Oleh :
Kelompok 3 SAP RSSA
1. Fenty Kurniawati Safitri (215070209111026)
2. Lilies Trie Prawesty (215070209111027)
3. Wienda Arianikawati (215070209111029)
4. Dwi Ari Sutanti (215070209111030)
5. Lucy Puspita Septiana (215070209111031)
6. Arina Pramudita (215070209111032)
bahwa anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum
yang sah adalah yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah.
golongan anak yang berusia antara 7-15 tahun, sedangkan di Indonesia lazimnya anak
Menurut Wong (2008), anak sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun,
yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak
dianggap mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan
orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia sekolah merupakan masa anak
kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu. Tahap usia ini disebut
juga sebagai usia kelompok (gangage), dimana anak mulai mengalihkan perhatian dan
hubungan intim dalam keluarga kerjasama antara teman dan sikap-sikap terhadap kerja
Dengan memasuki SD salah satu hal penting yang perlu dimiliki anak dalam
bahasa, tetapi juga hal lain seperti dapat menerima otoritas tokoh lain diluar orang
tuanya, kesadaran akan tugas, patuh pada peraturan dan dapat mengendalikan
ketakutan akan kegagalan dan ejekan teman. Bila pada masa ini ia sering gagal dan
merasa cemas, akan tumbuh rasa rendah diri, sebaliknya bila ia tahu tentang bagaimana
dan apa yang perlu dikerjakan dalam menghadapi tuntutan masyarakatnya dan ia
berhasi lmengatasi masalah dalam hubungan teman dan prestasi sekolahnya, akan timbul
terpupuklah”industry”(Gunarsah, 2006).
Anak usia sekolah merupakan kelompok risiko yaitu suatu kondisi yang
dihubungkan dengan peningkatan kemungkinan adanya kejadian penyakit. Hal ini tidak
berarti bahwa jika faktor risiko tersebut ada pasti akan menyebabkan penyakit, tetapi
dapat berakibat potensial terjadinya sakit atau kondisi yang membahayakan kesehatan
secara optimal dari populasi. Anak usia sekolah merupakan populasi risiko karena
Jumlah anak usia sekolah di Indonesia, lebih kurang sebanyak 55 juta jiwa atausekitar
sepertiga dari total populasi. Mengingat besarnya masalah yang terjadi padakelompok
2) Fungsi dan Peran Perawat CHN Pada Agregat Anak Usia Sekolah
Fungsi dan peran perawat kesehatan komunitas terkait agregat anak usia
sekolah antara lain :
a) Kolaborator
Perawat bekerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral dalam
membuat keputusan dan melaksanakan tindakan untuk menyelesaikan masalah
sebagainya.
b) Koordinator
Mengkoordinir pelaksanaan konferensi kasus sesuai kebutuhan anak sekolah,
c) Case finder
Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada agregat anak usia
d) Case manager
f) Konselor
Membantu anak usia sekolah mengidentifikasi masalah dan alternatif solusi,
membantu anak usia sekolah mengevaluasi efek solusi dan pemecahan masalah.
g) Peneliti
Merancang riset terkait anak usia sekolah, mengaplikasikan hasil riset pada anak
h) Care giver
Mengkaji status kesehatan komunitas anak usia sekolah, menetapkan diagnosa
tindakan.
i) Pembela
Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi anak usia sekolah, menentukan
8. Strategi preventif
a. Strategi pencegahan Primer. Strategi ini diawali dengan program pendidikan formal
yangkurikulumnya telah distandarisasi, kemudian berkolaborasi dengan personel
lainnyadalam melakukan pengkajian lingkungan dan selanjutnya mendidik peserta
didik secaraindividual tentang kesehatan
b. Strategi Pencegahan sekunder. Melakukan deteksi dini untuk mengindetifikasi
pesertadidik yang potensial berisiko dengan cara melakukan pemeriksaan pada data :
Absensi
Putus sekolah
Peserta didik yang mudah mengalami insiden
Status kesehatan fisik, mental dan emosionale.
Pemantauan situasi dalam ruang/kelas
c. Strategi pencegahan tersier. Strategi ini bertujuan untuk mencegah dan
memperbaikikondisi yang tidak diharapkan termasuk pada guru dan karyawan yang
ada di sekolahtersebut
9. Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah
Tujuan pemberian makan pada bayi dan anak adalah : 1)Memberikan nutrien
yang cukup sesuai dengan kebutuhan, yangdimanfaatkan untuk tumbuh
kembang yang optimal, penunjang berbagaiaktivitas, dan pemulihan kesehatan
setelah sakit, dan 2) Mendidikkebiasan makan yang baik, mencakup
penjadwalan makan, belajarmenyukai, memilih, dan menentukan jenis
makanan yang bermutu(Markum, dkk, 2002).
Berbagai macam masalah yang muncul pada anak usia sekolah, namun masalah yang
biasanya terjadi yaitu masalah kesehatan umum. Masalah kesehatan umum yang terjadi pada
anak usia sekolah biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti
gosok gigi yang baik dan benar, kebersihan diri, serta kebiasaan cuci tangan pakai sabun
(Permata, 2010). Upaya pemerintah dalam meng- atasi masalah tentang kebersihan yaitu
dengan mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1193/Menkes/SK/ X/2004
tentang Visi Promosi Kesehatan RI adalah “Perilaku Hidup Bersih Sehat 2010” atau “PHBS
2010”. PHBS terdiri dari beberapa indikator khususnya PHBS tatanan sekolah yaitu mencuci
tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun, mengonsumsi jajanan di warung/
kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih & sehat, olahraga yang teratur dan terukur,
memberantas jentik nyamuk, tidak merokok, menimbang berat badan dan mengukur tinggi
badan setiap bulan, dan membuang sampah pada tempatnya (Depkes, 2005). Salah satu
wadah untuk mengembangkan promosi PHBS anak usia sekolah adalah layanan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS). Kegiatan UKS di tinjau dari segi sarana dan prasarana,
pengetahuan, sikap peserta didik di bidang kesehatan, warung sekolah, makanan sehari-
hari/gizi.
Kesehatan (2008) menjelaskan tujuan umum dari UKS adalah meningkatkan mutu
pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat serta derajat kesehatan peserta didik maupun warga belajar, dan menciptakan
lingkungan sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis
dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
1. Pengkajian
a. Data Komunitas
1) Demografi : Jumlah anak usia sekolah keseluruhan, jumlah anak usia sekolah
menurut jenis kelamin, golongan umur.
2) Etnis : suku bangsa, budaya, tipe keluarga.
3) Nilai, kepercayaan dan agama : nilai dan kepercayaan yang dianut oleh anak usia
sekolah berkaitan dengan pergaulan, agama yang dianut, fasilitas ibadah yang ada,
adanya organisasi keagamaan, kegiatan-kegiatan keagamaan yang dikerjakan oleh
anak usia sekolah.
b. Data Subsystem
1) Lingkungan Fisik
Jumlah pendapatan orang tua siswa, jenis pekerjaan orang tua siswa, jumlah
uang jajan para siswa melalui wawancara dan melihat data di staff tata usaha
sekolah.
3) Keamanan dan transportasi.
Kebijakan pemerintah tentang anak usia sekolah, dan tata tertib sekolah yang
harus dipatuhi seluruh siswa.
5) Komunikasi
Komunikasi formal Media komunikasi yang digunakan oleh anak usia sekolah
untuk memperoleh informasi pengetahuan tentang kesehatan melalui buku dan
sosialisasi dari pendidik.
Komunikasi informal Komunikasi/diskusi yang dilakukan anak usia sekolah
dengan guru dan orang tua, peran guru dan orang tua dalam menyelesaikan dan
mencegah masalah anak sekolah, keterlibatan guru dan orang tua dan lingkungan
dalam menyelesaikan masalah anak usia sekolah.
6) Pendidikan
7) Rekreasi
Tempat rekreasi yang digunakan anak usia sekolah, tempat sarana penyaluran
bakat anak usia sekolah seperti olahraga dan seni, pemanfaatannya, kapan waktu
penggunaan
c. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah
1) Identitas anak.
1) Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai usia anak.
2) Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada lima
tugas keluarga yang bertujuan agar keluarga memahami dan
memfasilitasi perkembangan anak
b. Masalah yang dapat digunakan untuk perumusan diagnose keperawatan yaitu
:
1) Masalah aktual/risiko
a. Aktual
b. Resiko/resiko tinggi
Intervensi:
Lanjut. Jakarta:
PT. BPK Gunung Mulia.
Media Group.