Oleh :
Disusun Oleh :
1. Ananda Revanie Mutiara Dewi
2. Elis Risniawati
3. Dhimas Bimantoro
4. Novia Hera
5. Raras Unggul Utami
6. Widya Tirta Dewi
7. Zahrina Fakhriah Izazi
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 4 SIMPULAN
4.1 Simpulan..................................................................................................................33
4.2 Saran..........................................................................................................................33
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, bertolak dari latar belakan
g manusia yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan banyak faktor yang terjadi dan berhub
ungan dengan masalah kesehatan. Di dalam komunitas masyarakat suatu daerah bila di klasif
ikasikan berdasarkan kelompok khusus, yang sangat rentan terhadap kondisi kesehatan terga
nggu adalah kelompok khusus anak usia sekolah. Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah
meningkatkan pola hidup masyarakat yang sehat dengan melakukan kegiatan keperawatan pa
da komunitas atau masyarakat yang didalamnya terdapat kelompok khusus anak sekolah.
ng dilakukan pada tanggal 12 November 2012. Ditemukan sebagian besar anak SDN IV Wo
nokromo yang memiliki masalah kebersihan diri (personal hygiene), cukup banyak antara lai
n 45 murid yang bermasalah pada gigi dengan persentase 36.5 %, 25 murid yang tidak meng
gosok gigi dengan persentase 20.3%, 6 murid yang tidak tidak mencuci tangan sebelum mak
an dengan persentase 4.9%, 15 murid yang tidak mencuci kaki sebelum tidur dengan persent
ase 12.1 %, 7 murid tidak biasa memakai alas kaki dengan persentase 5.7 %, 20 murid tidak
biasa potong kuku dengan persentase 16.2% , 5 murid yang mempunyai kebiasaan mandi 1 k
ali sehari dengan persentase 4%. Dampak negatif dari perilaku tersebut adalah menimbulkan
berbagai penyakit yang terjadi seperti karies gigi, diare, cacingan, dan gatal-gatal. Sehingga
3
Melihat berbagai masalah kesehatan yang muncul pada kelompok usia anak sekolah mak
a diperlukan adanya peran tenaga kesehatan dalam membantu menangani masalah tersebut b
B. Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk memberikan gambaran tentang perilaku berisiko pada komunitas agregat anak usia
Tujuan Khusus :
2. Melakukan analisis dan sintesa data komunitas agregat anak usia sekolah.
5. Melakukan intervensi sesuai prioritas terhadap komunitas agregat anak usia sekolah.
4
C. Manfaat
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan di atas, asuhan keperawatan yang ditujukan pada
komunitas agregat anak usia sekolah di Kelurahan Wonokromo Surabaya diharapkan dap
2. Memberikan informasi data tentang anak usia sekolah dan risiko yang mungkin terjad
i.
3. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait anak usi
a sekolah.
4. Membantu masyarakat khususnya keluarga yang mempunyai anak usia sekolah dalam
memberikan intervensi.
5. Sebagai bahan informasi tambahan bagi petugas kesehatan dalam memberikan penang
anan masalah kesehatan pada anak usia sekolah dalam hal promotif dan preventif.
6. Membantu anak usia sekolah lainnya melalui kelompok peernya baik dalam institusi
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Komunitas
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem sosial tert
entu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok/agregat dan masyarakat. Salah satu
agregat di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah yang tergolong kelompok berisiko
(at risk) terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak sehat. Berdasark
an umur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat berbagai definisi tentang anak usia
sekolah yaitu:
a. Menurut definisi WHO (World Health Organization) yaitu golongan anak yang berusia
antara 7-15 tahun , sedangkan di Indonesia lazimnya anak yang berusia 7-12 tahun.
b. Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun
Sebagai komunitas yang dikaji adalah komunitas agregat anak usia sekolah di SDN IV W
onokromo Surabaya pada tanggal 12 November s.d 26 November 2012. Luas wilayah ko
2
munitas 700 m dengan batas wilayah sebelah utara rumah penduduk RT.5 Kel. Wonokro
mo, sebelah selatan rumah penduduk RT.4 Kel. Wonokromo, sebelah Barat Masjid Qoma
rudin Wonokromo dan sebelah timur rumah penduduk RT.4 Kel. Wonokromo.
6
3. Besarnya Komunitas
Komunitas agregat anak usia sekolah yang menjadi sasaran pengkajian adalah anak usia s
ekolah SD dengan umur 6 – 12 tahun berjumlah 123 (Data SDN IV Wonokromo Surabay
a, November 2012).
Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai 12 tahun yang masih duduk d
i sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan sesuai usianya.
Anak usia sekolah merupakan kelompok risiko yaitu suatu kondisi yang dihubungkan deng
an peningkatan kemungkinan adanya kejadian penyakit. Hal ini tidak berarti bahwa jika fak
tor risiko tersebut ada pasti akan menyebabkan penyakit, tetapi dapat berakibat potensial ter
jadinya sakit atau kondisi yang membahayakan kesehatan secara optimal dari populasi. Ana
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada agregat anak usia sekolah menggunakan pe
ndekatan Community as partner model. Klien (anak usia sekolah) digambarkan sebagai in
ti (core) mencakup sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan keyakinan dengan 8 (delap
7
pelayanan kesehatan dan sosial, ekonomi, keamanan dan transportasi, politik dan pemerin
tahan, komunikasi, pendidikan dan rekreasi (Anderson, Mc Farlane, 2000 dalam Ervin, 2
002).
I. Pengkajian
1. Demografi : Jumlah anak usia sekolah keseluruhan, jumlah anak usia sekolah menuru
3. Nilai, kepercayaan dan agama : nilai dan kepercayaan yang dianut oleh anak usia sek
olah berkaitan dengan pergaulan, agama yang dianut, fasilitas ibadah yang ada, adany
sekolah.
B. Data subsystem
1. Lingkungan Fisik
ey dan observasi.
Auskultasi : Mendengarkan aktifitas yang dilakukan anak usia sekolah dari guru kelas,
8
Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik bagi
Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus anak usia sekolah, bentuk pelayanan kesehatan
bila ada, apakah terdapat pelayanan konseling bagi anak usia sekolah melalui wawancara.
3. Ekonomi
Jumlah pendapatan orang tua siswa, jenis pekerjaan orang tua siswa, jumlah uang jajan p
ara siswa melalui wawancara dan melihat data di staff tata usaha sekolah.
b. Transportasi
Jenis transportasi yang dapat digunakan anak usia sekolah, adanya bis sekolah untuk l
Kebijakan pemerintah tentang anak usia sekolah, dan tata tertib sekolah yang harus dipat
9
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak usia sekolah untuk memperoleh informasi
b. Komunikasi informal
Komunikasi/diskusi yang dilakukan anak usia sekolah dengan guru dan orang tua, pera
n guru dan orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah anak sekolah, keterli
batan guru dan orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak usia sekol
ah.
7. Pendidikan
Terdapat pembelajaran tentang kesehatan, jenis kurikulum yang digunakan sekolah, dan ti
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang digunakan anak usia sekolah, tempat sarana penyaluran bakat anak
usia sekolah seperti olahraga dan seni, pemanfaatannya, kapan waktu penggunaan.
10
D. Peran Perawat Komunitas Terkait Anak Usia Sekolah
n yang berbasiskan pada masyarakat dimana perawat mengambil tanggung jawab unt
n tanggung jawab utama perawat CHN pada keseluruhan populasi dengan penekanan
2. Fungsi dan Peran Perawat CHN Pada Agregat Anak Usia Sekolah
Fungsi dan peran perawat kesehatan komunitas terkait agregat anak usia sekolah antar
a lain :
a. Kolaborator
kolah. Seperti halnya perawat melakukan kemitraan dengan tokoh masyarakat, tokoh a
b. Koordinator
11
c. Case finder
Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada agregat anak usia sek
d. Case manager
memenuhi kebutuhan anak usia sekolah, mengawasi pelaksanaan pelayanan dan meng
e. Pendidik
asyarakat dan anak usia sekolah di institusi formal, memberikan pendidikan kesehatan
f. Konselor
Membantu anak usia sekolah mengidentifikasi masalah dan alternatif solusi, membant
g. Peneliti
Merancang riset terkait anak usia sekolah, mengaplikasikan hasil riset pada anak usia
12
h. Care giver
Mengkaji status kesehatan komunitas anak usia sekolah, menetapkan diagnosa kepera
i. Pembela
Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi anak usia sekolah, menentukan kebutu
han advokasi, menyampaikan kasus anak usia sekolah terhadap pengambil keputusan,
13
BAB III
rabaya menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian status keseha
tan anak sekolah, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pemberian asuhan keperawatan melibatkan kader UKS, guru pada institusi pendidikan, anak
I. Pengkajian
1.Demografi : Jumlah anak sekolah keseluruhan menurut data Monografi SDN Wonokro
mo IV Surabaya untuk usia 6 – 12 tahun + 123 siswa, jumlah anak sekolah menurut jen
14
30
25
20
15 Perempuan
10 Laki-laki
5
0
6 - 7 tahun 8 - 9 tahun 10 - 11 12 tahun
tahun
Dari 123 siswa SDN IV Wonokromo antara siswa laki-laki yang berumur 8 – 9 tahun dan
anak perempuan berumur 8 – 9 tahun mempunyai prosentase yang hampir sama yaitu 20.5 %
dan 20 %.
2. Status perkawinan
Agama yang dianut oleh anak sekolah tergambar pada diagram di bawah ini :
Kristen
3.1%
Islam
96.9%
15
Dari diagram di atas mayoritas responden beragama Islam yaitu 96,9 %.
Berdasarkan winshield survey dan data dari monografi didapatkan tidak tersedia musala untu
k tempat beribadah karena letak SD bersebelahan dengan masjid, kegiatan keagamaan dilaksa
Sedangkan dari hasil wawancara dengan guru agama, menyatakan bahwa nilai/norma/budaya
yang dianut anak-anak SD baik, kehidupan beragama berjalan dengan harmonis, dan anak-an
B. Data subsystem
1. Lingkungan Fisik
Inspeksi : Tipe sekolah permanen, tempatnya strategis dekat dengan jalan raya. Ke
di yang terpisah antara kamar mandi anak laki-laki dan perempuan. Kondi
rti olahraga meliputi sepak bola dan senam, kesenian meliputi tari dan mu
16
Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik b
agi perkemb yaitu orang tua dan lingkungan anak yang membiasakan tidak menggosok
angan anak gigi sebelum tidur sehingga kebiasaan ini diikuti oleh anak usia sekolah.
Pelayanan kesehatan di sekolah SDN IV Wonokromo terdapat UKS untuk tempat istir
ahat dan pemeriksaan bagi anak yang sakit. Selain itu juga terdapat ruang BK (Bimbi
3. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara kepada para siswa kebanyakan orang tua para siswa me
a. Keamanan
Terdapat satpam sekolah yang membantu anak sekolah menyebrang jalan raya,
akan tetapi ditemukan kebiasaan yang mengancam kesehatan anak usia sekolah :
Dari 123 angket yang terkumpul, didapatkan data tentang kebiasaan jajan sem
Diagram 3 : Kebiasaan jajan sembarangan yang dilakukan oleh anak usia sekolah di s
ekolah SDN IV Wonokromo
17
Kebiasaan Jajan Sembarangan
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Ya Tidak
Pada diagram diketahui mayoritas anak usia sekolah memiliki kebiasaan jajan
sembarangan sebesar 98 anak (80%). Ini merupakan hal yang negatif bagi kes
ehatan anak usia sekolah karena kebersihan makanan dan kandungan gizi yang
Dari 123 angket yang terkumpul, didapatkan data tentang kebiasaan jajan sem
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Permen Coklat Snack
18
Pada diagram diketahui mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah adalah perm
en sebanyak 50 anak (40,6 %). Ini merupakan hal yang negatif bagi kesehatan
gigi anak usia sekolah karena dalam permen mengandung kandungan gula yan
g tinggi sehingga berisiko tinggi terjadi kejadian karies gigi pada anak usia sek
Diagram 5 : Kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur yang dilakukan oleh ana
k usia sekolah di sekolah SDN IV Wonokromo
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Ya Tidak
Pada diagram diketahui mayoritas anak usia sekolah tidak menggosok gigi seb
elum tidur sebanyak 92 anak (75 %). Ini merupakan hal yang negatif bagi peril
aku anak usia sekolah karena kebiasaan ini harusnya ditanamkan sejak dini, se
lain itu apabila tidak menggosok gigi dapat menyebabkan berbagai macam ma
19
gigi. Alasan kebiasaan anak SD tidak menggosok gigi sebelum tidur dapat
Tabel 1: Frekuensi alasan anak SDN IV Wonokromo tidak menggosok gigi sebelum ti
dur
b. Transportasi
Pada subsystem politik dan pemerintahan bagi anak usia sekolah adalah keikut sertaan
anak dalam organisasi sosial di sekolah serta kebijakan pemerintah terhadap masalah
yang terkait dengan anak usia sekolah. Keikutsertaan anak pada organisasi di sekolah
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak untuk memperoleh informasi penget
ahuan tentang gosok gigi berasal dari media, para guru dan orang tua. Hasil pengk
Diagram 6 : Sumber informasi yang digunakan anak usia sekolah untuk memperol
eh pengetahuan tentang gosok gigi di sekolah SDN IV Wonokrom
o
20
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Media Ortu Guru
ng gosok gigi sebelum tidur bersumber dari media khusunya televisi tentang iklan pas
ta gigi sebesar 45%. Media informasi yang digunakan anak ini mempunyai dampak p
b. Komunikasi informal
Komunikasi informal yang dilakukan oleh anak usia sekolah di sekolah SDN IV
Wonokromo meliputi data tentang diskusi yang dilakukan anak dengan orang tua, per
an orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah anak, keterlibatan orang tu
a dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak. Agar lebih jelasnya dapat dilih
Diagram 7 : Frekuensi diskusi yang dilakukan antara anak dengan orang tua di sekola
h SDN IV Wonokromo
21
60
50
40
30
20
10
0
Sering Jarang Tidak Pernah
kan diskusi dengan orang tua dalam mengatasi masalah anak yaitu sebesar 74 respond
en (60%). Keadaan ini sangat berisiko terhadap terjadinya perilaku anak untuk menca
ri informasi melalui orang lain atau media yang belum tentu kebenarannya. Sehingga
diharapkan orang tua berperan sebagai pendengar aktif dan pemberi solusi bagi perma
Diagram 8 : Perlunya orang tua membantu mengatasi masalah anak di sekolah SDN I
V Wonokromo
Tidak perlu
1.0%
Perlu
99.0%
22
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa hampir 100 % responden menyatakan
perlu mendapatkan bantuan orang tua untuk mengatasi masalah yang terjadi pada diri
nya.
7. Pendidikan
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang sering dimanfaatkan anak bersama orang tuanya biasanya ke Ke
bun Binatang Surabaya (KBS), taman-taman kota, Pantai Kenjeran, dan Taman Hiburan
Remaja (THR). Untuk pengembangan bakat anak di bidang olah raga dan seni di sekolah
SDN IV Wonokromo terdapat lapangan sepak bola, sanggar senam, dan tari.
29
30
32
BAB IV
SIMPULAN
A. Simpulan
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem sosial
tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok/agregat dan masyarakat. Salah sat
u agregat di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah yang tergolong kelompok berisiko
(at risk) terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak sehat. Yang menja
di sasaran pengkajian adalah anak usia sekolah SD dengan umur 6 – 12 tahun berjumlah 123
siswa.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada agregat anak usia sekolah menggunakan
pendekatan Community as partner model. Klien (anak usia sekolah) digambarkan sebagai inti
(core) mencakup sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan keyakinan dengan 8 (delapan) su
bsistem yang saling mempengaruhi meliputi lingkungan fisik, pelayanan kesehatan dan sosial
ekonomi, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, komunikasi, pendidikan dan
rekreasi
B. Saran
Dibutuhkan peran serta orang tua, guru, dan anggota masyarakat untuk mendukung
keberhasilan intervensi asuhan keperawatan pada komunitas anak usia sekolah
33