Anda di halaman 1dari 15

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI LAPORAN KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN SEPTEMBER 2020


UNIVERSITAS HASANUDDIN

DIABETES GESTASIONAL

Disusun oleh
Zakiyyah Darajat
C014182088

Residen Pembimbing
dr. Indrayani Irwan

Supervisor
dr. Nuraini Abidin, Sp.OG(K)

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa:

Nama : Zakiyyah Darajat

NIM : C014182088

Judul Laporan Kasus : Kontrasepsi Setelah Melahirkan

Adalah benar telah menyelesaikan laporan kasus berjudul “Diabetes Gestasional”


yang telah disetujui dan dibacakan di hadapan pembimbing dan supervisor dalam rangka
kepaniteraan klinik pada department Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin Periode 14 September-18 Oktober 2020.

Makassar, September 2020

Supervisor Pembimbing Residen Pembimbing

dr. Nuraini Abidin, Sp.OG(K) dr. Indrayani Irwan

Mengetahui,
Koordinator Pendidikan Mahasiswa
Departemen Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Dr. dr. Elizabeth C. Jusuf, M.Kes, Sp.OG (K)

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB 1 LAPORAN KASUS..................................................................................................4
I.1 Identitas pasien.....................................................................................................1
I.2 Anamnesis............................................................................................................1
I.3 Pemeriksaan fisik.................................................................................................5
I.4 Pemeriksaan penunjang.......................................................................................7
I.5 Diagnosis..............................................................................................................8
I.6 Penatalaksanaan...................................................................................................8
I.7 Resume.................................................................................................................8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................10
2.1 Definisi.................................................................................................................10
2.2 Epidemiologi........................................................................................................10
2.3 Etiopatologi..........................................................................................................10
2.4 Faktor Resiko.......................................................................................................11
2.5 Diagnosis..............................................................................................................11
2.6 Tatalaksana..........................................................................................................13
2.7 Komplikasi...........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15

3
BAB I
LAPORAN KASUS

1.1 IDENTITAS PASIEN


Nama : Ny. A
Tanggal Lahir/Umur : 10 Mei 1989/31 tahun
Agama : Islam
Alamat : Makassar
Pekerjaan : IRT
Status : Menikah

1.2 ANAMNESIS
Keluhan Utama : Lemas
Anamnesis terpimpin :

Seorang wanita usia 31 tahun G1P0A0 hamil 25 minggu mengeluh sering


lemas-lemas sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan juga disertai dengan sulit tidur malam
karena terbangun tiap 2-3 jam untuk buang air kecil, leher sering terasa kering
sehingga pasien sering minum 7-8 gelas air pada malam hari. Pasien juga mengeluh
adanya gatal pada daerah kemaluan dan peningkatan berat badan 50 kg menjadi 57 kg
dalam 1 bulan. Pasien telah melakukan ANC 3 kali selama kehamilan. Riwayat suntik
TT (+). Pasien tidak pernah merasakan keluhan ini sebelumnya. Riwayat operasi tidak
ada. Riwayat demam tidak ada. Riwayat batuk tidak ada. Riwayat keputihan tidak ada.

Riwayat Obstetri :
1. Riwayat Kehamilan Sekarang G1P0A0
 HPHT : 08/03/2020
 THP : 15/12/2020
 ANC : 3 kali di Puskesmas
 Imunisasi TT : 2 kali
2. Riwayat Haid
 Menarche : 13 Tahun
 Lamanya : 6-7 Hari
 Siklus : 30 Hari, Teratur
 Banyaknya : 2x ganti pembalut

4
 Dismenorhoe : Tidak ada
3. Riwayat Penyakit
 Riwayat penyakit lainnya : Asma tidak ada, hipertensi tidak ada, diabetes
mellitus tidak ada
 Riwayat penyakit dahulu : Tidak ada
 Riwayat operasi : Tidak ada
 Riwayat keluarga : Kedua orang tua menderita diabetes mellitus
dan hipertensi. Ayah meninggal akibat komplikasi dari diabetes mellitus

4. Riwayat KB
 Kontrasepsi dipakai/lalu :-

1.3 PEMERIKSAAN FISIK


 Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis (E4M6V5)
Status gizi : BB=57 kg TB=151 cm
IMT: 25 kg/m2
 Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 36.6 °C
 Head to Toe Examination
Kepala : Normocephal, mesocephal
Mata : Konjungtiva pucat (-), sklera ikterik (-), mata cekung (-)
Bibir : Sianosis (-)
Leher : Deviasi trakea (-), massa tumor (-), nyeri tekan (-), pembesaran
kelenjar (-)
Thorax :
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan saat statis dan dinamis
Palpasi : Vokal fremitus sama kiri dan kanan
Perkusi : Sonor kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

5
Jantung :
Inpeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Pekak, batas jantung kesan normal
Auskultasi : Bunyi jantung I/II reguler, bising (-)
Abdomen :
Inspeksi : Cembung, ikut gerak napas
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
Palpasi : Massa tumor (-), nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani (+)
Ekstremitas : Tidak ada kelainan
 Pemeriksaan Luar
Inspeksi
Bentuk : Cembung
Striae : Ada
Bekas Luka Operasi : Tidak ada
Palpasi
TFU : 24 cm
Lingkar Perut : 65 cm
TBJ : 1560 gram
Leopold I : Teraba bokong
Leopold II : Situs memanjang punggung kiri
Leopold III : Bagian terbawah kepala
Leopold IV : Konvergen, belum masuk PAP
Tunggal/gemelli : Tunggal
Kontraksi : Tidak ada
Auskultasi DJJ : 160 kali/menit
 Pemeriksaan Genitalia Luar
Bentuk : Tidak ada kelainan
Varices : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
Massa/Kista : Tidak ada
Pelepasan Pervaginam : Lendir (-), Darah (-), Air (-)
 Pemeriksaan Dalam

6
Tidak dilakukan pemeriksaan.

1.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG


 Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Darah Rutin
WBC 8.5 4,00 – 10.00 10^3/uL.
RBC 6.28 4,00 – 6.00 10^6/uL.
HBG 10.7 12.0 – 16.0 g/dL.
HCT 36.6 37,0 - 48.0 %
MCV 85.1 80,0 – 97,0 fL.
MCH 26.7 26,5 – 33,5 pg.
MCHC 31.4 31,5 – 35,0 g/dL.
PLT 227 150 – 400 10^3/uL.
NEUT 72.4 50,0-70,0 %
LYMP 21.9 20,0-40,0 %
MONO 5.7 2,00 - 8,00 %
Kimia Darah
GDS 257 <140 mg/dl

 Pemeriksaan Urin

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


Warna Kuning muda Kuning muda -
pH 6.28 4.50 – 8.00 -
Berat Jenis 1.015 1.005-1.035 -
Protein - Negatif mg/dL
Glukosa 70.0(+1) Negatif mg/dL
Bilirubin - Negatif -
Urobilinogen Normal Normal -
Keton - Negatif mg/dL
Nitrit - Negatif mg/dL
Blood - Negatif RBC/ul
Leukosit - Negatif WBC/ul
Sedimen eritrosit - <5 lpb
Sedimen leukosit - <5 lpb
Sedimen torak - - lpk

7
Sedimen epitel - - lpk

 USG (ultrasonografi) : Gravid tunggal hidup, intrauterine, presentasi kepala,


punggung kiri, plasenta implantasi di korpus anterior (grade II), cairan ketuban
kesan cukup (SDP: 5x1 cm), biometrik 27 minggu 5 hari, EFW:1440 gr.

1.5 DIAGNOSIS
G1P0A0 Gravid 25 minggu + Suspek Diabetes Mellitus Gestasional

1.6 PENATALAKSANAAN
 Planning :
Pemeriksaan GDPTTGO
Edukasi Diet

1.7 RESUME
 Seorang wanita usia 31 tahun G1P0A0 hamil 25 minggu mengeluh sering lemas-
lemas sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan juga disertai dengan sulit tidur malam
karena terbangun tiap 2-3 jam untuk buang air kecil, leher sering terasa kering
sehingga pasien sering minum 7-8 gelas air pada malam hari. Pasien juga
mengeluh adanya gatal pada daerah kemaluan dan peningkatan berat badan 50 kg
menjadi 57 kg dalam 1 bulan. Pasien telah melakukan ANC 3 kali selama
kehamilan. Riwayat suntik TT (+). Pasien memiliki riwayat keluarga hipertensi
dan diabetes mellitus, yaitu kedua orang tua pasien. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan: KU: baik, sadar, GCS 15 (E4M6V5). Status vitalis: TD: 110/70
mmHg, pernapasan: 20x/menit, nadi: 80x/menit, suhu: 36,6 oC, IMT: 25 kg/m2.
Pada pemeriksaan luar ditemukan TFU: 24 cm, Lingkar pinggang: 65 cm, TBJ:
1560 g, HIS: tidak ada, DJJ: 160x/menit, bagian terbawah: kepala, Situs:
memanjang, punggung kiri, anak kesan tunggal. Pemeriksaan penunjang:
pemeriksaan lab didapatkan GDP: 257, urinalisis: glukosa +1, USG: Gravid
tunggal hidup, cairan ketuban kesan cukup dengan biometrik sesuai dengan usia
kehamilan 27 minggu 5 hari, EFW:1440 gr.

8
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI

Menurut International Classification of Disease, diabetes gestasional atau diabetes


mellitus gestasional adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki kadar gula darah yang
tinggi selama masa kehamilan, tetapi tidak pernah didiagnosis diabetes sebelumnya. 1 Diabetes
gestasional didefinisikan sebagai gangguan toleransi karbohidrat dalam berbagai variasi yang
ditemukan pertama kali saat kehamilan. Hal ini tidak menyingkirkan adanya gangguan
toleransi glukosa sebelum kehamilan.2

2.2 EPIDEMIOLOGI

Estimasi kejadian diabetes gestasional adalah sebanyak 13,2% di seluruh dunia.


Setiap tahunnya, sekitar 2-10% kehamilan di Amerika Serikat, mengalami diabetes
gestasional.3 Data di Indonesia, menunjukkan kejadian diabetes gestasional sekitar 1,9-3,6%.
Ada sekitar 10-25% Diabetes Mellitus pada kehamilan maupun diabetes gestasional yang
tidak terdiagnosis.4 Diabetes gestasional meningkatkan angka kesakitan dari ibu maupun bayi
dan diketahui ada sekitar 50% dari ibu yang mengalami gestasional diabetes akan
berkembang menjadi Diabetes Mellitus tipe 2 setelah kehamilan.3

2.3 ETIOPATOLOGI

Kehamilan merupakan suatu kondisi diabetogenik yang ditandai dengan adanya


resistensi insulin dan peningkatan respons sel  pankreas dan hiperinsulinemia sebagai
kompensasi. Resistensi insulin umumnya dimulai sejak trimester kedua kehamilan dan
keadaan ini terus berlangsung selama sisa kehamilan. Sensitivitas insulin selama kehamilan
dapat menurun hingga 80%. Hormon-hormon yang disekresi oleh plasenta, seperti
progesteron, kortisol, human placental lactogen (hPL), prolaktin dan growth hormone,
merupakan faktor yang berperan penting dalam keadaan resistensi insulin saat kehamilan.5

Progesteron dan estrogen dapat berpengaruh mempengaruhi resistensi insulin secara


langsung maupun tidak langsung. Kadar hPL semakin meningkat seiring bertambahnya usia
kehamilan, hormon ini bekerja seperti growth hormone yaitu meningkatkan lipolisis.
Lipolisis menyebabkan bertambahnya kadar asam lemak bebas yang beredar dalam darah,
yang pada akhirnya dapat menyebabkan resistensi insulin di jaringan perifer. Pertumbuhan

10
fetus bergantung pada kadar glukosa plasma ibu. Adanya resistensi insulin menyebabkan
tingginya kadar glukosa plasma ibu, yang kemudian akan berdifusi ke dalam aliran darah
janin melalui plasenta. Ibu yang menderita diabetes gestasional tingkat resistensi insulin yang
lebih tinggi daripada kehamilan normal dan tidak dikompensasi dengan sekresi insulin yang
adekuat. 5,6

Gambar 2.1 Kadar hormon placenta saat kehamilan

2.4 FAKTOR RISIKO

1. Usia > 30 tahun.


2. Obesitas.
3. Polycystic Ovary Syndrome.
4. Riwayat kehamilan dengan diabetes gestasional sebelumnya.
5. Riwayat melahirkan bayi dengan berat badan > 4000 gram.
6. Riwayat kematian janin dalam rahim yang tidak diketahui penyebabnya.
7. Keluarga dengan DM tipe 2 (first-degree relatives).
8. Dari kelompok etnis dengan prevalensi DM yang tinggi, seperti: Hispanik, Afrika,
Amerika, dan Asia Tenggara2

2.5 SCREENING DAN PENEGAKAN DIAGNOSIS

Metode screening yang dapat digunakan adalah metode selektif (hanya pada ibu yang
memiliki faktor risiko) dan metode universal. Namun, karena Indonesia merupakan salah satu
kelompok etnis dengan prevalensi DM yang tinggi, maka disarankan untuk melakukan
metode universal. Selain itu, screening universal juga dapat mendeteksi kasus lebih banyak
dan memperbaiki prognosis dari ibu dan janin. Screening dilakukan pada semua ibu hamil di

11
trimester I untuk menyaring adanya diabetes pregestasional. Jika hasilnya negatif, maka akan
dilakukan pengulangan pada minggu ke 24-28 usia kehamilan.2 Manifestasi klinis dari
diabetes gestasional ini dapat bervariasi, seperti penambahan berat badan yang abnormal,
trias klasik DM, yaitu poliuri, polidipsi, dan polifagi, hingga keluhan lemas. Kadang juga
wanita hamil datang tanpa gejala. 7 Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan satu tahap
(One Step Approach) seperti rekomendasi WHO. Pemeriksaan satu tahap ini berupa Tes
Toleransi Glukosa Oral (TTGO), dengan cara:

1. Ibu diminta untuk makan makanan yang cukup karbohidrat selama 3 hari, kemudian
berpuasa selama 8-12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan,
2. Kadar glukosa darah puasa akan diperiksakan pada pagi hari,
3. Pemberian glukosa sebanyak 75 gram yang dilarutkan dalam 200 ml air dan diminum
dalam waktu maksimal 5 menit,
4. Pemeriksaan kadar glukosa dalam 1 jam kemudian lalu 2 jam kemudian.2

Tabel 2.1 Diagnosis Diabetes Gestasional berdasarkan pemeriksaan GDP dan TTGO
menurut WHO, 2013.

Kadar glukosa Kadar glukosa


Tes
(mmol/l) (mg/dl)
Glukosa darah puasa 5.1-6.9 92-125
Glukosa darah 1 jam setelah beban
>10 >180
glukosa
Glukosa darah 2 jam setelah beban
8.5-11 153-200
glukosa

Diagnosis diabetes gestasional dapat ditegakkan apabila memiliki salah satu kriteria, yaitu:
1. GDP > 92 mg/dL
2. TTGO 1 jam > 180 mg/dL
3. TTGO 2 jam > 153 mg/dL
Pemeriksaan penunjang lainnya adalah ultrasonografi (USG) untuk memantau kesejahteraan
janin. Bayi makrosomia merupakan salah satu komplikasi yang paling sering terjadi pada
bayi dengan ibu dengan gestasional diabetes. Hal ini dikarenakan adanya efek growth factor
dari insulin, sehingga dapat menyebabkan organomegali dan bayi makrosomia.6

12
2.6 TATALAKSANA

Terapi lini utama untuk wanita dengan diabetes gestasional adalah dengan modifikasi
diet.2 Strategi utama dalam mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes gestasional
sama halnya dengan diabetes pada umumnya yaitu dengan terapi diet atau pola makan yang
ideal. Adapun tujuan terapi diet adalah:
 Makan sesuai dengan kebutuhan tubuh
 Mempertahankan kadar gula darah dalam batas normal/mendekati normal
 Mempertahankan berat badan dalam batas normal
 Mencegah terjadinya hipolglikemia (kadar gula darah terlalu rendah)
 Mengurangi atau mencegah komplikasi6
Asupan kalori yang direkomendasikan untuk ibu hamil sebagai berikut:
1. *(25-30 kkal / kg) + 50 kkal pada trimester pertama
2. *(25-30 kkal / kg) + 250 kkal trimester kedua
3. *(25-30kkal / kg) + 450 kkal pada trimester ketiga.
*Keterangan = kebutuhan kalori6
Total kebutuhan energi total = Kebutuhan kalori x BBI6
BBI adalah Berat Badan Ideal, dengan rumus BBI = (TB-100)- (10% (TB-100)6
Selain hanya melalui diet, juga dapat dilakukan olahraga yang cukup minimal 30 menit
selama 3-4 kali seminggu. Penanganan diet dan olahraga ini diberikan selama 2 minggu,
apabila kadar GDP dan GD2PP tidak mencapai target, yaitu GDP < 100 mg/dL dan GD2PP <
140 mg/dL, maka dilakukan terapi farmakologi dengan pemberian insulin.2
Penggunaan obat-obatan (farmakoterapi) dilakukan apabila hasil terapi nutrisi tidak
adekuat. Kontrol glukosa yang tidak adekuat, tidak tercapainya berat badan yang diharapkan,
dan apabila pasien terus menerus merasa lapar.8
Insulin merupakan terapi farmakologis lini utama untuk diabetes gestasional. 2 Dapat
digunakan baik dengan cara bolus, maupun dengan insulin pump. Penggunaan bolus analog
(aspart, lispro) menunjukan perkembangan yang cukup signifikan dan aman digunakan saat
kehamilan. Kecuali pada dosis yang sangat tinggi, dipastikan tidak melewati plasenta. Tidak
ditemukan efek samping maternal maupun fetal sampai saat ini.9 Pemberian insulin dimulai
dengan dosis kecil yaitu 0,5-1,5 unit/kgBB/hari.10 OAD tidak dianjurkan oleh karena dapat
menembus barier plasenta, dikhawatirkan efek teratogenik.2

13
Untuk pencegahan terjadi hal yang tidak diinginkan, dilakukan pemeriksaan antenatal
sebanyak 2 kali dalam seminggu hingga usia kehamilan 36 minggu kemudian 1 kali dalam
seminggu hingga aterm, apabila kadar glukosa terkontrol dengan baik. 2 Pada pemeriksaan
antenatal dapat dilakukan beberapa pemeriksaan, diantaranya:

1. Pemeriksaan retina, dilakukan pada pemeriksaan antenatal pertama dan diulang


kembali pada 28 minggu bila pada pemeriksaan pertama didapatkan hasil normal.
2. Pemeriksaan fungsi ginjal.
3. Pemeriksaan malformasi kongenital, dilakukan pada minggu ke 18-20.11

1.7 KOMPLIKASI
Pada ibu:
1. DM menetap setelah persalinan
2. Preeklampsia
3. Polihidramnion2
Pada bayi:
1. Makrosomia
2. Hipoglikemia, hipokalsemia, dan hiperbilirubinemia neonatal2

14
DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. International Classification of Disease 10. 2018. Diakses


melalui: https://icd.codes/icd10cm/O2441#:~:text=The%20ICD%20code
%20O24%20is,especially%20during%20their%20third%20trimester).
2. Tim Fetomaternal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Protap Diabetes dalam
Kehamilan. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya. 2010
3. Center for Disease Control and Prevention. Diabetes Gestational. 2019. Diakses
melalui: https://www.cdc.gov/diabetes/basics/gestational.html
4. Riskesdas. Riset Kesehatan Dasar 2018. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
2018.
5. Tracy L, Setji M, Brown AJ, Feinglos MN. Gestational Diabetes Mellitus. Clin
Diabetes. 2005;23(1):17–24.
6. Mufdillah, Ningsih, SR., Banowati, SC., Fajarini, N. Mengenal dan Upaya Mengatasi
Diabetes Mellitus dalam Kehamilan. Nuha Medika: Yogyakarta. Edisi Pertama. 2019.
p.11.
7. Cunningham F, Leveno K, Bloom S, Hauth J, Rouse D, Spong C. Maternal
Physiology. Williams Obstetrics. 23rd ed. McGraw-Hill; 2010. p. 111–4.
8. Serlin DC, Lash RW. Diagnosis and management of Gestational Diabetes Mellitus.
Am Fam Physician. 2009;80(1):57-62
9. Thompson D, Berger H, Feig D, Gagnon R, Kader T, Keely E, et al.Diabetes and
Pregnancy. Can J Diabetes. 2013;37:168-83
10. Kemenkes, RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan. Edisi Pertama. Kementerian Kesehatan RI 2013.
11. National Institute for Health and Clinical Excellence. Diabetes in pregnancy. NICE
2008.

15

Anda mungkin juga menyukai