DIABETES GESTASIONAL
Disusun oleh
Zakiyyah Darajat
C014182088
Residen Pembimbing
dr. Indrayani Irwan
Supervisor
dr. Nuraini Abidin, Sp.OG(K)
NIM : C014182088
Mengetahui,
Koordinator Pendidikan Mahasiswa
Departemen Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB 1 LAPORAN KASUS..................................................................................................4
I.1 Identitas pasien.....................................................................................................1
I.2 Anamnesis............................................................................................................1
I.3 Pemeriksaan fisik.................................................................................................5
I.4 Pemeriksaan penunjang.......................................................................................7
I.5 Diagnosis..............................................................................................................8
I.6 Penatalaksanaan...................................................................................................8
I.7 Resume.................................................................................................................8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................10
2.1 Definisi.................................................................................................................10
2.2 Epidemiologi........................................................................................................10
2.3 Etiopatologi..........................................................................................................10
2.4 Faktor Resiko.......................................................................................................11
2.5 Diagnosis..............................................................................................................11
2.6 Tatalaksana..........................................................................................................13
2.7 Komplikasi...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15
3
BAB I
LAPORAN KASUS
1.2 ANAMNESIS
Keluhan Utama : Lemas
Anamnesis terpimpin :
Riwayat Obstetri :
1. Riwayat Kehamilan Sekarang G1P0A0
HPHT : 08/03/2020
THP : 15/12/2020
ANC : 3 kali di Puskesmas
Imunisasi TT : 2 kali
2. Riwayat Haid
Menarche : 13 Tahun
Lamanya : 6-7 Hari
Siklus : 30 Hari, Teratur
Banyaknya : 2x ganti pembalut
4
Dismenorhoe : Tidak ada
3. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit lainnya : Asma tidak ada, hipertensi tidak ada, diabetes
mellitus tidak ada
Riwayat penyakit dahulu : Tidak ada
Riwayat operasi : Tidak ada
Riwayat keluarga : Kedua orang tua menderita diabetes mellitus
dan hipertensi. Ayah meninggal akibat komplikasi dari diabetes mellitus
4. Riwayat KB
Kontrasepsi dipakai/lalu :-
5
Jantung :
Inpeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Pekak, batas jantung kesan normal
Auskultasi : Bunyi jantung I/II reguler, bising (-)
Abdomen :
Inspeksi : Cembung, ikut gerak napas
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
Palpasi : Massa tumor (-), nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani (+)
Ekstremitas : Tidak ada kelainan
Pemeriksaan Luar
Inspeksi
Bentuk : Cembung
Striae : Ada
Bekas Luka Operasi : Tidak ada
Palpasi
TFU : 24 cm
Lingkar Perut : 65 cm
TBJ : 1560 gram
Leopold I : Teraba bokong
Leopold II : Situs memanjang punggung kiri
Leopold III : Bagian terbawah kepala
Leopold IV : Konvergen, belum masuk PAP
Tunggal/gemelli : Tunggal
Kontraksi : Tidak ada
Auskultasi DJJ : 160 kali/menit
Pemeriksaan Genitalia Luar
Bentuk : Tidak ada kelainan
Varices : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
Massa/Kista : Tidak ada
Pelepasan Pervaginam : Lendir (-), Darah (-), Air (-)
Pemeriksaan Dalam
6
Tidak dilakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan Urin
7
Sedimen epitel - - lpk
1.5 DIAGNOSIS
G1P0A0 Gravid 25 minggu + Suspek Diabetes Mellitus Gestasional
1.6 PENATALAKSANAAN
Planning :
Pemeriksaan GDPTTGO
Edukasi Diet
1.7 RESUME
Seorang wanita usia 31 tahun G1P0A0 hamil 25 minggu mengeluh sering lemas-
lemas sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan juga disertai dengan sulit tidur malam
karena terbangun tiap 2-3 jam untuk buang air kecil, leher sering terasa kering
sehingga pasien sering minum 7-8 gelas air pada malam hari. Pasien juga
mengeluh adanya gatal pada daerah kemaluan dan peningkatan berat badan 50 kg
menjadi 57 kg dalam 1 bulan. Pasien telah melakukan ANC 3 kali selama
kehamilan. Riwayat suntik TT (+). Pasien memiliki riwayat keluarga hipertensi
dan diabetes mellitus, yaitu kedua orang tua pasien. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan: KU: baik, sadar, GCS 15 (E4M6V5). Status vitalis: TD: 110/70
mmHg, pernapasan: 20x/menit, nadi: 80x/menit, suhu: 36,6 oC, IMT: 25 kg/m2.
Pada pemeriksaan luar ditemukan TFU: 24 cm, Lingkar pinggang: 65 cm, TBJ:
1560 g, HIS: tidak ada, DJJ: 160x/menit, bagian terbawah: kepala, Situs:
memanjang, punggung kiri, anak kesan tunggal. Pemeriksaan penunjang:
pemeriksaan lab didapatkan GDP: 257, urinalisis: glukosa +1, USG: Gravid
tunggal hidup, cairan ketuban kesan cukup dengan biometrik sesuai dengan usia
kehamilan 27 minggu 5 hari, EFW:1440 gr.
8
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
2.2 EPIDEMIOLOGI
2.3 ETIOPATOLOGI
10
fetus bergantung pada kadar glukosa plasma ibu. Adanya resistensi insulin menyebabkan
tingginya kadar glukosa plasma ibu, yang kemudian akan berdifusi ke dalam aliran darah
janin melalui plasenta. Ibu yang menderita diabetes gestasional tingkat resistensi insulin yang
lebih tinggi daripada kehamilan normal dan tidak dikompensasi dengan sekresi insulin yang
adekuat. 5,6
Metode screening yang dapat digunakan adalah metode selektif (hanya pada ibu yang
memiliki faktor risiko) dan metode universal. Namun, karena Indonesia merupakan salah satu
kelompok etnis dengan prevalensi DM yang tinggi, maka disarankan untuk melakukan
metode universal. Selain itu, screening universal juga dapat mendeteksi kasus lebih banyak
dan memperbaiki prognosis dari ibu dan janin. Screening dilakukan pada semua ibu hamil di
11
trimester I untuk menyaring adanya diabetes pregestasional. Jika hasilnya negatif, maka akan
dilakukan pengulangan pada minggu ke 24-28 usia kehamilan.2 Manifestasi klinis dari
diabetes gestasional ini dapat bervariasi, seperti penambahan berat badan yang abnormal,
trias klasik DM, yaitu poliuri, polidipsi, dan polifagi, hingga keluhan lemas. Kadang juga
wanita hamil datang tanpa gejala. 7 Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan satu tahap
(One Step Approach) seperti rekomendasi WHO. Pemeriksaan satu tahap ini berupa Tes
Toleransi Glukosa Oral (TTGO), dengan cara:
1. Ibu diminta untuk makan makanan yang cukup karbohidrat selama 3 hari, kemudian
berpuasa selama 8-12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan,
2. Kadar glukosa darah puasa akan diperiksakan pada pagi hari,
3. Pemberian glukosa sebanyak 75 gram yang dilarutkan dalam 200 ml air dan diminum
dalam waktu maksimal 5 menit,
4. Pemeriksaan kadar glukosa dalam 1 jam kemudian lalu 2 jam kemudian.2
Tabel 2.1 Diagnosis Diabetes Gestasional berdasarkan pemeriksaan GDP dan TTGO
menurut WHO, 2013.
Diagnosis diabetes gestasional dapat ditegakkan apabila memiliki salah satu kriteria, yaitu:
1. GDP > 92 mg/dL
2. TTGO 1 jam > 180 mg/dL
3. TTGO 2 jam > 153 mg/dL
Pemeriksaan penunjang lainnya adalah ultrasonografi (USG) untuk memantau kesejahteraan
janin. Bayi makrosomia merupakan salah satu komplikasi yang paling sering terjadi pada
bayi dengan ibu dengan gestasional diabetes. Hal ini dikarenakan adanya efek growth factor
dari insulin, sehingga dapat menyebabkan organomegali dan bayi makrosomia.6
12
2.6 TATALAKSANA
Terapi lini utama untuk wanita dengan diabetes gestasional adalah dengan modifikasi
diet.2 Strategi utama dalam mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes gestasional
sama halnya dengan diabetes pada umumnya yaitu dengan terapi diet atau pola makan yang
ideal. Adapun tujuan terapi diet adalah:
Makan sesuai dengan kebutuhan tubuh
Mempertahankan kadar gula darah dalam batas normal/mendekati normal
Mempertahankan berat badan dalam batas normal
Mencegah terjadinya hipolglikemia (kadar gula darah terlalu rendah)
Mengurangi atau mencegah komplikasi6
Asupan kalori yang direkomendasikan untuk ibu hamil sebagai berikut:
1. *(25-30 kkal / kg) + 50 kkal pada trimester pertama
2. *(25-30 kkal / kg) + 250 kkal trimester kedua
3. *(25-30kkal / kg) + 450 kkal pada trimester ketiga.
*Keterangan = kebutuhan kalori6
Total kebutuhan energi total = Kebutuhan kalori x BBI6
BBI adalah Berat Badan Ideal, dengan rumus BBI = (TB-100)- (10% (TB-100)6
Selain hanya melalui diet, juga dapat dilakukan olahraga yang cukup minimal 30 menit
selama 3-4 kali seminggu. Penanganan diet dan olahraga ini diberikan selama 2 minggu,
apabila kadar GDP dan GD2PP tidak mencapai target, yaitu GDP < 100 mg/dL dan GD2PP <
140 mg/dL, maka dilakukan terapi farmakologi dengan pemberian insulin.2
Penggunaan obat-obatan (farmakoterapi) dilakukan apabila hasil terapi nutrisi tidak
adekuat. Kontrol glukosa yang tidak adekuat, tidak tercapainya berat badan yang diharapkan,
dan apabila pasien terus menerus merasa lapar.8
Insulin merupakan terapi farmakologis lini utama untuk diabetes gestasional. 2 Dapat
digunakan baik dengan cara bolus, maupun dengan insulin pump. Penggunaan bolus analog
(aspart, lispro) menunjukan perkembangan yang cukup signifikan dan aman digunakan saat
kehamilan. Kecuali pada dosis yang sangat tinggi, dipastikan tidak melewati plasenta. Tidak
ditemukan efek samping maternal maupun fetal sampai saat ini.9 Pemberian insulin dimulai
dengan dosis kecil yaitu 0,5-1,5 unit/kgBB/hari.10 OAD tidak dianjurkan oleh karena dapat
menembus barier plasenta, dikhawatirkan efek teratogenik.2
13
Untuk pencegahan terjadi hal yang tidak diinginkan, dilakukan pemeriksaan antenatal
sebanyak 2 kali dalam seminggu hingga usia kehamilan 36 minggu kemudian 1 kali dalam
seminggu hingga aterm, apabila kadar glukosa terkontrol dengan baik. 2 Pada pemeriksaan
antenatal dapat dilakukan beberapa pemeriksaan, diantaranya:
1.7 KOMPLIKASI
Pada ibu:
1. DM menetap setelah persalinan
2. Preeklampsia
3. Polihidramnion2
Pada bayi:
1. Makrosomia
2. Hipoglikemia, hipokalsemia, dan hiperbilirubinemia neonatal2
14
DAFTAR PUSTAKA
15