Disusun Oleh :
Haris Muhammad Pratama
C.0105.17.016
DAFTAR ISI................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
3.1 Pengkajian...............................................................................................................14
3.2 Diagnosa Keperawatan........................................................................................25
3.3 Intervensi Keperawatan.......................................................................................28
3.4 Implementasi...........................................................................................................30
3.5 Evaluasi....................................................................................................................32
BAB 4 SIMPULAN
4.1 Simpulan..................................................................................................................33
4.2 Saran..........................................................................................................................33
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, bertolak dari latar
belakang manusia yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan banyak faktor yang terjadi dan
berhubungan dengan masalah kesehatan. Di dalam komunitas masyarakat suatu daerah bila
kesehatan terganggu adalah kelompok khusus anak usia sekolah. Salah satu upaya yang
dilaksanakan adalah meningkatkan pola hidup masyarakat yang sehat dengan melakukan
kegiatan keperawatan pada komunitas atau masyarakat yang didalamnya terdapat kelompok
Berdasarkan hasil pengkajian data yang dilakukan di komplek pesona lembah cidahu
yang dilakukan pada tanggal 3 juli 2021. Ditemukan anak usia sekolah komplek pesona
lembah cidahu yang memiliki masalah kebersihan diri (personal hygiene), cukup banyak
seperti bermasalah pada gigi dikarenakan tidak menggosok gigi, tidak mencuci tangan
sebelum makan, tidak mencuci kaki sebelum tidur, tidak biasa potong kuku, anak yang
mempunyai kebiasaan mandi 1 kali sehari. Dampak negatif dari perilaku tersebut adalah
menimbulkan berbagai penyakit yang terjadi seperti karies gigi, diare, cacingan, dan gatal-
gatal. Sehingga perlu untuk ditindak lanjuti dengan pemberian asuhan keperawatan.
3
Melihat berbagai masalah kesehatan yang muncul pada kelompok usia anak sekolah
maka diperlukan adanya peran tenaga kesehatan dalam membantu menangani masalah
B. Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk memberikan gambaran tentang perilaku berisiko pada komunitas agregat anak usia
Tujuan Khusus :
2. Melakukan analisis dan sintesa data komunitas agregat anak usia sekolah.
5. Melakukan intervensi sesuai prioritas terhadap komunitas agregat anak usia sekolah.
4
C. Manfaat
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan di atas, asuhan keperawatan yang ditujukan pada
komunitas agregat anak usia sekolah di komplek pesona lembah cidahu diharapkan dapat
2. Memberikan informasi data tentang anak usia sekolah dan risiko yang mungkin
terjadi.
3. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait anak
usia sekolah.
4. Membantu masyarakat khususnya keluarga yang mempunyai anak usia sekolah dalam
memberikan intervensi.
penanganan masalah kesehatan pada anak usia sekolah dalam hal promotif dan
preventif.
6. Membantu anak usia sekolah lainnya melalui kelompok peernya baik dalam institusi
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Komunitas
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem sosial
satu agregat di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah yang tergolong kelompok
berisiko (at risk) terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak sehat.
Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat berbagai definisi tentang
a. Menurut definisi WHO (World Health Organization) yaitu golongan anak yang berusia
antara 7-15 tahun , sedangkan di Indonesia lazimnya anak yang berusia 7-12 tahun.
b. Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun
Sebagai komunitas yang dikaji adalah komunitas agregat anak usia sekolah dikomplek
pesona lembah cidahu pada tanggal 3 juli s.d 4 juli 2021. Komplek pesona lembah cidahu
6
3. Besarnya Komunitas
Komunitas agregat anak usia sekolah yang menjadi sasaran pengkajian adalah anak usia
Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai 12 tahun yang masih duduk
di sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan sesuai usianya.
Anak usia sekolah merupakan kelompok risiko yaitu suatu kondisi yang dihubungkan
dengan peningkatan kemungkinan adanya kejadian penyakit. Hal ini tidak berarti bahwa
jika faktor risiko tersebut ada pasti akan menyebabkan penyakit, tetapi dapat berakibat
potensial terjadinya sakit atau kondisi yang membahayakan kesehatan secara optimal dari
populasi. Anak usia sekolah merupakan populasi risiko karena beberapa hal yaitu:
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada agregat anak usia sekolah menggunakan
pendekatan Community as partner model. Klien (anak usia sekolah) digambarkan sebagai
inti (core) mencakup sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan keyakinan dengan 8
7
pelayanan kesehatan dan sosial, ekonomi, keamanan dan transportasi, politik dan
Ervin, 2002).
I. Pengkajian
1. Demografi : Jumlah anak usia sekolah pada komplek pesona lembah cidahu
3. Nilai, kepercayaan dan agama : nilai dan kepercayaan yang dianut oleh anak usia
sekolah berkaitan dengan pergaulan, agama yang dianut, fasilitas ibadah yang ada,
B. Data subsystem
1. Lingkungan Fisik
anak usia sekolah di lingkungannya, data dikumpulkan dengan winshield survey dan
observasi.
Auskultasi : Mendengarkan aktifitas yang dilakukan anak usia sekolah dari orangtua
anak.
8
Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik bagi
Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus anak usia sekolah, bentuk pelayanan kesehatan
bila ada, apakah terdapat pelayanan konseling bagi anak usia sekolah melalui wawancara.
3. Ekonomi
Jumlah pendapatan orang tua, jenis pekerjaan orang tua , jumlah uang jajan anak melalui
b. Transportasi
Jenis transportasi yang dapat digunakan anak usia sekolah ketika sekolah biasa
berjalan kaki.
9
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak usia sekolah untuk memperoleh informasi
pengetahuan tentang kesehatan melalui buku dan sosialisasi dari pendidik, namun
ketika pandemi orangtua dari anak menjelaskan belajar banyak lebih dari hp karena
daring.
b. Komunikasi informal
Komunikasi/diskusi yang dilakukan anak usia sekolah, peran dan orang tua dalam
menyelesaikan dan mencegah masalah anak sekolah, keterlibatan orang tua dan
7. Pendidikan
Terdapat pembelajaran tentang kesehatan, jenis kurikulum yang digunakan sekolah, dan
8. Rekreasi
Tidak ada tempat rekreasi dikomplek pesona lembah cidahu, anak anak usia sekolah
10
D. Peran Perawat Komunitas Terkait Anak Usia Sekolah
kesehatan dengan tanggung jawab utama perawat CHN pada keseluruhan populasi
keluarga.
2. Fungsi dan Peran Perawat CHN Pada Agregat Anak Usia Sekolah
Fungsi dan peran perawat kesehatan komunitas terkait agregat anak usia sekolah
antara lain :
a. Kolaborator
sekolah. Seperti halnya perawat melakukan kemitraan dengan tokoh masyarakat, tokoh
b. Koordinator
11
c. Case finder
Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada agregat anak usia
d. Case manager
e. Pendidik
f. Konselor
membantu anak usia sekolah mengevaluasi efek solusi dan pemecahan masalah.
g. Peneliti
Merancang riset terkait anak usia sekolah, mengaplikasikan hasil riset pada anak usia
12
h. Care giver
i. Pembela
Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi anak usia sekolah, menentukan
13
BAB III
Asuhan keperawatan agregat anak sekolah yang dilakukan di komplek pesona lembah
evaluasi. Pemberian asuhan keperawatan melibatkan anak sekolah dan orang tua.
I. Pengkajian
1. Demografi : Jumlah anak usia sekolah di komplek pesona lembah cidahu terdapat data
Agama yang dianut oleh anak usia sekolah ialah mayoritas islam dan ada beberapa
beragama kristen.
Berdasarkan winshield survey dan data dari monografi didapatkan tersedia masjid untuk
yang dianut anak-anak usia sekolah baik, kehidupan beragama berjalan dengan harmonis, dan
anak-anak rajin dan antusias dalam mengikuti kegiatan keagamaan yang dilaksanakan setiap
B. Data subsystem
1. Lingkungan Fisik
Inspeksi : Tipe rumah permanen, tempatnya strategis dekat dengan jalan raya.
warung seblak, basreng dan pop ice di dalam komplek yang menjual
Auskultasi : Hasil wawancara dengan orangtua anak usia sekolah, bahwa di komplek
16
Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik
bagi perkembangan anak yaitu orang tua dan lingkungan anak yang
yang sakit yang dapat ditempuh dengan jarak 15 menit dengan menggunakkan
kendaraan.
3. Ekonomi
a. Keamanan
Untuk keamanan dikomplek pada anak usia sekolah jika terdapat hal yang dikira
merugikan dan akan membuat keributan atau celaka maka akan diberi
17
mayoritas anak usia sekolah memiliki kebiasaan jajan sembarangan. Ini
merupakan hal yang negatif bagi kesehatan anak usia sekolah karena
kebersihan makanan dan kandungan gizi yang ada di dalam makanan tersebut
sekolah.
18
mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah adalah permen. Ini merupakan hal
yang negatif bagi kesehatan gigi anak usia sekolah karena dalam permen
mayoritas anak usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum. Ini merupakan hal
yang negatif bagi perilaku anak usia sekolah karena kebiasaan ini harusnya
ditanamkan sejak dini, selain itu apabila tidak menggosok gigi dapat
menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan gigi dan mulut.
Berdasarkan wawancara dari orangtua menyatakan bahwa anak usia sekolah
pada komplek pesona lembah cidahu sudah mendapat pengetahuan tentang
cara menggosok gigi. Alasan kebiasaan anak SD tidak menggosok gigi
sebelum tidur yaitu karena malas, dan lupa.
19
b. Transportasi
adalah sepeda, jalan kaki, dan diantar oleh orang tua jika bersekolah.
Pada subsystem politik dan pemerintahan bagi anak usia sekolah adalah keikut sertaan
anak dalam organisasi sosial di sekolah serta kebijakan pemerintah terhadap masalah
yang terkait dengan anak usia sekolah. Keikutsertaan anak pada organisasi di sekolah
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
pengetahuan tentang gosok gigi berasal dari media, para guru dan orang tua. Hasil
pengkajian yang telah diperoleh adalah sebagai berikut: tentang gosok gigi sebelum
tidur bersumber dari media khusunya televisi tentang iklan pasta gigi. Media
informasi yang digunakan anak ini mempunyai dampak positif dan negatif.
20
b. Komunikasi informal
komplek pesona lembah cidahu meliputi data tentang diskusi yang dilakukan anak
dengan orang tua, peran orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah anak,
keterlibatan orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak. orangtua
jarang mengadakan diskusi dengan anak dalam mengatasi masalah anak. Keadaan ini
sangat berisiko terhadap terjadinya perilaku anak untuk mencari informasi melalui
orang lain atau media yang belum tentu kebenarannya. Sehingga diharapkan orang tua
berperan sebagai pendengar aktif dan pemberi solusi bagi permasalahan yang
7. Pendidikan
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang sering dimanfaatkan anak bersama orang tuanya biasanya ke
Kebun Binatang, taman-taman kota, dan Taman. Untuk pengembangan bakat anak di
bidang olah raga dan seni terdapat lapangan sepak bola dikomplek pesona lembah cidahu,
namun dikarenakan pandemi kegiatan tersebut jarang dilakukan oleh anak anak sekarang
Data Masalah
1. Lingkungan fisik :
24
3. Komunikasi Risiko penyalahgunaan media cetak dan
a. Komunikasi Formal elektronik pada anak untuk memperoleh
Anak mengetahui mengenai informasi yang tidak sesuai dengan
informasi tentang gosok gigi perkembangannya
sebelum tidur bersumber dari media
khusunya televisi tentang iklan pasta
gigi sebesar
b. Komunikasi Informal
- anak sekolah jarang Ketidakefektifan komunikasi anak dengan
diskusi dengan orang tua untuk orang tua
menyelesaikan masalah
anak usia sekolah
menganggap perlu peran ortu
untuk mengatasi masalah anak
1. Defisit kebersihan diri pada anak usia sekolah b/d kebiasaan anak usia sekolah
2. Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah b/d
kebiasaan anak usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur, mayoritas jenis
jajanan anak usia sekolah adalah permen, anak usia sekolah beralasan tidak
Diagnosa
Tujuan Rencana Tindakan Sasaran Metode Waktu Tempat
keperawatan
1. Jangka panjang
terbentuknya
kebiasaan pada
kelompok anak
usia sekolah yang
peduli terhadap 1. Informed consent
kebersihan tangan dengan anak dan
setelah melakukan orang tua
kegiatan diluar 2. Kontrak waktu
1. Defisit rumah 3. Memberi tahu
2. Jangka pendek manfaat dari mencuci
Anak tidak tangan setelah
kebersihan diri
mengalami bermain
cacingan 4. Ajarkan anak dan
pada anak usia Anak tidak orang tua 7 langkah
mudah cuci tangan
sekolah b/d terjangkit 5. Berikan kesempatan
penyakit kepada anak dan
kebiasaan anak Anak orang tua untuk
mendapatk bertanya apabila ada
usia sekolah an yang tidak mengerti
pengetahu 6. Mendemonstrasikan
tidak mencuci an te tang kembali gerakan cuci Anak usia
bahaya tangan 7 langkah sekolah dan
tangan setelah jika tidak kepada anak dan orang tua
mencuci orang tua secara
bermain. tangan 1. mandiri Anak usia
L sekolah dan
2. Risiko 1. Jangka panjang 1. Lakukan pendekatan - orang tua - Komunikasi 3 juli 2021 Komplek
Pukul 20.00
terjadinya Terbentuknya secara formal dengan dan wib Pesona
kejadian
kelompok anak orangtua informasi Lembah cidahu
karies gigi
usia sekolah
pada agregat
anak usia yang peduli
sekolah terhadap
kesehatan gigi
2. Jangka pendek 2. Berikan penyuluhan -
- Agregat anak kesehatan tentang karies
usia sekolah gigi pada kelompok anak
tidak usia sekolah
mengalami 3. Demonstrasikan cara -
karies gigi menggosok gigi dengan
- Agregat anak baik dan benar pada
usia sekolah kelompok anak usia
mendapatkan sekolah
pengetahuan 4. Beri kesempatan pada
yang cukup kelompok anak usia
tentang sekolah untuk bersama-
pencegahan sama mempraktikan cara
masalah menggosok gigi dengan
karies gigi baik dan benar
28
IV. Implementasi
setelah bermain.
30
V. Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi meliputi evaluasi proses dan hasil. Evaluasi proses dari
peserta terlibat aktif dalam diskusi dan pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai alokasi
waktu. Evaluasi hasil yang dapat diketahui adalah melalui peningkatan pengetahuan
kelompok anak usia sekolah tentang cara menggosok gigi dengan baik dan benar yang
dapat dilihat dari antusias anak usia sekolah dalam mempraktikan cara menggosok gigi
SIMPULAN
A. Simpulan
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem sosial
satu agregat di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah yang tergolong kelompok
berisiko (at risk) terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak sehat.
Yang menjadi sasaran pengkajian adalah anak usia sekolah SD dengan umur 6 – 12 tahun
berjumlah 1 siswa.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada agregat anak usia sekolah menggunakan
pendekatan Community as partner model. Klien (anak usia sekolah) digambarkan sebagai inti
(core) mencakup sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan keyakinan dengan 8 (delapan)
subsistem yang saling mempengaruhi meliputi lingkungan fisik, pelayanan kesehatan dan
B. Saran
Dibutuhkan peran serta orang tua, guru, dan anggota masyarakat untuk mendukung
keberhasilan intervensi asuhan keperawatan pada komunitas anak usia sekolah
33
DOKUMENTASI