Anda di halaman 1dari 6

Laporan Kasus

MAMAE ABERANS

Diajukan Oleh :
EvinaNurulita
17360101

Pembimbing :

dr.Teguh Astanto, M.Si, Med, Sp.B

BAGIANILMU BEDAHRS PERTAMINA BINTANG AMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

Payudara itu tidak selalu sama besar, selalu ada perbedaan


s e d i k i t . Adakalanya yang sebelah tidak berkembang sesempurna
yang sebelahnya. Initidak perlu dikhawatirkan sebagai suatu hal yang patologik.
Payudara pada wanita menonjol mulai dari iga ke II / III sampai ke VI/VIIdan
dari dekat pinggir sternum sampai garis axillaris anterior. Tetapi
jaringan payudara yangsebenarnya lebih luas lagi, ia bisa sampai klavikula sebagai suatul a p
isan jaringan tipis danke medial sampai garis median, ke lateral
s a m p a i pinggir m. !atissimus dorsi. sebagai tonjolan payudara itu terdiri dari jaringanlemak.
keluhan utama penderita kelainan payudara sehingga datang berobat kedokter
adalah berupa adanya benjolan (70 persen hingga 80 persen), rasa nyeri atau
sakit (10 persen hingga 12 persen), adanya airan keluar dari puting susu (4 persen
hingga6 prsen).Ada beberapa anomali yang terjadi pada mamma, yaitu - Amastia,
jaringanm a m m a a k s e s o r i s s u p e r n u m e r a r y b r e a s t ( a t a u m a m m a a b e r r a n s d a
n b e n t u k abnormal dari payudara. mamma Aberrans merupakan hasil dari kegagalan regresi
jaringan payudaraselama embriogenesis. hal ini dapat hadir di mana saja sepanjang
garis susu milk line, dari regio aksila ke inguinal.Insiden mamma Abberans tidak
pasti,tetapi umumnya diyakini menjadi sekitar 13 dalam suatu
populasi.MammaAbberans tanpa kehadiran puting terletak di luar pinggiran kelenjar
didefinisikansebagai jaringan payudara menyimpangdan seringmisdiagnosed sebag
ai subkutan lesion. sehingga sebagai dokter umum untuk
membedakannyadari penyakit lain yang berhubungan dengan payudara, dibutuhkan pengetah
uantentang mamma Aberrans itu sendiri dan kemampuan untuk mediagnosa
serta penatalaksanaan awal dengan baik penyakit tersebut.

IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. D Jenis Kelamin : Perempuan
Umur :22 tahun Bangsa : WNI
Pekerjaan : Mahasiswa Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Pendowo 2/4 Roworejo, NegeriKaton, Kab. Pesawaran
I. ANAMNESIS

Diambil dari : Autoanamnesis Tanggal : 6/04/2018 Jam : 13:00 WIB

1. Keluhan Utama
Os datang dengan keluhan terdapat benjolan di Ketiak kiri sejak 6 bulan

2. Keluhan Tambahan
Pasien mengeluhkanbenjolanterasanyerisaatditekan

3. Riwayat Penyakit Sekarang


Os datangdengankeluhanterdapatbenjolan di ketiakkirisejak 6
bulaninidanterasasedikit nyerisejak 2 minggusebelumkerumahsakit. Awal benjolan
berukuran ±1cm sekarang berukuran ±3cm. Konsistensi kenyal, dapat digerakkan dan
berbentuk bulat. Nyeritekan (+). Nyeri berkurang apabila os tidak melakukan aktivitas
namun terasa mengganjal. Demam (-). Riwayathipertensi, diabetes mellitus, asma di
sangkal. Riwayatmengkonsumsiobat-obatan di sangkal,
riwayatalergiobatdanmakananjuga di sangkal.

4. Riwayat Keluarga
(-)

5. Riwayat masa lampau


a. Penyakit terdahulu : (-)
b. Trauma terdahulu : (-)
c. Operasi : (-)
d. Sistem saraf : (-)
e. Sistem Kardiovaskular : (-)
f. Sistem gastrointestinal : (-)
g. Sistem urinarius : (-)
h. Sistem genitalis : (-)
i. Sistem muskuloskeletal : (-)

GENERAL STATUS

A. STATUS UMUM

Kesadaran : Compos Mentis


Kulit : cokelat sawo

PEMERIKSAAN FISIK

 TANDA VITAL
Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 80x/menit, reguler, isi cukup
Pernafasan : 18 x/menit Suhu : 36,7⁰C
 KEPALA DAN MUKA
o Bentuk dan ukuran : normocephali
o Mata :
Konjungtiva : pucat/hiperemis (-) Refleks cahaya : baik
Sklera : ikterik (-) Pupil : isokhor

o Telinga : tidak ada kelainan


o Hidung : tidak ada kelainan
o Tenggorokan : tidak ada kelainan
o Mulut : tidak ada kelainan
o Gigi : tidak ada kelainan
 LEHER
o Kelenjar getah bening : pembesaran KGB (-), nyeri tekan (-)
o Kelenjar gondok : pembesaran kelenjar tiroid (-)
o JVP : 5+2 cm H2O
 DADA (Thorax : Jantung dan paru)
o Inspeksi : simetris, pulsasi (-), pernafasan torako
abdomial, gerak tertinggal (-)
o Palpasi : ketinggalan gerak lapang paru (-), nyeri tekan
sela iga (-)
o Perkusi : batas jantung dan paru DBN
o Auskultasi : bunyi jantung DBN, paru: vesicular, ronkhi (-),
wheezing (-)
 PERUT (ABDOMEN)
o Inspeksi : distensi (-), asites (-)
o Auskultasi : peristaltik (+), bising usus normal
o Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien tdk teraba, massa
(-)
o Perkusi : timpani pada lapang perut
 EKSTREMITAS
o Superior : simetris, kekuatan otot 6/6, gerakan bebas
o Inferior : kaki kanan dan kiri DBN, edema (-)
 GENITALIA
DBN

 PERIANAL
Tidak ada indikasi

 NEUROMUSKULAR
DBN

o Sensibilitas :sensibilitas DBN


o Refleks fisiologis : (+)
o Refleks Patologis : (-)

 TULANG BELAKANG
Bentuk tulang DBN

B. STATUS LOKALIS
regio axilla sinistra
inspeksi : ukuran ±3 x 3 cm, sewarna kulit, permukaan rata, retraksi -, edema
-, discharge -
palpasi :konsistensi kenyal, mobile, berbatas tegas, nyeri tekan (+)

II. LABORATORIUM RUTIN


Hematologi
Hb : 10,6
Leukosit : 8.500
Eritrosit : 5,9
Hematokrit : 41
Trombosit : 313.000
Ct : 11
Bt : 3
HbsAg : -
Gds 122

III. RESUME
Os datangdengankeluhanterdapatbenjolan di ketiakkirisejak 6
bulaninidanterasasedikit nyerisejak 2 minggusebelumkerumahsakit. Awal
benjolan berukuran ±1cm sekarang berukuran ±3cm. Konsistensi kenyal,
dapat digerakkan dan berbentuk bulat. Nyeritekan (+). Nyeri berkurang
apabila os tidak melakukan aktivitas namun terasa mengganjal. Demam (-).
Riwayathipertensi, diabetes mellitus, asma di sangkal.
Riwayatmengkonsumsiobat-obatan di sangkal,
riwayatalergiobatdanmakananjuga di sangkal.

IV. DIAGNOSIS BANDING


Mamae aberans sinistra
Tumor mamae sinistra

V. DIAGNOSIS KERJA
Mamae aberans

VI. USULAN PEMERIKSAAN


- Lab
- Persiapan operasi : Rontgen thorak PA dan EKG , pasien di puasakan

VII. RENCANA TERAPI


Ekstirpasi jaringan mamae

VIII. PROGNOSIS
Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai