R
KASUS PENYAKIT SUSP TYPOID
RUMAH SAKIT.HAJI MAKASSAR
………………….. ……………………
Penulis
SARWIN SANTOSO
DAFTAR ISI
Daftar isi
Kata Pengantar
BAB I LAPORAN PENDAHULUAN
A. KONSEP DASAR SUSP TYPOID
1. Pengertian susp typoid
2. Patofisiologi
3. Etiologi
4. Panifestasi klinik
5. Komplikasi
6. Penatalasanaan
7. Penunjang kepearawatan
BAB II KONSEP KEPERAWATAN
B. KONSEP KEPERAWATAN SUSP TYPOID
1. Pengkajian
2. Diagnose keperawatan
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi dan dokumentasi
BAB III ASKEP PENGKAJIAN PASIEN
1. Pengkajian
2. Analisa data
3. Diagnosa keperawatan
4. Rencana asuhan keperawatan
5. Implementasi keperawatan
6. Evaluasi keperawatan
Patofisiologi dan penyimpagan KDM
Daftar Pustaka
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
SUSP TYPOID
6. Pemeriksaan Penunjang
d. Kultur Kultur urin bisa positif pada minggu pertama, kultur urin
bisa positif pada akhir minggu kedua, dan kultur feses bisa positif
pada minggu kedua hingga minggu ketiga.
7. Penatalaksanaan
a. Perawatan
1) Klien diistirahatkan 7 hari sampai 14 hari untuk mencegah
komplikasi perdarahan usus.
2) Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya
tranfusi bila ada komplikasi perdarahan.
b. Diet
1) Diet yang sesuai, cukup kalori dan tinggi protein.
2) Pada penderita yang akut dapat diberikan bubur saring.
3) Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi
tim. 16
4) Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari
demam selama 7 hari.
c. Obat-obatan
Antibiotika umum digunakan untuk mengatasi penyakit typhoid.
Waktu penyembuhanbisa makan waktu 2 minggu hingga satu
bulan. Antibiotika, seperti ampicilin, kloramfenikol, trimethoprim
sulfamethoxazole dan ciproloxacin sering digunakan untuk
merawat demam typhoid di negara-negara barat. Obat-obatan
antibiotik adalah:
1) Kloramfenikol diberikan dengan dosis 50 mg/kgBB/hari,
terbagi dalam 3-4 kali pemberian, oral atau intravena, selama 14
hari.
2) Bilamana terdapat kontra indikasi pemberian kloramfenikol,
diberikan ampisilin dengan dosis 200 mg/kgBB/hari, terbagi
dalam3- 4 kali. Pemberian intravena saat belum dapat minum
obat, selama 21 hari.
3) Amoksisilin dengan dosis 100 mg/kgBB/ hari, terbagi dalam3-4
kali. Pemberian oral/intravena selama 21 hari.
4) Kotrimoksasol dengan dosis 8 mg/kgBB/hari terbagi dalam 2-3
kali pemberian, oral, selama 14 hari.
5) Pada kasus berat, dapat diberi ceftriakson dengan dosis 50
m/kgBB/hari dan diberikan 2 kali sehari atau 80 mg/kgBB/hari,
sehari sekali, intravena selama 5-7 hari. 17
6) Pada kasus yang diduga mengalami MDR, maka pilihan
antibiotika adalah meropenem, azithromisin, dan
fluoroquinolon. Bila tak terawat, demam typhoid dapat
berlangsung selama tiga minggu sampai sebulan. Kematian
terjadi antara 10% dan 30 % dari kasus yang tidak terawat.
Pengobatan penyulit tergantung macamnya. Untuk kasus berat
dan dengan manifestasi nerologik menonjol, pada kasus-kasus
dengan penyulit perforasi usus.
BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN SUSP TYPOID
e. Pemeriksaan laboratorium
2. Diagnosa
3. Intervensi
1. Hipertermia Tujuan
NOC Dan
(Nursing NIC (Nursing Intervention
Menyatakan
rasa nyaman
Mengekpresikan terapeutik untuk
perilaku (gelisah,
mengetahui
meringis). pengalaman nyeri
pasien.
Masker wajah
(mata kurang 2.4. Kontrol lingkungan
bercahaya, yangdapat
gerakan mata mempengaruhi nyeri
berpencar atau seperti suhu ruangan
tetap pada satu
pencahayaan dan
fokus meringis).
kebisingan.
Sikap
2.5. Ajarkan tehnik non
melindungi
farmakologi.
nyeri.
2.6. Kolaborasi pemberin
Melaporkan
obat analgetik.
nyeri secara
verbal.
3. Defisit nutrisi NOC NIC (Nursing Intervention
(Nursing
berhubungan dengan Classification) :
ketidakmampuan Outcome
3.1. Kaji adanya alergi
mengabsorbsi nutrisi
Classification) : makanan.
Batasan karakteristik :
Adanya 3.2 Monitor adanya
Nyeri abdomen
penurun berat badan.
peningkatan
Menghindari
berat badan. 3.3. Moni interaksi anak
makanan.
dengan orang tua.
Mampu
Diare
mengidentifikas 3.4. Monitor kulit kering,
Bising usus i kebutuhan turgor kulit.
hiperaktif. nutrisi, tidak
3.5. Catat jika ada mual
ada tanda
Kurang minat pada dan muntah.
malnutrisi.
makanan.
3.6. Anjurka makan
Tidak
Membran mukosa sedikit tapi sering
terjadi
pucat.
penurunan berat 3.7. Kolaborasi dengan
Cepat kenyang badan berarti. ahli gizi untuk
setelah makan menentukan jumlah
kalori dan nutrisi
Kelemahan otot
yang dibutuhkan.
menelan.
4. Implementasi
5. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan dan
merupakan tindakan intelektual untuk melengkapi proses
keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa
keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil
dicapai. Perawat mengevaluasi kemajuan pasien terhadap tindakan
keperawtan dalam mencapai tujuan dan merevisi data dasar dan
perencanaan (Hutahaean Serri, 2010). Tujuan evaluasi adalah untuk
melihat kemampuan klien dalam mecapai tujuan. Hal ini bisa
dilaksanakan dengan mengadakajn hubungan dengan klien, macam-
macam evaluasi:
a. Evaluasi formatif
Nama : NY.R
Informasi : keluarga
Umur : 24 tahun
Status perkawinan :-
Agama : katolik
Suku :-
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
III. STATUS KESEHATAN SAAT INI
1. Alasan kunjungan/ keluhan utama : demam naik turun, sendi sakit dan
mual
2. Factor fencetus : factor lingkungan dan nutrisi
3. Lamanya keluhan : nyeri di rasakan klien selama 30 mnit
4. Timbul keluhan : mendadak (hilang timbul)
5. Factor yang memperberat : aktivitas
6. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya sendiri,: bantuan keluarga
GENOGRAM
Keterangan:
Perempuan :
Komentar:
Generasi III : klien anak ke 4 dan tinggal bersama kedua orang tua dan
ke 3 saudaranya
Klien mengatakan tempat tinggal klien terdapat solokan yang tersumbat yang
diakibatkan pernah banjir dan terdapat sampah di pembuangan solokan
6. pertahanan koping
a. Usia : mudah
b. Karakteristik : baik
1. Kesadaran : lemah
2. Keadaan umum : compos mentis
a. Tanda-tanda vital
TD : 110/80 mmhg
P : 80 x/m
N : 20 x/m
S : 36 c
3. Kepala
a. bentuk : simetris
4. mata
b. kongjungtiva : anemis
5. hidung
b. frekuensi : -
c. pernah mengalami flu : iya
a. nadi : 20 x/m
c. destensi vena : -
9. abdomen
a. perstaltik : 22 x/m
b. infeksi: simetris
h. pengunaan kateter :-
1. Laboratorium
a. Pemeriksaan darah
b. Dl
2. Radiologo
a. Thorax
b. Darah lengkap
X. TERAPI MEDIS
1. Obat-obatan
a. parasetamol
b. amoxilin 3x100mg
c. cairan intravena
d. obat parenteral
2. Analisa data
3. Diagnosa keperawatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO.
4. Rencana keperawatan
No. Diagnose keperawatan Rencana tindakan keperawatan
Tujuan dan
kriteria hasil intervensi rasional
1. Hipertemia yang Setelah dilakukan Observasi Mengidentifik
berhubungan dengan tindakan 4x24 jam di tingkat nyeri asi
proses pengobatan infeksi harapakan nyeri hilang secara nyeri untuk
di tandai dengan : atau berkurang dengan komprenshi intervensi
DS : klien mengatakan kriteria: p Mengetahui
panas demam naik turun Klien Observasi kondisi klien
sendi nyeri dan mual mengatakan rasan tanda-tanda Mengurangi
O: pasien mengatakan nyer nyeri dan demam vital rasa nyeri
i sendi hilang atau Ajarkan klien
P: pasien mengatakan berkurang dan tehnik Membantu
demam menurun relaksasi menjaga klien
yang dirasakan selama 1 Tekanan darah Edukasi
minggu Td: 90/80 mmhg keluarga
Q: Klien mengatakan mual Nadi : 65 x/m Kelola obat
R: Klien tampak lemas dan Nyeri : 0-2 di berikan
lesu Klien merasa pada pukul
S: skla nyeri 3 nyaman 08:00,16:00,
24:00 wib
2. Ketidak seimbangan nutrisi Setelah dilakukan Observasi Mengetahui
dari kebutuhan tubuh tindakan 4x24 jam di kebutuhan keadaan
berhubungan dengan harapakan dapat nutrisi pasien
menurunya nafsu makan, menunjukkan tidak Kaji nafsu Mengetahui
mual, muntah yang di tandai adanya tanda-tanda makan klien perubahan
dengan: muntah,mual ketidakseimbangan Kaji hal-hal pasien
lemas, lesu wajah memerah nutrisi dengan kriteria: yang Menteksi
dan bibir tampak kering a. Nafsu makan baik membuat secara diri
b. Porsi makan habis pasien tidak Porsi sedikit
c. Berat badan normal nafsu makan tapi sering
Anjurkan Nutrisi
nafsu makan
sedikit tapi
sering
Kolaborasi
dengan
dokter gisi
3. Resiko kekurangan cairan Setelah dilakukan Observasi Mengetahui
atau kehilangan volume tindakan 4x24 jam di keadaan keadaan
cairan yang ditandai dengan harapakan: pasien umum pasien
terpasangnya infus 28tpm. Bebas dari tanda- Awali tanda- Mengetahui
tanda gejala tanda vital perkembang
kekurangan cairan nyeri an klien
Mendeskrifsikan Berikan Menurunkan
proses penularan informasi resiko
Menunjukkan yang tepat bakteri
kemampuan untuk Lakukan Menurunkan
mencegah penciuman jumlah
perilaku hidup Lakukan e
5. Implementasi keperawatan
Tgl/wakt diagnosa keperawatan Implementasi Respon
No.
u
1. 26/12/20 Hipertemia yang Observasi tingkat S: pasien
21 berhubungan dengan nyeri mengatakan nyeri
10:00 proses pengobatan infeksi Ajarkan tehnik berkurang dan
di tandai dengan : relaksasi atau sesi demam hilang
DS : klien mengatakan nafas sebagaian
panas demam naik turun Observasi tanda- O: pasien
sendi nyeri dan mual tanda vital mengatakan
O: pasien mengatakan nyer Memberikan suasan berusaha tenang
i sendi a nyaman Q: lanjut
P: pasien mengatakan Control pemebrian intervensi
demam obat
yang dirasakan selama 1
minggu
Q: Klien mengatakan mual
R: Klien tampak lemas dan
lesu
S: skla nyeri 3
2. 26/12/20 Ketidak seimbangan nutrisi kaji nafsu makan S: pasien
21 dari kebutuhan tubuh pasien mengatakan segar
11:00 berhubungan dengan berikan makan dari sebelumnya
menurunya nafsu makan, sedikit tapi sering A: masalah
mual, muntah yang di berikan obar tepat ketidakseimbanga
tandai dengan: muntah,lesu waktu n nutrisi teratasi
wajah tampak memerah dan sebagian
bibir kering P: lanjut intervensi
3. 26/12202 Resiko kekurangan cairan Kelola obat yang di S: Pasien lebih
1 atau kehilangan volume berikan kepada tenang da rileks
13;30 cairan yg aktiv pasien A: resiko kukuran
terpasangnya infus 28tpm di gan cairan
tangan kanan P:lanjut intervensi
6. Evaluasi keperawatan
Tgl/waktu Evaluasi SOAP
26/12/2021 S: pasien mengatakan nyeri dan demam berkurang
10:00 O: pasien terlihat tenang
A: masalah keperawatan nyeri dan demambelum tertasi
sebgaian
P: lanjut intervensi
26/12/2021 S: pasien mengatakan badanya segar
11:00 O: terlihat segar dr sebelumnya
A: masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi teratasi
sebagaian
P: lanjut intervensi
26/12/2021 S: pasien mengatakan sudah lebih tenang dan nyaman
13:30 O: pasien terlihat lbh tenang
A: masalah resiko kekurangan cairan teratasi
P: lanjut intervensi
KDM
Hipertemia
Susp typoid
demam nyeri dan Ketidakseimbangan Resiko kekurangan
mual nutrisi kurang dari cairan atau volume
kebutuhan tubuh cairan yg aktiv
DAFTAR PUSTAKA