Anda di halaman 1dari 14

Makalah Kewirausahaan

Inovasi Bisnis Kuliner Peluang untuk Masa Depan


"Nasi Pecel Madiun"

Disusun oleh:
Yusma Zahratun Nisak
C.0105.17.050

Pendidikan Ners
2017/2018
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai yang berjudul “Inovasi Bisnis Kuliner Peluang untuk Masa
Depan "Nasi Pecel Madiun"”
Tidak lupa juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pemikirannya. Dengan harapan semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca khususnya tentang makalah bisnis yang akan dibahas
dalam makalah ini.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam
mengetahui tentang potensi industri atau bisnis yang ada di sekitar tempat tinggal kita,
baik jasa maupun  barang yang memiliki potensi besar di masa depan.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih
banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Saya sangat mengharapkan kritik
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
            Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini bermanfaat dalam memperluas
wawasan dan cakrawala untuk berfikir bagi saya dan juga bagi para pembaca lainnya.
Daftar Isi

BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................5
C. Tujuan........................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI dan PEMBAHASAN............................................................................................6
BAB III................................................................................................................................................13
PENUTUP...........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha
yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan
cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa. Dalam
menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :
1. Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skill (kemampuan) untuk berwirausaha
karena tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa
berwirausaha dan skill (kemampuan) ini adalah modal utama yang harus dimiliki
dalam berwirausaha.
2. Tekad (kemauan)
Apabila seorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa
ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan)
berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan.
3. Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan
menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.
4. Target dan Tujuan
Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa
menentukan target dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan
tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan
lama.
5. Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki karena sangat
menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan
oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,


mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa
ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir
dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard
Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda
dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan
kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa,
Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan
kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah
di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia,
kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi
tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis
ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara
berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi,
panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan
perilaku sebagai manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian,
hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian
nasional.

B. Rumusan Masalah

a. Gambaran dalam berwirausaha bagi pemula wirausaha


b.  Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi mahasiswa
c.  Pengertian kewirausahaan.
d.  Hakekat kewirausahaan
e. Ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan.
f. Peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.

C. Tujuan

a. Sebagai contoh inspirasi dalam memulai suatu usaha baru.


b. Sebagai tolak ukur jika mau memulai berwirausaha.
c. Menjadi gambaran dalam berwirausaha bagi pemula wirausaha.
d. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi mahasiswa.
e. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
f. Dapat memahami pengertian kewirausahaan.
g. Dapat memahami hakekat kewirausahaan.
h. Dapat memahami ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan.
i. Dapat memahami peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.
BAB II
TINJAUAN TEORI dan PEMBAHASAN

A. LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian
Pengertian wirausahawan (enterpreneur) diperoleh dari berbagai buku maupun
kamus, Kurotku dan Hodgetts (2001) mrnyatakan bahwa enterpreneur berasal dari bahasa
Perancis yaitu entreprendreyang berarti mengambil pekerjaan (to undertake). Konsep
mengenai enterpreneur memberi arti bahwa usahawan merupakan seseorang yang bertindak
membuat organisasi, mengelola dan menentukan resiko sebuah bisnis. Berdasarkan konsep
tersebut, resiko yang terjadi dalam sebuah bisnis diambil oleh yang melakukan bisnis.
Berasal dari kata enterpteneur yang berarti orang yang membeli barang dengan harga
pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang yang akan dijual. Wirausaha
sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan
dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meski demikian
wirausaha dan wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang berbeda . Wiraswasta tidak
memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus berkembang dan
mencoba usaha lainnya. Istilah lainnya yang semakna dengan wirausaha adalah wiraswasta.
Istilah wiraswasta lebih sering dipakai dan lebih dikenal daripada wirausaha. Padahal,
keduanya bermakna sama dan merupakan padanan dari kata entrepreneur. Kata wiraswasta
berasal dari gabungan wira-swa-sta dalam bahasa sansekerta. Wira berarti utama, gagah,
luhur, berani, teladan, atau pejuang; swa berarti sendiri atau mandiri; sta berarti berdiri;
swasta berarti berdiri ditas kaki sendiri atau dengan kata lain berdiri di atas kemampuan
sendiri. Sedangkan wirausahawan mengandung arti secara harfah, wira berarti berani dan
usaha berarti daya upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau keberanian
yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan
sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil
keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan.

2.2. Hakekat Kewirausahaan


Kewirausahaan (Suryana: 2003) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(create new and different) melalui berfikir kreatif dan inovatif. Suryana (2003)
mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai
tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda melalui :
a) Pengembangan teknologi baru.
b) Penemuan pengetahuan ilmiah baru.
c) Perbaikan produk barang dan jasa yang ada.
d) Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber
daya lebih efisien Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide
baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang.
Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka
pemecahan masalah dan menemukan peluang. Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk
memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan kemampuan
untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.

2.3. Proses Kewirausahaan


Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali
dengan adanya inovasi Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal
dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan
dan lingkungan\ Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of control’’, kreativitas,
keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi
wirausahawan yang besar Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal
dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman.
Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model
peran, aktivitas, dan peluang Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan
melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga.

2.4. Berorientasi ke Masa Depan


Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya 
dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada
sekarang.
Menurut Everett E. Hagen ciri-ciri innovational personality yaitu Keorisinilan:
Kreativitas dan Inovasi Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri :
a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut
cukup baik.
b. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya.
c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan Kewirausahaan
adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama
dengan cara-cara baru.
d. Terbuka terhadap pengalaman.
e. memiliki kemampuan untuk bekerja dengan penuh imajinasi.
f. memiliki keyakinan atas penilaian dirinya dan teguh pendirian.
g. selalu memiliki kepuasan dalam menghadapi dan memecahkan persoalan.
h. Has a duty or responsibility to achieve, memiliki tugas dan rasa tanggung jawab untuk
berprestasi.
i. memiliki kecerdasan dan energik

Sedangkan menurut Alma (2003), jalan menuju wirausaha sukses adalah:


a. mau kerja keras
b. bekerjasama
c. penampilan yang baik
d. yakin.
e. pandai membuat keputusan.
f. mau menambah ilmu pengetahuan.
g.  ambisi untuk maju.

h. pandai berkomunikasi.

Proses kreatif dan inovatif (Suryana: 2003) hanya dilakukan oleh orangorang yang
memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu:
a. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)
c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko
dengan penuh perhitungan) dan Suka tantangan.

Faktor pribadi yang mempengaruhi kewirausahaan: motif berprestasi, komitmen,


nilai-nilai pribadi, pendidikan dan pengalaman. Sedangkan dari faktor lingkungan adalah
peluang, model peran dan aktivitas. Lalu jika menurut Munawir Yusuf (1999) Ciri
kewirausahaan yaitu:
a. Motivasi berprestasi
b. Kemandirian
c. Kreativitas
d. Pengambilan resiko (sedang)
e. Keuletan
f. Orientasi masa depan
g. Komunikatif dan reflektif
h. Kepemimpinan
i. Locus of Control
j. Perilaku instrumental
k. Penghargaan terhadap uang

2.5. Kompetensi Kewirausahaan


Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi
yaitu, seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang
meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan/kegiatan. Keterampilan yang harus dimiliki Suryana (2003):
a. Managerial skill
b. Conceptual skill
c. Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)
d. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan)
e. Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu) Kompetensi
diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung
berpengaruh pada kinerja, Kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan yang ingin
dicapai.
2.6. Manfaat Kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu:
1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan barudalam ekonomi.
Ekonomi saat ini adalah tanah yang subur bagiwirausahawan misalnya :
permintaan pelayanan sektor jasa meledak.
2. Meningkatkan produktivitas: kemampuan untuk menghasilkan lebihbanyak
barang dan jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit.
3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru: komputer digital,mesinfotokopi,
laser, power steering.
4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasionalmenyediakan
peluang kewirausahaan

2.7. Faktor-faktor Kegagalan dalam Berwirausaha


Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
1. Tidak Kompeten dalam Manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola
usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang
berhasil.
2. Kurang Berpengalaman
Baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber
daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
3. Kurang dapat Mengendalikan Keuangan
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam
keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan
secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional
perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
4. Gagal dalam Perencanaan
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang Kurang Memadai
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan
usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar
beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya Pengawasan Peralatan
Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang
pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
7. Sikap yang Kurang Sungguh-Sungguh dalam Berusaha
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang
dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan
gagal menjadi besar.
8. Ketidakmampuan dalam Melakukan Peralihan / Transisi Kewirausahaan
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak
akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya
bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat
peralihan setiap waktu.

2.8. Faktor-Faktor Keberhasilan Kewirausahaan


1. Kerja Keras
Dalam menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang menekuni
bidang usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk memiliki pemikiran untuk selalu bekerja keras
dan tekun.
2. Kerja sama dengan orang lain.
Sebagai makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada orang
lain, maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri pada orang lain.
3. Penampilan yang baik
Penampilan adalah cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang, oleh karena itu,
untuk menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga sangat berperan.
4. Yakin, keyakinan.
Segala sesuatu yang dilakukan wujudkan dalam diri kita bahwa kita bisa.
5. Pandai membuat keputusan.
6. Mau menambah pengetahuan.
Seorang wirausahawan dituntut untuk selalu belajar dari sekelilingnya, lingkungan
sekitarnya dan dari produk-produk yang dibuat.
7. Pandai berkomunikasi.
Belajarlah mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai).

B. PEMBAHASAN
2.1. Profil Perusahaan
Usaha yang akan dibangun yaitu Nasi Pecel Madiun dan semua hal yang
berhubungan dengan sayur kuluban dan sambal kacang khas dari madiun. Tersedia juga
menu yang lain seperti aneka es,minuman dalam kemasan, macam-macam juice,
makanan ringan, tempe mendoan, telor goreng dan lain-lain. Seiring dengan
berjalannya waktu kami akan terus melakukan perbaikan dan invoasi-inovasi
kedepannya. Nama dari warung nasi pecel untuk saat ini yaitu “NASI PECEL
MADIUN” akan tetapi nanti akan ada perubahan nama jika itu diperlukan.
Usaha yang akan saya kelola adalah usaha jenis makanan dan minuman yang
memproduksi nasi biasa dan lontong yang berbahan baku nasi sekaligus menjadi menu
utama kami dan berbagai pilihan minuman. Usaha yang akan saya kelola adalah
usaha kuliner.
Usaha yang akan saya bangun ini adalah berbentuk rumah makan biasa di
pinggir jalan, seperti menyewa kios. Jadi bentuk badan usaha kuliner kami bernama
Warung Makan Nasi Pecel Madiun.
2.2. Aspek Pemasaran
Sasaran pemasaran yang kami pilih adalah di dekat pabrik dan pemukiman
warga, karena apabila karayawan-karyawana pulang kerja dan merasa lapar bisa saja
mampir ke warung makan kami.

2.3. Target Penjualan


Produk yang kami jual ini dapat di nikmati oleh berbagai kalangan dari
masyarakat dengan tingkatan berbeda, produk ini juga bisa di nikmatin dari anak anak
hingga orang dewasa.

2.4. Strategi Promosi


a. Strategi Harga
Usaha nasi pecel ini menggunakan strategi harga “Penetration Price”
Menetapkan harga murah dari pasaran untuk meraih pangsa pasar, karena
dengan penetaapan harga yang murah dapat menjadi sebuah daya tarik calon
pembeli untuk membeli nasi pecel kami.
b. Strategi Pemasaran
Ada beberapa strategi pemasaran untuk menjalankan usaha ini, antara lain:
1. Promosi dari mulut ke mulut
2. Promosi dengan menggunakan Spanduk
c. Pemasaran Produk
Waktu Operasional
Jam atau waktu operasional warung nasi pecel madiun ini dimulai dari
jam 1 siang sampai dengan jam 10 malam. Waktu fleksibel sesuai dengan
keadaan warung nasi yang lain dan juga lingkungan di sekitar warung nasi
pecel madiun.

2.5. Strategi Pengembangan Usaha


Strategi pengembangan “Warung Nasi Pecel Madiun” ini adalah :
a. Mengutamakan kwalitas rasa dan kebersihan produk.
b. Menjamin produk 100% HALAL
c. Mengepak produk dengan kemasan yang menarik
d. Mengiklankan produk di media-media sosial seperti Whatsapp, Instagram, dan
Facebook.
e. Menjajakan langsung produk kami ke tempat konsumen tersebut berada
f. Menyediakan sistem delivery order
g. Bersikap ramah dan berpakian rapi

2.6. Rencana Anggaran Biaya


Rencana untuk anggaran Resto Nasi Pecel Madiun kurang lebih
sebesar Rp.19.000.000 dan rinciannya sebagai berikut:
      Sewa tempat usaha 1 tahun............................................................... Rp 6.000.000

      Meja 6 buah x 250.000..................................................................... .Rp 1.500.000

      Kursi 24 buah x 50.000 .................................................................... Rp 1.200.000

      Kipas angin 3 buah x 150.000.............................................................. Rp 450.000

      Etalase besar...................................................................................... Rp 1.000.000

      Etalase kecil......................................................................................... Rp 700.000

      Modal untuk bahan makanan 1 bulan............................................... Rp 3.500.000

      Karyawan 3 orang 700.000/bulan..................................................... Rp 2.100.000

      Biaya promosi...................................................................................... Rp 300.000

      Alat makan........................................................................................... Rp 400.000

      Alat masak ............................................................................................Rp 650.000

      Listrik, air, WiFi/bulan .......................................................................Rp 2.500.000

      Biaya lain-lain .....................................................................................Rp 1.000.000

2.7. Harga Jual

Nama Prodak Harga Jual


Nasi Pecel Rp. 10.000
Lontong Pecel Rp. 10.000
Nasi Pecel Kumplit (tempe mendoan+ Rp. 13.000
telor dadar)
Kerupuk Rp. 3.000
Es Teh Rp. 3.000
Teh Hangat Rp. 3.500
Teh Botol Rp. 5.000
Juice Alpukat Rp. 10.000
Juice Mangga Rp. 10.000
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
            Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam kamus besar bahasa
Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira usaha
secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu. Instruksi Presiden No.4/1995,
kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan
keuntungan yang lebih besar.
Kata inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi dipandang
sebagai kreasi dan implementasi atau biasa juga disebut sebagai koordinasi baru dalam
inovasi itu juga dapat menciptakan nilai tambah, yang berkaitan dengan oraganisasi.
Pemegang saham maupun masyarakat luas. Jadi inovasi adalah mengkreasikan dan
mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi. Kombinasi baru itu dapat merujuk
pada produk jasa, proses kerja pasar, kebijakan dan sistem baru.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat mudah – mudahan apa yang saya paparkan bisa
menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal dunia
kewirausahaaan .Kami  menyadari apa yang kami paparkan dalam makalah ini tentu  masih
belum  sesuai apa yang di harapkan,untuk itu kami  berharap masukan yang lebih banyak lagi
dari guru pembimbing dan teman – teman semua.
DAFTAR PUSTAKA

Sukirman, 2014, Kewirausahaan (kasus dan implementasi); Galaksi Nusindo, Semarang.


“Anonim”. 2009. Ciri-ciri Kewirausahaan Unggul/Berhasil. diambil dari www.jatikom.com.
(Diakses pada tanggal 14 April 2017)
“Anonim”. 2009. Karakteristik Kewirausahaan. diambil dari www.jatikom.com.
(Diakses pada tanggal 14 April 2017)
http://mariajhyun.blogspot.com/2013/04/makalah-kewirausahaan_6772.html
(diakses, 18 April 2015)
http://sintia-trijayanti.blogspot.com/2013/05/makalah-kewirausahaan_4732.html
(diakses, 18 April 2017)
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan
(diakses, 18 April 2017)
http://kumpulanmakalahlennii.blogspot.com/2013/04/tugas-makalah-kewirausahaan-
lenni.html
(diakses, 18 April 2017)

Anda mungkin juga menyukai