Anda di halaman 1dari 22

SAMPUL

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN ANAK REFERAT


NOVEMBER 2021
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

OBESITAS PADA ANAK

Oleh :
Muhammad Syukur
110 2020 2155

Pembimbing :
dr. Ratna Dewi Artati, Sp.A(K)

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA


BAGIAN ILMU KEDOKTERAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa:

Nama : Muhamad Syukur

NIM : 111 2020 2155

Universitas : Universitas Muslim Indonesia

Judul Referat : Obesitas Pada Anak

Telah menyelesaikan Referat yang berjudul “Obesitas Pada Anak” serta

telah disetujui dan telah dibacakan di hadapan supervisor pembimbing

dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Kedokteran Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.

Menyetujui, Makassar, November 2021

Dokter Pembimbing Klinik, Penulis,

dr. Ratna Dewi Artati, Sp.A(K) Muhammad Syukur

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahuwa Ta’ala atas

segala rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

referat ini sebagai salah satu tugas kepaniteraan klinik pada Bagian Ilmu

Kedokteran Anak Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.

Dalam referat ini penulis melakukan pembahasan mengenai

”Obesitas Pada Anak”. Kami sangat menyadari bahwa penulisan referat

ini belum mencapai sebuah kesempurnaan. Oleh karena itu, kami dengan

penuh harap beberapa saran dan kritik saudara saudari yang dapat

memperbaiki penulisan selanjutnya. Baik yang kami tulis sendiri atau orang

lain.

Akhir kata, semoga penulisan ini dapat memberikan sumbangsih

bagi keilmuan baik bagi diri sendiri, institusi terkait, dan masyarakat umum.

Makassar, November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ..................................................................................................................

iHALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

BAB II ..................................................................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 3

A. Definisi ..................................................................................................... 3

B. Epidemiologi ........................................................................................... 3

C. Etiologi ..................................................................................................... 4

D. Faktor Resiko ......................................................................................... 4

E. Patofisiologi Obesitas............................................................................ 5

F. Manifestasi Klinik ................................................................................... 6

G. Penilaian Status Gizi Pada Anak ........................................................ 7

H. Komplikasi ............................................................................................... 8

I. Penatalaksanaan ..................................................................................... 10

J. Pencegahan.......................................................................................... 12

KESIMPULAN .................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat

ketidak seimbangan asupan energi (energi intake) dengan energi yang

digunakan (energi expenditure) dalam waktu lama. Beberapa mekanisme

fisiologis berperan penting dalam tubuh individu untuk menjaga

keseimbangan antara asupan energi dengan keseluruhan energi yang

digunakan dan untuk menjaga keseimbangan antara asupan energi dengan

keseluruhan energi yang digunakan dan untuk menjaga berat bdan stabil. 1

Data yang dikumpulkan dari berbagai negara prevalensi obesitas

pada anak usia 6-12 tahun di Rusia adalah 10%, di Cina 3,4% dan di Inggris

10-17%, bergantung pada umur dan jenis kelamin. Penelitian yang

dilakukan di Malaysia akhir-akhir ini menunjukan bahwa prevalensi obesitas

mencapai 6,6% untuk kelompok umur 7 tahun dan menjadi 13,8% pada

kelompok umur 10 tahun. Prevalensi obesitas pada anak umur 6-14 tahun

di Jepang berkisar antara 5% sampai dengan 11%. Hal ini terkait dengan

perubahan dalam pola makan, perkembangan teknologi dan sosial ekonomi

serta perubahan gaya hidup yang terjadi di beberapa negara.2

Penyebab obesitas pada anak belum sepenuhnya diketahui. Diduga

obesitas pada anak disebabkan adanya interaksi antara faktor genetik dan

faktor nongenetik. Faktor genetik diantaranya salah satu atau kedua orang

tua yang mengalami obesitas, memiliki kemungkinan anaknya juga

1
mengalami obesitas.3,4,5,6 Faktor nongenetik diantaranya kurangnya

aktifitas fisik, perilaku menetap seperti terlalu lama menonton televisi atau

bermain game, nutrisi yang berlebihan, dan sosial ekonomi. Faktor sosial

ekonomi seperti gaya hidup seperti, pola makan, pendapatan orang tua,

tingkat pendidikan orang tua mempengaruhi terjadinya obesitas pada

anak.7,8 Pola makan seperti makan dengan jumlah yang besar, makanan

tinggi energi seperti tinggi lemak, tinggi karbohidrat dan salah dalam

memilih makanan seperti junk food, makanan dalam kemasan dan

minuman ringan.7,9 Kurangnya aktifitas fisik seperti olah raga dan tingginya

perikalu menetap yang disebabkan oleh adanya berbagai media hiburan

seperti televisi, playstation, komputer, gedget dan sebagainya.7,5

Dampak kelebihan berat dan obesitas pada anak lebih ringan

dibandingkan kelebihan berat badan dan obesitas pada orang dewasa. 7

Kelebihan berat badan dan obesitas pada anak dapat menyababkan

terjadinya komplikasi seperti adanya gangguan pernapasan, penyakit kulit,

efek pfikologis seperti gangguan dalam pergaulan, gangguan ortopedi yang

berakibat terjadinya gangguan beraktifitas.4 Kelebihan berat badan dan

obesitas pada anak bila tidak ditangani dengan baik dapat berlanjut menjadi

kelebihan berat badan dan obesitas pada dewasa. Kelebihan berat badan

dan obesitas pada dewasa seperti meningkatkan risiko diabetes mellitus,

penyakit jantung koroner, hipertensi, dan hiperlipidemia.7,5

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Obesitas adalah menumpuknya lemak berlebih atau abnormal yang

dapat mengganggu kesehatan, kasus obesitas terjadi tidak hanya pada

orang dewasa namun juga anak-anak. Kegemukan atau obesitas

merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia, tidak saja terjadi

pada orang dewasa namun juga terjadi pada anak-anak dimana sudah

menjadi epidemi global yang harus segera ditangani, serta penyebab

kematian kelima yang serius di dunia, sehingga meningkatnya resiko

terjadinya penyakit degeneratif dan kematian.2

B. Epidemiologi

Obesitas pada anak di dunia meningkat dari 4,2% di tahun 1990 menjadi

6,7% di tahun 2010, dan diperkirakan akan mencapai 9,1% di tahun 2020.1

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, didapatkan

prevalensi obesitas pada :10

a. Anak balita di tahun 2007, 2010, dan 2013 berdasarkan berat badan

menurut tinggi badan lebih dari Z score menggunakan baku

antropometri anak balita WHO 2005 berturut-turut 12,2%, 14,0%,

dan 11,9%, serta

b. Anak berusia 5-12, 13-15, dan 16-18 tahun berturut-turut 8,8%,

2,5%, dan 1,6% berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur

3
lebih dari Z score 2 menggunakan baku antropometri WHO 2007

untuk anak berumur 5-18 tahun

C. Etiologi

Obesitas terjadi karena ketidak-seimbangan antara asupan energi

dengan keluaran energi (energy expenditures), sehingga terjadi kelebihan

energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Kelebihan

energi tersebut dapat disebabkan oleh asupan energi yang tinggi atau

keluaran energi yang rendah. Asupan energi tinggi disebabkan oleh

konsumsi makanan yang berlebihan, sedangkan keluaran energi rendah

disebabkan oleh rendahnya metabolisme tubuh, aktivitas fisis, dan efek

termogenesis makanan yang ditentukan oleh komposisi makanan. Lemak

memberikan efek termogenesis lebih rendah (3% dari total energi yang

dihasilkan lemak) dibandingkan karbohidrat (6-7% dari total energi yang

dihasilkan karbohidrat) dan protein (25% dari total energi yang dihasilkan

protein).10

D. Faktor Resiko

Faktor penyebab obesitas lainnya adalah kurangnya aktivitas fisik

terstruktur baik kegiatan harian maupun latihan fisik terstruktur. Aktifitas fisik

yang dilakukan sejak masa anak sampai lansia akan mempengaruhi

kesehatan seumur hidup. Obesitas pada usia anak akan meningkatkan

resiko obesitas pada saat dewasa. Penyebab obesitas dinilai ‘multicausal’

dan sangat multidemensional karena tidak hanya terjadi pada golongan

sosio-ekonomi tinggi, tetapi juga sering menengah kebawah. Obesitas

4
dipengaruhi oleh faktor lingkungan dibandingkan dengan faktor genetik.

Jika obesitas terjadi pada anak sebelum usia 5-7 tahun, maka resiko

obesitas terjadi pada anak saat tumbuh dewasa. Anak obesitas biasanya

berasal dari keluarga yang juga obesitas Faktor resiko utama yang

menyebabkan obesitas adalah faktor perilaku yaitu pola makan yang tidak

sehat ditambah dengan konsumsi serat (buah dan sayur) tidak mencukupi,

fisik yang tidak aktif, dan merokok.14

E. Patofisiologi Obesitas

Berat badan dan massa lemak tunduk pada kontrol homeostatis. Pada

penyakit obesitas, terjadi gangguan homeostasis ini sebagai akibat

gangguan sinyal neurohormonal. Ada 2 badan neuron di nukleus arkuata

hipotalamus yang mengintegrasikan informasi dari sinyal perifer yang

berasal dari sel lemak, usus, dan pankreas untuk mengatur nafsu makan

dan pengeluaran energi melalui thermogenesis. Satu badan neuron

mengekspresikan peptida oreksigenik neuropeptida Y dan peptida terkait

agouti, yang masing-masing berfungsi untuk meningkatkan asupan

makanan dan mengurangi pengeluaran energi. Badan neuron lain

mengekspresikan POMC, dan transkrip yang diatur kokain dan amfetamin,

yang merupakan peptida anoreksigenik yang menyebabkan penurunan

nafsu makan dan peningkatan pengeluaran energi dengan aktivasi jalur

hilir, Kerusakan neuron POMC dan peradangan bersamaan telah dikaitkan

dengan obesitas yang diinduksi diet dan resistensi terhadap hormon

pengatur berat badan termasuk leptin dan insulin. Gangguan fisiologis ini

5
hanyalah salah satu contoh bagaimana jalur yang mengatur berat badan

dipengaruhi pada penyakit obesitas.11

Peptida usus, termasuk glukagon-like peptide (GLP), CCK, polipeptida

pankreas, dan polipeptida YY, mengurangi asupan makanan, sedangkan

ghrelin, peptida kecil yang diproduksi di perut, merangsang asupan

makanan. Metabolisme asam lemak di otak mungkin menjadi titik kontrol

penting lainnya. Oksidasi asam lemak memodulasi aktivitas 5′-adenosin

monofosfat kinase, enzim yang diaktifkan atau dihambat dalam kaitannya

dengan rasio adenosin monofosfat terhadap adenosin trifosfat dan

dianggap sebagai titik sentral yang mendasari dalam sistem kontrol asupan

makanan.11

F. Manifestasi Klinik

Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelainan atau penyakit yang

ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan.

Secara klinis obesitas dengan mudah dapat dikenali karena mempunyai

tanda dan gejala yang khas seperti wajah yang membulat, pipi yang

tembem, dagu rangkap, leher relatif pendek, dada yang membusung

dengan payudara yang membesar mengandung jaringan lemak, perut

membuncit disertai dinding perut yang berlipatlipat. Pada anak lelaki

dijumpai penis tampak kecil karena tersembunyi dalam jaringan suprapubik

(burried penis).12

6
G. Penilaian Status Gizi Pada Anak

Pengukuran berat badan dan tinggi badan anak di atas 2 tahun dilakukan

rutin setiap tahun. Hasil pengukuran selanjutnya dinilai menggunakan

rumus IMT berdasarkan nilai persentil menggunakan bagan yang

dikeluarkan oleh CDC. IMT di antara 5-85 persentil dikategorikan sebagai

berat badan normal, 85-95 persentil dikategorikan sebagai berat badan

lebih, serta >95 persentil dikategorikan obesitas. Perlu diingat bahwa

obesitas merupakan akumulasi lemak berlebih, sedangkan IMT dapat

dipengaruhi oleh perbedaan massa otot seseorang. Walaupun begitu, IMT

yang lebih besar dari persentil 95 menurut usia dan jenis kelamin, besar

kemungkinannya disebabkan oleh akumulasi lemak yang berlebih. 13

Untuk menentukan obesitas diperlukan kriteria yang berdasarkan

pengukuran antropometri dan atau pemeriksaan laboratorik. Pada

umumnya digunakan :14

1) Pengkuran berat badan (BB) yang dibandingkan dengan standar

dan disebut obesitas bila BB >120% BB standar

2) Pengukuran berat badan dibandingkan tinggi badan (BB/TB).

Dikatakan obesitas

3) ila BB/TB > persentile ke 95 atau 120 % atau Z.

4) Pengukuran lemak subkutan dengan mengukur skinfold thickness

(tebal lipatan kulit/TLK). Sebagai indikator obesitas TLK Triceps >

percentil ke 85.

7
5) Pengukuran lemak secara laboratorik, misalnya densitometri,

hidrometri yang tidak digunakan pada anak karena sulit dan tidak

praktis. DXA adalah metode yang paling akurat, tetapi tidak praktis

untuk dilapangan

6) Indeks massa tubuh (IMT), > persentil ke 95 sebagai indikator

obesitas.

H. Komplikasi

Obesitas adalah masalah medis utama karena efek samping atau

komorbiditasnya. Banyak dari komplikasi ini bukan bagian dari masa kanak-

kanak normal pada anak-anak dan remaja tanpa penyebab genetik atau

penyebab endokrin. Namun, epidemi obesitas telah menempatkan banyak

populasi anak-anak pada risiko penyakit kronis dengan komplikasi jangka

panjang.15

Obesitas mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang anak terutama

dalam aspek organik dan psikososial. Obesitas pada anak beresiko tinggi

menjadi obesitas pada masa dewasa dan berpotensi mengalami berbagai

penyebab kesakitan dan kematian antara lain penyakit kardiovaskular dan

diabetes melitus. Obesitas pada anak juga mengakibatkan kelainan

metabolik, misalnya resistensi insulin, gangguan trombogenesis, dan

karsiogenesis.14

8
Kardiovaskular Dislipidemia, hipertensi

endokrin Diabetes mellitus tipe 2, sindrom metabolik, sindrom

ovarium polikistik

pencernaan Penyakit kandung empedu, penyakit hati berlemak

nonalkohol

Neurologis Pseudotumor serebri, migrain

Kesehatan mental Kecemasan, depresi, harga diri rendah, kinerja sekolah

yang memburuk, isolasi sosial, masalah bullying

Ortopedi Tibia vara, sakit punggung, nyeri sendi, tegang, dan

keseleo, serangannya epifisis femoralis modal

paru-paru Obstruktif Sleep Apnea, asma

Onkologi Kanker payudara, usus besar, dan endometrium; ada

peningkatan risiko keganasan ini karena obesitas terus

berlanjut hingga dewasa

Perdangan kronis Jaringan adiposa melepaskan peptida dan sitokin ke

dalam sirkulasi, bertindak sebagai organ sekretorik

yang menyebabkan peradangan kronis tingkat rendah

dalam tubuh.

9
I. Penatalaksanaan

Pilihan pengobatan farmakologis untuk anak-anak dan remaja dengan

obesitas terbatas. Orlistat (Xenical) adalah satu-satunya obat yang disetujui

oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat untuk

penggunaan jangka panjang dalam pengobatan obesitas pada anak-anak

berusia 12 tahun atau lebih. Namun, beberapa obat saat ini digunakan di

luar label untuk obesitas pediatrik. Penggunaan obat-obatan untuk

menurunkan berat badan pada anak-anak harus dilakukan di bawah

pengawasan dan pemantauan teratur untuk menghindari efek samping.

Beberapa ahli menyarankan pertimbangan farmakoterapi pada remaja

dengan BMI persentil 95 dan dengan setidaknya satu komorbiditas terkait

obesitas, atau dengan BMI 120% dari persentil ke-95 atau BMI 35 kg/m.

Para ahli menekankan bahwa pasien harus mencoba intervensi gaya hidup

sebelum memulai terapi farmakologis. Melanjutkan farmakoterapi

direkomendasikan hanya jika pengobatan dirasakan efektif, seperti yang

ditunjukkan oleh penurunan BMI 5% dari awal dalam 12 minggu pada dosis

optimal, atau jika memperlambat/menahan kenaikan berat badan dianggap

memuaskan karena pertumbuhan linier pada masa remaja. Obat penurun

berat badan harus dihentikan jika ada efek samping yang menetap

meskipun dosis telah disesuaikan. Remaja didefinisikan sebagai usia 10

sampai 19 tahun oleh WHO dan 11 sampai 21 tahun oleh American

Academy of Pediatrics.16

10
Nama Mekanisme Indikasi Efek Samping Data Hasil
Obat Aksi FDA Penuruna
n Berat
Badan
Disetujui
FDA
Orlistat Inhibitor Obesitas Perut kembung, Penuruna
(Xenical) lipase 12 tahun diare, bercak, n berat
pancreas berminyak,tinja badan 2,6
dan berlemak,defisiensi kg lebih
lambung mikronutrien dari
placebo
pada 1
tahun.
Placebo
menguran
gi
penguran
gan BMI
sebesar
0,7 kg/m2
dalam 1
tahun
Phenterm Amina Obesitas Mulut BMI turun
ine simpatomim >16 kering,insomnia, 4,1%
(Adipex) etik tahun gampang dalam 6
C-IV untuk marah,peningkatan bulan
pengobat denyut jantung,
an tekanan

11
jangka darah,sembelit,kece
pendek masan

J. Pencegahan

Tindakan pencegahan harus ditujukan kepada orang tua (pengaturan

keluarga) dan/atau pengasuh, serta taman kanak-kanak. Tindakan

pencegahan yang meningkatkan pengembangan kompetensi individu

dalam pemilihan makanan sehat dan peningkatan aktivitas fisik paling

bermanfaat bagi bayi dan anak usia pra-sekolah. Orang tua dan pengasuh

harus menjadi panutan yang positif. Pengalaman formatif gaya hidup sehat

di peringkat anak usia dini sebagai faktor kunci dalam pencegahan

kelebihan berat badan dan obesitas. Faktor gaya hidup ini juga termasuk

diet yang bervariasi dan seimbang, aktivitas fisik secara teratur,

pencegahan perilaku menetap (yaitu selama penggunaan media) dan

pantangan orang tua dari merokok (terutama selama kehamilan).16

Rekomendasi untuk pencegahan obesitas dan kelebihan berat badan

pada bayi dan anak prasekolah

Nutrisi • Pada usia 1 tahun, makan harus dilakukan bersama


keluarga
• Pengenalan makanan baru yang sehat
• Kondisi waktu makan yang positif (misalnya suasana
positif, tidak ada gangguan dari luar: misalnya TV)
• Variasi diet dengan banyak minuman (air putih atau
minuman bebas gula tanpa pemanis)
• Makanan nabati yang cukup (sayuran, buah,
kentang, produk gandum utuh)
• Produk turunan hewani terbatas (susu dan produk
susu, ikan, telur)

12
• Gula dan permen tambahan yang sangat terbatas
• Pengamatan yang cermat terhadap kandungan gula
dalam makanan dan minuman
Aktivitas fisik • Untuk anak-anak 3-5 tahun: setidaknya 60 menit
aktivitas fisik terstruktur setiap hari
dan olahraga

•3 tahun: Dari 60 menit hingga beberapa jam aktivitas


fisik tidak terstruktur; batasi tidak aktif hingga kurang
dari 60 menit setiap kali, di luar tidur
• Usia sekolah: minimal 60 menit aktivitas fisik sedang
hingga intensif setiap hari atau setidaknya 10.000
langkah per hari
• Masa remaja: minimal 90 menit aktivitas fisik sedang
hingga intens setiap hari atau setidaknya 10.000
langkah per hari
• Akuisisi keterampilan motorik dasar sebagai dasar
untuk ketangkasan dan aktivitas fisik di masa depan
• Mempromosikan akses ke area latihan dalam dan
luar ruangan
• Pendidikan orang tua dan pengasuh tentang
pentingnya aktivitas fisik
konsumsi • Tidak ada TV di kamar tidur anak-anak

media

• Batasi akses ke media dan secara umum


pengurangan waktu luang yang dihabiskan untuk
duduk menurut usia:
• Untuk anak di bawah 3 tahun: 0 menit
• Untuk anak 3–6 tahun: maksimal 30 menit

Selain itu: intervensi serta pendidikan yang ditargetkan dari orang

tua dan pengasuh.

Rekomendasi untuk pencegahan obesitas dan kelebihan berat badan

pada tahun-tahun awal dan sekolah menengah

13
Nutrisi Variasi diet seimbang:
• Minuman yang cukup (air atau minuman tanpa gula,
bebas gula)
• Makanan nabati yang beraneka ragam (sayuran,
buah, produk gandum utuh, kentang)
• Produk turunan hewani terbatas (susu/produk susu,
daging, ikan, telur)
• Gula dan permen sangat terbatas, ukuran porsi
disesuaikan usia
• Pembatasan atau penghapusan minuman manis
• Tidak ngemil
• Penciptaan program makanan sekolah yang sehat
dan seimbang

Aktivitas fisik • Aktivitas fisik harian minimal 90 menit (mungkin juga


dan olahraga dalam periode 15 menit untuk latihan ketahanan dan
interval)
• Minimal 12.000 langkah per hari
• Batasi aktivitas menetap hingga maksimal 2 jam/hari
konsumsi media • Batasi konsumsi media serta waktu senggang
menurut usia:
• Untuk anak-anak 7–11 tahun: maksimum 60 m

Selain itu: intervensi serta pendidikan yang ditargetkan dari


guru dan orang tua.

14
KESIMPULAN

Obesitas dan kegemukan merupakan keadaan patologis sebagai akibat

dari konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhannya sehingga

terdapat penimbunan lemak yang berlebihan dari apa yang diperlukan

untuk fungsi tubuh dan dapat mengganggu kesehatan. Faktor risiko

kelebihan berat badan dan obesitas antara lain faktor genetik dan faktor

lingkungan. Faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor seperti

lingkungan aktifitas fisik, nutrisi, dan social ekonomi. Obesitas pada anak

memberikan dampak buruk bagi tumbuh kembang anak. Dampak obesitas

pada anak diantaranya memiliki kecenderuangan obesitas pada dewasa

dan berpotensi menjadi penyakit metabolik dan penyakit degeneratif.

Obesitas merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler, hipertensi,

resistensi insulin, diabetes mellitus (DM) tipe 2, gangguan ortopedik,

Obstruktive sleep apnea. Kegemukan dan obesitas pada anak juga memiliki

dampak pada psikososial anak seperti terbatas dalam pergaulan, terbatas

dalam aktifitas fisik. Penanganan kelebihan berat badan pada anak harus

dilakukan secara komprehensif mulai dari pencegahan, intervensi pada

anak dengan obesitas dan peran lingkungan terdekat sangat membantu.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Panduan Pelaksanaan

Gerakan Nusantara Tekan Obesitas.2017.

2. Heri,Mochammad,et all. Sikap Orang Tua Dengan Kejadian Obesitas

Pada Anak Usia 6 – 12 Tahun. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Buleleng. 2021.

3. Hidayati S, Irawan R, Hidayat B, (2006). Obesitas Pada Anak. Surabaya

: Divisi Nutrisi Dan Penyakit Metabolic Bagian/SMF Ilmu Kesehatan

Anak FK Unair.

4. Soetjiningsih,(1995), Tumbuh Kembang Anak, Jakarta :ECG.

5. Mistry, S. and Puthussery, S. (2015). Risk factors of overweight and

obesity in childhood and adolescence in South Asian countries: a

systematic review of the evidence. Public Health, 129(3), pp.200-209.

6. Bhuiyan, M., Zaman, S. and Ahmed, T. (2013). Risk factors associated

with overweight and obesity among urban school children and

adolescents in Bangladesh: a case–control study. BMC Pediatrics,

13(1), p.72.

7. sihadi, (2012). Kelebihan Berat Badan pada Balita. CDK-196, 39(8).

8. Hidayati S, Irawan R, Hidayat B, (2006). Obesitas Pada Anak. Surabaya

: Divisi Nutrisi Dan Penyakit Metabolic Bagian/SMF Ilmu Kesehatan

16
Anak FK Unair

9. Payab, M., Kelishadi, R., Qorbani, M., Motlagh, M., Ranjbar, S., Ardalan,

G., Zahedi, H., Chinian, M., Asayesh, H., Larijani, B. and Heshmat, R.

(2015). Association of junk food consumption with high blood pressure

and obesity in Iranian children and adolescents: the CASPIAN-IV Study.

Jornal de Pediatria, 91(2), pp.196-205.

10. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2014. Diagnosis, Tatalaksana dan

Pencegahan Obesitas pada Anak dan Remaja. UKK Nutrisi dan

Penyakit Metabolik. Halaman 1.

11. Kumar B, Rekha, Et All. 2020. Sleisenger and Fordtran’s

Gastrointensinal and Liver Disease. Elsevier. Halaman 94 – 95.

12. Mauliza. 2018. Obesitas dan Pengaruhnya Terhadap

Kardiovaskular. Program Studi Kedokteran. Universitas Malikussaleh.

Halaman 1 – 5.

13. Arief, Hafiz. 2018. Obesitas Pada Anak. Dokter Praktisi Kesehatan

Banda Aceh. Halaman 35.

14. Candra Dewi, Mirna. 2015. Faktor – Faktor yang Menyebabkan

Obesitas pada Anak. Fakultas Kedokteran. Universitas Lampung.

Halaman 2.

15. Neena Thomas-Eapen. 2021. Childhood Obesity. College of

Medicine. University of Kentucky. Halaman 508.

17
16. Casey R. Johnson. Et All. 2020. Obesity In Children. Elsevier.

Halaman 1283.

18

Anda mungkin juga menyukai