap pekerjaan
yang dilakukan demi mewujudkan hasil karya tersebut.4 Keberanian mengambil risiko
sudah menjadi milik seorang wirausahawan karena dituntut untuk berani dan siap jika
usaha yang dilakukan tersebut belum mmeiliki nilai perhatian dipasar. Peran dari seorang
wirausaha menurut Suryana memiliki dua peran yaitu sebagai penemu dan sebagai
perencana. Sebagai penemu wirausaha menemukan dan menciptakan produk baru,
teknologi dan cara baru, ide-ide baru dan organisasi usaha baru. Sedangkan sebagai
perencana, wirausaha berperan merancang usaha baru, merencakan strategi perusahaan
baru, merencakan ide-ide dan peluang dalam perusahaan.
Peter F. Drucker menjelaskan kosep kewirausahaan merujuk pada sifat, watak, dan
ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang mempunyai kemauan keras untuk
mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha yang nyata dan dapat

1
Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktik, Bandung: CV Pustaka Setia, 2014, h. 45
2
Sukamdani Sahid Gitosardjono, Wirausaha Berbasis Islam & Kebudayaan, Jakarta: Pustaka Bisnis Indonesia,
2013, h. 204.
mengembangkannya dengan tangguh.5 Dan menurut Zimmerer kewirausahaan adalah
penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya memanfaatkan
peluang yang dihadapi setiap hari. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas,
inovasi dan keberanian menghadapi
resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha
baru.
Entrepreneurship (Kewirausahaan) menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia
(INPRES) No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan
membudayakan Entrepreneur adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
Dan kewirausahaan pada hakikatnya adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk menciptakan peluang agar meraih sukses
dalam berusaha atau hidup.
Dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan seseorang dalam
menghadapi berbagai risiko dengan mengambil inisiatif untuk menciptakan dan
melakukan hal-hal baru memalui pemanfaatan kombinasi berbagai sumber daya dengan
tujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan
dan memperoleh keuntungan sebagai konsekuensinya.
B. Tujuan Kewirausahaan
Orang yang dipandang sebagai seorang filosof Islam pertama adalah Al-Kindi. Iajuga
dikenal sebagai filosof Arab pertama, karena ia adalah satu-satunya filosof Islampertama
yang berasal dari keturunan Arab asli.
Dalam bisnis, tentunya terdapat berbagai tujuan yang ingin dicapai dan tidak hanya
sebatas mencari keuntungan. Berikut ini berbagai tujuan kewirausahaan yang bisa
dijadikan referensi sebelum memulai berbisnis supaya tidak salah dalam melangkah dan
melenceng dari pengertian wirausaha dan kewirausahaan.
1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
Ketika seseorang melakukan bisnis, tentunya ia membutuhkan sumber daya
manusia yang dapat membantunya meningkatkan kualitas dari usahanya. Dengan
memberdayakan sumber daya manusia, tidak hanya dapat meningkatkan
pencapaian usaha, juga dapat melatih sumber daya manusia tersebut menjadi
calon wirausaha yang berkualitas. Ketika seseorang telah mempunyai usaha
sendiri, diharapkan menjadi seorang wirausaha yang sukses, sehingga jumlah
wirausaha berkualitas semakin bertambah.
2. Memajukan dan mensejahterakan masyarakat. Usaha yang sukses dan semakin
besar, tentunya semakin banyak membutuhkan sumber daya manusia. Dengan
memberdayakan masyarakat sekitar tempat usaha, hal tersebut dapat memberikan
lapangan pekerjaan sekaligus mengurangi jumlah pengangguran. Dan dengan
mempunyai pekerjaan yang tetap, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dapat
tercapai.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di
kalangan masyarakat.
Jika di masyarakat terdapat wirausaha yang sukses, bukan tidak mungkin hal tersebut
akan menggugah semangat masyarakat di sekitar untuk mencoba bisnis. Tidak hanya
semangat, masyarakat juga akan belajar untuk berperilaku dan bersikap layaknya seorang
wirausaha yang sukses jika ingin meraih keberhasilan dalam usahanya. Seorang
wirausaha dapat menularkan rahasia suksesnya kepada orang lain.3
C. Peran Wirausaha
Secara umum wirausaha memiliki dua peran, yaitu:
Masalah hubungan filsafat dan agama merupakan diskursus yang sangat ramai
diperbincangkan pada zaman Al-Kindi. Ulama-ulama ortodoks umumnya menolak
keabsahan taori-teori filsafat, karena produk pemikiran filsafat melahirkan pertentangan
dengan ajaran-ajaran agama.
1. Sebagai penemu (innovator)
Wirausaha dapat menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi.
Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak perekonomian terletak pada
kreasi baru untuk menciptakan nilai secara terus menerus. Sebagai innovator,
wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan: produk baru (the new
product); teknologi baru (the new technology); ide-ide baru (the new image);
organisasi baru (the new organization).
2. Sebagai perencana (planner)
Sebagai planner, wirausaha berperan dalam merancang: perencanaan perusahaan
(corporate plan); strategi Perusahaan (corporate strategy); ide-ide dalam
perusahaan (corporate image); organisasi perusahaan (corporate organization).
3
Sarfilianty Anggiani, Kewirausahaan Pola Pikir, Pengetahuan, dan Keterampilan. h. 7-8
Peran entrepreneur di negara berkembang seperti di Indonesia banyak membawa
dampak positif. Peran entrepreneurship berupa kontribusi dalam transformasi masyarakat
dengan pendapatan rendah ke pendapatan yang lebih tinggi dan dari masyarakat berbasis
sektor primer ke dalam masyarakat berbasis sektor jasa dan teknologi. Terdapat tiga
dampak positif entrepreneur dalam menyelesaikan masalah-masalah di negara
berkembang. Pertama, entrepreneur membuka jenis usaha baru dalam perekonomian.
Usaha-usaha yang dikembangkan menambah heterogenitas usaha di Indonesia.
Masyarakat menjadi kreatif dalam mengembangkan jenis usaha. Kedua, menyediakan
lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja. Ketika entrepreneur membuka usaha, berarti
membuka langkah untuk mengurangi proporsi pengangguran dan pelamar kerja. Ketiga,
meningkatkan output perkapita nasional. Peningkatan produktivitas akibat munculnya
usaha-usaha baru akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan pendapatan
nasional.
D. Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Kewirausahaan
1. Faktor-faktor Pendorong Keberhasilan Kewirausahaan.
Keberhasilan dalam berwirausaha ditentukan oleh tiga faktor, yaitu:
a) Kemampuan dan kemauan.
Orang yang tidak memiliki kemampuan, tetapi banyak kemauan dan orang yang
memiliki kemauan, tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi
wirausahawan yang sukses. Sebaliknya, orang yang memiliki kemauan dan dilengkapi
dengan kemampuan akan menjadi orang yang sukses.
b) Tekad yang kuat dan kerja keras.
Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat, tetapi memiliki kemauan untuk bekerja
keras dan orang yang suka bekerja keras, tetapi memiliki kemauan untuk bekerja
keras dan orang yang suka bekerja keras, tetapi tidak memiliki tekad yang kuat,
keduanya tidak akan menjadi wirausahawan yang sukses.
c) Kesempatan dan peluang.
Ada solusi ada peluang, sebaliknya tidak ada solusi tidak akan ada peluang. Peluang
ada jika kita menciptakan peluang itu sendiri, bukan mencari-cari atau menunggu
peluang datang pada kita.
2. Faktor-Faktor Penghambat Kewirausahaan.
Selain keberhasilan, ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausahawan gagal dalam
berwirausaha, yaitu:
a) Tidak kompeten dalam hal manajerial
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk mengelola
usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
b) Kurang berpengalaman
baik dalam kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha, mengoordinasikan,
mengelola sumber daya manusia maupun mengintegrasikan operasi perusahaan.
c) Kurang dapat mengendalikan keuangan
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam
keuangan adalah memelihara aliran kas, mengatur pengeluaran dan pemasukan
secara cermat. Kekeliruan dalam pemeliharaan aliran kas akan menghambat
operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
d) Gagal dalam perencanaan
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan, maka kan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
e) Lokasi yang kurang memadai
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan
usaha. Lokasi yang kurang strategis dapat mengaibatkan perusahaan sukar
beroperasi karena kurang efisien.
f) Kurangnya pengawasan peralatan
Pengawasan erat kaitanya dengan efisien dan efektifitas. Kurangnya pengawasan
dapat mengakibatkan penggunaan peralatan perusahaan secara tidak efisien dan
tidak efektif.
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
Sikap yang setengah-setengah terhdapa usaha akan mengakibatkan usaha yang
dilakukan menjadi labil dan gagal.
h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan atau transisi kewirausahaan
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan seseorang dalam
menghadapi berbagai risiko dengan mengambil inisiatif untuk menciptakan dan
melakukan hal-hal baru memalui pemanfaatan kombinasi berbagai sumber daya dengan
tujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan
dan memperoleh keuntungan sebagai konsekuensinya.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini banyak kekeliruan dan kesalahan
baik disengaja maupun tidak disengaja karena semua kebenaran hanya dimiliki oleh Allah
SWT. Penulis juga berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca supaya bisa
lebih leluasa disampaikan lagi kepada orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
https://eprints.ums.ac.id/48147/3/BAB%20I.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6560/3/BAB%20II.pdf
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/13139/5/BAB%20II.pdf
Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktik, Bandung: CV Pustaka Setia, 2014.
Sukamdani Sahid Gitosardjono, Wirausaha Berbasis Islam & Kebudayaan, Jakarta: Pustaka
Bisnis Indonesia, 2013.
Sarfilianty Anggiani, Kewirausahaan Pola Pikir, Pengetahuan, dan Keterampilan.

Anda mungkin juga menyukai