Anda di halaman 1dari 9

Kelainan meningokel pada

bayi baru lahir

BY: NI’MATUL HASANAH


 Pengertian

 Meningokel adalah salah satu dari tiga


jenis kelainan bawaan spina bifida.
Meningokel adalah meningens yang
menonjol melalui vertebra yang tidak
utuh dan teraba sebagai suatu benjolan
berisi cairan dibawah kulit. Spina bifida
(sumbing tulang belakang) adalah suatu  
celah pada tulang belakang (vertebra),  Meningokel adalah selaput
yang terjadi karena bagian dari satu atau otak menonjol keluar pada
beberapa vertebra gagal menutup atau salah satu sela tengkorak tapi
gagal terbentuk secara utuh biasanya didaerah belakang
  kepala. (obsetri patologi,
1984).
 Etikologi

• Gangguan pembekuan komponen janin saat dalam kandungan.


Penyebab terjadinya meningokel adalah karena adanya defek pada
penutupan spina bifida yang berhubungan dengan pertumbuhan yang
tidak normal dari korda spinalis atau penutupnya, biasanya terletak di
garis tengah. Resiko melahirkan anak dengan spina bifida berhubungan
erat dengan kekurangan asam folat, terutama terjadi pada awal
kehamilan
 Gejala klinis
 Terdapat beberapa jenis
spina bifida: Gejalanya bervariasi, tergantung kepada beratnya kerusakan pada korda
spinalis dan akar saraf yang terkena. Beberapa anak memiliki gejala ringan
atau tanpa gejala; sedangkan yang lainnya mengalami kelumpuhan pada
1)      Spina bifida okulta  daerah yang dipersarafi oleh korda spinalis maupun akar saraf yang
terkena. Gejalanya berupa:
2)      Meningokel  a)      penonjolan seperti kantung di punggung tengah sampai bawah pada bayi baru
3)      Mielokel  lahir
b)      jika disinari, kantung tersebut tidak tembus cahaya
c)      kelumpuhan/kelemahan pada pinggul, tungkai atau kaki
d)     penurunan sensasi
e)      inkontinensia uri (beser) maupun inkontinensia tinja
f)       korda spinalis yang terkena rentan terhadap infeksi (meningitis).Gejala pada
spina bifida okulta.
g)      seberkas rambut pada daerah sakral (panggul bagian belakang)
h)      lekukan pada daerah sakrum.
 
 Penyebab  Diagnosa

•Risiko melahirkan anak dengan spina bifida    Pemeriksaan untuk menemukan adanya kelainan
berhubungan erat dengan kekurangan asam folat, kongenital dapat dilakukan pada -pemeriksaan janin
terutama yang terjadi pada awal kehamilan. intrauterine, dapat pula ditemukan pada saat bayi sudah
•Penonjolan dari korda spinalis dan akar syaraf, lahir. Pemeriksaan pada saat bayi dalam kandungan
sehingga terjadi penurunan atau gangguan fungsi pada berdasarkan atas indikasi oleh karena ibu mempunyai
bagian tubuh yang dipersarafi oleh saraf tersebut atau faktor resiko, misalnya: riwayat pernah melahirkan bayi
dibagian bawahnya. dengan kelainan kongenital, riwayat adanya kelainan-
•Gejalanya tergantung kepada letak anatomis dari kongenital dalam keluarga, umur ibu hamil yang
spina bifida. Kebanyakan terjadi di punggung bagian mendekati menopause.
bawah, yaitu daerah lumbal atau sakral, karena         Pencarian dilakukan pada saat umur kehamilan 16
penutupan vertebra di bagian ini terjadi paling akhir. minggu. Dengan bantuan alat ultrasonografi dapat
Kelainan bawaan lainnya yang juga ditemukan pada dilakukan tindakan amniosentesis untuk mengambil
penderita spina bifida: hidrosefalus , siringomielia, contoh cairan amnion. Beberapa kelainan kongenital
serta dislokasi pinggul. yang dapat didiagnosa dengan cara ini misalnya:
kelainan kromosome, phenylketonuria, galaktosemia,
defek tuba neralis terbuka seperti anensefali serta
meningocele.
 pencegahan

Terapi fisik dilakukan agar pergerakan sendi


•Tujuan dari pengobatan awal spina bifida tetap terjaga dan untuk memperkuat fungsi
otot.untuk mengobati atau mencegah
termasuk meningokel adalah mengurangi meningitis,infeksi saluran kemih dan infeksi
kerusakan saraf akibat spina lainnya,diberikan antibiotic.Untuk
bifida,meminimalkan komplikasi membantu mempelancar aliran air kemih
bias dilakukan penekanan lembut diatas
(misalnya infeksi),serta membantu kendung kemih.Pada kasus yang berat
keluarga dalam menghadapi kelainan kadang harus dilakukan pemasangan
kateter.Diet kaya serat dan program
ini.Pembedahan dilakukan untuk menutup pelatihan buang air besar bias membantu
lubang yang terbentuk dan untuk membaiki fungsi saluran pencernaan.Untuk
mengatasi gejala muskloskeletal ( otot dan
mengobati hidrosefalus,kelainan ginjal kerangka tubuh) perlu campur tangan dari
dan kandung kemih serta kelainan bentuk ortopedi ( bedah tulang) maupun terapi
fisik.Kelainan saraf lainnya diobati sesuai
fisik yang sering menyertai spina bifida. dengan jenis dan luasnya gangguan fungsi
yang terjadi.
Penatalaksanaan 1.      Sebelum dioperasi, bayi dimasukkan ke dalam inkubator
dengan kondisi tanpa baju.
Operasi sesegera mungkin; Operasi 2.      Bayi dalam posisi telungkup atau tidur jika kantongnya
selektif untuk penutupan; Surat izin besar untuk mencegah infeksi.
operasi; Pasien dipuasakan lalu pasang  
infuse; Opeasi penutupan; Post operasi 3.      Berkolaborasi dengan dokter anak, ahli bedah, ahli
umumnya baik tidak ada gangguan ortopedi, dan ahli urologi, terutama untuk tindakan
sensorik; Posisi bayi tengkurap; Jaga pembedahan, dengan sebelumnya melakukan informed consent
ketat luka penutup agar tidak terkena dan informed choice pada keluarga.
ompol/urine; Ganti balutan secara steril. 4.      Lakukan pengamatan dengan cermat terhadap adanya
tanda-tanda hidrosefalus (dengan mengukur lingkar kepala
setiap hari) setelah dilakukan pembedahan atau juga
kemungkinan terjadinya meningitis (lemah, tidak mau minum,
mudah terangsang , kejang, dan ubun-ubun besar menonjol).
Selain itu, perhatikan pula banyak tidaknya gerakan tungkai
dan kaki, clbbed feet, retensi urine, dan kerusakan kulit akibat
iritasi urine dan feses.

 
Thank
youuuuuu
...

Anda mungkin juga menyukai