Anda di halaman 1dari 25

Refleksi Kasus

RSUD Salewangang
DPK : dr. Uyuni Azis, Sp. KJ
Identitas Pasien
• Nama : Ny.S
• Usia : 46 Tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Status Pernikahan : Sudah menikah
• Alamat : Maros
• Pekerjaan : IRT
Anamnesis

Keluhan Utama :
● Lemas, sedih dan merasa kecewa

Riwayat Penyakit :
● Panik, jantung berdebar-debar, sering gemetaran setiap
hari selama kurang lebih 1 bulan, nafsu makan menurun,
tidak bisa mengepalkan tangan / berpegangan erat
karena lemas, pasien diberikan terapi awal berupa
fluoxetin, haloperidol, lorazepam dan vit B com.
Riwayat Sekarang

Pasien datang pertama kali ke poli jiwa dengan keluhan


lemas, panik dan sedih sudah sejak 4 bulan yang lalu saat
mengetahui anak pasien yang bungsu melakukan sabung ayam.
Pasien mengatakan tidak bisa mengepalkan tangan / berpegangan
erat karena lemas dan juga perkerjaan mulai berkurang yang
mengakibatkan pekerjaan pasien tidak selesai akibat lemas dan
lelah.
Riwayat Sekarang
Pasien juga mengatakan bahwa ia sekali-kali mendengar
suara tangisan yang hanya didengar oleh dirinya sendiri
bahkan menganggu aktivitas tidurnya. Pasien juga merasa nafsu
makan muali berkurang dan pasien tidak melakukan interaksi
dengan tetangganya lagi bahkan pasien merasa malu untuk
keluar bertemu dengan orang – orang dikarenakan anak pasien
yang melakukan sabung ayam. Pasien juga mengatakan dirinya
tidak bisa dibentak dan mendengar suara keras.
Riwayat Sekarang

Pasien mengatakan bahwa semenjak anak pasien melakukan


judi sabung ayam sang suami selalu memarahi, membentak
bahkan melakukan kekerasan fisik pada anaknya tetapi sang
anak mulai membantah dan membentak orang tuanya. Saat
kunjungan pertama di poli jiwa pasien diberikan obat
fluoxetin, haloperidol, lorazepam dan vitamin.
Riwayat Sekarang

Pada kunjungan 2 minggu selanjutnya pasien mengaku


mengalami perubahan setelah mengonsumsi obatnya dimana
pasien sedikit membaik, sudah mulai bisa mengepalkan
tangannya, nafsu makan mulai sedikit membaik meski pasien
masi memiliki perasaan yang sedih tentang anak laki –
lakinya dan masi sedikit mendengar suara - suara menagis.
Riwayat Pribadi
Pasien sudah menikah sejak 30 tahun yang lalu dengan
seorang laki – laki dengan temperamen tinggi. Suami pasien
sering membentak pasien namun, pasien tetap bersabar dan
menahan diri agar keluarganya tetap baik – baik saja. Suami
pasien bekrja sebagai petani dan dulunya pernah memalukan
judi sabung ayam namun sekarang telah berhenti melakukan
sabung ayam dan sekarang suami pasien mencari nafka dengan
pekerjaan yang baik.
Riwayat Pribadi

Pasien telah memiliki 3 orang anak, Anak pertama


seorang perempuan berusia 30 tahun, kemudian anak kedua
yang juga perempuan berusia 24 tahun dan terakhir anak
laki-laki berusia 18 tahun yang masih kelas 3 SMA. Anak
laki-laki merupakan anak yang sangat diinginkan sehingga
sangat dimanja oleh orang tuanya.
Riwayat Penyakit Sebelumnya
• Pasien memiliki riwayat penyekit jantung sejak
tahun 2013

Riwayat Pengobatan
• Pernah mengonsumsi obat pengencer darah Simarc,
Digoxin dan Spinorolacton pada malam hari untuk
penyakit jantung yang diderita sebelumnya
Sifat Premorbid
1. Interaksi Sosial : Baik, masi berinteraksi dengan
tetangga sekita.
2. Penampilan : Berpenampilan biasa saja
3. Pekerjaan : Rajin dalam mengurus keluarga
4. Ibadah : Pasien rajin beribadah
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan Fisik

01 Tanda-tanda Vital
• TD : 112/74 mmHg
• Nadi : 91x/menit
• Suhu : 36,7oC
• BB : 56 Kg
Pemeriksaan Status
Mental
Status Mental
• Keadaan Umum
• Penampilan : Seorang wanita sesuai usia,mengenakan pakaian
serba gelap, rapi dan terawatt
• Kesadaran : Compos Mentis
• Kontak Mata : (+)
• Verbalisasi : Verbal (+), Spontan, jelas dan intonasi
rendah
• Psikomotor : Hipoaktif, gerak lambat
• Respon Terhadap Pemeriksa : Kooperatif
• Orientasi : Waktu, tempat dan orang baik
Status Mental
• Afek dan Mood
• Afek : Depresif
• Mood : Sedih
• Keserasian : Baik
• Arus Pikir : Apropriate
• Gangguan Persepsi : Halusinasi Auditorik (mendengar suara
tangisan)
• Gangguan Isi Pikir : Tidak Ada
• Uji Daya Nilai :
• Norma Sosial : Terganggu
• Uji Daya Nilai : Terganggu
• Penilaian Realitas : Terganggu ( Adanya halusinasi auditorik )
• Tilikan : Derajat 6
Diagnosis Multi Aksial
• Axis I : F 32.3 – Gangguan Episode Depresif Berat dengan
Gejala Psikotik

• Axis II: F60.6 – Gangguan Kepribadian Cemas (menghindar)

• Axis III : I00-I99 – Penyakit Sistem Sirkulasi

• Axis IV: Masalah yang berkaitan dengan keluarga dan


lingkungan sosial

• Axis V : GAF 50-41 – Gejala berat, disabilitas berat


Prognosis
Dubia Ad bonam
Terapi
• Farmakologi
- Fluoxetin 20 mg 0 – 0 - 1
- Risperidon 2 mg 2 X ¼

• Non-Farmakologi
- Psikoterapi Supportif
- Family Supportif
Diagnosis Banding

● Skizoafektif Tipe Depresif

● Ganguan Cemas Menyeluruh

● Gangguan Campuran Anxietas


Depresif
Pembahasan
Definisi
Episode depresif berat dengan gejala psikotik merupakan
bentuk dari depresi berat yang disertai gejala psikotik yang
khas seperti waham atau delusi non-bizarre nihilistik, somatik,
kemiskinan, ketidakberhargaan, atau adanya keyakinan-keyakinan
delusional tentang perasaan bersalah dan sedang dihukum, serta
kadang-kadang muncul halusinasi. Keyakinan-keyakinan delusional
pada penderita episode depresif dengan gejala psikotik merupakan
suatu distorsi kognitif, sebuah pola berpikir yang rancu dan
menimbulkan kesalahan secara negatif yang meningkatkan
kerentanan terhadap depresi.
Teori Kognitif Beck mengenai depresi mencantumkan tiga
aktivitas kognitif yang mendasari munculnya sebuah gangguan,
yaitu:

● Negative triad (pandangan pesimistik terhadap diri sendiri,


dunia, dan masa depan).

● Skema atau keyakinan negatif yang dipicu oleh peristiwa/


situasi kehidupan negatif (misalnya keyakinan bahwa tidak ada
seorang pun yang menyukai saya).

● Penyimpangan/ distorsi kognitif


Medikasi yang diberikan berupa obat anti
psikosis yaitu golongan tipikal dan atipikal.
Mekanisme kerja obat anti psikosis tipikal
adalah memblokade dopamin reseptor pasca
simpatik neuron di otak, khususnya di sistem
limbik dan sistem ekstra piramidal (dopamin D2
reseptor antagonis). Sedangkan obat anti
Psikotik yang baru (atipikal) di samping
berafinitas terhadap dopamin D2 reseptor juga
terhadap serotonin 5 HT2 reseptor ( Serotonin -
Dopamine Antagonist).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai