: Ny. S
: 24 tahun
: Perempuan
: Penjahit Baju
: Sudah Menikah
: Orang tua ( Ibu )
: perintis ,BTN Hamsih
: Islam
: SMA
2) Keluhan Utama
: Nyeri Punggung belakang
3) Anamnesis terpimpin
- Nyeri punggung di alami sejak 9 bulan terakhir, nyeri bersifat hilang
timbul dan memberat bila terlalu lama duduk bekerja dan berkurang
setelah istirahat. Tidak ada riwayat trauma sebelumnya, tidak ada demam.
BAB biasa kuning, BAK lancer kuning. Riwayat mengalami keluhan yang
sama sebelumnya ada dan sudah pernah berobat di puskesmas dan ada
perbaikan gejala namun beberapa waktu kemudian keluhan muncul
kembali.
4) Anamnesis sistemik
- Riwayat penyakit sekarang
- Riwayat penyakit keluarga
- Riwayat Sosio ekonomi
Anamnesis Okupasi
1. Jenis Pekerjaan
Riwayat Pekerjaan sekarang
Jenis
pekerjaan
bahan/material
yang digunakan
Tempat kerja
(perusahaan)
Masa kerja
(dalam bulan / tahun)
Penjahit
baju
2013-sekarang
(4 tahun)
22.00
Jam 22.00
Istirahat
Berangka
t kerja
Mulai
Melakukan
pekerjaan jam
08.00 -12.00
Jam
Ishoma
Jam 12.00
13.00
Lanjut
melakukan
pekerjaan
Istirahat
jam
22.00
Bersama
keluarga jam
Istirahat jam
16.00 -16.30
Lanjut
menjahit jam
18.30-19.45
Pulang
kerumah
Istirahat
jam 18.15
-18.30
Lanjut
menjahit
Urutan
kegiatan
Mengukur
ukuran
tubuh
model
Membuat
pola
dan
Menggunti
ng
kain
dan
Bahaya potensial
Fisik
-
Kimia
-
Biologi
-
Debu
kain
Ergonomi
Posisi
berdiri,
jongkok,
Psikososial
Kejar target
batas waktu
bila pesanan
banyak
Posisi berdiri, monoton
jongkok,
Finger press
Ggn
kesehatan
yang
mungkin
LBP,
stress
kerja
LBP,
ISPA,
stress
kerja
Risiko
kecelaka
an
Terluka
karena
benda
tajam
seperti
jarum,
gunting,
peniti
Menjahit
Bisin
g
Bekerja
dengan
gerakan
monoton
LBP,
NIHL,
stress
kerja
repetitive,
Tersengat
Listrik,
tertusukjar
um
posisi duduk
lama,
pinggang
twisted,
side
bending,Per
gelangan
tangan dan
jari- jari
fleksi >45o
dan
ekstensi
>45o, leher
fleksi>30o
4.
Keterangan :
1. Tanyakan kepada pekerja atau pekerja dapat mengisi sendiri
2. Isilah : keluhan yang sering dirasakan oleh pekerja dengan memberti tanda/mengarsir
bagian- bagian sesuai dengan gangguan muskulo skeletal yang dirasakan pekerja
Tanda pada gambar area yang dirasakan :
Kesemutan = x x x
Pegal-pegal = / / / / /
Baal
Nyeri
= vvv
= ////////
Ket:
-
Untuk tangan dan pergelangan tangan kanan dan kiri resiko sedang ( brief survey 2 )
Untuk lengan kanan dan kiri resiko sedang ( brief survey 2 )
Untuk leher resiko sedang ( brief survey 2 )
Untuk punggung resiko tinggi ( brief survey 3 )
untuk kaki resiko rendah ( brief survey 1 )
B. PEMERIKSAAN FISIS
1) Keadaan umum
: Sakit ringan / kesadaran compos mentis
2) Tanda vital dan antropometri
- Tekanan darah: 120/80 mmHg
- Pernapasan
:18x/mnt
- Nadi
: 88x/mnt
- Suhu
: 36,7o C
3) Status Gizi
KEPALA
- Anemis : ( - )
- Ikterus : ( - )
- Sianosis : ( - )
- Edema : ( - )
THORAX
- I : Simetris : (D) =(S)
- P : Massa Tumor : ( - )
Nyeri Tekan : ( - )
- P : Sonor
-
A : BP : Vesikuler
BT : Rh : -/_ ;Wh : -/_
Berat
Badan:
50
Kg
IMT
LEHER
- MT : ( - )
- Pembesaran :
a) Tiroid : ( - )
b) KGB : ( - )
- NT : ( - )
- DVS : R+ 0MmH20
JANTUNG
- I : IC Tidak Nampak
- P : IC Tidak teraba
-
ABDOMEN
- I : Bentuk : datar
- A : Bising Usus : ( + ) kesan
Normal
- P : Massa Tumor : ( - )
Nyeri Tekan : ( - )
Hepar : Tidak Teraba
Lien : Tidak Teraba
- P : Timpani ( + )
EKSTREMITAS
- Edema
- Deformitas
MATA
- Persepsi Warna : Normal
Tulang Belakang
- I : deformitas ( - ), Edema ( - ),
Skoliosis ( - )
- P : Nyeri Tekan ( + ) pada
Konjungtiva : Hiperemis ( N )
Sekret ( - )
Gerakan Bola Mata : Normal
Sklera
: Ikterus ( - )
Lensa Mata : Sulit Di Nilai
Bulu Mata
: Normal
:(-)
:(-)
Effloresensi Kulit : ( - )
paravetebra lumbalis
-
Pemeriksaan Khusus
a) Laseque test
b) Patrick tesnt
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
Diagnosis
Low Back Pain
Seorang perempuan 24 tahun, bekerja sebagai penjahit
baju dengan keluhan nyeri punggung yang dialami sejak
normal.
Berdasarkan
body
discomfort
map
Kebisingan
Kimia
Biologi
Ergonomi
Psikososial
3 . Evidence Based
Seorang tenaga kerja yang melakukan satu gerakan berulangulang(repetitive motions) atau melakukan pekerjaan fisik berat atau
mengalami stress mekanik atau berada dalam posisi statis untuk
waktu lama maupun vibrasi setempat mengakibatkan inflamasi
tendon, insersio dan persendian sehingga menjepit saraf akhirnya
timbullah keluhan nyeri, kelemahan /kerusakan (impairment) dan
kerusakan fisik.
Adanya hubungan antara lama kerja dengan keluhan low back pain.
Waktu kerja bagi seorang tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan
sebaiknya 6-8 jam/hari.Jika pekerjaan berlangsung lama tanpa
istirahat yang cukup, maka kemampuan tubuh akan menurun dan
dapat menyebabkan kesakitan pada anggota tubuh.
Adanya hubungan antara masa kerja dengan keluhan
low back pain yaitu terdapat 76,7%dengan masa kerja
di atas 5 tahun.
4. Apakah pajanan
cukup
Masa kerja
Ya
12 jam
Pemakaian APD
Tidak ada
Konsentrasi pajanan
Sulit dinilai
Lainnnya...........
Kesimpulan jumlah
pajanan dan dasar
perhitungannya
5. Faktor individu
yang berpengaruh
terhadap timbulnya
diagnosis klinis
6 . Pajanan bahaya
potensial yang
sama di luar
4 Tahun
tempat kerja
7 . Diagnosis
Okupasi
H. PROGNOSIS
1. Klinik : Ad vitam
2.
I.
: dubia ad bonam
Ad sanasionam
: dubia ad bonam
Ad fungsionam
: dubia ad bonam
Okupasi:
: dubia ad bonam
Jenis
No permasalahan
Medis & non
medis dll)
Hasil
yang
diharapk
an
Keluhan
Terapi Medikamentosa:
-
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing :
Tanda Tangan :
Nama Jelas
: MUSTAIRAL
Tanggal
: 27 Mei 2016
BAB III
RESUME KASUS
,Hipertensi
tidak
ada.
Riwayat
keluarga
hipertensi
(+)
duduk terlalu lama dengan posisi yang sama. Upaya pengendalian yang
dapat di lakukan adalah menghindari duduk yang terlalu lama.
Prognosis dari segi klinis dan okupasi terhadap pasien ini adalah
Dubia ad Bonam. Pasien dapat sembuh dengan pengobatan yang
adekuat dan pencegahan ( tidak duduk terlalu lama ) dengan
komplikasi yang minimal sehingga dapat segera kembali bekerja.
BAB I
PENDAHULUAN
Pada hakekatnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu keilmuwan
multidisiplin yang menerapkan upaya pemeliharaan dan peningkatan kondisi lingkungan
kerja, keamanan kerja, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, serta melindungi tenaga kerja
terhadap resiko bahaya dalam melakukan pekerjaan serta mencegah terjadinya kerugian
akibat kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan atau pencemaran
lingkungan kerja.
Definisi kesehatan kerja mengacu pada Komisi Gabungan ILO/WHO dalam kesehatan
kerja pada tahun 1950 yang disempurnakan pada tahun 1995 adalah upaya mempertahankan
dan meningkatkan derajat kesehatan fisik, mental dan kesejahteraan sosial semua pekerja
yang setinggi-tingginya. Mencegah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi
pekerjaan, melindungi pekerja dari faktor risiko pekerjaan yang merugikan kesehatan,
penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja disesuaikan dengan
kapabilitas fisiologi dan psikologinya, dan disimpulkan sebagai adaptasi pekerjaan kepada
manusia dan setiap manusia kepada pekerjaannya.
Bahaya atau hazard adalah keadaan atau situasi yang potensial dapat menyebabkan
kerugian seperti luka, sakit, kerusakan harta benda, kerusakan lingkungan kerja, atau
kombinasi seluruhnya.
Bahaya atau hazard kesehatan adalah hazard yang berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatan. Dari sudut pandang kesehatan kerja, sistem kerja, mencakup empat komponen
kerja, yaitu pekerja, lingkungan kerja, pekerjaan, pengorganisasian pekerjaan dan budaya
kerja.Setiap komponen kerja dapat menjadi sumber atau situasi yang berpotensi
menimbulkan kerugian bagi kesehatan pekerja.Kerugian kesehatan dapat berupa cedera atau
gangguan kesehatan baik fisik maupun mental. Sumber atau situasi yang potensial tersebut
dikenal sebagai hazard atau faktor risiko kesehatan.Pada kondisi tertentu hazard kesehatan
dapat menjadi nyata dan menimbulkan cedera atau gangguan kesehatan. Peluang hazard
pekerja di semua lapangan kerja setinggi tingginya baik fisik, mental maupun
kesejahteraan sosialnya.
2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja
yang di akibatkan oleh keadaan / kondisi lingkungan kerja.
3. Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di dalam
pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh fakto faktor yang
membahayakan kesehatan.
4. Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungan pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjaan.