Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK ANAK USIA

SEKOLAH (6 – 12 TAHUN)

Dosen Pembimbing : Haerati S.Kep,Ns,M.Kep

Disusun oleh :
Nova Rita Anugrah (A.17.09.022)
Nur Azizah (A.17.09.024)
Emi Sri Wahyuni (A.17.09.011)
Nurwahyuni (A.17.09.033)
Egayanti (A.17.09.010)
Husnul Kharima (A.17.09.015)
Hasrini (A.17.09.013)
Miftahul Khaera (A.17.09.017)
Ebby Azhary (A.17.09.008)
Budi Prawira (A.17.09.006)
Riska Andriani (A.17.09.034)
Nur Maulidya Anwar (A.17.09.026)

Prodi S1 Keperawatan
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
Tahun akademik 2020/2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...............................................................................

1.2 Tujuan ............................................................................................

1.3 Manfaat .........................................................................................

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi dan deskripsi Komunitas ..................................................

2.2 Anak Usia Sekolah Sebagai Kelompok Risiko ................................

2.3 Framework/ Model yang Digunakan Untuk Pengkajian Komunitas


2.4 Peran Perawat Komunitas Terkait Anak Usia Sekolah.....................

BAB 3 PROSES KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian.............................................................................................

3.2 Diagnosa Keperawatan.........................................................................

3.3 Intervensi Keperawatan........................................................................

3.4 Implementasi.........................................................................................

3.5 Evaluasi.................................................................................................

BAB 4 SIMPULAN

4.1 Simpulan...............................................................................................

4.2 Saran.....................................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, bertolak dari latar

belakang manusia yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan banyak faktor yang terjadi dan

berhubungan dengan masalah kesehatan. Di dalam komunitas masyarakat suatu daerah bila

di klasifikasikan berdasarkan kelompok khusus, yang sangat rentan terhadap kondisi

kesehatan terganggu adalah kelompok khusus anak usia sekolah. Salah satu upaya yang

dilaksanakan adalah meningkatkan pola hidup masyarakat yang sehat dengan melakukan

kegiatan keperawatan pada komunitas atau masyarakat yang didalamnya terdapat kelompok

khusus anak sekolah.

Berdasarkan hasil pengkajian data yang dilakukan di kelurahan Wonokromo Surabaya

yang dilakukan pada tanggal 12 November 2012. Ditemukan sebagian besar anak SDN IV

Wonokromo yang memiliki masalah kebersihan diri (personal hygiene), cukup banyak antara

lain 45 murid yang bermasalah pada gigi dengan persentase 36.5 %, 25 murid yang tidak

menggosok gigi dengan persentase 20.3%, 6 murid yang tidak tidak mencuci tangan sebelum

makan dengan persentase 4.9%, 15 murid yang tidak mencuci kaki sebelum tidur dengan

persentase 12.1 %, 7 murid tidak biasa memakai alas kaki dengan persentase 5.7 %, 20 murid

tidak biasa potong kuku dengan persentase 16.2% , 5 murid yang mempunyai kebiasaan

mandi 1 kali sehari dengan persentase 4%. Dampak negatif dari perilaku tersebut adalah

menimbulkan berbagai penyakit yang terjadi seperti karies gigi, diare, cacingan, dan gatal-

gatal. Sehingga perlu untuk ditindak lanjuti dengan pemberian asuhan keperawatan.

3
Melihat berbagai masalah kesehatan yang muncul pada kelompok usia anak sekolah maka

diperlukan adanya peran tenaga kesehatan dalam membantu menangani masalah tersebut baik

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

B. Tujuan

Tujuan Umum :

Untuk memberikan gambaran tentang perilaku berisiko pada komunitas agregat anak usia

sekolah di Kelurahan Wonokromo Surabaya termasuk upaya pencegahan dan

penanganannya melalui pendekatan proses keperawatan komunitas.

Tujuan Khusus :

1. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami komunitas agregat anak usia sekolah.

2. Melakukan analisis dan sintesa data komunitas agregat anak usia sekolah.

3. Merumuskan 3 diagnosa keperawatan komunitas agregat anak usia sekolah.

4. Membuat perencanaan tindakan terkait diagnosa keperawatan.

5. Melakukan intervensi sesuai prioritas terhadap komunitas agregat anak usia sekolah.

6. Mengevaluasi tindakan intervensi terhadap anak usia sekolah di institusi pendidikan.

C. Manfaat

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan di atas, asuhan keperawatan yang ditujukan pada

komunitas agregat anak usia sekolah di Kelurahan Wonokromo Surabaya diharapkan dapat

memberikan manfaat antara lain :

1. Membantu anak usia sekolah dalam mencegah terjadinya perilaku berisiko.

2. Memberikan informasi data tentang anak usia sekolah dan risiko yang mungkin terjadi.

3. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait anak usia

sekolah.

4. Membantu masyarakat khususnya keluarga yang mempunyai anak usia sekolah dalam

memberikan intervensi.
5. Sebagai bahan informasi tambahan bagi petugas kesehatan dalam memberikan

penanganan masalah kesehatan pada anak usia sekolah dalam hal promotif dan

preventif.

6. Membantu anak usia sekolah lainnya melalui kelompok peernya baik dalam institusi

pendidikan formal maupun masyarakat luar sekolah


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi dan deskripsi Komunitas

1. Definisi Komunitas

Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem sosial

tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok/agregat dan masyarakat. Salah

satu agregat di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah yang tergolong kelompok

berisiko (at risk) terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak sehat.

Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat berbagai definisi tentang

anak usia sekolah yaitu:

a. Menurut definisi WHO (World Health Organization) yaitu golongan anak yang berusia

antara 7-15 tahun , sedangkan di Indonesia lazimnya anak yang berusia 7-12 tahun.

b. Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun

2. Deskripsi wilayah Komunitas

Sebagai komunitas yang dikaji adalah komunitas agregat anak usia sekolah di SDN IV

Wonokromo Surabaya pada tanggal 12 November s.d 26 November 2012. Luas wilayah

komunitas 700 m2 dengan batas wilayah sebelah utara rumah penduduk RT.5 Kel.

Wonokromo, sebelah selatan rumah penduduk RT.4 Kel. Wonokromo, sebelah Barat

Masjid Qomarudin Wonokromo dan sebelah timur rumah penduduk RT.4 Kel.

Wonokromo.

3. Besarnya Komunitas

Komunitas agregat anak usia sekolah yang menjadi sasaran pengkajian adalah anak usia

sekolah SD dengan umur 6 – 12 tahun berjumlah 123 (Data SDN IV Wonokromo

Surabaya, November 2012).


B. Anak Usia Sekolah Sebagai Kelompok Risiko

Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai 12 tahun yang masih duduk

di sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan sesuai usianya.

Anak usia sekolah merupakan kelompok risiko yaitu suatu kondisi yang dihubungkan

dengan peningkatan kemungkinan adanya kejadian penyakit. Hal ini tidak berarti bahwa jika

faktor risiko tersebut ada pasti akan menyebabkan penyakit, tetapi dapat berakibat potensial

terjadinya sakit atau kondisi yang membahayakan kesehatan secara optimal dari populasi.

Anak usia sekolah merupakan populasi risiko karena beberapa hal yaitu:

 Anak banyak menghabiskan waktu di luar rumah

 Aktivitas fisik anak semakin meningkat

 Pada usia ini anak akan mencari jati dirinya

 Masih membutuhkan peran orang tua untuk membantu memenuhi kebutuhan

C. Framework/ Model yang Digunakan Untuk Pengkajian Komunitas

Dalam memberikan asuhan keperawatan pada agregat anak usia sekolah menggunakan

pendekatan Community as partner model. Klien (anak usia sekolah) digambarkan sebagai

inti (core) mencakup sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan keyakinan dengan 8

(delapan) subsistem yang saling mempengaruhi meliputi lingkungan fisik,

pelayanan kesehatan dan sosial, ekonomi, keamanan dan transportasi, politik dan

pemerintahan, komunikasi, pendidikan dan rekreasi (Anderson, Mc Farlane, 2000 dalam

Ervin, 2002)

D. Peran Perawat Komunitas Terkait Anak Usia Sekolah

1. Praktik Keperawatan Kesehatan Komunitas.

Keperawatan kesehatan komunitas (CHN) merupakan spesialis pelayanan keperawatan

yang berbasiskan pada masyarakat dimana perawat mengambil tanggung jawab untuk
berkontribusi meningkatkan derajad kesehatan masyarakat. Fokus utama upaya CHN

adalah pencegahan penyakit, peningkatan dan mempertahankan kesehatan dengan

tanggung jawab utama perawat CHN pada keseluruhan populasi dengan penekanan

pada kesehatan kelompok populasi daripada individu dan keluarga.

2. Fungsi dan Peran Perawat CHN Pada Agregat Anak Usia Sekolah

Fungsi dan peran perawat kesehatan komunitas terkait agregat anak usia sekolah antara

lain :

a. Kolaborator

Perawat bekerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral dalam

membuat keputusan dan melaksanakan tindakan untuk menyelesaikan masalah anak

sekolah. Seperti halnya perawat melakukan kemitraan dengan tokoh masyarakat,

tokoh agama, keluarga, guru, kepolisian, psikolog, dokter,LSM, dan sebagainya.

b. Koordinator

Mengkoordinir pelaksanaan konferensi kasus sesuai kebutuhan anak sekolah,

menetapkan penyedia pelayanan untuk anak usia sekolah.

c.Case finder

Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada agregat anak usia

sekolah, menggunakan proses diagnostik untuk mengidentifikasi potensial kasus

penyakit dan risiko pada anak usia sekolah.

d. Case manager

Mengidentifikasi kebutuhan anak usia sekolah, merancang rencana perawatan untuk

memenuhi kebutuhan anak usia sekolah, mengawasi pelaksanaan pelayanan dan

mengevaluasi dampak pelayanan.

e. Pendidik
Mengembangkan rencana pendidikan kepada keluarga dengan anak usia sekolah di

masyarakat dan anak usia sekolah di institusi formal, memberikan pendidikan

kesehatan sesuai kebutuhan, mengevaluasi dampak pendidikan kesehatan.

f. Konselor

Membantu anak usia sekolah mengidentifikasi masalah dan alternatif solusi,

membantu anak usia sekolah mengevaluasi efek solusi dan pemecahan masalah.

g. Peneliti

Merancang riset terkait anak usia sekolah, mengaplikasikan hasil riset pada anak usia

sekolah, mendesiminasikan hasil riset

h. Care giver

Mengkaji status kesehatan komunitas anak usia sekolah, menetapkan diagnosa

keperawatan, merencanakan intervensi keperawatan, melaksanakan rencana tindakan

dan mengevaluasi hasil intervensi.

i. Pembela

Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi anak usia sekolah, menentukan

kebutuhan advokasi, menyampaikan kasus anak usia sekolah terhadap pengambil

keputusan, mempersiapkan anak usia sekolah untuk mandiri.


BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AGREGAT ANAK USIA SEKOLAH

Asuhan keperawatan agregat anak sekolah yang dilakukan di SDN Wonokromo IV

Surabaya menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian status

kesehatan anak sekolah, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi. Pemberian asuhan keperawatan melibatkan kader UKS, guru pada institusi

pendidikan, anak sekolah dan orang tua, dan kepala sekolah.

I. Pengkajian

Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan Community as partner

meliputi : data inti komunitas dan subsystem.

A. Data inti komunitas, terdiri dari:

1. Demografi : Jumlah anak sekolah keseluruhan menurut data Monografi SDN

Wonokromo IV Surabaya untuk usia 6 – 12 tahun + 123 siswa, jumlah anak sekolah

menurut jenis kelamin dan golongan umur tergambar pada grafik di bawah ini.

2. Status perkawinan

100% dari anak usia sekolah belum kawin.

B. Nilai, kepercayaan dan agama :

C. Data subsystem

Delapan subsistem yang dikaji sebagai berikut :

1. Lingkungan fisik
Inspeksi : Lingkungan sekolah anak usia sekolah, kebersihan lingkungan, aktifitas

anak usia sekolah di lingkungannya, data dikumpulkan dengan winshield

survey dan observasi.

Auskultasi : Mendengarkan aktifitas yang dilakukan anak usia sekolah dari guru kelas,

kader UKS, dan kepala sekolah melalui wawancara

Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik bagi

perkembangan anak usia sekolah.

2. Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial

Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus anak usia sekolah, bentuk pelayanan kesehatan

bila ada, apakah terdapat pelayanan konseling bagi anak usia sekolah melalui wawancara.

3. Ekonomi

Jumlah pendapatan orang tua siswa, jenis pekerjaan orang tua siswa, jumlah uang jajan

para siswa melalui wawancara dan melihat data di staff tata usaha sekolah.

4. Keamanan dan transportasi.

Keamanan : adanya satpam sekolah, petugas penyebarang jalan.

Transportasi :Jenis transportasi yang dapat digunakan anak usia sekolah, adanya bis sekolah

untuk layanan antar jemput siswa

5. Politik dan pemerintahan

Kebijakan pemerintah tentang anak usia sekolah, dan tata tertib sekolah yang harus dipatuhi

seluruh siswa

6. Komunikasi

a. Komunikasi formal

Media komunikasi yang digunakan oleh anak usia sekolah untuk memperoleh informasi

pengetahuan tentang kesehatan melalui buku dan sosialisasi dari pendidik.

b. Komunikasi informal
Komunikasi/diskusi yang dilakukan anak usia sekolah dengan guru dan orang tua, peran

guru dan orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah anak sekolah,

keterlibatan guru dan orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak usia

sekolah.

7. Pendidikan

Terdapat pembelajaran tentang kesehatan, jenis kurikulum yang digunakan sekolah, dan

tingkat pendidikan tenaga pengajar di sekolah.

8. Rekreasi

Tempat rekreasi yang digunakan anak usia sekolah, tempat sarana penyaluran bakat anak

usia sekolah seperti olahraga dan seni, pemanfaatannya, kapan waktu penggunaan

II. Diagnosa Keperawatan Komunitas

1. Defisit kebersihan diri pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan pada lingkungan

anak usia sekolah yang kurang baik

2. Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan

anak usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur sebesar 75%, mayoritas jenis

jajanan anak usia sekolah adalah permen sebanyak 50 anak (40,6 %), 45 murid yang

bermasalah pada gigi dengan persentase 36.5 % dan sebesar 48.7% anak usia sekolah

beralasan tidak menggosok gigi karena tidak disuruh oleh orang tuanya

3. Risiko penyalahgunaan media cetak dan elektronik pada anak untuk memperoleh

informasi yang tidak sesuai dengan perkembangannya b/d sumber informasi yang

digunakan anak untuk mengetahui informasi tentang gosok gigi sebelum tidur

bersumber dari media khusunya televisi tentang iklan pasta gigi sebesar 45%

4. Ketidakefektifan komunikasi anak dengan orang tua b/d anak jarang diskusi dengan

orang tua untuk menyelesaikan masalah sebesar 60% dan perlunya peran ortu untuk

mengatasi masalah anak sebesar 99%


BAB IV

KESIMPULAN

A. Simpulan

Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem sosial

tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok/agregat dan masyarakat. Salah satu

agregat di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah yang tergolong kelompok berisiko (at

risk) terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak sehat. Yang menjadi

sasaran pengkajian adalah anak usia sekolah SD dengan umur 6 – 12 tahun berjumlah 123

siswa.

Dalam memberikan asuhan keperawatan pada agregat anak usia sekolah menggunakan

pendekatan Community as partner model. Klien (anak usia sekolah) digambarkan sebagai inti

(core) mencakup sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan keyakinan dengan 8 (delapan)

subsistem yang saling mempengaruhi meliputi lingkungan fisik, pelayanan kesehatan dan

sosial, ekonomi, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, komunikasi, pendidikan

dan rekreasi

B. Saran

 Dibutuhkan peran perawat komunitas untuk membantu menyelesaikan masalah

kesehatan pada komunitas anak usia sekolah


 Dibutuhkan peran serta orang tua, guru, dan anggota masyarakat untuk mendukung

keberhasilan intervensi asuhan keperawatan pada komunitas anak usia sekola

Anda mungkin juga menyukai