Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK ANAK

DISUSUN OLEH :
1. Agus Saparudin 16110
2. Desi Setya Ningrum 16110
3. Krista Maisari 1611024
4. Reka Dwi Intan P 16110

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PATRIA HUSADA BLITAR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
TAHUN AJARAN 2019/2020
BLITAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.
Maksud akan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai sarana
pembahasan dan pemahaman dalam mata kuliah Keperawatan Anak, materi yang kami
bahas mengenai Asuhan Keperawatan Komunitas pada Kelompok Remaja . Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa STIKes.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen, keluarga dan teman-teman
yang serta merta membantu dalam kelancaran penulisan makalah ini. Dalam penulisan
makalah ini terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisan, maka kepada
para pembaca kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga dengan adanya pembuatan makalah ini dapat memberikan manfaat
berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Blitar, 30 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, bertolak dari
latar belakang manusia yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan banyak faktor
yang terjadi dan berhubungan dengan masalah kesehatan. Di dalam komunitas
masyarakat suatu daerah biladi klasifikasikan berdasarkan kelompok khusus, yang
sangat rentan terhadap kondisikesehatan terganggu adalah kelompok khusus anak
usia sekolah. Salah satu upaya yangdilaksanakan adalah meningkatkan pola hidup
masyarakat yang sehat dengan melakukankegiatan keperawatan pada komunitas
atau masyarakat yang didalamnya terdapat kelompok khusus anak sekolah.
Berdasarkan hasil pengkajian data yang dilakukan di kelurahan Wonokromo
Surabayayang dilakukan pada tanggal 12 November 2012. Ditemukan sebagian
besar anak SDN IVWonokromo yang memiliki masalah kebersihan diri (personal
hygiene), cukup banyak antaralain 45 murid yang bermasalah pada gigi dengan
persentase 36.5 %, 25 murid yang tidak menggosok gigi dengan persentase 20.3%,
6 murid yang tidak tidak mencuci tangan sebelummakan dengan persentase 4.9%,
15 murid yang tidak mencuci kaki sebelum tidur dengan persentase 12.1 %, 7
murid tidak biasa memakai alas kaki dengan persentase 5.7 %, 20 muridtidak biasa
potong kuku dengan persentase 16.2% , 5 murid yang mempunyai kebiasaanmandi
1 kali sehari dengan persentase 4%. Dampak negatif dari perilaku tersebut
adalahmenimbulkan berbagai penyakit yang terjadi seperti karies gigi, diare,
cacingan, dan gatal-gatal. Sehingga perlu untuk ditindak lanjuti dengan pemberian
asuhan keperawatan.
Melihat berbagai masalah kesehatan yang muncul pada kelompok usia anak
sekolahmaka diperlukan adanya peran tenaga kesehatan dalam membantu
menangani masalahtersebut baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep permasalahan yang dialami komunitas anak usia sekolah?
2. Bagaimana konsep pemberian askep pada anak usia sekolah?
3. Bagaimana aplikasi kasus semu pada anak usia sekolah ?
1.3 Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk memberikan gambaran tentang perilaku berisiko pada komunitas agregat
anak usia sekolah termasuk upaya pencegahan dan penanganannya melalui
pendekatan proses keperawatan komunitas.
Tujuan Khusus :
1. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami komunitas agregat anak usia
sekolah.
2. Mampu menjelaskan konsep pemberian askep pada anak usia sekolah
3. Mampu memahami melalui aplikasi kasus semu masalah yang ada pada anak
usia sekolah.
BAB II
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
1. Definisi Komunitas
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan
sistem social tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok/agregat
dan masyarakat. Salah satu agregat di komunitas adalah kelompok anak usia
sekolah yang tergolong kelompok berisiko (at risk ) terhadap timbulnya
masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak sehat.Berdasarkan umur
kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat berbagai definisi tentanganak usia
sekolah yaitu:
a. Menurut definisi WHO (World Health Organization) yaitu golongan anak
yang berusiaantara 7-15 tahun , sedangkan di Indonesia lazimnya anak yang
berusia 7-12 tahun.
b. Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun
2. Anak Usia Sekolah Sebagai Kelompok Risiko
Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai 12 tahun yang
masih duduk di sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan
sesuai usianya.Anak usia sekolah merupakan kelompok risiko yaitu suatu
kondisi yang dihubungkandengan peningkatan kemungkinan adanya kejadian
penyakit. Hal ini tidak berarti bahwa jika faktor risiko tersebut ada pasti akan
menyebabkan penyakit, tetapi dapat berakibat potensial terjadinya sakit atau
kondisi yang membahayakan kesehatan secara optimal dari populasi. Anak usia
sekolah merupakan populasi risiko karena beberapa hal yaitu:
a. Anak banyak menghabiskan waktu di luar rumah
b. Aktivitas fisik anak semakin meningkat
c. Pada usia ini anak akan mencari jati dirinya
d. Masih membutuhkan peran orang tua untuk membantu memenuhi kebutuhan
2.2. Peran Perawat Komunitas Terkait Anak Usia Sekolah
1. Praktik keperawatan kesehatan komunitas
Keperawatan kesehatan komunitas (CHN) merupakan spesialis pelayanan
keperawatan yang berbasiskan pada masyarakat dimana perawat mengambil
tanggung jawab untuk berkontribusi meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Untuk focus utama upaya CHN adalah pencegahan penyakit,
peningkatan dan mempertahankan kesehatan dengan tanggung jawab utama
perawat CHN pada keseluruhan populasi dengan penekanan pada kesehatan
kelompok populasi dari pada individu dan keluarga.
2. Fungsi dan Peran Perawat CHN Pada Komunitas Anak Usia Sekolah
Fungsi dan peran perawat kesehatan komunitas terkait komunitas anak usia
sekolah antara lain :
a. Kolaborator Perawat bekerja sama dengan lintas program dan lintas
sektoral dalam membuat keputusan dan melaksanakan tindakan untuk
menyelesaikan masalah anak sekolah. Seperti halnya perawat melakukan
kemitraan dengan tokoh masyarakat,tokoh agama, keluarga, guru,
kepolisian, psikolog, dokter,LSM, dan sebagainya.
b. Koordinator Mengkoordinir pelaksanaan konferensi kasus sesuai
kebutuhan anak sekolah,menetapkan penyedia pelayanan untuk anak usia
sekolah.
3. Case Finder
Case finder mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada
komunitas anak usia sekolah, menggunakan proses diagnostik untuk
mengidentifikasi potensial kasus penyakit dan risiko pada anak usia
sekolah.
4. Case Manager
Mengidentifikasi kebutuhan anak usia sekolah, merancang rencana
perawatan untuk memenuhi kebutuhan anak usia sekolah, mengawasi
pelaksanaan pelayanan dan mengevaluasi dampak pelayanan.
5. Pendidik
Mengembangkan rencana pendidikan kepada keluarga dengan anak usia
sekolah di masyarakat dan anak usia sekolah di institusi formal,
memberikan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan, mengevaluasi dampak
pendidikan kesehatan.
6. Konselor
Membantu anak usia sekolah mengidentifikasi masalah dan alternatif
solusi,membantu anak usia sekolah mengevaluasi efek solusi dan
pemecahan masalah.
7. Penelitian
Peneliti membantu merancang riset terkait anak usia sekolah,
mengaplikasikan hasil riset pada anak usiasekolah, mendesiminasikan hasil
riset.
8. Care Giver
Mengkaji status kesehatan komunitas anak usia sekolah, menetapkan
diagnose keperawatan, merencanakan intervensi keperawatan,
melaksanakan rencana tindakan dan mengevaluasi hasil intervensi.
9. Pembela
Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi anak usia sekolah,
menentukan kebutuhan advokasi, menyampaikan kasus anak usia sekolah
terhadap pengambilan keputusan, mempersiapkan anak usia sekolah untuk
mandiri.
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.1. Pengkajian
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada komunitas anak usia sekolah
menggunakan pendekatan Community as partner model. Klien (anak usia
sekolah) digambarkan sebagai inti (core) mencakup sejarah, demografi, suku
bangsa, nilai dan keyakinan dengan 8 (delapan) subsistem yang saling
mempengaruhi meliputi lingkungan fisik,8 pelayanan kesehatan dan sosial,
ekonomi, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, komunikasi,
pendidikan dan rekreasi (Anderson, Mc Farlane, 2000 dalamErvin, 2002).
Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
a. Demografi : Jumlah anak usia sekolah keseluruhan, jumlah anak usia
sekolahmenurut jenis kelamin, golongan umur.
b. Etnis : suku bangsa, budaya, tipe keluarga.
c. Nilai kepercayaan dan agama : nilai dan kepercayaan yang dianut oleh anak
usia sekolah berkaitan dengan pergaulan, agama yang dianut, fasilitas
ibadah yang ada,adanya organisasi keagamaan, kegiatan-kegiatan
keagamaan yang dikerjakan oleh anak usia sekolah.

3.2. Data subsystem


Data subsystem memiliki 8 sub system yang saling mempengaruhi antara lain :
1. Lingkungan fisik
Dalam lingkungan fisik terdapat 2 cara :
a. Inspeksi : Lingkungan sekolah anak usia sekolah, kebersihan
lingkungan, aktifitas anak usia sekolah di lingkungannya, data
dikumpulkan dengan winshield survey dan observasi.
b. Auskultasi : Mendengarkan aktifitas yang dilakukan anak usia sekolah
dari guru kelas,kader UKS, dan kepala sekolah melalui
wawancara.Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia
sekolah yang kurang baik bagi perkembangan anak usia sekolah.
2. Pelayanan kesehatan dan social
Didapatkan dari ketersediaan pelayanan kesehatan khususnya anak usia
sekolah, bentuk pelayanan kesehatan bila ada, apakah terdapat pelayanan
konseling bagi anak usia sekolah melalui wawancara di sekolahan .
3. Ekonomi
Data ekonomi didapat dari jumlah pendapatan orang tua siswa, jenis
pekerjaan orang tua siswa, jumlah uang jajan para siswa melalui wawancara
dan melihat data di staff tata usaha disekolah.
4. Keamanan dan transportrasi
a. Keamanan : Adanya satpam sekolah dan petugas penyebarang jalan.
b. Untuk jenis transportrasi yang dapat digunakan anak usia sekolah,
adanya bis sekolah untuk layanan antar jemput siswa.
5. Politik dan pemerintahan
Untuk kebijakan pemerintah tentang anak usia sekolah, dan tata tertib
sekolah yang harus dipatuhi seluruh siswa .
6. Komunikasi
Komunikasi ini dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Komunikasi formal mengunakan media komunikasi yang digunakan
oleh anak usia sekolah untuk memperoleh informasi pengetahuan
tentang kesehatan melalui buku dan sosialisasi dari pendidik.
b. Komunikasi informal mengunakan komunikasi/diskusi yang dilakukan
anak usia sekolah dengan guru dan orang tua, peran guru dan orang tua
dalam menyelesaikan dan mencegah masalah anak sekolah,keterlibatan
guru dan orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah
anak usia sekolah.
7. Pendidikan
Terdapat pembelajaran tentang kesehatan, jenis kurikulum yang digunakan
sekolah, dan tingkat pendidikan tenaga pengajar di sekolah.
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang digunakan anak usia sekolah, tempat sarana
penyaluran bakat anak usia sekolah seperti olahraga dan seni,
pemanfaatannya, kapan waktu menggunakannya.
3.3. Prioritas Masalah
Langkah awal dalam melakukan perencanaan adalah memprioritaskan diagnose
keperawatan dengan menggunakan ranking dari semua diagnosa yang telah
ditemukan. Tujuan dari prioritas masalah adalah untuk mengetahui diagnose
keperawatan komunitas yang mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu dengan
masyarakat antara lain :
a. Pentingnya penyelesaian masalah
b. Perubahan positif untuk penyelesaian di komunitas
c. Penyelesaian untuk Peningkatan kualitas hidup
d. Defisit kebersihan diri pada komunitas anak usia sekolah
e. Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah
f. Risiko penyalahgunaan media cetak dan elektronik pada anak
untuk memperoleh informasi yang tidak sesuai dengan perkembangannya
g. Ketidakefektifan komunikasi anak dengan orang tua
Masalah yang ditemukan dinilai dengan menggunakan skala pembobotan, yaitu : 0
= tidak ada, 1 = rendah, 2 = sedang, 3 = tinggi. Kemudian masalah kesehatan
diprioritaskan berdasarkan jumlah keseluruhan scoring tertinggi.

3.4. Diagnose Keperawatan


Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah dirumuskan
diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari :
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem
social tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok/agregat dan
masyarakat. Salah satu agregat di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah
yang tergolong kelompok berisiko (at risk ) terhadap timbulnya masalah kesehatan
yang terkait perilaku tidak sehat.Yang menjadi sasaran pengkajian adalah anak usia
sekolah SD dengan umur 6–12 tahun berjumlah 123 siswa.Dalam memberikan
asuhan keperawatan pada agregat anak usia sekolah menggunakan pendekatan
Community as partner model.Klien (anak usia sekolah) digambarkan sebagaiinti
(core)mencakup sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan keyakinan dengan
8(delapan) subsistem yang saling mempengaruhi meliputi lingkungan fisik,
pelayanankesehatan dan sosial, ekonomi, keamanan dan transportasi, politik dan
pemerintahan,komunikasi, pendidikan dan rekreasi.
4.2. Saran
1. Dibutuhkan peran perawat komunitas untuk membantu menyelesaikan masalah
kesehatan pada komunitas anak usia sekolah.
2. Dibutuhkan peran serta orang tua, guru, dan anggota masyarakat untuk
mendukungkeberhasilan intervensi asuhan keperawatan pada komunitas anak
usia sekolah.

Anda mungkin juga menyukai